TUGAS ERGONOMI 4

15
I. Bagaimana korelasi antara beban kerja fisik dengan pendekatan biomekanik, pendekatan fisiologi, dan pendekatan psikofisik? Berikan contoh! JAWAB: Pendekatan biomekanik adalah pendekatan dalam ergonomi yang mempelajari tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan, kecepatan, ketelitian, daya tahan tubuh manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktivitas kerja tersebut. Pendekatan fisiologi terhadap kerja adalah pendekatan – pendekatan terhadap penggunaan energi tubuh, energi tubuh tersebut berupa energi mekanis yang diperoleh dari mengencangnya otot-otot yang memiliki cadangan energi kimawi otot. Sedangkan pendekatan psikofisik adalah pendekatan yang digunakan pada bidang ergonomic yang berhubungan dengan psikologi pekerja, dimana kondisi fisik lingkungan kerja akan mempengaruhi psikologis pekerja. Beban kerja fisik merupakan beban yang diterima oleh fisik akibat pelaksanaan kerja. Beban kerja fisik ini diterima oleh tubuh akibat melaksanakan suatu aktivitas kerja. Prinsip dasar dalam ergonomi adalah bagaimana agar Demand < Capacity, sehingga perlu diupayakan agar beban kerja fisik yang diterima oleh tubuh saat bekerja tidak

Transcript of TUGAS ERGONOMI 4

Page 1: TUGAS ERGONOMI 4

I. Bagaimana korelasi antara beban kerja fisik dengan pendekatan biomekanik,

pendekatan fisiologi, dan pendekatan psikofisik? Berikan contoh!

JAWAB:

Pendekatan biomekanik adalah pendekatan dalam ergonomi yang mempelajari

tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan, kecepatan, ketelitian, daya

tahan tubuh manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta

peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika

melakukan aktivitas kerja tersebut. Pendekatan fisiologi terhadap kerja adalah

pendekatan – pendekatan terhadap penggunaan energi tubuh, energi tubuh tersebut

berupa energi mekanis yang diperoleh dari mengencangnya otot-otot yang memiliki

cadangan energi kimawi otot. Sedangkan pendekatan psikofisik adalah pendekatan

yang digunakan pada bidang ergonomic yang berhubungan dengan psikologi pekerja,

dimana kondisi fisik lingkungan kerja akan mempengaruhi psikologis pekerja.

Beban kerja fisik merupakan beban yang diterima oleh fisik akibat

pelaksanaan kerja. Beban kerja fisik ini diterima oleh tubuh akibat melaksanakan

suatu aktivitas kerja. Prinsip dasar dalam ergonomi adalah bagaimana agar Demand <

Capacity, sehingga perlu diupayakan agar beban kerja fisik yang diterima oleh tubuh

saat bekerja tidak melebihi kapasitas fisik manusia (pekerja) yang bersangkutan.

Contoh jenis pekerjaan dengan beban fisik yang berat adalah aktivitas

pemindahan material secara manual (manual material handling) merupakan aktivitas

yang masih banyak ditemui di dunia industri. Hal ini disebabkan oleh adanya

kelebihan dari penanganan secara manual dibandingkan dengan penanganan material

menggunakan alat bantu, misalnya saja penanganan material secara manual lebih

fleksibel dalam gerakan sehingga untuk memindahkan beban dalam ruang yang

terbatas akan lebih efisien. Akan tetapi dibalik keuntungan tersebut terdapat

kekurangan, yaitu dalam hal keselamatan yang disebabkan kesalahan penanganan

material tersebut, misalnya posisi tubuh yang salah (awkward posture) dalam bekerja,

serta adanya beban kerja yang berat (forcefull exertions). Oleh karena itu dalam

merancang sistem kerja atau elemenelemen pendukung sistem kerja, seperti alat bantu

kerja harus memperhatikan aspek-aspek ergonomi.

