Tugas Gelombang Harmonik

download Tugas Gelombang Harmonik

of 6

Transcript of Tugas Gelombang Harmonik

  • 8/3/2019 Tugas Gelombang Harmonik

    1/6

    GELOMBANG | Gelombang Harmonik 1

    Gelombang Harmonik

    Gelombang transversal pada dawai yang diregangkan adalah suatu contoh pulsa

    gelombang. Tangan menggoyangkan dawai turun naik hanya sekali, menggunakan gaya

    transversal pada dawai itu sewaktu tangan itu menggoyang dawai. Hasilnya adalah sebuah

    goyangan atau pulsa, yang berjalan sepanjang dawai itu. Tegangan dalam dawai itu

    mengembalikan bentuk garis lurusnya setelah pulsa itu lewat.

    Situasi yang lebih menarik akan muncul bila kita memberikan pada ujung bebas dari

    dawai itu suatu gerak yang berulang, atau gerak periodik. Maka setiap partikel dalam dawai

    akan mengalami juga gerak periodik sewaktu gelombang itu merambat, dan kita mempunyai

    gelombang periodik. Secara khusus, misalnya kita menggerakkan dawai itu ke atas dan kebawah dalam gerak harmonik sederhana dengan amplitudo A, frekuensi , frekuensi sudut , dan T=1/ =. Gelombang periodik dengan gerak harmonik sederhana sangatmudah untuk dianalisis; kita menamakannya gelombang sinusoidal

    Gambar di atas adalah gambar gelombang harmonik. Gelombang harmonik pada tali

    biasanya timbul ketika kita menggerakan salah satu ujung tali ke atas dan ke bawah secara

    berulang dan teratur (gerak harmonik sederhana). Gelombang harmonik memiliki bentuk

    fungsi sinus jika titik asal dipilih pada sumbu x, sebagaimana tampak pada gambar di bawah.

    Gelombang harmonik yang memiliki bentuk fungsi sinus dikenal juga dengan julukan

    gelombang sinusoida.

    Sebaliknya gelombang harmonik juga bisa memiliki bentuk fungsi cosinus jika titik

    asal dipilih pada sumbu y, sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini.

    http://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2009/12/gelombang-harmonik-b.pnghttp://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2009/12/gelombang-harmonik-a.pnghttp://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2009/12/gelombang-harmonik-b.pnghttp://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2009/12/gelombang-harmonik-a.png
  • 8/3/2019 Tugas Gelombang Harmonik

    2/6

    GELOMBANG | Gelombang Harmonik 2

    Perhatikan gambar di atas, jarak dari satu puncak ke puncak berikutnya atau jarak dari

    satu lembah ke lembah berikutnya ataujarak dari satu titik ke titik yang bersangkutan pada

    pengulangan berikutnya disebut panjang gelombang (lambda). Frekuensi (f), panjang

    gelombang (lamda) dan laju gelombang (v) memiliki keterkaitan antara satu dengan yang

    lain. Selama satu periode (T = 1/f), gelombang menempuh jarak satu panjang gelombang

    (lambda). Untuk memahami arti kalimat ini, cermati gambar di atas perlahan-lahan. Tuh

    gambar yang banyak gelombangnya. Dengan demikian, hubungan antara laju gelombang (v),

    periode (T), frekuensi (f) dan panjang gelombang (lambda) dinyatakan melalui persamaan di

    bawah :

    Laju gelombang transversal dan laju gelombang longitudinal ditentukan oleh sifat-sifat

    medium yang dilaluinya. Dengan demikian, panjang gelombang dengan sendirinya

    ditentukan oleh frekuensi sumber gelombang (yang dimaksudkan dengan sumber gelombang

    di sini adalah benda yang bergetar atau benda yang berosilasi). Setiap gelombang muncul

    akibat adanya benda yang bergetar. Semakin besar frekuensi, semakin kecil panjang

    gelombang sehingga hasil kali antara frekuensi dan panjang gelombang alias laju gelombang

    tetap sama. Jadi gelombang-gelombang dari semua frekuensi merambat dengan laju yang

    sama, yang berbeda cuma panjang gelombangnya saja. panjang gelombang ini ditentukan

    oleh frekuensi sumber gelombang. Frekuensi tuh banyaknya getaran yang terjadi selama satu

    detik.

