Tugas Akuntansi

21
MAKALAH DASAR-DASAR AKUNTANSI “NERACA LAJUR” Disusun Oleh : Lukman Nul Hakim Itsna Maulida Nopiansyah Maryana Mitriani Oktanto Arto Dosen Pembimbing : ROSKAN EFENDI, MM FAKULTAS SYARI’AH JURUSAN EKONOMI ISLAM

Transcript of Tugas Akuntansi

Page 1: Tugas  Akuntansi

MAKALAHDASAR-DASAR AKUNTANSI

“NERACA LAJUR”

Disusun Oleh :

Lukman Nul HakimItsna MaulidaNopiansyah

MaryanaMitriani

Oktanto Arto

Dosen Pembimbing :ROSKAN EFENDI, MM

FAKULTAS SYARI’AH JURUSAN EKONOMI ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BENGKULU 2013

Page 2: Tugas  Akuntansi

NERACA LAJUR

1. Cara Menyusun Neraca LajurNeraca lajur (work sheet) adalah alat untuk mengumpulkan data guna menyusun laporan

keuangan, sehingga neraca lajur ini juga merupakan drafpendahuluan laporan dan analisis yang perlu disiapkan.

Kegunaan neraca lajur yaitu untuk mengurangi kesalahan dan kelupaan dalam membuat penyesuaian, memudahkan pengecekan penjumlahan, memungkinkan data dapat disusun dalam aturan yang logis.

Neraca lajur ini terdiri dari :1) Neraca percobaan (trial balance)2) Penyesuaian-penyesuaian(adjustment)3) Neraca percobaan yang telah disesuaikan (adjusted trial balance)4) Daftar rugi/laba (income statement)5) Neraca (balance sheet)Bentuk fisik neraca lajur adalah sebagai berikut :

No.

Perkiraan Neraca percobaan

Penye-suaian Neraca percobaaan disesuaikan

Rugi/Laba

Neraca

D K D K D K D K D K1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.

KasPiutangAsuransi di mukaPerlengkapan karoseriMesin kompresorUtang Modal MMPengambilan MMPenghasilan jasaBiaya upah boronganBiaya gaji karyawanBiaya listrikBiaya bunga

a. Lajur Neraca PercobaanLajur ini adalah sama dengan neraca percobaan yang telah diuraikan pada Bab 3. Jadi,

data untuk mengisi jalur neraca percobaan dalam neraca lajur adalah tinggal memindahkan saja dari neraca percobaan perusahaan yang bersangkutan.

Page 3: Tugas  Akuntansi

b. Lajur Penyesuaian Lajur ini digunakan uuntuk mencatat jurnal penyesuaian yang dilakukan terhadap

perkiraan-perkiraan dalam neraca percobaan. Perkiraan-perkiraan yang perlu disesuaikan dari neraca percobaan pada dasarnya yaitu sebagai berikut:1) Perkiraan neraca.2) Perkiraan rugi/laba.3) Perkiraan campuran (perkiraan yang sebagian saldonya merupakan pos untuk neraca dan

sebagian lagi merupakan pos rugi/laba). Misalnya: perkiraan perlengkapan.Prosedur penyesuaian perkiraan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk membuat

saldo-saldo perkiraan pada neraca percobaan menjadi sesuai dengan saldo yang seharusnya Mengapa perkiraan-perkiraan itu perlu penyesuaian,? Karena perkiraan-perkiraan itu

pada hari terakhir periode akuntansi tidak menunjukkan saldo yang sebenarnya. Misalnya,

perkiraan perlengkapan. Saldo perlengkapan yang terdapat pada neraca percobaan,

sebenarnya menunjukkan jumlah perlengkapan awal ditambah pembelian-pembelian selama

periode akuntansi tersebut. Sementara itu, perlengkapan tersebut selama periode akuntansi

kita pergunakan untuk kegiatan untuk kegiatan usaha. Dengan kata lain, pasti pada tanggal

terakhir periode akuntansi, nilai perlengkapan itu akan berkurang karena dipakai. Nilai

perlengkapan itulah yang menjadi biaya perlengkapan yang harus dikeluarkan dari nilai saldo

perlengkapan pada neraca percobaan. Dengan demikian, perkiraan perlengkapan ini perlu

penyesuaian.

