Tugas e Commerce
-
Upload
surya-napitupulu-jr -
Category
Documents
-
view
55 -
download
1
Transcript of Tugas e Commerce
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 1/10
KASUS KEJAHATAN E-COMMERCE DI INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Perdagangan secara
Elektronik
Dibuat Oleh :
Nama : Surya Napitupulu
NPM : 110113080173
Dosen :DanrivantoBudhijanto,SH.,LL.M.in IT.Law
Hukum Perdagangan secara Elektronik
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2011
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 2/10
Kasus Kejahatan e-commerce Di Indonesia
Dalam beberapa dekade terakhir ini, banyak sekali perbuatan-perbuatan pemalsuan
(forgery) terhadap surat-surat dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan bisnis. Perbuatan-
perbuatan pemalsuan surat itu telah merusak iklim bisnis di Indonesia. Dalam KUH Pidana
memang telah terdapat Bab khusus yaitu Bab XII yang mengkriminalisasi perbuatan-perbuatan
pemalsuan surat, tetapi ketentuan-ketentuan tersebut sifatnya masih sangat umum. Pada saat ini
surat-surat dan dokumen-dokumen yang dipalsukan itu dapat berupa electronic document yang
dikirimkan atau yang disimpan di electronic files badan-badan atau institusi-institusi pemerintah,
perusahaan, atau perorangan. Seyogyanya Indonesia memiliki ketentuan-ketentuan pidana
khusus yang berkenaan dengan pemalsuan surat atau dokumen dengan membeda-bedakan jenis
surat atau dokumen pemalsuan, yang merupakan lex specialist di luar KUH Pidana.
Di Indonesia pernah terjadi kasus cybercrime yang berkaitan dengan kejahatan bisnis, tahun
2000 beberapa situs atau web Indonesia diacak-acak oleh cracker yang menamakan dirinya
Fabianclone dan naisenodni. Situs tersebut adalah antara lain milik BCA, Bursa Efek Jakarta dan
Indosatnet (Agus Raharjo, 2002.37).
Selanjutnya pada bulan September dan Oktober 2000, seorang craker dengan julukan
fabianclone berhasil menjebol web milik Bank Bali. Bank ini memberikan layanan internet
banking pada nasabahnya. Kerugian yang ditimbulkan sangat besar dan mengakibatkan
terputusnya layanan nasabah (Agus Raharjo 2002:38).
Kejahatan lainnya yang dikategorikan sebagai cybercrime dalam kejahatan bisnis adalah Cyber
Fraud , yaitu kejahatan yang dilakukan dengan melakukan penipuan lewat internet, salah satu
diantaranya adalah dengan melakukan kejahatan terlebih dahulu yaitu mencuri nomor kartu
kredit orang lain dengan meng-hack atau membobol situs pada internet.
Menurut riset yang dilakukan perusahaan Security Clear Commerce yang berbasis di Texas,
menyatakan Indonesia berada di urutan kedua setelah Ukraina (Shintia Dian Arwida. 2002).
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 3/10
Cyber Squalling, yang dapat diartikan sebagai mendapatkan, memperjualbelikan, atau
menggunakan suatu nama domain dengan itikad tidak baik atau jelek. Di Indonesia kasus ini
pernah terjadi antara PT. Mustika Ratu dan Tjandra, pihak yang mendaftarkan nama domain
tersebut (Iman Sjahputra, 2002:151-152).
Satu lagi kasus yang berkaitan dengan cybercrime di Indonesia, kasus tersebut diputus di
Pengadilan Negeri Sleman dengan Terdakwa Petrus Pangkur alias Bonny Diobok Obok. Dalam
kasus tersebut, terdakwa didakwa melakukan Cybercrime. Dalam amar putusannya Majelis
Hakim berkeyakinan bahwa Petrus Pangkur alias Bonny Diobok Obok telah membobol kartu
kredit milik warga Amerika Serikat, hasil kejahatannya digunakan untuk membeli barang-barang
seperti helm dan sarung tangan merk AGV. Total harga barang yang dibelinya mencapai Rp.
