Tugas Besar Pks2 Terbaruuuuu

download Tugas Besar Pks2 Terbaruuuuu

of 15

Transcript of Tugas Besar Pks2 Terbaruuuuu

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN PERHITUNGAN JUMLAH ITEM CACAT BARANG PADA KORAN SAMARINDA POSTLATAR BELAKANGMedia cetak khususnya pada kota Samarinda mengalami peningkatan yang pesat, dikarenakan jumlah penduduk yang meningkat dan faktor kesadaran masyarakat akan kebutuhan informasi kota Samarinda. Pada industri media cetak, khususnya koran yang harus tersebar pada pagi harinya dengan berita yang ter-update, maka mengharuskan untuk tetap menjaga kualitas proses produksi, karena mengingat waktu produksi yang tidak panjang. Oleh karena itu media cetak dituntut menyelesaikan produksinya dengan cepat tetapi tetap dengan kualitas yang terjaga. Khususnya pada item cacat, dikarenakan biaya bahan baku yang akan terbuang banyak apabila banyak terjadi item cacat. Maka dari itu diadakanlah pengendalian kualitas pada proses produksi media cetak harian lokal Samarinda ini.

TUJUANTujuan dari kami melakukan pengendalian kualitas adalah untuk menganalisa dari permasalahan kualitas, sehingga di dapat permasalahan dan dapat ditentukanlah solusinya. Sehingga perusahaan bisa melakukan perbaikan sistem,baik itu sistem secara internal ataupun eksternal.

BATASAN MASALAHProduk yang kami amati kali ini adalah koran harian lokal Samarinda, yaitu Samarinda Post pada proses produksinya, khususnya pada item cacat. Kami langsung melakukan pengambilan data pada bagian produksi yang memang sudah mencatat banyaknya item cacat. Data yang kami dapatkan adalah sebanyak 436 data dari 40 kali pengambilan dengan 1 kali pengambilan adalah per 50 eksemplar koran.

PENGUMPULAN DATAKarakteristik kualitas pada objek yang kami amati adalah rusak kertas, cacat pencetakan, rusak penyimpanan, rusak transport, cacat pemotongan. Jenis cacat produk Kertas Rusak Cacat pencetakan Rusak Penyimpanan Rusak transport Cacat Pemotongan Mesin macet Jumlah produk cacat 7 15 9 18 5 10

Berikut ini adalah pengambilan data yang kami dapatkan dari bagian produksi koran Samarinda Post:I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah cacat (Di) 21 15 11 4 23 12 6 5 9 8 15 8 9 11 10 12 9 7 10 11 13 20 Bagian Tak Sesuai Sampel (Pi) 0.42 0.3 0.22 0.08 0.46 0.24 0.12 0.1 0.18 0.16 0.3 0.16 0.18 0.22 0.2 0.24 0.18 0.14 0.2 0.22 0.26 0.4

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40JUMLAH

19 14 11 7 9 10 8 6 9 7 8 12 14 20 8 13 7 5436

0.38 0.28 0.22 0.14 0.18 0.2 0.16 0.12 0.18 0.14 0.16 0.24 0.28 0.4 0.16 0.26 0.14 0.1 8.72

ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISAKarakteristik kualitas pada objek yang kami amati adalah rusak kertas, cacat pencetakan, rusak penyimpanan, rusak transport, cacat pemotongan. Karakteristik kualitas ini didapat dari spesifikasi perusahaan. Rusak kertas yang kami maksud disini adalah kertas rusak yang terjadi pada saat proses pencetakan, lalu cacat pencetakan maksudnya adalah pada saat pencetakan terdapat tinta yang menggumpal pada kertas, rusak penyimpanan maksudnya adalah kertas rusak diakibatkan karena penyimpanan, rusak transport maksudnya adalah rusaknya koran pada saat transport ke penjual yang diakibatkan faktor-faktor tak terduga seperti terkena hujan dan sebagainya, cacat pemotongan maksudnya adalah pada saat kertas sudah melewati proses pencetakan akan dilakukan tahap pemotongan dan disinilah terjadi kesalahan pemotongan. Jenis cacat produk Kertas Rusak Cacat pencetakan Rusak Penyimpanan Rusak transport Cacat Pemotongan Mesin macet Berikut adalah diagram paretonya:Jumlah produk cacat 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0R us Ca ak ca tp en ce Ru ta ka sa n k Pe ny im pa na n Ru sa k tra ns Ca po ca rt tP em ot on ga n M es in m ac et

