tugas Teori Akuntansi

30
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DAN PERUMUSAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DI INDONESIA Matakuliah: Teori Akuntansi Disusun Oleh: 1. Teza Lukman Aryes C1C110253 2. S. Ali Zainal A.A. C1C110235 3. Gusti Ninna Aulia W. C1C110009 4. M. Abdi Rahman C1C110015 5.Akhmadi C1C110011 6. Dody Chandra Setiawan C1C109113 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

description

Contoh Tugas Teori Akuntansi

Transcript of tugas Teori Akuntansi

Page 1: tugas Teori Akuntansi

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DAN PERUMUSAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DI INDONESIA

Matakuliah: Teori Akuntansi

Disusun Oleh:

1. Teza Lukman Aryes C1C110253

2. S. Ali Zainal A.A. C1C110235

3. Gusti Ninna Aulia W. C1C110009

4. M. Abdi Rahman C1C110015

5. Akhmadi C1C110011

6. Dody Chandra Setiawan C1C109113

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2013

Page 2: tugas Teori Akuntansi

BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Adanya perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh

negara di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan teknologi

komunikasi dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya transparansi di segala

bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah satu prasarana

penting untuk mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi keuangan dapat

diibaratkan sebagai sebuah cermin, di mana cermin yang baik akan mampu

menggambarkan kondisi praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu,

pengembangan standar akuntansi keuangan yang baik, sangat relevan dan mutlak

diperlukan pada masa sekarang ini.

Terkait hal tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi

akuntansi di Indonesia selalu tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, khususnya

dalam hal-hal yang memengaruhi dunia usaha dan profesi akuntan. Hal ini dapat dilihat

dari dinamika kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada

tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan

standar akuntansi keuangan di Indonesia.

Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada

tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi

prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip

Akuntansi Indonesia (PAI).”

Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite

PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian

mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan

untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.

Page 3: tugas Teori Akuntansi

Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984

dan melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1

Oktober 1994.” Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan

harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi,

kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial

Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai

konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke

depan.

Dalam perkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi secara

berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan standar

baru sejak tahun 1994. Proses revisi telah dilakukan enam kali, yaitu pada tanggal 1

Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1

September 2007. Buku ”Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007” ini di

dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan KDPPLK

Syariah, 6 PSAK baru, dan 5 PSAK revisi. Secara garis besar, sekarang ini terdapat 2

KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK.

Untuk dapat menghasilkan standar akuntansi keuangan yang baik, maka badan

penyusunnya terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan.

Awalnya, cikal bakal badan penyusun standar akuntansi adalah Panitia Penghimpunan

Bahan-bahan dan Struktur dari GAAP dan GAAS yang dibentuk pada tahun 1973. Pada

tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas

menyusun dan mengembangkan standar akuntansi keuangan. Komite PAI telah

bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan

susunan personel yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI

tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi

Keuangan (Komite SAK).

Kemudian, pada Kongres VIII IAI tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta,

Komite SAK diubah kembali menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)

dengan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain

Page 4: tugas Teori Akuntansi

itu, juga telah dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif

Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk

tanggal 18 Oktober 2005 untuk menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang

terkait dengan perlakuan akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK.

Sedangkan DKSAK yang anggotanya terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi

akuntan, yang mewakili para pengguna, merupakan mitra DSAK dalam merumuskan

arah dan pengembangan SAK di Indonesia.

2. TUJUAN

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia

2. Untuk mengetahui sejarah perumusan standar akuntansi keuangan (SAK)

3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan munculnya sistem akuntansi internasional

Page 5: tugas Teori Akuntansi

BAB II

PEMBAHASAN

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI INDONESIA

Periodisasi perkembangan akuntansi di Indonesia dapat dibagi atas zaman kolonial dan

zaman kemerdekaan.

Sejarah akuntansi membahas mengenai evolusi perkembangan dan pemikiran

akuntansi dari periode ke periode, yaitu :

A. Akuntansi Zaman Prasejarah

B. Akuntansi Islam di Zaman Kenabian

C. Akuntani di Zaman Evolusi pembukuan

A. Akuntansi zaman Prasejarah

Pada zaman ini akuntansi mulai dikenal sejak manusia mengenal uang dan

pencatatan.

