Tugas Dan Tanggung Jawab Pengurus Dan Manajer

download Tugas Dan Tanggung Jawab Pengurus Dan Manajer

of 25

Transcript of Tugas Dan Tanggung Jawab Pengurus Dan Manajer

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Pertemuan ke 9 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS DAN MANAJER DALAM MENGELOLA KOPERASI A. Tugas dan tanggung jawab pengurus 1. Di dalam koperasi, pengurus mewakili koperasi dan bertindak hukum untuk dan atas nama koperasai ; 2. Pengurus menyusun rencana kerja koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota ; 3. Pengurus melakukan pengamatan-pengamatan agar koperasi bergerak dan berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku bagi koperasi ; 4. Pengurus melakukan pengamatan-pengamatan secara teratur mengenai keuangan koperasi agar selalu tertib, kokoh dan stbil ; 5. Pengurus hendaknya berusaha agar hubungan antara koperasi dengan masyarakat selalu terjalin dengan baik serta memperoleh dukungan dari para anggotanya ; 6. Pengurus hendaknya berusaha agar koperasi dapat menghasilkan barangbarang yang bermutu dan memberikan pelayanan yang baik pada para anggotanya ; 7. Pengurus secara berkala mengadakan pertemuan-pertemuan untuk mengadakan penilaian atas jalannya usaha koperasi yang diarahkannya ; 8. Pengurus hendaknya berusaha semaksimal mungkin menyampaikan kepada para karyawan, anggota dan masyarakat pengertian tentang falsafah, azas dan sendi-sendi dasar koperasi ; 9. Pengurus menetapkan dan menyerahkan wewenang di bidang usaha kepada manajer guna dapat melaksanakan kegiatan usaha sehari-hari serta tanggung jawabnya. B. Tugas dan tanggung jawab manajer 1. Di bidang kekaryawanan, manajer hendaknya mengajukan usul-usul pengangkatan karyawan tertentu dan juga mengangkat karyawan beserta stafnya atas dasar batas-batas yang ditetapkan oleh pengurus ;

Jambi University 2009-2010

1

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

2. Manajer hendaknya aktif melakukan bimbingan dan pembinaan terhadap para karyawannya, melakukan pengawasan langsung terhadap para karyawan dan stafnya ; 3. Di bidang perencanaan, manajer mengkoordinir penyusunan rencana kerja beserta dukungan anggarannya yang pasti dapat dijalankan dan menarik perhatian pengurus ; 4. Di bidang pelaksanaan usaha koperasi, manajer mengkoordinir dan memimpin para karyawannya dengan penuh tanggung jawab di dalam melaksanakan tugas di bidang usaha masing-masing ; 5. Di bidang administrasi barang dan jasa, manajer bertanggung jawab dalam menyelenggarakan administrasi uang dan barang dengan cermat, tertib dan serasi, tulus dan jujur ; 6. Di bidang pelayaran, manajer bertanggung jawab untuk membuat laporan kepada pengurus dan menjamin laporan tersebut berdata dan berfakta benar, agar pengurus dapat mengetahui jalannya usaha yang sebenarnya. C. Kebijaksanaan keanggotaannya. Kenyataan sekarang ini masih edikit para anggota masyarakat yang bergabung dengan koperasi. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu : a. Para pengurus koperasi tidak melakukan kampanye untuk menarik anggota masyarakat lebih banyak padahal sebagian besar dari mereka berekonomi lemah. b. Tidak adanya pehatian pengurus koperasi akan mnearik/menambah anggota dari masyarakat petani yang tersebar sekitar 40% dari anggota masyarakat c. Secara praktis tidak ada pendidikan keanggotaan sehingga para anggota tidak/kurang mengeti akan sifat-siafat atau tata kerja koperasi. d. Mekanisme untuk masuk menjadi anggota tidak diketahui atau tidak digunakan pengurus koperasi, terbukti dari tidak tersedianya pengurus yang berorientasi pada pengembangan

