Tanggung jawab manajer investasi dalam hal terjadinya redemption unit penyertaan di reksadana gadjah...
-
Upload
handoko-eko-prasetyo -
Category
Law
-
view
126 -
download
0
Transcript of Tanggung jawab manajer investasi dalam hal terjadinya redemption unit penyertaan di reksadana gadjah...
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS HUKUM
PENULISAN HUKUM
TANGGUNG JAWAB MANAJER INVESTASI DALAM HAL
TERJADINYA REDEMPTION UNIT PENYERTAAN DI REKSA DANA
GADJAH MADA
Disusun Oleh :
NAMA : Handoko Eko Prasetyo
NIM : 00 / 140653 / HK / 15668
JURUSAN : Hukum Dagang
YOGYAKARTA
2007
1
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………….........ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….…iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………..….......iv
DAFTAR ISI ..............………………………………………………………....viii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1
B. Perumusan Masalah ..........................................................................5
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................6
E. Tinjauan Pustaka ...............................................................................7
F. Metode Penelitian ...........................................................................13
BAB II : TINJAUAN UMUM REKSA DANA
A. Reksa dana........................................................................................17
1. Pengertian Reksa dana...............................................................18
2. Pengaturan Reksa dana..............................................................18
3. Bentuk Reksa
dana.....................................................................22
4. Pengelolaan Reksa
dana.............................................................23
5. Distribusi Reksa dana ...............................................................24
6. Jenis Reksa dana........................................................................26
7. Manfaat Reksa dana...................................................................28
8. Resiko Reksa dana.....................................................................29
B. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif............................................31
1. Kontrak Investasi Kolektif.........................................................31
2. Unit Penyertaan..........................................................................35
C. Keterbukaan Informasi bagi Pemodal...............................................41
1. Prospektus..................................................................................41
2. Informasi Nilai Aktiva Bersih....................................................43
2
3. Informasi Portofolio...................................................................44
D. Peran Obligasi dalam Reksa dana.....................................................45
E. Perlindungan Hukum Bagi Pemodal Dalam
Kontrak Investasi Kolektif................................................................49
BAB III :TINJAUAN KHUSUS REKSA DANA GADJAH MADA
A. Bentuk Reksadana Gadjah Mada......................................................51
B. Para Pihak dalam Reksa dana Gadjah
Mada.....................................51
1. Manajer Investasi.......................................................................51
2. Bank Kustodian..........................................................................53
C. Kebijakan Investasi Reksa dana Gadjah Mada.................................53
1. Tujuan dan Kebijakan Investasi
Reksa Dana Gadjah Mada ........................................................53
2. Pembatasan Investasi ...............................................................55
3. Kebijakan Pembagian Keuntungan ..........................................58
4. Kriteria Pengukuran Kinerja......................................................58
D. Pengaturan Tentang Pemilikan Unit Penyertaan
Reksa dana Gadjah............................................................................59
1. Persyaratan dan tata cara pembelian
unit penyertaan...........................................................................59
2. Hak-hak pemegang unit
penyertaan...........................................62
E. Laporan Kinerja Reksa Dana Gadjah Mada.....................................64
F. Tinjauan mengenai Manajer Investasi..............................................65
1. Pengertian Manajer Investasi.......................................................65
2. Kegiatan Usaha Manajer
Investasi...............................................66
3. Perusahaan Efek Sebagai Manajer
Investasi................................68
3
BAB IV: TANGGUNG JAWAB MANAJER INVESTASI DALAM HAL
TERJADINYA REDEMPTION UNIT PENYERTAAN DI REKSA DANA
GADJAH MADA
A. Proses Terjadinya Redemption Unit Penyertaan
Di Reksa Dana Gadjah Mada............................................................73
B. Prosedur Pengajuan Redemption Unit Penyertaan
Di Reksa dana Gadjah Mada.............................................................74
C. Tanggung Jawab Manajer Investasi Dalam Hal
Terjadinya Redemption Unit Penyertaan
Di Reksa Dana Gadjah Mada............................................................77
D. Kekuatan Berlaku Kontrak Pengelolaan Investasi Reksa Dana
Dalam Pengaturan Pemenuhan Redemption Unit Penyertaan
Di Reksa Dana Gadjah Mada............................................................84
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................91
B. Saran...............................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................93
LAMPIRAN
4
KATA PENGANTAR
Tiada kata lain yang dapat mengawali tulisan ini selain segala puja dan
puji kepada Allah, Tuhan Semesta Alam, atas segala rahmat kasih sayang dan rasa
cinta kepada Penulis yang tiada habis-habisnya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Penulisan Hukum yang berjudul “TANGGUNG JAWAB
MANAJER INVESTASI DALAM HAL TERJADINYA REDEMPTION
UNIT PENYERTAAN DI REKSA DANA GADJAH MADA”.
Setelah memakan waktu hampir satu tahun, Penulis mencoba mengikuti
perkembangan aksi redemption unit penyertaan besar-besaran yang dialami
industri reksa dana Indonesia. Dari Februari 2005 sampai dengan September
2005, mengamati pergerakan nilai aktiva bersih reksa dana melalui media massa
KOMPAS dan berita di situs internet seperti www.bisnis.com,
www.bapepam.go.id, www.kompas-online.com dan www.riau-pos.com. Penulis
kemudian mengumpulkan data-data, artikel dan buku-buku referensi dan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perilaku manajer investasi
dalam menghadapi redemption unit penyertaan, job description manajer investasi,
kode etik manajer investasi, bagaimana redemption unit penyertaan bisa terjadi,
bagaimana Pemerintah dalam hal ini Bapepam, BI, dan Menteri keuangan
mengintervensi. Akhirnya secara setahap demi setahap Penulis menyusun
Penulisan Hukum ini.
Reksa dana sebagai salah satu instrumen pasar modal yang ditawarkan di
pasar modal Indonesia, merupakan instrumen yang relatif baru. Bentuk reksa dana
yang baru muncul adalah reksa dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif
terbuka. Reksa dana ini memberikan alternatif investasi baru yang menarik
(khususnya yang bersifat financial assets) karena selain bisa di akses dengan dana
yang relatif kecil dan tingkat risiko yang didapat relatif rendah. Selain itu investor
dapat menikmati investasi di pasar modal walau tidak secara langsung.
Industri reksa dana mengalami perkembangan pesat pada periode tahun
2002 hingga 2005 awal sehingga dapat meraup dana hingga Rp.110,77 Triliun
pada Februari 2005. Karena reksa dana merupakan industri yang mengumpulkan
dana masyarakat yang sangat besar, maka diperlukan pengawasan yang ketat baik
5
dari Pemerintah maupun dari masyarakat. Mengingat bahwa fungsi pasar modal
dan reksa dana sangat efektif untuk memperkuat pondasi ekonomi dan sektor
makro ekonomi dan kemudian mendorong perkembangan sektor riil ekonomi
Indonesia.
Maka dengan pertimbangan diatas ini, Penulis menyusun Penulisan
Hukum dengan maksud dan tujuan memberikan masukan dan informasi yang
berguna dari aspek legal. Sehingga Masyarakat dapat memahami investasi pasar
modal khususnya reksa dana dari aspek legal sebelum menanamkan dananya di
reksa dana dan bagaimana risiko yang akan dialami jika berinvestasi di reksa
dana.
Dalam menyusun Penulisan Hukum ini, Penulis ingin berterima kasih
kepada para pihak yang telah membantu dan mendorong Penulis untuk
menyelesaikan Penulisan Hukum ini.
1. Bapak Dr. H. Marsudi Triatmodjo, S.H., LLM., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Gadjah Mada.
2. Bapak Hariyanto, S.H., M.Kn, selaku Ketua Bagian Hukum Dagang
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
3. Bapak Hartono Hadisoeprapto, S.H. dan Ibu Sulistiowati, S.H., M.Hum.
selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingannya sehingga Penulisan Hukum ini bisa selesai.
4. Bapak Dr. Hadori Yunus dari kantor Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan
yang telah turut membantu Penulis dan Keluarga selama ini.
5. Bapak Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA, selaku Anggota Komite
Investasi dari Manajer Investasi Reksa Dana Gadjah Mada.
6. Bapak I Wayan Nuka Lantara, S.E,. Msi, selaku Dosen FE UGM yang
memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan Penulisan ini.
7. Keluarga Tercinta, Ayah Penulis Sungkowo, Ibu Penulis Emmy Rochani
Astuti, Adik Penulis Mahisa Dwi Prastowo dan Paramita Tri Handini.
Kemudian kepada Kakak Penulis yang telah membantu dan membimbing
Penulis Ir. Setyo Triyono.
8. Bapak Edy OS Hiariej yang sudah menelantarkan penulis selama 7 tahun.
6
9. (H.I.J.), buat Iwan Dwi Prasetyo (Iwan) dan Afrizal Fiter Jimmy (Jimmy)
“Kadang Perpisahan Bukanlah Akhir Dari Segalanya, Tapi Adalah Waktu
Untuk Terbang Mencapai Apa Ynag Kita Impikan” dan buat Dwi Novitasari
(Novi). Terima Kasih telah hadir dalam kami bertiga.
10. Andreas M. Dewantoro’01 (Andre Mcc), Kurniadi’99 (Tak Adi), Anggun
Pribadi ’02 (Aang) sebagai sahabat-sahabat Penulis yang turut berperan serta
langsung dalam terselesaikannya Penulisan Hukum ini. Dan sahabat-sahabat
Penulis, Suki Ratnasari, Nanang Notariza’00 (Nanang NFF), Febrianto Ari
N’00 (Bebek), Yohanes Hariyanto’99 (Sendok), Yohanes Wahyu Prasojo’00
(Sojo), Bintoro Arif W’99 (Bento), Hilda Pramuda W’02 tercinta (Badai),
Amal M. Wally’99 (Amal), M. Ikhwan’99 (Ivan), Deni L. Wibowo’00 (Vj),
R. Aryo Bilowo’99 (Bilowo), Eko Pramono ’01(Eko) bersama banyak
sahabat Penulis yang lain. Terima Kasih untuk kenangan yang sulit
dikatakan satu demi satu dan segala kebersamaan dan perhatian yang tulus
yang tidak akan Penulis lupakan.
11. Sanggar Seni Apakah, The Justimun Band, Teater Apakah, Divisi Rupa.
Divisi Sastra dan Divisi Tari, beserta seluruh penghuninya,Chandra Bayu’03
(Kocok), Heru Wibowo’01(Heru-Ao), Dimas Putranto’03(Dimas),
M.Taufan Ahmad’02 (Acil), Dwi Utari S’03 (Tari), Pradita Dody’03 (dody),
Hanggoro Masasih’03 (Cawet), Wahyu Oktaviandi’Swa (Encek), Feronica
Masuli’03 (Fero), dan teman-teman, adik-adik, Kakak-Kakak yang lain.
Terima Kasih telah hadir dalam kehidupan Penulis.
12. Buat Alumni Angkatan 2000 SMA 6 Yogyakarta, Terutama buat teman
Penulis saat kelas 1.1, Yakobus Indra Nurcahyo(Indra-Punk) yang Hilang di
Papua, Penulis berharap dan berdoa semoga Indra dapat kembali kepada
kami teman-temannya dan Keluarganya. Buat teman-teman yang lain
Wahyu Tri K(Munyuk), Rachmat Ibnu S(Dayat), Ditya N. Aji(Bangop),
Hanides El Tariq(Eric),Santoso Budi P(Didik), Ian Wira P(Gendel),
Ramadani Yunandito(Dani), Shinta R. Palupi(Shinta), Ria Fajariani(Ria),
Ridwan Adi W(Kacang), R. Imanastu W(Astu), Dhuha S. Hanifah(Ifah),
R$achmat Adriyanto(Adri) dan teman-teman yang lain yang tidak mungkin
7
dapat disebut semuanya. Terima Kasih untuk “Satu untuk Semua dan Semua
untuk Satu”.
13. Buat teman-teman di Fakultas Sastra dan Fakultas Ekonomi UGM, Penulis
berterima kasih karena telah mengisi kehidupan Penulis.
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan mulai tumbuhnya perekonomian Indonesia pasca krisis
tahun 1997, dunia investasi Indonesia mulai bergairah dengan membanjirnya
dana-dana masyarakat ke investasi yang berbasis pasar modal1. Salah satunya
adalah reksa dana. Hingga Bulan Februari 2005, reksa dana sebagai industri
investasi yang berbasis pada pasar modal mengalami pertumbuhan (booming)
yang luar biasa2. Salah satu penyebab dari pertumbuhan yang luar biasa ini
adalah, berinvestasi di reksa dana tidak perlu prosedur yang berbelit-belit dan
mudah dijangkau dengan dana (uang) yang relatif kecil. Sehingga kehadiran reksa
dana bagi pemodal kecil telah memberikan variasi dalam berinvestasi, yang
sebelumnya didominasi oleh tabungan dan deposito.
Dasar hukum reksadana adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal. Di dalam undang-undang ini pengertian mengenai reksa
dana terdapat dalam Pasal 1 ayat (2) yang berbunyi:
1 Ini ditandai dengan naiknya nilai Index Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 8 April 2005 sebesar 1.111,23 (KOMPAS, Finansial, Index BEJ, 8 April 2005, hal. 13), dibandingkan dengan rekor nilai IHSG sebelum krisis ekonomi, pada Juli 1997 yang sebesar 740,0 ( S. Haryo Suwahyo, Analisis Perkembangan Kinerja kegiatan usaha Reksadana, S. Haryo Suwahyo, Drs. Marzuki Usman,M.A.(Editor Kepala), Bunga Rampai Reksadana, Balai Pustaka, hlm.235) 2 Dapat dilihat dari total Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Indonesia pada Februari 2005 yang sebesar Rp. 110,77 Triliun (KOMPAS, Bisnis dan Keuangan, Sabtu, 17 September 2005, NAB Reksadana jeblok, hal.13) dibandingkan total NAB Reksadana pada masa awal berdirinya Agustus 1996 yang sebesar Rp. 684,3 Milliar (ibid)
9
“ Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek3 oleh
manajer investasi.”4
Reksa dana merupakan salah satu produk investasi di pasar modal, jadi
dengan berinvestasi di reksa dana secara tidak langsung juga berinvestasi di pasar
modal. Padahal berinvestasi di pasar modal sangat berisiko dan diperlukan
pengetahuan serta pengalaman yang memadai. Tetapi, jika berinvestasi di reksa
dana, risiko ini dapat ditekan seminimal mungkin, karena dana yang telah di
investasikan di reksa dana dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman
dan telah memperoleh izin dari Bapepam. Bapepam adalah suatu badan pengawas
pasar modal yang melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan kegiatan
sehari-hari pasar modal. Bapepam ini di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri.5
Dalam mekanisme berinvestasi di reksa dana6, manajer investasi
mengumpulkan masyarakat dana dikelola supaya mendapatkan hasil yang
seoptimal mungkin. Caranya dana itu diinvestasikan pada surat berharga,
misalnya: obligasi, saham, dan pasar uang. Kumpulan portofolio itu dibagi-bagi
menjadi satuan unit penyertaan7 yang bernilai kecil8. Tujuannya supaya investor
3 Portofolio Efek adalah kumpulan efek (surat berharga) yang dimiliki oleh pihak.(Pasal 1 angka 24 UU No.8 tahun1995) 4 Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio para nasabah. .(Pasal 1 angka 11 UU No.8 tahun1995) 5 Pasal 3 ayat (1) UU No.8 tahun 1995 6 Reksa dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Pasal 18 ayat (1) huruf b UU No.8 tahun 1995) 7 Unit penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukan bagian kepentingan setiap pokok dalam portofolio investasi kolektif. Bentuk dari portofolio investasi kolektif adalah portofolio efek. (Pasal 1 angka 24 UU No.8 tahun 1995) 8 Di Reksa dana Gadjah Mada, investor dapat berinvestasi dengan dana minimum Rp. 100.000,-
10
yang memiliki dana kecil dapat memiliki sekumpulan surat berharga, meski
secara tidak langsung.9
Berdasarkan Undang-Undang No.8 Tahun 1995, dalam industri reksa
dana, pengelolaan dana harus dilakukan oleh manajer investasi10 dan pengelolaan
tersebut harus berdasarkan kontrak11. Selanjutnya untuk pengamanannya,
kekayaan reksa dana wajib disimpan di Bank Kustodian12. Oleh karena itu perlu
adanya pemisahan fungsi penyimpanan yang dilakukan oleh Bank Kustodian13
dengan fungsi pengelolaan yang dilakukan oleh manajer investasi agar tidak
terjadi benturan kepentingan.
Namun, berinvestasi di reksa dana tidak dapat dikatakan bebas dari risiko,
karena tidak ada investasi yang bebas dari risiko. Dalam berinvestasi, seorang
investor yang menginginkan hasil yang tinggi harus menghadapi risiko yang
besar, begitu pula sebaliknya investasi dengan hasil yang rendah akan
menghadapi risiko yang kecil. Dalam reksa dana resiko ini dapat berupa
berkurangnya unit penyertaan, risiko likuiditas, risiko terjadinya wanprestasi dan
resiko perubahan kondisi politik dan ekonomi. Jika berinvestasi di reksa dana
ternyata mengandung risiko, maka investor tentunya tidak menginginkan dana
9 Kontrak Investasi Kolektif dalam reksa dana adalah kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, dimana bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.( Penjelasan Pasal 18 ayat (1) huruf b UU No.8 tahun 1995) 10 Pasal 18 ayat (4) UU No.8 tahun 1995 11 Pasal 21 ayat (1) UU No.8 tahun 1995 12 Pasal 25 ayat (1) UU No.8 tahun 1995 13 Bank Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. (Pasal 1 angka 8 UU No.8 tahun 1995)
11
yang ditanamkan dalam keadaan tidak aman, tidak ada kepastian hukumnya jika
terjadi wanprestasi.
Pada Bulan Maret 2005, terjadi aksi penjualan kembali unit penyertaan
oleh para pemegang unit penyertaan kepada manajer investasi (redemption)14
secara besar-besaran di industri reksa dana15. Aksi ini benar-benar menggoncang
dunia industri reksa dana Indonesia, Karena begitu besarnya dana yang
dibutuhkan untuk membeli kembali unit penyertaan yang dijual kembali16.