    Persamaan yang menyatakan hubungan antara laju gelombang, panjang gelombang dan

    frekuensi atau periode yang telah diturunkan sebelumnya berlaku untuk semua jenis

    gelombang harmonik, baik gelombang harmonik tersebut berbentuk transversal maupun

    http://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2009/12/gelombang-harmonik-f.pnghttp://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2009/12/gelombang-harmonik-c.pnghttp://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2009/12/gelombang-harmonik-f.pnghttp://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2009/12/gelombang-harmonik-c.png
  • 8/3/2019 Tugas Gelombang Harmonik

    3/6

    GELOMBANG | Gelombang Harmonik 3

    longitudinal. Gelombang harmonik yang terjadi pada tali atau dawai, sebagaimana dijelaskan

    sebelumnya hanya digunakan sebagai contoh saja. Ini tidak berarti gelombang harmonik

    hanya merambat melalui tali saja atau gelombang harmonik hanya berbentuk transversal.

    Gelombang harmonik juga bisa berbentuk longitudinal. Gelombang harmonik juga bisa

    merambat melalui medium lain selain tali.

    Perlu diketahui bahwa ketika gelombang merambat sepanjang tali, setiap titik pada tali

    atau setiap bagian tali tersebut berosilasi ke atas dan ke bawah di sekitar posisi setimbangnya.

    Untuk kasus ini, posisi setimbang adalah garis sepanjang sumbu x. Bisa dikatakan bahwa

    setiap titik pada tali atau setiap bagian tali melakukan gerak harmonik sederhana.

    http://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2009/12/gelombang-harmonik-d1.png
  • 8/3/2019 Tugas Gelombang Harmonik

    4/6

    GELOMBANG | Gelombang Harmonik 4

    Gambar di atas menunjukkan perubahan posisi salah satu titik pada tali ketika

    gelombang merambat sepanjang tali. Titik yang dimaksud diberi warna hitam. Tampak

    bahwa posisi titik berubah setiap satuan waktu. Perhatikan bahwa setiap titik atau setiap

    bagian tali yang lain juga mengalami perubahan posisi sebagaimana titik hitam pada gambar

    di atas. Jadi titik hitam yang digambarkan di atas hanya mewakili titik atau bagian tali yang

    lain. gerakan setiap titik pada tali atau setiap bagian tali tegak lurus terhadap panjang tali

    (sejajar sumbu y), sebaliknya gelombang bergerak sepanjang tali (sejajar sumbu x). Ketika

    gelombang merambat sepanjang tali dengan laju v, setiap titik pada tali berosilasi di sekitar

    titik kesetimbangannya dengan frekuensi f. Pada gambar di atas tiap-tiap partikel dawai itu

    berosilasi dengan gerak harmonik sederhana dengan amplitudo yang sama dan frekuensi yang

    sama. Tetapi osilasi partikel-partikel pada titik yang berbeda pada dawai itu tidak semua

    sejalan satu dengan yang lainnya. Partikel yang ditandai dengan titik hitam berada pada nilai

    positif maksimumnya dari y pada t = 0 dan kembali ke y = 0 pada t =2T/8; persitiwa yang

    sama ini terjadi untuk sebuah partikel dipusat pita berwarna pada t = 4T/8 dan t = 6T/8, tepat

    setengah periode selanjutnya. Untuk sebarang dua partikel dawai, gerak partikel di sebelah

    kanan ketinggalan di belakang gerak partikel di sebelah kiri sebanyak jumlah yang sebanding

    dengan jarak di antara partikel-partikel tersebut. Maka, gerak siklik dari berbagai titik pada

    dawai itu berbeda langkahnya satu sama lain sebesar berbagai pecahan dari sebuah siklus.

    Kita menamakan perbedaan ini selisih fasa, dan kita mengatakan bahwa fasa gerak itu

    berbeda untuk titik yang berbeda. Misalnya, jika satu titik mempunyai pergeseran positif

    maksimumnya pada waktu yang sama ketika titik lainnya mempunyai pergeseran negatif

    minimumnya, maka kedua titik itu berbeda fasa sebesar setengah siklus.

    Berikut penurunan fungsi gelombang harmonik. Kita tinjau sebuah titik yang pada mulanya

    berada di titik acuan (x = 0), sebagaimana ditunjukkan dalam gambar di atas. Dalam pokok

    bahasanpersamaan posisi, kecepatan dan percepatan pada gerak harmonik sederhana(materi getaran), kita sudah menurunkan sebuah persamaan yang menyatakan posisi suatu

    titik yang melakukan gerak harmonik sederhana. Persamaan ini diturunkan dengan meninjau

    keterkaitan antara gerak harmonik sederhana dan gerak melingkar beraturan. Sebaiknya

    pelajari terlebih dahulu materi getaran untuk memudahkan pemahamanmu karena kita

    meninjau titik yang pada mulanya berada di titik acuan (gerakan gelombang dimulai dari titik

    acuan) maka kita gunakan persamaan ini :

    ( )

  • 8/3/2019 Tugas Gelombang Harmonik

    5/6

    GELOMBANG | Gelombang Harmonik 5

    Perhatikan bahwa titik yang kita tinjau berada di x = 0 sehingga dalam persamaan di

    atas ditulis notasi y(x = 0, t). Jadi notasi y(x = 0, t) mengingatkan kita bahwa gerakan titik

    tersebut merupakan kasus khusus dari fungsi gelombang y(x, t) yang menjelaskan

    keseluruhan gelombang.

