Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

24
Tugas I. Komoditas Pertanian Oleh : Kelas E Kelompok 2 Brando Renzo M Purba (135040200111196) Muh Ghany Nugraha (135040200111199) Hadi Yuananto (135040200111216) Sudalan Wangsa Parin (135040201111029) Indria Farantika (135040201111053) Kuny Lathifatul M. (135040201111062) Randes Yogi Pratama (135040201111064) Indonesia merupakan negara agraris. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Dalam pertanian di Indonesia, istilah ‘komoditas’ sudah tidak jarang didengar, melihat banyak sekali komoditas yang dihasilkan oleh pertanian di Indonesia. Komoditas sendiri diartikan menjadi bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional, begitu juga dengan pertanian di Indonesia yang sebagian besar komoditas pertanian yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sebagai bahan ekspor. Komoditas pertanian secara garis besar dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu tanaman pangan ( Food crops), tanaman hortikultura (Horticulture crops), tanaman industri (Industrial crops) dan tanaman penghasil energy (Biofuel crops). Dengan mempelajari komoditas pertanian, kita dapat mengelompokkan hasil – hasil pertanian dalam kelompok – kelompok komoditas pertanian tersebut. Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari mempelajari komoditas pertanian, diantaranya kita dapat memahami macam komoditas pertanian dan kelompoknya, mempelajari kegunaan komoditas pertanian

description

tugas

Transcript of Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

Page 1: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

Tugas I. Komoditas Pertanian

Oleh : Kelas E Kelompok 2

Brando Renzo M Purba (135040200111196)

Muh Ghany Nugraha (135040200111199)

Hadi Yuananto (135040200111216)

Sudalan Wangsa Parin (135040201111029)

Indria Farantika (135040201111053)

Kuny Lathifatul M. (135040201111062)

Randes Yogi Pratama (135040201111064)

Indonesia merupakan negara agraris. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat Indonesia

bermatapencaharian sebagai petani. Dalam pertanian di Indonesia, istilah ‘komoditas’ sudah tidak

jarang didengar, melihat banyak sekali komoditas yang dihasilkan oleh pertanian di Indonesia.

Komoditas sendiri diartikan menjadi bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai

dengan standar perdagangan internasional, begitu juga dengan pertanian di Indonesia yang sebagian

besar komoditas pertanian yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sebagai bahan ekspor.

Komoditas pertanian secara garis besar dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu

tanaman pangan ( Food crops), tanaman hortikultura (Horticulture crops), tanaman industri (Industrial

crops) dan tanaman penghasil energy (Biofuel crops). Dengan mempelajari komoditas pertanian, kita

dapat mengelompokkan hasil – hasil pertanian dalam kelompok – kelompok komoditas pertanian

tersebut. Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari mempelajari komoditas pertanian, diantaranya

kita dapat memahami macam komoditas pertanian dan kelompoknya, mempelajari kegunaan

komoditas pertanian untuk manusia, dan mempelajari potensi dan peluang komoditas pertanian di

Indonesia.

Komoditas pertanian secara garis besar dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu :

1. Tanaman pangan (food crops)

2. Tanaman holtikultura (holticulture crops)

3. Tanaman industri (industrial crops) dan

4. Tanaman penghasil energi (biofuel crops).

1. Tanaman Pangan (food crops)

Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan

protein. Tanaman pangan menyebar hampir secara merata di seluruh wilayah Indonesia meskipun

Page 2: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

sentra beberapa jenis tanaman pangan terdapat di wilayah tertentu. Hal ini disebabkan oleh kesesuaian

lahan dan kultur masyarakat dalam mengembangkan jenis makanan pangan tertentu (Purnomo,

dkk.2007). Tanaman pangan dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria diantaranya :

1.1 Tanaman serealia

Serealia, dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian merupakan sekelompok tanaman

yang ditanam untuk dipanen biji/bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati. Yang termasuk

kedalam tanaman serealia yaitu padi, jagung dan gandum.

PADI (Oryza sativa L.)

