Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

20
BAB 4 POLIMER 1. Jelaskan apa yang dimaksud bahan polimer dan sifat –sifat umumnya ? Jawab : Polimer merupakan makro molekul besar atau makromolekul yang tersusun oleh unit-unit molekul sederhana yang tersusun secara berulang-ulang. Molekul sederhana penyusun polimer dinamakan monomer. Monomer merupakan sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Sebagai contoh, etilen adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilen. Jika hanya ada beberapa unit monomer (3 hingga 9 monomer) yang tergabung bersama, maka polimer dengan berat molekul kecil yang terbentuk, polimer hasil penyusunan beberapa monomer ini disebut oligopolimer. - Secara umum sifat-sifat dari bahan polimer adalah : 1. Pencetakan yang mudah. Pada temperature relative rendah, bahan dapat dicetak dengan penyuntikan, penekanan, ekstrusi, dan seterusnya yang menyebabkan ongkos pembuatan lebih rendah daripada untuk logam dan keramik. 2. Sifat produk yang ringan dan kuat. Berat jenis polimer rendah dibandingkan dengan logam dan keramik, yaitu berkisar 1,0 – 1,7 ; yang memungkinkan membuat produk yang ringan dan kuat.

description

ddd

Transcript of Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

Page 1: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

BAB 4

POLIMER

1. Jelaskan apa yang dimaksud bahan polimer dan sifat –sifat umumnya ?

Jawab :

Polimer merupakan makro molekul besar atau makromolekul yang tersusun oleh unit-

unit molekul sederhana yang tersusun secara berulang-ulang. Molekul sederhana

penyusun polimer dinamakan monomer. Monomer merupakan sebarang zat yang dapat

dikonversi menjadi suatu polimer. Sebagai contoh, etilen adalah monomer yang dapat

dipolimerisasi menjadi polietilen. Jika hanya ada beberapa unit monomer (3 hingga 9

monomer) yang tergabung bersama, maka polimer dengan berat molekul kecil yang

terbentuk, polimer hasil penyusunan beberapa monomer ini disebut oligopolimer.

- Secara umum sifat-sifat dari bahan polimer adalah :

1. Pencetakan yang mudah. Pada temperature relative rendah, bahan dapat dicetak

dengan penyuntikan, penekanan, ekstrusi, dan seterusnya yang menyebabkan ongkos

pembuatan lebih rendah daripada untuk logam dan keramik.

2. Sifat produk yang ringan dan kuat. Berat jenis polimer rendah dibandingkan dengan

logam dan keramik, yaitu berkisar 1,0 – 1,7 ; yang memungkinkan membuat produk

yang ringan dan kuat.

3. Kurang tahan terhadap panas. Hal ini sangat berbeda dengan logam dan keramik,

karena ketahanan panas bahan polimer tidak sekuat logam dan keramik pada

penggunaannya harus cukup diperhatikan.

4. Produk-produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat tergantung pada cara

pembuatannya. Dengan mencampur zat pemplatis, pengisi, dan sebagainya. Sifat –

sifat dapat berubah dalam daerah yang luas. Misalnya plastic diperkuat serat gelas

(FRP = Fiberglass Reinforced Plastics)

5. Baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan zat kimia. Pemilihan bahan yang baik

akan menghasilkan produk yang mempunyai sifat-sifat baik sekali.

Page 2: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

6. Banyak diantara polimer isolasi listrik yang baik. Polimer mungkin juga dibuat

konduktor dengan cara mencampurnya dengan serbuk logam, butiran karbon dan

lainnya.

7. Umumnya bahan polimer lebih murah.

8. Kekerasan permukaan yang sangat kurang. Bahan polimer yang keras ada, tetapi

masih jauh dibawah kekerasan logam dan keramik.

9. Kurang tahan terhadap pelarut. Umumnya larut dalam zat pelarut tertentu kecuali

beberapa bahan khusus. Jika tidak dapat larut, mudah retak karena kontak yang terus

menerus dengan pelarut dan disertai adanya tegangan.

10. Mudah termuati listrik secara elektrostatik, kecuali bahan yang khusus dibuat agar

menjadi hantaran listrik.

2. Jelaskan perbedaan polimer termoplastik dan polimer termosseting ?

Jawab :

Perbedaan polimer termoplastik dan polimer termosseting

- Polimer termosetting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas.

Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk

ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali

(pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung

atau diperbaiki lagi. Polimer ini terdiri dari molekul rantai lurus dengan ikatan yang

kuat antar sesamanya.

Sifat polimer termoseting sebagai berikut :

Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu mengalir di dalam

cetakan.

Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang mengeraskan material

sehingga akhirnya menjadi padatan yang tidak mampu lebur kembali (infusible solid).

Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan akan terdegradasi

menghasilkan arang.

Keras dan kaku (tidak fleksibel)

Page 3: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).

Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.

Tahan terhadap asam basa.

Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.

Polimer Termoplastik

Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas.

Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan

mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang

dalam berbagai bentuk melalui  cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk

polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer

plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan

dengan struktur molekul linear atau bercabang. 

Sifat – sifat Termoplastik :

Berat molekul kecil

Tidak tahan terhadap panas.

Jika dipanaskan akan melunak.

Jika didinginkan akan mengeras.

Mudah untuk diregangkan.

Fleksibel.

Titik leleh rendah.

Dapat dibentuk ulang (daur ulang).

Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.

Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

3. Berikan tiga contoh bahan polimer yang termasuk termoplastik dan thermosetting ?

Jawab :

- Contoh plastik termoplastik yaitu sebagai berikut :

Page 4: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

Polietilena (PE)

Contohnya : Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran isolasi

kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.

Polivinilklorida (PVC) 

Contohnya : Pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik,

piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen.

Polipropena (PP) 

Contohnya : Karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi

plastic, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan

permadani.

Polistirena 

Contohnya : Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju

- Contoh Dari Termosetting

Resin Urea formaldehid (Resin Amino)

Resin Urea formaldehid adalah hasil polimerisasi kondensasi urea dengan

formaldehid. Resin ini termasuk dalam kelas resin thermosetting yang mempunyai sifat

tahan terhadap asam ,basa , tidak dapat melarut dan tidak dapat meleleh. Karena sifat-

sifat tersebut, aplikasi resin urea-formaldehid yang sangat luas sehingga industri urea-

formaldehid berkembang pesat. Resin urea ini dapat dicetak tekan, memiliki permukaan

yang keras dan mempunyai nilai dielektrik yang tinggi dan dapat diberi berbagai warna.

Contoh industri yang menggunakan industri formaldehid adalah laminating, coating,

tekstil resin finishing. Jenis resin ini banyak juga digunakan untuk mencegah berkerut

dan kusut nya kain katun dan untuk mencegah menyusutnya kayu.

Fenol-formaldehida/bakelit (Resin Phenol)

Merupakan resin sintetik yang dibuat dengan mereaksikan phenol

denganformaldehida, wujud nya keras, kuat, awet dan dapat dicetak pada berbegai

kondisi.Bahan ini mempunyai daya tahan panas dan air yang baik dan dapat diberi

macam-macam warna,sering digunakan sebagai bahan pelapis dan laminating, pengikat

batu gerinda, pengikat logam ataugelas, dapat dicetak menjadi kotak, isolator listrik,

Page 5: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

tutup botol dan tangkai pisau, plastik yang digunakan untuk peralatan listrik seperti

fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio, perekat plywo.

Melamin-formaldehida.(Resin Amino)

Resin melamin-formaldehida diperkenalkan di Jerman oleh Henkel pada

tahun 1935. Resin ini termasuk dalam golongan resin amino yang diproduksi melalui

reaksi polikondensasi antara melamin dan formaldehida. Dibandingkan dengan resin

urea-formaldehida, resin ini mempunyai kelebihan yakni transparan;

kekerasan(hardeness) yang lebih baik; stabilitas termal yang tinggi; tahan terhadap 

air, bahan kimia, dan goresan.   Dari kelebihan ini, penggunaan resin ini sangat luas,

seperti pada industri perekat, tekstil, laminasi, kertas, pelapisaan permukaan ( surface

coatings) dan sebagainya.

