Tugas Cippa

21
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1 KESELAMATAN KERJA DAN KETERAMPILAN DI LABORATORIUM KIMIA NAMA : MUSDALIPA NIM : H31115006 GOL/KLP : H3/3 HARI/TGL : RABU/07 OKTEBER 2015 ASISTEN : MASHYTA DWI PRATIWI LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN

description

adagsrh

Transcript of Tugas Cippa

Page 1: Tugas Cippa

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA DASAR 1

KESELAMATAN KERJA DAN KETERAMPILAN

DI LABORATORIUM KIMIA

NAMA : MUSDALIPA

NIM : H31115006

GOL/KLP : H3/3

HARI/TGL : RABU/07 OKTEBER 2015

ASISTEN : MASHYTA DWI PRATIWI

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2015

Page 2: Tugas Cippa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan

kerja dalam melakukan proses penelitian.selain itu juga pengenalan alat praktikum

bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut.Alat-

alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau pun prktikum

terutama dalam proses praktikum kimia.hal penting mengetahui alat-alat

laboratorium agar mendapatkan hasil penelitian yang aik dan benar.data-data yang

tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.

Selama melakukan kegiatan percobaan kita dituntut untuk selalu waspada

khususnya ketika menggunakan bahan kimia berbahaya. Wadah bahan kimia harus

selalu mencantumkan simbol peringatan untuk menunjukan tindakan pencegahan

yang dibutuhkan untuk menanganinya. Zat kimia berbahaya biasanya diberi simbol

tertentu sebagai tanda peringatan dengan makna, seperti korosif, mudah terbakar,

beracun, pengoksidasi, iritan, mudah meledak, berbahaya pada lingkungan air, dan

harfrm. Selain itu kita harus memahami prosedur percobaan, sifat zat kimia yang

digunakan serta sifat hati-hati dalam bekerja, resiko kerja dapat diminimalkan atau

dihindari dengan menggunakan peralatan keselamatan kerja. Dalam praktikum

pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara

detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut.

Oleh karena itu praktukum dimaksudkan agar tercapainya tujuan percoban

dan kita perlu mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan, selain itu praktikan

harus tahu cara menggunakannya serta teknik dan prosedur yang benar.

Page 3: Tugas Cippa
Page 4: Tugas Cippa

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah keselamatan kerja serta keterampilan

dilaboratorium kimia. Keselamat kerja menyangkut segenap proses praktikum di

laboratorium dan pengenalan simbol bahaya bahan kimia dan cara penangannya.

Sedangkan keterampilan dilaboratorium menyangkut pengenalan dan cara

penggunan alat yang umum digunakan dilaboratorium kimia

1.2.2 Tujuan Percobaan

Keselamatan kerja di laboratorium

1. Memahami prinsip-prinsip keselamatan kerja dilaboratorium

2. Mengenal simbol bahaya bahan kimia dan cara penanganannya

3. Mengenal alat-alat keselamatan kerja di laboratorium dan mengetahui

fungsi masing-masing.

Keterampilan laboratorium

1. Mengenal peralatan yang umum digunakan dilaboratorium dan cara

penggunaannya

2. Mempelajari cara membuat larutan dalam air untuk zat kimia padat dan

cair

3. Mempelajari cara menimbang bahan kimia dan menyaring padatan dari

campuran heterogen

1.3 Prinsip Percobaan

Page 5: Tugas Cippa

Kita dapat mengetahui bahwa dari bahan kimia, memiliki keterampilan

dalam menggunakan alat-alat laboratorium kimi, memahami bahwa pekerjaan

berkaitan dengan keselamatan kerja dapat berpotensi bahaya bila man dilakukan

tidak sesuai dengan prosedur, memahami prosedur lebih cermat untuk percobaan

yang mengandung resiko sebanding dengan percobaan dengan resiko rendah dan

mengamati tahapan untuk mengurangi resiko dan membangkitkan kesadaran

keselamtan pekerjaan.

Page 6: Tugas Cippa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bekerja dilaboratorium selalu ada kemungkinan terjadinya

kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu sikap dan

tingkah laku pekerja, keadaan yang tidak aman dan kelalaian pengawas serta bahan

kimia dan peralatan. kecelakaan dapat dihindari dengan cara bekerja secara hati-

hati dan disiplin mengikuti peraturan yang umum ditetapkan didalam laboratorium

(Alim, 2002).

a) Sikap dan tingkah laku para pekerja

Sikap dan tingkah laku pekerja yang kemungkinan bahaya dan akan

memakai alat pelindung diri, menempati urutan pertama sebagai penyebab

kecelakaan sikap dan tingkah laku demikian sering dimiliki oleh para pekerja yang

belum banyak pengalaman di dalam laboratorium.

b) Keadaan yang tidak aman

Kesalahan teknik juga merupakan suatu keadaan yang tidak aman. Seperti

pemanasan eter atau asaton dengan api terbuka atau melakukan reaksi kimia

eksotermis tanpa pendinginan.

c) Supervisor (pengawas)

Pengawas juga memegang peranan penting. Prosedur dan cara kerja perlu

diberikan oleh pengawas secara jelas dan sempurna sebelum dikejakan oleh para

pelaksana(Alim, 2002).

Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut

Peraturan tentang bahan berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances).

Peraturan tentang bahan berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah

Page 7: Tugas Cippa

suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama

terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya

(Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan

pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan

tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia

(Hadiat,1984).

Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan,

pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan

debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi,

kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang

memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung

dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang. ( Hadiat,

1984) membagi bahan kimia yang banyak digunakan dalam lingkungan kerja

dalam tiga kelompok besar yaitu :

1. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan

kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit,

kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.

2. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan

pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai

oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa,

rumah sakit dan perguruan tinggi. ( Lasut R, 2006)

3. Lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang terpakai tiap harinya

sehingga para pekerja terpapar bahaya dari bahan-bahan kimia itu. Bahaya

itu terkadang meningkat dalam kondisi tertentu mengingat sifat bahan-

Page 8: Tugas Cippa

bahan kimia itu, seperti mudah terbakar, beracun, dan sebagainya. Dengan

demikian, jelas bahwa bekerja dengan bahan-bahan kimia mengandung

risiko bahaya, baik dalam proses, penyimpanan, transportasi, distribusi, dan

penggunaannya. Akan tetapi, betapapun besarnya bahaya bahan-bahan

kimia tersebut, penanganan yang benar akan dapat mengurangi atau

menghilangkan risiko bahaya yang diakibatkannya.

Menurut( Lubis M, 1993), Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas

memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai dengan simbol-simbol bahaya. Simbol

bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang orange, kategori

bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi

dalam:

1.   Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)

2.   Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau

3.   Kombinasi dari keduanya.

Penandaan dan pemberian label terhadap jenis-jenis bahan kimia diperlukan

untuk dapat mengenal dengan cepat dan mudah sifat bahaya dari suatu bahan

kimia. Mengenal dengan label ini amat penting dalam penanganannya, transportasi

dan pengimpanan bahan-bahan atau pergudangan.(Hadiet,1984)

1.      LABEL ATAU SIMBOL BAHAYA

Label dan simbol bahaya bahan-bahan kimia serta cara penanganan secara umum

sebagai berikut (Kasut R,2006).

a.      Explosive (bersifat mudah meledak)

Bahaya            : eksplosif pada kondisi tertentu

Contoh            : amonium nitrat, nitrodelulosa

Page 9: Tugas Cippa

Keamanan       : hindari benturan, gesekan, loncatan api dan panas.

b.      Oxidizing (pengoksidasi)

Bahaya  : oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab timbulnya

api atau penyebab sulitnya pemadaman api

Contoh : hidrogen peroksida, kalium perklorat

Keamanan : hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor

c.       Flammable (mudah terbakar)

Bahaya   : mudah terbakar

Meliputi :

1. Zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil fosfor, keamanan :

hindari campuran dengan udara.

2. Gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane. Keamanan : hindari

campuran dengan udara dan hindari sumber api.

3. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar

bila kena air atau api.

4. Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di bawah 21°C. contoh :

aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api dan loncatan

bunga api.

d.      Toxic (beracun)

Bahaya      : toksik berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, tertelan atau

kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.

Contoh      : arsen triklorida, merkuri klorida.

Kemananan: hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke

dokter bila kemungkinan keracunan.

Page 10: Tugas Cippa

e.       Harmful irritant (bahaya, iritasi)

Kode Xn (Harmful)

Bahaya            :  menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh

Contoh            :  peridin

Kemanan         : hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup,

segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.

Kode Xi (irritant)

Bahaya            : iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan

Contoh            : ammonia dan benzyl klorida

Keamanan       : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata.