Adapun cara penyesuaiannya yaitu dengan menentukan berapa nilai perlengkapan yang ada pada akhir periode akuntansi, atau kita mencatat perkiraan perlengkapan setiap hari dan membuat jurnal pemakaiannya. Dalam praktek, cara pencatatan jurnal pemakaian perlengkapan setiap hari tidak praktis. Oleh karena itu, yang sering dipakai adalah dengan menentukan berapa nilai perseediaan perlengkapan pada akhir periode akuntansi.

1) Penyesuaian Perkiraan Persedia PerlengkapanPersediaan perlengkapan karoseri pada tanggal 30 November 1999 bernilai Rp15.000.000,00 maka jumlah yang harus dipindahkan dari perkiraan harta ke perkiraan biaya ditentukan sebagai berikut :Perlengkapan yang tersedia

(Neraca percobaan) Rp. 28.250.000,00 Persediaan perlengkapan tanggal

30 November 1999 Rp. 15.000.000,00Yang dipakai Rp. 13.250.000,00

Jumlah Rp.13.250.000,00 inilah yang menjadi beban biaya yang harus ditambahkan pada perkiraan biaya perlengkapan, sehingga perkiraan biaya ini dicatat ppada debet (karena bertambah). Sementara itu pada perkiraan perlengkapan harus dicatat pada kredit, karena nilai perlengkapan karoseri berkurang.Jurnal penyesuaian :Biaya perlengkapan Rp.13.250.000,00

Perlengkapan karoseri - Rp.13.250.000,00

Page 4: Tugas  Akuntansi

Kalau digambar dalam bentuk perkiraan tampak sebagai berikut :

Perlengkapan KaroseriNov 3 8.500.000,00 15 19.750.000,00 28.250.000,00

Nov 30 13.250.000,00

Biaya KaroseriNov 30 13.250.000,00

Setelah penyesuaian maka perlengkapan karoseri akan mempunyai saldo debet sebesar Rp.15.000.000,00 dan perkiraan biaya perlengkapan bersaldo debet sebesar Rp.13.250.000,00. Jumlah Rp.15.000.000,00 sebagai harta (perlengkapan karoseri) dan merupakan data untuk neraca. Sedangkan jumlah biaya Rp.13.250.000,00 merupakan data untuk daftar rugi/laba sebagai debet.

2) Penyesuaian perkiraan Asuransi Dibayar Di MukaSaldo perkiraan asuransi di bayar di muka misalnya tercatat Rp.500.000,00 untuk

pembayaran dua bulan sampai dengan bulan Desember 1999. Sementara itu,pembukuan dututup tanggal 30 November 1999. Dengan demikian, asuransi dibayar di muka menjadi terpakai Rp.250.000,00 (Rp.500.000,00 : 2) dan ini merupakan biaya asuransi yang dibayar di muka untuk bulan November 1999. Sehingga perkiraan asuransi dibayar di muka perlu disesuaikan.Caranya adalah kurangi perkiraan asuransi dibayar di muka sebesar Rp.250.000,00 (dalam pembukuan dicatat di bagian kredit). Dan ditambahkan pada perkiraan biaya asuransi sebesar Rp.250.000,00 (karena biaya bertambah dicatat di debet).Jurnal penyesuaian :

Nov 30 Biaya asuransi Rp.250.000,00 -Asuransi dibayar di muka - Rp.250.000,00

Dalam perkiraan T :

Asuransi Dibayar Di MukaNov 2 500.000,00 Nov 30 250.000,00

Biaya AsuransiNov 30 250.000,00

Page 5: Tugas  Akuntansi

Setelah penyesuaian maka perkiraan asuransi dibayar di muka mempunyai saldo debet sebesar Rp.250.000,00, ini merupakan harta untuk data pada neraca. Adapun perkiraan biaya asuransi memiliki saldo debet Rp.250.000,00 yang merupakan biaya yang menjadi data untuk daftar rugi/laba.Demikian pula dengan perkiraan-perkiraan yang bersifat biaya dibayar di muka lainnya, cara penyesuaiannya adalah sama seperti di atas.