Polyesters

Poliester di industri digunakan dalam penguatan ban, tali, kain buat sabuk mesin

pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan

tingkat penyerapan energi yang tinggi.Serat-serat poliester juga bisa dicampur

dengan serat-serat katun, wol, rayon dan sutera. Sifat-sifat serat poliester adalah

sebagai berikut:

o Tahan kusut, baik untuk pakaian wanita maupun pria.

o Tahan cuci dan tidak kusut kalau dicuci.

o Lebih tahan sinar matahari dari pada nylon.

o Dapat ditekan dengan setrika panas (150° C), hingga terjadi lipatan tetapi dapat

dihilangkan dengan panas yang sama

4. Jelaskan cara pembuatan dan penggunaan bahan polimer poliestirena ?

Jawab :

- Pembuatan Polistirena

Polystyrene terbentuk dengan suatu reaksi polimerisasi adisi terhadap molekul stirena

sebagai monomer dengan melibatkan partikel cis 1-4 polibutadiena, melalui suatu

mekanisme yang disebut grafting. Grafting adalah mekanisme dimana rantai polistirena

Page 6: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

terikat secara kimia terhadap rangka polibutadiena. Polimer yang dihasilkan berwujud

padatan yang berwarna putih dan bersifat thermoplastik.

Reaksi :

Tahap penyiapan bahan baku

a. Stirena

Stirena monomer sebagai bahan baku utama disimpan dalam bentuk cair dalam tangki

penyimpan (T-01) pada suhu 30oC dan tekanan 1 atm, dialirkan ke dalam mixer 1 (M-01)

untuk dicampur dengan arus recycle dengan menggunakan pompa sentrifugal P-01 dan

selanjutnya dialirkan ke mixer 2 (M-02) yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu

oleh pemanas HE-01.

b. Etil Benzena

Etil Benzena sebagai pelarut disimpan dalam bentuk cair dalam tangki penyimpan (T-02)

pada suhu 30oC dan tekanan 1 atm, dialirkan ke mixer 1(M-01) dengan menggunakan

pompa sentrifugal P-02 dan selanjutnya bersama stirena dan arus recycle dialirkan ke

mixer 2 (M-02) yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu oleh pemanas HE-01.

c. Cis 1-4 polibutadiena

Cis 1-4 polibutadiena yang disimpan dalam bentuk padat dalam gudang (G-01) pada suhu

30oC dan 1 atm, diangkut dengan menggunakan bucket elevator BE-01 menuju Hammer

mill HM-01 untuk direduksi ukurannya dari 2,5 cm menjadi 10 μm, kemudian

polibutadiena yang tidak memenuhi syarat dan yang melebihi ukuran dipisahkan di

screner SC-01. Polibutadiena yang memenuhi syarat dikirim ke mixer 2 (M-02) dengan

Page 7: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

menggunakan belt conveyor BC-01, sedangkan yang melebihi ukuran akan menjadi

limbah. Di mixer 2 (M-02) yang dilengkapi dengan pengaduk, polibutadiena dicampur

dengan bahan baku lainnya. Supaya polibutadiena terlarut sempurna, maka mixer 2 (M-

02) dioperasikan pada suhu 105oC dan tekanan 1 atm dengan waktu tinggal 4,5 jam. (US

Patent,1983)

2.Tahap Reaksi

Campuran stirena monomer, Etil Benzena, Polibutadiena dan inisiator Benzoil Peroksida

dimasukkan ke dalam reaktor (R-01) yang berupa tangki berpengaduk. Reaksi yang

terjadi adalah reaksi eksotermis sehingga diperlukan pendingin dengan menggunakan

jaket pendingin. Sebagai pendingin digunakan air yang masuk pada suhu 30oC dan

keluar pada suhu 45oC. Kondisi operasi dalam reaktor dipertahankan pada suhu 137oC

dan tekanan 1 atm selama 7,6 jam untuk mencapai konversi sebesar 85% (US

Patent,1976).

3. Tahap Akhir

Produk yang keluar dari reaktor berbentuk slurry dengan menggunakan pompa

sentrifugal P-05 dialirkan ke devolatilizer yang dioperasikan pada suhu 150oC dan

tekanan vacuum 0,5 atm untuk memisahkan sisa pereaktan dengan produk High Impact

Polystyrene berdasarkan titik didihnya. Sisa pereaktan yang berupa Stirena monomer, Etil

Benzena dikondensasikan di kondensor (C-01) dan hasil kondensasi direcycle kembali

sebagai bahan baku Produk High Impact Polystyrene yang telah terpisah dari sisa

pereaktan dengan suhu 150oC didinginkan terlebih dahulu di cooler (C-02) sampai suhu

30oC. Kemudian dimasukkan ke Rotary Dryer (RD) untuk dikeringkan dengan efisiensi

72%. Selanjutnya dalam pellet mill (PM) strand dipotong menjadi bentuk pellet,

kemudian HIP akan di teruskan ke screner (SC-02) untuk mendapatkan keseragaman

ukuran dan selanjutnya HIP akan dimasukkan ke dalam unit pengantongan pada gudang

(G–03).

