TUGAS ERGONOMI 4
-
Upload
rizka-isti-qomarya -
Category
Documents
-
view
105 -
download
12
Transcript of TUGAS ERGONOMI 4
I. Bagaimana korelasi antara beban kerja fisik dengan pendekatan biomekanik,
pendekatan fisiologi, dan pendekatan psikofisik? Berikan contoh!
JAWAB:
Pendekatan biomekanik adalah pendekatan dalam ergonomi yang mempelajari
tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan, kecepatan, ketelitian, daya
tahan tubuh manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta
peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika
melakukan aktivitas kerja tersebut. Pendekatan fisiologi terhadap kerja adalah
pendekatan – pendekatan terhadap penggunaan energi tubuh, energi tubuh tersebut
berupa energi mekanis yang diperoleh dari mengencangnya otot-otot yang memiliki
cadangan energi kimawi otot. Sedangkan pendekatan psikofisik adalah pendekatan
yang digunakan pada bidang ergonomic yang berhubungan dengan psikologi pekerja,
dimana kondisi fisik lingkungan kerja akan mempengaruhi psikologis pekerja.
Beban kerja fisik merupakan beban yang diterima oleh fisik akibat
pelaksanaan kerja. Beban kerja fisik ini diterima oleh tubuh akibat melaksanakan
suatu aktivitas kerja. Prinsip dasar dalam ergonomi adalah bagaimana agar Demand <
Capacity, sehingga perlu diupayakan agar beban kerja fisik yang diterima oleh tubuh
saat bekerja tidak melebihi kapasitas fisik manusia (pekerja) yang bersangkutan.
Contoh jenis pekerjaan dengan beban fisik yang berat adalah aktivitas
pemindahan material secara manual (manual material handling) merupakan aktivitas
yang masih banyak ditemui di dunia industri. Hal ini disebabkan oleh adanya
kelebihan dari penanganan secara manual dibandingkan dengan penanganan material
menggunakan alat bantu, misalnya saja penanganan material secara manual lebih
fleksibel dalam gerakan sehingga untuk memindahkan beban dalam ruang yang
terbatas akan lebih efisien. Akan tetapi dibalik keuntungan tersebut terdapat
kekurangan, yaitu dalam hal keselamatan yang disebabkan kesalahan penanganan
material tersebut, misalnya posisi tubuh yang salah (awkward posture) dalam bekerja,
serta adanya beban kerja yang berat (forcefull exertions). Oleh karena itu dalam
merancang sistem kerja atau elemenelemen pendukung sistem kerja, seperti alat bantu
kerja harus memperhatikan aspek-aspek ergonomi.
Kuli angkut barang di pabrik merupakan salah satu contoh pekerjaan dengan
beban kerja fisik yang berat karena kebanyakan dari proses pekerjaannya
menggunakan tenaga manusia. Agar kuli angkut barang tesebut terhindar dari risiko
cidera otot dan mengurangi kelelahan, maka digunakanlah pendekatan – pendekatan
biomekanika, fisiologi, dan psikofisik untuk mengukur dan mengevaluasi beban kerja
yang dialami oleh mereka dan menentukan batasan beban yang diangkut.
1) Pendekatan Biomekanik
Pada dasarnya pendekatan biomekanika memiliki 3 prinsip dasar yang harus
diperhatikan dalam merancang suatu produk atau sistem kerja yaitu: masalah
penggunaan oksigen dalam kerja, dengan memperhitungkan waktu istirahat diantara
kerja, sehingga terjadi minimal 5 menit penggunaan oksigen tanpa melakukan
aktivitas; mendistribusikan serata mungkin antara beban dengan pengguna dan
produk, dengan memperhatikan sifat-sifat khas dari jaringan tubuh yang
bersangkutan; dan memberikan latihan kepada pekerja untuk meningkatkan ketelitian
pekerja.
Pendekatan biomekanik menitikberatkan pada struktur tulang dan posisi
pengangkatan, dimana struktur tulang terutama pada tulang belakang akan mengalami
tekanan yang berlebih ketika mengangkut barang. Pendekatan biomekanika pada
dasarnya memandang tubuh manusia sebagai suatu sistem, yang terdiri dari elemen-
elemen yang saling berkait dan terhubung satu sama lain melalui sendi-sendi dan
jaringan otot yang ada.
Pendekatan biomekanika berguna untuk mengukur kekuatan dan ketahanan
fisik manusia untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, dimana hal ini bertujuan
untuk mendapatkan suatu cara kerja yang lebih baik sehingga kemungkinan
terjadinya cedera dapat diminimalisir.Nilai dari analisa biomekanika adalah rentang
postur atau posisi aktivitas kerja ukuran beban dan ukuran manusia yang dievaluasi,
sedangkan kriteria keselamatan adalah berdasarkan pada beban tekan (compression
load) pada invertebral disc diantara L5 dan S1.
