Tugas Gadar

19
BENCANA MASAL A. Pengertian Bencana (Disaster) adalah kerusakan yang serius akibat fenomena alam luar biasa dan / atau disebabkan oleh ulah manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan yang dampaknya melampaui kemampuan masyarakat setempat untuk mengatasinya dan membutuhkan bantuan dari luar. Disaster terdiri dari dua komponen yaitu Hazards dan Vulnerability. Bahaya (Hazards) adalah fenomena alam yang luar biasa yang berpotensi merusak atau mengancam kehidupan manusia, kehilangan harta benda, kehilangan mata pencaharian, kerusakan lingkungan. Misal: tanah longsor, banjur, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran dan lainnya. Sedangkan kerentanan (Vulnerability) adalah keadaan atau kondisi yang dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi bahaya atau ancaman bencana. Resiko (kerentanan) adalah kemungkinan dampak yang merugikan yang diakibatkan oleh Hazard dan Vulnerability. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bencana mempunyai arti sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitaan. Sedangkan bencana alam artinya adalah bencana yang disebabkan oleh alam (Purwadarminta, 2006) .

description

gadar

Transcript of Tugas Gadar

Page 1: Tugas Gadar

BENCANA MASAL

A. Pengertian

Bencana (Disaster) adalah kerusakan yang serius akibat fenomena alam

luar biasa dan / atau disebabkan oleh ulah manusia yang menyebabkan timbulnya

korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan yang dampaknya

melampaui kemampuan masyarakat setempat untuk mengatasinya dan

membutuhkan bantuan dari luar. Disaster terdiri dari dua komponen yaitu Hazards

dan Vulnerability.

Bahaya (Hazards) adalah fenomena alam yang luar biasa yang berpotensi

merusak atau mengancam kehidupan manusia, kehilangan harta benda, kehilangan

mata pencaharian, kerusakan lingkungan. Misal: tanah longsor, banjur, gempa

bumi, gunung meletus, kebakaran dan lainnya. Sedangkan kerentanan

(Vulnerability) adalah keadaan atau kondisi yang dapat mengurangi kemampuan

masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi bahaya atau ancaman

bencana. Resiko (kerentanan) adalah kemungkinan dampak yang merugikan yang

diakibatkan oleh Hazard dan Vulnerability.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bencana mempunyai arti sesuatu

yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitaan.

Sedangkan bencana alam artinya adalah bencana yang disebabkan oleh alam

(Purwadarminta, 2006) .

Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana adalah peristiwa atau

rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor

nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non

alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007

tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan

bencana sosial.

Page 2: Tugas Gadar

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa

gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan,

dan tanah longsor.

Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,

gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi

konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.

Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat

berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun

kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari

satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian.

B. Klasifikasi Bencana

Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga

jenis, yaitu:

1. Bencana alam geologis

Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari

dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam

geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.

2. Bencana alam klimatologis

Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang

disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam

klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting

beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh

manusia).

3. Bencana alam ekstra-terestrial

Bencana alam ekstra-terestrial adalah bencana alam yang terjadi di

luar angkasa, contoh: hantaman/impact meteor. Bila hantaman

Page 3: Tugas Gadar

benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan

menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.

C. Jenis-Jenis Bencana

1) Menurut Penyebab

a) Ulah manusia

b) Fenomena alam

c) Kolaborasi

2) Menurut Waktu

a) Perlahan (kekeringan)

b) Tiba-tiba (tsunami)

3) Menurut jumlah korban

a) tingkat 1: korban > 300 orang

b) tingkat 2: korban 100-300 orang

c) tingkat 3: korban 50-99 orang

d) tingkat 4: korban < 50 orang

D. Jenis-Jenis Bencana Alam dan Penanggulangannya

a) Banjir

Banjir sering sekali kita dengar di berbagai daerah, khususnya di daerah

ibu kota Jakarta ini yang daratannya rendah. Banjir adalah peristiwa

terbenamnya suatu daratan (yang tadinya kering) karena jumlah volume air

yang meningkat karena suatu penyebab. Banjir dapat terjadi karena adanya

peluapan air yang berlebihan pada suatu tempat misalnya akibat hujan

besar, peluapan air sungai, pecahnya bendungan sungai dan sebagainya.

a) Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh

pemerintah saja atau orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen

dan kerjasama berbagai pihak untuk menghindarkan Jakarta dan

kota lain di Indonesia dari banjir besar. Tindakan-tindakan yang

dapat dilakukan untuk menanggulangi banjir antara lain:

Membuang lubang-lubang serapan air

 Memperbanyak ruang terbuka hijau

Page 4: Tugas Gadar

Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai

sebagai tempat sampah raksasa.

Meninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan

harta benda kita ketika banjir terjadi, namun kita tidak mencegah

terjadinya banjir lagi.

b) Gunung Meletus

Letusan Gunung berapi adalah meletusnya gunung berapi yang masih aktif

dan mengeluarkan berbagai material perut gunung tersebut. Letusan

Gunung berapi seiring dengan pesatnya tehnologi, dapat diprediksi, meski

belum 100 persen benar, tapi paling tidak prediksi tersebut bisa mendekati

kebenaran, sehingga langkah-langkah antisipasi dini untuk meminimalisir

korban dapat ditekan. Berikut saran sederhana jika terjadi letusan gunung

berapi:

Persiapan dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi:

Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang

aman untuk mengungsi.

Membuat perencanaan penanganan bencana.

Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.

Mempersiapkan kebutuhan dasar jika terjadi letusan

gunung berapi

Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung,

lembah dan daerah aliran lahar.

Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan

panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.

Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju

lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.

Jangan memakai lensa kontak.

Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung

Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah

dengan kedua belah tangan.

Page 5: Tugas Gadar

c) Tanah Longsor

Tanah longsor seringkali dipicu oleh curah hujan tinggi dan terjadi selama

beberapa hari. Struktur tanah yang labil sangat mudah mengalami longsor

hingga mengakibatkan bencana khususnya bagi masyarakat yang berada di

posisi lebih rendah. Tanah longsor juga dapat dipicu oleh getaran gempa

hingga merontokkan struktur tanah di atas. Yang dapat dilakukan pada

saat terjadi tanah longsor antara lain:

Apabila sedang di dalam rumah dan terdengar suara gemuruh,

segera ke luar cari tempat lapang dan tanpa penghalang

Apabila sedang di luar, cari tempat yang lapang dan perhatikan sisi

tebih atau tanah yang mengalami longsor.

Sesudah terjadi tanah longsor beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

Jangan segera kembali ke rumah, perhatikan apakah longsor

susulan masih akan terjadi.

Apabila diminta untuk membantu proses evakuasi, gunakan sepatu

khusus dan peralatan yang menjamin keselamatan Anda.

Perhatikan kondisi tanah sebagai pijakan yang kokoh bagi langkah

Anda.

Apabila harus menghadapi reruntuhan bangunan untuk

menyelamatkan korban, pastikan tidak menimbulkan dampak yang

lebih buruk atau menunggu pihak berwenang untuk melakukan

evakuasi korban.

d) Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan gejala alam yang membawa kerusakan dan

kehancuran bagi lingkungan dan makhluk hidup, sehingga gejala alam

tersebut menjadi suatu bencana. Diperkirakan gempa terjadi di dunia 400 –

500 kali dalam setahun dan di Indonesia sekitar 40 – 50 kali dalam setahun.

Oleh karena membawa dampak merugikan bagi kehidupan khususnya

kehidupan manusia maka diperlukan upaya-upaya antisipasi baik sebelum

terjadi gempa, saat terjadi gempa, dan setelah terjadi gempa. Upaya tersebut

diperlukan mengingat letak Indonesia yang berada pada zona utama gempa

bumi.

Page 6: Tugas Gadar

Upaya penanggulangan saat terjadi gempa:

Jika berada di dalam bangunan: usahakan tetap tenang dan

tidak panik, gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar dan

jangan menggunakan lift atau elevator, jangan berlindung di

bawah jembatan, ataupun benda-benda yang menggantung tapi

berlindunglah di bawah meja yang kokoh, dan jangan dulu

masuk bangunan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa

susulan selang beberapa lama.

Jika berada di luar bangunan: carilah tanah lapang, jangan

berlindung di bawah pohon atau di tempat dekat tiang/gardu

listrik, dan jika getaran gempa kuat, ambillah posisi duduk

daripada berdiri.

Jika sedang mengemudikan kendaraan; hentikan perjalanan dan

segera menepi, jangan memberhentikan kendaraan di atas

jembatan, jalan laying, atau persimpangan jalan, dan jangan

segera melanjutkan perjalanan sebelum dipastikan tidak terjadi

gempa susulan selang beberapa lama.

e) Badai  Tropis

Pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang

sering terjadi di wilayah tropis di antara garis batik utara dan selatan,

kecuali di daerah-daerah yang sangat dekat dengan khatulistiwa.