Page 2: TUGAS ERGONOMI 4

Kuli angkut barang di pabrik merupakan salah satu contoh pekerjaan dengan

beban kerja fisik yang berat karena kebanyakan dari proses pekerjaannya

menggunakan tenaga manusia. Agar kuli angkut barang tesebut terhindar dari risiko

cidera otot dan mengurangi kelelahan, maka digunakanlah pendekatan – pendekatan

biomekanika, fisiologi, dan psikofisik untuk mengukur dan mengevaluasi beban kerja

yang dialami oleh mereka dan menentukan batasan beban yang diangkut.

1) Pendekatan Biomekanik

Pada dasarnya pendekatan biomekanika memiliki 3 prinsip dasar yang harus

diperhatikan dalam merancang suatu produk atau sistem kerja yaitu: masalah

penggunaan oksigen dalam kerja, dengan memperhitungkan waktu istirahat diantara

kerja, sehingga terjadi minimal 5 menit penggunaan oksigen tanpa melakukan

aktivitas; mendistribusikan serata mungkin antara beban dengan pengguna dan

produk, dengan memperhatikan sifat-sifat khas dari jaringan tubuh yang

bersangkutan; dan memberikan latihan kepada pekerja untuk meningkatkan ketelitian

pekerja.

Pendekatan biomekanik menitikberatkan pada struktur tulang dan posisi

pengangkatan, dimana struktur tulang terutama pada tulang belakang akan mengalami

tekanan yang berlebih ketika mengangkut barang. Pendekatan biomekanika pada

dasarnya memandang tubuh manusia sebagai suatu sistem, yang terdiri dari elemen-

elemen yang saling berkait dan terhubung satu sama lain melalui sendi-sendi dan

jaringan otot yang ada.

Pendekatan biomekanika berguna untuk mengukur kekuatan dan ketahanan

fisik manusia untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, dimana hal ini bertujuan

untuk mendapatkan suatu cara kerja yang lebih baik sehingga kemungkinan

terjadinya cedera dapat diminimalisir.Nilai dari analisa biomekanika adalah rentang

postur atau posisi aktivitas kerja ukuran beban dan ukuran manusia yang dievaluasi,

sedangkan kriteria keselamatan adalah berdasarkan pada beban tekan (compression

load) pada invertebral disc diantara L5 dan S1.

Pada kuli angkut barang, hal yang perlu diperhatikan adalah beban yang harus

diangkat, perbandingan antara berat beban dan orangnya, jarak horizontal dari beban

Page 3: TUGAS ERGONOMI 4

terhadap orangnya, dan ukuran beban yang akan diangkat. Pada umumnya, kuli

angkut barang tidak memperhatikan aspek – aspek tersebut sehingga risiko cidera otot

pun meningkat. Untuk mengatasi hal ini, para manajer memberikan training/pelatihan

kepada kuli angkut mengenai bagaimana sikap dan metode yang benar dalam

mengamkut barang, selain itu pihak perusahaan juga harus menyediakan peralatan

mengankut mekanis untuk membantu pekerjaan dan mendesain lokasi atau tata letak

tempat kerja.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam mengangkut beban yang berat

diantaranya:

Sesuaikan berat dengan kemapanan pekerja dengan mempertimbangkan

frekuensi pemindahan

Manfaatkan dua atau lebih pekerja untuk memindahkan barang yang

berat

Ubahlah aktivitas jika mungkin sehingga lebih mudah, ringan dan tidak

berbahaya

Minimasi jarak horizontal gerakan antara tempat mulai dan berakhir

pada pemindahan barang

Material terletak tidak lebih tinggi dari bahu

Kurangi frekuensi pemindahan

Berikan waktu istirahat

Berlakukan rotasi kerja terhadap pekerjaan yang sedikit membutuhkan

tenaga

Rancang kontainer agar mempunyai pegangan yang dapat dipegang

dekat dengan tubuh

Benda yang berat ditempatkan setinggi lutut agar dalam pemindahan

tidak menimbulkan cidera punggung

2) Pendekatan Fisiologi

Page 4: TUGAS ERGONOMI 4

Respon fisiologis tubuh terhadap beban kerja fisik dapat dilihat dari respon

yang ditunjukkan oleh otot rangka, jantung dan pembuluh darah. Kerja otot sangat

dibutuhkan dalam melakukan aktifitas fisik misalnya untuk mengangkat dan

memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Aktivitas otot, yang umumnya

terdiri dari kontraksi dan relaksasi menghabiskan banyak energi.