Kegunaan poliestirena

- Bahan pembuatan foam

- Bahan packaging pada industri makanan

Page 8: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

- Bahan pengerat pada kertas

- Bahan pembuatan piringan CD.

-

5. Jelaskan cara pembuatan dan penggunaan bahan polimer polivinikolrida ?

Jawab :

- Pembuatan PVC

PVC dihasilkan dari dua jenis bahan baku utama: minyak bumi dan garam dapur (NaCl).

Minyak bumi diolah melalui proses pemecahan molekul yang disebut cracking menjadi

berbagai macam zat, termasuk etilena ( C2H4 ), sementara garam dapur diolah melalui

proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida (NaOH) dan gas klor (Cl2). Etilena

kemudian direaksikan dengan gas klor menghasilkan etilena diklorida (CH2Cl-CH2Cl).

Proses cracking/pemecahan molekul etilena diklorida menghasilkan gas vinil klorida

(CHCl=CH2) dan asam klorida (HCl). Akhirnya, melalui proses polimerisasi

(penggabungan molekul yang disebut monomer, dalam hal ini vinil klorida) dihasilkan

molekul raksasa dengan rantai panjang (polimer): polivinil klorida (PVC), yang berupa

bubuk halus berwarna putih. Masih diperlukan satu langkah lagi untuk mengubah resin

PVC menjadi berbagai produk akhir yang bermanfaat.

Penampakan resin PVC sangat mirip dengan tepung terigu. Dan resin PVC memang

dapat dianalogikan seperti tepung terigu: keduanya tidak dapat digunakan dalam bentuk

aslinya. Seperti halnya tepung terigu yang harus diolah dengan mencampurkan berbagai

kandungan lain hingga menjadi kue tart dan berbagai jenis roti yang menarik, resin PVC

juga harus diolah dengan mencampurkan berbagai jenis zat aditif hingga dapat menjadi

berbagai jenis produk yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Page 9: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

Klik untuk memperbesar

a. Produksi klorin

Garam (natrium klorida) yang diperoleh dari laut kering prasejarah dilarutkan dalam air

untuk membentuk solusi yang disebut air garam. Solusi ini ditempatkan dalam sebuah sel

dan sebuah arus listrik yang melewatinya.gelembung gas Klorin off di salah satu bagian

dari sel dan logam natrium diproduksi di lain. natrium bereaksi dengan air untuk

membentuk soda kaustik (sodium hidroksida) dan gas hidrogen. Kedua yang memiliki

kegunaan komersial penting.

Generasi gas klorin melibatkan merkuri logam cair (senyawa-senyawa yang beracun) dan

dapat menyebabkan efek buruk pada lingkungan. Salah satu contoh seperti itu di tahun

1950-an di Jepang di Teluk Minamata di mana melarikan diri dan terkontaminasi merkuri

ikan dan memasuki rantai makanan yang menyebabkan kematian banyak penduduk

lokal. Oleh karena itu tanaman industri sangat berhati-hati dalam mencegah merkuri dari

melarikan diri namun selalu ada beberapa merkuri yang hilang mengapa metode baru

untuk membuat klorin sekarang digunakan. Metode baru ini melibatkan diafragma asbes

di sel yang berpori dan memungkinkan arus listrik untuk mengalir serta menolak korosi

dari klorin dan soda kaustik.Metode ini lebih aman karena tidak ada asbes hilang dan

ketika diafragma diganti dapat dibuang secara aman dan mudah. Namun, satu kejatuhan

dari metode ini adalah bahwa ia membentuk lebih encer larutan soda kaustik sehingga

memerlukan uap pemanasan untuk menghilangkan kelebihan air dan membuatnya lebih

terkonsentrasi sebelum dapat dijual di untuk penggunaan komersial.