4.000.000,- (Pikiran Rakyat, 31 Agustus 2002).
Namun, beberapa contoh kasus yang berkaitan dengan cybercrime dalam kejahatan bisnis jarang
yang sampai ke meja hijau, hal ini dikarenakan masih terjadi perdebatan tentang regulasi yang
berkaitan dengan kejahatan tersebut. Terlebih mengenai UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Internet
dan Transaksi Elektronika yang sampai dengan hari ini walaupun telah disahkan pada tanggal 21
April 2008 belum dikeluarkan Peraturan Pemerintah untuk sebagai penjelasan dan pelengkap
terhadap pelaksanaan Undang-Undang tersebut.
Disamping itu banyaknya kejadian tersebut tidak dilaporkan oleh masyarakat kepada pihak
kepolisian sehingga cybercrime yang terjadi hanya ibarat angin lalu, dan diderita oleh sang
korban.
Upaya penanggulangan kejahatan e-commerce sekarang ini memang harus diprioritaskan.
Indonesia harus mengantisipasi lebih berkembangnya kejahatan teknologi ini dengan sebuah
payung hukum yang mempunyai suatu kepastian hukum. Urgensi cyberlaw bagi Indonesia
diharuskan untuk meletakkan dasar legal dan kultur bagi masyarakat indonesia untuk masuk dan
menjadi pelaku dalam pergaulan masyarakat yang memanfaatkan kecanggihan dibidang
teknologi informasi.
Adanya hukum siber (cyberlaw) akan membantu pelaku bisnis dan auditor untuk melaksanakan
tugasnya. Cyberlaw memberikan rambu-rambu bagi para pengguna internet. Pengguna internet
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 4/10
dapat menggunakan internet dengan bebas ketika tidak ada peraturan yang mengikat dan
³memaksa´. Namun, adanya peraturan atau hukum yang jelas akan membatasi pengguna agar
tidak melakukan tindak kejahatan dan kecurangan dengan menggunakan internet. Bagi auditor,
selain menggunakan standar baku dalam mengaudit sistem informasi, hukum yang jelas dan
tegas dapat meminimalisasi adanya tindak kejahatan dan kecurangan sehingga memberikan
kemudahan bagi auditor untuk melacak tindak kejahatan tersebut. Adanya jaminan keamanan
yang diberikan akan menumbuhkan kepercayaan di mata masyarakat pengguna sehingga
diharapkan pelaksanaan e-commerce khususnya di Indonesia dapat berjalan dengan baik.
Kasus-kasus cybercrime dalam bidang e-commerce sebenarnya banyak sekali terjadi, namun
ditengah keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia aparat hukum dibidang penyelidikan
dan penyidikan, banyak kasus-kasus yang tidak terselesaikan bahkan tidak sempat dilaporkanoleh korban, sehingga sangat dibutuhkan sekali kesigapan sistem peradilan kita untuk
menghadapi semakin cepatnya perkembangan kejahatan dewasa ini khususnya dalam dunia
cyber.
Untuk mencapai suatu kepastian hukum, terutama dibidang penanggulangan kejahatan e-
commerce, maka dibutuhkan suatu undang-undang atau peraturan khusus mengenai cybercrime
sehingga mengatur dengan jelas bagaimana dari mulai proses penyelidikan, penyidikan sampai
dengan persidangan.Diharapkan aparat penegak hukum di Indonesia lebih memahami dan
³mempersenjatai´ diri dengan kemamampuan penyesuaian dalam globalisasi perkembangan
teknologi ini sehingga secanggih apapun kejahatan yang dilakukan, maka aparat penegak hukum
akan dengan mudah untuk menanggulanginya dan juga tidak akan terjadi perbedaan persepsi
mengenai penerapan suatu undang-undang ataupun peraturan yang telah ada, dan dapat
tercapainya suatu kepastian hukum di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
KASUS E-COMMERCE : PENIPUAN KARTU KREDIT
Tepatnya kejadian ini menimpa saya di hari Jumat,6 Juli 2007, sekitar jam 3 lewat. Awalnya
ada telp yang mencari saya dia mengaku sebagai Putri dan mengaku bahwa dia adalah karyawan
dari Bank Mega dimana saya merupakan salah satu nasabah kartu kredit dari bank tersebut.