Jumlah produk cacat 7 15 9 18 5 10

Jumlah produk cacat

Koran Samarinda Post adalah media cetak yang cukup mempunyai brand di mata masyarakat Samarinda, sehingga pengendalian kualoitas sangatlah penting untuk

Ke rta s

tetap menjaga brand yang sudah mereka miliki di mata masyarakat, bahkan diperlukan peningkatan kualitas. Berikut ini adalah pengambilan data yang kami dapatkan dari bagian produksi koran Samarinda Post yang diambil oleh perusahaan:I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah cacat (Di) 21 15 11 4 23 12 6 5 9 8 15 8 9 11 10 12 9 7 10 11 13 20 19 14 11 7 9 10 8 6 9 7 8 Bagian Tak Sesuai Sampel (Pi) 0.42 0.3 0.22 0.08 0.46 0.24 0.12 0.1 0.18 0.16 0.3 0.16 0.18 0.22 0.2 0.24 0.18 0.14 0.2 0.22 0.26 0.4 0.38 0.28 0.22 0.14 0.18 0.2 0.16 0.12 0.18 0.14 0.16

34 35 36 37 38 39 40JUMLAH

12 14 20 8 13 7 5436

0.24 0.28 0.4 0.16 0.26 0.14 0.1 8.72

Uji kecukupan data Pada uji kecukupan data, kami menggunakan 95%tile dan 5%tile, sehingga k bernilai 2. N = = = 27.188

Karena nilai N BPA (0.39317). Peta Kendali P

Untuk mengatasinya maka keempat sampel tersebut dikeluarkan dari perhitungan sehingga sampel berjumlah 36 dan dilakukan lagi perhitungan untuk mencari batas pengendali P.

Data jumlah produk cacat dalam 40 kali pengambilan sampel (1 kali pengambilan sampel sebanyak 50 eksemplar) setelah dihilangkan 4 datanya I

12

3

Jumlah Cacat 15 11 4

Bagian Tak Sesuai 0.3 0.22 0.08

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36JUMLAH

12 6 5 9 8 15 8 9 11 10 12 9 7 10 11 13 19 14 11 7 9 10 8 6 9 7 8 12 14 8 13 7 5352

0.24 0.12 0.1 0.18 0.16 0.3 0.16 0.18 0.22 0.2 0.24 0.18 0.14 0.2 0.22 0.26 0.38 0.28 0.22 0.14 0.18 0.2 0.16 0.12 0.18 0.14 0.16 0.24 0.28 0.16 0.26 0.14 0.1 7.04

Di = 352

P=

Di 352 352 = = = 0,19556 m.n 36 50 1800

BKA = P + 3

P 1 p n

(

)

= 0.19556 +

0.19556 (1 0.19556 ) 50

= 0.19556 + 0,16827 = 0.36383

BKB = P - 3

P 1 p n

(

)

= 0.19556 - 3

0.19556 (1 0.19556 ) 50

= 0.19556 0.16827 = 0.02729 Peta Kendali P setelah diperbaiki

Pada grafik di atas dapat kita lihat bahwa setelah data yang tak sesuai dihilangkan ternyata masih ada satu data yang masih berada di luar batas kontrol, yaitu data ke20. Maka data tersebut perlu dihilangkan lagi agar peta diatas berdistribusi normal.

Banyak ketidaksesuaian dan bagian tak sesuai yang baru dari sampel dapat dilihat pada tabel berikut:No. Jumlah Cacat 15 11 4 12 6 5 9 8 15 8 9 11 10 12 9 7 10 11 13 14 11 7 9 10 8 6 9 7 8 12 14 8 13 7 5 333 Bagian Tak Sesuai 0.3 0.22 0.08 0.24 0.12 0.1 0.18 0.16 0.3 0.16 0.18 0.22 0.2 0.24 0.18 0.14 0.2 0.22 0.26 0.28 0.22 0.14 0.18 0.2 0.16 0.12 0.18 0.14 0.16 0.24 0.28 0.16 0.26 0.14 0.1 6.66

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35Jumlah

P=

Di 333 333 = = = 0.19028 m.n 35 50 1750

BKA = P + 3

P 1 p n

(

)

= 0.19028 + 3

0.19028(1 0.19028 ) 50

= 0.19028 + 0.16653 BKA= 0.35681

BKB = P - 3 = P -3

P 1 p n

(

)

0.19028(1 0.19028 ) 50

= 0.19556 0.16653 = 0.02903

Berikut adalah gambar grafik pengendali P yang baru

Berdasarkan Peta kontrol P, diperoleh hasil bahwa tidak ada data yang keluar dari BKA dan BKB. Oleh karena itu, peta kendali P yang digunakan adalah peta Kendali yang tergambar di atas.