Akuntansi zaman prasejarah ini dibagi menjadi beberapa zaman, yaitu :

1) Zaman Mezopotamia

2) Zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno

3) Zaman Cina

4) Zaman Monorial Inggris

1) Zaman Mezopotamia

Zaman mesopotamia ini dikenal juga zaman Babilonia yang terjadi kurang lebih

tahun 8000 SM (Richard Mattesich dalam artikelnya yang berjudul Pre-historic

Accounting and the problem of Representation).

Bentuk pencatatan transaksi dalam bentuk tablet-tablet dari tanah liat yang diberi

tanda titik-titik sebagai pengganti tanda angka yang disebut clay. Kemudian kumpulan

dari tablet-tablet tersebut disebut “clay envelops” yang berfungsi untuk

mengungkapkan secara simbolis nilai aset dan transaksi ekonomis.

Menurut Orville keister (1986) menyebutkan bahwa untuk mencatat transaksi

terdapat 2 macam tablet, yaitu tablet penerimaan dan tablet pengeluaran.

Page 6: tugas Teori Akuntansi

2) Zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno

Ini terjadi kira-kira tahun 3600 SM yang merupakan awal periode Yunani dan

Romawi, namun pencatatan-pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan

kurang lengkap

Pada saat itu berhasil ditemukan catatan tertua yang sampai saat ini masih

tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia. Kemudian pada tahun 1000 SM ditemukan

koin sebagai alat pertukaran di Yunani (dikemukakan oleh Kam tahun 1986).

Sedangkan di Romawi Kuno ditemukan seorang arsitek yang menilai gedung tidak

hanya sebesar cost (harga perolehan) namun harus dikurangi seperdelapannya setiap

tahun. Ini berarti pada masa ini sudah mengenal istilah depresiasi.

3) Zaman Cina

Pada zaman dinasti Chou (1122 – 256 SM) akuntansi sudah digunakan sebagai

alat untuk membantu perencanaan, pertimbangan ekspansi wilayah, dan juga untuk

mengatur negara.

Dalam peradaban ini akuntansi dikembangkan menjadi akuntansi pemerintahan.

4) Zaman Manorial di Inggris

Zaman Manorial ini terjadi di abad 11 dan 12 yang merupakan zaman berjayanya

para tuan tanah di daratan Eropa. Pada zaman ini akuntansi digunakan oleh para tuan

tanah digunakan mencatat penerimaan yang diperolah dari pajak rakyat dan mencatat

pengeluaran untuk kebutuhan pribadinya.

Pada zaman ini sudah mengenai sistem single entry. Yaitu sistem pencatatan yang

digunakan sebelum ditemukannya sistem pencatatan double entry.

B. Akuntansi Islam di Zaman Kenabian

Sistem pencatatan Islam ini dimulai sejak masa kenabian Muhammad SAW yang

lahir tahun 571 M.

Akuntansi Islam berkembang berdasarkan sumber utama yang ada di Al Qur’an

Surat Al Baqarah ayat 282, yang kandungan isinya memberikan isyarat akan

pentingnya pencatatan akan kegiatan muamalah seperti kegiatan jual-beli, utang-

piutang, sewa-menyewa, dan sebagainya.

Page 7: tugas Teori Akuntansi

Peradaban akuntansi Islam ini memberikan pengaruh besar akan perkembangan

akuntansi di italia sampai saat sekarang ini.

C. Zaman Evolusi Pembukuan

Zaman ini mengarah pada pergantian sistem pencatatan dari single entry ke

sistem berpasangan atau double entry.

Zaman ini dibagi menjadi beberapa tahapan kejadian, yaitu:

1) Lahirnya Tata Buku berpasangan

2) Masa Revolusi Industri

3) Akuntansi di Inggris dan Amerika sebelum tahun 1900

4) Periode setelah tahun 1900 di Amerika

1) Lahirnya Tatabuku Berpasangan

Tatabuku berpasangan (double entry bookkeeping) ditemukan dalam catatan

seorang pedagang di Genoa, Italia sekitar tahun 1340 yang merupakan titik tolak

pengembangan akuntansi.

Dalam tatabuku berpasangan pada masa ini mulai dikenal istilah debere (debit)

dan creed (kredit).

Beberapa konsep yang menjadi ciri tata buku berpasangan, antara lain :

Sudah ada konsep kesatuan usaha yang terpisah dari pemiliknya.

Transaksi dicatat dengan satuan moneter.

Sudah mengenal perbedaan antara Capital (modal) dan Income (laba).

Pada tahun 1494 publikasi buku pertama yang ditulis oleh Lucas Pacioli yang

berjudul “Summa de Arithmatica, Geometria, Proportioni et proportionalita”.