Menurut Andi Suruji, (KOMPAS, Finansial, 11 April 2005, “Redemption”
yang menghantui reksa dana, hal.27) Dana yang dimiliki oleh manajer investasi
tidak mencukupi. Akibatnya manajer investasi harus menjual kembali surat
berharga yang dipegangnya. Dalam hal ini mayoritas surat berharga adalah
obligasi. Tetapi karena melimpahnya obligasi yang ditawarkan untuk dijual
dipasar, maka harganya jatuh. Maksudnya adalah tidak ada pembeli yang mau
membeli obligasi yang dijual sesuai dengan harga wajar, karena obligasi tersebut
ada kecenderungan untuk menurun terus nilainya dan karena penawaran akan
obligasi lebih besar dari permintaannya maka harga obligasi harganya jatuh dari
nilai wajarnya.
Padahal dalam Pasal 20 ayat 2 UU No.8 tahun 1995 dicantumkan bahwa
Manajer investasi wajib membeli kembali unit penyertaan yang dicairkan oleh
14 Pembayaran kembali suatu sekuritas/efek (unit penyertaan termasuk efek) utang /emisi saham preferen, pada/sebelum jatuh tempo, pada nilai nominal/pada harga premi. Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, edisi ketiga, John Downes, Jordan Elliot Goodman, 1999, PT.Elex Media Komputindo (Baron’s Educational Series,Inc). Hlm.460 15 KOMPAS, Bisnis dan Keuangan, Sabtu, 17 September 2005, NAB Reksadana jeblok, hal. 13 16 Aksi Redemption ini berlanjut terus hingga tanggal 17 September 2005 total NAB reksadana hanya tinggal Rp.24.535 Triliun (KOMPAS,Bisnis dan Keuangan, Sabtu 17 September 2005, NAB Reksadana jeblok, hal.13)
12
pemegang unit penyertaan dan dalam Pasal 22, Manajer investasi reksa dana
terbuka berbentuk perseroan dan Kontrak Investasi Kolektif wajib menghitung
nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio setiap hari bursa berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam.
Berdasarkan kejadian yang terjadi pada reksa dana diatas, timbul
pertanyaan untuk dibahas lebih lanjut. Bagaimana pertanggung jawaban dari
manajer investasi terhadap para pemegang unit penyertaan dalam menyingkapi
redemption di reksa dana? mengingat reksa dana menyangkut dana publik yang
tidak kecil dan bagaimana kekuatan berlakunya kontrak pengelolaan investasi
reksa dana dalam pengaturan pemenuhan redemption unit penyertaan di reksa
dana?
Dari uraian diatas ini maka dengan ini Penulis menyusun Penulisan
Hukum dengan judul:
TANGGUNG JAWAB MANAJER INVESTASI DALAM HAL
TERJADINYA REDEMPTION UNIT PENYERTAAN DI REKSADANA
GADJAH MADA
B. Perumusan Masalah:
Dari uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah, maka penulis
mencoba merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1. Bagaimana pertanggung jawaban manajer investasi terhadap pemegang
unit penyertaan dalam hal terjadinya redemption unit penyertaan di reksa
dana Gadjah Mada ?
13
2. Bagaimana kekuatan berlakunya kontrak pengelolaan investasi reksa dana
dalam pengaturan pemenuhan redemption unit penyertaan di reksa dana?
C. Tujuan Penelitian:
Dalam penelitian yang dilakukan , terdapat 2 tujuan yang ingin dicapai
oleh penulis, yaitu:
1. Tujuan Subyektif:
a. Untuk mengetahui pertanggung jawaban manajer investasi terhadap
pemegang unit penyertaan dalam hal terjadi redemption unit
penyertaan di reksa dana.
b. Untuk mengetahui kekuatan berlakunya kontrak pengelolaan investasi
reksa dana dalam pengaturan pemenuhan redemption unit penyertaan
di reksa dana?
2. Tujuan Obyektif:
Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat dalam rangka
penyusunan penulisan hukum sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar kesarjanaan pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
D. Manfaat Penelitian:
Dalam Penulisan Hukum ini, penulis berharap agar penelitian dapat
bermanfaat:
1. Memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat
mengenai investasi reksa dana.
14
2. Memberikan sumbangsih berupa pengetahuan dan informasi kepada
Pasar Modal Indonesia.
3. Memberikan sumbangsih berupa pengetahuan dan informasi kepada
dunia investasi Indonesia, dalam rangka mewujudkan dunia investasi
yang bersih, jujur dan berkeadilan sosial.
E. Tinjauan Pustaka
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya
investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: investasi pada financial assets dan
investasi pada real assets. Investasi pada financial assets dilakukan di pasar uang,
misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang,
dan lainnya. Atau dilakukan dipasar modal, misalnya berupa saham, obligasi,
waran, opsi dan lainnya. Sedangkan investasi pada real assets diujudkan dalam
bentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,
pembukaan perkebunan lainnya.17
Untuk investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup,
pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisa efek-efek mana yang akan
dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki.18
Bagi investor yang tidak mempunyai keterampilan untuk melakukan hal
diatas, mereka bisa menghubungi pedagang efek (dealer) atau perantara efek
17 Drs. Abdul Halim, MM, Ak., Analisis Investasi, Salemba Empat. hal. 2 18 ibid
15
(broker) atau perusahaan efek (Securities Company) untuk meminta nasihatnya
atau pendapatnya atau melakukan investasi pada reksa dana.19
Dengan berinvestasi di reksa dana, investor tidak perlu harus
berpengalaman dan memiliki naluri bisnis untuk menganalisa efek-efek, karena
ketrampilan ini sudah dimiliki oleh manajer investasi yang mengelola reksa dana.
Investor cukup menentukan tujuan investasinya, kemudian menanamkan dananya
untuk dikelola oleh Manajer Investasi dan selanjutnya tinggal mengamati dan
mengikuti perkembangan dananya yang diumumkan oleh Manajer Investasi
secara harian untuk reksa dana yang terbuka dan mingguan untuk yang tertutup20
Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor. KEP. 08/PM/1997
tanggal 30 April 1997, Peraturan BAPEPAM Nomor IV.C.3 tantang Pedoman
Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa dana Terbuka, Reksa dana
dibedakan jenisnya berdasarkan konsentrasi portofolionya sebagai berikut:
1. Reksa dana Pasar Uang (Money Market Funds)
Reksa dana Pasar Uang melakukan investasi pada efek bersifat utang
dengan jatuh tempo kurang dari 1(satu) tahun. Tujuan Reksa dana Pasar
Uang adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Reksa
dana Pasar Uang mempunyai resiko yang relatif lebih rendah dibanding
dengan reksa dana jenis lainnya, karena instrumen investasi yang dipilih
adalah instrumen utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu)
tahun. Contohnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar
Uang, Sertifikat Deposito serta Surat Pengakuan Utang.
19 ibid
16
2. Reksa dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
Reksa dana Pendapatan Tetap melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Tujuan Reksa dana
jenis ini adalah pengembalian yang stabil. Reksa dana Pendapatan Tetap
memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan Reksa dana Pasar
Uang.
3. Reksa dana Saham (Equity Funds)
Reksa dana Saham adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Reksa
dana Saham dapat menghasilkan pengembalian yang cukup tinggi,
walaupun mempunyai resiko yang lebih besar dibandingkan dengan
beberapa jenis reksa dana lainnya. Hal ini disebabkan karena sifat harga
saham yang lebih berfluktuasi.
4. Reksa dana Campuran (Discretionary Funds)
Reksa dana Campuran melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas
dan efek bersifat utang yang perbandingannya tidak termasuk reksa dana
pendapatan tetap dan reksadana saham. Reksa dana Campuran mempunyai
resiko yang moderat dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
dibandingkan reksa dana pendapatan tetap.
PT. Niaga Aset Manajemen merupakan salah satu lembaga keuangan yang
menyediakan layanan jasa keuangan, didirikan pada tahun 1997 oleh Bank Niaga.
Sejalan dengan pengembangan Bank Niaga dalam jasa pelayanan keuangan
20 Drs. Marzuki Usman, MA (Editor Kepala), Iwan P. Pontjowinoto, Bunga Rampai Reksadana,
17
dibidang pembiayaan konsumen dan retail, maka adanya Niaga Aset Manajemen
yang menyediakan jasa pelayanan di bidang pengelolaan aset secara kolektif dan
individual maupun sebagai penasihat investasi di Pasar Modal, akan
memantapkan langkah beriringan, bahkan mampu menciptakan sinergi usaha
demi keuntungan bersama. (www.bankniaga.com)
Komposisi pemegang saham PT. Niaga Aset Manajemen adalah PT. Bank
Niaga sebesar 99% dan PT. Niaga Manajemen Citra sebesar 1%. Niaga Aset
Manajemen mulai beroperasi sejak memperoleh izin usaha sebagai manajer
investasi dari Bapepam pada tanggal 7 Mei 1997.(ibid)
Wujud kepedulian Niaga Aset Manajemen terhadap pengembangan dunia
pendidikan di Indonesia tercermin dalam peluncuran Reksa dana Gadjah Mada
pada tanggal 27 September 2001, reksa dana pertama di Indonesia yang
merupakan kerjasama antara Manajer Investasi dengan suatu perguruan tinggi.
Disusul kemudian pada tanggal 16 Oktober 2003 dengan diluncurkannya Reksa
dana ITB-Niaga. Keduanya dilandasi konsep meringankan beban kedua perguruan
tinggi tersebut dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dengan menyerahkan
sebagian perolehan dari jasa pengelolaan investasi kepada perguruan tinggi, tanpa
mengurangi pendapatan pemodal dalam pengembalian investasi.(ibid)
Hingga saat ini sudah enam reksa dana yang dikelola Niaga Aset
Manajemen berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang bersifat terbuka, yaitu:
Yang Perlu Diketahui Pemodal Mengenai Reksadana. Hal. 31
18
1. Reksa dana Niaga Pasar Uang ; dirancang untuk mempertahankan nilai
investasi pemodal, sekaligus memperoleh tingkat pengembalian yang
memadai melalui instrumen pasar uang.
2. Reksa dana Niaga Pendapatan Tetap B ; digagas dengan sasaran agar nilai
investasi awal tetap stabil, serta memperoleh tingkat pengembalian yang
optimal dan pertumbuhan bertahap melalui investasi pada efek hutang dan
pasar uang.
3. Reksa dana Niaga Kombinasi ; Sesuai bagi pemodal yang menghendaki
investasi jangka panjang dengan potensi tingkat pengembalian serta resiko
yang relatif tinggi, dengan portofolio investasi pada efek ekusitas, efek
hutang dan pasar uang.
4. Reksa dana Niaga Saham ; bagi peningkatan nilai investasi jangka panjang
dengan perolehan pengembalian optimal sesuai dengan tingkat resiko yang
tinggi, melalui investasi pada ekuitas.
5. Reksa dana Gadjah Mada ; bertujuan memberikan pendapatan optimal
dalam jangka menengah dan berkala melalui investasi yang sebagian besar
pada efek hutang.
6. Reksa dana ITB-Niaga ; Ditujukan kepada investor yang menghendaki
nilai investasi awal tetap, resiko lebih sedang, tingkat pengembalian
optimal dalam jangka menengah, dengan investasi pada efek hutang.
Reksa dana Gadjah Mada dalam memberikan keuntungan yang optimal,
melakukan investasi minjimum 90% dan kelolaannya ke dalam pasar obligasi
yang berpendapatan tetap dan 5% kedalam pasar Saham dimana dari transaksinya
19
dapat menghasilkan pertumbuhan yang cepat dan optimal sedangkan 5%
diinvestasikan kedalam instrumen pasar uang untuk menjaga likuiditasnya.
Namun demikian tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan komposisi yang
disebabkan oleh perubahan kondisi ekonomi pada umumnya dan kondisi pasar
modal serta pasar uang pada khususnya.
Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep 08/ PM / 1997
tanggal 30 April 1997, Peraturan Bapepam No. IV.C.3 tentang Pedoman
Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa dana terbuka, maka Reksa dana
Gadjah Mada dapat digolongkan pada Reksa dana pendapatan tetap. Karena
Reksa dana pendapatan tetap maka 80% lebih dari aktivanya berbentuk efek
bersifat hutang (obligasi).
Obligasi adalah Surat pengakuan hutang atas pinjaman uang oleh emiten
dari masyarakat untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dengan
imbalan bunga yang jumlah serta saat pembayarannya telah ditentukan.21 Dalam
strategi investasi di Reksa dana, obligasi telah memegang peranan penting yang
tidak dapat diindahkan, dimana obligasi memberikan keuntungan sebagai
berikut22:
1. Bunga obligasi sebagai penghasilan investasi reksa dana bukan merupakan
objek pajak penghasilan, dimana investor perorangan / badan hukum
selain dana pensiun dikenakan 15% pajak final ;
21 Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 695 / KMK.011 / 1985 Tentang emisi efek melalui pasar modal 22 Bunga Rampai Reksa dana, Pengembangan Obligasi dan Perannya dalam reksadana, John Budiharsana, Drs. Marzuki Usman,M.A.(Editor Kepala),Balai Pustaka, hal.50
20
2. Obligasi memiliki potensi kenaikan modal (Capital gain) dari harga
nominalnya yang disebabkan oleh perubahan suku bunga bank,. Perubahan
harga obligasi tentunya berbanding terbalik dengan suku bunga bank ;
3. Adanya kepastian arus kas dari bunga maupun pokok obligasi, sehingga
memudahkan manajer investasi dalam mengambil kuputusan serta
memberikan rasa aman bagi investor ;
4. Secara umum, obligasi memberikan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi dari bunga deposito bank, karena emiten obligasi dapat memperoleh
dana secara langsung dari investor ; dan
5. Obligasi memberikan kemungkinan bagi manajer investasi untuk
memperkecil resiko investasi reksa dana dengan melakukan diversifikasi
pada tingkat sector maupun emiten.
Penentuan harga obligasipun beraneka ragam. Ini disebabkan oleh
perdagangan obligasi di pasar sekunder yang kebanyakan tidak dilakukan di lantai
bursa dan kurang likuid, sehingga membuat penentuan nilai wajar obligasi
menjadi sulit, karena tidak ada suatu badan /bursa yang dapat memberikan harga
wajar obligasi setiap hari. Bagi reksa dana, sesuai dengan Peraturan Bapepam,
penentuan nilai wajar obligasi ditentukan oleh manajer investasi. Oleh karena itu,
harga suatu obligasi di satu reksa dana dapat berbeda dengan di reksa dana
lainnya (Bunga Rampai Reksa dana, Pengembangan Obligasi dan Perannya dalam
reksadana, John Budiharsana, Drs. Marzuki Usman,M.A.(Editor Kepala),Balai
Pustaka, hal.55)
21
F. Metodologi Penelitian:
I. Penelitian Kepustakaan
Penelitian dilakukan dengan meneliti berbagai sumber kepustakaan seperti
Peraturan perundang-undangan, buku-buku, surat kabar, website internet dan
dokumen-dokumen yang relevan dengan obyek penelitian.
Bahan-bahan hukum yang digunakan dalam penelitian, adalah:
a. Bahan Hukum Primer:
1) Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Pasar Modal.
3) Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 1995 tentang Tata cara
Pemeriksaan di bidang Pasar Modal.
4) Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 695 / KMK.011 / 1985
Tentang emisi efek melalui pasar modal
5) Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 646 / KMK.010 / 1995
Tentang Pemilikan Saham atau Unit Penyertaan oleh Pemodal
Asing.
6) Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal yang terkait;
b. Bahan Hukum Sekunder:
1) Buku-buku tentang Hukum Dagang
2) Buku-buku tentang Hukum Bisnis
3) Buku-buku tentang Investasi
4) Buku-buku tentang Surat Berharga Pasar Modal
22
5) Buku-buku tentang Pasar Modal
6) Buku-buku tentang Reksadana
7) Teori, artikel, dokumen, surat kabar dan situs-situs internet yang
berhubungan dengan reksadana dan manajer investasi sebagai
pengelola reksadana.
c. Bahan Hukum Tersier:
1) Kamus Besar Bahasa Indonesia
2) Kamus Hukum
3) Kamus Keuangan dan Investasi
4) Blacks Law Dictionary
II. Penelitian Lapangan
Penelitian dilakukan dengan meneliti langsung ke lapangan untuk memperoleh
data-data yang diperlukan.
.1. Jenis Data:
a. Data Primer
Data-data yang diperoleh secara langsung dari Responden
b. Data Sekunder
Data-data yang memperkuat data-data Primer, yaitu data-data dari
Nara Sumber dan data-data yang sifatnya kepustakaan.
.2. Lokasi Penelitian Lapangan:
a. PT. Gama Multi Usaha Mandiri.
b. PT. Niaga Aset Manajemen
.3. Responden :
23
a. Manajer Investasi Reksadana Gadjah Mada
b. Agen Penjualan Reksadana Gadjah Mada
.4. Alat Pengumpul Data
c. Pedoman wawancara yaitu dengan mengajukan pertanyaan secara lisan
kepada responden, baik secara langsung yaitu dengan bertatap muka
langsung dengan responden maupun dengan secara tidak langsung
yaitu dengan melalui e-mail atau telepon.
d. Kuisioner yaitu dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis dengan
pilihan jawaban yang sudah ditentukan. Kuisioner ini ditujukan kepada
Responden maupun Nara Sumber.
III. Analisis Data :
Kualitatif, yaitu data-data yang telah diteliti dan dikelompokkan untuk
kemudian diseleksi menurut kualitas kebenaranya dan secara relevan
dengan permasalahan sebagai sesuatu yang utuh23. Analisis dilakukan
terhadap data yang diperoleh berdasarkan teori-teori yang ada. Diharapkan
dengan metode ini dihasilkan data yang bersifat deskriptif-analitis.
23 Soekanto, Soerjono, 1986, Pengantar Penelitian Hukum , Cetakan Ketiga, Universitas Indonesia Press, Jakarta, hal.32.
24
BAB II
TINJAUAN UMUM REKSA DANA
A. Reksa Dana
Dalam buku Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi24, Perusahaan
pengelola dana (reksa dana) dapat diartikan sebagai perusahaan yang bergerak
dibidang jasa keuangan, yang menjual sahamnya25 atau unit penyertaannya26
kepada publik dan menginvestasikan dana yang diperolehnya ke dalam sebuah
portofolio, yang terdiri dari berbagai jenis sekuritas27
Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pasar modal satu
negara adalah terletak pada tingkat variasi instrumen investasi yang tersedia.
Semakin maju pasar modal, semakin bervariasi instrumen pasar yang
diperdagangkan di bursa. Ragam instrumen pasar ini pada gilirannya akan
menentukan apakah pasar modal tersebut akan diminati investor atau tidak.