3) Penyesuaian Perkiraan Harta TetapPerkiraan aktiva (harta) tetap, seperti gedung dan mesin-mesin (dalam contoh

perusahaan karoseri Maju Makmur misalnya mesin senilai Rp.500.000,00)\adalah alat yang digunakan untuk proses kegiatan usaha, namun tidak habis sekali pakai. Karena harta tetap ini dipakai, aktiva ini akan mengalami keausan atau pengurangan nilai guna. Pengurangan nilai kegunaan inilah yang menjadi beban biaya untuk kegiatan usaha, sehingga secara periodik harta tetap ini harus dikurangi nilainya. Pengurangan dari nilai guna dari aktiva tetap ini disebut penyusutan. Dengan demikian, yang menjadi biaya dari peralatan (harta tetap) adalah biaya penyusutan, dan dikurangkan dari nilai aktiva tetap tersebut secara periodik.

Jurnal penyesuaian untuk biaya penyusutan harta tetap adalahsama dengan penyesuaian perlengkapan, yaitu memindahkan suatu jumlah tertentu (biaya penyusutan) dari perkiraan harta ke perkiraan biaya. Yang menjadi masalah di sini adalah adanya ketentuan Pasal 3.2 Prinsip Akuntansi yang menyatakan bahwa: “Aktiva tetap harus dinyatakan sebesar biaya historis daripada peralihannya”. Dengan demikian, nilai harta tetap tidak bisa langsung dikurangi dari nilai perkiraanaktiva tetap tersebut. Oleh karena itulah, untuk membuat perkiraan akumulasi penyusutan (accumulated depreciation account) bagi masing-masing perkiraan harta tetap.

Untuk mengetahui beberapa nilai harta tetep yang belum dipakai pada suatu periode yang sebenarnya maka nilai harta tetap dikurangi akumulasi penyusutannya. Dengan demikian, akumulasi penyusutan ini selalu dicatat di bagian kredit.Cara penyesuaian untuk harta tetap adalah sebagai berikut. Nilai mesin kompresor Rp.5.000.000,00, misalnya penyusutan untuk satu bulan Rp.250.000,00. Maka nilai Rp.250.000,00 ini adalah biaya penyusutan untuk bulan November 1999, harus dicatat pada debet biaya penyusutan kompresor. Sehingga jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

Nov 30 Biaya penyusutan kompresor Rp.250.000,00 -Akumulasi penyusutan kompresor - Rp.250.000,00

Dalam bentuk perkiraan T :Mesin Kompresor

Nov 2 Rp.500.000,00

Akumulasi Penyusutan Kompresor

Page 6: Tugas  Akuntansi

Nov 30 Rp.250.000,00

Biaya Penusutan Kompresor

Nov 30 Rp.250.000,00

Setelah penyesuaian ini, akan tampak hal-hal berikut :

1) Perkiraan mesin kompresor memiliki saldo debet Rp.500.000,00 masih tetap seperti perolehannya untuk data neraca.

2) Perkiraan akumulasi penyusutan kompresor mempunyai saldo kredit Rp.250.000,00 untuk ke neraca.

3) Perkiraan biaya penyusutan kompresor mempunyai saldo debet Rp.250.000,00 sebagai biaya untuk data pada daftar rugi-laba.