Pemenuhan kebutuhan energi akan menimbulkan beban yang berat pada

sistem jantung, pembuluh darah dan pernafasan. Jantung harus memompa lebih cepat

agar darah dapat membawa oksigen lebih cepat ke otot sehingga otot dapat bekerja.

Pembuluh darah akan mengalami peningkatan tekanan akibat volume darah yang

bertambah besar dan sistem pernafasan akan bekerja ekstra untuk menyediakan

oksigen darah.

Penilaian beban kerja fisik melalui pendekatan fisologi adalah dengan

menghitung denyut nadi pekerja, konsumsi oksigen, kapasitas ventilasi paru, suhu inti

tubuh, dan konsumsi kalori. Pendekatan fisiologi ini harus dilakukan oleh pihak

perusahaan melalui pemeriksaan kesehatan kerja secara rutin, sehingga dapat

ditentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

Ketika kuli angkut bekerja maka otot mengalami kontraksi dan pada saat

istirahat terjadi relaksasi. Dengan kontraksi, peredaran darah membawa oksigen dan

bahan makanan serta menyalurkan keluar sisa-sisa metabolisme terhambat. Oleh

karena itu untuk mencegah terjadinya kelelahan otot yang lebih awal para kuli harus

memiliki waktu istirahat yang seimbang, sehingga produktivitas kerja tercapai.

3) Pendekatan Psiko-Fisik

Pendekatan psiko-fisik didasarkan pada perasaan pekerja terhadap kondisi

fisik dari pekerjaannya, para pekerja memonitor perasaannya masing – masing dalam

pelaksanaan tugasnya. Seorang kuli bangunan akan memonitor perasaannya ketika

akan mengangkat beban dan mengatur berat beban sampai menunjukkan kemampuan

angkat maksimum. Sehingga didapatkan 3 kategori posisi angkat bebaan, yaitu:

Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan.

Dari ketinggian genggaman tangan ke ketinggian bahu.

Dari ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan vertikal.

Page 5: TUGAS ERGONOMI 4

Lokasi dan tata letak kerja yang tidak sesuai, misalnya lokasi yang terlalu

jauh, jalan menuju tempat yang dituju menanjak, akan menimbulkan perasaan malas

pada kuli angkut untuk melakukan tugasnya. Kondisi lingkungan kerja kuli angkut

juga mempengaruhi mood kuli angkut, misalnya di lingkungan kerja setiap minggu

diadakan acara minum kopi bersama antar pekerja, maka otomatis rasa kekeluargaan

akan muncul dan mood kuli angkut untuk bekerja akan lebih baik dari sebelumnya.

Jadi, korelasi antara beban kerja fisik, dengan pendekatan biomekanik,

pendekatan fisiologi, dan pendekatan psikofisik adalah untuk mengukur atau

mengevaluasi beban kerja fisik yang dialami. Dengan mengevaluasi atau mengukur

beban kerja yang dialami pekerja maka pekerja mampu mengukur keterbatasan atau

kemampuan mereka dalam bekerja sehingga risko cidera yang timbul akan berkurang.

II. Tuliskan kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki!

JAWAB:

a. Potensi

rajin

sayang keluarga dan teman

mau berusaha keras untuk mendapatkan yang diinginkan/pekerja keras

tepat waktu

konsisten

pendengar yang baik

bertanggungjawab

sigap

memiliki ketrampilan menganalisis masalah

humble

b. Kekurangan

suka menunda pekerjaan

mudah bosan

kadang-kadang bertindak tanpa memikirkan dampak ke depannya

ceroboh/teledor

Page 6: TUGAS ERGONOMI 4

cepat emosi/sensitif

cuek

mudah gugup ketika tampil di depan umum

terkadang tidak teguh pendirian/mudah terpengaruh

tidak rapi

overthinking

III. Coba hubungkan peraturan kerja dengan prinsip – prinsip yang harus

diperhatikan dan diusahakan pelaksanaannya, agar mendapatkan alternative –

alternative sistem kerja terbaik!