Semakin banyak instrumen yang ditawarkan akan membuat banyak pilihan bagi
pelaku pasar dan kemungkinan pasar semakin diminati oleh investor, baik oleh
lokal maupun asing.28
Mengacu pada kriteria ini, pasar modal Indonesia bisa dikategorikan
sebagai objek investasi untuk meningkatkan jenis instrumen tersebut dan
24 Dra.Sri Handaru Yuliati,MBA, Handoyo Prasetyo,SE, Fandy Tjiptono,SE, 1996, Penerbit ANDI Yogyakarta. Hal.220 25 Untuk reksa dana perseroan 26 Untuk reksa dana kontrak investasi kolektif 27 Sekuritas adalah efek, yang diambil dari Bahasa Inggris “Securities” sedangkan efek dari Bahasa Belanda “Effecten”. Sekuritas dapat berbentuk saham (equity securties) dan Obligasi (debt secuities), lihat SERI ASPEK HUKUM PASAR MODAL, PENITIPAN KOLEKTIF, 2006, Gunawan Widjaya, PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 5
25
sekaligus untuk meningkatkan partisipasi investor domestik itulah, Pemerintah
dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan
peluang untuk diciptakannya instrumen baru berupa unit penyertaan29
Kehadiran reksa dana diharapkan bisa meningkatkan minat pemodal lokal
dan turut memberikan kontribusi yang besar dalam transaksi di pasar modal.
Reksa dana merupakan salah satu alat pemerataan kesempatan untuk memperoleh
hasil investasi, terutama kepada pemodal kecil, karena dengan modal yang relatif
kecil, pemodal sudah dapat ikut berinvestasi melalui efek-efek di pasar modal
meskipun tidak secara langsung.30
1. Pengertian Reksa Dana
Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek
oleh manajer investasi.31
2. Pengaturan Reksa Dana
Pengaturan reksa dana di Indonesia diatur di dalam:
a. Undang-undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, mengatur tentang:
1) Bentuk Hukum dan Perizinan Reksa Dana (Bab IV, Pasal 18-20)
2) Pengelolaan Reksa Dana (Bab IV, Pasal 21-29)
3) Pedoman Perilaku (Bab V, Pasal 41 dan 42)
4) Penitipan Kolektif (Bab VII, 56 ayat (3))
28 Menuju Pasar Modal Modern, I Putu Gede Ary Suta, 2000, Penerbit Yayasan SAD SATRIA BHAKTI. Hal. 255 29 ibid 30 ibid, hal.257 31 Pasal 1 angka 27 Undang-undang No.8 tentang Pasar Modal
26
b. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Bab III, Pasal 23-30 tentang Reksa
Dana)
c. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 1995 tentang Tata Cara
Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal
d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
646/KMK.010/1995 tentang Pemilikan Saham atau Unit Penyertaan oleh
Pemodal Asing.
e. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal:
1) Keputusan-01/PM/1996 Peraturan Nomor II.F.4 tentang Pemeriksaan
Reksa dana
2) Keputusan-17/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.1 tentang Tata Cara
Permohonan Izin Usaha Reksa dana.
3) Keputusan-18/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.2 tentang Pedoman
Anggaran Dasar Reksa Dana Berbentuk Perseroan.
4) Keputusan-19/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.3 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan
5) Keputusan-20/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.4 tentang Pedoman
Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan
6) Keputusan-21/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.5 tentang Pedoman
Kontrak Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan
27
7) Keputusan-22/PM/1996 Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
telah diubah dengan kep-07/PM/1997
8) Keputusan-23/PM/1996 Peraturan Nomor IV.B.2 tentang Pedoman
Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
9) Keputusan-96/PM/1996 Peraturan Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar
Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana.
10) Keputusan-08/PM/1997 Peraturan Nomor IV.C.3 tentang Pedoman
Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka.
11) Keputusan-24/PM/1996 Peraturan Nomor V.A.1 tentang Perizinan
Perusahaan Efek.
12) Keputusan-25/PM/1996 Peraturan Nomor V.B.1 tentang Perizinan
Wakil Perusahaan Efek.
13) Keputusan-110/PM/1996 Peraturan Nomor V.B.2 tentang Perizinan
Perusahaan Efek.
14) Keputusan-26/PM/1996 Peraturan Nomor V.C.1 tentang Perizinan
Penasihat Investasi.
15) Keputusan-27/PM/1996 Peraturan Nomor V.D.1 tentang Pengawasan
terhadap Wakil dan Pegawai Perusahaan Efek.
16) Keputusan-28/PM/1996 Peraturan Nomor V.D.3 tentang
Pengendalian Interen dan Penyelenggaraan Pembukaan oleh
Perusahaan Efek.
28
17) Keputusan-31/PM/1996 Peraturan Nomor V.G.1 tentang Perilaku
yang Dilarang Bagi Manajer Investasi.
18) Keputusan-32/PM/1996 Peraturan Nomor V.G.3 tentang Pedoman
Pencatatan dalam rangka Pengambilan Keputusan oleh Manajer
Investasi.
19) Keputusan-33/PM/1996 Peraturan Nomor V.H.1 tentang Perilaku
yang Dilarang bagi Penasehat Investasi.
20) Keputusan-98/PM/1996 Peraturan Nomor VIII.G.8 tentang Pedoman
Akuntansi Reksa Dana.
21) Keputusan-99/PM/1996 Peraturan Nomor VIII.G.9 tentang Informasi
dalam Ikhtisar Keuangan Singkat Reksa Dana.
22) Keputusan-52/PM/1996 Peraturan Nomor IX.C.4 tentang Penyertaan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif yang telah diubah dengan kep-
10/PM/1997
23) Keputusan-54/PM/1996 Peraturan Nomor IX.C.6 tentang Pedoman
Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penwaran Umum
24) Keputusan-100/PM/1996 Peraturan Nomor X.D.1 tentang Laporan
Reksadana Yang Telah Diubah Dengan kep-14/PM/1997
25) Keputusan-70/PM/1996 Peraturan Nomor X.F.1 tentang Laporan
Yang Dipersyaratkan bagi Penasehat Investasi
26) Keputusan-71/PM/1996 Peraturan Nomor X.F.2 tentang Kewajiban
Penyimpanan dan Pemeliharaan Catatan Bagi Penasehat Investasi
29
27) Keputusan-72/PM/1996 Peraturan Nomor X.F.3 tentang Keterbukaan
Kepentungan Dalam Efek Dari Penasehat Investasi
3. Bentuk Reksadana
Bentuk Reksadana di Indonesia, yang diatur oleh Pasal 18 ayat (1)
Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, ada 2 macam, yaitu:
a. Reksa Dana berbentuk Perseoan 32
Reksa Dana berbentuk perseroan adalah Emiten33 yang melakukan
kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham dan
selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada
berbagai jenis efek yang diperdagangkan di Pasar Modal dan Pasar
Uang34
b. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif35
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana
dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan
selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang
diperdagangkan di Pasar Modal dan Pasar Uang36
32 Perseroan adalah PT(Perseroan Terbatas) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 keterangan umum UU. No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT yang selanjutnya disebut perseroan adalah Badan Hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbaginya dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU ini serta peraturan pelaksanaannya) Pasal 1 angka 20 UU No. 8 tahun 1995 33 Emiten adalah Pihak yang melakukan penawaran umum. Pasal 1 angka 6 Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal 34 Penjelasan Pasal 18 ayat (1) huruf a Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal 35 Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana manjer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif (penjelasan Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
30
4. Pengelolaan Reksa Dana
Pengelolaan reksa dana dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapat
izin dari Bapepam sebagai manajer investasi37. Perusahaan pengelola reksa dana
dapat berupa38:
a. Perusahaan Efek, dimana umumnya membentuk divisi atau Perseroan
Terbatas tersendiri yang khusus mengenai reksa dana.
Misalnya Danareksa Investment Management atau Trimegah
Investment Management.
b. Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan investasi
atau Investment Management Company.
Selain perusahaan investasi yang bergerak sebagai pengelola dana, maka
pihak lain yang terlibat dalam pengelolaan suatu reksa dana adalah Bank
Kustodian. Bank Kustodian mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam hal
menyimpan, menjaga dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan
serta pembayaran atau penjualan kembali suatu reksa dana berdasarkan kontrak
yang dibuat dengan manajer investasi39.
Dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan
bahwa kekayaan reksa dana wajib disimpan pada bank kustodian sehingga pihak
manajer investasi tidak memegang langsung kekayaan tersebut.Yang juga penting
diketahui, bahwa bank kustodian dilarang terafiliasi dengan manajer investasi
36 Penjelasan Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal 37 Pasal 18 ayat (3) UU No.8 tahun 1995 38 PASAR MODAL DI INDONESIA, Pendekatan tanya jawab, 2001, Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Salemba Empat, hal. 154 39 Pasal 26 ayat (2) UU No.8 tahun 1995
31
dengan tujuan untuk menghindarkan adanya benturan kepentingan dalam
pengelolaan reksa dana40
5. Distribusi Reksa Dana
Penjualan unit penyertaan pada penawaran perdana41 maupun penjualan
kembali dan pembelian kembali selanjutnya dilakukan oleh Manajer Investasi.
Pembelian unit penyertaan dapat dilaksanakan langsung kepada manajer investasi
atau agen penjual. Manajer investasi dapat menunjuk agen penjual yang menerima
permintaan penjualan atau pembelian kembali (Redemption) unit penyertaan yang
menerima permintaan penjualan atau pembelian kembali (Redemption) unit
penyertaan42. Bank kustodian wajib memastikan bahwa unit penyertaan
diterbitkan hanya atas permintaan dana dari calon pemegang unit penyertaan43.
Dengan demikian terdapat perbedaan tanggung jawab yang jelas atas
pembelian kembali (Redemption) Reksa dana Kontrak investasi kolektif. Karena
reksa dana kontrak investasi kolektif tidak mempunyai badan hukum44 dan bank
kustodian tidak bertindak sebagai wali amanat,45 maka tanggung jawab pembelian
kembali (Redemption) dibebankan pada manajer investasi.
Pembelian unit penyertaan dari manajer investasi oleh pemodal dihitung
berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB) pada akhir hari bursa sebelum permohonan
40 Pasal 25 ayat (2) UU No.8 tahun 1995 41 Hari pertama penawaran 42 angka 9 Peraturan Bapepam Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-43/PM/1997) 43 angka 7 huruf b angka 6) Peraturan Bapepam Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-43/PM/1997) 44 Doktrin de heersende leer : badan hukum memiliki tujuan untuk menjadi badan hukum, sedangkan reksa dana bertujuan untuk menjadi wadah pengumpul dana untuk di investasikan di pasar modal. (lihat pengertian reksa dana, Pasal 1 angka 27 UU No.8 tahun 1995)
32
pembelian diterima. Dalam hal pembelian dilakukan melalui agen penjual, kepada
pemodal dapat dikenakan distribution fee atau front-end load (komisi penjualan)46
Penjualan kembali (Redemption) unit penyertaan kepada manajer investasi
oleh pemodal dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB) pada akhir hari
bursa sesudah permohonan penjualan kembali tersebut diterima. Pembayaran atas
penjualan kembali tersebut dibebankan kepada reksa dana47. Jangka waktu
pembayaran ditentukan oleh Bapepam48. Jangka waktu pembayaran menentukan
gaya investasi yang diambil oleh manajer investasi.
Terhadap penjualan kembali dapat dibebankan back-end load49 dan juga
dapat dibebankan Redemption fee50 bila nilai penjualan tersebut melebihi batas
tertentu. Kebijakan ini terutama ditujukan untuk menjaga stabilitas dari portofolio
reksa dana.
Penjualan kembali (Redemption) suatu saham atau unit penyertaan reksa
dana dapat diikuti oleh pembelian saham atau unit penyertaan reksa dana lainnya.
45 Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat utang (Pasal 1 angka 30 UU No.8 tahun 1995) 46 front-end load : Pembebanan penjualan yang ditetapkan pada suatu investasi pada saat pembelian awal. Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, edisi ketiga, John Downes, Jordan Elliot Goodman, 1999, PT.Elex Media Komputindo (Baron’s Educational Series,Inc). Hlm. 211 47 Penjelasan Pasal 20 ayat(1) UU No.8 tahun 1995 48 angka 17 Peraturan Bapepam Nomor. IV.B.1 49 Back-end load :beban penebusan yang dibayarkan oleh investor bila menarik uang dari suatu investasi. Beban akhir yang biasa terjadi dalam dana bersama dan anuitas, dirancang untuk mengurangi minat penarikan. Juga dinamakan deferenced sales charge (beban penjualan yang ditunda), exit fee (biaya keluar), redemption charge (beban penebusan) Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, edisi ketiga, John Downes, Jordan Elliot Goodman, 1999, PT.Elex Media Komputindo (Baron’s Educational Series,Inc). Hlm. 50 Redemption fee : biaya yang dikenakan oleh manajer investasi / agen penjual kepada nasabah sebuah reksa dana yang akan menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya. Biaya penjualan kembali ini dibeda-bedakan untuk setiap manajer investasi, biasanya nasabah dikenakan biaya penjualan kembali antara 0% - 3% dari nilai transaksi tergantung pada jenjang kepenilikan unit penyertaan tersebut. Kamus singkat istilah Reksa dana, REKSA DANA, Solusi Perencanaan Investasi Di Era Modern, 2001, Eko Priyo Utomo, Ubaidillah Nugroho, PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 261
33
Dalam hal transaksi dilakukan melalui agen penjual yang sama atau reksa dana
tersebut dikelola oleh manajer investasi yang sama, maka beban biaya kepada
pemodal dapat diganti dengan exchange fee51 atau dapat dihilangkan sama sekali
(no-load fund)52
6. Jenis Reksa Dana
Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor. KEP. 08/PM/1997
tanggal 30 April 1997, Peraturan BAPEPAM Nomor IV.C.3 tantang Pedoman
Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksadana Terbuka, Reksadana
dibedakan jenisnya berdasarkan konsentrasi portofolionya sebagai berikut:
a. Reksa dana Pasar Uang (Money Market Funds)
Reksadana Pasar Uang melakukan investasi pada efek bersifat utang
dengan jatuh tempo kurang dari 1(satu) tahun. Tujuan Reksadana Pasar
Uang adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Reksadana Pasar Uang mempunyai resiko yang relatif lebih rendah
dibanding dengan reksadana jenis lainnya, karena instrumen investasi
yang dipilih adalah instrumen utang yang mempunyai jatuh tempo
kurang dari 1 (satu) tahun. Contohnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
51 Exchange fee : biaya yang dibebankan oleh manajer investasi / agen penjual terhadap nasabah yang memindahkan / mentransfer dananya dari satu reksa dana ke reksa dana lain yang masih dalam satu kelompok reksa dana 52 No-load fund : dana bersama yang ditawarkan oleh perusahaan investasi terbuka yang tidak mengenakan beban penjualan kepada para pemegang sahamnya. Investor membeli saham dalam dana tanpa pembebanan langsung dari perusahaan dananya, dan tidak melalui pialang seperti dilakukan dalam dana dengan pembebanan. Banyak keluarga dana tanpa pembebanan (lihat family funds) memperkenan pemindahan aktiva antara dana saham dan obligasi, dan dana pasar uang. Daftar harga suatu dana tanpa pembebanan dalam surat kabar disertai dengan huruf NL. Nilai Aktiva Bersih, harga pasar, dan harga penawaran jenis dana ini adalah sama, karena tidak ada beban penjualan.
34
Surat Berharga Pasar Uang, Sertifikat Deposito serta Surat Pengakuan
Utang.
b. Reksa dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
Reksadana Pendapatan Tetap melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Tujuan
Reksadana jenis ini adalah pengembalian yang stabil. Reksadana
Pendapatan Tetap memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan
dengan Reksadana Pasar Uang.
c. Reksa dana Saham (Equity Funds)
Reksadana Saham adalah reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat
ekuitas. Reksadana Saham dapat menghasilkan pengembalian yang
cukup tinggi, walaupun mempunyai resiko yang lebih besar
dibandingkan dengan beberapa jenis reksadana lainnya. Hal ini
disebabkan karena sifat harga saham yang lebih berfluktuasi.
d. Reksa dana Campuran (Discretionary Funds)
Reksadana Campuran melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas
dan efek bersifat utang yang perbandingannya tidak termasuk
reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Reksadana
Campuran mempunyai resiko yang moderat dengan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan
tetap.
35
7. Manfaat Reksa Dana
Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam reksa dana,
antara lain:
a. Diversifikasi Risiko
Pemodal walaupun tidak memiliki dana cukup besar dapat melakukan
diversifikasi investasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil risiko
dan dapat meningkatkan hasil pengembalian.
b. Likuiditas
Setiap pemegang unit penyertaan reksa dana sesuai dengan Undang-
Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal53 dapat menjual
kembali investasinya setiap saat pada harga pasar wajar yang
umumnya jauh lebih mudah daripada menjual efek lain di bursa efek.
Pencairan kembali (sebagian) investasi mungkin diperlukan untuk
menikmati hasil investasi yang merupakan peningkatan nilai (capital
gain) atau untuk mengalihkan investasi atau bila pemodal memerlukan
likuiditas bagi keperluan lain atau bila ingin menghenyikan investasi di
reksa dana tersebut (divestasi)
c. Dikelola secara profesional
Reksa dana dikelola dan dipantau setiap hari secara disiplin, rinci dan
terus-menerus oleh manajer investasi yang berpengalaman dibidang
investasi. Hal ini sekaligus membebaskan investor dari pekerjaan
53 Pasal 20 ayat (2) UU No.8 tahun 1995
36
administrasi dan analisa investasi yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan setiap hari.
d. Fleksibilitas Investasi
Reksa dana yang baik juga memberika keleluasaan bagi pemodal
dalam investasi karena pemodal dapat masuk kedalam portofolio dan
kemudian keluar dari portofolio itu untuk kedalam portofolio lain yang
dirasakan sesuai. Dalam pasar modal , hal ini sulit dilakukan pemodal
kecil karena nilai jual portofolio mungkin akan menurun bila ingin
dilikuidasi dengan cepat mengingat adanya tekanan jual.
e. Transparansi
Dalam reksa dana pemodal dapat mengetahui dengan tepat dimana dan
berapa besar dananya ditempatkan oleh manajer investasi serta berapa
dan untuk apa biaya yang dibebankan kepadanya, karena reksa dana
diwajibkan untuk memberikan informasi mengenai nilai aktiva bersih,
portofolio dan biaya-biaya secara rinci, transparan dan teratur.
Tanggung jawab pembukuan dibebankan pada bank kustodian
sehingga lebih independen dan wajib diperiksa oleh akuntan publik.