Ketika orang ini berbicara dengan saya perkataannya sama sekali tidak mencurigakan, intinya
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 5/10
dia hanya ingin mengkonfirmasi saya untuk pengiriman kartu tambahan. Tidak ada kecurigaan
sama sekali di pikiran saya karena pembicaraan ini hanya sekedar mencocokan data yang telah
dia pegang untuk kemudian dicocokkan kepada saya.
Jadi di sini saya hanya disuruh menjawab apakah data tersebut benar atau tidak, dan karena
pernyataan dia memang benar saya pun hanya mengatakan semuanya itu benar..Yang jadi
masalah disini adalah ketika dia menghubungi saya dikarenakan sebelumnya dia sendiri telah
memegang seluruh data diri saya (entah darimana dia mendapatkan semua itu) dan semuanya
sama persis dengan pernyataan seperti ketika kita dikonfirmasi mengenai kartu kredit.
Mengatasnamakan diri sebagai Pihak Bank Mega
Entah apakah saya dalam pengaruh hipnotis atau memang dia sendiri karena
sudah pegang seluruh data saya termasuk nomor rahasia yang seharusnya tidak bisa diketahui,
semuanya itu membuat dia leluasa menyalahgunakan segala data saya. Setelah dia berhasil
mencocokan data kemudian dia mengatakan bahwa saya merupakan nasabah yang selama ini
tidak pernah bermasalah, yang jelas setiap ucapannya dia selalu bertindak seolah-seolah sebagai
pihak Bank. Dia bilang pihak bank hanya ingin memastikan bahwa sayalah pemegang kartu Visa
yang akan mendapatkan kartu tambahan tersebut dan pihak mereka tidak ingin jika kartu tersebut
sampai jatuh ke tangan orang lain. Lebih dari dua kali dia mengulang semua pertanyaan dia
supaya saya benar-benar yakin bahwa dia adalah orang Bank Mega.
Ditipu Masalah Biaya
Ketika saya merasa semuanya sudah benar kemudian dia mengatakan bahwa
setelah kartu ini sampai ditangan saya dengan otomatis saya langsung dapat menggunakan kartu
ini kapan saja dan di mana saja sejauh ada logo visa nya. Sampai di situ saya sama sekali belum
menaruh kecurigaan, dan sama sekali tidak ada pembicaraan yang mengatakan kalau saya
diharuskan membayar bahkan ketika saya menanyakan apakah ada biayanya dia tetap
mengatakan TIDAK ADA dan ini benar-benar GRATIS karena saya sudah memegang kartu
Visa Utama.
Hati-hati dengan PT. GOLDEN MITRA INDONESIA !
Begitu saya terus berusaha memastikan untuk biaya kemudian dia langsung buru-buru
menyelesaikan pembicaraan. Dia memberikan penegasan bahwa saya telah menyetujui atas kartu
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 6/10
tambahan yang telah dijelaskan tadi, dan dia mengatakan bahwa dari pihaknya nanti kembali
akan ada yang mengkonfirmasi untuk persetujuan saya atas pernyataan Putri tadi dan saya
diharapkan agar tetap menunggu sampai kurir mereka yang akan membawa kartu tambahan tadi
datang karena dengan alasan mereka tidak akan menjamin kalau kartu saya akan sampai di
tangan orang lain. Sekali lagi disini saya tegaskan kepada temen-temen semua bahwa yang saya
setujui disini adalah bahwa memang benar saya setuju untuk dikirimkan kartu tambahan dan
memang benar saya pemegang kartu Visa dari Bank Mega dan bukan setuju atas penawaran yang
akhirnya diketahui bahwa mereka adalah PT. Golden Mitra Indonesia yang ternyata adalah Tours
&Travel.