Padi adalah tanaman pangan berupa rumput berumpun yang merupakan tanaman

pangan kedua yang paling penting secara global sebagai sumber energi dan protein bagi

pemenuhan gizi manusia

Sentra Penanaman

Pusat penanaman padi di Indonesia adalah Pulau Jawa (Karawang, Cianjur), Bali,

Madura, Sulawesi, dan akhir-akhir ini Kalimantan. Pada tahun 1992 luas panen padi

mencapai 10.869.000 ha dengan rata-rata hasil 4,35 ton/ha/tahun. Produksi padi nasional

adalah 47.293.000 ton. Pada tahun itu hampir 22,5 % produksi padi nasional dipasok dari

Jawa Barat. Dengan adanya krisis ekonomi, sentra padi Jawa Barat seperti Karawang dan

Cianjur mengalami penurunan produksi yang berarti.

Produksi padi nasional sampai Desember 1997 adalah 46.591.874 ton yang meliputi

areal panen 9.881.764 ha. Karena pemeliharaan yang kurang intensif, hasil padi gogo

hanya 1-3 ton/ha, sedangkan dengan kultur teknis yang baik hasil padi sawah mencapai 6-

7 ton/ha.

Analisis Usaha Budidaya

Page 3: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

Harga padi yang sangat ditentukan pemerintah menyebabkan petani sering kali

merugi karena modal dasar tidak seimbang dengan harga gabah. Keadaan ini semakin

memburuk dengan dihilangkannya subsidi pupuk. Petani menjual padi ke Bulog dengan

harga yang ditentukan pemerintah (saat ini seharga Rp. 2.100-1.500/kg). Pada saat penen

raya, bulog tidak memiliki cukup uang untuk membeli padi rakyat sehingga menunggak

pembayaran ke petani. Keadaan ini sangat merugikan petani. Budidaya padi untuk

mencapai keuntungan yang layak sulit diwujudkan.

Perkiraan analisis budidaya padi (nasional) permusim panen dengan luas lahan 1

hektar masa tanam tahun 1999.

Gambaran Peluang Agribisnis

Beras adalah makanan pokok sumber karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi di

dunia. Kebutuhan beras nasional tidak terpenuhi oleh produksi beras dalam negeri karena

itu kita masih selalu mengimpor beras. Pemerintah, pada tahun 1998 mengimpor 3,1 juta

ton beras untuk mengantisipasi kebutuhan beras masyarakat.

Dengan memperhatikan hal di atas seharusnya agribisnis padi dapat menarik banyak

para investor. Namun demikiaan, dilain pihak, harga beras sangat ditentukan pemerintah

dan tidak dinamis seperti halnya tanaman hortikultur atau perkebunan sehingga umumnya

petani padi sering merugi. Tanpa perubahan tata niaga beras dan pengurangan campur

tangan pemerintah, agribisnis padi akan tetap tidak banyak diperhitungkan dan diminati

oleh investor di bidang pertanian.

1.2 Tanaman Umbi-umbian

Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ

lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat).

KENTANG

Page 4: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

Kentang adalah makanan yang bernilai gizi tinggi dan lengkap serta dapat digunakan

sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras. Kentang juga merupakan salah satu

makanan siap hidang (instant food) dan cepat hidang (fast food) di Indonesia saat ini.

Sentra Produksi

Sentra produksi kentang di Indonesia tersebar di daerah Sumatera Utara, Sumatera

Barat, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Potensi

Pada basis bobot segar, kentang memiliki kandungan protein tertinggi dibandingkan

dengan umbi-umbian lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kentang memiliki potensi dan

prospek yang baik untuk mendukung program diversifikasi dalam pangan dalam rangka

mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.

Melihat sedemikian besar manfaatnya, maka kentang memiliki prospek yang cukup

cerah untuk meningkatkan devisa negara melalui ekspor. Sangat disayangkan jika

pemanfaatan kentang kurang maksimal karena Indonesia merupakan penghasil kentang

terbesar di Asia Tenggara serta merupakan negara agraris yang memiliki hamparan lahan

pertanian yang luas.