8. Risiko Reksa Dana
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai
peluang keuntungan, reksa dana mengandung berbagai risiko, antara lain:
a. Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan
37
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham, obligasi
dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio reksa dana
tersebut.
b. Risiko Likuiditas
Penjualan kembali unit penyertaan tertentu kepada likuiditas dari
portofolio atau kemampuan dari manajer investasi untuk membeli
kembali (melunasi) dengan menyediakan uang tunai.
c. Risiko terjadinya wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk , dimana risiko ini dapat timbul
ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksa
dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah
dari pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti
wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksa dana, pialang,
bank kustodian, agen pembayaran atau bencana alam, yang dapat
menyebabkan penurunan nilai aktiva bersih reksa dana.
d. Risiko perubahan kondisi politik dan ekonomi
Sistem ekonomi terbuka yang dianut oleh Indonesia dapat dipengaruhi
oleh perubahan ekonomi internasional. Perubahan kondisi
perekonomian dan politik didalam maupun diluar negeri atau peraturan
khususnya dibidang pasar uang dan pasar modal merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di
Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan yang tercatat pada bursa
38
efek di Indonesia, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi
kinerja portofolio reksa dana.
B. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif
1. Kontrak Investasi Kolektif
Pedoman perjanjian antara manajer investasi dan bank kustodian untuk
suatu reksa dana kontrak investasi kolektif diatur secara rinci dalam Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. IV.B.2 tentang pedoman kontrak
reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif. Hal-hal pokok yang harus dimuat
dalam kontrak tersebut antara lain54:
a. Nama dan alamat manajer investasi ;
b. Nama dan alamat bank kustodian ;
c. Komposisi diversifikasi portofolio di pasar uang dan pasar modal
yang harus diikuti; termasuk :
1) Rencana diversifikasi efek dalam obligasi dan saham ;
2) Rencana diversifikasi investasi dalam bidang industri ;
d. Reksa dana dilarang melakukan, antara lain :
1) Pembelian efek luar negeri ;
2) Pembelian efek yang diterbitkan oleh suatu emiten melebihi 5
% (lima per seratus) dari jumlah modal disetor emiten ;
3) Pembelian efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan
melebihi 10 % (sepuluh per seratus) dari NAB reksa dana pada
saat pembelian. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat
39
berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak
termasuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ;
4) Penjualan unit penyertaan kepada setiap pemodal melebihi 1 %
(satu per seratus) dari jumlah unit penyertaan yang ditetapkan
dalam kontrak, kecuali bagi manajer investasi reksa dana
terbuka yang bersangkutan ;
5) Pembelian efek yang tidak melalui penawaran umum55, kecuali
efek pasar uang ;
e. Alokasi biaya yang menjadi beban bagi manajer investasi, bank
kustodian portofolio reksa dana dan pemodal, jika ada ;
f. Dalam hal reksa dana dibubarkan, maka biaya konsultan hukum
dan akuntan, serta beban lain kepada pihak lain yang merupakan
kewajiban reksa dana menjadi tanggung jawab dan wajib
dibayarkan manajer investasi kepada pihak-pihak yang
bersangkutan
Dalam kontrak harus pula dicantumkan kewajiban manajer investasi,
antara lain memuat56:
a. Ketentuan pembukuan dan pelaporan ;
b. Tata cara pemutusan kontrak ;
54 angka 1 Peraturan Bapepam Nomor IV.B.2 tentang pedoman kontrak reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif 55 Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya. (Pasal 1 angka 15 UU No.8 tahun 1995) 56 angka 2 Peraturan Bapepam Nomor IV.B.2 tentang pedoman kontrak reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif
40
c. Larangan penghentian pengelolaan reksa dana sebelum ditunjuk
manajer investasi pengganti ;
d. Pemisahan harta reksa dana dan manajer investasi ;
e. Menyusun tata cara penjualan unit penyertaan ;
f. Menyusun tata cara pembelian kembali (pelunasan/redemption)
unit penyertaan ;
g. Menetapkan setiap hari nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio
dan menyampaikannya segera kepada bank kustodian ;
h. Kewenangan untuk menunjuk bank kustodian pengganti bila
diperlukan ;
i. Melakukan investasi sesuai dengan komposisi investasi yang
ditetapkan dalam kontrak ;
j. Kewajiban membeli kembali unit penyertaan untuk kepentingan
rekening reksa dana atau rekening sendiri ;
k. Membuat dan menyampaikan laporan keuangan tengah tahunan
dan tahunan kepada pemegang unit penyertaan dan Bapepam ;
Manajer investasi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan reksa dana.
Jika dalam hal manajer investasi tersebut bertanggung jawab atas segala kerugian
yang timbul karena tindakannya57.
57 angka 3 Peraturan Bapepam Nomor IV.B.2 tentang pedoman kontrak reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif
41
Kemudian dalam kontrak reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif
wajib dicantumkan keadaan-keadaan yang memperbolehkan manajer investasi
menunda atau menolak pembelian kembali58.
Sementara bank kustodian memiliki tanggung jawab antara lain sebagai
berikut59:
a. Ketentuan pembukuan dan pelaporan ;
b. Tata cara pemutusan kontrak ;
c. Tanggung jawab bank kustodian atas segala kerugian yang timbul
karena tindakannya ;
d. Menghitung NAB unit penyertaan setiap bursa ;
e. Semua perubahan dalam portofolio, jumlah unit penyertaan,
pengeluaran, biaya-biaya pengelolaan, deviden, pendapatan bunga
atau pendapatan lain-lain harus dibukukan sesuai dengan ketentuan
Bapepam ;
f. Menyelesaikan transaksi efek sesuai dengan instruksi manajer
investasi ;
g. Membayar biaya pengelolaan dan biaya lain yang dikenakan pada
portofolio reksa dana sesuai kontrak ;
h. Membayar kepada pemegang unit penyertaan setiap pembagian
uang tunai yang berhubungan dengan kontrak ;
58 angka 4 Peraturan Bapepam Nomor IV.B.2 tentang pedoman kontrak reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif 59 angka 5 Peraturan Bapepam Nomor IV.B.2 tentang pedoman kontrak reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif
42
i. Menyimpan catatan secara terpisah yang menunjukkan semua
perubahan dalam jumlah unit penyertaan yang dimiliki setiap
pemegang unit penyertaan, nama, kewarganegaraan, alamat serta
identitas lain dari para pemegang unit penyertaan ;
j. Memastikan bahwa unit penyertaan diterbitkan hanya atas
penerimaan dana dari calon pemegang unit penyertaan ;
k. Membuat rekening terpisah bagi kekayaan reksa dana dari bank
kustodian ;
l. Memberikan jasa penitipan kolektif dan kustodian sehubungan
dengan kekayaan reksa dana ;
m. Membuat dan menyampaikan laporan kepada manajer investasi,
Bapepam dan pemodal
Selain itu pedoman kontrak reksa dana berbentuk kontrak investasi
kolektif sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IV.B.2 tentang
pedoman kontrak reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif adalah :
1. Hak dari pemegang unit penyertaan (angka 6)
2. Kebijakan mengenai pembagian hasil secara berkala kepada
pemegang unit penyertaan (angka 7)
3. NAB awal untuk setiap unit penyertaan ditetapkan sebesar Rp.
1.000,00 (angka 8)
43
2. Unit Penyertaan
Dalam pengertian efek, sebagaimana tercantum dalam rumusan Pasal 1
angka 5 Undang-Undang Pasar Modal, dicantumkan kata-kata Unit Penyertaan
Kontrak Investasi Kolektif. Unit penyertaan sendiri, menurut ketentuan Pasal 1
angka 27 Undng-Undang Pasar Modal didefinisikan sebagai berikut. “Unit
Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap
pihak dalam portofolio investasi kolektif”. Dengan kepentingan di sini adalah hak
atau bagian “kepemilikan bersama” seorang pemegang unit penyertaan terhadap
seluruh harta kekayaan reksa dana secara keseluruhan.
Dari rumusan Pasal 1 angka 5 tentang Undang-Undang Pasar Modal,
seperti dijelaskan diatas, dapat kita ketahui bahwa penyebutan unit penyertaan
senantiasa dikaitkan atau dihubungkan dengan kontrak investasi kolektif. Dalam
ketentuan Undanag–Undang Pasar Modal selanjutnya, dapat diketahui bahwa
jenis penyertaan dalam pasar modal yang melibatkan kontrak investasi kolektif
adalah reksadana, yang dirumuskan: “reksadana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi”.
Rumusan Undang-Undang Pasar Modal tidak menyatakan secara spesifik
mengenai bentuk hukum reksa dana, melainkan dengan penyebutan “wadah”.
Tidak ada suatu penjelasan resmi mengenai pengertian dari wadah tersebut. Akan
tetapi, jika kita hubungkan pengertian reksa dana dengan “mutual fund” pada
sistem hukum common law, dikatakan bahwa mutual fund adalah sebagai berikut.
44
A fund manage by an investment company in which money is raised
through the sale of stock an subsequently invested in publicly traded securities.
(Black Law Dictionary)
A mutual fund is essentially a company that pool money from investor like you and hires an investment adviser (usually known as the portfolio manager or fund manager) to buy stocks, bonds, money-market instrument or a combination of all three of those security with that pool of money. When you invest in a fund, you phurchase shares that represent part ownership of the securities in the fund. These shares also entitle you to a share of the income and profits (or, yes, it happen, loses) that those securities generate. (investing in mutual fund, 6)
Dari kedua rumusan tersebut, dapat diketahui bahwa reksa dana atau
mutual fund dapat terwujud dalam dua bentuk hukum, yaitu:
1. Bentuk Perseroan terbatas, yang ternyata dari rumusan stocks (in a
corporation, is an equity, and it represents an ownership interest,… -
Black Law Dictionary);
Terjemahan : Saham (Dalam sebuah Korporasi, adalah sebuah Ekuitas,
dan mewakili sebuah kepentingan kepemilikan,... - Black Law
Dictionary);
2. Bentuk perusahaan lainnya yang ternyata dari rumusan a company
(union or association of persons for carrying on a commercial or
industrial enterprise; a partnership, corporation, association, join
stock company –Blacks Law Dictionary)
Terjemahan : Sebuah perusahaan (Kumpulan atau Asosiasi para pihak
yang bergerak di sebuah perusahaan perdagangan atau industri; sebuah
kemitraan, korporasi, asosiasi, perusahaan penanaman modal bersama
(patungan) –Blacks Law Dictionary)
45
Di Indonesia, pengaturan mengenai reksa dana, dapat ditemukan dalam
rumusan Pasal 18 sampai dengan Pasal 29 Undang-Undang Pasar Modal. Menurut
ketentuan pasal 18 ayat (1) Undangp-Undang Pasar Modal, reksa dana dapat
berbentuk:
1. Perseroan; atau
2. Kontrak Investasi Kolektif.
Selanjutnya, Undang-Undang Pasar Modal tidak menentukan lebih lanjut
mengenai pengertian bentuk hukum kontrak investasi kolektif, hanya saja dapat
diketahui bahwa kontrak investasi kolektif adalah kontrak atau perjanjian yang
dibuat oleh manajer investasi (sebagai pengelola reksa dana ) dengan bank
kustodian (selaku penyimpan harta kekayaan reksa dana). Dari ketentuan
pelaksanaan mengenai reksa dana yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM), diketahui bahwa baik manajer investasi maupun bank
kudstodian, wajib memisahkan harta kekayaan yang merupakan harta kekayaan
reksa dana dari harta kekayaan yang menjadi milik manajer investasi maupun
bank kustodian tersebut. Dengan demikian reksa dana adalah suatu bentuk
kumpulan harta kekayaan sendiri, yang terlepas dari harta kekayaan pengelola
(manajer investasi) maupun penyimpan harta kekayaan reksa dana (bank
custodian). Kontrak Investasi Kolektif melahirkan suatu bentuk kumpulan harta
kekayaan bersama, kecuali berbentuk nperseroan terbatas yang berbadan hukum,
mengambil bentuk hukum suatu persekutuan atau perserikatan, yang pengelolaan
dan penyimpanan harta kekayaannya diserahkan kepada pihak ketiga (manajer
investasi bersama-sama dengan bank kustodian). Dalam hal ini, para investor
46
pemilik unit penyertaan adalah pemilik bersama dari seluruh harta kekayaan reksa
dana, Tidak ada seorangpun pemilik unit penyertaan reksa dana yang dapat
menjual harta kekayaan reksa dana secara independen. Yang dapat dijual oleh
setiap pemegang unit penyertaan reksa dana adalah bagian penyertaan dari
pemegang uni penyertaan itu sendiri, yang merupakan suatu benda tersendiri
(lihat Pasal 511 angka 4 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata). Hanya dalam
hal reksa dana dibubarkan, para pihak pemegang unit penyertaan reksa dana,
dapat memperoleh bagian dari penyertaan mereka.
Dengan demikian, jelaslah bahwa reksa dana adalah suatu bentuk
persekutuan atau perserikatan bagi para pemegang Unit Penyrtaan reksa dana.
Tersebut. Jika memperhatikan fungsi manajer investasi ( yang dapat juga
pemegang unit penyertaan pada saat pertama kali reksa dana ditawarkan kepada
masyarakat luas/investor), dan investor dalam reksa dana, maka dapat dikatakan
bahwa mamajer investasi adalah sekutu pelepas uang dalam reksa dana,. Ini
berarti bahwa investor tidak akan menanggung kerugian lebih dari jumlah uang
yan mereka investasikan dalam reksa dana tersebut. Sementara itu, manajer
investasi, selaku pengelola reksa dana, bertanggung jawab atas kerugian yang
diderita sebagai akibat dai kesalahan atau kelalainnya dalam mengurus reksa
dana, satu dan lain hal dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam
Kontrak Investasi Kolektif.
Sebagai suatu bentuk persekutuan atau perserikatan, reksa dana
merupakan harta bersama dari para pemegang unit penyertaan reksa dana. Harta
bersama ini adalah harta bersama yang terikat, yang karenanya tidak dapat
47
dialihkan kepemilikannya oleh setiap pemegang unit penyertaan reksa dana. Harta
kekayaan ini pula yang akan menjadi jaminan bagi pemegang atau pelunasan
kewajiban reksa dana menurut Kontrak Investasi Kolektif yang berbentuk reksa
dana tersebut.
Seperti telah disebutkan di muka, reksa dana dapat mengambil bentuk
Kontrak Investasi Kolektif manupun perseroan terbatas. Sebagai suatu bentuk
perseroan terbatas yang harus didirikan menurut ketentuan Undang-Undang No.1
tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, juga sejalan dengan rumusan Pasal 511
angka 4 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, harta yang dimiliki oleh PT
Reksa Dana juga merupakan harta bersama dari seluruh pemegang saham PT
Reksa Dana tersebut, sebagai suatu badan hukum yang mandiri. Selanjutnya,
seluruh mekanisme pendirian, dan pengelolaan jalannya PT Reksa Dana ini
menjadi tanggung jawab Direksi Reksa Dana. Manajer Investasi yang berdasarkan
perjanjian pengelolaan Reksa Dana dengan Direksi Reksa Dana turut bertanggung
jawab atas kelalaian atau kesalahannya dalam mengelola harta kekayaan PT
Reksa Dana tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan dengan unit
penyertaan dalam Undang-Undang Pasar Modal merefleksikan efek bersifat
ekuitas. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa sebagai suatu bentuk unit
penyertaan, seluruh penyertaan dari para investor tertuang dalam wujud harta
bersama yang dikelola oleh manajer investasi. Harta bersama ini, dalam reksa
dana Kontrak Investasi Kolektif, sama dengan harta bersama dalam reksa dana
perseroan terbatas. Oleh karena itu, unit penyertaan, yang merupakan cerminan
48
bagian masing-masing investor dalam reksa dana Kontrak Investasi Kolektif,
juga sepadan dengan saham dalam reksa dana perseroan terbatas; hanya saja reksa
dana Kontrak Investasi Kolektif tidak menciptakan suatu badan hukum sendiri
(dengan pertanggungjawaban yang terbatas) sebagaimana halnya reksa dana
perseroan terbatas.
C. Keterbukaan Informasi Bagi Pemodal
Reksa dana harus menyediakan yang diperlukan bagi pemodal dan calon
pemodal untuk dapat mengambil keputusan yang tepat bagi kepentingan pemodal
sendiri. Informasi tersebut diperlukan untuk memahami peluang hasil investasi
dan resiko yang berkaitan sehingga (calon) pemodal dapat menyesuaikan
keputusannya dengan tujuan, cakrawala dan batasan investasi mereka. Informasi
tersebut termasuk aktiva bersih dan portofolio reksa dana.60
1. Prospektus
Suatu prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta material
mengenai reksa dana yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal, yang
diketahui atau layak diketahui oleh manajer investasi, disamping keterbukaan
yang secara khusus dipersyaratkan oleh Bapepam. Reksa dana harus menerbitkan
pembaharuan prospektus sekurang-kurangnya 6 bulan sekali disertai laporan
keuangan terakhir. Bagi manajer investasi yang menawarkan lebih dari satu reksa
dana.
Prospektus harus dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan komunikatif,
fakta harus disampaikan dalam urutan menurut relevansinya terhadap konsep
49
investasi reksa dana dimana fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling
penting harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada bagian pada bagian
awal prospektus. Setiap prospektus dilarang memuat keterangan yang tidak benar
tentang fakta material, atau tidak memuat pernyataan tentang fakta material yang
dibutuhkan, agar keterangan yang termuat dalam prospektus tersebut tidak
memuat hal-hal sebagai berikut:61
1) Ringkasan mengenai reksa dana dan kolom perhatian dan pernyataan
(Disclaimer) pada kulit muka prospektus,
2) Uraian kebijakan, tujuan, strategi dan batasan reksa dana,
3) Uraian faktor-faktor resiko utama, setidak-tidaknya meliputi resiko
penurunan nilai, resiko likuiditas dan resiko pertanggungan atas harta
atau kekayaan reksa dana,
4) Uraian mengenai reksa dana dan saham atau unit penyertaan yang
dijual, termasuk riwayat reksa dana, jumlah saham atau unit
penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak, harga, kondisi penawaran,
tanggal efektif, batasan kepemilikan dan lain-lain,
5) Uraian mengenai operasi reksa dana,
6) Uraian mengenai hak-hak pemegang saham atau unit penyertaan,
7) Uraian mengenai tata cara, persyaratan, penentuan nilai dan biaya dari
pemesanan, pembelian dan penjualan kembali (Redemption) saham
atau unit penyertaan,
60 Bunga Rampai Reksa Dana, 1997, Iwan P.Pontjowinoto,Drs.Marzuki Usman (Editor Kepala), Balai Pustaka Hal. 29 61 ibid. hal. 30
50
8) Uraian mengenai biaya-biaya dan tanggung jawab para pihak yang
terkait, termasuk kontrak pengelolaan reksa dana,
9) Uraian mengenai ketentuan perpajakan yang berlaku,
10) Uraian mengenai direksi (bila ada), manajer investasi, bank kustodian
dan profesi penunjang termasuk pengalaman dan pendapat dari profesi
penunjang,
11) Dana dan laporan keuangan yang sesuai ketentuan Bapepam,
12) Informasi mengenai fasilitas distribusi dan layanan-layanan bagi
pemodal termasuk layanan informasi, nasehat investasi dan transaksi.