PEMBAHASANAlasan pentingnya penanganan masalah item cacat ini pada Samarinda Post adalah diakibatkan karena persaingan media harian lokal yang cukup banyak berkembang pesat, sehingga Samarinda Post harus menaikkan kualitas proses produksinya. Manfaat dari penanganan masalah ini adalah Samarinda Post akan mengurangi biaya jumlah bahan baku, sehingga keuntungan kotoryang didapat akan semakain meningkat dan proses produksi atau pada media cetak adalah proses percetakan lebih efektif. Variabel-variabel yang mungkin menyebabkan masalah adalah mesin, kertas cetak, penyimpanan kertas cetak, dan bagian maintenance mesin. Dan pada uji kecukupan data di atas, digunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% karena data yang kami dapatkan langsung dari data bagian produksi koran tersebut. Dikarenakan pada peta kontrol P sebelumnya masih terdapat data diluar batas kontrol. Maka data tersebut perlu dihilangkan lagi dan peta kendali yang ketiga adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Peta kontrol P yanh ketiga, diperoleh hasil bahwa tidak ada data yang keluar dari BKA dan BKB. Oleh karena itu, peta kendali P yang digunakan adalah peta Kendali yang tergambar di atas karena sudah berdistribusi normal.

SOLUSIPerumusan rencana solusi pada kasus kali ini menggunakan seven tool. Seven tool yang kami gunakan adalah diagram pareto dan hasilnya adalah sebagai berikut: Jenis cacat produk Kertas Rusak Cacat pencetakan Rusak Penyimpanan Rusak transport Cacat Pemotongan Mesin macet Jumlah145 100% = 33.87% 428

Jumlah produk cacat 145 61 58 68 85 11 428

1. 2. 3.

Kertas Rusak Cacat Percetakan

:

:

61 100% = 14.25% 428

Rusak Penyimpanan :

58 100% = 13.55% 428

4. 5. 6.

Rusak transport Cacat Pemotongan Mesin Macet : :

:

68 100% = 15.88% 428

85 100% = 19.16% 428 11 100% = 2,57% 428

1

5

4

2

3

6

Dari diagram pareto yang didapat maka dapat diketahui kertas rusak adalah permasalahan utama dari jumlah item cacat ini. Kertas rusak disini dimaksudkan permasalahan pada mesin saat pencetakan yang menyebabkan kertas rusak sehingga solusinya adalah: 1. Dari segi manusia : Sebaiknya operator mesin lebih memperhatikan proses, apabila dilihat terjadi kerusakan pada kertas yang diakibatkan oleh proses pada pencetakan, segera diberhentikan proses pencetakan yang sedang dilakukan. Sehingga tidak menambah jumlah item cacat dan menambah biaya bahan baku. 2. Dari segi mesin : Lebih sering dilakukan pengecekan mesin dan perawatan mesin percetakan. Dari yang pada awalnya hanya 2 minggu sekali menjadi seminggu sekali. 3. Dari segi material : Pada kasus kali ini, dari segi material bukanlah permasalahan utama (dapat dilihat pada diagram pareto diatas, karena bukanlah penyebab paling besar dari item cacat).

4. Dari segi lingkungan

: Sebaiknya lokasi percetakan berdekatan dengan kantor, sehingga tidak membuang biaya pada saat logistik barang dan untuk mengurangi resiko cacat barang yang diakibatkan kerusakan pada saat transport.

Rencana solusi dikatakan berhasil apabila jumlah iem cacat berkurang, jumlah biaya bahan baku berkurang dan keuntungan kotor meningkat. Target dari solusi yang kami berikan adalah pengurangan jumlah item cacat produk dan meningkatnya keuntungan kotor.