Jambi University 2009-2010

2

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

formulir keanggotaan dan kurang/tidak tersedianya buku-buku anggaran dasar. e. Tidak sedikit koperasi yang belum mengadakan penyuluhan kepada para naggota amasyarakat sehingga neggota masyarakat banayk yang tidak mengetahui manfaat koperasi. f. Tidak sedikit koperasi yang menjalankan usahanya jatuh dan akhirnya bubar. Untuk meningkatkan kuantitas anggota koperasi dengan menarik perhatian dan kesukarelaan para anggota masyarakat perlu di lakukan dengan pendekatanpendekatan dalam lingkup pembinaan oleh pengurus beserta para pembantunya, baik aktivitas terpadu antara mereka dengan para anggota koperasi yang telah ada. Kebijakan pengurus yang berorientasi pada pengembangan koperasi dilakukan melalui pendekatan-pendekatan antara lain ; a. b. Menggiatkan penerapan dan penyuluhan tentang perkoperasian kepada masyarakat. Membentuk kader-kader koperasi dengan memanfaatkan karang taruna dan kaum remaja lainnya dengan membekali mereka dengan beberapa keterampilan pengolahan sumber-sumber setempat sehingga mereka menunjukkan kemampuan beriwaswasta dan menempatkan usaha wiraswasta mereka dibawah usaha koperasi. c. Menggilirkan tempat Rapat Anggata tidak selalu di kantor koperasi tetapi juga dengan meminjam dan memanfaatkan kantor balia desa, gedung serba guna yang merupakan tempat yang selalu menjadi perhatian masyarakat, pelaksaan rapat agar dibantu dengan pengeras suara, dengan demikian masyarakat di sekeliling juga dapat mengikuti. Jalannya rapat yang praktis tidak bertele-tele. Jalannya pembagian sisa hasil usaha yang adil, merata sesuai dengan peran serta anggota dalam kegiatan usaha koperasi Jalannya pemberian hadiah dan penghargaan kepada para anggota dan meraka yang non anggota yang memiliki jasa yang besar dalam pengembngan koperasi.

Jambi University 2009-2010

3

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

d.

Mendatangi pesantren-pesantren yang ada dilingkungan daerah kerja koperasi untuk meningkatakn kerjasama dala mengembangkan koperasi dengan cara demikian para santri yang potensial dalam menggerakkan lebih. masyarakat akan merasa terakui diri dan kemampuannya sehingga mereka dengan sukarela mau berperanserta

Pertemuan ke 10 KONSEP PENGELOLAN MODAL KOPERASI

Jambi University 2009-2010

4

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

A. Konsep pendayagunaan modal kerja Konsep kuantitatif Di sini berdasarkan pada kuantitas daripada dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar di mana aktiva tersebut merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau akan terbebas lagi dalam waktu yang pendek. Konsep kualitatif Model kerja di sini dikaitkan dengan besarnya jumlah utang lancar / yang segera harus dikembalikan, dengan demikian maka setelah satu putaran usaha maka utang-utang itu segera harus disisihkan untuk dipersiapkan pengembaliannya bila ditagih oleh si pemberi pinjaman, dengan demikian maka usaha selanjutnya akan dibiyai denagn aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan tanpa mengganggu likuiditasnya. Konsep fungsional Konsep ini berdasarkan pada fungsi daripada dana dalam menghasilkan sesuatu (pelayanan, produk, pemasaran, dan lain-lain) yang memuaskan pemenuhan kepentingan para anggota sambil mendatangkan pendapatan yang wajar. B. Cara pembagian Sisa Hasil Usaha Pada pasal 34 ayat (1)UU No.12/26 dinyatakan:Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan koperasi yang diperoleh di dalam satu tahun buku setelah di kurangi dengan penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku yang bersangkutan. Sesuai dengan salah satu sendi-sendi dasar koperasi, yang mengatakanPembagian Sisa Hasil Usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota maka pembagian SHU dibedakan antara yang berasal dari usaha yang diselenggarakan oleh anggota dan usaha yang diselengarakan bukan anggota. Pembagian sisa hasil usaha sebagai berikut: 25% untuk cadangan 30% untuk anggota menurut pembagian banyaknya pembelian pada koperasi.

Jambi University 2009-2010

5

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

20% untuk anggota penyimpan (setinggi-tingginya 8% dari simpanan anggota). 10% untuk dana pengurus. 5% untuk dana karyawan. 5% untuk dana pendidikan koperasi. 2,5% untuk dana sosial. 2,5% untuk dana pembagunan kerja.

Kalau koperasi tersebut juga melayani bukan anggota, maka jumlah sisa usaha yang diperoleh dari bukan anggota dibagi sebagai berikut: 30% untuk cadangan. 10% untuk dana pengurus. 5% untuk dana karyawan. 50% untyuk dana pembangunan daerah kerja. SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut:

SHU Koperasi = Y+ X Dimana: SHU KOPERASI : Sisa Hasil Usaha per Anggota Y : SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi X: SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha Dengan menggunakan model matematika, SHU KOPERASI per anggota dapat dihitung sebagai berikut. SHU KOPERASI = Y+ X Dengan SHU Koperasi AE = Ta/Tk(Y)