Setelah saya menutup telp dari Putri tadi tidak berselang lama salah satu pihak PT. GMI
kembali menghubungi saya ( bernama Sharen) yang tiba-tiba saja mengatakan bahwa dia dari
bagian finance menanyakan apakah pihaknya yang bernama Putri telah menghubungi saya. Jelas
saja saya mengatakan bahwa memang benar saya telah dihubungi, tapi ketika dia menjelaskan
mengenai jumlah uang yang saya harus keluarkan, dengan spontan saya kaget dan dengan keras
menolak saat itu juga atas penawaran itu karena saya merasa tidak ada sama sekali penyataan
dari saya yang menyetujui atas penawaran dari mereka yang ternyata adalah travel.
Tapi seakan-akan dalam posisi yang menang, si Sharen ini bilang kalau saya tidak bisa
membatalkan transaksi tersebut karena PT. GMI telah mendebetkan kartu kredit saya dan dia
berdalih semuanya itu sepersetujuan saya. Di saat yang bersamaan, saya ditelp oleh pihak Bank Mega yang sesungguhnya bahwa memang telah terjadi pendebetan oleh pihak GMI ini dan saya
dikonfirmasi untuk kebenarannya. Sudah pasti saat itu saya bilang bahwa saya tidak pernah
menyetujui transaksi tersebut dan akhirnya pihak Bank Mega sendiripun mengatakan bahwa
pendebetan ini memang mencurigakan karena tidak ada Merchant yang jelas serta lokasi di mana
transaksi tersebut terjadi.
Jadi hal ini sudah jelas bahwa pihak PT. GMI ini memang telah menipu saya karena dari
pihak Bank Mega sendiri tidak merasa bermitra dengan PT. GMI ini. Langsung saat itu juga
kartu kredit saya langsung diblokir oleh pihak Bank Mega demi keamanan dan status pendebetan
tersebut dibuat menjadi dana menggantung sampai saya mendapatkan surat pembatalan resmi
dari PT. GMI.
Intinya dari pihak Bank Mega memberikan kesempatan untuk pembatalantransaksi tersebut
asalkan saya mendapatkan surat pembatalan resmi dari pihak GMI.
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 7/10
Saat saya diberitahukan hal ini saya masih dengan cara baik-baik untuk minta pembatalan dari
pihak GMI, tapi tetap saja GMI ini menolak dan bahkan semua pembicaraan saya sebelumnya
diputarbalikan. Perdebatan saya akhirnya diteruskan kepihak pimpinanannya dan tetap saja ini
tidak membuahkan hasil bahkan ketika saya mengancam bahwa pihak GMI akan saya laporkan
kepihak berwajib dia justru menantang saya. Saya tahu hal ini telah direncanakan oleh mereka
secara matang di mana sasaran terhadap korban dilakukan disaat hampir jam pulang kantor di
hari Jumat disaat kantor mereka terakhir kerja karena hari sabtu minggu libur. Saya langsung
kesana ternyata kantornya sudah tutup. Saya pikir hal ini tidak bisa saya diamkan, dan begitu
hari seninnya saya langsung kesana dan didampingi oleh saudara saya yang kebetulan laki-laki.
Mendatangi alamat kantor GMI
Untuk informasi teman-teman, kantor mereka ini berada di Ruko Duta Mas Fatmawati dengan
alamat : Jl. Fatmawati Blok A1 No.42. telp 021-725 1747, 723 7379. Benar saja, begitu saya
masuk kantor mereka sudah ada korban penipuan selain saya yang datang lebih dulu. Yang saya
tidak habis pikir kenapa sebuah kantor Agent Travel terasa begitu sangat tertutup, seharusnya
kalau memang benar mereka resmi Agent Travel harusnya tidak akan menutupi apabila ada
customer yang datang ingin menemui sales yang sebelumnya menghubungi si customer tersebut,
tetapi ini justru sebaliknya.
