TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang...

12
TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika Livia // 2016200119 Ghina S Pribadi // 2016200153 Reza Wida S. // 2016200212 Nadya Putri O. // 2016200243 Kelas B Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan 2019

Transcript of TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang...

Page 1: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia

Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL.

Disusun Oleh:

Monika Livia // 2016200119

Ghina S Pribadi // 2016200153

Reza Wida S. // 2016200212

Nadya Putri O. // 2016200243

Kelas B

Fakultas Hukum

Universitas Katolik Parahyangan

2019

Page 2: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

Pengantar

Hak Asasi Manusia atau yang dikenal dengan HAM merupakan hak yang mendasar

dan melekat terhadap setiap individu, dari seorang bayi yang baru lahir sampai dengan seorang

lansia dalam suatu negara. Pengaturan mengenai HAM di Indonesia diatur dengan Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dimana dalam pengaturan tersebut

dijelaskan mengenai hak-hak yang harus diterima oleh setiap individu, kewajiban-kewajiban

yang harus dilakukan oleh negara sebagai suatu subyek HAM, serta penyelesaian dari

permasalahan terhadap pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi. Selain itu, terdapat

instrumen-instrumen hukum HAM secara internasional, seperti Kovenan Hak Sipil dan Politik,

Kovenan Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, Kovenan Hak Anak dan sebagainya. Sehingga

terdapat organisasi-organisasi internasional yang mendukung serta berusaha melindungi HAM.

Seperti PBB, yang membuat Dewan Hak Asasi Manusia, sehingga berwenang untuk mengadili

permasalahan pelanggaran HAM baik pelanggaran yang ringan maupun berat dari berbagai

negara-negara anggotanya serta beberapa organisasi-organisasi Internasional lainnya yang juga

mendukung HAM.

Dalam penulisan ini, penulis akan membahas mengenai PT. Holcim yang dilaporkan

kepada National Contact Point Switzerland, karena telah melanggar HAM dari warga di Desa

Ringinrejo, Blitar. Dibuatnya penulisan ini sebagai salah satu media pembelajaran mengenai

apakah yang dimaksud dengan pelanggaran HAM sendiri serta penyelesaiannya dan apakah

tepat jika PT. Holcim dianggap telah melakukan pelanggaran HAM. Penulisan ini juga sebagai

salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Program

Studi Ilmu Hukum Universitas Katolik Parahyangan.

Page 3: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

Kasus Permasalahan

PT Holcim Dilaporkan ke Lembaga Internasional karena Melanggar HAM

BLITAR - Konsorsium NGO yang konsen pada permasalahan agraria dan HAM

mengadukan PT Holcim Indonesia kepada National Contact Point Switzerland (NCPS).

Produsen Semen ternama itu dilaporkan atas pengambilalihan lahan 724 hektare di Desa

Ringinrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar. Langkah PT Holcim dinilai telah melanggar

Hak Asasi Manusia masyarakat setempat. “Secara resmi kita bawa permasalahan ini ke tingkat

yang lebih tinggi (Internasional)“ ujar juru bicara NGO Solidaritas Masyarakat Desa (Sitas

Desa) Farhan Mahfudzi kepada wartawan.

Melapor ke NCPS merupakan prosedur yang disediakan Organisation for Economic

Cooperation and Development Guidelines for Multinational Enterprises (OECD-Guidelines)

atau Organisasi Internasional Untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi.

Dalam rilis pernyataan yang disusun di Jakarta-Geneva 19 Maret 2015, ELSAM, Fransiscans

International, Sitas Desa, Paguyuban Petani Aryo Blitar, TuK Indonesia, Konsorsium

Pembaruan Agraria dan AURIGA menuding PT Holcim telah melakukan proses pengambil

alihan lahan secara manipulatif. Pertama, PT Holcim telah menyalahi Peraturan Menteri

Kehutanan No P.18/Permenhut-II/2011 dan Permenhut No P.14/Menhut-II/2013 Tentang

Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Inti dari aturan yuridis itu adalah lahan yang

disediakan pemegang persetujuan prinsip (PT Holcim) wajib terbebas dari permasalahan. Baik

itu secara de jure (hukum) maupun de facto (lapangan). “Sementara disana faktanya bertempat

tinggal sebanyak kurang lebih 826 kepala keluarga. Otomatis hak hidup warga disana akan

tergusur, “ timpal Farhan. Detil luas lahan ruislag mencapai 724,23 hektare.