Disamping informasi dalam bentuk prospektus, reksa dana dan manajer
investasi mungkin saja memberikan informasi guna meningkatkan pengetahuan,
pemahaman dan minat para pemodal terhadap reksa dana tersebut. Informasi
dapat berbentuk barang cetakan, iklan, media massa atau informasi elektronis
seperti telepon, facsimile, internet, computer, ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
dan sebagainya62
2. Informasi Nilai Aktiva Bersih
Informasi mengenai nilai aktiva bersih, khususnya bagi reksa dana
terbuka, mempunyai arti yang sangat penting bagi pemodal karena sangat
menentukan keputusan investasi pemodal. Menurut ketentuan manajer investasi
kontrak investasi kolektif harus mengumumkan nilai aktiva bersih bagi reksa dana
terbuka secara harian sedangkan untuk reksa dana tertutup secara mingguan.
62 ibid. hal 31
51
Informasi nilai aktiva bersih reksa dana terebuka diperlukan pemodal
untuk mengetahui berapa harga yang harus dibayarkan untuk membeli saham atau
unit penyertaan dan untuk memperkirakan berapa nilai yang diterima bila
pemodal ingin menjual kembali (Redemption) saham atau unit penyertaan yang
dimilikinya. Sedangkan dalam reksa dana tertutup, informasi tersebut diperlukan
untuk menentukan minat jual atau beli atau harga penawaran atau permintaan
saham reksa dana melalui bursa saham.
Disamping memberi informasi nilai aktiva bersih, manajer investasi
kontrak investasi kolektif sebaiknya memberikan informasi bagian nilai aktiva
bersih yang berasal dari portofolio efek, nilai perolehan dari portofolio efek, serta
bagian yang berasal dari sisa pendapatan investasi reksa dana. Disamping itu,
sebaiknya diberikan informasi mengenai rencana distribusi (pembayaran deviden)
reksa dana, baik dalam hal ini maupun waktu. Hal ini sangat penting berkaitan
dengan pengaruh pajak atas nilai bersih investasi bila ada pemodal yang akan
membeli saham atau unit penyertaan tersebut. Bagi reksa dana tertutup,
pendapatan yang akan diterima memang dapat mambuat harga saham cum-
deviden menjadi lebih tinggi. Namun, dalam hal reksa dana terbuka, pajak yang
akan dipotong dari deviden dapat mambuat nilai saham atau unit penyertaan yang
dibeli akan menurun.
3. Informasi Portofolio
Setidaknya setiap enam bulan sekali, manajer investasi kontrak investasi
kolektif juga harus menyediakan informasi laporan keuangan. Namun sebaiknya
disamping laporan keuangan, disediakan pula informasi mengenai kondisi
52
portofolio efek reksa dana tersebut sehingga dengan mempelajari posisi nilai
aktiva bersih dan portofolio efek, para (calon) pemegang saham atau unit
penyertaan dapat mengetahui potensi hasil dan resiko investasi yang
bersangkutan.
Dalam hal pengelolaan asset investasi (dana), setiap manajer investasi
umumnya memberikan laporan bulanan secara terperinci mengenai posisi
portofolio asset investasi dan transaksi investasi yang dilakukan pada bulan
terakhir. Informasi tersebut umumnya diklasifikasikan menurut jenis efek dan
jenis industri. Dengan system informasi penunjang pengelolaan portofolio yang
baik, hal ini dapat dengan mudah dilaksanakan. Mengingat pemegang saham atau
unit penyertaan reksa dana pada hakekatnya mempunyai posisi yang serupa
diberikan pula pada hakekatnya mempunyai posisi yang serupa diberikan pula
pada pemegang saham atau unit penyertaan reksa dana.
D. Peran Obligasi Dalam Reksa Dana
Permintaan obligasi oleh reksa dana tidak terlepas dari strategi investasi
reksa dana efek pendapatan tetap. Dari data yang dihimpun, minat investor akan
reksa dana efek pendapatan tetap terlihat lebih besar dibandingkan dengan
reksadana efek saham. Sampai dengan akhir Desember 1996, jumlah reksadana
efekpendapatan tetap adalah 7 reksadana dengan dana himpunan sebesar Rp. 1,38
Triliun.
53
Dalam strategi investasi reksadana, obligasi telah memegang peranan
penting yang tidak dapat diindahkan, dimana obligasi memberikan keuntungan-
keuntungan sebagai berikut63:
1. Bunga obligasi sebagai penghasilan investasi reksadana bukan
merupakan objek pajak penghasilan, dimana investor perorangan atau
badan hokum selain dana pension dikenakan 15 % pajak final;
2. Obligasi memiliki potensi kenaikan modal (Capital Gain) dari harga
nominalnya yang disebabkan oleh perubahan suku bunga bank.
Perubahan harga obligasi tentunya berbanding terbalik dengan suku
bunga bank;
3. Adanya kepastian arus kas dari bunga maupun pokok obligasi,
sehingga memudahkan manajer investasi dalam mengambil keputusan
serta memberikan rasa aman bagi investor.
4. Secara umum, obligasi memberikan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi dari bunga deposito bank, karena emiten obligasi dapat
memperoleh dana secara langsung dari investor; dan
5. Obligasi memberikan kemungkinan bagi manajer inestasi untuk
memperkecil risiko investasi reksa dana dengan melakukan
deversifikasi pada tingkat sector maupun emiten.
Dari keuntungan-keuntungan diatas, dapat memberikan keuntungan pasti
yang klebih tinggi dari bunga deposito. Tentunya, tidak semua obligasi likuid.
63 Bunga Rampai Reksa Dana, 1997, John Budiharsana, Drs.Marzuki Usman (Editor Kepala), Balai Pustaka Hal. 50
54
Obligasi saat ini masih dipengaruhi oleh tingkat keuntungan dan risiko dari
obligasi yang memiliki tingkat keuntungan yang rendah.
Tingkat risiko obligasi akan menentukan tingkat keuntungan suatu
obligasi. Semakin tinggi risikonya, semakin tinggi pula tingkat bunganya. Hasil
peringkat dari lembaga pemeringkat (saat ini PT. Pefindo) diharapkan dapat
menjadikan acuan bagi investor maupun manajer investasi reksa dana mengenai
tingkat risiko suatu obligasi. Meskipun saat ini tidak ada diperdagangkannya
onligasi dengan risiko tinggi (junk bond), para manajer investasi reksa dana
diharapkan selalu keamanannya.
Tingkat keuntungan obligasi tidak hanya ditentukan oleh tingkat bunganya
saja, tetapi juga oleh kenaikan harga nominalnya. Harga obligasi akan dipengaruhi
oleh tingkat suku bunga yang berlaku dan jumlah permintaan. Manajer investasi
sebagaimana investor obligasi lainnya biasanya harus memilih antara likuiditas
atau tingkat risiko dan tingkat keuntungan.
Dalam mengelola reksa dana efek pendapatan tetap, pemilihan obligasi
tidak melulu memperhatikan tingkat keuntungan saja. Misalnya reksa dana
Bahana Dana Abadi, dalam melakukan proses investasi, melakuakan pendekatan
dari mikro-makro ke mikro-ekonomi (top-down approach) terhadap pengelolaan
portofolio melalui analisa ekonomi, analisa tenor (jangka waktu) dan analisa efek
secara periodik.64
Analisa ekonomi secara global memberikan dasar bagi analisa ekonomi
Indonesia. Beberapa variebel seperti pergerakan aktivitas ekonomi, pertumbuhan
64 ibid
55
PDB, tingkat dan pergerakan suku bunga, tingkat inflasi dan kebijakan moneter,
fiscal dan sector riil menjadi pedoman utama dalam menentukan arah
perkembangan ekonomi Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan analisa
jangka waktu (tenor). Dalam analisa tenor, yield curve, jangka waktu, volatilitas,
lukuiditas dan hasil analisa ekonomi menjadi pertimbangan dalam pembobotan
suatu tenor. Analisa tenor ini berguna untuk mendapatkan suatu maturity profile
yang optimal dari portofolio. Setelah itu proses akhir dilakukan dengan analisa
efek (bottom-up approach). Analisa ini dilakukan dengan analisa kualitatif dan
kuantitatif. Analisa kualitatif mencakup strategi perudahaan, rencana
pengembangan perusahaan, sumber daya manusia, riset dan pengembangan
produk, serta keunggulan kompetitif lainnya secara mendalam. Sedangkan pada
analisa kualitatif, penekanan terletak pada kemampuan financial perusahaan
seperti solvabilitas, tingkat keuntungan, likuiditas, rasio hutang dan arus kas.
Dengan pertumbuhan reksa dana yang pesat saat ini, permintaan terhadap
obligasi meningkat tajam. Akan tetapi saat ii kurang diimbangi dengan penwaran
(supply) obligasi yang beredar di pasar maupun pertambahan emisi obligasi.
Ahibatnya harga obligasi melonjak cepat dan menyebabkan turunbya kinerja
portofolio reksa dana, karena reksa dana harus membeli obligasi dengan harga
tinggi sehingga mempunyai tingkat pengembalian yang rendah. Penentuan harga
obligasipun beraneka ragam. Ini disebabkan oleh perdagangan obligasi di pasar
sekunder yang kebanyakan tidak dilakukan di lantai bursa dan kurang likuid,
sehingga membuat penentuan nilai wajar obligasi menjadi sulit, karena tidak ada
suatu badan atau bursa yabg dapat memberikan harga wajar obligasi setiap hari.
56
Bagi reksa dana, sesuai dengan peraturan Bapepam, penentuan niali wajar obligasi
ditentukan oleh manajer investasi. Oleh karena itu, harga suatu obligasi di satu
reksadana dapat berbeda dengan di reksa dana lainnya. Kejelian dan keahlian
manajer investasi sangat penting dalam memilih obligasi yang terbaik bagi reksa
dananya, agar investasinya di obligasi dapat memberikan keuntungan yang
terbaik.
E. Perlindungan Terhadap Investor
Aspirasi atau tujuan yang terkandung dalam reksa dana adalah menarik
dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan guna memperoleh hasil yang
optimal. Penarikan dana masyarakat mengandung konsekuensi bahwa dana yang
dihimpun tersebut wajib mendapatkan perlakuan yang dapat memberikan rasa
aman. Terlebih lagi, belakangan ini banyak kejadian yang memakai metode atau
cara penghimpunan dana, tetapi tidak jelas dimana pengaturannya.
Sejalan dengan falsafah pasar modal bahwa perlindungan terhadap
investor merupakan hal yang utama, maka Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
telah mengatur pula tentang perlindungan terhadap investor reksa dana. Hal-hal
yang diatur dalam rangka perlindungan tersebut adalah:
1. Yang dapat menerbitkan dan mengelola reksa dana adalah manajer investasi
yang telah mendapatkan izin dari Bapepam.
2. Investor berhak memperoleh data dan informasi mengenai tujuan dan latar
belakang dari reksa dana.
3. Harta reksa dana harus disimpan oleh bank kustodian, yang tidak terafiliasi
dengan manajer investasi yang mengelola reksa dana.
57
4. Pihak yang melakukan penjualan reksa dana kepada investor harus
mendapat izin dari Bapepam.
5. Pegawai atau wakil manajer investasi yang mengambil keputusan dalam hal
mengelola dana, harus mendapat izin dari Bapepam.
6. Reksa dana harus diaudit secara peiodik oleh akuntan publik yang terdaftar
di Bapepam.
7. NAB reksa dana terbuka harus dihitung dan diumumkan setiap hari.
8. Manajer investasi harus membeli kembali unit penyertaan.
9. Penipuan dalam pemasaran reksa dana merupakan kejahatan yang dapat
diancam pidana.
10. Reksa dana terbuka harus menghindarkan adanya pemilikan lebih besar
untuk satu pihak yang dapat mengurangi likuiditas.
11. Investasi dana harus didiversifikasikan dan merupakan kebijakan yang
harus dimuat dalam prospektus.
12. Informasi mengenai biaya administrasi, biaya penjualan dan pendapatan
harus diungkapkan dalam prospektus.
13. Faktor-faktor risiko untuk setiap reksa dana harus diungkapkan dalam
prospektus.
Surat berharga yang dikeluarkan diberi nama unit penyertaan dengan
nominal Rp. 1.000,00 (seribu rupiah) dan minimal harus membeli sebesar
Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah).
Adapun maksud mendirikan reksa dana adalah agar pasar modal dapat
dijangkau oleh investor kecil dan menengah dengan sekecil risiko.
58
BAB III
TINJAUAN KHUSUS REKSA DANA GADJAH MADA
A. Bentuk Reksa Dana Gadjah Mada
Reksa dana Gadjah Mada adalah reksa dana terbuka berbentuk kontrak
investasi kolektif berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya dibidang reksa dana. Reksa dana
Gadjah mada dibuat berdasarkan Akta kontrak investasi kolektif Nomor 38
Tanggal 16 Agustus 2001 yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, Sarjana Hukum,
sebagai pengganti Poerbaningsih Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta
dan Addendum No. 21 Tanggal 9 Juni 2004 yang dibuat dihadapan
Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta antara PT.
Niaga Aset Manajemen sebagai manajer investasi dan Deutsche Bank AG, cabang
Jakarta sebagai bank kustodian. Reksa dana Gadjah mada mendapat ijin efektif
dari Bapepam sesuai dengan Surat keputusan Bapepam No. S-2331 / PM/ 2001
Tanggal 24 September 2001.
B. Para Pihak Dalam Reksa Dana Gadjah Mada
1. Manajer Investasi
PT. Niaga Aset Manajemen yang semula bernama PT.Niaga Investment
Management didirikan berdasarkan Akta Nomor 58 Tanggal 18 Mei 1993 jo. Akta
Nomor 120 Tanggal 31 Mei 1993, dibuat dihadapan Imas Fatimah, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusannya Nomor C2-
59
9725.HT.01.01.TH’93 Tanggal 27 September 1993. Akta tersebut telah
mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir dituangkan dalam
Akta Nomor 28 Tanggal 28 November 1996 yang dibuat di hadapan Zacharias
Omawele, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusannya Nomor C2-
10940.HT.01.04.TH’96 Tanggal 3 Desember 1996.
a. Komite Investasi
Komite investasi memberikan pengarahan kepada tim pengelola investasi
yang bertugas sehari-hari dalam mengelola investasi, komite investasi
terdiri dari :
1) Ketua : Prof. DR. Marwan Asri, MBA
2) Anggota : Prof. DR. Eduardus Tandelilin, MBA
3) Anggota : DR. Sugiarto, MBA, M.Acc
4) Anggota : DR. Warsito Utomo
5) Anggota : I. Wayan Nuka Lantara, SE, Msi
6) Anggota : Syahril Sonda
7) Anggota : Tri Agung Winantoro
8) Anggota : Ferry I. Zen
b. Tim Pengelola Investasi
Reksa dana Gadjah mada dikelola oleh tim prngrlols investasi yang
berpengalaman di bidang pasar modal dan pasar uang, yang terdiri dari :
1) Ketua : Tri Agung Winantoro
2) Anggota : Ferry Indra Zen
60
3) Anggota : D.A Rosianingrun Nainggolan
4) Anggota : Bayu Praskoro Nugroho
5) Anggota : Manuel Pakpahan
2. Bank Kustodian
Deutsche Bank AG, cabang Jakarta, telah memiliki persetujuan ijin usaha
sebagai kustodian dibidang pasar modal berdasarkan Surat keputusan Ketua
Bapepam Nomor Kep-07 /PM/ 1994 Tanggal 19 Januari 1994. Deutsche Bank AG
didirikan pada tahun 1870 di Jerman yang merupakan salah satu institusi
keuangan yang memiliki pelayanan terpadu di seluruh dunia. Deutsche Bank AG
mendapatkan rating AA dari Standar & Poor dan rating Aa3 dari Moody’s per
akhir tahun 2000.
Di Indonesia, Deutsche Bank AG, cabang Jakarta, telah memberikan
pelayanan kustodian sejak tahun 1994 dan Fund Services sejak tahun 1996.
Deutsche Bank AG, cabang Jakarta, Fund Services terbesar saat ini yang
memberikan pelayanan untuk reksa dana terbuka.
C. Kebijakan Investasi Reksa Dana Gadjah Mada
1. Tujuan dan Kebijakan Investasi Reksa Dana Gadjah Mada
Reksa Dana Gadjah Mada bertujuan mempertahankan nilai investasi dan
memperoleh tingkat pengembalian yang sesuai dengan tingkat risiko yang dapat
diterima dalam jangka menengah melalui investasi pada efek bersifat utang
khususnya obligasi, instrumen pasar uang dan efek bersifat ekuitas. Komposisi
portofolio Reksa Dana Gadjah Mada adalah sebagai berikut :
61
Batasan Investasi Target
Investasi Minimum Maksimum
Efek Bersifat Utang 80% 95% 90%
Instrumen Pasar Uang 5% 10% 5%
Efek Bersifat Ekuitas 0% 10% 10%
Pergeseran kearah batasan maksimum atau minimum investasi tidak menjamin
hasil investasi menjadi lebih baik atau lebih buruk
a. Efek Bersifat Utang
Terdiri dari obligasi dan surat utang lainnya yang diterbitkan oleh
perrusahaan-perusahaan berbadan hukum di Indonesia dan ditawarkan
melalui penawaran umum di Indonesia serta memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut :
1) Obligasi dengan peringkat minimal BBB- (Triple B minus) dan
atau
2) Memiliki kemudahan dalam memperdagangkannya
b. Instrumen Pasar Uang
Terdiri dari surat berharga pasar uang, SBI, urat pengakuan utang
(promissory note), deposito berjangka, sertifikat deposito dan surat
berharga komersial (commercial paper) yang telah diperingkat oleh
lembaga pemeringkat efek yang telah diakui oleh Bapepam.
c. Efek Bersifat Ekuitas
62
Terdiri dari saham-saham yang termasuk hak memesan efek terlebih
dahulu (right) dan waran yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan
berbadan hukum di Indonesia, yang dijual melalui penawaran umum serta
telah diseleksi dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1) Sebagian besar dalam saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar
besar dan menengah
2) Memiliki frekuensi perdagangan yang sedang dantinggi
3) Memiliki prospek pertumbuhan pendapatan bersih (earnings
growth)
Manajer investasi berusaha untuk memenuhi kebijakan investasi
sebagaimana tersebut diatas selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak tanggal
diperolehnya pernyataan efektif atas Reksa dana Gadjah Mada dari Bapepam.