Ada sedikit perbedaan pada simbol ini yaitu dibedakan dengan kode Xn dan

Xi. Untuk Bahan dan formulasi yang ditandai dengan kode Xn memiliki resiko

merusak kesehatan sedangkan jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut

(ingestion), atau kontak dengan kulit.

f.        Corrosive (korosif)

Bahaya          : korosif atau merusak jaringan tubuh manusia

Contoh          :   klor, belerang dioksida

Keamanan       : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata

g.      Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)

Bahaya      :bagi lingkungan, gangguan ekologi

Contoh      :tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin

Keamanan : hindari pembuangan langsung ke lingkungan

Page 11: Tugas Cippa

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum mengenai keselamatan kerja

dilaboratorium yaitu jas laboratorium, sarung tangan, pelindung kepala,

pelingdung wajah, pelindung pernafasan, pelindung mata, dan sepatu tertutup.dan

alat yang dikunakan dalam praktikumpengenalan alat laboratorium kimia yaitu,

pipet tetes, gelas beaker, buret, erlemaye, gelas ukur, labu ukur, tabung reaksi,

corong, cawan porselin, cawan krusible, plat tetes, spatula, kaki tiga, botol semprot,

batang pengaduk, rak tabung reaksi, kertas indikator, dan penjepit tabung.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu asam sulfat, asam klorida,

karbon tetraoksida, magnesium klorida, asam nitrat, asam asetat dan asam formiat.

3.2 Prosedur Percobaan

Langkah kerja pengenalan alat alat-alat yang umum digunakan

dilaboratorium kimia dan pengenalan simbol bahaya yaitu, mengamati alat diatas

meja praktikum yang telah dijelaskan asisten kemudian mencatat nama alat serta

menjelaskan fungsinya.

Page 12: Tugas Cippa

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel Pengenalan simbol bahaya

No Nama Bahan

Kimia

Keterangan Label Simbol

1 n-Heksana C6H14

2 Etanol C2H5OH/R=11 , S=7-16

/M=46,07 1l=0,79 kg

3 Kloroform CHCl3/ R=22-38-40,

S=2-36/37 M=119,38

1l=0,796 kg

4 Aseton CH3COCH3/R=11-36-

66-67 S=9-16-26

1l=0,79kg

Page 13: Tugas Cippa

4.2 Pembahasan

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaan

alat-alat laboratorium, bahan dan proses praktikum, tempat praktikum, dan

lingkungan serta cara-cara melakukan praktikum. Sedangkan keselamatan kerja

adalah kerjadian kerja yang tak terduga dan tidak diharapkan terjadi pada saat

praktikumberlangsung. Oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur

kesengajaa, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Setiap bahan kimia itu

berbahaya, namun tidak perlu merasa takut bekerja dengan bahan kimia bila tahu

cara yang tepat untuk menanggulanginya. Yang dimaksud berbahaya adalah dapat

menyababkan sakit atau luka, merusa, menyebabkan korosif, dan sebagainya. Jenis

bahan kimia berbahaya dapat diketahui dari lebel yang terrtera pada kemasanynya.

Dari data tersebut dapat diketahui tingkat bahya dan upaya penanggulangannya.

Pengenalan alat-alat yang umum digunakan dilaboratorium dimaksudkan

agak praktikan dapat memahami dan mengetahu jenis-jenis peralatan yang

digunakan di laboratorium, khususnya di laboratorium kimia. Alat – alat

laboratorium memiliki bentuk yang sangat unik dan khas, tentunya dengan bentuk

ini dibuat unik dan khas kareana setiap alat memiliki fungsi yang berbeda – beda. 

Page 14: Tugas Cippa

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk laboratorium

Sebaiknya sebelum dan sesudah melakukan percobaan, laboratorium

dibersihkan dan juga alat-alat serta bahan-bahan di laboratorium dilengkapi agar

para praktikan merasa nyaman dalam melakukan percobaan.

5.2.2 Saran untuk asisten

Sebaiknya kakak asisten lebih banyak senyum agar praktikan tidak tegang

saat melakukan praktikum dan juga selalu siap membimbing dan menjaga agar

praktikum berjalan lancar sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Page 15: Tugas Cippa

DAFTAR PUSTAKA

Alim , 2002. Pedoman Pengelolaan Bahan Kimia, Modul Pelatihan Pengelolaan Bahan Kimia yang diselenggarakan oleh Proyek GTZ, Yogyakarta.

Hadiat. Ed, 1984. Pedoman Pengelolaan Laboratorium IPA, PeganganGuru, Proyek Pengadaan Buku, Depdikbud.

Lasut. R, 2006. Implementasi Manajemen Bahan Kimia dan Limbah Laboratorium Kimia, Tesis , Universitas Diponegoro, Semarang.

Lubis, M. 1993. Pengelolaan Laboratorium IPA, Universitas Terbuka, Jakarta.

Moran, L. dan Masciangioli, 2010. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia, The National Academies Press, Washington.