PT Holcim menukar lahan di Desa Ringinrejo dengan lokasi pabrik semen dan

pertambangan di wilayah Kabupaten Tuban. Perhutani selaku penerima tukar guling berencana

mengubah lahan menjadi kawasan hutan lindung. Sementara selain permukiman penduduk,

sudah 19 tahun lamanya warga menjadikan lahan sebagai sumber mata pencaharian.

Sebagian besar tanah telah diolah menjadi petak petak ladang tanaman jagung, ketela

dan semangka. Manipulasi yang kedua, PT Holcim melakukan musyawarah atau negosiasi

dengan warga yang tidak representatif. Memang ada proses musyawarah mufakat untuk

memenuhi persyaratan clear and clean kawasan hutan sebagaimana diatur Kementerian

Kehutanan.

Page 4: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

Namun, kata Farhan, musyawarah dilakukan dengan penggarap lahan yang bukan berasal dari

warga Desa Ringinrejo. “Musyawarah dilakukan dengan warga yang tidak berkepentingan

langsung. Tawaran kompensasi ganti rugi justru diberikan kepada para pendatang, bukan

warga asli desa.“ jelasnya. Yang ketiga, persetujuan atau kesepakatan bersama yang dibuat PT

Holcim dengan warga tidak transparan. Ada lahan 40 hektare yang dijanjikan sebagai

kompensasi ruislag. Termasuk pembentukan Panitia Permohonan Tanah. Namun surat

Pernyataan Bersama yang menyatakan masyarakat Desa Ringinrejo menerima kompensasi 40

hektare dari PT Holcim pada tahun 2008 ternyata hanya tanda tangan panitia. Menurut Farhan

tindakan PT Holcim di Blitar bertentangan dengan semua kewajiban seperti yang digariskan

OECD pada bab Hak Asasi Manusia. “Bahwa perusahaan, dalam hal ini Holcim harus

melibatkan pemangku kepentingan yang relevan. Agar ada pertimbangan terhadap keputusan

proyek atau kegiatan yang berdampak besar bagi masyarakat lokal.” jelasnya.

Atas nama warga Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, konsorsium

NGO, dalam rilis pernyataan yang dibuat dua bahasa (Indonesia dan Inggris), mendesak NCPS

yang berkantor di Switzerland untuk memperhatikan masalah yang terjadi antara masyarakat

Desa Ringinrejo dengan PT Holcim. Diharapkan PT Holcim mencari lahan pengganti yang

tidak mengganggu hak masyarakat Desa Ringinrejo.

“Termasuk juga dampak kerugian yang dialami warga hendaknya bisa dipulihkan sepenuhnya,

“ pungkas Farhan. Sementara itu Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Kepala Kesbangpol

Mujianto secara normatif mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan

persoalan yang ada. Sepengetahuan Mujianto, di dalam kasus sengketa agraria di Desa

Ringinrejo ada masalah pidana. “Karena itu masalah pidananya harus tuntas dulu. Bersamaan

dengan itu kita akan melakukan verifikasi ulang, termasuk validasi data siapa siapa yang

berkepentingan langsung dalam masalah ini, “ ujarnya.1

1 Solichan Arif, “PT.Holcim Dilaporkan ke Lembaga Internasional karena Melanggar HAM”, 20 Maret 2015,

https://daerah.sindonews.com/read/979252/23/pt-holcim-dilaporkan-ke-lembaga-internasional-karena-

melanggar-ham-1426836623

Page 5: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika
Page 6: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

Analisa Kasus

1.1. Dasar Hukum Terkait

a. Undang-Undang Dasar 1945

i. Pasal 28D ayat (2):

“Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan

yang adil dan layak dalam hubungan kerja”

ii. Pasal 28H:

“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan.”

b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Hak Ekonomi Sosial Budaya

(Ratifikasi Kovenan Internasional Tentang Hak Ekonomi Sosial Budaya)

i. Pasal 6 ayat (1) :

“Negara Pihak dari Kovenan ini mengakui hak atas pekerjaan, termasuk hak

semua orang atas kesempatan untuk mencari nafkah melalui pekerjaan yang

dipilih atau diterimanya secara bebas, dan akan mengambil langkah-langkah

yang memadai guna melindungi hak ini.”

ii.Pasal 11 ayat (1):

