Tugas Dr. Gita Penanggulangan Bencana Alam

4
Penanggulangan Bencana Alam Skenario: Tawuran Antar Pelajar SMK di Magelang Rekayasa Kasus Pada dasarnya, Magelang adalah sebuah kota yang tenang dan terhindar dari keributan. Namun akhir-akhir ini terdapat 2 Sekolah Menengah Kejuruan yang sering membuat onar. Kedua SMK tersebut kerap kali bertengkar, hingga mengakibatkan kerusuhan. Kerusuhan ini tidak hanya melibatkan kedua sekolah namun warga yang tersulut emosi Hal ini meresahkan warga. Terdapat salah satu jalan utama di Kota Magelang yang merupakan tempat tawuran kedua SMA tersebut Luas wilaya Kota Magelang adalah 18,12 km 2 . Letak geografis Magelang berada pada 110 o 12’30’’-110 o 12’52’BT dan 7 o 26’28’’- 7 o 30’9’’LS. Berada pada posisi strategis, tepat ditengah-tengah pulau Jawa. Jumlah penduduk tahun 2013, total 120.000 jiwa. Magelang berada pada dataran tinggi 380m diatas permukaan laut. Memiliki 3 kecamatan dan 17 kelurahan. 1. Hazard Mapping

description

DISASTER MANAGEMEN

Transcript of Tugas Dr. Gita Penanggulangan Bencana Alam

Page 1: Tugas Dr. Gita Penanggulangan Bencana Alam

Penanggulangan Bencana Alam

Skenario: Tawuran Antar Pelajar SMK di Magelang

Rekayasa Kasus

Pada dasarnya, Magelang adalah sebuah kota yang tenang dan terhindar dari keributan.

Namun akhir-akhir ini terdapat 2 Sekolah Menengah Kejuruan yang sering membuat onar.

Kedua SMK tersebut kerap kali bertengkar, hingga mengakibatkan kerusuhan. Kerusuhan ini

tidak hanya melibatkan kedua sekolah namun warga yang tersulut emosi Hal ini meresahkan

warga. Terdapat salah satu jalan utama di Kota Magelang yang merupakan tempat tawuran

kedua SMA tersebut

Luas wilaya Kota Magelang adalah 18,12 km2. Letak geografis Magelang berada pada

110o12’30’’-110o12’52’BT dan 7o26’28’’-7o30’9’’LS. Berada pada posisi strategis, tepat

ditengah-tengah pulau Jawa.

Jumlah penduduk tahun 2013, total 120.000 jiwa. Magelang berada pada dataran tinggi 380m

diatas permukaan laut. Memiliki 3 kecamatan dan 17 kelurahan.

1. Hazard Mapping

Jalan A. Yani, tepat didekat lampu merah utama Magelang – Semarang, merupakan jalan

yang sangat padat dan ramai dari aktifitas lalu lintas maupun pusat bisnis. Akibat dari

tawuran sering sekali pengendara berhenti dan menepi. Hal ini mengakibatkan kemacetan

yang sangat panjang. Pusat bisnis juga ikut terganggu jika terjadi tawuran.

Page 2: Tugas Dr. Gita Penanggulangan Bencana Alam

2. Identifikasi Vulnerability

Fisik : lokasi yang berbahaya, fasilitas umum, pertokoan, lalu lintas

Sosial : para remaja mudah terhasut dan emosi tinggi

Ekonomi : pusat bisnis terganggu.

Teknologi : teknologi yang masih terbatas untuk pengumuman mengungsi saat

ada unjuk rasa.

Penyakit : trauma dan luka-luka akibat senjata.

3. Siklus Bencana

- Pencegahan (prevention): Memberi peringatan kepada masyarakat setempat, apabila

akan dilakukan tawuran di tempat tersebut, agar masyarakat dapat menghindari

melewati daerah sekitar tempat unjuk rasa, atau mengungsi bila rumahnya berada di

daerah tawuran, menutup pusat bisnis agar tidak dijarah oleh massa dan terkena

dampak tawuran, pengalihan lalu lintas jika terjadi ancaman tawuran.

Page 3: Tugas Dr. Gita Penanggulangan Bencana Alam

- Kesiap-siagaan (preparedness): memperkiran kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan

darurat misalnya tempat mengungsi dan obat-obatan serta akses tercepat menuju

tempat pelayanan kesehatan apabila menjadi korban

- Penanganan darurat : menyelamatkan jiwa dan melindungi harta serta menangani

gangguan kerusakan dan dampak lain akibat unjuk rasa

- Pemulihan (recovery) :

o Rehabilitasi : membuat tempat pengungsian sementara selama rumah

penduduk belum aman dari ancaman tawuran di lingkungannya.

o Rekonstruksi : pembangunan kembali bangunan atau infrastruktur yang rusak

akibat tawuran massa

- Mitigasi (mitigation): tata ruang ditata kembali

4. Healthcare Disaster Plan

Pada tawuran rencana penanggulangan kesehatan bencana di Puskesmas:

- memastikan Puskesmas aman sebagai sentra pelayanan kesehatan pasca bencana

- menentukan tempat yang aman untuk pengungsian misal: sekolah, masjid, gereja,

kantor kecamatan ataupun kelurahan

- membuat jalur dan lokasi evakuasi

- menunjuk command leader di Puskesmas

- mengumpulkan obat-obatan dan alat-alat medis penunjang

- meminta bantuan dinas kesehatan setempat bila ada obat-obatan atau alat penunjang

yang kurang

- meminta bantuan dari mantri-mantri desa dan bidan-bidan desa untuk membantu

Puskesmas

- bekerjasama dengan Tim keamanan dari kepolisian maupun dari militer untuk

mengamankan lokasi pengungsian dari tawuran yang terjadi.

- membuat traffic flow dari pintu masuk Puskesmas ke ruang-ruang yang sudah

ditentukan sesuai dengan keadaan korban, sampai pintu keluar yang berbeda dengan

pintu masuk awal

- membuat papan informasi di depan Puskesmas berisi tentang data korban yang berada

di Puskesmas sebagai sumber informasi untuk keluarga/masyarakat