Upaya mitigasi dan pengurangan bencana dapat dilakuakan dengan cara:

Struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu

bertahan iterhadap gaya angin.

Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan

beban angin khususnva di daerah yang rawan angin badai

Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah

yang terlindungi dari serangan angin badai

Penghijauan di bagian atas arah agin untuk meredam gaya angin

Pembangunan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan

sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang

saat terjadi serangan angin badai.

Page 7: Tugas Gadar

Pembangunan rumah yang tanan angin

Pengamanan/perkuatan bagian bagian yang mudah diterbangkan angin

yang dapat membehayakan diri atau orang lain disekitamya

Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin badai, mengetahui bagaimana

cara penyelamatan diri

Pengamanan barang barang disekitar rumah agar terikat/dibangun

secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin

Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal –

kapalnya.

E. Keadaan yang Dihadapi saat Bencana

1. Kegawatdaruratan medis yang memerlukan pertolongan yang cepat

2. Keterbatasan akses komunikasi dan transportasi

3. Keterbatasan pemenuhan kebutuhan dasar manusia

4. Dampak psikologis dari adanya bencana

5. Keterbatasan akses untuk air bersih

F. Manajemen Bencana

Manajemen bencana adalah serangkaian kegiatan yang berkesinambungan

yang dilaksanakan sebelum dan sesudah bencana. Aspek dalam manajemen

bencana meliputi:

a) respon terhadap bencana

b) kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana

c) meminimalisasi efek bencana

Enam R dalam Manajemen Bencana antara lain:

1) Right information

2) Right time

3) Right person

4) Right place

5) Right material

6) Right kooperation and coordination

Siklus bencana dan fase-fase dalam manajemen bencana yaitu:

Page 8: Tugas Gadar

a) Tanggap darurat bencana

Serangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusul terjadinya

suatu bencana. termasuk penilaian kerusakan, kebutuhan (damage and

need assessment), penyaluran bantuan darurat, upaya pertolongan, dan

pembersihan lokasi bencana.

b) Rehabilitasi

Serangkaian kegiatan yang dapat membantu korban bencana untuk

kembali pada kehidupan normal, termasuk korban bencana yang

mengalami trauma psikologis. Misalnya dengan renovasi atau perbaikan

sarana–sarana umum, tempat penampungan, penyediaan lapangan

pekerjaan untuk memulai hidup baru.

c) Rekonstruksi

Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan situasi seperti sebelum

terjadi bencana, termasuk pembangunan infrastukstur, menghidupkan

akses sumber-sumber ekonomi, perbaikan lingkungan, pemberdayaan

masyarakat dan berorientasi pada pembangunan. Tujuannya untuk

mengurangi dampak bencana, memberikan manfaat secara ekonomis

pada masyarakat.

d) Kesiapsiagaan Bencana

Upaya-upaya yang memungkinkan masyarakat untuk dapat mengatasi

bahaya peristiwa alam melalui pembentukan struktur dan mekanisme

tanggap darurat yang sistematis. Tujuannya adalah meminimalkan

korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana pelayanan umum. Meliputi,

upaya mengurangi tingkat risiko, formulasi rencana darurat bencana

(Disasters Plan), pengelolaan SDM, pelatihan warga di lokasi bencana.

e) Mitigasi

Serangkaian tindakan yang dilakukan sejak dari awal untuk menghadapi

suatu peristiwa alam tersebut terhadap kelamngsungan hidup manusia

dan lingkungan hidupnya. Upaya penyadaran masyarakat terhadap

potensi dan kerawanan (hazard) lingkungan tempat tinggalnya. Upaya

kesiapsiagaan terhadap bencana:

pembangunan dam penahan ombak atau banjir

Page 9: Tugas Gadar

penanaman pohon bakau

penghijauan hutan

sistem peringatan dini

informasi-informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang

kapan suatu bahaya peristiwa alam dapat diidentifikasi dan

penilaian tentang kemungkinan dampaknya pada suatu wilayah

tertentu.

Tanggap Darurat Bencana

a) Tujuan tanggap darurat adalah:

membatasi korban dan kerusakan

mengurangi penderitaan

mengembalikan kehidupan dan sistem masyarakat

mitigasi kerusakan dan kerugian

sebagai dasar untuk pengembalian kondisi

b) Faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan:

Informasi

Sumber daya

c) Langkah-langkah Tanggap Darurat

Kesiapsiagaan individu

Harus diperhatikan sebelum terlibat dalam kegiatan tanggap

darurat, karena menyangkut keselamatan individu dan seluruh

anggota lainnya.