Buku tersebut yang pertama memuat dasar-dasar akuntansi dimana pada bagian

buku tersebut terdapat subjudul “Tractactus de Computis et Scriptorio”, yang

membahas secara khusus dasar-dasar akuntansi. Sub judul itu dikembangkan menjadi

tulisan yang khusus membahas akuntansi yang diberi judul La Scoula Perfecta de

Mercanti dan diterbitkan oleh penerbit Paganini. Karena tulisannya itu, Lucas Pacioli

dijuluki bapak Akuntansi.

Ciri mendasar sistem akuntansi yang dikemukakan oleh Lucas Pacioli adalah

sistem pembukuan bepasangan (double entry ), yaitu pencatatan peristiwa ekonomi

dalam dua aspek yaitu debet dan kredit, sehinga diperoleh hasil pencatatan yang

Page 8: tugas Teori Akuntansi

sistematis dan mudah dikontrol. Sistem ini berkembang dan mendasari sistem

akuntansi yang dipakai dalam dunia usaha sekarang ini.Pengalaihbahasaan buku

Pacioli ke dalam berbagai bahasa merupakan penyumbang bagi penyebaran

popularitas metode Italia.

2) Masa Revolusi Industri

Pada awal abad 15 kekuatan ekonomi bergeser adri Italia ke Inggris. Sehingga

Akuntansi juga berkembang ke wilayah Eropa Barat.

Masa Revolusi Industri bermula muncul sekitar tahun 1775. Pada masa itu

perekonomian di Eropa dipengaruhi aliran yang disebut Kapitalisme. Dengan adanya

aliran kapitalisme yang sangat kuat menyebabkan perkembangan revolusi industri di

eropa juga bergerak dengan cepat.

Pada masa ini sudah mulai muncul kesadaran akan perlunya cost accounting

(akuntansi biaya), munculnya akuntansi untuk depresiasi dan pengaruh income tax

(pajak penghasilan) terhadap akuntansi.

Dampak revolusi industri pada akuntansi :

Meningkatnya kebutuhan akan informasi manajemen mengenai biaya produksi dan

biaya yang harus ditetapkan dalam penilaian persediaan, meningkat pula

kebutuhan akan sistem akuntansi biaya

Sistem pabrik dan produksi massa menyebabkan aktiva tetap mempunyai porsi

yang cukup besar dalam proses produksi dan distribusi, sehingga menjadikan

konsep penyusutan semakin penting

Dampak revolusi industri pada akuntansi :

Sistem pabrik dan produksi massa menyebabkan aktiva tetap mempunyai porsi

yang cukup besar dalam proses produksi dan distribusi, sehingga menjadikan

konsep penyusutan semakin penting

Meningkatnya kebutuhan akan informasi manajemen mengenai biaya produksi dan

biaya yang harus ditetapkan dalam penilaian persediaan, meningkat pula

kebutuhan akan sistem akuntansi biaya

Page 9: tugas Teori Akuntansi

3) Akuntansi di Inggris dan Amerika Sebelum Tahun 1900

Pada tahun 1853 di kota Edinburgh, Skotlandia berdiri sebuah organisasi

akuntansi yang diberi nama Society of Accountants in Edinburgh. Organisasi ini

merupakan organisasi akuntansi pertama di Inggris Raya dan bahkan mungkin

pertama di dunia.

Pada tahun 1844 pemerintah Inggris mengeluarkan Companies Act, Yaitu Undang-

undang yang mengatur agar setiap direktur perusahaan untuk menyajikan neraca yang

sudah diaudit kepada para pemegang saham.

Perkembangan akuntansi yang cepat ke seluruh dunia seiring dengan peran

kolonialisme Inggris yang mempunyai kantor dagang di seluruh dunia. Sehingga pada

tahun 1873 berdiri kantor akuntan Inggris yang bernama Price Waterhouse & Co di

Amerika Serikat.

Pada tahun 1886 berdiri American Association of Public Accountant (AAPA) yang

diperkuat dengan lahirnya UU tahun 1896 tentang gelar Certified Public Accountant

(CPA) untuk akuntan di Amerika Serikat.

Kemudian pada tahun 1917 AAPA berubah nama menjadi American Institute of

Accountant (AIA), dan berganti nama lagi menjadi American Institute of Certified Public

Accountant (AICPA) pada tahun 1957 sampai saat sekarang ini.