1.3 Tanaman Kacang-kacangan

Kacang-kacangan merupakan sumber utama protein nabati dan mempunyai daya

guna yang sangat luas. Kacang-kacangan juga merupakan sumber utama protein yang

penting.

KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)

Kedelai merupakan tanaman pangan yang penting sebagai sumber protein nabati.

Page 5: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

Sentra Penanaman

Di salah satu negara bagian Amerika Serikat, terdapat areal pertumbuhan kedelai

yang sangat luas sehingga menghasilkan 57 % produksi kedelai dunia. Di Indonesia, saat

ini kedelai banyak ditanam di dataran rendah yang tidak banyak mengandung air, seperti di

pesisir Utara Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Utara (Gorontalo),

Lampung, Sumatera Selatan dan Bali.

Gambaran Peluang Agribisnis

Bila dibandingkan dengan produksi kedelai Amerika yang mencapai 1800 kg/ha,

produksi kedelai yang dihasilkan para petani Indonesia masih tergolong rendah yaitu rata-

rata 600-700 kg/ha. Hal ini dapat dipecahkan dengan cara menanam varietas unggul secara

intensif, yang dapat mencapai 20 kuintal/ha. Maka diharapkan produksi kedelai di

Indonesia dapat ditingkatkan lagi, agar impor kacang kedelai dapat dihentikan.

Di pasaran umum harga kedelai disesuaikan dengan warna dan besar kecilnya biji.

Harga kedelai putih lebih mahal sebab mudah dan baik sekali digunakan sebagai bahan

pembuat tempe dan tahu yang sudah memasyarakat di Indonesia, serta bahan pembuat

susu sari kedelai. Sebagai gambaran: pada saat harga kedelai putih biji besar Rp 500,-/kg;

kedelai putih biji sedang dan kecil Rp 400,-/kg; kedelai hitam biji besar Rp 450,-/kg dan

kedelai hitam biji sedang atau kecil Rp 375,- (tahun 1992). Patokan harga kedelai ini bisa

bertahan dalam jangka waktu relatif lama, jadi dapat dikatakan harga kedelai agak stabil,

jarang mengalami perubahan. Di Indonesia, hasil panen kedelai dalam partai besar pada

umumnya dijual melalui KUD, meskipun sementara petani masih menjual produksinya

kepada tengkulak yang kemudian meneruskannya kepada pedagang besar (pengumpul)

dan akhirnya disalurkan ke pabrik-pabrik. Sedangkan partai kecil pada umumnya dijual

sendiri di pasar oleh para petani yang bersangkutan atau disalurkan ke industri rumah

tangga yang mengusahakan tahu dan tempe. Jadi pada hakekatnya pemasaran kedelai tidak

sulit, bahkan permintaan dari konsumen semakin meningkat. Walaupun produktifitas

tanaman kedelai cenderung mengalami peningkatan selama periode 1993-1997,

Meningkatnya produksi kedelai pada periode tersebut merupakan hasil upaya intensifikasi

dan ekstensifikasi yang telah dilaksanakan dengan didorong oleh adanya Program Upaya

Khusus Peningkatan Produksi Kedelai di berbagai wilayah.

2. Tanaman Holtikultura (holticulture crops)

2.1 Definisi Holtikultura

Hortikultura merupakan cabang pertanian yang berurusan dengan budidaya intensif

tanaman yang di ajukan untuk bahan pangan manusia obat-obatan dan pemenuhan

kepuasan.

Page 6: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

2.2 Fungsi Holtikultura

Secara sederhana fungsi utama tanaman hortikultura dapat di kelompokan menjadi 4,

yaitu:

1.Fungsi penyedia pangan

Sebagai penyedia vitamin,mineral,serat dan senyawa lain untuk pemenuhan gizi

2.Fungsi ekonomi

Umumnya komuditas hortikultura memiliki nilai ekonomi, yang tinggi menjadi sumber

pendapat petani,,pedagang, kalangan industry,dll.