JAWAB:

Peraturan kerja atau tata cara kerja adalah ketentuan yang mengikat pekerja

yang dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan

diterima: setiap pekerja harus menaati aturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang

dipakai sebagai tolok ukur.

Prinsip – prinsip kerja merupakan bagian dari ilmu teknik tata cara kerja dan

prinsip – prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja. Teknik dan

prinsip – prinsip ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja

yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuan-kemampuannya, bahan,

perlengkapan dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga

dicapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu

yang dihabiskan, tenaga yang dipakai, serta akibat – akibat psikologis dan sosiologis

yang ditimbulkan. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip mencari sistem kerja yang

terbaik dengan efisiensi dan produktivitas yang setinggi-tingginya.

Hubungan peraturan kerja dengan prinsip kerja adalah peraturan kerja

merupakan kumpulan dari prinsip – prinsip untuk mengatur komponen-komponen

sistem kerja untuk mendapatkan alternatif - alternatif sistem kerja terbaik. Setelah

mendapatkan beberapa alternatif terbaik, langkah berikutnya adalah memilih salah

satu diantaranya yang terbaik. Disini komponen – komponen sistem kerja diatur

Page 7: TUGAS ERGONOMI 4

sehingga secara bersama-sama berada dalam suatu komposisi yang baik yaitu yang

dapat memberikan efisiensi dan produktivitas tertinggi.

Suatu sistem kerja dinilai baik jika efiseinsinya tinggi yaitu pada sistem ini

memungkinkan waktu penyelesaian sangat singkat, tenaga yang diperlukan

untuk menyelesaikan sedikit serta akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang

ditimbulkan sangat minim. Sehingga alternatif-alternatif sistem kerja terbaik harus

mengandung 4 kriteria berikut: waktu, tenaga, psikologis, dan sosiologi.

Contoh penerapan prinsip-prinsip tersebut adalah penerapan prisi ekonomi

gerakan dalam merancang sistem kerja. Prisip ekonomi gerakan merupakan bekal

penting untuk mendapat rancangan suatu sistem kerja yang baik, karena disinilah

diperhatikan beberapa pengaruh hasil kerjanya, disamping pengaruh dari manusia

yang melakukan pekerjaan tersebut. Dibawah ini akan diuraikan prinsip-prinsip

ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakannya,

pengaturan tata letak tempat kerja dan perancangan peralatan.

a. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Tubuh Manusia dan

Gerakan-gerakannya

Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri pada saat yang sama.

Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali

pada waktu istirahat.

Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris

dan berlawanan arah.

Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat.

Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu

pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot

dalam pekerja.

Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat

pekerjaan tersebut.

Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan lebih teliti daripada

gerakan yang dikendalikan.

Page 8: TUGAS ERGONOMI 4

Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika

memungkinkan irama kerja kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi

pekerja.

Usahakan sedikit mungkin gerakan mata.

b. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Pengaturan Tata

Letak Tempat Kerja

Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan mempunyai tempat yang

tetap.

Tempatkan bahan-bahan dan peralatan ditempat yang mudah, cepat dan

enak untuk dicapai.

Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya

memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga badan yang akan dipakai selalu

tersedia ditempat yang dekat untuk diambil.

Sebaiknya untuk menyalurkan obyek yang sudah selesai

dirancang ,mekanismenya yang baik.

Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa

sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutan-urutan terbaik.

Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga

alternatif berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu

hal yang menyenangkan.

Tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa sehingga yang mendudukinya

bersikap (mempunyai postur yang baik).

Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa

sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.

c. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Perancangan

Peralatan

Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan

dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat

ditingkatkan.

Page 9: TUGAS ERGONOMI 4

Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu

kegunaan.

Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan

dalam memegang dan menyimpan.

Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti

pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus disesuaikan

dengan kekuatan masing-masing jari.

Roda tangan, palang, dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya

diatur sedemikian hingga beban dapat melayaninya denag posisi yang baik

dan dengan tenaga yang minimum.

Page 10: TUGAS ERGONOMI 4

TUGAS ERGONOMI

DISUSUN OLEH:

RIZKA ISTI QOMARYANIM.10101001023

DOSEN PENGASUH:Ir. MUHAR DANUS, MT.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS SRIWIJAYA

2012