Tugas Aplikasi Komputer (PPT)
-
Upload
novita-anggraini -
Category
Education
-
view
417 -
download
4
description
Transcript of Tugas Aplikasi Komputer (PPT)
KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI
TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN
NOVITA ANGGRAINI
PO7133112038
D3 KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan wabah bersifat endemis dan fatal menimbulkan epidemi atau kejadian luar biasa (KLB) Pengendalian Nyamuk Ae aegypti
Latar Belakang
1. Kejadian penyakit DBD dari tahun ke tahun.
2. Fogging & penggunaan insektisida resistensi & biaya besar hasil tidak memuaskan.
3. Penelitian menemukan larva Aedes di sumur gali teoritis : Aedes pada tandon air bersih yg tdk berhubungan dgn tanah sbg tempat bertelur.
Perumusan Masalah
1. Umum : Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti dapat bertelur pada berbagai perindukan selain air bersih.
2. Khusus
a. Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti dapat bertelur di air tanah dan air comberan.
b. Menganalisis perbedaan rata-rata jumlah telur Ae aegypti berdasarkan jenis air pada TPA.
c. Membandingkan jumlah telur Ae aegypti berdasarkan kombinasi jenis air pada tempat perindukan.
Tujuan Penelitian
Memberikan bukti bahwa nyamuk Aedes aegepti dapat berkembang biak di luar air bersih.
Penelitian ini merupakan bagian dari bidang ilmu kesehatan masyarakat yang termasuk dalam pengendalian vektor
Manfaat Penelitian
Bidang Ilmu
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Philum: Arthropoda
Klas : Hexapoda
Ordo :Diptera
Familia : Culicidae
Genus : Aedes
Spesies : aegypti
b. Ciri-ciri :1. Badan, tungkai & sayap
bergaris2 hitam putih, terdapat bintik2 putih.
2. Keadaan istirahat pantat mendatar.
3. Aktif/keluar dari sarang untuk mencari mangsa pada pagi atau siang hari.
4. Tdk mengeluarkan suara yg mendengung.
5. Hidup & berkembang biak di dlm (penampungan air bersih)
Nyamuk Aedes aegepty
Lanjutannya….
c.Siklus Hidup
TELUR LARVA
PUPADEWASA(7-10 Hari)
7 Hari
2 HariInstar I
Instar II
Instar III
Instar IV
6-8 Hari
2-5 Hari
Lanjutannya….
d. Bionomi1). Tempat perindukana). Sementara tempat penampungan air,
ex :kaleng bekas, talang air, dll.
b). Permanen tempat penampungan air keperluan RT, ex :bak mandi, reservoir, dll.
c). Alamiahgenangan air pada lubang pohon, ex :celah2 pohon (pisang,aren), lubang bekas batang, dll.
2). Perilaku makan sangat antropofilik.
3). Perilaku istirahatditempat gelap, lembab dan tersembunyi didlm rumah, ex: kamar tidur.
4). Jarak terbang terbatas 100 m dari lokasi kemunculan
5). Lama Hidup rata2 lama hidup hanya 8 hari.
Air TanahAdalah air yang bergerak dalam tanah terdapat diantara butir-butir tanah atau retakan bebatuan dengan kedalaman 15-30 meter, yaitu berupa air sumur gali.Kandungan air tanah : TDS, besi, mangan dan kesadahan.
Air ComberanMenurut Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, air limbah adalah sisa dari suatu usaha kegiatan yang berwujud cair. Air Bersih.
Air Bersih
Menurut peraturan Menteri Kesehaten Republik Indonesia Nomor416/Menkes/Per/IX/1990 air bersih adalah air yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi sarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak.