Korban yang sebelum saya telah datang mencari sales mereka yang bernama Joko tapi staf mereka yang menyebut dirinya Sheila mengatakan bahwa marketing tidak akan bisa
dipertemukan dengan customer apalagi dia menambahkan bahwa orang yang bernama joko
sudah tidak lagi bekerja di PT. GMI. Ketika korban ini masih terus berusaha minta dipertemukan
ke Joko tiba-tiba saja wanita ini perlahan-lahan membuka kancing bajunya untuk mengalihkan
perhatian.
Akhirnya entah bagaiman, si korban ini pulang tanpa membawa hasil apa-apa. Selesai korban ini
pergi akhirnya giliran saya berhadapan dengan wanita ini. Dengan menahan emosi saya coba
dengan cara baik-baik dulu. Saya pikir saya datang ketempat tersebut tidak mau terjebak kembali
dengan setiap pembicaraan dia karena mereka sangat pintar menggunakan setiap kelengahan dari
korban untuk dijadikan bukti. Kasus saya di sini karena saya tidak membawa bukti tertulis apa-
apa yang bisa saya tuntut ke mereka , karena semuanya masih pihak Bank Mega yang memegang
bukti pendebetan saya.
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 8/10
Kemudian setelah saya mengutarakan alasan saya datang kesana untuk minta
surat pembatalan dia mencoba mangkir dengan mengatakan tidak mengerti maksud kedatangan
saya karena saya tidak membawa bukti apa-apa untuk dijadikan pembatalan. Dia bilang tidak
pernah ada transaksi yang mereka lakukan terhadap saya. Sebagai orang yang merasa sudah
jelas-jelas ditipu oleh mereka saya sangat emosi tapi untungnya saudara saya mengambil alih
pembicaraan karena dia memang sengaja membuat kita terpancing dan terjebak dengan setiap
kalimat-kalimat dia. Wanita ini kemudian mencoba memberikan penjelasan dengan dalih
prosedur supaya saya menganggap pelaporan saya tidak kuat karena tidak membawa bukti-bukti
tertulis. Saya bilang bagaimana mungkin saya punya bukti transaksi sementara mereka
melakukan transaksi sepihak tersebut melalui telepon. Setelah saya meninggikan suara saya dan
sedikit mengancam bahwa akan melaporkan masalah ini ke pihak yang berwenang serta
ditambah argumentasi saudara saya yang memang tidak bisa dikelabui akhirnya wanita ini baru
membuatkan surat pembatalan tersebut.
GMI masih berusaha menipu dalam surat Pembatalan
Tapi sampai surat pembatalan yang terpaksa dia buat karena saya memaksa dia masih saja
berusaha mengelabui saya dengan kesalahan yang sengaja dibuat dalam surat pembatalan
tersebut. Di surat dijelaskan bahwa apabila dalam waktu 14 hari kerja dari tanggal kejadian
transaksi yaitu tgl 06 Juli'07. Bank Mega tetap menagihkan tagihan sejumlah yang mereka debetke saya, pihak GMI akan membayarkan seratus persen kerugian tersebut dalam bentuk
tunai.Ketika dia menunjukan surat tersebut saya lihat kalimat keterangan barusan sudah benar,
tetapi saya minta tambahkan untuk dituliskan secara jelas untuk perihal disurat tersebut dengan
menuliskan keterangan " SURAT PEMBATALAN TRANSAKSI" dengan tujuan supaya pihak
Bank Mega benar-benar yakin bahwa surat itu merupakan surat pembatalan.
