Tugas akhir pbk khoirun nif'an

23
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TONI BLANK SHOW SEORANG PASIEN RUMAH SAKIT JIWA PENGIDAP SKIZOFRENIA (Sebuah Studi Berdasarkan Review Video Dokumenter) Oleh KHOIRUN NIF’AN 100211507404 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 0

description

Pemerolehan Bahasa Kedua, Skizofrenia, bahasa

Transcript of Tugas akhir pbk khoirun nif'an

Page 1: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TONI BLANK SHOW

SEORANG PASIEN RUMAH SAKIT JIWA PENGIDAP SKIZOFRENIA

(Sebuah Studi Berdasarkan Review Video Dokumenter)

Oleh

KHOIRUN NIF’AN

100211507404

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

DESEMBER 2010

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 0

Page 2: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

Analisis Kesalahan Berbahasa Toni Blank Show

Seorang Pasien Rumah Sakit Jiwa Pengidap Skizofrenia

(Sebuah Studi Berdasarkan Review Video Dokumenter)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Toni Blank adalah sosok lelaki pengidap sakit jiwa Skizofrenia, figur yang sudah

mengundang perhatian ribuan pengguna internet (netter). Bahkan seorang warga negara

Amerika dengan sengaja menemui lelaki tersebut untuk bisa melihatnya secara langsung,

setelah sebelumnya melihat pemilik nama lengkap Toni Edi Suryanto tersebut di internet,

di laman situs Youtube.com dan Facebook.com. Toni Blank menjadi sosok fenomenal.

Bahkan harian Suara Merdeka juga menjadikan profil Toni Blank ini di salah satu

halamannya pada tanggal 26 September 2010.

Anggraini KD, dalam ulasannya yang dimuat di harian Suara Merdeka pada

tanggal 26 September 2010 memberikan komentarnya tentang sosok Toni Blank sebagai

berikut:

“Ketidaklaziman, penyimpangan estetika, dan ketidakpatutan sosial bukan hal yang

haram dalam dunia komedi. Jadi tak heran, kepandiran, keluguan, dan kenaifan 

Toni Blank mendapatkan hadiah tawa dari penikmat-penikmatnya. Ya, barangkali

Aristoteles benar, manusia memang satu-satunya mahluk yang bisa diajak tertawa,

bahkan oleh aksi narsis orang gila yang dimanfaatkan dengan apik oleh X-Code

Production.”

Fenomena Toni Blank menjadi menarik karena Toni Blank seringkali

mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menarik karena mengandung kosakata asing

atau kosakata ilmiah tetapi tidak tepat guna, tidak nyambung, dan aneh. Kebiasaannya

membaca membuat tokoh yang mengaku pernah kuliah di UGM ini mampu menelurkan

kosakata-kosakata ilmiah. Baginya, setiap pertanyaan harus dijawab dengan definisi dan

berpantang menjawab, ‘’tidak tahu.’’.

Dari fenomena tersebut penulis tertarik untuk menganalisa kesalahan bahasa dari

Toni Blank, karena bahasa adalah representasi mental dan memori seorang penutur

bahasa, Language is a mirror of mind, bahasa adalah cermin dari pikiran. Melalui bahasa

dapat diketahui memori dan struktur mental dari Toni Blank, kesalahan penggunaan

kalimat dan kebermaknaan atau ketidakbermaknaan tuturan-tuturan kalimatnya.

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 1

Page 3: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

Bahasa merupakan alat rekam atau cermin yang baik dari apa yang berlangsung

dalam kehidupan manusia. Mencermati cermin ini tentu dapat dilakukan pada berbagai

tingkatan. Pada tingkatan yang paling luar atau paling sederhana adalah analisis terhadap

pemilihan kata, seperti yang sudah banyak dilakukan pada berbagai bidang kajian. Pada

tingkatan yang lebih dalam, dapat dieksplorasi hal-hal yang tidak (terlalu) kasat mata,

misalnya lewat analisis terhadap struktur klausa atau struktur percakapan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah pada makalah ini

adalah bagaimanakah hasil analisis kesalahan berbahasa yang sering terjadi pada tuturan

Toni Blank?

C. Tujuan

Berkenaan dengan masalah di atas, pada penelitian ini penulis mencoba untuk

menganalisa sejauh mana gaya bahasa seorang pengidap Skizofrenia yang sering

membaca buku dan memiliki banyak kosakata asing dan ilmiah.

D. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Toni Blank, seorang pasien rumah sakit jiwa di

Yogyakarta.

E. Strategi Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini peneliti tidak berinteraksi secara langsung dengan objek

penelitian, peneliti hanya menganalisa objek dari video yang didownload dari acara Toni

Blank Show di situs Youtube.com.

Data penelitian dikumpulkan melalui cara-cara seperti berikut:

1. Mendownload video rekaman Toni Blank Show di situs Youtube.com dan

http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=89164&page=1

2. Melihat isi video dan mengamati tuturan Toni Blank.

3. Mencatat beberapa kosakata asing yang sering dipakai oleh Toni Blank.

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 2

Page 4: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Skizofrenia

Satu dari empat orang di dunia akan terkena gangguan jiwa pada satu tahap

dalam kehidupannya, demikian laporan organisasi kesehatan dunia WHO pada tahun

2001. Sekitar 450 juta orang kini telah menderita gangguan seperti itu, sehingga

menempatkan penyakit jiwa sebagai penyakit utama duina.

Gangguan jiwa bukanlah kesalahan seseorang. Pada kenyataanya, jika ada

kesalahan, maka hal ini biasanya lebih mengarah pada bagaimana cara kita merespon

orang yang mengalami gangguan mentalnya.