3.Fungsi kesehatan

Hal ini di tunjukan oleh manfaat komuditas biofarma untuk mencegah dan mengobatai

berbagai macam penyakait.

4.Fungsi sosial budaya

Hal ini di tunjukan oleh peran komuditas hortikultura sebagai salah satu unsure

keindahan dan kenyamanan lingkungan.

2.3 Macam Tanaman Holtikultura

a) Tanaman Buah

Contoh, alpokat (Persea americana Mill.), durian (Durio zibethinus), nanas

(Ananas comusus), jeruk (Citrus sp.).

Nanas (Ananas comusus)

Nenas (Ananas commosus (L.) merr.) merupakan tanaman buah

tropika yang mmiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Dalam

perdagangan global nenas berada dalam kelompok 3 besar bersama-sama

setelah pisang dan mangga. Indonesia merupakan produsen nenas nomor 8

di dunia, sementara dari sisi ekspor menempati peringkat 3 untuk nenas

olahan dan peringkat 20 untuk nenas segar. Indonesia memiliki potensi

untuk meningkatkan produksi nenas karena kesesuaian agroklimat yang

sangat tinggi dan ketersediaan lahan yang memadai, sehingga dapat

memberikan kontribusi pada devisa.

Produksi nenas di indonesi pada tahun 2007 sebesar 2.237 ribu ton

lebih tinggi dari produksi nenas philipina yaitu 1.833 ribu ton akan tetapi

masih lebih rendah dari produksi nenas thailand yang mencapai 2.705 ribu

ton (FAOSTAT 2007).

b) Tanaman Sayuran

Berdasarkan bagian yang dikonsumsi pengelompokan tanaman sayuran adalah :

Page 7: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

o Sayuran daun, contoh: bayam,kangkung,selada dan kubis

o Sayuran buah, contoh: tomat,cabe,mentimun,terung dan labu

o Sayuran bunga, contoh: kembang kol dan brokoli

o Sayuran batang, contoh: asparagus

o Sayuran umbi, contoh: kentang

o Sayuran umbi lapis, contoh: bawang merah,bawang putih, bawang bombay

o Sayuran akar, contoh: wortel

o Sayuran biji, contoh: kacang ercis

Cabe

Kebutuhan akan cabai merah, diduga masih dapat ditingkatkan

dengan pesat sejalan dengan kenaikan pendapatan dan atau jumlah

penduduk sebagaimana terlihat dari trend permintaan yang cenderung

meningkat yaitu tahun 1988 sebesar 4,45 kg/kapita, menjadi sebesar 2,88

kg/kapita pada tahun 1990, dan pada tahun 1992 mencapai sebesar 3,16

kg/kapita.

c) Tanaman hias

Anggrek (orchidaceae), krisan (crhysantemum), mawar (Rosa L.), melati

(Jasminum sambac )

Anggrek

Potensi budidaya anggrek untuk peluang usaha di Indonesia sangatlah

tinggi. Sayangnya, perkembangannya masih cenderung lambat. Hal ini

dikemukakan oleh Pengurus Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Cabang

Yogyakarta, Kadarso, di sela pelatihan budidaya Anggrek Angkatan XX,

Indonesia Managing Higher Education for Relevance and Efficiency Project

(I-MHERE), di Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (9/7).

Kadarso menjelaskan, Indonesia memiliki sekitar 5000 spesies

anggrek. Beberapa di antaranya berpotensi untuk dibudidayakan seperti

Dendrobium, Cattleya, Phalaenopsis, Oncidium, Arachnis, Renanthera,

Vanda, serta Paphiopedilum.

Pembudidayaan ini sangat potensial menjadi peluang usaha baik di

pasar domestik dan pasar luar negeri. Karena anggrek memiliki spektrum

yang luas pada warna, bentuk dan ukuran, tekstur maupun kemampuan

variasi yang tidak terbatas.

Page 8: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

“Dari mulai anak semai anggrek yang lembut dalam botolan, lalu

tumbuh menjadi tanaman remaja, tanaman dara,  berbunga hingga akhirnya

layak jual, anggrek dapat menghasilkan uang,” kata Kadarso.