2. Pembatasan Investasi
Sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IV.B.1 angka 12 tentang
Pedoman pengelolasan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif, Reksa
dana Gadjah Mada tidak diperbolehkan untuk :
a. Membeli efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang
informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau fasilitas
internet yang tersedia.
b. Membeli efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang
informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet
yang tersedia lebih dari 15 % (lima belas per seratus) dari Nilai Aktiva
Bersih.
63
c. Membeli efek yang bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan
yang telah mencatatkan efeknya pada bursa efek di Indonesia lebih
dari 5 % (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud
d. Membeli efek yang diterbitkan oleh perusahaan lebih dari 10 %
(sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa dana Gadjah
Mada pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat
berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak termasuk SBI
dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
e. Menjual unit penyertaan kepada setiap pemodal lebih dari 2 % (dua
per seratus) dari jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam
kontrak, kecuali :
1) Bagi manajer investasi, semata-mata untuk kepentingan sendiri dan
bukan untuk kepentingan pihak lain. Pembelian tersebut guna
menjamin pembayaran atas penjualan kembaliunit penyertaan oleh
pemegang unit penyertaan ; dan
2) Kelebihan pemilikan unit penyertaan tersebut yang dimiliki oleh
pemegang unit penyertaan yang berasal dari penanaman kembali
pembagian keuntungan.
f. Membeli efek beeragunan aset lebih dari 10 % (sepuluh per seratus)
dari Nilai Aktiva Bersih Reksa dana Gadjah Mada.
g. Membeli efek yang tidak melalui penawaran umum dan atau tidak
dicatatkan pada bursa efek di Indonesia, kecuali efek pasar uang,
obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
64
h. Membeli efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi baik dengan
manajer investasi maupun pemegang unit penyertaan lebih dari 20 %
(dua puluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih, kecuali hubungan
afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal Pemerintah.
i. Terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau
perdagangan efek.
j. Terlibat dalam penjualan efek yang belum dimiliki (short sale)
k. Terlibat dalam pembelian efek secara margin.
l. Melakukan emisi obligasi atau sekuritas kredit.
m. Terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka
pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman
tersebut tidak lebih dari 10 % (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio
Reksa dana Gadjah mada pada saat pembelian.
n. Membeli efek yang sedang ditawarkan dalam penawaran umum
dimana manajer investasi bertindak sebagai penjamin emisi dari efek
dimaksud.
o. Terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan
manajer investasi atau pihak terafiliasinya.
p. Membeli efek beragunan aset dimana manajer investasinya sama
dengan manajer investasi Reksa dana Gadjah mada atau terafiliasi
dengan kreditur awal efek beragunan aset tersebut ; atau
q. Membeli efek beragunan aset yang tidak tercatat di bursa efek.
65
Dalam hal manajer investasi bermaksud membeli efek yang
diperdagangkan di bursa efek luar negeri, pelaksanaan pembelian efek tersebut
dilakukan dengan kesepakatan antara manajer investasi dan bank kustodian.
3. Kebijakan Pembagian Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh Reksa dana Gadjah mada dari dana yang
diinvestasikan akan dibukukan kembali kedalam Reksa dana Gadjah mada
sehingga selanjutnya akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya. Manajer
investasi merencanakan membagikan keuntungan tersebut dalam bentuk uang
tunai setiap 1 (satu) tahun sekali. Uang tunai tersebut dapat diambil secara
langsung dengan cara transfer ke rekening pemegang unit penyertaan,
dikonversikan menjadi unit penyertaan baru atau dihibahkan kepada atu pihak
sesuai dengan pilihan setiap pemodal pada formulir pembelian unit penyertaan.
4. Kriteria Pengukuran Kinerja
Tolok ukur kinerja investasi Reksa dana Gadjah mada didasarkan pada
suku bunga deposito berjangka 6 (enam) bulan setelah dipotong pajak penghasilan
dari beberapa bank yaitu Bank BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Niaga dan Bank
NISP yang diambil dari harian Bisnis Indonesia pada tanggal 15 (lima belas) dan
30 (tiga puluh).
66
D. Pengaturan Tentang Pemilikan Unit Penyertaan Reksa dana Gadjah
mada
1. Persyaratan dan Tata cara Pembelian Unit Penyertaan
a. Tata cara pembelian unit penyertaan
Pembelian unit penyertaan Reksa dana Gadjah mada harus dilakukan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang tercantum
dalam prospektus dan formulir pembelian unit penyertaan. Pembelian unit
penyertaan harus dilakukan dengan mengisi formulir pembelian unit
penyertaan ysng diperoleh di kantor manajer investasi dan bank kustodian.
Foemulir pembelian unit penyertaan asli dibuat dalam 4 (empat) rangkap.
Formulir pembelian unit penyertaan harus diserahkan manajer investasi
ayau melalui agen penjualan yang ditunjuk oleh manajer investasi, disertai
dengan foto copy bukti jati diri dan dokumen-dokumen pendukung lainnya
apabila diperlukan sesuai dengan prinsip mengenal nasabah sebagaimana
diatur dalam peraturan Bapepam nomor V.D.10, serta bukti pembayaran.
Pembelian unit penyertaan yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-
ketentuan tersebut diatas tidak akan dilayani.
b. Batas minimum pembelian unit penyertaan
Minimum pembelian unit penyertaan Reksa dana Gadjah mada adalah
sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)
c. Batas maksimum pembelian unit penyertaan
67
Batas pembelian unit penyertaan Reksa dana Gadjah bagi setiap pemodal
adalah sebesar 2 % (dua per seratus) dari jumlah unit penyertaan yang
diterbitkan atau setara dengan 20.000.000 (dua puluh juta) unit penyertaan.
d. Harga pembelian unit penyertaan
Pada hari pertama penawara, setiap unit penyertaan Reksa dana Gadjah
mada ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal
sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) per unit penyertaan, dan selanjutnya
harga setiap unit penyertaan Reksa dana Gadjah mada ditetapkan
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih pada akhir hari bursa yang bersangkutan.
e. Pemrosesan pembelian unit penyertaan
Bagi formulir pembelian unit penyertaan, foto copy bukti jati diri dan
bukti pembayaran yang disetujui oleh manajer investasi sampai dengan
jam 13.00 WIB dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima
dengan baik (tunai atau good funds) oleh bank kustodian pada hari
pembelian dalam rekening Reksa dana Gadjah mada, akan diproses oleh
bank kustodian berdasarkan NAB per unit penyertaan pada akhir hari
bursa tersebut.
Bagi formulir pembelian unit penyertaan, foto copy bukti jati diri dan
bukti pembayaran yang disetujui oleh manajer investasi setelah jam 13.00
WIB dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik
(tunai atau good funds) oleh bank kustodian pada hari yang bersangkutan
dalam rekening Reksa dana Gadjah mada, akan diproses oleh bank
68
kustodian berdasarkan NAB per unit penyertaan pada akhir hari bursa
berikutnya.
f. Pengajuan pembelian unit penyertaan
Para pemodal dapat mengajukan lebih dari 1 (satu) pembelian unit
penyertaan, Setiap formulir pembelian unit penyertaan mewakili satu
pemesanan dan formulir pembelian unit penyertaan berikutnya dianggap
sebagai investasi berikutnya. Formulir pembelian unit penyertaan yang
telah diisi lengkap dan dilampiri degan foto copy bukti jati diri dan
dokumen-dokumen pendukung lainnya yang diperlukan serta bukti
pembayaran dapat diserahkan kepada manajer investasi selama jam kerja.
Bagi pemesan warga negara asing (WNA), wajib menyerahkan foto copy
bukti jati diri berupa paspor, sedangkan pemesan berbentuk badan hukum,
wajib melampirkan foto copy anggaran dasarnya beserta foto copy bukti
jati diri pejabat yang berwenang dan dokumen-dokumen pendukung
lainnya apabila diperlukan.
Manajer investasi berhak untuk menolak pembelian unit penyertaan
apabila formulir pembelian unit penyertaan tidak diisi dengan lengkap atau
bila persyaratan pembelian unit penyertaan tidak dipenuhi.
g. Syarat-syarat pembayaran
Pembayaran pembelian unit penyertaan Reksa dana Gadjah mada
dilakukan dengan transfer telegrafis atau pemindah bukuan dalam mata
uang Rupiah dan ditujukan ke rekening sebagai berikut :
Deutsche Bank AG, cabang Jakarta :
69
Rekening : Reksa Dana Gadjah Mada
Rekening No. : 00.92189.009
Bank Niaga, cabang Palatehan, Jakarta :
Rekening : Reksa Dana Gadjah Mada
Rekening No. : 003.01.51863.00.5
Semua biaya bank dan biaya pemindah bukuan sehubungan dengan
pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab calon pemegang unit
penyertaan.
h. Konfirmasi Kepemilikan Unit Penyertaan
Bank Kustodian akan mengirimkan surat konfirmasi atas kepemilikan unit
penyertaan dalam 5 (lima) hari bursa setelah tanggal diterimanya dan
disetujui formulir pembelian unit penyertaan oleh Manajer investasi dan
uang pembelian telah diterima dengan baik (in good funds) oleh Bank
Kustodian.
2. Persyaratan dan Tata Cara Penjualan Unit Penyertaan
a. Permohonan Penjualan Unit Penyertaan
Para pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau
seluruh Unit Penyertaan yang dimiliki dan manajer investasi wajib
melakukan pembelian kembali unit penyertaan tersebut pada setiap hari
bursa. Penjualan kembali oleh pemegang unit penyertaan dilakukan
dengan mengisi formulir penjualan kembali unit penyertaan yang
ditujukan kepada manajer investasi atau melalui agen penjualan yang
ditunjuk oleh Manajer investasi. Permohonan ini harus dilakukan sesuai
70
dengan ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang tercantum dalam
prospektus ini dan dalam formulir Penjualan kembali unit penyertaan.
Formulir Penjualan kembali unit penyertaan harus dilengkapi dengan foto
copy bukti jati diri. Permohonan Penjualan kembali unit penyertaan yang
dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut diatas tidak akan
dilayani.
b. Batas Minimum Penjualan Kembali dan Minimum Kepemilikan Unit
Penyertaan
Batas minimum penjualan kembali unit penyertaan Reksa Dana Gadjah
Mada adalah sebesar 100 (seratus) unit penyertaan. Minimum kepemilikan
unit penyertaan Reksa Dana Gadjah Mada adalah setara dengan 100
(seratus) unit penyertaan. Manajer investasi berhak untuk mencairkan
seluruh unit penyertaan, jika jumlah kepemilikan unit penyertaan menjadi
kurang dari setara 100 (seratus) unit penyertaan.
c. Pembayaran Hasil Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Pembayaran hasil penjualan kembali unit penyertaan, setelah dipotong
dengan biaya penjualan kembali akan dilakukan melalui pemindah bukuan
atau transfer telegrafis ke rekening yang ditunjuk oleh pemegang unit
penyertaan dalam formulir Penjualan kembali unit penyertaan. Biaya
pemindah bukuan atau transfer akan menjadi beban pemegang unit
penyertaan. Pembayaran ini akan dilakukan sesegera mungkin, tidak lebih
dari 7 (tujuh) hari kerja setelah formulir Penjualan kembali unit penyertaan
diterima secara lengkap oleh manajer investasi dan Bank Kustodian.
71
d. Harga Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Harga Penjualan kembali unit penyertaan Reksa Dana Gadjah Mada
ditentukan berdasarkan nilai aktiva bersih per unit penyertaan Reksa Dana
Gadjah Mada pada akhir hari bursa tersebut.
e. Pemrosesan Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Bagi formulir penjualan kembali unit penyertaan yang diterima secara
lengkap oleh Manajer investasi sampai dengan jam 13.00 WIB, akan
diproses oleh Bank Kustodian pada berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per
unit penyertaan pada akhir hari bursa tersebut. Jika formulir penjualan
kembali unit penyertaan yang diterima secara lengkap oleh Manajer
investasi setelah jam 13.00 WIB, akan diproses oleh Bank Kustodian pada
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan pada akhir hari bursa
berikutnya.
f. Batas Pembayaran Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Apabila dalam satu hari, Manajer investasi menerima permohonan
penjualan kembali unit penyertaan lebih dari 20% dari Nilai Aktiva Bersih
yang diterbitkan pada hari bursa yang bersangkutan, maka kelebihan
tersebut akan diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan
penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasarkan
metode First Come First serve.
3. Hak Pemegang Unit Penyertaan
Setiap Pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana Gadjah Mada mempunyai
hak yang sama, yaitu :
72
a. Hak untuk memperoleh keuntungan dari dana yang diinvestasikan
apabila Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan Reksa Dana Gadjah
Mada meningkat dibandingkan Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan
Reksa Dana Gadjah Mada pada hari pertama penawaran. Keuntungan
tersebut akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersih. Manajer investasi
sewaktu-waktu dapat membagikan keuntungan tersebut kepada para
Pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana Gadjah Mada dalam bentuk :
1) Diinvestasikan kembali menjadi unit penyertaan, atau
2) Uang tunai yang akan ditransferkan ke rekening Pemegang Unit
Penyertaan, atau
3) Dihibahkan kepada satu pihak seperti yang tertera di formulir
pembelian unit penyertaan.
b. Hak mendapat bukti penyertaan dalam Reksa Dana Gadjah Mada
c. Hak menjual kembali sebagian atau seluruh unit penyertaan Reksa
Dana Gadjah Mada.
d. Hak untuk memperoleh laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam Npmpr X.D.1
e. Hak untuk memperoleh informasi tentang Nilai Aktiva Bersih harian.
f. Hak untuk memperoleh laporan keuangan tahunan dalam bentuk
prospektus.
g. Hak mengalihkan investasi (switching) dai Reksa Dana Gadjah Mada
ke Reksa Dana lainnya yang dikelola oleh PT. Niaga Aset Manajemen
baik dengan Bank Kustodian Deutsche Bank AG maupun dengan
73
Bank Kustodi yang berbeda, kecuali Reksa Dana Niaga Pasar Uang,
setiap hari bursa.
h. Hak untuk memperoleh bagian atas hasil likuidasi secara proporsional
sesuai dengan kepemilikan unit penyertaan sebagai akibat
dibubarkannya Reksa Dana Gadjah Mada.
E. Tinjauan Mengenai Manajer Investasi
Dalam dunia investasi, terutama yang bersifat financial assets, profesi
manajer investasi adalah profesi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan, baik
oleh pemodal maupun oleh penerbit instrumen-instrumen pasar modal. Profesi
manajer investasi yang berkedudukan sebagai penghubung antara pemilik modal
dengan pencari modal65. Bagi pemilik modal, manajer investasi adalah sarana
agar kepentingannya dapat terpenuhi. Dimana lahan agar kepentingan pemodal
terpenuhi adalah instrumen pasar modal66 yang diterbitkan oleh pencari modal.
Tugas manajer investasi adalah mengelola portofolio dengan pengalaman
dan keahlian yang dimilikinya untuk kepentingan para nasabah (investor). Disini
pemodal memberikan kepercayaannya kepada manajer investasi untuk
menggunakan dananya untuk diinvestasikan pada portofolio efek untuk kemudian
dikelola oleh manajer investasi sehingga tujuan pemodal terpenuhi.
1. Pengertian Manajer Investasi
Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif
65 pihak yang membutuhkan dana 66 saham dan obligasi
74
untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank
yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.(Pasal 1 angka 11 Undang-undang No.8 tahun 1995)
Dalam mengelola portofolio efek manajer investasi dapat dibagi menjadi 3
bagian :67
a. Komite investasi
Adalah sebuah tim yang mengawasi dan memberikan nasihat kepada
tim pengelola investasi atau portofolio manajer dalam pengalokasian
dana harian.68
b. Tim pengelola investasi
Adalah suatu tim dalam manajer investasi yang terdiri dari beberapa
portofolio manajer dan diketuai oleh ketua tim. Tim ini bertanggung
jawab melakukan pengelolaan investasi secara profesiona atas dana
reksa dana yang terkumpul dari pemodal69
c. Portofolio manajer
Adalah anggota dari tim pengelola investasi reksa dana yang
bertanggung jawab melakukan pengelolaan portofolio investasi reksa
dana.70
2. Kegiatan Usaha Manajer Investasi
Sebagaimana telah disebutkan diatas dalam BAB II, bahwa dalam
pengelola reksa dana,bahwa pengelolaan reksa dana dilakukan oleh perusahaan
67 Prospektus Reksa Dana Gadjah Mada, Hlm.9 68 Kamus Reksa Dana, REKSA DANA, Solusi Perencanaan Investasi Di Era Modern, 2001, Eko Priyo Utomo, Ubaidillah Nugroho, PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm.265 69 ibid,Hlm.274
75
yang mendapat izin dari Bapepam sebagai manajer investasi. Dimana pengelola
tersebut dapat berupa :
b. Perusahaan efek
Adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha sebagai:71
1) Penjamin emisi efek
Adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan
penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.72
2) Perantara pedagang efek
Adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan
penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli efek yang tidak terjual.73
3) Dan atau manajer investasi
c. Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan investasi
Dalam melakukan jasa investasi, manajer investasi, mengingat akan
keahlian dan pengalaman yang dimiliki dapat melakukan berbagai macam
kegiatan usaha, yaitu :74
1) Sebagai pengelola reksa dana
Dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995 yang dapat menjadi
pengelola reksa dana adalah manajer investasi.75
70 ibid,Hlm.270 71 Pasal 1 angka 21 UU. No.8 tahun 1995 72 Pasal 1 angka 17 UU. No.8 tahun 1995 73 Pasal 1 angka 18 UU. No.8 tahun 1995 74 PT. Niaga Aset Manajemen, bankniaga.com
76
2) Sebagai penasehat investasi
Penasehat investasi adalah pihak yang memberikan nasehat kepada
pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan
memperoleh imbalan jasa.(Pasal 1 angka 14 UU No. 8 tahun 1995)
3) Sebagai pengelola investasi
Disini manajer investasi bertindak sebagai pengelola dana dari
individual (bisa perorangan atau badan hukum), yang dananya
diinvestasikan langsung di pasar modal, dengan rekening di kustodian
atas nama pemilik modal. Sehingga aset atau portofolio efek yang
dikelola manajer investasi adalah milik pemodal langsung76
Dalam jasa pengelolaan investasi ini terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
a) Pengelolaan aset full discretionary, yaitu pengelolaan aset dimana
keputusan investasinya ada pada manajer investasi, dan;
b) Pengelolaan aset non discretionary, yaitu pengelolaan aset dimana
keputusan investasinya ada pada investor.