AIR
Kerangka Teori
Pupa Larva TelurTPA
ParasitBakteri
Air Bersih
Abatisasi
Air Tanah
DensitasDewasa
AirComberan
Fogging
PSN
Kerangka Konsep
Variabel bebas:Jenis air
- Air tanah- Air tercemar (air comberan)
- Air bersih
Variabel terikat:Jumlah telur yang
terdapat di masing-masing air
Variabel pengendali:- Temperatur
- Volume- Komposisi
Variabel pengendali;- Temperatur- Volume - komposisi
Variabel pengendali;- Temperatur- Volume - komposisi
Variabel pengendali;- Temperatur- Volume - komposisi
Variabel pengendali;- Temperatur- Volume - komposisi
Variabel pengendali;- Temperatur- Volume - komposisi
1. Ditemukan telur Ae aegypti pada perindukan berisi air tanah.
2. Ditemukan telur Ae aegypti pada perindukan berisi air comberan.
3. Ada perbedaan rata-rata jumlah telur pada masing-masing jenis air.
Hipotesis
Jenis penelitian : explanatory research
Pelaksanaan : metode Eksperimen Kuasi
Bagan Desain yang akan digunakan :
Xo 0
X1 0
X2 0
X3 0 Ket.
X4 0 X0 = Air Bersih (Kontrol)
X5 0 X1 = Air Comberan ( P. I)
X6 0 X2 = Air Tanah (P.2)
X7 0 X3 s.d X7 jumlah variasi
Jenis & Rancangan Penelitian
Waktu & Tempat Penelitian
Penelitian :Desa
KertosariKecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal
Pemeriksaan Air :
LaboratoriumStikes HakliSemarang
Perhitungan Telur :
Laboratorium Parasitologi Universitas
Muhamadiyah Semarang
Subjek : nyamuk Ae aegypti yang sudah kenyang darah & siap untuk bertelur diLab. B2P2VRP.
Perlakuan : variasi jenis air perindukan (AB, AT, AC).
Dari 3 7 Variasi, sbb :
I. AB-AB-AB
II. AT-AT-AT
III. AC-AC-AC
IV. AB-AT
V. AB-AC
VI. AT-AC
VII. AB-AT-AC
Subyek Penelitian
Variabel Penelitian
1. Dependen (terikat) :
Jumlah telur yg dihasilkan masing - masing tempat perindukan.
2. Independen (bebas) :
Jenis air tempat bertelur nyamuk Ae aegypti.
3. Pengendali :
Temperatur, volume dan komposisi air.
Definisi Operasional
1. Menghitung jumlah telur yg terdapat dlm masing2 tempat perindukan selama 6 hari.
Satuan : ekor
Skala : ratio
2. Jenis air tempat bertelur nyamuk Ae aegypti meliputi AB, AT, & AC.
Satuan : -
Skala : nominal
Variabel & Definisi Operasional
Lanjutannya…
3. Temperatur air
Derajat panas/dingin yg diukur dgn mengunakan termometer disetiap kelompok experimen.
Satuan : derajat celcius
Skala : interval
4. Volume air
Banyaknya air yg digunakan dlm percobaan dlm setiap tempat 3/4 : 183 dari 240ml
Satuan : mililiter
Skala : rasio
5. Komposisi air
Kandungan yang terdapat dalam masing-masing air, dalam setiap kelompok yang akar di ukur kandungannya.
Satuan : persen
Skala : rasio
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan perhitungan jumlah telur yang terdapat di masing-masing tempat eksperimen.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari internet, buku-buku, majalah atau hasil penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini
Metode Pengumpulan Data
Bahan, Alat, Tenaga Prosedur Pengambilan Air
Prosedur Penelitian
Bahan : a. Tempat
perindukaan : ovitrap 240 ml dicat hitam diisi volum ¾ = 183 ml.
b. Nyamuk Ae aegyoti betina kenyang darah dan siap bertelur
Alat :a. Ovitrap
berwarna hitam
b. Kandangc. Alat tulisd. Termometere. Kertas saring
Tenaga :a. Peneliti sendiri
(1 orang)b. Tenaga
penghitung (2 orang)
a. Air TanahDiambil dari sumur gali, kedalaman 15-30 m di daerah Kertosari Singorojo dan ditaruh dalam jirigen.
b. Air Comberan (Air Limbah RT)Diambil dari perumahan Ngaliyan Semarang dengan cara got perumahan di bendung agar air comberan bisa terkumpul, diambil dengan gayung, disaring dengan kain kantong gandum, dimasukkan kedalam jirigen dan mendiamkan selama 1 hari.
c. Air BersihDiambil dari air hujan, pada saat hujan air ditampung dalam jirigen.