4) Periode Setelah 1900 di USA

Perkembangan akuntansi di USA setelah tahun 1900 dipelopori oleh banyak tokoh,

antara lain : W.A. Paton (1922), Sander, Hatfield dan Moore (1938), Gilman (1939) dan

Grady (1965).

Perkembangan Akuntansi di Dunia

Perkembangan Akuntansi di USA

Ada empat fase proses perkembangan akuntansi yang dapat diidentifikasi. Pda

fase pertama (1900-1933)manajemen sepenuhnya mengendalikan pemilihan informasi

keuangan yang harus diungkapkan dalam laporan tahunan, pada fase kedua ( 1933-1959)

dan fase ketiga (1959-1973) lembaga-lembaga profesional memainkan peranan signifikan

dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi, dan pada fase keempat yang berlanjut

Page 10: tugas Teori Akuntansi

sampai sekarang. Financial Accounting Standards Board ( FASB ) dan berbagai kelompok

penekan mendorong terjadinya politisasi akuntansi.

a. Fase Kontribusi Manajemen ( 1900-1933 )

Pengaruh manajemen dalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi muncul dari

meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik yang dominan yang

dimainkan oleh korporasi industri setelah 1900. Penyebaran kepemilikan saham

memberi peluang bagi manajemen untuk sepenuhnya mengendalikan bentuk dan isi

ungkapan akuntansi. Intervensi manajemen dicirikan oleh penyelesaian-penyelesaian

yang bersifat ad hoc terhadap masalah-masalah mendesak dan kontroversial.

Ketergantungan manajemen menimbulkan konsekuensi-konsekuensi :

1. Dikarenakan ciri pragmatik solusi yang diadopsi, sebagian besar teknik akuntansi

tidak memiliki dukungan teoretis.

2. Fokusnya adalah pada penentuan income kena pajak (taxableincome ) dan

minimasi pajak income

3. Teknik yang diadopsi didorong oleh keinginan untuk meratakan earning.

4. Masalah-masalah kompleks dihindari dan solusi berdasarkan kebijaksanaan

diadopsi.

5. Perusahaan yang berbeda mengadopsi teknik akuntansi yang berbeda untuk

masalah yang sama

Situasi ini menghasilkan ketidakpuasan selama 1920-an. William Z. Ripley dan

J.M.B. Hoxley adalah dua orang yang bersuara keras menuntut adanya peningkatan

dalam standar pelaporan keuangan. Adolpin A. Berle dan Gardiner C. Means

menunjuk pada kemakmuran korporat dan kekuatan korporasi industri, dan meminta

adanya perlindungan bagi investor.

Pemain utama pada saat itu adalah asosiasi akuntan profesional, The American

Institute of Accountants (AIA ), yang pada tahun 1917 mendirikan Borrad of Examiners

untuk membuat ujian CPA yang seragam, da The New Cork Stock Exchange, yang

dari tahun 1900 mensyaratkan semua korporasi yang mencatatkan saham untuk

mempublikasi laporan keuangan tahunan. Perdebatan teoritis dan kontroversial pada

periode tersebut adalah pertanyaan tentang akuntansi untuk cost bunga.

Memorandum Diskusi FASB tentang ” Akuntansi untuk cost Bunga ” menelusur latar

belakang kontroversi ”bunga sebagai sebuah cost”:

Page 11: tugas Teori Akuntansi

Menjelang akhir abad ke sembilanbelas, isu akuntansi untuk bunga muncul

sebagai bagian dari kepedulian yang besar terhadap pengembangan cost produk

yang realistik sebagai dasar bagi penentuan harga penjualan dan pengukuran

efesiensi pemanufakturan. Meningkatnya kompleksitas bisnis, meningkatnya

kepercayaan pada mesin-mesin dan kebutuhan akan investasi modal yang besar

untuk periode waktu yang panjang meningkatkan jumlah overhead. Dengan

demikian, pemasukan overhead dalam cost produk menjadi isu akuntansi utama.