3. Perusahaan Efek Sebagai Manajer Investasi
a. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
1) Yang dapat melakukan kegiatan usaha menjadi Perusahaan Efek
adalah Perseoan yang telah memperoleh izin usaha dari
Bapepam.(Pasal 30 ayat (1) UU No. 8 tahun 1995)
75 Selain manajer investasi, tidak ada yang boleh mengelola reksa dana (Pasal 21 ayat (1) UU. No.8 tahun 1995) 76 berbeda dengan reksa dana,dimana dananya tidak langsung diinvestasikan pada portofolio efek di pasar modal namun melalui unit penyertaan, dan dalam rekening di bank kustodian dan kepemilikan aset atau portofolio efek diatas namakan atas nama bank kustodian demi kepentingan para pemodal
77
2) Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
Penjamin emisi efek, Perantara pedagang efek dan atau manajer
investasi serta kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bapepam.(Pasal 30 ayat (2) UU No. 8 tahun 1995)
3) Pihak yang melakukan kegiatan melakukan kegiatan usaha sebagai
Penjamin emisi efek, Perantara pedagang efek dan atau manajer
investasi hanya untuk efek yang bersifat utang yang jatuh temponya
tidak lebih dari satu tahun, sertifikat deposito, polis asuransi, efek yang
diterbitkan atau dijamin Pemerintah Indonesia, atau efek lain yang
ditetapkan oleh Bapepam tidak diwajibkan untuk memperoleh izin
usaha sebagai Perusahaan Efek.(Pasal 30 ayat (3) UU No. 8 tahun
1995)
4) Perusahaan Efek bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang
berkaitan dengan Efek yang dilakukan oleh direktur, pegawai, dan
Pihak lain yang bekerja untuk perusahaan tersebut. .(Pasal 31 UU No.
8 tahun 1995)
5) Perusahaan Efek atau Penasihat Investasi dilarang:
a) menggunakan pengaruh atau mengadakan tekanan yang
bertentangan dengan kepentingan nasabah;
78
b) mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah, kecuali diberi
instruksi secara tertulis oleh nasabah atau diwajibkan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c) mengemukakan secara tidak benar atau tidak mengemukakan fakta
yang material kepada nasabah mengenai kemampuan usaha atau
keadaan keuangannya;
d) merekomendasikan kepada nasabah untuk membeli atau menjual
Efek tanpa memberitahukan adanya kepentingan Perusahaan Efek
dan Penasihat Investasi dalam Efek tersebut; atau
e) membeli atau memiliki Efek untuk rekening Perusahaan Efek itu
sendiri atau untuk rekening Pihak terafiliasi jika terdapat kelebihan
permintaan beli dalam Penawaran Umum dalam hal Perusahaan
Efek tersebut bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen
penjualan, kecuali pesanan Pihak yang tidak terafiliasi telah
terpenuhi seluruhnya. .(Pasal 35 UU No. 8 tahun 1995)
6) Perusahaan Efek atau Penasihat Investasi wajib:
a) mengetahui latar belakang, keadaan keuangan, dan tujuan investasi
nasabahnya; dan
b) membuat dan menyimpan catatan dengan baik mengenai pesanan,
transaksi, dan kondisi keuangannya.(Pasal 36 UU No. 8 tahun
1995)
7) Perusahaan Efek yang menerima Efek dari nasabahnya wajib:
79
a) menyimpan Efek tersebut dalam rekening yang terpisah dari
rekening Perusahaan Efek; dan
b) menyelenggarakan pembukuan secara terpisah untuk setiap
nasabah dan menyediakan tempat penyimpanan yang aman atas
harta nasabahnya sesuai dengan tata cara yang ditetapkan oleh
Bapepam. .(Pasal 37 UU No. 8 tahun 1995)
8) Dalam hal Perusahaan Efek bertindak sebagai Manajer Investasi dan
juga sebagai Perantara Pedagang Efek atau Pihak terafiliasi dari
Perusahaan Efek tersebut bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek
untuk Reksa Dana, Perusahaan Efek atau Pihak terafiliasi dimaksud
dilarang memungut komisi atau biaya dari Reksa Dana yang lebih
tinggi dari komisi atau biaya yang dipungut oleh Perantara Pedagang
Efek yang tidak terafiliasi. .(Pasal 41 UU No. 8 tahun 1995)
9) Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Manajer Investasi atau Pihak
terafiliasinya dilarang menerima imbalan dalam bentuk apa pun, baik
langsung maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi Manajer
Investasi yang bersangkutan untuk membeli atau menjual Efek untuk
Reksa Dana. .(Pasal 42 UU No. 8 tahun 1995)
b. Tinjauan Yuridis Bentuk Hukum PT. Niaga Aset Manajemen Sebagai
Manajer Investasi Reksa Dana Gadjah Mada
80
1) PT. Niaga Investment Management telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusannya
No. C2-9725.HT.01.01.TH’9377 yang kemudian berubah namanya
Menjadi PT. Niaga Aset Manajemen dan telah mendapat
persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
keputusannya No. C2-10940.HT.01.04.TH’96
2) PT. Niaga Aset Manajemen telah memperoleh izin usaha sebagai
manajer investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam
Nomor KEP-05/PM-MI/1997 tanggal 7 Mei 1997.
Maka dengan ini PT. Niaga Aset Manajemen menjadi Perusahaan
Efek sesuai dengan .(Pasal 30 ayat (1) UU No. 8 tahun 1995)
3) Komposisi pemegang saham PT. Niaga Aset Manajemen adalah
PT. Bank Niaga sebesar 99% dan PT. Niaga Manajemen Citra
sebesar 1%.(www.bankniaga.com)
Maka dengan ini PT. Niaga Aset Manajemen adalah Perusahaan
Efek Patungan yang sesuai dengan .(Pasal 32 ayat (1) huruf b PP
No. 45 tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang
Pasar Modal)
4) Selain sebagai manajer investasi, PT. Niaga Aset Manajemen juga
melakukan kegiatan usaha sebagai penasihat investasi.
(www.bankniaga.com)
77 Perseroan memperoleh status badan hukum setelah Akta Pendirian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disahkan oleh Menteri.(Pasal 7 ayat (6) Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas
81
Maka PT. Niaga Aset Manajemen adalah Perusahaan Efek
Patungan manajer investasi yang melakukan kegiatan lain sebagai
penasihat investasi.(Pasal 30 ayat (2) UU No. 8 tahun 1995)
82
BAB IV
TANGGUNG JAWAB MANAJER INVESTASI DALAM HAL
TERJADINYA REDEMPTION UNIT PENYERTAAN DI REKSA DANA
GADJAH MADA
A. Proses Terjadinya Redemption Unit Penyertaan Di Reksa Dana Gadjah
Mada
Pada Februari 2005 terjadi goncangan besar pada industri Reksa dana,
dengan terjadinya aksi penarikan dana yang diinvestasikan ke reksa dana secara
besar-besaran oleh para pemodalnya. Aksi penarikan modal ini terkenal di pasar
modal dengan istilah “redemption” unit penyertaan. Aksi redemption unit
penyertaan ini melibatkan dana yang sangat besar, sehingga menyebabkan
penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB)78 secara signifikan. Di Reksa Dana Gadjah
Mada aksi redemption unit penyertaan ini mulai terjadi pada Mareet 2005, namun
yang terparah pada November 2005 yang berakibat menurunnya NAB per unit
penyertaan dari Rp. 1.600,00 per unit penyertaan menjadi Rp.1.200,00 per unit
penyertaan (harga pembelian unit penyertaan adalah Rp.1.000,00 per unit
penyertaan)79
Aksi redemption unit penyertaan di Reksa Dana Gadjah Mada terjadi
karena berbagai sebab, yaitu; akibat penurunan suku bunga obligasi yang
78 NAB adalah ukuran kekayaan Reksa dana setelah dikurangi seluruh kewajibannya (lihat Penjelasan Pasal 22 dan 23 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal) 79 Jika pembelian awal per unit penyertaan seharga Rp.1.000,00 dan kemudian menjadi Rp.1.600,00 ini berarti pemegang unit penyertaan mendapat kenaikan nilai investasi sebesar Rp.600,00 per unit penyertaan dan jika kemudian turun menjadi Rp.1.200,00 per unit penyertaan berarti mengalami penurunan sebesar Rp.400,00 per unit penyertaan dari keuntungan semula. Laporan Kinerja Reksa Dana Niaga (Januari – Maret 2006), Reksa Dana Gadjah Mada, PT. Niaga Aset Manajemen
83
diinvestasikan oleh Manajer investasi dengan dana yang dikumpulkan Reksa
Dana Gadjah Mada dari para pemegang unit penyertaan, berakhirnya jangka
waktu kontrak pengelolaan investasi kolektifnya dan atas rencana atau keinginan
sendiri dari pemegang unit penyertaan.
Mengingat Reksa Dana Gadjah Mada merupakan jenis Reksa Dana
pendapatan tetap yang menginvestasikan mayoritas dananya pada obligasi80.
Penurunan suku bunga obligasi ini dikarenakan kenaikan dari suku bunga
perbankan (BI Rate), mengingat suku bunga surat utang atau obligasi berbanding
terbalik dengan suku bunga perbankan. Karena nilai investasi pemodal yang terus
berkurang, maka pemegang unit penyertaan kemudian menarik dananya dari reksa
dana untuk dialihkan pada investasi lain yang memiliki potensi pertumbuhan.
Akibatnya manajer investasi harus menanggung beban dana yang sangat besar
untuk mengembalikan dana yang diminta oleh pemegang unit penyertaan.81
B. Prosedur Pengajuan Redemption Unit Penyertaan Di Reksa dana Gadjah
Mada
Di Reksa dana Gadjah Mada setiap pengajuan penjualan (redemption) unit
penyertaan harus melalui prosedur yang telah ditetapkan dalam kontrak
pengelolaan investasi :
1. Permohonan Penjualan Unit Penyertaan
Para pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau
seluruh Unit Penyertaan yang dimiliki dan manajer investasi wajib
80 Dengan alokasi aset : Efek utang (80% - 95%), Pasar uang (5% - 10%) dan Efek ekuitas (0% - 10%), Laporan Kinerja Reksa Dana Gadjah Mada 81 Sebagaimana dituturkan oleh I Wayan Nuka Lantara, SE, Msi sebagai seorang anggota Komite Investasi Reksa Dana Gadjah Mada.
84
melakukan pembelian kembali unit penyertaan tersebut pada setiap
hari bursa. Penjualan kembali oleh pemegang unit penyertaan
dilakukan dengan mengisi formulir penjualan kembali unit penyertaan
yang ditujukan kepada manajer investasi atau melalui agen penjualan
yang ditunjuk oleh Manajer investasi. Permohonan ini harus dilakukan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang tercantum
dalam prospektus ini dan dalam formulir Penjualan kembali unit
penyertaan. Formulir Penjualan kembali unit penyertaan harus
dilengkapi dengan foto copy bukti jati diri. Permohonan Penjualan
kembali unit penyertaan yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-
ketentuan tersebut diatas tidak akan dilayani.
2. Batas Minimum Penjualan Kembali dan Minimum Kepemilikan Unit
Penyertaan
Batas minimum penjualan kembali unit penyertaan Reksa Dana
Gadjah Mada adalah sebesar 100 (seratus) unit penyertaan. Minimum
kepemilikan unit penyertaan Reksa Dana Gadjah Mada adalah setara
dengan 100 (seratus) unit penyertaan. Manajer investasi berhak untuk
mencairkan seluruh unit penyertaan, jika jumlah kepemilikan unit
penyertaan menjadi kurang dari setara 100 (seratus) unit penyertaan.
3. Pembayaran Hasil Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Pembayaran hasil penjualan kembali unit penyertaan, setelah dipotong
dengan biaya penjualan kembali akan dilakukan melalui pemindah
bukuan atau transfer telegrafis ke rekening yang ditunjuk oleh
85
pemegang unit penyertaan dalam formulir Penjualan kembali unit
penyertaan. Biaya pemindah bukuan atau transfer akan menjadi beban
pemegang unit penyertaan. Pembayaran ini akan dilakukan sesegera
mungkin, tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kerja setelah formulir
Penjualan kembali unit penyertaan diterima secara lengkap oleh
manajer investasi dan Bank Kustodian.
4. Harga Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Harga Penjualan kembali unit penyertaan Reksa Dana Gadjah Mada
ditentukan berdasarkan nilai aktiva bersih per unit penyertaan Reksa
Dana Gadjah Mada pada akhir hari bursa tersebut.
5. Pemrosesan Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Bagi formulir penjualan kembali unit penyertaan yang diterima secara
lengkap oleh Manajer investasi sampai dengan jam 13.00 WIB, akan
diproses oleh Bank Kustodian pada berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
per unit penyertaan pada akhir hari bursa tersebut. Jika formulir
penjualan kembali unit penyertaan yang diterima secara lengkap oleh
Manajer investasi setelah jam 13.00 WIB, akan diproses oleh Bank
Kustodian pada berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan
pada akhir hari bursa berikutnya.
6. Batas Pembayaran Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Apabila dalam satu hari, Manajer investasi menerima permohonan
penjualan kembali unit penyertaan lebih dari 20% dari Nilai Aktiva
Bersih yang diterbitkan pada hari bursa yang bersangkutan, maka
86
kelebihan tersebut akan diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai
permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang
ditentukan berdasarkan metode First Come First serve.
C. Cara Manajer Investasi Mengatasi Redemption Unit Penyertaan Di Reksa
dana Gadjah Mada
Manajer investasi sebagai pengelola reksa dana, memiliki kewajiban untuk
membeli kembali unit penyertaan yang dijual kembali oleh para pemegang unit
penyertaan. Dalam pengelolaan reksa dana Manajer investasi Reksa Dana Gadjah
Mada melakukan beberapa langkah untuk mengembangkan reksa dananya, yaitu
dengan melakukan keterbukaan informasi mengenai berinvestasi di reksa dana
kepada masyarakat, melaksanakan prinsip mengenal nasabah, beritikad baik dan
peuh tanggung jawab dalam menggunakan dana yang dikumpulkannya dari
masyarakat, melakukan strategi investasi yang menguntungkan pemodal,
melakukan manajemen keuangan yang efektif, melakukan pelayanan investasi
yang comfortable bagi para pemodal dan mendidik para pemodal agar menjadi
investor yang cerdas.82
Dalam mengelola dana dari masyarakat Manajer investasi Reksa Dana
Gadjah Mada membagi harta kekayaan reksa dana menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Harta kekayaan reksa dana yang diinvestasikan ke surat berharga pasar
modal (Efek) dan suat berharga pasar uang(SBPU).
82 Sebagaimana dituturkan oleh Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA sebagai seorang anggota Komite Investasi Reksa Dana Gadjah Mada
87
Harta kekayaan ini berasal dari modal awal penyertaan anggota
pendiri, kekayaan pibadi Manajer Investasi demi kepentingan reksa
dana dan dari dana anggota masyarakat.
2. Harta kekayaan reksa dana yang digunakan sebagai pengembangan
dan pegangan bagi Manajer Investasi jikalau terjadi sesuatu pada reksa
dana yang sifatnya segera, biasa disebut sebagai Uang Kas.
Harta kekayaan ini berasal dari keuntungan reksa dana dan dana yang
disisihkan oleh Manajer investasi. Dalam hal surat berharga tidak
likuid dan pemodal me“redemption” unit penyertaannya, maka
digunakan uang kas sebagai penutup atau penjamin likuiditasnya.
3. Harta kekayaan reksa dana yang diputar lagi untuk keperluan
likuiditas, pengembangan jangka panjang reksa dana dan sebagai
penjamin kelangsungan hidup dari reksa dana.
Kekayaan reksa dana ini berasal dari harta pribadi Manajer investasi
dan dari dana sponsor83
Dengan pengelolaan harta kekayaan ini, Manajer investasi
mengembangkan reksa dana dan menjalankan kewajiban-kewajiban yang harus
dipenuhi oleh reksa dana. Dengan terjadinya redemption unit penyertaan, Reksa
Dana Gadjah Mada melakukan pengelolaan dananya berdasarkan keadaan pasar,
keadaan keuangan reksa dana dan gejala-gejala redemption unit penyertaan yang
terjadi.
83 Dalam hal ini berasal dari PT. Bank Niaga Tbk sebagai pemegang saham 99% dari PT. Niaga Aset Manajemen (Manaje investasi Reksa Dana Gadjah Mada)
88
Manajer investasi Reksa Dana Gadjah Mada diharuskan untuk
menjalankan usahanya dengan penuh itikad baik, profesional dalam menjalankan
kepentingan nasabah, penuh perhitungan dalam pengambilan keputusan demi
kepentingan nasabah, terdokumentasi dalam melakukan kinerjanya, taat dan patuh
kepada kontrak investasi yang digariskan, taat dan menjalankan pedoman yang
diatur oleh Bapepam dan mendasarkan pengelolaannya pada Undang-Undang
Pasar Modal. Semua ini dijalankan dengan secara rutin dan berkala melaporkan
kinerjanya kepada Bapepam, sehingga jika Manajer investasi tidak melaksanakan
kewajibannya dengan baik maka akan membawa akibat sanksi, hukuman dalam
bentuk pidana, pertanggung jawaban pribadi atas seluruh kerugian yang
ditimbulkan dan atau denda kepada pengelolanya dan kemungkinan untuk dicabut
izin usahanya.
Dengan mendasarkan kepada kontrak pengelolaan investasi, maka disusun
tata cara Manajer Investasi Reksa Dana Gadjah Mada dalam memenuhi
redemption unit penyertaan, yaitu :
1. Manajer investasi berhak untuk mencairkan seluruh unit penyertaan,
jika jumlah kepemilikan unit penyertaan menjadi kurang dari setara
100 (seratus) unit penyertaan.
2. Harga Penjualan kembali unit penyertaan Reksa Dana Gadjah Mada
ditentukan berdasarkan nilai aktiva bersih per unit penyertaan Reksa
Dana Gadjah Mada pada akhir hari bursa tersebut.
3. formulir penjualan kembali unit penyertaan yang diterima secara
lengkap oleh Manajer investasi sampai dengan jam 13.00 WIB, akan
89
diproses oleh Bank Kustodian pada berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
per unit penyertaan pada akhir hari bursa tersebut.