Jambi University 2009-2010

6

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

SHU Koperasi MU = Sa/Sk(X) Dimana. SHU Koperasi : Total Sisa Hasil Usaha per Anggota SHU Koperasi AE : SHU Koperasi Aktivitas Ekonomi SHU Koperasi MU : SHU Koperasi Anggota atas Modal Usaha Y : Jasa Usaha Anggota X: Jasa Modal Anggota Ta: Total transaksi Anggota) Tk : Total transaksi Koperasi Sa : Jumlah Simpanan Anggota Sk : Simpanan anggota total (Modal sendiri total) Pembagian dalam % di atas ini hanyalah berupa pedoman dan dapat diubah menurut rapat anggota, dengan mengingat ketentuan-ketentuan yang berlaku. Bagaiman cara pembagian SHU kepada anggota? Sesuai dengan salah satu sendai dasar yang telah disebutkan, maka SHU harus di bagikan kepada anggta sesuai jasa masing-masing anggota. Jika jasa seorang anggota besaqr yaitu jumlah transaksi ynag dilakukan dengan koperasi besarmaka dia juga akan menerima pengambilan SHU yang besar.Jika transaksinya kecil maka penerimaan SHU akan kecil. Hal ini sesuai dengan prinsip keadilan. Untuk mendapatkan anggka transaksi ini maka koperasi harus selalu mencatatnya dalam suatu buku belanja anggota.Dapat pula sebaliknya anggota mengumpulkan kwitansi belanjanya untuk setelah Rapat Anggota Tahunan nanti ditujukan kepada pengurus untuk menentukan jumlah pengambilan SHU yang

Jambi University 2009-2010

7

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

diterima. Jumlah SHU untuk dibagikan kepada anggota ini umumnya dalam anggaran dasar ditetapkan sebesar10% dari seluh SHU. Dalam koperasi, anggto tidak hanya menerima bagian keuntungan tetapi jga ikut menanggung kerugian , dalam hal kerugian tidak bisa ditutup dengan cadangan. Tanggungan anggota terhadap kerugian ini dapat bersifat terbatas(Dengan menetapkan seuatu jumlah uang berapa kali jumlah simpanan pokok) dapat pula besifat tidak terbatas (meliputi harta pribadi anggota jika ternyata kekayaan Koperasi tidak mampu menutup kerugian pada waktu Koperasi dibutuhkanya). Tentang sifat tanggungan ini diuraikan dalam Anggaran Dasar Koperasi yang bersangkutan. C. Pengawasan Terhadap Penggunaan Modal Tujuan dari pengawasan modal adalah : Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan rencana dan Menertibkan koordinasi kegiatan-kegiatan dalam berusaha dalam Mencegah penyelewengan dan pemborosan ; Menjamin terwujudnya kepuasan para anggota koperasi ( berikut

anggarannya ; wadah koperasi;

pula anggota masyarakat di sekitar daerah kerja) dalam pemenuhan kebutuhan dan atau kepentingan akan barang dan jasa serta peningkatan perolehan / pendapatan Membina kepercayaan para anggota terhadap pengurus dalam mengembangkan koperasi Dalam tubuh koperasi yang dapat melakukan pengawasan terhadap penggunaan modal : a. Para anggota melalui badan pemeriksa b. Pengurus c. Pemerintah

Jambi University 2009-2010

8

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

D. Tugas Badan Pemeriksa (Pengawas) Pengawas adalah perangkat organisasi yang mendapat kuasa dari Rapat Anggota untuk mengawasi pelaksanaan keputusan Rapat Anggota yang khususnya menyangkut organisasi, kelembagaan, pendidikan, serta penyuluhan. Pengawas dipilth dari, oleh dan untuk anggota. Sebenarnya, tugas pengawas bukan untuk mencari-cari kesalahan, melainkan untuk menjaga agar kegiatan yang dilaksanakan oleh koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Apabila menemukan kesalahan, maka pengawas perlu mendiskusikanya bersama pengurus untuk kemudian diambil tindakan. Setelah itu, hasil pengawasan dilaporkan kepada Rapat Anggota. Sebaiknya, Setelah pelimpahan tugas, tanggung jawab dan wewenang dari RA, maka masing-masing penerima limpahan tersebut, yakni pengurus dan BP, segera pula menyusun rencana operasionalnya. Pengurus yang bertugas sebagai pelaksana operasional di bidang usaha, organisasi dan keseluruhan tugas yang berispat memanjukan koperasi lansung menyusun langkah persiapan rencana yang telah disusun. Alat perlengkapa koperasi yang tak kalah pentingnya adalah badan pemeriksa (BP). Badan pemeriksa ini mempunyai kedudukan sejajar dengan pengurus. Di bawah Rapat Anggota keduanya sederajat dalam pandangan koperasi, diangkat dari dan oleh anggota, melaksanakan kehendak anggota dan karena itu bertanggung jawab terhadap anggota melalui Rapat anggota. Dalam hubungannya dengan para anggota BP ditunjuk mewakili mereka untuk berperan sebagai pengawas atas segala kegiatan koperasi yang dipimpin sehari-hari oleh pengurus. Namun tidaklah dimaksudkan untuk mencari-cari kesalahan pengurus akan tetapi merupakan upaya pencegahan dini dan tidak menutup kemungkinan untuk bertindak memperbaiki bila telah terjadi penyimpangan. 1. Tugas dan Kewajiban