Untuk mengetahui nilai buku mesin kompresor caranya, adalah sebagai berikut :

Masin kompresor Rp.5.000.000,00Dikurangi akumulasi penyusutan Rp. 250.000,00 Nilai buku Rp.4.750.000,00

Untuk harta tetap lainnya, cara penyesuaiannya sama seperti itu.

4) Penyesuaian Perkiraan biaya terutang

Biaya-biaya terutang adalah biaya yang timbul karena jasa yang telah dipakai tetapi pembayarannya belum dilakukan, misalnya upah dan gaji. Hal ini dikarenakan jasa pegawai terpakai setiap jam atau setiap hari, tetapi pembayarannya baru dilakukan pada suatu periode tertentu, misalnya mingguan, dua mingguan, atau bulanan.

Yang menjadi masalah pada umumnya adalah pembayaran upah dan gaji tidak bersamaan waktunya dengan masa penutupan buku periode akuntansi, sehingga menimbulkan upah atau gaji terutang. Upah dan gaji terutang inilah yang perlu penyesuaian.

Cara penyesuaian upah dan gaji yang terutang adalah dengan menambahkan upah dan gaji. Dengan demikian, perkiraan biaya dan upah gaji harus di debet sebesar gaji terutang dan perkiraan gaji yang harus dibayar di kredit dengan jumlah yang sama.

Contoh, misalnya gaji karyawan yang terutang untuk perusahaan karoseri Maju Makmur adalah Rp.250.000,00. Maka jurnal penyesuaiannya adalah:

Nov 30 Biaya gaji karyawan Rp.250.000,00 -

Page 7: Tugas  Akuntansi

Gaji yang harus dibayar - Rp.250.000,00

Dalam perkiraan T :

Biaya Gaji Karyawan

Nov 29 Rp.3.250.000,00

30 Rp. 250.000,00

Rp.3.500.000,00

Gaji Yang Harus Dibayar

Nov 30 Rp.250.000,00

Setelah penyesuaian tampak bahwa perkiraan gaji karyawan memiliki saldo debet Rp.3.500.000,00 sebagai biaya bulan November 1999 dan merupakan data untuk Daftar Rugi/Laba. Sedangkan perkiraan gaji yang harus dibayar memiliki saldo kredit Rp.250.000,00 sebagai utang gaji yang merupakan data untuk neraca. Demikian pula untuk penyesuaian biaya-biaya terutang lainnya.

Apabila kita telah selesai mengerjakan penyessuaian terssebut maka masukkanlah hasilnya pada lajur penyesuaian dalam neraca lajurnya. Alangkah baiknya apabila dalam memasukkan hasil penyesuaian itu menggunakan kode abjad untuk masing-masing penyesuaian. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengecekan atau untukmenghindarkan salah penyesuaian. Setelah hasil penyesuaian dimasukkan, dalam neraca lajur akan tampak seperti tabel berikut.

PERUSAHAAN KAROSERI MAJU MAKMUR

NERACA LAJUR PER 30 NOVEMBER 1999No. Perkiraan Neraca Percobaan penyesuaian NP

DisesuaikanRugi/Laba Neraca

D K D K D K D K D K1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.

Kaspiutangasuransi di Mukaperlengkapan karoserimesin kompresorutangModal MMPengambilan MMPenghasilan jasaBiaya Upah BoronganBiaya Gaji Karyawan

4.92018.750.500.28.2504.090.--1.000-4.050.3.250

-----8.5007.810-51.500--

----------d) 250

--b) 250a) 13.250------

Page 8: Tugas  Akuntansi

12.13.

14.15.16.17.18

Biaya ListrikBiaya Bunga

Biaya Perlengkapan Biaya AsuransiBiaya Peny.P. KompresorAkum. Peny. KompresorGaji yang Harus Dibayar

1.7501.25067.810

--

--

---

a) 13.250b) 250c) 250--

14.000

-

PERUSAHAAN KAROSERI MAJU MAKMURNERACA LAJUR PER 30 NOVEMBER 1999

No. Perkiraan Neraca Percobaan Penyesuaian NP Disesuaikan Rugi/Laba Neraca

D K D K D K D K D K1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.