Sayangnya, proses pengembangan anggrek di Indonesia masih

terkendala berbagai hal. Faktor teknologi, sumber daya manusia, serta

modal menjadi contohnya

d) Tanaman obat

Contoh, jahe (Zingiber officinale), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit

(Curcumadomestica Val.), sambiloto (Andrographis Paniculata Nees)

Kunyit (Curcumadomestica Val. )

Kunyit yang memunyai nama latin Curcuma domestica Val.

merupakan tanaman yang mudah diperbanyak dengan stek rimpang dengan

ukuran 20-25 gram stek. Bibit rimpang harus cukup tua. Kunyit tumbuh

dengan baik di tanah yang tata pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm

sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi

untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih

terbuka. Rimpang kunyit berwarna kuning sampai kuning jingga. (Sumiati ,

2004.)

Page 9: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

3. Tanaman Industri (industrial crops)

3.1 Definisi Tanaman Industri

Salah satu komoditas yang memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian negara

dan sumber penghasil devisa dengan cara mengekspornya keluar negeri.contoh : Tebu,

Coklat, Teh, Kelapa Sawit.

3.2 Data Statistik Perkebunan Besar di Indonesia Tahun 2010-2012

Page 10: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

Sumber: bps.go.id

3.3 Contoh tanaman industri

A. Tanaman Tebu

Hasil olahan tanaman tebu sebagai produk kosumsi yaitu :

Gula

Minuman

Potensi pengembangan tanaman tebu

Melihat data statistik produksi tebu di Indonesia mengalami peningkatan.

Hal tersebut sangat baik bagi potensi budidaya tanaman tebu mengingat bahwa hasil

Page 11: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

olahan tebu yaitu gula merupakan salah satu bahan pokok dari makanan atau

minuman. Jika produksivitas terus meningkat proses ekspor ke negara-negara lain

akan dapat dijalani.

B. Tanaman Kakao

Hasil olahan tanaman kakao sebagai produk kosumsi yaitu :

Cokelat

Minuman

Potensi pengembangan tanaman kakao

Akhir-akhir ini banyak pengusaha industri kakao Eropa dan Amerika mulai

melirik kakao Indonesia. Untuk itu, pemerintah perlu mengupayakan produksi kakao

petani agar dapat memenuhi harapan pembeli dan memenuhi standar kualitas.

Daerah penghasil kakao terbanyak di Indonesia hanya ada di empat provinsi, yakni

Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah. Melihat data

statistik produktivitas kakao terus meningkat, indonesia berpotensi menjadi pengekspor

kakao terbesar di dunia yang saat ini menempati urutan ke tiga produktivitas kakao di

dunia.

C. Kelapa Sawit

Hasil olahan tanaman kelapa sawit :

Minyak kelapa sawit (setelah proses pemurnian)

Margarine

Mie instan

Sabun

Biodiesel

Status pengelolaannya

Berdasarkan status pengusahaan, lahan perkebunan kelapa sawit dibagi

menjadi tiga, yakni perkebunan rakyat, perkebunan swasta, dan perkebunan negara.

Lahan paling besar digarap oleh perusahaan swasta, yakni sekitar 52 %, perkebunan

rakyat sekitar 38%, dan sisanya dimiliki oleh perusahaan negara.

Page 12: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

Daerah yang berpotensi untuk pengembangan kelapa sawit :

Provinsi Riau

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Irian Barat

Bengkulu

Seulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Potensi Pengembangan

Saat ini Indonesia merupakan produsen minyak sawit mentah (Crude palm oil,

CPO) terbesar di dunia. Pada 2012, luas lahan perkebunan diperkirakan sebesar 9 juta

hektar, dengan produksi CPO 24 juta ton per tahun, dengan komposisi 5 juta ton

dikonsumsi di dalam negeri, sementara 80% sisanya di ekspor. Jika hal tersebut dapat

ditingkatkan maka akan membantu perekonomian negara, apalagi jika sepenuhnya

dapat dikelola menjadi barang jadi, tanaman kelapa sawit akan menjadi sumber devisa

yan besar bagi negara.