Jambi University 2009-2010

9

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

a. Melakukan pemeriksaan terhadap seluruh tata kehidupan koperasi, misalnya bagaimana organisasi, perkembangan usaha, kegiatan-kegiatan dan lain sebagainya. b. Membuat laporan pemerikasaan secara tertulis dan menyampaikan kepada Rapat anggota. c. Merahasiakan hasil pemerikasaan kepada pihak ketiga. Tugas tersebut dilaksanakan oleh BP dengantujuan agar koperasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan asas, sendi dasar koperasi, serta ketentuan undang-undang yang berlaku, terus berkembang dan dapat melaksanakan program-programnya degan baik. 2. Hak dan Wewenang a. Meneliti segala catatan harta dan kekayaan koperasi. b. Memeriksa kebenaran pembukuan koperasi. c. Mengumpulkan keterangan yang diperlukan dari simpan pinjam. Hal-hal yang perlu diperiksa badan pemeriksa antara lain keadaan keuangan koperasi, kegiatan-kegiatan koperasi dan menilai pelaksanaan Kebijakan, apakah kebijakan tersebut telah sesuai dengan putusan rapat anggota.

Pertemuan ke 11 SELUK BELUK BIDANG KEUANGAN A. Pengertian Pembelanjaan Dalam Arti Sempit dan Luas Pengertian pembelanjaan Arti sempit

Jambi University 2009-2010

10

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Wolff-Birkenbihl mengatakan Pembelanjaan itu meliputi usahausaha untuk menyediakan uang. Definisi tentang pembelanjaan yang sudah agak maju seperti yang dikemukakan oleh Liefmann, sebagai berikut : Pembelanjaan itu meliputi usaha-usaha itu meliputi usaha-usaha untuk menyediakan uang, dengan uang maka berusaha untuk memperoleh atau mendapatkan aktiva. Pengertian pembelanjaan Arti Luas Pembelanjaan dalam arti luas didefinisikan sebagai keseluruhan usaha suatu perusahaan dalam bidang keuangan yang dimulai dari perencanaan sumber dana penggunaan, tindakan untuk mendapatkan hingga usaha-usaha untuk memanfaatkan dana yang diperoleh secara optimal dalam rangka mencapai tujuan. B. Usaha pemenuhan kebutuhan dana Dalam usaha pemenuhan kebutuhan dana dapat ditinjau melalui beberapa hal yaitu : 1). Ditinjau dari sumber asalnya, terdiri dari : Sumber internal; adalah sumber yang dananya berasal dari kekuatan sendiri, seperti; akumulasi penyusutan, laba ditahan. Sumber eksternal; di sini dana berasal dari luar perusahaan seperti; dana para pemilik, pengambil bagian, para kreditor, dan lain-lain. 2). Ditinjau dari jangka waktunya : Sumber dana kredit jangka pendek (short term debt ), adalah kredit dengan jangka waktu paling lama 12 bulan. Bentuk kredit jangka pendek sebagian besar berupa kredit perdagangan, yaitu kredit untuk menggerakkan usaha, seperti : Kredit penjual, atau Kredit Leveransir Kredit pembeli atau Kredit Afnemer Kredit rekening koran Kredit wesel atau Kredit diskonto Kredit promes ( Promissory note )

Jambi University 2009-2010

11

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Kredit Jangka Menengah ( Medium Term Debt ), adalah kredit yang jangka waktunya antara 1 sampai 5 tahun. Bentuk kredit ini antara lain : Leasing.