Pada kuli angkut barang, hal yang perlu diperhatikan adalah beban yang harus
diangkat, perbandingan antara berat beban dan orangnya, jarak horizontal dari beban
terhadap orangnya, dan ukuran beban yang akan diangkat. Pada umumnya, kuli
angkut barang tidak memperhatikan aspek – aspek tersebut sehingga risiko cidera otot
pun meningkat. Untuk mengatasi hal ini, para manajer memberikan training/pelatihan
kepada kuli angkut mengenai bagaimana sikap dan metode yang benar dalam
mengamkut barang, selain itu pihak perusahaan juga harus menyediakan peralatan
mengankut mekanis untuk membantu pekerjaan dan mendesain lokasi atau tata letak
tempat kerja.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam mengangkut beban yang berat
diantaranya:
Sesuaikan berat dengan kemapanan pekerja dengan mempertimbangkan
frekuensi pemindahan
Manfaatkan dua atau lebih pekerja untuk memindahkan barang yang
berat
Ubahlah aktivitas jika mungkin sehingga lebih mudah, ringan dan tidak
berbahaya
Minimasi jarak horizontal gerakan antara tempat mulai dan berakhir
pada pemindahan barang
Material terletak tidak lebih tinggi dari bahu
Kurangi frekuensi pemindahan
Berikan waktu istirahat
Berlakukan rotasi kerja terhadap pekerjaan yang sedikit membutuhkan
tenaga
Rancang kontainer agar mempunyai pegangan yang dapat dipegang
dekat dengan tubuh
Benda yang berat ditempatkan setinggi lutut agar dalam pemindahan
tidak menimbulkan cidera punggung
2) Pendekatan Fisiologi
Respon fisiologis tubuh terhadap beban kerja fisik dapat dilihat dari respon
yang ditunjukkan oleh otot rangka, jantung dan pembuluh darah. Kerja otot sangat
dibutuhkan dalam melakukan aktifitas fisik misalnya untuk mengangkat dan
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Aktivitas otot, yang umumnya
terdiri dari kontraksi dan relaksasi menghabiskan banyak energi.
Pemenuhan kebutuhan energi akan menimbulkan beban yang berat pada
sistem jantung, pembuluh darah dan pernafasan. Jantung harus memompa lebih cepat
agar darah dapat membawa oksigen lebih cepat ke otot sehingga otot dapat bekerja.
Pembuluh darah akan mengalami peningkatan tekanan akibat volume darah yang
bertambah besar dan sistem pernafasan akan bekerja ekstra untuk menyediakan
oksigen darah.
Penilaian beban kerja fisik melalui pendekatan fisologi adalah dengan
menghitung denyut nadi pekerja, konsumsi oksigen, kapasitas ventilasi paru, suhu inti
tubuh, dan konsumsi kalori. Pendekatan fisiologi ini harus dilakukan oleh pihak
perusahaan melalui pemeriksaan kesehatan kerja secara rutin, sehingga dapat
ditentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Ketika kuli angkut bekerja maka otot mengalami kontraksi dan pada saat
istirahat terjadi relaksasi. Dengan kontraksi, peredaran darah membawa oksigen dan
bahan makanan serta menyalurkan keluar sisa-sisa metabolisme terhambat. Oleh
karena itu untuk mencegah terjadinya kelelahan otot yang lebih awal para kuli harus
memiliki waktu istirahat yang seimbang, sehingga produktivitas kerja tercapai.
3) Pendekatan Psiko-Fisik
Pendekatan psiko-fisik didasarkan pada perasaan pekerja terhadap kondisi
fisik dari pekerjaannya, para pekerja memonitor perasaannya masing – masing dalam
pelaksanaan tugasnya. Seorang kuli bangunan akan memonitor perasaannya ketika
akan mengangkat beban dan mengatur berat beban sampai menunjukkan kemampuan
angkat maksimum. Sehingga didapatkan 3 kategori posisi angkat bebaan, yaitu:
Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan.
Dari ketinggian genggaman tangan ke ketinggian bahu.
Dari ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan vertikal.
Lokasi dan tata letak kerja yang tidak sesuai, misalnya lokasi yang terlalu
jauh, jalan menuju tempat yang dituju menanjak, akan menimbulkan perasaan malas
pada kuli angkut untuk melakukan tugasnya. Kondisi lingkungan kerja kuli angkut
juga mempengaruhi mood kuli angkut, misalnya di lingkungan kerja setiap minggu
diadakan acara minum kopi bersama antar pekerja, maka otomatis rasa kekeluargaan
akan muncul dan mood kuli angkut untuk bekerja akan lebih baik dari sebelumnya.
Jadi, korelasi antara beban kerja fisik, dengan pendekatan biomekanik,
pendekatan fisiologi, dan pendekatan psikofisik adalah untuk mengukur atau
mengevaluasi beban kerja fisik yang dialami. Dengan mengevaluasi atau mengukur
beban kerja yang dialami pekerja maka pekerja mampu mengukur keterbatasan atau
kemampuan mereka dalam bekerja sehingga risko cidera yang timbul akan berkurang.