Peristiwa penting lain pada era tersebut adalah pengaruh pajak income bisnis

terhadap teori akuntansi. Sementara Revenue Act 1913 menyediakan cara

menghitung income kena pajak atas dasar penerimaan dan pembayaran kas, Act

1918 merupakan aturan pertama yang mengakui peran prosedur akuntansi dalam

penentuan income kena pajak. Sebagaimana dinyatakan dalam Seksi 212 (b)

undang-undang tersebut :

Income bersih harus dihitung atas dasar periode akuntansi tahunan pembayar

pajak (tahun fiskal atau tahun kalender, tergantung kasusnya) sesuai dengan

metode akuntansi yang secara regular digunakan dalam pembukuan pembayar

pajak, tetapi jika tidak ada metode akuntansi yang telah digunakan, atau jika

metode yang digunakan tidak merefleksikan income, perhitungan harus dibuat atas

dasar dan dengan cara menutup pendapat Commissioner yang secara jelas

merefleksikan income.

Hal tersebut merupakan tahap awal harmonisasi antara akuntansi pajak dan

akuntansi keuangan.

b. Fase Kontribusi Institusi ( 1933-1959 )

Fase ini ditandai oleh penciptaan dan peningkatan peran institusi dalam

pengembangan prinsip akuntansi. Termasuk di dalamnya adalah pembentukan

Securities and Exchange Commission (SEC); persetujuan ”Prinsip-prinsip umum” oleh

AIA; dan peran baru Committee on Accounting Procedures. Masing-masing ditelaah di

bawah ini

1. Dalam tahun 1934 Kongres membentuk SEC untuk melaksanakan berbagai

peraturan investasi federal termasuk Securities Act 1933 yang mengatur tentang

Page 12: tugas Teori Akuntansi

penerbitan sekuritas di pasar antar Negara bagian dan Securities Act 1934 yang

mengatur tentang perdagangan sekuritas.

Untuk membuat segala sesuatunya jelas, pada 25 April 1938 SEC mengirimkan

pesan yang definitif bahwa jika profesi tidak membentuk badan penetapan standar,

SEC akan menggunakan mandat tersebut dan mengembangkan prinsip akuntansi.

Lihat pernyataan berikut yang nampak dalam Accounting Series Releases (ASR)

No.4 :

Dalam kasus di mana laporan keuangan yang diserahkan kepada

komisi........disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntasni yang tidak

memiliki dukungan autoritatif yang substansial, laporan keuangan semacam

itu akan dipandang menyesatkan atau tidak akurat walaupun ungkapan

yang terkandung dalam sertifikat akuntan atau dalam catatan kaki terhadap

laporan material. Dalam kasus di mana ada perbedaan pendapat antara

Komisi dan pendaftar tentang prinsip akuntansi yang benar yang harus

diikuti, ungkapan akan diterima sebagai pengganti koreksi laporan

keuangan itu sendiri hanya jika yang dimasukkan adalah sesuatu yang

memiliki dukungan autoritatif yang substansial bagi praktik yang diikuti oleh

pendaftar dan posisi Komisi sebelumnya belum pernah dinyatakan dalam

aturan, regulasi, atau siaran-siaran resmi komisi, termasuk opini-opini yang

dipublikasikan akuntan kepalanya.

Hal tersebut merupakan tahap awal bagi peran SEC sebagai pendorong dalam

pengembangan prinsip akuntansi di USA.

2. Mengikuti publikasi artikel Zipley yang mengkritik teknik pelaporan sebagai sesuatu

yang memperdayakan, Gerorge O. May, orang inggris, mengusulkan agar the

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) mulai melakukan upaya

kerja sama dengan bursa saham. Hasilnya, Komite Khusus AICPA bekerja sama

dengan Bursa Saham mengusulkan solusi umum keada Komite NYSE. Sebagai

tambahan, Komite mengusulkan upaya formal pertama untuk mengembangkan

teknik akuntansi berterima umum. Dikenal dengan ”prinsip-prinsip dewan” May,

mencakup :

Page 13: tugas Teori Akuntansi

a. Bahwa akun income seharusnya tidak memasukkan profit yang belum

terealisir, dan biaya yang dapat dibebankan pada income seharusnya tidak

dibebankan kecuali terhadap profit yang telah terealisir.

b. Bahwa surplus modal (tambahan modal disetor) seharusnya tidak dibebankan

dengan jumlah yang dapat dibebankan pada income.

c. Bahwa surplus yang diperoleh perusahaan anak yang diciptakan sebelum

pengambilalihan bukan merupakan bagian dari surplus yang diperoleh

perusahaan induk konsolidasi.

d. Bahwa dividen atas saham treasuri tidak dapat dikreditkan pada income

perusahaan

e. Bahwa jumlah tagihan dari pejabat, pegawai, dan perusahaan afiliasian

seharusnya tidak ditunjukkan secara terpisah.