14.15.16.17.18.19.

KasPiutang Asuransi di muka Perlng karoseriMesin kompresorUtang Modal MMPeng MMPenghasilan jasaB upah borongan B gaji karyawanB listrikB bunga

4.920.00018.750

50028.250

4.090--

1.000-

4.050

3.250

1.7501.250

-----8.5007.810

-51.500-

---

Page 9: Tugas  Akuntansi

a. Laporan Rugi/LabaPERUSAHAAN KAROSERI MAJU MAKMUR

LAPORAN RUGI/LABA30 NOVEMBER 1999

PENGHASILANPenghasilan Jasa Rp.51.500.000,00Biaya Operasi1. Biaya upah borongan Rp.4.050.000,002. Biaya gaji karyawan Rp.3.500.000,003. Biaya listrik Rp.1.750.000,004. Biaya bunga Rp.1.250.000,005. Biaya perlengkapan karoseri Rp.13.250.000,006. Biaya asuransi Rp.250.000,007. Biaya penyusutan kompresor Rp.250.000,00 Total biaya operasi Rp.24.300.000,00Laba bersih Rp.27.200.000,00

b. Laporan perubahan modalPERUSAHAAN KAROSERI MAJU MAKMUR

LAPORAN PERUBAHAN MODAL30 NOVEMBER 1999

Modal MM 1 November 1999 Rp.7.810.000,00Laba Bersih Rp.27.200.000,00 Rp.35.010.000,00Pengambilan MM Rp.1.000.000,00 Modal MM 30 November 1999 Rp.34.010.000,00

C. Neraca

PERUSAHAAN KAROSERI MAJU MAKMURNERACA

30 NOVEMBER 1999

Harta:Kas Rp 4.920.000,00

Page 10: Tugas  Akuntansi

Piutang Rp 18.750.000,00Perlengkapan karoseri Rp 15.000.000,00Ansuransi dimuka Rp 250.000,00Mesin kompresor Rp 4.090.000,00 (-) akum, penyusutan Rp 250.000,00 Rp 3.840.000,00 Jumlah harta Rp 42.760.000,00Utang:Utang Rp 8.500.000,00Utang gaji Rp 250.000,00 Jumlah Utang Rp 8.750.000,00

Modal:Modal mm 30 November 1999 Rp 34.010.000,00 Jumlah Utang dan Modal Rp 42.760.000,00

4. pencatatan jurnal penyesuaanBuku jurnal penyesuaan daotar kita susun berdasarkan catatan pada lajur penyesuaan yang

terdapat pada neraca lajur. Jurnal penyesuaan ini dapat juga dibuat (dicatat) dalam buku jurnal umum, dengan suatu penjelasan bahwa jurnal tersebut adalah jurnal penyesuaian ini adalah tanggal terakhir tutup buku(dalam contoh tanggal 30 Nopember 1999).

Dengan demikian, jurnal penyesuaian untuk contoh ini adalah sebagai berikut.Tgl Uraian P/R Debet Rp Kredit Rp1999Nov 30

30

30

30

Jurnal penyesuaianBiaya perlengkapan karoseri Perlengkapan karoseriBiaya asuransi Asuransi dibayar di mukaBiaya penyusutan kompresor Akum. Penyusutan kompresorBiaya gaji karyawan Gaji yang harus dibayar

13.250.000,00-

250.000,00-

250.000,00-

250.00,00-

-13.250.000,00

-250.000,00

-250.000,00

-250.000,00

5. Jurnal Penutup (Closing Entries)

Jurnal penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir priode akuntansi dengan dua kegunaan. Pertama, pada akhir priode akuntansi jurnal penutup membantu kelancaran untuk kelancaran pencatatan akuntansi selanjunya dengan menutup atau mengkliring saldoperkiraan biaya dan pendapatan. Hal ini harus dilakukan karena biaya dan pendapatan pada priode akuntansi ini hanya berlaku untuk periode akuntansi tersebut. Oleh karna itu, perkiraan biaya dan pendapatan pada suatu periode harus ditutup dan saldonya haros nol sehingga siap untuk dipergunakan pada periode selanjutnya.