4. formulir penjualan kembali unit penyertaan yang diterima secara
lengkap oleh Manajer investasi setelah jam 13.00 WIB, akan diproses
oleh Bank Kustodian pada berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per unit
penyertaan pada akhir hari bursa berikutnya.
5. Apabila dalam satu hari, Manajer investasi menerima permohonan
penjualan kembali unit penyertaan lebih dari 20% dari Nilai Aktiva
Bersih yang diterbitkan pada hari bursa yang bersangkutan, maka
kelebihan tersebut akan diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai
permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang
ditentukan berdasarkan metode First Come First serve.
Sedangkan cara Manajer Investasi Reksa Dana Gadjah Mada dalam
memenuhi redemption unit penyertaan adalah sebagai berikut :84
1. Pemenuhan redemption unit penyertaan jika jumlah kepemilikan unit
penyertaan menjadi kurang dari setara 100 (seratus) unit penyertaan.
Jika nilai investasi seorang pemegang unit penyertaan kurang dari
setara 100 (seratus) unit penyertaan, sebagai akibat redemption unit
penyertaan yang dilakukannya atau penurunan nilai investasi maka
Manajer Investasi Reksa Dana Gadjah Mada akan mencairkan seluruh
unit penyertaan yang dimilikinya.
84 Ibid, I Wayan Nuka Lantara
90
2. Pemenuhan redemption unit penyertaan jika jangka waktu kontrak
investasinya berakhir.
Manajer Investasi Reksa Dana Gadjah Mada akan menganggarkan
dana dari Harta Reksa Dana untuk pemenuhan redemption unit
penyertaan untuk waktu berakhirnya kontrak.
3. Pemenuhan redemption unit penyertaan dalam jumlah besar dimana
dimungkinkan uang kas Reksa Dana tidak cukup untuk memenuhinya.
Dalam hal ini Reksa Dana Gadjah Mada akan melikuidkan aset-aset
yang dimilikinya untuk memenuhi redemption unit penyertaan
tersebut.
D. Tanggung Jawab Manajer Investasi Dalam Hal Terjadinya Redemption
Unit Penyertaan Di Reksa Dana Gadjah Mada
Dalam menjalankan usahanya Manajer Investasi wajib menjalankan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun1995 tentang Pasar Modal,
Peraturan Bapepam dan Kontrak investasi yang dibuatnya. Ini dikarenakan
Manajer investasi harus membuat laporan pertanggung jawaban atas kinerja yang
dilakukan secara rutin kepada Bapepam.
Manajer investasi dalam membentuk Reksa Dana melakukan kerja
samanya dengan Bank Kustodian, dimana Manajer investasi menjalankan
pengelolaannya sedangkan penyimpanan dan pengurusan harta kekayaan
dilakukan oleh Bank kustodian. Manajer investasi dan Bank kustodian tidak boleh
terafiliasi, agar masing-masing pihak dapat menjalankan tugasnya secara
profesional.
91
Dalam membentuk Reksa Dana Gadjah Mada, PT.Niaga Aset Manajemen
(Manajer investasi) dan Deutsche Bank AG (Bank kustodian) melakukan kontrak
investasi kolektif yang nantinya mengikat para pemegang unit penyertaan.
Kontrak ini harus disusun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun1995
tentang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam. Manajer investasi kemudian
menjalankan usahanya berdasarkan kontrak investasi kolektif ini. Dalam kontrak
kemudian diatur bahwa Manajer investasi dapat menentukan tata cara pembelian
kembali unit penyertaan.
Kontrak pengelolaan investasi Reksa Dana Gadjah Mada mengatur bahwa
dalam hal terjadinya redemption unit penyertaan, Manajer investasi wajib
melakukan pembelian kembali (redemption ) unit penyertaan pada setiap hari
bursa. Manajer Investasi tidak melaksanakan kewajibannya wajib bertanggung
jawab atas segala kerugian yang timbul karena tindakannya. Dalam melakukan
kewajibannya Manajer investasi memberi instruksi kepada Bank kustodian untuk
mencairkan dana kepada nasabah jika ada pengajuan redemption unit penyertaan
dan prosesnya tidak boleh lebih dari dari 7 (tujuh) hari bursa sejak diminta
penjualan kembali oleh pemegang unit penyertaan atau Manajer investasi dapat
menunjuk agen penjual yang menerima permintaan penjualan atau pembelian
kembali (redemption) unit penyertaan untuk disampaikan kepada Bank Kustodian.
Sementara Penjualan atau pembelian kembali (redemption) unit penyertaan dapat
dilakukan melalui Bank Kustodian atau Agen-agen penjual yang ditunjuk manajer
investasi. Manajer investasi dapat memiliki unit penyertaan lebih dari 1 % (satu
per seratus) jumlah unit penyertaan dalam kontrak, semata-mata untuk
92
kepentingan sendiri dan bukan untuk kepentingan pihak lain. Pembelian tersebut
guna menjamin pembayaran atas
Dalam Kontrak pengelolaan investasi Reksa Dana Gadjah Mada diatur
mengenai penjualan kembali unit penyertaan oleh pemegang unit penyertaan.
Penjualan kembali oleh pemegang unit penyertaan dilakukan dengan mengisi
formulir penjualan kembali85 yang ditujukan kepada Manajer Investasi atau
melalui Agen penjualan yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan permohonan
penjualan kembali yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan86
kontrak tidak akan dilayani.
Tidak dilayaninya pengajuan redemption unit penyertaan ini dibenarkan
oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun1995 tentang Pasar Modal yang mengatur
bahwa:
Kontrak pengelolaan investasi setelah mendapat persetujuan Bapepam, dapat menyebabkan Manajer Investasi tidak wajib membeli kembali Unit Penyertaan yang dijual kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan ( Pasal 20 ayat (3) huruf d )87
Dan kemudian diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bapepam Nomor.
IV.B.1 Tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif bahwa:
85 formulir penjualan kembali harus dilengkapi dengan foto copy bukti jati diri. 86 Ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam tata cara permohonan Penjualan kembali unit penyertaan Reksa Dana Gadjah Mada 87 Ketentuan dalam huruf ini dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan Pasar Modal yang memungkinkan adanya situasi di luar huruf a, huruf b, dan huruf c yang lazimnya diatur berdasarkan kontrak para Pihak berdasarkan prinsip kebebasan berkontrak sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Oleh karena itu, bila ada hal-hal lain di luar huruf a, huruf b, dan huruf c tersebut, perlu persetujuan terlebih dahulu dari Bapepam sebelum kontrak berlaku dan mengikat para Pihak. (Penjelasan Pasal 19 ayat (3) huuf d UU. No. 8 Tahun 1995 sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Pasal 20 ayat (3) huruf d UU. No. 8 Tahun 1995)
93
Kontrak pengelolaan investasi dapat mengakibatkan penolakan pembelian kembali (redemption) unit penyertaan setelah mendapat persetujuan Bapepam88 (angka 3 huruf d)
Manajer investasi Reksa Dana Gadjah Mada dalam pertanggung
jawabannya baik itu ditilik dari keterbukaan informasi lewat prospektus, kontrak
pengelolaannya, laporan kinerja dan pengaturan mengenai penjualan atau
pembelian kembali (redemption) unit penyertaan telah berdasarkan pedoman yang
ditetapkan oleh Bapepam dan Undang-Undang Pasar Modal. Data statistik laporan
kinerjanya menunjukkan bahwa Reksa Dana Gadjah Mada dapat meningkatkan
kinerjanya dengan kenaikan kinerja NAB per unit penyertaannya menjadi
Rp.1.636,44 dari sebelumnya yang sempat jatuh menjadi Rp.1.200,00 per unit
penyertaan. Ditambah bahwa Reksa Dana Gadjah Mada tidak pernah mendapat
peringatan, sanksi, hukuman dan denda atas kineja yang tidak beritikad baik.
E. Kekuatan Berlakunya Kontrak Pengelolaan Investasi Reksa Dana Dalam
Pengaturan Pemenuhan Redemption Unit Penyertaan Di Reksa Dana
Reksa dana gadjah Mada dibentuk berdasarkan kontrak investasi kolektif,
dalam kontrak investasi kolektif terdapat kontrak pengelolaan investasi reksa dana
yang dilaksanakan oleh manajer investasi, sebagaimana tercantum dalam pasal-
pasal kontrak investasi kolektif yang berkenaan mengenai kewajiban dan
tanggung jawab manajer investasi.
Selain kontrak pengelolaan investasi reksa dana, didalam kontrak investasi
kolektif juga tercantum kontrak penitipan kolektif yang dilakukan oleh bank
88Setelah memberitahukan secara tertulis kepada Bapepam, Manajer investasi dapat menginstruksikan kepada Bank Kustodian dan agen penjual untuk melakukan penolakan pembelian kembali (redemption) unit penyertaan (angka 3, Peraturan Bapepam Nomor. IV.B.1)
94
kustodian, dimana bank kustodian wajib memelihara dan menjaga harta kekayaan
reksa dana, sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal kontrak investasi kolektif
yang berkenaan mengenai kewajiban dan tanggung jawab bank kustodian.
Kontrak investasi kolektif yang dibuat oleh manajer investasi dan bank
kustodian mengikat para pemegang unit penyertaan dengan mendasarkan pada
prinsip kebebasan berkontrak sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer). Dimana antara bank kustodian dan
manajer investasi tidak ada hubungan afiliasi, ketiadaan hubungan afiliasi antara
bank kustodian dan manajer investasi dimaksudkan agar berjalannya mekanisme
check and balance, sehingga bank kustodian dan manajer investasi dapat bekerja
untuk kepentingan para pemegang unit penyertaan dengan profesional.
Kontrak investasi kolektif adalah perjanjian baku, karena bentuk perjanjiannya
dibentuk dan disusun bersama oleh bank kustodian dan manajer investasi. Dimana
perjanjian ini kemudian berlaku mengikat para investor (para pemegang unit
penyertaan) yang bersedia untuk mengikatkan dirinya.
Pengelolaan dana dalam reksa dana harus berdasarkan kontrak89 dan
pengelolaan
89 Pasal 21 ayat (1) dan 18 ayat (4) UU. No.8 tahun 1995
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajer investasi Reksa Dana Gadjah Mada telah melaksanakan
kewajibannya dalam hal terjadinya redemption unit penyertaan sesuai
dengan kontrak pengelolaan investasi, Peraturan Bapepam Nomor. IV.B.1
Tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun1995 tentang Pasar Modal.
Terbukti dengan tidak diberikannya sanksi oleh Bapepam atas
pengelolaannya selama tejadinya redemption unit penyertaan secara besar-
besaran pada selama Tahun 2005 sampai dengan saat ini.
2. Kontrak pengelolaan investasi dapat menyebabkan Manajer investasi
melakukan penundaan pembelian kembali (redemption) unit penyertaan
dengan persetujuan dan sepengetahuan Bapepam. Sebagaimana juga diatu
dalam Pasal 20 ayat (3) huruf d Undang-Undang Nomor 8 Tahun1995
tentang Pasar Modal dan angka 3 huruf d Peraturan Bapepam Nomor.
96
IV.B.1 Tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif
B. Saran
1. Masyarakat pemodal sebelum melakukan investasi di Reksa Dana
sebaiknya memahami dahulu investasi di reksa dana, kemudian pastikan
bahwa pilihan investasi ini untuk tujuan jangka panjang dan dalam
memilih reksa dana sebaiknya melakukan penilaian dan analisis jenis
investasi apa yang sesuai dengan karakter investasi pemodal kemudian
baru membandingkan kinerja antara satu reksa dana dengan yang lain dan
pilih yang terbaik.
2. Mengingat bahwa Reksa Dana adalah bisnis kepercayaan, dimana
masyarakat mempercayakan dananya untuk dikelola oleh Manajer
investasi. Maka Manajer investasi dituntut menjalankan profesinya sebaik
mungkin dan menciptakan kondisi yang nyaman bagi Masyarakat dalam
menanamkan dananya di Reksa Dana dengan fasilitas yang
memungkinkan investor untuk melakukan penilaian investasinya.
97
Daftar Pustaka
Daftar Buku:
Abdul Halim, 1997, Analisis Investasi, Salemba Empat
Asril Sitompul, 2000, REKSA DANA Pengantar dan Pengenalan Umum, Penerbit
PT.Citra Aditya Bakti, Bandung
Eko Priyo Pratomo, Ubaidilah Nugraha, 2001, Reksa dana, Solusi dan
Perencanaan Investasi di Era Modern, Gramedia Pustaka Utama.
Gunawan Widjaya, 2004, Efek Sebagai Benda, PT. Raja Grafindo Persada
_______________, 2006, SERI ASPEK HUKUM PASAR MODAL,
PENITIPAN KOLEKTIF, PT. Raja Grafindo Persada
Hassan Zein Machmud, 1998, CATATAN KOLOM HASSAN ZEIN, Global
bookTM
Imam Sjahputra Tunggal, 2000, Tanya-Jawab Aspek Hukum Reksa dana di
Indonesia, Harvarindo
I Putu Gede Ary Suta, 2000, Menuju Pasar Modal Modern, Penerbit Yayasan
SAD SATRIA BHAKTI
John Downes, Jordan Elliot Goodman, 1999, Kamus Istilah Keuangan dan
Investasi, edisi ketiga, PT.Elex Media Komputindo (Baron’s Educational
Series,Inc)
Marzuki Usman (Editor Kepala), 1997, Bunga Rampai REKSA DANA, Balai
Pustaka
Nindyo Pramono, 1997, Sertifikat Saham PT GO PUBLIC dan Hukum Pasar
Modal Indonesia, Citra Aditya Bakti
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum , Cetakan Ketiga,
Universitas Indonesia Press, Jakarta
Sri Handaru Yulianti, Handoyo Prasetyo, Fandy Tjiptono, 1996, Manajemen
Portofolio dan Analisis Investasi, Penerbit ANDI Yogyakarta
Tim Uang & Efek (editor), 1997, Mengapa Harus Reksa Dana, Glory Offset Press
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, 2001, PASAR MODAL DI
INDONESIA, Pendekatan tanya jawab, Salemba Empat
98
William F.Sharpe, Gordon J.Alexander, Jeffery V.Balley, 1997, Investment 5th
Edition Edisi Bahasa Indonesia (jilid 2),
Daftar Peraturan:
Undang-Undang :
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
Peratuan Pemerintah :
Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di
Bidang Pasar Modal
Keputusan Menteri Keuangan :
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 695 / KMK.011 / 1985 Tentang emisi efek
melalui pasar modal
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 646/KMK.010/1995
tentang Pemilikan Saham atau Unit Penyertaan oleh Pemodal Asing.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal:
Keputusan-01/PM/1996 Peraturan Nomor II.F.4 tentang Pemeriksaan Reksa dana
Keputusan-17/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan
Izin Usaha Reksa dana.
Keputusan-18/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.2 tentang Pedoman Anggaran
Dasar Reksa Dana Berbentuk Perseroan.
Keputusan-19/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan
Reksa Dana Berbentuk Perseroan
Keputusan-20/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.4 tentang Pedoman Kontrak
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan
Keputusan-21/PM/1996 Peraturan Nomor IV.A.5 tentang Pedoman Kontrak
Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan
99
Keputusan-22/PM/1996 Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang telah diubah dengan
kep-07/PM/1997
Keputusan-23/PM/1996 Peraturan Nomor IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Keputusan-96/PM/1996 Peraturan Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari
Efek Dalam Portofolio Reksa Dana.
Keputusan-08/PM/1997 Peraturan Nomor IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman
Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka.
Keputusan-24/PM/1996 Peraturan Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan
Efek.
Keputusan-25/PM/1996 Peraturan Nomor V.B.1 tentang Perizinan Wakil
Perusahaan Efek.
Keputusan-110/PM/1996 Peraturan Nomor V.B.2 tentang Perizinan Perusahaan
Efek.
Keputusan-26/PM/1996 Peraturan Nomor V.C.1 tentang Perizinan Penasihat
Investasi.
Keputusan-27/PM/1996 Peraturan Nomor V.D.1 tentang Pengawasan terhadap
Wakil dan Pegawai Perusahaan Efek.
Keputusan-28/PM/1996 Peraturan Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Interen
dan Penyelenggaraan Pembukaan oleh Perusahaan Efek.
Keputusan-31/PM/1996 Peraturan Nomor V.G.1 tentang Perilaku yang Dilarang
Bagi Manajer Investasi.
Keputusan-32/PM/1996 Peraturan Nomor V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan
dalam rangka Pengambilan Keputusan oleh Manajer Investasi.
Keputusan-33/PM/1996 Peraturan Nomor V.H.1 tentang Perilaku yang Dilarang
bagi Penasehat Investasi.
Keputusan-98/PM/1996 Peraturan Nomor VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi
Reksa Dana.
Keputusan-99/PM/1996 Peraturan Nomor VIII.G.9 tentang Informasi dalam
Ikhtisar Keuangan Singkat Reksa Dana.
100
Keputusan-52/PM/1996 Peraturan Nomor IX.C.4 tentang Penyertaan Pendaftaran
dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang telah diubah dengan kep-10/PM/1997
Keputusan-54/PM/1996 Peraturan Nomor IX.C.6 tentang Pedoman Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penwaran Umum
Keputusan-100/PM/1996 Peraturan Nomor X.D.1 tentang Laporan Reksadana
Yang Telah Diubah Dengan kep-14/PM/1997
Keputusan-70/PM/1996 Peraturan Nomor X.F.1 tentang Laporan Yang
Dipersyaratkan bagi Penasehat Investasi
Keputusan-71/PM/1996 Peraturan Nomor X.F.2 tentang Kewajiban Penyimpanan
dan Pemeliharaan Catatan Bagi Penasehat Investasi
Keputusan-72/PM/1996 Peraturan Nomor X.F.3 tentang Keterbukaan
Kepentungan Dalam Efek Dari Penasehat Investasi
Daftar Situs Internet:
www.kompas.com
www.bisnis.com
www.bankniaga.com
www.reksadanagama.com
www.bapepam.go.id
www.riau-pos.com
Daftar Surat Kabar:
KOMPAS, 8 April 2005, Finansial, Pencairan Reksadana Masih Terus Berlanjut,
hal.14
KOMPAS, 11 April 2005, Finansial, “Redemption” yang Menghantui Reksadana,
hal.12
KOMPAS, 16 April 2005, Finansial, Nilai Aktiva Bersih Reksadana Mulai
Bergerak Naik, hal.14
KOMPAS, 5 Desember 2005, Bisnis dan Keuangan, Maembangun Kembali
Reksadana, hal.13
KOMPAS, 17 Desember 2005, Bisnis dan Keuangan, NAB Reksadana Jeblok,
hal.13
101