Mendengar saya terlalu spesifik dalam permintaan surat pembatalan tersebut wanita ini agak
sedikit kesal karena dianggapnya pihaknya sudah benar-benar
tidak berhasil menipu saya kembali. Disaat surat saya direvisi oleh dia kemudian dia kembali
menjebak saya dengan merubah tanggal transaksi tersebut menjadi tanggal 06 Juni'07. Otomatis
apabila tanggal itu yang disebutkan dianggap pengaduan saya nanti ke pihak Bank Mega akan
percuma karena tanggal tersebut sudah lewat. Tetapi sayangnya saya menyadari ini setelah saya
keluar dari kantor tersebut dan langsung menuju ke Bank Mega. Dan setelah saya merasa
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 9/10
semuanya sudah berhasil saya dapatkan saya kembali pulang kerumah dengan menyimpan
kelegaan. Tapi ternyata setelah saya membaca kembali surat tersebut ternyata pihak GMI
mengganti tanggal transaksi. Tanpa menunggu waktu lama saya langsung kembali ke kantor
GMI dan meminta revisi tanggal transaksi tersebut sambil menaruh perasaan kesal yang amat
sangat. Dan rupanya begitu saya kembali wanita yang bernama sheila tadi terlihat kesal karena
mungkin kesalahan yang sengaja dibuatnya disadari oleh saya. Kalau saja saya tidak berpikir
jauh mungkin saya sudah bertindak secara fisik karena emosi saya sudah tak terbendung. Tapi
untungnya dia tidak banyak bicara lagi dan langsung merubah tanggal transaksi tersebut sesuai
tanggal kejadian. Sampai saya menuliskan ini semua, sebenarnya saya masih belum merasa puas,
karena saya mengharapkan agar PT. GMI ini mendapatkan sanksi hukum karena saya yakin
banyak sekali korban penipuan yang telah dilakukan oleh mereka hanya saja saya tidak memiliki
bukti yang lengkap untuk pengaduan saya kepada pihak berwajib. Tapi saya disini hanya mau
mengingatkan kepada teman-teman semua untuk berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan
yang dilakukan melalui cara-cara telepon yang mengatasanamakan pihak Bank (bukan hanya
Bank Mega saja) dan hati-hati juga jika ada orang yang sekiranya sudah mengetahui anda siapa
apalagi identitas seperti yang terlampir pada aplikasi kartu kredit sudah diketahui agar segera
menutup telepon dan segera untuk menghubungi Call Center untuk memastikan apakah kartu
kredit anda telah disalahgunakan atau tidak, karena sudah bisa dipastikan data anda sudah bocor
ke pihak lain yang siap menyalah
Kasus-kasus cybercrime dalam bidang e-commerce sebenarnya banyak sekali terjadi,
namun ditengah keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia aparat hukum dibidang
penyelidikan dan penyidikan, banyak kasus-kasus yang tidak terselesaikan bahkan tidak sempat
dilaporkan oleh korban, sehingga sangat dibutuhkan sekali kesigapan sistem peradilan kita untuk
menghadapi semakin cepatnya perkembangan kejahatan dewasa ini khususnya dalam dunia
cyber. Untuk mencapai suatu kepastian hukum, terutama dibidang penanggulangan kejahatan e-
commerce, maka dibutuhkan suatu undang-undang atau peraturan khusus mengenai cybercrime
sehingga mengatur dengan jelas bagaimana dari mulai proses penyelidikan, penyidikan sampai
dengan persidangan.Diharapkan aparat penegak hukum di Indonesia lebih memahami dan
³mempersenjatai´ diri dengan kemamampuan penyesuaian dalam globalisasi perkembangan
teknologi ini sehingga secanggih apapun kejahatan yang dilakukan, maka aparat penegak hukum
5/13/2018 Tugas e Commerce - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-e-commerce-55a7549828857 10/10
akan dengan mudah untuk menanggulanginya dan juga tidak akan terjadi perbedaan persepsi
mengenai penerapan suatu undang-undang ataupun peraturan yang telah ada, dan dapat
tercapainya suatu kepastian hukum di tengah-tengah masyarakat Indonesia.