Kegunaan yang kedua, jurnal penutup merupakan iktisar dari priode biaya dan pendapatan.ikhtisar ini di kerjakan drngan memindah kan saldo pndapatan dan saldo biaya kepada suatu

Page 11: Tugas  Akuntansi

perkiraan yang di sebut perkiraan ihktisar R/L (income summry), untuk mencatatlaba atau rugi bersih. Saldo perkiraan ikhtisar R/L harus sama dengan rugi/laba bersih pada laporan R/L, kemudian rugi/laba bersih tersebut dipindahkan ke perkiraan modal. Oleh karena sifatnya inilah, jurnal penutup sering disebut pula clearing entries.

Ada empat tahap penting dalam menyusun jurnal penutup, yaitu sebagai berikut :1) Memindahkan saldo perkiraan pendapatan ke ikhtisar rugi/laba.2) Memindahkan saldo perkiraan biaya ke ikhtisar rugi/laba.3) memindahkan saldo ikhtisar rugi/laba ke perkiraan modal.4) memindahkan saldo penarikan ke perkiraan modal.

a. Menutup Perkiraan PendapatanSebelum di tutup, perkiraan pendapatan dicacat pada kolom kredit. Ketika akan ditutup, buatlah

jurnal perkiraaan penghasilan pada bagian debet perkiraan ikhtisar laba/rugi pada bagian kredit. Contoh:

Nov 30 penhasilan jasa Rp 51.500.000,00Ikhtisar laba/rugi Rp 51.500.000,00

dalam bentuk T: Penghasilan Jasa

Nov 30 Rp 51.500.000,00

Nov 10 Rp 40.000 19 Rp 8.750 30 RP 2.750 RP 51.500

Ikhtisar Rugi/Laba

Nov 30 Rp 51.500.000,00

Tampaklah kini bahwan pemikiran pendapatan memiliki jumlah debet Rp 51.500.000,00 dan jumlah kredit Rp 51.500.000,00, maka saldo adalah nol.

b. Menutup Perkiraan BiayaSaldo perkiraan biaya, tercatat pada kolom debet sebelum dilakukan penutupan. Dengan

demikian pada waktu di tutup, pindahkan saldo debet biaya tersebut pada kolom debet perkiraan ikhtisar rugi/laba dan perkiraan biaya yang bersangkutan dikolom kredit.

Jurnal penututp:

Nov 30 ihktisar R/L Rp 24.300.000,00Biaya upah borongan Rp 4.050.000,00Biaya gaji karyawan Rp 3.500.000,00Biaya listrik Rp 1.750.000,00Biaya bunga Rp 1.250.000,00

Page 12: Tugas  Akuntansi

Biaya perlengkapan karosri Rp 13.250.00,00Biaya ansuransi Rp 250.000,00Biaya pnyusutan koprisor Rp 250.000,00

Dalam perkiraan T tampak sebagai berikut.

Upah boronganNov 30 Rp 4.050.000,00 Nov 30 Rp 4.050.000,00

Biaya gaji karyawanNov 29 Rp 3.250.000,00 30 Rp 250.000,00 Rp 3.500.000,00

Nov 30 Rp 3.500.000,00

Biaya listrikNov 21 Rp 1.750.000,00 Nov 30 Rp 1.750.00,00

Biaya bungaNov 28 Rp 1.250.000,00 Nov 30 Rp 1.250.000,00

Biaya perlengkapan karoesriNov 30 Rp 13.250.000,00 Nov 30 Rp 13.250.000,00

Biaya asuransiNov 30 Rp 250.000,00 Nov 30 Rp 250.000,00

Biayapenyusutan kompresorNov 30 Rp 250.000,00 Nov 30 Rp 250.000,00

Ihktisar R/LNov 30 Rp 4.050.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 1.750.000,00 Rp 1.250.000,00 Rp 13.250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 24. 300.000,00