II. Tuliskan kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki!
JAWAB:
a. Potensi
rajin
sayang keluarga dan teman
mau berusaha keras untuk mendapatkan yang diinginkan/pekerja keras
tepat waktu
konsisten
pendengar yang baik
bertanggungjawab
sigap
memiliki ketrampilan menganalisis masalah
humble
b. Kekurangan
suka menunda pekerjaan
mudah bosan
kadang-kadang bertindak tanpa memikirkan dampak ke depannya
ceroboh/teledor
cepat emosi/sensitif
cuek
mudah gugup ketika tampil di depan umum
terkadang tidak teguh pendirian/mudah terpengaruh
tidak rapi
overthinking
III. Coba hubungkan peraturan kerja dengan prinsip – prinsip yang harus
diperhatikan dan diusahakan pelaksanaannya, agar mendapatkan alternative –
alternative sistem kerja terbaik!
JAWAB:
Peraturan kerja atau tata cara kerja adalah ketentuan yang mengikat pekerja
yang dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan
diterima: setiap pekerja harus menaati aturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang
dipakai sebagai tolok ukur.
Prinsip – prinsip kerja merupakan bagian dari ilmu teknik tata cara kerja dan
prinsip – prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja. Teknik dan
prinsip – prinsip ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja
yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuan-kemampuannya, bahan,
perlengkapan dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga
dicapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu
yang dihabiskan, tenaga yang dipakai, serta akibat – akibat psikologis dan sosiologis
yang ditimbulkan. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip mencari sistem kerja yang
terbaik dengan efisiensi dan produktivitas yang setinggi-tingginya.
Hubungan peraturan kerja dengan prinsip kerja adalah peraturan kerja
merupakan kumpulan dari prinsip – prinsip untuk mengatur komponen-komponen
sistem kerja untuk mendapatkan alternatif - alternatif sistem kerja terbaik. Setelah
mendapatkan beberapa alternatif terbaik, langkah berikutnya adalah memilih salah
satu diantaranya yang terbaik. Disini komponen – komponen sistem kerja diatur
sehingga secara bersama-sama berada dalam suatu komposisi yang baik yaitu yang
dapat memberikan efisiensi dan produktivitas tertinggi.
Suatu sistem kerja dinilai baik jika efiseinsinya tinggi yaitu pada sistem ini
memungkinkan waktu penyelesaian sangat singkat, tenaga yang diperlukan
untuk menyelesaikan sedikit serta akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang
ditimbulkan sangat minim. Sehingga alternatif-alternatif sistem kerja terbaik harus
mengandung 4 kriteria berikut: waktu, tenaga, psikologis, dan sosiologi.
Contoh penerapan prinsip-prinsip tersebut adalah penerapan prisi ekonomi
gerakan dalam merancang sistem kerja. Prisip ekonomi gerakan merupakan bekal
penting untuk mendapat rancangan suatu sistem kerja yang baik, karena disinilah
diperhatikan beberapa pengaruh hasil kerjanya, disamping pengaruh dari manusia
yang melakukan pekerjaan tersebut. Dibawah ini akan diuraikan prinsip-prinsip
ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakannya,
pengaturan tata letak tempat kerja dan perancangan peralatan.
a. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Tubuh Manusia dan
Gerakan-gerakannya
Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri pada saat yang sama.
Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali
pada waktu istirahat.
Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris
dan berlawanan arah.
Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat.
Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu
pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot
dalam pekerja.
Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat
pekerjaan tersebut.
Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan lebih teliti daripada
gerakan yang dikendalikan.
Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika
memungkinkan irama kerja kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi
pekerja.
Usahakan sedikit mungkin gerakan mata.
b. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Pengaturan Tata
Letak Tempat Kerja
Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan mempunyai tempat yang
tetap.
Tempatkan bahan-bahan dan peralatan ditempat yang mudah, cepat dan
enak untuk dicapai.
Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya
memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga badan yang akan dipakai selalu
tersedia ditempat yang dekat untuk diambil.
Sebaiknya untuk menyalurkan obyek yang sudah selesai
dirancang ,mekanismenya yang baik.
Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa
sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutan-urutan terbaik.
Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga
alternatif berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu
hal yang menyenangkan.
Tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa sehingga yang mendudukinya
bersikap (mempunyai postur yang baik).
Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa
sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.
c. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Perancangan
Peralatan
Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan
dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat
ditingkatkan.
Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu
kegunaan.
Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan
dalam memegang dan menyimpan.
Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti
pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus disesuaikan
dengan kekuatan masing-masing jari.
Roda tangan, palang, dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya
diatur sedemikian hingga beban dapat melayaninya denag posisi yang baik
dan dengan tenaga yang minimum.
TUGAS ERGONOMI
DISUSUN OLEH:
RIZKA ISTI QOMARYANIM.10101001023
DOSEN PENGASUH:Ir. MUHAR DANUS, MT.
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012