Tugas esai alfian 12 ipa aksel chairil anwar si binatang jalang

2
Chairil Anwar Si Binatang Jalang “Di masa pembangunan ini, tuan hidup kembali”. Yah, setidaknya dua baris pada bait pertama puisi karya Chairil Anwar ini bisa menyimbolkan gambar-gambar kegagahan Dipenogoro di dinding-dinding kelas sekolah. Saya pikir cara Chairil Anwar mengenang dan memperkenalkan kepada kita terhadap seorang tokoh pahlawan seperti ini tergolong fantastic , bagaimana tidak, seorang yang telah berakhir seabad yang lalu ini digambarkan seolah-olah masih hidup di masa sekarang. “Si Binatang Jalang”, Julukan bagi Chairil Anwar dari karyanya yang berjudul Aku, adalah seorang penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis kurang lebih 240 karya. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan sebagai pelopor Angkatan ’45 sekaligus puisi modern Indonesia. Banyak orang yang menganggap kehidupan Chairil Anwar ini berantakan. Saya sendiri pun beranggapan seperti itu. Bagaimana tidak, dilihat dari latarbelakang kehidupannya, meskipun ia lahir dari keluarga yang berada, Jabatan terakhir Ayahnya adalah seorang Bupati Inderagiri, Riau dan diperlakukan dengan manja karena merupakan anak tunggal, Ia masih cenderung keras kepala dan tidak ingin kehilangan apapun. Dan kehidupan keluarganya tetap saja berantakan. Kedua Orangtuanya berpisah, ia kemudian ikut kepada ibunya ke Batavia (sekarang Jakarta) dan mulai berkenalan dengan dunia sastra. Ia mengenyam pendidikan di HIS dan MULO, setelah berusia 18 tahun, ia berhenti bersekolah. Meskipun begitu ia menguasai bahasa Inggris, Belanda dan Jerman. Dari kurang lebih 240 karya Chairil Anwar, sekitar 20 karyanya adalah saduran dan penambahan kalimat. Maksudnya puisi yang diakui sebagai karangannya itu merupakan puisi asing yang ia terjemahkan dan kemudian ia tambahkan beberapa kalimat yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia saat itu. Hal inilah yang kemudian menjadi perdebatan beberapa orang yang menganggap Chairil Anwar sebagai seorang plagiator , tapi

Transcript of Tugas esai alfian 12 ipa aksel chairil anwar si binatang jalang

Page 1: Tugas esai alfian 12 ipa aksel chairil anwar si binatang jalang

Chairil Anwar Si Binatang Jalang

“Di masa pembangunan ini, tuan hidup kembali”. Yah, setidaknya dua baris pada bait pertama puisi karya Chairil Anwar ini bisa menyimbolkan gambar-gambar kegagahan Dipenogoro di dinding-dinding kelas sekolah.

Saya pikir cara Chairil Anwar mengenang dan memperkenalkan kepada kita terhadap seorang tokoh pahlawan seperti ini tergolong fantastic , bagaimana tidak, seorang yang telah berakhir seabad yang lalu ini digambarkan seolah-olah masih hidup di masa sekarang.

“Si Binatang Jalang”, Julukan bagi Chairil Anwar dari karyanya yang berjudul Aku, adalah seorang penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis kurang lebih 240 karya. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan sebagai pelopor Angkatan ’45 sekaligus puisi modern Indonesia.

Banyak orang yang menganggap kehidupan Chairil Anwar ini berantakan. Saya sendiri pun beranggapan seperti itu. Bagaimana tidak, dilihat dari latarbelakang kehidupannya, meskipun ia lahir dari keluarga yang berada, Jabatan terakhir Ayahnya adalah seorang Bupati Inderagiri, Riau dan diperlakukan dengan manja karena merupakan anak tunggal, Ia masih cenderung keras kepala dan tidak ingin kehilangan apapun. Dan kehidupan keluarganya tetap saja berantakan. Kedua Orangtuanya berpisah, ia kemudian ikut kepada ibunya ke Batavia (sekarang Jakarta) dan mulai berkenalan dengan dunia sastra.

Ia mengenyam pendidikan di HIS dan MULO, setelah berusia 18 tahun, ia berhenti bersekolah. Meskipun begitu ia menguasai bahasa Inggris, Belanda dan Jerman.

Dari kurang lebih 240 karya Chairil Anwar, sekitar 20 karyanya adalah saduran dan penambahan kalimat. Maksudnya puisi yang diakui sebagai karangannya itu merupakan puisi asing yang ia terjemahkan dan kemudian ia tambahkan beberapa kalimat yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia saat itu. Hal inilah yang kemudian menjadi perdebatan beberapa orang yang menganggap Chairil Anwar sebagai seorang plagiator , tapi meskipun begitu, saya sendiri tidak mempermasalahkannya, toh, ia telah berakhir dan masalah ini baru diketahui setelah ia tiada, jadi tidak banyak yang bisa kita lakukan dan bahkan saya berpikir karya-karya yang merupakan hasil Adaptation-nya ini justru membangkitkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia pada saat itu, dengan kata lain karya yang merupakan sadurannya itu merupakan salah satu bagian dari banyaknya bentuk partisipasi memperjuangkan kemerdekaan. Harapan saya, meskipun dengan latarbelakang kehidupan dan anggapan-anggapan miring terhadap Chairil Anwar, tidak mengurangi rasa bangga anda terhadap Penyair terkenal milik negara ini dan tetap mengidolakan Si Binatang Jalang, Chairil Anwar seperti saya mengidolakannya sampai sekarang.

Demikian..Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

30/10/2012 15:50:47