Kredit jangka Panjang ( Long Term Debt ), adalah kredit dengan jangka waktu lima tahun atau lebih. Kredit ini lazim digunakan untuk membiayai ekspansi ( perluasan ) usaha dan modernisasi peralatan/ perlengkapan perusaan. Adapun jenis kredit jangka panjang atau hutang jangka panjang ini, seperti : Bonds payable Mortgage

C . Usaha pengalokasian dana Modal dalam perusahaan Pengertian modal menurut Prof. Bakker, Modal adalah baik yang merupakan barang-barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca di sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit Model konkret dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu : Modal kerja ( working capital assets ) Modal tetap ( Fixed capital assets ) Sementara itu modal abstrak juga dapat dibedakan menjadi dua bahagian, yaitu : Modal sendiri dan modal asing. Modal asing tersebut juga dibagi dua, yakni : Modal asing jangka pendek atau hutang lancar, Modal asing jangka panjang atau hutang jangka panjang. Pengalokasian dana ( Allocation of funds ) Dana dana yang telah berhasil diperoleh oleh bagian keuangan selanjutnya akan dialokasikan atau diinvestasikan sesuai dengan rencana kebutuhannya semula. Dalam kaitan ini dapat dibedakan dalam dua tujuan investasi, yaitu :

Jambi University 2009-2010

12

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

1. Investasi dalam modal kerja, seperti : Investasi dalam kas Investasi dalam piutang Investasi dalam persediaan barang/ bahan 2. Investasi dalam aktiva tetap terdiri : o Investasi dalam harta tetap o Investasi dalam efek

Pertemuan ke 12 dan 13 SELUK BELUK BIDANG PERSONALIA DAN PRODUKSI A. Masalah Produktivitas Tenaga Kerja

Jambi University 2009-2010

13

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Mengenai pengertian produktivitas sebenarnya dapat ditinjau dari dua dimensi yaitu : Dimensi teknis; produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai ( output ) dengan keseluruhan input ( sumber daya ) yang dipergunakan untuk menghasilkan out put yang bersangkutan. Dalam pengertian yang sama dapat pula dikatakan, bahwa produktivitas adalah suatu ukuran tingkat efesiensi ( adalah suatu ukuran yang membandingkan rencana penggunaan masukan dengan realisasi penggunaanya. Masalah yang dihadapi adalah apakah keluaran dan masukan itu seimbang atau tidak dan apakah dalam penggunaan sumber daya untuk proses produksi dengan yang dihasilkan dengan setiap sumber daya ataupun keseluruhan sumber daya yang dipergunakan itu berhasil atau tidak. B. Klafikasi tenaga kerja dan kompensasi pekerjaan 1. Klasifikasi tenaga kerja Pada hakikatnya tenaga kerja dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu : Tenaga kerja terlatih Tenaga kerja terlatih ini merupakan tenaga kerja yang mendapatkan pendidikan atau keterampilan yang khusus dari unit pendidikan yang dia punya. Misalnya sekkolah SMK, dll Tenaga kerja terdidik Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang di didik terlebih dahulu dan mempunyai pengalaman dalam bekerja sesuai bidangnya. Tenaga kerja tak terdidik Tenaga kerja tak terdidik yaitu tenaga kerja yang para pekerjanya tidak mempunyai kecakapan teoritis, sehingga yang utama bagi mereka adalah kerja praktis 2. Kompensasi Pekerjaan a. Penentuan Tingkat Upah Dengan kompensasi pekerjaan dimaksud menentukan tingkat upah atau gaji bagi para buruh atau karyawan. b. Sistem Kompensasi

Jambi University 2009-2010

14

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Dalam menentukan besarnya kompensasi upah atau gaji dikenal beberapa sistem upah yang dapat diikuti, anatara lain : Borongan Satuan Waktu, dan Sistem upah insentif

Pertemuan ke 14 dan 15 SELUK BELUK BIDANG PRODUKSI DAN PEMASARAN

1.1 Faktor faktor produksi

Jambi University 2009-2010

15

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Pada hakikatnya faktor-faktor produksi tersebut dapat dibedakan dalam : Tenaga kerja ( termasuk para pengusaha yang berusaha mengombinasikan faktor-faktor produksi lainnya untuk lainnya untuk menghasilkan suatu barang atau jasa ). Alam Modal Bentuk konkret faktor produksi Bentuk konkret faktor produksi adalah berupa alat-alat atau benda-benda produksi, contoh-contoh. 1. Alat-alat produksi dari tenaga kerja, seperti : Prestasi-prestasi kerja, Pekerja-pekerja tidak terdidik, Pekerja-pekerja terdidik, Teknisi, Pegawai-pegawai, Pengusaha-pengusaha dan sebagainya.

2. Alat-alat produksi alam, seperti : Tanah berumput, Hutan-hutan Tambang-tambang Saluran-saluran air Tanah untuk mendirikan sesuatu, dan sebagainya. Mesin-mesin Gedung-gedung, Alat-alat transpor, Bahan-bahan dasar ( baku ) Bahan-bahan pembantu dan sebagainya.