Pembuatan akun PVC 30% dari klorin yang dihasilkan industri. Kehadiran klorin

membuat PVC kompatibel dengan berbagai bahan lain yang membuat PVC sangat

fleksibel. Juga, klorin membuat flame retardant PVC dan memungkinkan PVC harus

dibedakan ketika menyortir plastik untuk didaur ulang. Namun klorin itu sendiri sangat

korosif dan adalah gas mematikan.Hal ini berbahaya untuk menangani dan orang tewas

Page 10: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

dalam insiden industri yang melibatkan klorin. langkah-langkah keamanan yang ketat

karena itu diambil di mana klorin yang bersangkutan termasuk dalam pengangkutan

kimia ini

b. Produksi Ethylen

Ethylene berasal dari minyak atau gas alam yang halus dan 'retak' dengan memanaskan

etana, propana atau butana atau naptha dari minyak. Misalnya proses pemecahan untuk

metana dapat hadir sebagai berikut:

2CH 4 --> C 2 H 2 + 3H 2

Hasil  dari proses ini termasuk hidrogen dapat dibakar untuk menyediakan energi dan

propylene yang direklamasi seperti yang berharga. Merupakan hasil reaksi yang mudah

terbakar tetapi tidak beracun atau menyebabkan kanker.

c.       Produksi PVC

Ethylene dan klorin yang dikombinasikan untuk membentuk dichloride, ethylene cair (i)

yang kemudian dipanaskan untuk memberikan vinil klorida (ii) yang kemudian disuling

off dan memberikan gas hidrogen klorida;

H 2 C = CH 2 + ClH 2 C-CH 2 Cl --> H 2 C = CHCl + HCl                            (I) (ii)

Reaksi samping juga terjadi untuk membentuk senyawa organoklorin beberapa yang d

ikumpulkan karena mereka memiliki penggunaan komersial. Sisanya oleh-produk yang

dibakar untuk merebut kembali klorida hidrogen, yang dapat didaur ulang dan bereaksi

dengan ethylene dichloride lebih untuk membentuk etilen baru.

Vinyl chloride gas kurang berbahaya daripada klorin Namun kanker hati angiosarcoma

disebut telah dikaitkan dengan orang-orang yang bekerja dengan vinil klorida. Pekerja

yang terpapar itu sekarang dilindungi dan kebocoran dan kerugian gas vinil klorida dalam

tanaman menurun ke minimum mutlak dan jejak sisa dalam produk PVC dikeluarkan

sejauh mungkin. Perbaikan ini memastikan bahwa masyarakat umum tanpa resiko sama

sekali dari kimia ini.

Tekanan diterapkan pada vinil klorida (terdispersi dalam air sebagai suspensi atau emulsi)

di ruang tekanan tinggi pada suhu 50-70 ° C. Peran air adalah untuk menghapus dan

Page 11: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

mengontrol panas yang dilepaskan dalam proses polimerisasi. PVC bentuk partikel kecil

yang tumbuh dan ketika mereka mencapai ukuran yang diinginkan reaksi dihentikan dan

setiap vinil klorida tidak bereaksi disuling off dan digunakan kembali. PVC dipisahkan off

dan dikeringkan untuk membentuk serbuk putih.

- Pemrosesan Menjadi Produk Akhir

Satu tahap penting lagi sebelum resin PVC bisa ditransformasikan menjadi berbagai produk

akhir adalah pembuatan  compound/adonan (compounding). Compound adalah resin PVC

yang telah dicampur dengan berbagai aditif yang masing-masing memiliki fungsi tertentu,

sehingga siap untuk diproses menjadi produk jadi dengan sifat-sifat yang diinginkan. Sifat-

sifat yang dituju meliputi warna, kefleksibelan bahan, ketahanan terhadap sinar ultra violet

(bahan polimer/plastik cenderung rusak jika terpapar oleh sinar ultra violet yang terdapat

pada cahaya matahari), kekuatan mekanik transparansi, dan lain-lain. PVC dapat

direkayasa hingga bersifat keras untuk aplikasi-aplikasi seperti pipa dan botol plastik,

lentur dan tahan gesek seperti pada produk sol sepatu, hingga bersifat fleksibel/lentur dan

relatif tipis seperti aplikasi untuk wall paper dan kulit imitasi. PVC dapat juga direkayasa

sehingga tahan panas dan tahan cuaca untuk penggunaan di alam terbuka. Dengan segala

keluwesannya, PVC cocok untuk jenis produk yang nyaris tak terbatas dan setiap

compound PVC dibuat untuk memenuhi kriteria suatu produk akhir tertentu.

Compound PVC kemudian dapat diproses dengan berbagai cara untuk memenuhi ratusan

- Kegunaan polivinil klorida

polivinil klorida banyak dipergunakan untuk untuk membuat pipa, selang keras, lapisan

lantai, piringan hitam, dan lain-lain.