Nov Rp 51,500.000,00

saldo Rp 27.200.000,00

C. Menutup Ihktisar Rugi/Laba Ke Perkitaan ModalPerkiraan iktisar rugi/laba ke perkuraan yang dibuat untuk mengiktisarkan perkataan pendapatan

dan biaya. Pada tanggal itupula harus ditutup kembali dengan cara memindahkan saldo perkiraan iktisar

Page 13: Tugas  Akuntansi

rugi/laba ke perkiraan modal. Kita tahu bahwa saldo perkiraan iktisar rugi/laba adalah merupakan rugi/laba sehingga akan mempengaruhi modal. Oleh karna itu, harus dimasukkan pada perkiraan modal.

Jurnal penal penutup:Nov 30 Iktisar R/L Rp27.200.000,00

Modal MM RP27.200.000,00

d. menutup perkiraan pengambilan keperkiraan modalperkiraan pengambilan menampilkan jumlah pengambilan baik uang kas maupun harta lainnya

yang digunakan oleh pemilik perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, sifatnya adalah mengurangi modal dan dicatat pada kolom debetperkiraan modal didebet perkiraan pengambilan. Untuk menutup perkiraan ini, perkiraan mudal di debet sebesar pengambilan di kredit sebesar itu pula.

Jurnal penutupnya:Nov 30 Modal MM Rp1.000.000,00

Pengambilan MM Rp1.000.000,00

Pengambilan MM

d. menutup perkiraan pengambilan keperkiraan modalperkiraan pengambilan menampilkan jumlah pengambilan baik uang kas maupun harta lainnya

yang digunakan oleh pemilik perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, sifatnya adalah mengurangi modal dan dicatat pada kolom debet sebesar pengambilan dan perkiraan pengambilan dukeridit sebesar itu pula.Jurnal penutupnya:Nov 30 Modal MM Rp1.000.000,00

Pengambilan MM Rp1.000.000,00

Pengambilan MM

Dengan demikian, tampaklah pada kita bahwa modal MM pada tanggal 30 Nopember 1999 adalah Rp34.000.000,00. Jumlah ini adalah sama dengan laporan perubahan modal.

e. pembukuan ke buku besar setelah penutupan setelah jurnal penutup ini selesai, perlu dibukukan pada buku besar(posting) sebagai berikut.

Keterangan:Untuk semua perkiraan pendapatan dan biaya(perkiraan nominal), tidak tercantum lagi dalam

kelompok buku besar, sebab perkiraan perkiraan tersebut telah dipindahkan saldo-saldonya keperkiraan inktisar R/L.

Page 14: Tugas  Akuntansi

Pendahuluan

Dalam mempelajari sub bab ini kita pemakalah menyajikan materi yaitu Neraca Lajur atau Kertas Kerja , pengertian dari kertas kerja adalah alat bantu untuk mempermudah, dalampenyusunan laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode tertentu. Dalam kertas kerjater terdapat ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, neraca,dan laporan rugi laba.

Fungsidari kertas kerja adalah 1. Kertas kerja mempermudah menyusun laporan karena terdapat kelompok atau bukubesar

yang sesuai dengan laporan keuangan yang disusun. 2. Kertas kerja menghindarkan kesalahan dalam membuat laporan keuangan.3. Kertas kerja juga dapat digunakan untuk memeriksaketepatan perhitungan yang dilakukan,

dan memungkinkanpenyusunan data secara logis.Bentuk kertas kerja yang akan kita pakai dalam makalah ini adalah kertas kerja dalam 10 kolom.