3. Alat-alat produksi dari modal, seperti :

Jambi University 2009-2010

16

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

1.2 Jenis-jenis proses produksiBerdasarkan pada tingkat kontinuitas prosesnya, maka proses produksi dapat dibedakan dalam beberapa jenis, anatara lain : 1). Proses produksi kontinu, 2). Proses produksi Terputus-putus. Ad.1) Proses produksi konitnu atau continous process of production, adalah jenis proses produksi yang dijalankan oleh perusahaan yang menghasilkan produk yang sama baik mutu, kualitas, bentuk maupun tipe dengan proses yang berkesinambungan. Ad.2) Pada produksi terputus-putus ini arus produksi senantiasa terputus, oleh karena perusahaan membuat produk lainnya. terputus-putus, yaitu 1. Job production, dinamakan juga unit production , adalah produksi satu kali saja, Produksi tunggal. Adapun ciri-cirinya : Perusahaan bekerja atas adanya ordder/ pesanan perseorangan, Produksi bersifat khusus produk-produk tertentu, Proses produksi mempunyai jangka waktu tertentu, Pola proses produksi tidak standar dan seringkali tidak sama atau tidak berulang, Produsen memungut keuntungan per unit pesanan yang relatif tinggi. 2. Batch Production Batch berarti kelompok atau partai kecil. Jadi batch production berarti produksi untuk partai kecil. Adapun ciri-cirinya : Produksi untuk sekelompok product, dan Proses produksinya berulang tapi bersifat diskontinu( tidak kontinu ) Selain berdasarkan pada tingkat kontinuitasnya seperti yang telah diuraikan di atas, proses produksi juga dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Terdapat dua jenis proses

Jambi University 2009-2010

17

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Hal ini dapat disitir dari pendapat Drs. M. Manullang dalam karyanya berjudul Pengantar Ekonomi perusahaan , yaitu, proses produksi yang bersifat : Extrative Analitis Sintetis Pengubahan. 1.3 Prencanaan dan pengawasan produksi

a. Perencanaan produksiPada dasarnya perencanaan produksi yang telah disusun sejak semula adalah merupakan dasar bagian produksi dalam menyusun organisasi, melaksanakan dan mengendalikan serta mengawasi proses produksi. Lemahnya aspek perencanaan ini akan ditunjukkan di dalam beberapa bagian produksi yang tidak harmonis dan seimbang karena beberapa fungsinya yang kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu dalam menyusun perencanaan produksi ini diperlukan beberapa pedoman. Adapun pedoman umum dalam menentukan blue print atau cetak biru suatu rencana adalah : 1. Perencanan harus dilandaskan pada data-data yang faktual ; 2. Rencana itu merupakan hasil konklusi atau kesimpulan dari pemikiran dan harapan, yang juga harus bersumber kepada kenyataan-kenyataan yang berlaku ; 3. Harus bersifat lentur (fleksibel) terhdap kendala-kendala yang dihadapi, dalam arti bawah mudah diubah menurut keprluan dan situasi ; 4. Perencanaan yang baik adalah yang juga mengandung job description atau deskripsi (uraian) pekerjaan secara tertulis lengkap dengan tugas, wewenang dan kewajiban untuk masing-masing pekerja atau sekelompok pekerja. Fungsi-fungsi bagian perencanaan produksi Bagian perencanaan produksi mempunyai beberapa fungsi, yaitu : Routing

Jambi University 2009-2010

18

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Scheduling Dispatching Ketiga fungsi tersebut di atas tergantung kepada tingkat pengawasan yang dikehendaki. b. Pengawasan produksi Contorl of production ( pengawasan produksi) adalah salah satu fungsi yang berupaya agar dapat diperoleh hasil produksi (barang/jasa) yang berkualitas dan dalam jangka waktu yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Di samping itu pengawasan produksi dalam banyak hal adalah diperlukan untuk dijadikan pertimbangan dalam penyusunan suatu rencana produksi untuk waktu yang akan datang. 1.4 Pendekatan pemasaran Secara umum ruang lingkup fungsi pemasaran ( disingkat pemasaran ) demikian luas tidak saja mencakup kegiatan penjualan, tetapi juga kegiatan seperti : Pembelian Pengundangan Pembelanjaan, dll Luasnya fungsi tersebut menyebabkan timbulnya berbagai gagasan dari para ahli di bidang pemasaran dalam mempelajari marketing . Pada dasarnya pendekatan dalam mempelajari, dapat dikelompokkan menjadi : Pendekatan barang Pendekatan kelembagaan Pendekatan fungsi Pendekatan biaya Pendekatan teori ekonomi Pendekatan historis. Melalui pendekatan barang atau commodity approach dimaksudkan mempelajari marketing dari aspek barang. Di sini penyelidikan ditunjukan pada kegiatan-