Koordinasi PB

Segala bentuk komunikasi, baik internal maupun eksternal untuk

mendukung kegiatan penanggulangan bencana.

Assessment

Assessment adalah penilaian keadaan. Assessment dilakukan pada

setiap tahapan tanggap darurat. Tindakan awal dilakukan

assessment cepat, yang dilanjutkan assessment detail.

d) RenOps –SDP

Rencana Operasi atau Service Delivery Plan adalah sebuah perencanaan

yang dibuat berdasarkan hasil dari assessment.

Page 10: Tugas Gadar

e) Distribusi Bantuan

adalah langkah setelah RenOps disetujui, terkait dengan masalah

pergudangan.

f) Monitor dan evaluasi

adalah metode untuk memantau kegiatan, yang dipantau adalah kegiatan

distribusi bantuan, namun dapat juga melihat keseluruhan proses tanggap

darurat.

G. Triase

1. Pengertian

Triase adalah proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan

beratnya penyakit menentukan prioritas perawatan gawat medik serta

prioritas transportasi artinya memilih berdasarkan prioritas dan penyebab

ancaman hidup. Triase/Triage merupakan suatu sistem yang digunakan

dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa

untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke

fasilitas kesehatan.

2. Tujuan Triase

Adapun tujuan dari triase antara lain:

a. Identifikasi cepat korban yang memerlukan stabilisasi segera, ini

lebih ke perawatan yang dilakukan di lapangan.

b. Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan

pembedahan.

c. Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kecacatan. Inilah tiga

alasan dan tujuan dilakukannya triase gawat darurat PPGD

3. Prinsip-prinsip Triase dan Tata Cara Melakukan Triase

Triase dilakukan berdasarkan observasi Terhadap 3 hal, yaitu : Pernafasan

( respiratory), Sirkulasi (perfusion) dan Status Mental (Mental State).

Dalam pelaksanaannya biasanya dilakukan Tag label Triase (Label

Berwarna) yang dipakai oleh petugas triase untuk mengidentifikasi dan

mencatat kondisi untuk tindakan medis terhadap korban. Pengelompokan

Triase berdasarkan Tag label antara lain:

Page 11: Tugas Gadar

a. Prioritas Nol (Hitam)

Untuk pasien meninggal atau cedera parah yang jelas tidak

mungkin untuk diselamatkan.

b. Prioritas Pertama (Merah)

Untuk Penderita cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan

tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan

hidupnya. Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, luka

bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat.

c. Prioritas Kedua (kuning)

Pasien memerlukan bantuan namun dengan cedera dan tingkat

yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman

jiwa dalam waktu dekat. Misalnya cedera abdomen tanpa shok,

luka bakar ringan, fraktur atau patah tulang tanpa shok dan jenis-

jenis penyakit lain.

d. Prioritas Ketiga (Hijau)

Pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak

membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa

dan tidak menimbulkan kecacatan.

4. Klasifikasi Triase

Jika diklasifikasikan meurut penanganannya triage dibedakan menjadi:

1) Triase di tempat

Dilakukan di tempat korban di temukan atau pada tempat

penampungan, triase ini dilakukan oleh tim pertolongan pertama

sebelum korban dirujuk ke tempat pelayanan medik lanjutan.

2) Triase Medic

Dilakukan pada saat korban memasuki pos pelayanan medik

lanjutan yang bertujuan untuk menentukan tingkat perawatan dan

tindakan pertolongan yang di butuhkan oleh korban. atau triase ini

sering disebut dengan Triase Unit gawat darurat.

3) Triase Evakuasi

Page 12: Tugas Gadar

Triase ini ditunjukkan pada korban yang dapat dipindahkan pada rumah

sakit yang telah siap menerima korban. seperti bencana massal contohnya

saat tsunami, gempa bumi, atau bencana besar lain.

Page 13: Tugas Gadar

DAFTAR PUSTAKA

Iqfadilah. 2015. Triase Gawat darurat lengkap PPGD. Online tersedia:

www.idmedis.com/2014/03/triase-gawat-darurat-lengkap-ppgd-html?m=1.

Diakses tanggal 1 Februari 2016 pukul 14.00 wita.

www.bnpb.go.id/pengetahuan- bencana /definisi-dan-jenis- bencana

http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-klasifikasi-bencana-

alam.html