Cara Kerja :a. Ruangan yang akan dipakai penelitian disiapkan.
b. Kandang dimasukkan kedalam ruangan yang telah disiapkan dan di tata rapi.
c. Tiga jenis air yang sudah disiapkan kemudian di tuang ke dalam ovitrap yang berbeda.
d. Ovitrap yang sudah terisi air sebanyak ¾ dari volume ovitrap kemudian ovitrap diberi kertas saring di atas airnya.
e. Ovitrap yang sudah diisi air dan sudah ada kertasnya kemudian dimasukkan ke dalam kandang .
f. Nyamuk dimasukkan ke dalam kandang yang sudah disiapkan.
g. Selama tiga hari kertas yang ada di dalam ovitrap diambil kemudian dikeringkan, setelah kering terus dimasukkan ke dalam plastik.
h. Cara penghitungan telur yaitu kertas saring yang diambil dari ovitrap yang telah dikeringkan dan dimasukkan ke dalam plastik kemudian dibawa ke laboratorium Parasitologi Universitas Muhammadiyah Semarang untuk dilakukan penghitungan.
Metode Pengolahan & Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Entri Data
b. Editing
c. Tabulasi Data
2. Analisis Data
Analitik
Deskriptif
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Mencari % jml telur pada masing2 variasi.
Dalam hipotesis yg telah dirumuskan.
Menjelaskan data masing2 variabel -> frek, mean, min, max, sd.
Menganalisis hub dari variabel yg di duga berhub/ berkorelasi.
Data normal = ANOVA
Data tdk normal = Wilcoson
Pelaksanaan Penelitian
1.KertosariKecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal :
pemasangan perangkap telur & uji coba kesukaan
bertelur.
2. LaboratoriumStikes HakliSemarang :
tempat pemeriksaan air
yang akan digunakan untuk
penelitian.
3. Laboratorium Parasitologi Universitas
Muhamadiyah Semarang :
tempat perhitungan
telur.
Penelitian : tanggal 1 – 3 Juni 2009 (3 hari)Dilakukan 7 kali pengulangan dengan cara setiap kandang air dibuat variasi
Tempat penelitian : Gedung ukuran p = 25 m, l = 9 m , & t = 3 m.Dengan karakteristik tempat sama untuk memperkecil variabel pengganggu.
Keadaan Lingkungan & Media Penelitian
Desa Kertosari Rt 02 Rw 02, Kecamatan Singorojo,
Kabupaten Kendal. Merupakan daerah pedesaan.Masih banyak terdapat tumbuh-tumbuhan, ex : perkebunan karet, jati, dll. Disekitar gedung, banyak tanah kosong yang hanya ditumbuhi rumput dan buah-buahan.Jarak gedung -> perumahan penduduk berkisar 20 m.
Media Air Tanah & Air Comberan -> Perlakuan
Air Bersih (Air Hujan) -> Kontrol
Tempat perindukan nyamuk Ovitrap 240 ml dicat hitam diisi air ¾ volume yaitu 183 ml diberi kertas saring diletakkan dikandang (kelambu, 80x60x60 cm) kertas saring diambil & keringkan dimasukkan kdlm plastik dibawa ke Lab. Parasitologi UMS perhitungan telur.
Kegiatan Penelitian
Setelah 3 hari
Tabel 4.2. Jumlah telur Ae aegypti berdasarkan jenis kombinasi air.
Ket : Air Bersih (AB), Air Tanah (AT), & Air Comberan (AC)
Diskriptif Hasil Penelitian
Kode Minimum Maksimum Jumlah Rata-rata Standar Deviasi
AB 98 377 3213 214,20 73,921
AT 15 264 1969 131,27 64,351
AC 107 478 3160 211,67 114,481
Grafik 4.1. Rata-rata perolehan jumlah nyamuk Ae aegypti berdasarkan jenis air tempat perindukan.