3. Setelah penerbitan ASR No.4 oleh SE, yang menantang profesi untuk

menyediakan ”dukungan autoritatif yang substansial” bagi prinsip akuntansi yang

berterima, dan kritik yang meningkat dari American Accounting Association (AAA)

yang baru dibentuk dan anggota-anggotanya, AICPA memutuskan untuk

memberdayakan Committee on Accounting Procedure (CAP) pada tahun 1938

untuk menerbitkan pernyataan-pernyataan.

c. Fase Kontribusi Profesional (1959-1973)

Ketidakpuasan terhadap CAP dinyatakan oleh presiden AICPA, Alvin R. Jennings,

dengan pernyataan ”seberapa berhasilkah kita dalam mempersempit bidang

perbedaan dan inkonsistensi dalam penyiapan dan penyajian informasi keuangan?”.

Komite Khusus tentang Program Riset yang dibentuk tahun 1957 dan 1958

mengusulkan pembubaran CAP dan departemen risetnya. AICPA menerima

rekomendasi tersebut dan dalam tahun 1959 mendirikan the Accounting Principles

Board (APB) dan the Accounting Research Division (ARD) dengan untuk memajukan

pernyataan tertulis tentang apa yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi berterima

umum. ARD memulai dengan publikasi posisi yang disusun dengan cermat yang

didasarkan pada penalaran deduktif.

APB juga menerbitkan berbagai Opini yang membahas isu-isu kontroversial,

hingga mencapai 31 Opini antara tahun 1959-1973. AAA juga berpartisipasi dalam

Page 14: tugas Teori Akuntansi

proses tersebut melalui beberapa riset dan berusaha mengembangkan pernyataan

yang terintegrasi tentang teori akuntansi dasar. Upaya-upaya tersebut tidak selalu

berhasil.APB diserang dan dikritik karena :

Opini yang bersifat ad hoc atau kontroversial, termasuk APB 8 tentang akuntansi

pensiun, APB 11 tentang alokasi pajak income, danm APBs 2 dan 4 tentang kredit

pajak investasi

Kegagalan dalam menyelesaikan masalah akuntasni untuk penggabungan usaha

dan goodwill.

Kaitan profesi dengan APB yang dicurigai tidak membantu. Intervensi asosiasi dan

badan-badan profesional dalam perumusan teori akuntansi dipacu oleh upaya-upaya

untuk mengeliminasi teknik-teknik yang tidak diinginkan dan untuk mengkodifikasikan

teknik-teknik yang dapat diterima.

d. Fase Politisasi ( 1973-sekarang )

Keterbatasan asosiasi profesional dan manajemen dalam merumuskan teori

akuntansi mendorong diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politisasi

proses penetapan standar-suatu situasi yang diciptakan oleh pandangan yang diterima

luas bahwa angka-angka akuntansi mempengaruhi perilaku ekonomik dan,

konsekuensinya, aturan-aturan akuntansi harus ditetapkan dalam arena politis.

Sejak pembentukannya, FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan kuasi

politis untuk merumuskan prinsip-prinsip akuntansi. Perilaku FASB dapat ditandai

dengan pertama, adanya upaya untuk mengembangkan kerangka teoretis atau

konstitusi akuntansi dan ke dua, timbulnya berbagai kelompok kepentingan, suatu

kontribusi yang diperlukan bagi penerimaan ”umum” standar yang baru. Dengan

demikian, proses penetapan standar memiliki aspek politis.

Proses perumusan standar akuntasni menjadi bersifat politis dengan baik

dinyatakan sebuah laporan yang diterbitkan oleh the Senate Subcommittee on Report,

Accounting and Management, berjudul The Accounting Establishment. Dikenal dengan

“Metchalf Report”’ laporan tersebut menyatakan bahwa kantor akuntan “delapan

besar” memonopoli pengauditan korporasi besar dan mengendalikan proses

penetapan standar. Hubungan organisasi-organisasi besar memberi kesan

bahwa,”delapan besar” dan AICPA memiliki kendali atas standar akuntansi yang

disetujui oleh SEC. Setelah menekankan keharusan pemerintah federal untuk

Page 15: tugas Teori Akuntansi

menjamin bahwa korporasi milik publik dipertanggungjawabkan secara benar kepada

publik, laporan membuat rekomendasi berikut yang ditujukan untuk meningkatkan

akuntabilitas korporat:

1. Kongres harus lebih sungguh-sungguh memperhatikan kekeliruan praktik

akuntansi yang diumumkan atau disetujui oleh pemerintah federal.