Jambi University 2009-2010

19

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

kegiatan yang dilakukan sehingga barang-barang dan jasa-jasa diterima konsumen seperti masalah : Kualitas persediaan barang Harga barang Merek barang Periklanan, dsb Secara ringkas pendekatan barang-barang ini dapat dikaitkan sebagai pendekatan yang paling logis dalam mempelajari marketing.sebab ia mengungkapkan keseluruhan masalah marketing mulai dari seluk neluk barang, aktivitas di sepanjangg saluran barang hingga barang dan jasa dinikmati konsumen. Pada pendekatan kelembagaan ( institusional approach ), dimaksudkan sebagai pendekatan dalam mempelajari pemasaran yang mengupas tentang peranan lembaga atau badan-badan penyalur yang didirikan untuk memindahkan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Lembaga tersebut dapat digolongkan menjadi dua (2) yaitu : Lembaga perantara pemasaran, seperti : Para pengecer, grosir, dan agen Lembaga pendukung pemasaran, seperti biro iklan/reklame, Radio Republik Indonesia/TVRI, media cetak dll. Pemasaran bisa juga dipelajari dari sudut fungsi lembaga yang terlibat dalam proses pemasaran. Pada dasarnya pendekatan fungsi ( functional approach ) ini memandang marketing dari sudut proses kegiatan pokok dari awal hingga akhir (konsumen), yakni: Buying Selling Pengangkutan Pengemasan Penyimpanan Pembelanjaan Advertansi 1.5. Saluran pemasaran

Jambi University 2009-2010

20

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

a. PengertianPhilips and Duncan dalam bukunya Marketing Principles and Methods seperti berikut : A channel of distribution also known channel a strade channel, consists of middlemen ana any other buyers or sellers involved in the process of moving goods from producers to consumers. Sedangkan definisi dari A Staudt adalah : A channel of distribution is combination of institution throught which a seller markets his products to the users or ultimate consumers. Dari kedua pendapat di atas tampak bahwa channel diartikan sebagai kumpulan orang atau lembaga yang turut terlibat dalam usaha mengalirkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen.

b. Para perantara dalam saluran distribusiPerantara ( middlemen ) ialah orang atau badan usaha yang berusaha beroperasi di antara produsen dan konsumen. Tugas utamanya adalah mengkhususkan diri melakukan perundingan dalam masalah pembelian dan atau penjualan. Menurut pengertian itu middlemen dapat dibedakan dalam : 1. Merchant (merchant middlemen) . Merchant adalah perantara yang membeli dan menjual barang-barang tersebut serta menanggung risiko yang menyangkut pemilikan tersebut dan berusaha untuk mendapatkkan laba dengan bertindak atas diri sendiri. Dari pengertian di atas dapat kita simak bahwa, sebagai perantara merchant adalah pemilik barang yang bebas dan bertanggung jawab sendiri atas resiko yang mungkin timbul serta bertindak atas nama sendiri dalam usahanya meraih keuntungan. Merchant dapat dibagi lagi menjadi dua : a. Wholesaler, adalah pedagang atau merchant yang membeli barang-barang dan menjualnya kepada pedagang lain dan pengusaha-pengusaha pengolahan dan retailer, dan tidak menjual kepada konsumen akhir b. Retailer, adalah para pedagang perantara yang menjual barang-barang langsung kepada pemakai terakhir atau konsumen pemakai.

Jambi University 2009-2010

21

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Retailer dapat dicontohkan anatar lain : a. The unit store, adalah toko yang berdiri sendiri yang menjual barang-barang langsung kepada konsumen b. The chain store, adalah beberapa toko yang dimiliki dan dipimpin oleh seseorang c. Departemen store, adalah merupakan kumpulan atau gabungan dari beberapa toko yang menjual ; aneka jenis produk kebutuhan mulai dari barang-barang luks hingga barang-barang pangan kebutuhan sehari-hari. d. Agent atau agent middlemen, ialah perantara yang melakukan jual beli untuk principalnya. 1.6. Promosi penjualan

American Marketing Assocition menerangkan tentang arti sales promotion, sebagai berikut : a. Inspesific sense; those sales activities that supplement both personal selling and advertising coordinate them and hel to make them affective, such as displays shows and expositions, demontration and orther non recurent selling effors not in the ordinary routine. b. Ina general sense ; sales promotion includes personel selling, advertising and suplementary selling activities. Dari pengertian yang diungkapkan di atas dapat di tarik kesimpulan, bahwa dengan sales promotion dimaksud mengkoordinasikan semua metode baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk meningkatkan jumlah penjualan melalui cara-cara seprti :

a. Personel sellingPersonel selling dalam bahasa indonesia diartikan adalah merupakan suatu pendekatan secara lisan di dalam suatu percakapan dengan seorang atau lebih calon pembeli dengan maksud untuk melakukan penjualan.