4. Tanaman penghasil energi (biofuel crops)

Tanaman penghasil biofuel merupakan komoditas pertanian yang digunakan sebagai bahan

baku untuk pembuatan bahan bakar nabati. Bahan bakar nabati adalah semua bahan bakar yang

berasal dari minyak nabati, yang dapat berupa biodiesel, bioetanol dan boi-oil (minyak nabati murni).

(Prastowo, 2007)

Kelapa sawit

Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak

masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Sawit dapat tumbuh dengan

baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-

500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim

dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air

saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memengaruhi

perilaku pembungaan dan produksi buah sawit. Minyak sawit digunakan sebagai bahan

baku minyak goreng, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio,dan industri

farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena

keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu

Page 13: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya

melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.

o Manfaat Kelapa Sawit

1) Pengembangan industri

Produk-produk yang dapat dihasilkan dari minyak sawit sangat luas dengan

intensitas modal dan teknologi yang bervariasi Produksi CPO Indonesia yang diolah di

dalam negeri sebagian besar masih dalam bentuk produk antara seperti RBD palm oil,

stearin dan olein, yang nilai tambahnya tidak begitu besar dan baru sebagian kecil yang

diolah menjadi produk-produk oleokimia dengan nilai tambah yang cukup tinggi.

a. Industri minyak makan

Industri fraksinasi/rafinasi menghasilkan nilai tambah yang relative kecil

tetapi kapasitas terpasang industri ini sudah terlalu besar. Di sisi lain, tahapan

fraksinasi/rafinasi harus dilakukan dalam industri minyak

makan. Nilai tambah yang diperoleh dari perdagangan eceran (retail) minyak

makan cukup besar. Oleh karena itu pengembangan industry ini perlu diarahkan kepada

usaha retail minyak makan baik untuk pasar dalam negeri maupun untuk pasar luar

negeri. Untuk itu dibutuhkan kebijakan pemerintah yang terpadu dalam pengembangan

minyak goreng/makan (edible oil).

b. Industri oleokimia

Industri oleokimia dasar masih relatif kecil padahal nilai tambahnya cukup

besar. Penggunaan minyak/lemak dalam industry oleokimia dunia hanya sekitar 6% dari

total produksi minyak/lemak dunia. Namun, industri oleokimia berkembang dengan

sangat pesat terutama di Malaysia. Produksi oleokimia dasar dalam 1970-1995

meningkat dari 2,5 juta ton menjadi 5 juta ton dan diperkirakan menjadi 6 juta ton pada

2000. Produksi Malaysia pada tahun 1995 adalah 1,792 juta ton sedangkan Indonesia

baru 652 ribu ton/tahun.Segmen pasar oleokimia akan berkembang sejalan dengan

perkembangan teknologi oleokimia dan kesadaran masyarakat akanlingkungan serta

semakin langkanya petrokimia. Teknologi untuk membuat berbagai produk oleokimia

sudah ditemukan tetapi belum layak dikembangkan karena belum adanya insentif untuk

produk-produk yang ramah lingkungan.

Page 14: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

o Prospek kelapa sawit

1. Harga

Hingga tahun 2008, harga minyak sawit di pasar Rotterdam diperkirakan akan

mengalami kenaikan walaupun secara riil akan mengalami sedikit penurunan karena

adanya kenaikan inflasi. Pada tahun 2004, harga minyak sawit di Rotterdam sekitar US$

0.56/kg dan pada tahun 2008 mencapai US$ 0.68/kg

(Gambar 2. Harga riil dan nominal CPO di Rotterdam (US$/kg)