6. Jelaskan fungsi penambahan aditif pada pembuatan polimer ?

Jawab :

Berdasarkan fungsinya, bahan tambahan atau zat aditif polimer dapat dikelompokkan

menjadi :

1. bahan pelunak (plasticizer);

2. bahan penyetabil (stabilizer);

3. bahan pengisi (filler);

4. pewarna (colorant)

Page 12: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

1.  Plasticizer, fungsinya untuk mengubah sifat mekanik polimer, Semakin tinggi

modulus young maka akan semakin kaku, karena itu ditambahkan plastisizer untuk

menurunkan kakauan dan temperatur transisi glass (Tg).

2.  Stabillizer, berfungsi untuk mempertahankan produk plastik dari kerusakan, baik

selama proses, dalam penyimpanan, maupun aplikasi produk.

Ada 3 jenis bahan penyetabil yaitu:

·       penyetabil panas (heat stabilizer), menghambat degradasi thermal, energi (panas)

yang terserap dapat memicu radikal bebas yang dapat menimbulkan reaksi oksigen dan

membentuk senyawa karbonil, hal ini yang dapat menimbulkan warna kuning atau

kecoklat-cokltan pada produk akhir.

·      penyetabil terhadap sinar ultra violet (UV stabilizer), matahari memiliki panjang

gelombang sampai di permukaan bumi sekitar 3000-4000 A, hal ini dapat memecahkan

senyawa kimia terutama senyawa organik.

·         dan antioksidan, mengurangi krusakan produk dari peroses oksidasi yang dapat

memutuskan rantai polimer. Tanda yang terlihat apabila produk plastik telah teroksidasi

adalah:

-  polimer menjadi rapuh

- kecepatan alir polimer tidak stabil dan cenderung menjadi lebih tinggi.

- sifat kuat tariknya berkurang

-  terjadi retak-retak pada permukaan produk

-  terjadi perubahan warna

3.  Filler, menurut fungsi dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

·         Dapat memperkuat polimer dan meningkatkan sifat mekanik.

Page 13: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

·         Digunakan untuk mengisi ruang dan mengurangi jumlah resin yang digunakan

dalam proses produksi (hemat resin).

·         Meningkatkan slektivitas listrik.

4.  Colorant,  berfungsi untuk meningkatkan penampilan dan memperbaiki sifat tertentu

dari bahan plastik. Pertimbangan yang perlu diambil dalam memilih warna yang sesuai

7. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis aditif yang sering digunakan pada pembuatan

polimer. ?

Jawab :

Beberapa jenis zat aditif yang ditambahkan pada suatu plastik antara lain yaitu:

1. Plasticizer (pemlastis) yang digunakan untuk membantu proses melancarkan proses

dan membuat polimer plastik menjadi lentur.

2. Stabilizer digunakan untuk mencegah terurainya polimer apabila terkena panas atau

sinar UV.

3. Antioksidan digunakan untuk mencegah proses oksidasi yang tidak diinginkan.

4. Slip dan antistatic additive. Slip additive berfungsi untuk mengurangi pergesekan

pada permukaan plastik dan untuk meningkatkan sifat dari produk akhir. Sedangkan

antistatic additive berfungsi menurunkan daya hantar listrik dari plastik. Kedua jenis

bahan ini biasanya digunakan bersamaan.

5. Coloring agent digunakan untuk mewarnai bahan plastik.

8. Jelaskan perbedaan dyes dan pigmen pada pembuatan polimer ?

Jawab :

Dyes, bahan ini larut dalam bahan plastik sehingga menjadi satu sistem dan terdispersi

secara merata setelah melalui proses pencampuran. Dyes mempunyai light fastness dan

ketahanan panas kurang baik dan dapat mengalami migrasi (bergerak ke permukaan)

sehingga mengurangi daya tarik dan kadang-kadang dapat meracuni kulit. Penggunaan

dyes dalam plastik jumlahnya terbatas.

Pigment, bahan ini tidak larut dalam bahan plastik tetapi hanya terdispersi diantara rantai

molekul bahan plastik tersebut. Pencampuran bahan tersebut dengan bahan plastik

kadang-kadang memerlukan teknologi dan peralatan khusus. Derajat dispersi pigmen

Page 14: Tugas Bkk Bab 4 (Polimer)

dalam bahan plastik tergantung pada suhu, waktu pencampuran dan alat pencampur serta

ukuran partikel pigmen dan berat molekul bahan plastik.