Tugas Audit

7
PEMAHAMAN TERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DEFINISI DAN PENTINGNYA STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN 1. Definisi Struktur Pengendalian Intern Struktur Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu hal yang sangat memegang peranan penting dalam auditing. Dalam buku Standar Profesional Akuntan Publik pada SA 319. Par 06 dikemukakan bahwa : Struktur Pengendalian Intern adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan dicapai. Ikatan Akuntan Indonesia dengan Standar Auditingnya pada standar pekerjaan lapangan kedua menyatakan bahwa : Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menetukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 2. Pentingnya Pengendalian Intern Pengendalian intern sangat penting karena : a. Lingkup dan ukuran entitas bisnis semakin komplek. b. Pemeriksaan dan penelaahan bawaan dalam system yang baik memberikan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi. c. Pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga dapat mengurangi biaya atupun fee audit. KANDUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Struktur pengendalian intern entitas mempunyai kandungan yang terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu suatu entitas akan tercapai.

Transcript of Tugas Audit

Page 1: Tugas Audit

PEMAHAMAN TERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

DEFINISI DAN PENTINGNYA STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

1. Definisi Struktur Pengendalian InternStruktur Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu hal yang sangat memegang peranan

penting dalam auditing. Dalam buku Standar Profesional Akuntan Publik pada SA 319. Par 06 dikemukakan bahwa :Struktur Pengendalian Intern adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan dicapai.

Ikatan Akuntan Indonesia dengan Standar Auditingnya pada standar pekerjaan lapangan kedua menyatakan bahwa :Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menetukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.

2. Pentingnya Pengendalian InternPengendalian intern sangat penting karena :

a. Lingkup dan ukuran entitas bisnis semakin komplek.b. Pemeriksaan dan penelaahan bawaan dalam system yang baik memberikan

perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi.

c. Pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga dapat mengurangi biaya atupun fee audit.

KANDUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Struktur pengendalian intern entitas mempunyai kandungan yang terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu suatu entitas akan tercapai.

Struktur pengendalian intern mempunyai kaitan erat dengan auditor. Auditor mempunyai kepentingan dengan kebijakan dan prosedur sasaran financial.

Kebijakan dan prosedur yang relevan dengan audit adalah kebijakan dan prosedur mengenai kemampuan entitas dalam mengolah data transaksi menjadi informasi laporan keuangan, dan kebijakan serta prosedur lainnya yang menyangkut data yang dipakai auditor dalam menerapkan prosedur audit misalnya data statistic penjualan untuk yang dipakai dalam prosedur analitik.

Page 2: Tugas Audit

Struktur pengendalian intern yang efektif dirancang dengan tujuan pokok sebagai berikut :

a. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.c. Mendorong efisiensi.d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

KONSEP DASAR

Ada beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern, yaitu :

1. Pertanggungjawaban manajemen2. Kewajaran atau keyakinan rasional yang memadai3. Keterbatasan bawaan4. Metode pengolahan data

ELEMEN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Untuk kepentingan audit atas laporan keuangan, struktur pengendalian intern suatu entitas dikelompokkan atas tiga unsur berikut :

1. Lingkungan PengendalianLingkungan pengendalian merupakan pengaruh gabungan dari berbagai factor

dalam membentuk, memperkuat, atau memperlemah efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu.

Faktor yang terkandung dalam lingkungan pengendalian tersebut adalah :a. Filosofi dan gaya operasi manajemen.b. Struktur organisasi satuan usaha.c. Berfungsi dewan komisaris, dan komite-komite yang dibentuk seperti komite audit.d. Metode pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.e. Metode pengendalian manajemen dalam memantau dan menindaklanjuti kinerja.f. Kebijakan dan praktik personalia.g. Berbagai faktor ekstern yang mempengaruhi operasi dan praktik satuan usaha.

2. Sistem AkuntansiSistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk :

a. Mengidentifikasi, menghimpun, menganalisis, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi satuan usaha dan

Page 3: Tugas Audit

b. Menyelenggarakan pertanggungjawaban aktiva dan hutang yang bersangkutan dengan transaksi tersebut.

Sistem akuntansi yang efektif mempertimbangkan penyusunan metode dan catatan yang dapat :a. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi atau kejadian yang sah.b. Menggambarkan transaksi secara tepat waktu dan terperinci agar dapat diklasifikasikan

dengan tepat untuk pelaporan keuangan.c. Mengukur nilai transaksi secara layak.d. Menentukan periode terjadinya transaksi sehingga cut off pencatatan transaksi dapat

dilakukan secara tepat.e. Menyajikan transaksi atau kejadian ekonomi, dan pengungkapannya dalam laporan

keuangan dengan semestinya.3. Prosedur Pengendalian

Prosedur pengendalian melengkapi struktur pengendalian intern. Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur sebagai tambahan terhadap lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang telah diciptakan manajemen untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu suatu satuan usaha akan tercapai.