Bentuk-bentuk personall selling Accros-the counter selling

Jambi University 2009-2010

22

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Metode penjualan ini dapat dilihat seperti yang banyak dilakukan oleh tokotoko pengecer tapi tidak termasuk toko yang self service. House to house selling Di sini petugas penjualan menawarkan barangnya dengan mendatangi para calon konsumennya dari rumah ke rumah sales employed wholesaller to call upon retailers Adalah salesman dipekerjakan oleh wholesaller ( pedagang besar ) untuk berhubungan dengan para pengecer ( retailers ) Salesman used by manufactures to callupon wholesaller and / or retailers Adalah salesman yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi para pedagang besar dan atau pedagang pengecer. Call made upon important customers by executive to effect sales Kunjungan terhadap langganan-langganan penting yang dilakukan oleh calon eksekutive untuk mengadakan penjualan. Engineering trained salesman Salesman yang berpendidikan teknis yang menawarkan dan menerangkan barang kepada pembeli. Langkah pertama dari personell selling yang efektif adalah membuat persiapan yang tepat. Dalam hal ini yang perlu diketahui adalah : Pasar dimana barang di jual Para langganan baik bersifat potensial maupun yang riil Jenis atau sifat barang yang akan di jual Prinsip dasar dari salesmanship

b. AdvertisingAdvertising atau reklame / iklan adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk memberitahukan tentang adanya barang atau jasa dengan harapan dapat menarik minat dapat calon pembeli sehingga terwujud suatu transaksi penjualan. Adapun pengertian lainnya menurut para ahli : 1. Menurut american marketing

Jambi University 2009-2010

23

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Advertising as any paid from non personel presentation of ideas, goods or services by an identified sponsor. 2. Menurut Drs. Rustam effendi dalam bukunya Pengertian khusus tentang retailing Advertising adalah bentuk pemberitahuan pertunjukan yang harus dibayar, dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan barang-barang atau jasa-jasa atau memperoleh persetujuan mengenai suatu ide. 3. Prof.Dr.R.H.A. Rahman Prawiraamidjaja, SE Advertising adalah salah satu cara untuk melakukan suatu penjualan tanpa menampilkan pribadi( orang ), tapi hanya dengan pertunjukan atau pemberitahuan. Pemberitahuan ini dapat berupa koran, radio, majalah, TV, dll. Advertensi pada hakikatnya bertujuan untuk mempertahankan / meningkatkan penjualan produk. Untuk berhasilnya suatu advertansi harus dapat : Memancing perhatian pembeli potensial agar tertuju pada produk ; Menarik dan menimbulkan minat dan menciptakan kebutuhan pembeli potensial tersebut terhadap produk ; Mendorong pembeli potensial tersebut untuk segera membeli ; Pembeli potensial kemudian membuat keputusan untuk membeli.

c. Specialized sales promotionDalam rangka peningkatan penjualan maka selain dilakukan advertensi dan personall selling, dapat dilaksanakan pula specializes sales promotion , seperti : Demonstration Adalah suatu pertunjukan tentang suatu barang / jasa dengan menerangkan mamfaat / kegunaan dari barang / jasa yang bersangkutan oleh seorang demonstrator. Attractive displlay Adalah bentuk promosi penjualan yang khusus dengan cara memamerkan atau memperagakan produk dengan setting yang dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menarik perhatian calon pembeli. Contest,

Jambi University 2009-2010

24

Resume Pekoperasian of Fitria Hadri Yani

Adalah bentuk promosi dengan mengadakn perlombaan perlombaan dalam usaha untuk menarik calon pembeli. Exhibition, Adalah bentuk promosi dengan mengadakan pameran di suatu lokasi dan dalam waktu tertentu, seperti Sriwijaya Fair, Jakarta Kemayoran fair, dsb Samples Adalah bentuk promosi penjualan dengan jalan memberikan contoh produk yang hendak dijual secara gratis kepada calon pembeli. Premium Adalah metode yang digunakan untuk menarik pembeli agar melakukan pembelian dengan adanya suatu hadiah langsung ( premium ) pada saat dilakukan pembelian.

Jambi University 2009-2010

25