“Negara Pihak pada Kovenan ini mengakui hak setiap orang atas standar

kehidupan yang layak baginya dan keluarganya, termasuk pangan, sandang

dan perumahan, dan atas perbaikan kondisi hidup terus menerus. Negara Pihak

akan mengambil langkah-langkah yang memadai untuk menjamin perwujudan

hak ini dengan mengakui arti penting kerjasama internasional yang

berdasarkan kesepakatan sukarela.”

c. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

i. Pasal 17:

“Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan dengan

mengajukan permohonan, pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara

pidana, perdata, maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan

yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang menjamin

pemeriksaan yang objektif oleh hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh

putusan yang adil dan benar.”

ii. Pasal 27 ayat (1):

Page 7: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

“Setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak,

berpindah, dan bertempat tinggal dalam wilayah negara Republik Indonesia.”

iii. Pasal 31 ayat (1):

“Tempat kediaman siapapun tidak boleh diganggu."

iv. Pasal 36:

1. Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-

sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya, keluarga,

bangsa, dan masyarakat dengan cara yang tidak melanggar hukum.

2. Tidak seorang pun boleh dirampas miliknya dengan sewenang-wenang

dan secara melawan hukum.

3. Hak milik mempunyai fungsi sosial.

v. Pasal 37 ayat (1):

“Pencabutan hak milik atas suatu benda demi kepentingan umum, hanya

diperbolehkan dengan mengganti kerugian yang wajar dan segera serta

pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

vi. Pasal 40:

“Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak.”

d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman

i. Pasal 129:

“Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, setiap orang

berhak:

a. Menempati, menikmati, dan/atau memiliki/memperoleh rumah yang layak

dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur;

b. Melakukan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;

c. Memperoleh informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan

perumahan dan kawasan permukiman;

d. Memperoleh manfaat dari penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman;

e. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami secara

langsung sebagai akibat penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman; dan

Page 8: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

f. Mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan terhadap penyelenggaraan

perumahan dan kawasan permukiman yang merugikan masyarakat.”

e. Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia

i. Pasal 25 ayat (1):

“Setiap orang berhak atas tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan

kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk hak atas pangan, pakaian,

perumahan dan perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan,

dan berhak atas jaminan pada saat menganggur, menderita sakit, cacat,

menjadi janda/duda, mencapai usia lanjut atau keadaan lainnya yang

mengakibatkan kekurangan nafkah, yang berada di luar kekuasaannya.”

f. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998

i. Pasal 1:

“Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya.”

ii. Pasal 3:

“Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan

berkembang secara layak”

g. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

i. Pasal 60:

“Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk:

a. mengetahui rencana tata ruang;

b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;

c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat

pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;

d. mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan

yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya;

e. mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang

tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; dan

f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang

izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata

ruang menimbulkan kerugian.”

h. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.14/Menhut-II/2013

Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Page 9: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

Pasal 16 ayat (3) huruf a:

“Dalam hal persetujuan prinsip dengan kewajiban menyediakan

lahan kompensasi, selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a , huruf b, huruf c, dan ayat (2), pemegang persetujuan prinsip wajib :

a. Menyediakan lahan kompensasi yang tidak bermasalah di lapangan (de

facto) dan hukum (de jure) untuk ditunjuk menjadi kawasan hutan dengan

ratio sesuai ketentuan dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a.

Page 10: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

1.2 Analisa dan Komentar

Hak atas tempat tinggal adalah hak yang melekat pada diri setiap orang untuk

mendapatkan tempat tinggal dan hidup di suatu tempat dengan aman, damai dan bermartabat.

Hak atas tempat tinggal merupakan hak utama untuk memenuhi hak ekonomi, sosial dan

budaya. Hal tersebut disebabkan karena di dalam hak atas tempat tinggal tersebut juga

menyangkut hak-hak lainnya, seperti hak untuk hidup dengan tentram, aman, damai, bahagia,

dan sejahtera. Hak atas tempat tinggal juga berhubungan dengan hak atas lingkungan hidup

yang baik, hak atas identitas yang berkaitan dengan hak atas pelayanan kesehatan, dan juga

hak atas jaminan sosial serta hak-hak lainnya. Jika hak atas tempat tinggal dilanggar, maka

terdapat indikasi bahwa hak asasi lain juga dilanggar. Pelaksanaan dan perlindungan hak atas

tempat tinggal ini tetap mengacu pada konsep dasar perlindungan yang melarang adanya

diskriminasi. Selain itu, hak untuk menentukan pekerjaan sendiri dan mendapatkan nafkah dari

penghasilan juga merupakan hak yang melekat pada setiap orang, karena mempengaruhi

kesejahteraan orang itu sendiri. Dengan dicapainya kesejahteraan, seseorang dapat

menjalankan kehidupan dengan layak karena kebutuhan primer telah terpenuhi secara

langsung.

