Tugas Bahasa Indonesia - Analisis Novel

4
TUGAS BAHASA INDONESIA Menganalisis Novel Indonesia Nama : Zulkifli Pelana Kelas : XI IPS 1 Ku Bernapas dengan Islam Karya : Tuti Wahyuni Analisis 1. Tema : Kesabaran berbuah keberhasilan. 2. Penokohan a. Aisyah : Seorang gadis yang pengertian dan rela berkorban (“Bu, Aisyah nggak jadi kuliah Bu. Aisyah mutusin buat cari kerja aja, biar dapat nolong Ibu dan adik-adik.” (Hal. 66)), sabar (Jujur, aku sangat kecewa, karena berbulan-bulan ku persiapkan diri mengikuti lombanya, tapi takdir berkata lain. Mungkin Allah tidak mengizinkan aku mengikuti perlombaan ini. (Hal. 46)), dan tegar (Ku lapangkan hatiku, ku coba agar tetap tegar, karena aku ingin sekuat Fatima az- Zahra yang selalu tegar menghadapi cobaan. (Hal. 64)). b. Ayah : Seorang pria yang pemaaf (“Tidak, Ayah tak dendam kepadanya, mungkin juga kecelakaan itu tidak disengaja.” (Hal. 35)), berprasangka baik dan sabar (“Kita tidak boleh suudzon, Nak, kita harus berprasangka baik kepada orang lain, walaupun kenyataan yang sebenarnya jauh dari dugaan kita. Ayah ikhlas menerima semua ini. Di balik apa yang kita alami ini Allah punya rencana yang lebih besar buat kita.” (Hal.35-36)).

Transcript of Tugas Bahasa Indonesia - Analisis Novel

Page 1: Tugas Bahasa Indonesia - Analisis Novel

TUGAS BAHASA INDONESIA

Menganalisis Novel Indonesia

Nama : Zulkifli PelanaKelas : XI IPS 1

Ku Bernapas dengan IslamKarya : Tuti Wahyuni

Analisis

1. Tema : Kesabaran berbuah keberhasilan.

2. Penokohana. Aisyah : Seorang gadis yang pengertian dan rela berkorban (“Bu, Aisyah

nggak jadi kuliah Bu. Aisyah mutusin buat cari kerja aja, biar dapat nolong Ibu dan adik-adik.” (Hal. 66)), sabar (Jujur, aku sangat kecewa, karena berbulan-bulan ku persiapkan diri mengikuti lombanya, tapi takdir berkata lain. Mungkin Allah tidak mengizinkan aku mengikuti perlombaan ini. (Hal. 46)), dan tegar (Ku lapangkan hatiku, ku coba agar tetap tegar, karena aku ingin sekuat Fatima az- Zahra yang selalu tegar menghadapi cobaan. (Hal. 64)).

b. Ayah : Seorang pria yang pemaaf (“Tidak, Ayah tak dendam kepadanya, mungkin juga kecelakaan itu tidak disengaja.” (Hal. 35)), berprasangka baik dan sabar (“Kita tidak boleh suudzon, Nak, kita harus berprasangka baik kepada orang lain, walaupun kenyataan yang sebenarnya jauh dari dugaan kita. Ayah ikhlas menerima semua ini. Di balik apa yang kita alami ini Allah punya rencana yang lebih

besar buat kita.” (Hal.35-36)).c. Ibu : Seorang ibu yang sayang pada anaknya (“Yang penting sekarang

Aisyah belajar yang rajin diiringi doa kepada Allah agar perlombaannya berhasil.” (Hal. 12)), tegar dan tawakal (“Serahkan semuanya kepada Allah. Allah yang akan menyelamatkan kita dan rumah kita.” (Hal. 44)).

d. Suci : Seorang gadis yang hidup serba berkecukupan dan tidak sombong. (Suci hidup serba berkecukupan bahkan berlebih, tapi ia tak pernah sombong dengan apa yang ia miliki. (Hal. 8)).

e. Fitri : Seorang gadis yang kehidupannya serba pas-pasan seperti tokoh Aisyah, bahkan kadang kekurangan. (Sedangkan Fitri, kehidupan keluarganya sama denganku, hidup serba pas-pasan, bahkan kadang dalam kekurangan. (Hal. 9)).

f. Anisa : Seorang gadis yang polos dan ceplas-ceplos kalau bicara. (Anisa memang anaknya polos dan ceplas-ceplos kalau bicara. (Hal. 24)).

g. Pak Alim : Seorang guru yang disenangi oleh murid-muridnya. (Pelajaran Agama Islam adalah pelajaran yang paling kami tunggu-tunggu, karena Pak Alim pandai membuat kami tertawa dengan leluconnya yang berbeda setiap kali masuk lokal. (Hal. 22)).

Page 2: Tugas Bahasa Indonesia - Analisis Novel

h. Ria : Seorang gadis yang cerdas dan baik hati walaupun tak berkeyakinan. (Sebenarnya Ria adalah seorang yang cerdas dan baik hati, perbedaan keyakinan Papa dan Mamanya membuatnya tak berkeyakinan karena bingung memutuskan agama mana yang terbaik untuknya. (Hal. 80)).

3. Alur : Campuran.

4. Sudut pandang : Orang pertama.

5. Nilai-nilaia. Ketuhanan : Di mata Tuhan semua manusia itu sama, hanya ketakwaan yang

membedakannya. (Karena Pak Ustad pernah berkata bahwa di mata Allah semua manusia itu sama, yang membedakannya adalah tingkat ketakwaannya kepada Allah. (Hal. 8)). Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan umatnya. (“Allah tidak akan menguji orang beriman di luar batas kemampuan mereka untuk mengatasinya.” (Hal. 53)).

b. Moral : Rasa kasih sayang, saling pengertian, dan menghargai sesama sangat diutamakan dalam kehidupan tokoh Aisyah. (Di keluargaku sangat diutamakan rasa kasih sayang, saling pengertian, dan menghargai sesama. (Hal. 8)).

c. Sosial : Saling membantu sesama manusia yang tengah dilanda musibah. (Ternyata, musibah di kampungku telah tersebar ke mana-mana. Banyak dermawan yang datang dari berbagai daerah. Teman-teman dari sekolah juga sudah ada yang datang untuk berbelasungkawa. (Hal. 47)). Kepedulian meringankan beban yang diderita sesama manusia. (“Ya, ini ada sedikit bantuan dari aku dan anak-anak lokal, mudah- mudahan dapat meringankan bebanmu.” (Hal. 48)).

d. Budaya : Seorang wanita yang berjilbab biasanya lebih dihargai karena telah sopan berpakaian(“Coba kamu lihat dalam kehidupan ini, orang yang berjilbab akan lebih disegani dan dihormati daripada orang berpakaian terbuka yang mengundang nafsu lelaki.” (Hal.92)).

6. Amanat : Dalam menjalani liku-liku kehidupan, hendaknya kita bersemangat dan pantang putus asa yang diiringi ketakwaan pada Allah Yang Maha Kuasa.