    Berdasarkan persamaan di atas, bisa dikatakan bahwa bahwa pada saat t = 0, titik yang

    berada di x = 0 memiliki perpindahan pada sumbu y sebesar nol (y = 0) dan titik tersebut

    bergerak dalam arah y positif seiring bertambahnya waktu (titik bergerak ke atas menuju

    puncak gelombang seiring bertambahnya waktu). Dari mana kita tahu bahwa titik tersebut

    bergerak dalam arah y positif atau bergerak ke atas yaitu dengan melihat amplitudo (A)

    dalam persamaan di atas bernilai positif. Jika amplitudo bernilai negatif (-A) berarti titik

    bergerak dalam arah y negatif atau bergerak ke bawah.

    Titik tersebut berosilasi dengan amplitudo A, frekuensi f dan frekuensi sudut

    (omega). Seiring bertambahnya waktu, gelombang berjalan dari x = 0 ke titik lain sepanjang

    sumbu x yang berada di sebelah kanan titik acuan. Karenanya pada waktu t, gerakan titik lain

    sepanjang sumbu x positif sama seperti gerakan titik yang berada di x = 0 pada waktu

    sebelumnya (tt = t x/v). v = s/t = x/t t = x/v, di mana x merupakan jarak suatu titik

    dari titik acuan, sedangkan v merupakan laju gelombang yang berjalan sepanjang tali. Untuk

    menghitung perpindahan suatu titik yang berjarak x dari titik acuan pada waktu t, kita bisa

    menggantikan t dalam persamaan sebelumnya dengan tx/v :

    ( ) ( ) ()

    Kita dapat menuliskan kembali funsi gelombang yang diberikan oleh persamaan di atas

    dalam beberapa bentuk yang berbeda tetapi sangat berguna. Kita dapat menyatakannya dalam

    periode T=1/f dan panjang gelombang

    ( ) ( )

    Karena bilangan gelombang dan gelombang periodik

    Maka, gelombang sunosoidalbergerak dalam arah x positif

    ( ) ()

  • 8/3/2019 Tugas Gelombang Harmonik

    6/6

    GELOMBANG | Gelombang Harmonik 6

    Persamaan ini menjelaskan hubungan antara frekuensi sudut (omega), laju gelombang (v) dan

    bilangan gelombang (k)

    Fungsi gelombang yang sudah diturunkan sebelumnya menyatakan gelombang

    harmonik yang berjalan dalam arah x positif (gelombang berjalan ke kanan). Kita bisa

    mengubah fungsi gelombang tersebut untuk menyatakan gelombang harmonik yang berjalan

    dalam arah x negatif (gelombang berjalan ke kiri). Seiring bertambahnya waktu, gelombang

    berjalan dari x = 0 ke titik lain sepanjang sumbu x yang berada di sebelah kiri titik acuan.

    Karenanya pada waktu t, gerakan titik lain sepanjang sumbu x negatif sama seperti gerakan

    titik yang berada di x = 0 pada waktu sesudahnya (t + t = t + x/v). Jadi kita hanya perlu

    mengganti tanda negatif dengan positif.

    Untuk gelombang yang bergerak dalam arah x negatif, persamaannya sebagai berikut ;

    ( ) (

    )()

    Dalam pernyataan ( ) () untuk gelombang yang berjalan dalam arah xnegatif atau arah x positif, kuantitas () dinamakan fasa. Fasa itu berperan sebagaisuatu besaran sudut dan nilainya untuk sebarang nilai x dan t menentukan bagian apa dari

    siklus sinusoidal itu yang terdapat pada suatu titik dan waktu tertentu. Untuk suatu puncak

    positif di mana y = A dan fungsi sinus itu mepunyai nilai 1, fasa itu dapat bernilai /2, 5/2,

    dan seterusnya. Untuk sebuah titik yang pergeserannya nol, fasa itu dapat bernilai 0, , 2

    dan seterusnya. Laju gelombang adalah laju saat kita harus bergerak bersama-sama dengan

    gelombang itu supaya tetap berada di samping sebuah titik yang fasanya diberikan, seperti

    suatu puncak gelombang tertentu pada dawai. Untuk gelombang yang berjalan dalam arah x

    positif, ini berarti .