2. Pemerintah federal harus menetapkan standar akuntansi keuangan bagi korporasi

yang dimiliki publik.

3. Pemerintah federal harus menetapkan standar pengauditan yang digunakan oleh

auditor independen untuk mensertifikasi akurasi laporan keuangan korporat dan

catatan-catatan pendukung.

4. Pemerintah federal harus secara periodik memeriksa pekerjaan auditor

independen bagi korporasi yang dimiliki publik.

5. Pemerintah federal harus menetapkan standar akuntansi keuangan, standar

akuntansi kos, standar pengauditan, dan praktik-praktik akuntansi lainnya dalam

memenuhi keterbukaan pada publik.

6. SEC harus memperlakukan semua auditor independen sederajat dalam

pendisiplinan dan penegakan peraturan pasar modal federal.

7. Keanggotaan Cost Accounting Standards Borrad hendaknya tidak didominasi oleh

wakil-wakil industri dan cantor akuntan yang mungkin memiliki kepentingan

tersembunyi terhadap estándar yang ditetapkan dewan.

8. Pegawai federal seharusnya tidak menjadi anggota komite AICPA atau organisasi

serupa

Standar Akuntansi Indonesia

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi

di Indonesia, berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. IAI berhasil menyusun dan

menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973, dengan maksud antara

lain: menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia dan sebagai prasarana

bagi terbentuknya pasar uang dan modal di Indonesia pada waktu itu, laporan keuangan

dari perusahaan yang akan go public, harus disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi

tersebut.

Page 16: tugas Teori Akuntansi

Pendidikan Akuntansi

Sebelum dikeluarkannya UU No. 34/1954 tentang Gelar Akuntan , semua orang

dapat menyatakan dirinya selaku akuntan dan memakai gelar akuntan. Dengan

dikeluarkannya UU tersebut maka pemerintah mengatur mereka yang berhak memakai

gelar akuntan hanyalah mereka yang lulus  dari Fakultas Ekonomi Negeri Jurusan

Akuntansi dan Swasta yang disamakan, diatur oleh panitia Persamaan Ijasah Akuntan.

Dengan semakin banyaknya fakultas ekonomi swasta maka pemerintah bersama IAI

mengatur pelaksanaan Ujian Negara Akuntan. Pelaksanaan ujian ini terus dibenahi sampai

pada akhirnya lulusan negeri dan swasta diwajibkan harus mengikuti ujian yang sama jika

ingin mendapatkan gelar akuntan.

SEJARAH PERUMUSAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)

     Adanya perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh negara

di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan teknologi komunikasi

dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya transparansi di segala bidang.

Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah satu prasarana penting untuk

mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi keuangan dapat diibaratkan sebagai

sebuah cermin, di mana cermin yang baik akan mampu menggambarkan kondisi praktis

bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu, pengembangan standar akuntansi keuangan yang

baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan pada masa sekarang ini.

Terkait hal tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di

Indonesia selalu tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, khususnya dalam hal-hal

yang memengaruhi dunia usaha dan profesi akuntan.

Dirumuskan oleh satu-satunya organisasi profesi akuntansi di Indonesia yaitu

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang berdiri pada tanggal 23 Desember 1957.

Page 17: tugas Teori Akuntansi

Terdapat 3 (tiga) tonggak utama sejarah dalam pengembangan standar

akuntansi keuangan di Indonesia, yaitu :

Tahun 1973 à menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia, dengan

mengkodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia

dalam buku “Prinsip Akuntansi Indonesia” (PAI)

Tahun 1984 à Komite PAI melakukan revisi secara mendasar atas PAI

1973 dan mengkodifikasikannya dalam buku “Prinsip Akuntansi Indonesia

1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan

perkembangan dunia usaha.

Tahun 1994 à Komite PAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI

1984 dan mengkodifikasikannya dalam buku “Standar Akuntansi

Keuangan (SAK)” berlaku per 1 Oktober 1994

Sejak 1994, IAI memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan Standar

Akuntansi Internasional (pengaruh globalisasi)

Sejak 1994, IAI juga terus melakukan penyempurnaan standar yang ada serta

penambahan standar baru dan interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK)

Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi,

kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial

Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai

konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke

depan.

Dalam perkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi secara

berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan standar

baru sejak tahun 1994.