Ket : Air Bersih (AB), Air Tanah (AT), & Air Comberan (AC)
KODE
ACATAB
Me
an
JM
LTE
LU
R
220
200
180
160
140
120
211
131
214
Tabel 4.3. Hasil jumlah telur nyamuk Ae aegypti berdasarkan kombinasi air dalam kandang.
Ket : Air Bersih (AB), Air Tanah (AT), & Air Comberan (AC)
Kode Minimum Maksimum Jumlah Rata-rata Standar Deviasi
AB, AT dan AC 15 208 1055 117,22 54,302
AB dan AT 88 193 926 154,33 43,339
AB dan AC 123 302 1148 191,33 73,527
AT saja 89 264 1073 178,83 59,781
AC saja 122 478 1730 288,33 136,008
AB saja 173 377 1656 276,00 69,085
AT dan AC 72 163 754 125,67 38,396
Grafik 4.2. Perolehan telur nyamuk Ae aegypti berdasarkan kombinasi dari ketiga jenis air.
KOM_ AIR
AT & AC
AB saja
AC saja
AT saja
AB & AC
AB & AT
AB, AT & AC
Me
an
J
MLT
EL
UR
400
300
200
100
0
KODE
AB
AT
AC
151
288
183
143
101
179
126
72
276
199182
137
Uji Normalitas : ANOVA
Uji Homogenitas :didapat p-Value = 0,065 (data normal)
Data Normal ANOVA
Hasil = p-Value sebesar 0,00 (P>0,05)
Artinya bahwa masing-masing air yaitu: air bersih (kontrol), air comberan dan air tanah (perlakuan) ada perbedaan hasil jumlah telur.
Analisis Analitik Hasil Penelitian
Penelitian membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti kenyang darah mau bertelur pada tempat perindukan (ovitrap) yang berisi air bersih, air tanah, (air sumur gali), maupun air comberan (air yang diambil dari got buangan limbah cair rumah tangga).
Hasil penelitian berbeda dengan teori lama tentang bionomi Ae aegypti dalam bertelur.
Teori lama : hanya mau berkembang biak pada air jernih
Hasil Penelitian : mampu berkembang biak diluar air bersih. Telur banyak ditemukan pada ovitrap yang berisi air comberan.
Pembahasan
Menyisakan pertanyaan :
a. Mengapa telur Ae aegypti banyak ditemukan pada ovitrap berisi air comberan?
b. Adakah kaitan antara jumlah telur dengan kandungan bahan kimia pada air comberan?
c. Kandungan bahan kimia yang manakah yang berpengaruh terhadap kesukaan nyamuk Ae aegypti bertelur?
Kelemahan Penelitian
Kesimpulan1. Nyamuk Ae aegypti mau bertelur
pada semua jenis telur perindukan baik air bersih, air tanah, maupun air comberan.
2. Jumlah telur nyamuk Ae aegypti dari 21 kandang (45 ovitrap) yang terdiri dari air bersih (3213 butir), air tanah (1969 butir) dan air comberan (3160 butir) dengan total jumlah telur 8342 butir.
3. Kandang yang terdapat air bersih, air tanah dan air comberan yang paling tinggi telur nyamuk berada di air comberan yaitu dengan perbandingan 428 : 412 : 215 butir.
Saran1. Tindakan penguburan atau
pemusnahan tandon air disekitar rumah harus digalakkan, mengingat nyamuk Ae aegypti mau bertelur baik pada air bersih, air tanah, dan air comberan.
2. Perlu dikaji lebih lanjut tentang daya tarik air comberan terhadap perilaku bertelur nyamuk Ae aegypti : kandungan-kandungan kimia yang menarik perhatian Ae aegypti dalam memilih tempat bertelur.
Kesimpulan & Saran