Pada umumnya prosedur pengendalian dapat diklasifikasikan ke dalam prosedur yang bersangkutan dengan :a. Otorisasi yang semestinya atas transaksi dan kegiatan.b. Pemisahan tugas dan tanggung jawab yang memadai.c. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.d. Perlindungan memadai atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan catatan.e. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya

terhadap jumlah yang dicatat.

PERKEMBANGAN KONSEP PENGENDALIAN INTERN

COSO (Committee of Sponsoring Organization) mendefinisikan pengendalian intern sebagai proses, dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan personel perusahaan, yang dirancang untuk menyediakan jaminan yang dapat dipercaya untuk mencapai tujuan perusahaan, yang digolongkan menjadi :

1. Dapat dipercayainya laporan keuangan2. Kepatuhan dengan hokum dan aturan yang berlaku3. Efisiensi dan efektivitas operasi

Berdasarkan definisi tersebut dapat diuraikan beberapa konsep dasar pengendalian intern :

Page 4: Tugas Audit

Pengendalian intern adalah suatu proses. Pengendalian intern berfungsi efektif karena manuasia. Pengendalian intern tidak dimaksudkan untuk member jaminan yang mutlak. Pengendalian intern diharapkan mencapai tujuan yang meliputi pelaporan keuangan,

kepatuhan dan operasional.

Sistem pengendalian intern yang diciptakan di dalam suatu entitas memiliki kelemahan inheren. Kelemahan inheren tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

Kesalahan di dalam Judgment Kegagalan Kolusi Pelanggaran Manajemen Cost VS Benefit

1. Komponen Pengendalian Intern (COSO)

- Lingkungan Pengendalian- Penentuan Risiko- Informasi dan Komunikasi- Aktivitas Pengendalian- Pemantauan/Monitoring

IDENTIFIKASI SASARAN PENGENDALIAN

Struktur pengendalian intern suatu perusahaan, pada umumnya dirancang untuk :

1. Menjamin dapat dipercayainya catatan keuangan yang dihasilkan system akuntansi,2. Menjaga keamanan aktiva yang dimiliki

Sasaran pengandalian dapat diidentifikasikan atas lima sasaran berikut :

1. Validitas2. Kelengkapan3. Keabsahan Pencatatan4. Penjagaan/Pengamanan5. Purna Tanggung jawab

1. Hubungan Prosedur Pengendalian Dengan Sasaran Pengendalian

Page 5: Tugas Audit

Antara prosedur pengendalian yang dibuat dengan sasaran pengendalian yang diinginkan mempunyai hubungan yang sangat erat. Prosedur otorisasi, misalnya, tentu dibuat untuk memenuhi sasaran pengendalian tentang validitas suatu transaksi, keabsahan pencatatan, penjagaan/pengamanan, dan purna tanggung jawab.

PENGHIMPUNAN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Pemahaman struktur pengendalian intern klien, digunakan auditor untuk :

1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk salah saji yang potensial.2. Mempertimbangkan factor yang mempengaruhi risiko salah saji material.3. Merancang pengujian substantif.

Tingkat pemahaman elemen struktur pengendalian intern tergantung judgement auditor yang dipengaruhi :

a. Pengetahuan terhadap klien dari audit yang dilakukan pada tahun sebelumnya.b. Risiko bawaan dan materialitas yang telah ditentukan.c. Pemahaman terhadap industri klien.d. Kompleksitas dan tingkat kemajuan teknologi operasi dan sistem akuntansi klien.

Sesuai dengan elemen yang dimilikinya, maka pemahaman struktur pengendalian intern yang harus diperoleh meliputi :

1. Pemahaman Lingkungan Pengendalian2. Pemahaman Sistem Akuntansi3. Pemahaman Prosedur Pengendalian

PROSEDUR UNTUK MENGHIMPUN PEMAHAMAN

Ada lima prosedur yang dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman, yaitu :

1. Menelaah pengalaman sebelumnya dengan klien.2. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen, pengawas, dan staf personil.3. Menginspeksi dokumen dan catatan.4. Mengamati kegiatan dan operasi entitas.5. Mempelajari buku manual prosedur dan kebijakan pengendalian klien.

PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN

Page 6: Tugas Audit

Pendokumentasian dimaksud ditujukan untuk merencanakan audit. Ada tiga dokumentasi kertas kerja yang dapat digunakan untuk itu, yaitu :

a. Kuisioner pengendalian internb. Bagan alir (Flowchart)c. Narrative Memoranda atau deskripsi naratif yang berisi komentar tertulis tentang

pertimbangan auditor tentang struktur pengendalian intern.