2. Pengembangan produk

Pengembangan produk kelapa sawit diperoleh dari produk utama, yaitu minyak

kelapa sawit dan minyak inti sawit, serta produk sampingan yang berasal dari

limbah.Beberapa produk yang dihasilkan dari pengembangan minyak sawit diantaranya

adalah minyak goreng,produk-produk oleokimia, seperti fatty acid, fatty alkohol,

glycerine, metalic soap, stearic acid, methyl ester, dan stearin. Perkembangan industri

oleokimia dasar merangsang pertumbuhan industri barang konsumen seperti deterjen,

sabun, dan kosmetika.Sedangkan produk-produk yang dihasilkan dari pemanfaatan

limbah diantaranya adalah pupuk organik, kompos, dan kalium serta serat yang berasal

dari tandan kosong kelapa sawit, arang aktif dari tempurung buah, pulp kertas yang

berasal dari batang dan tandansawit, perabot dan papan partikel dari batang, dan pakan

ternak dari batang dan pelepah, serta pupuk organik dari limbah cair dari proses produksi

minyak sawit.

Page 15: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

o Produktivitas kelapa sawit

(Gambar 4. Produktivitas perkebunan kelapa sawit

di Indonesia (ton CPO/ha/tahun)

Hal ini mengisyaratkan bahwa peluang untuk meningkatkan produktivitas

kebun berbagai jenis pengusahaan masih ada, sehingga gerakan peningkatan

produktivitas nasional harus menjadi tema penting dalam pengembangan kelapa sawit ke

depan. Penggunaan bibit unggul dalam penanaman baru, dan peningkatan intensitas

pemeliharaan menjadi kunci sukses program peningkatan produktivitas.

Page 16: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2013. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val).http://om-

tani.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman_15.html.Diakses tanggal

25 februari 2014.

Anonymous.2010.Tanaman Holtikultura.http://agrimaniax.blogspot.com/2010/07/tanaman-

hortilkultura.html.diakses tanggal 25 februari 2014.

Direktorat Kredit, BPR dan UMKM.2010.Budidaya Cabai Merah (Pola Pembiayaan

Konvensional).Bank Indonesia.

Mesuji,Endry.2012.Dasar-dasar Holtikultura.http://endrymesuji.blogspot.com/2012/03/dasar-dasar-

hortikultura.html.diakses tanggal 25 februari 2014.

Sobir & Naekman Naibaho.2007. Program Pengembangan Nenas.Dalam Makalah Peningkatan Daya

saing Buah Nasional Melalui Riset Nasional : Penalaman 10 Tahun RUSNAS Buah

Unggulan Indonesia.

Nira.2013.Macam.macam Tanaman Serealia . http://nira15.blogspot.com/2013/08/macam-tanaman-

serealia.html. di akses tanggal 26 februari 2014

Murasaki, Kevin. 2011.Tanaman Kacang-kacangan dan Biji-

bijian.http://kevinmurasaki.wordpress.com/2011/12/04/makalah-kacang-kacangan-dan-biji-

bijian/. Diakses tanggal 26 februari 2014

Purnomo, dkk. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya : Depok

AAK. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Suparyono, Dr & Agus Setyono, Dr. 1994. Padi. Penebar Swadaya. Jakarta

Soelarso, Bambang. 1997. Budidaya Kentang Bebas Penyakit. Kanisius : Surabaya

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.2005.Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis

Kelapa Sawit.Jakarta,Departemen Pertanian

Pusat Penelitian dan penembangan perkebunan.perkebunan.litbang.deptan.go.id

Badan Pusat Statistik.2012. Produksi Bulanan Perkebunan Besar, Indonesia.bps.go.id.Diakses tanggal

26 2014.

Harian Kompas.com.2011.Penghasil Kakao Terbesar Kedua di Dunia :jember

Badan Koordinasi Penanaman Modal.2014.Komoditi Tebu.regionalinvestment.bkpm.go.id

2014.Diakses tanggal 26 2014

Page 17: Tugas I Komoditas Pertanian2 Dapus

Matlap,Roziqin.2013.PotensiKelapaSawit.http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/10/01/kelapa-sawit-potensi-indonesia-yang-mendunia-594674.html.Diakses 26 februari 2014.