Pada kasus diatas, warga desa Ringinrejo merasa bahwa beberapa hak asasi mereka

telah dikesampingkan. Hak-hak tersebut antara lain adalah hak untuk memiliki tempat tinggal,

hak untuk bekerja, dan hak untuk berpendapat.

Lahan seluas 724,23 hektare yang hendak dijadikan sebagai pabrik semen oleh PT

Holcim tersebut merupakan lahan yang dijadikan tempat tinggal oleh warga desa Ringinrejo.

Dengan dibangunnya pabrik semen diatas lahan tersebut, berarti warga desa Ringinrejo akan

kehilangan tempat tinggalnya, sehingga hak nya untuk memiliki tempat tinggal telah

dikesampingkan. Selain itu, lahan tersebut juga merupakan lahan yang digunakan oleh

mayoritas warga desa Ringinrejo sebagai mata pencaharian, sebagaimana pekerjaan yang

mereka tekuni adalah sebagai petani. Sehingga dengan adanya pengambilalihan lahan tersebut

tentu akan membuat warga kehilangan sumber mata pencahariannya dan dapat menyebabkan

warga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta menciptakan kesejahteraan

dalam lingkungan hidup mereka. Dengan demikian, hak untuk bekerja juga dikesampingkan.

Hak terakhir yang dikesampingkan atas perbuatan PT Holcim adalah hak untuk berpendapat

yang dimiliki oleh setiap orang, termasuk warga desa Ringinrejo. Hal ini disebabkan karena

Page 11: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

PT Holcim tidak mengikutsertakan warga desa Ringinrejo dalam rencana pembangunan pabrik

semen yang hendak dilakukan oleh PT Holcim dengan lahan kompensasi seluas 40 hektar.

Walaupun PT Holcim mengakui bahwa pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan petani

setempat, namun warga desa Ringinrejo mengatakan bahwa petani yang dilibatkan dalam

kesepakatan tersebut bukanlah petani asal desa Ringinrejo yang sebenarnya, yang tidak

mengalami dampak langsung dari penunjukan kawasan tersebut. Bahkan para warga menuduh

PT Holcim telah mendatangkan sendiri petani-petani tersebut. Secara objektif, terlihat bahwa

kurang adanya komunikasi serta koordinasi antara PT Holcim dengan warga setempat.

Walaupun demikian, perbuatan yang dilakukan oleh PT Holcim menurut Keputusan

Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor 181/G/2013/PTUN.JKT bukanlah merupakan

perbuatan yang melawan hukum. Hal ini disebabkan karena sudah didapatkannya persetujuan

untuk menggunakan lahan yang berada dalam Desa Ringinrejo yang didapatkan dari Menteri

yang berwenang. Namun sangat disayangkan tindakan yang dilakukan oleh PT Holcim telah

mengenyampingkan hak-hak dari warga di Desa Ringinrejo.

Dalam kasus ini, sebaiknya PT Holcim melakukan pemberitahuan kepada seluruh

warga Desa Ringinrejo, baik warga asli maupun warga pendatang, mengenai rencana

pembangunan pabrik semen di Desa Ringinrejo, karena para warga memiliki hak untuk

mempertimbangkan keputusan yang dapat berdampak besar bagi kehidupan mereka. Atau

dapat dilakukan musyawarah secara bersama-sama. Hal ini dilakukan agar dapat terhindarnya

kesalah pahaman antara PT Holcim dengan para warga desa.

Page 12: TUGAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Analisa atas perkara … · Analisa atas perkara HAM yang melibatkan PT Holcim Indonesia Dosen: Dr. Niken Savitri, S.H., MCL. Disusun Oleh: Monika

Daftar Pustaka

Paraturan Perundangan

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Hak Ekonomi Sosial Budaya

(Ratifikasi Kovenan Internasional Tentang Hak Ekonomi Sosial Budaya)

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.14/Menhut-II/2013

Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia

Situs Web

Solichan Arif, “PT.Holcim Dilaporkan ke Lembaga Internasional karena Melanggar

HAM”, https://daerah.sindonews.com/read/979252/23/pt-holcim-dilaporkan-ke-

lembaga-internasional-karena-melanggar-ham-1426836623 (Diakses pada tanggal 20

Maret 2015)