Sejak 1994 proses revisi SAK dilakukan sebanyak 6 (enam) kali sbb.:

1 Oktober 1995

1 Juni 1996

Page 18: tugas Teori Akuntansi

1 Juni 1999

1 April 2002

1 Oktober 2004 à Buku Standar Akuntansi Keuangan 1 Oktober 2004 yang

juga memuat :

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank

Syariah

SAK 1 Oktober 2004 berisi:

o 59 PSAK beserta Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian

Laporan Keuangan yang melandasinya.

o 7 Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

1 September 2007 à Buku ”Standar Akuntansi Keuangan per 1 September

2007” ini di dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi sebelumnya yaitu

tambahan KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, dan 5 PSAK revisi. Secara garis

besar, sekarang ini terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK.

 Buku Standar Akuntansi Keuangan 1 Oktober 2004 yang juga memuat :

a. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah

b. 59 PSAK beserta Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

yang melandasinya.

c. 7 Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

  Untuk dapat menghasilkan standar akuntansi keuangan yang baik, maka badan

penyusunnya terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan.

Badan Penyusun Standar Akuntansi :

1973 : Panitia Penghimpun Bahan-bahan dan Struktur dari GAAP dan GAAS

1974 – 1994 : Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (4 periode kepengurusan

IAI)

1994 : Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan

(Komite SAK)

Pada Kongres ke 8 IAI tgl 23-24 Sept 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah

menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang diberi otonomi

Page 19: tugas Teori Akuntansi

khusus untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga

telah dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif

Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK).

Sebagai pelaksanaan keputusan Kongres ke 8, juga dibentuk Dewan

Konsultatif SAK yang anggotanya berasal dari lingkungan profesi akuntan dan

non akuntan sebagai representasi users.

 Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober 2005 untuk menopang

kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakuan akuntansi

transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan DKSAK yang anggotanya

terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi akuntan, yang mewakili para pengguna,

merupakan mitra DSAK dalam merumuskan arah dan pengembangan SAK di

Indonesia.

►Due Process Prosedur penyusunan SAK:

1.      Due Process Prosedur penyusunan SAK sebagai berikut ;

Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar;

Konsultasikan issue dengan DKSAK;

Membentuk tim kecil dalam DSAK;

Melakukan riset terbatas;

Melakukan penulisan awal draft;

Pembahasan dalam komite khusus pengembangan standar yang dibentuk DSAK;

Pembahasan dalam DSAK;

Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk meminta pendapat dan

pertimbangan dampak penerapan standar;

Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan pendistribusiannya;

Public hearing;

Pembahasan tanggapan atas Exposure Draft dan masukan Public Hearing;

Limited hearing

Persetujuan Exposure Draft PSAK menjadi PSAK;

Pengecekan akhir;

Page 20: tugas Teori Akuntansi

Sosialisasi standar.

2.      Due Process Procedure penyusunan Interpretasi SAK, Panduan Implementasi SAK

dan Buletin Teknis tidak wajib mengikuti keseluruhan tahapan due process yang diatur

dalam ayat 1 diatas, misalnya proses public hearing.

3.      Due Process Procedure untuk pencabutan standar atau interpretasi standar yang

sudah tidak relevan adalah sama dengan due process procedures penyusunan standar yang

diatur dalam ayat 1 diatas tanpa perlu mengikuti tahapan due proses e, f, i, j, dan k

sedangkan tahapan m dalam ayat 1 diatas diganti menjadi: Persetujuan pencabutan standar

atau interpretasi.

Kebijakan DSAK :

Mendukung program harmonisasi dan konvergensi yang diprakarsai oleh

International Accounting Standards Board (IASB) à menyelaraskan PSAK

dengan International Financial Reporting Standards (IFRS)

Dalam menyusun SAK, mengacu pada IFRS dengan mempertimbangkan pula

faktor lingkungan usaha di Indonesia

Pengembangan SAK yang belum diatur dalam IFRS dilakukan dengan

berpedoman pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan,

kondisi lingkungan usaha di Indonesia., dan standar akuntansi yang berlaku di

negara lain.

Page 21: tugas Teori Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/pengertian-standar-akuntansi-keuangan.html

http://www.iaiglobal.or.id/prinsip_akuntansi/index.php?id=2

http://dicilala.blogspot.com/2012/01/sejarah-perumusan-standar-akuntansi.html

http://edhane.wordpress.com/2010/04/01/sejarah-sak/

http://kk.mercubuana.ac.id/files/32015-1-910951583157.doc