Sampai sekarang, lebih dari 40% negara di dunia tidak mempunyai undang-

undang mengenai kesehatan jiwa di masyarakat dan 30% negara di dunia tidak

mempunyai program mengenai kesehatan jiwa. Perhatian pemerintah mengenai

kesehatan jiwa itu sendiri masih sangat rendah. Hanya sekitar 25% negara di dunia tidak

mempunyai obat-obatan dasar untuk menangani schizofrenias, depresi, dan epilepsi.

Skizofrenia (Schizophrenia) adalah nama umum untuk sekelompok reaksi

psikotis, dicirikan dengan adanya pengunduran atau pengurungan diri, gangguan pada

kehidupan emosional, afektif dan bergantung pada tipe dan adanya halusinasi, delusi,

tingkah laku, negativistis dan kemunduran atau kerusakan progresif (wikipedia.com).

B. Pengertian Kesalahan Berbahasa

Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Untuk itu,

pengertian kesalahan berbahasa perlu diketahui lebih awal sebelum kita membahas

tentang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menggunakan 3 (tiga) istilah untuk

membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2) Error, dan (3) Mistake. Bagi Burt dan

Kiparsky dalam Syafi’ie (1984) mengistilahkan kesalahan berbahasa itu dengan “goof”,

“goofing”, dan “gooficon”. Sedangkan Huda (1981) mengistilahkan kesalahan berbahasa

itu dengan “kekhilafan (error)”. Adapun Tarigan (1997) menyebutnya dengan istilah

“kesalahan berbahasa”.

Lapses, Error dan Mistake adalah istilah-istilah dalam wilayah kesalahan

berbahasa. Ketiga istilah itu memiliki domain yang berbeda-beda dalam memandang

kesalahan berbahasa. Corder (1974) menjelaskan:

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 3

Page 5: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

1) Lapses

Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan

sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya. Untuk

berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip of the tongue” sedang

untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini. diistilahkan “slip of the pen”. Kesalahan ini

terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya.

2) Error

Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan tata

bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan

(kaidah) tata bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain, sehingga itu berdampak

pada kekurangsempurnaan atau ketidakmampuan penutur. Hal tersebut berimplikasi

terhadap penggunaan bahasa, terjadi kesalahan berbahasa akibat penutur

menggunakan kaidah bahasa yang salah.

3) Mistake

Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata

atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada kesalahan

akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar, bukan karena

kurangnya penguasaan bahasa kedua (B2). Kesalahan terjadi pada produk tuturan

yang tidak benar.

Sedangkan menurut Tarigan (1997), ada dua istilah yang saling bersinonim

(memiliki makna yang kurang lebih sama), kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake)

dalam pengajaran bahasa kedua. Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang

menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu. Sementara itu kekeliruan

adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam

bahasa itu namun tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran berbahasa.

Burt dan Kiparsky tidak membedakan kesalahan berbahasa, tetapi dia

menyebut “goof” untuk kesalahan berbahasa, yakni: kalimat-kalimat atau tuturan yang

mengandung kesalahan, “gooficon” untuk menyebut jenis kesalahan (sifat kesalahan)

dari kegramatikaan atau tata bahasa, sedangkan “goofing” adalah penyebutan terhadap

seluruh kesalahan tersebut, goof dan gooficon. Menurut Huda (1981), kesalahan

berbahasa yang dilakukan oleh siswa (anak) yang sedang memperoleh dan belajar bahasa

kedua disebut kekhilafan (error).

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 4

Page 6: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

C. Kategori Kesalahan Berbahasa

Menurut Brown (2007: 284) ada begitu banyak variabel yang menjadi sumber

kesalahan berbahasa, misalnya interferensi dari bahasa asal, kesalahan intralingual

dalam bahasa sasaran, konteks sosiolinguistik komunikasi, strategi psikolinguistik

atau kognitif, dan lain-lain.

Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam setiap tataran linguistik (kebahasaan).

Ada kesalahan yang terjadi dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, wacana dan

semantik.

Burt, Dulay, maupun Krashen (1982) membedakan wilayah (taksonomi)

kesalahan berbahasa menjadi kesalahan atau kekhilafan:

1. taksonomi kategori linguistik;

2. taksonomi kategori strategi performasi;

3. taksonomi kategori komparatif;

4. taksonomi kategori efek komunikasi.

Anda dapat mempelajari taksonomi tersebut dalam sajian berikut.

Taksonomi kesalahan berbahasa itu, menurut Nurhadi (1990), dibedakan

sebagai berikut. Taksonomi kategori linguistik membedakan kesalahan berdasarkan

komponen bahasa dan konsisten bahasa. Berdasarkan komponen bahasa, wilayah

kesalahan dibedakan menjadi:

1. kesalahan tataran fonologi;

2. kesalahan tataran morfologi dan sintaksis;

3. kesalahan tataran semantik dan kata;

4. kesalahan tataran wacana.

Berdasarkan konstituen bahasa, kesalahan terjadi pada tataran penggunaan

unsur-unsur bahasa ketika dihubungkan dengan unsur bahasa lain dalam satu bahasa.

Misalnya frase dan klausa dalam tataran sintaksis atau morfem-morfem gramatikal

dalam tataran morfologi

Dalam kategori strategi performasi, tataran kesalahan bahasa dapat dibedakan

menjadi 4 (empat) kesalahan. Berikut adalah keempat kesalahan kategori strategi

performasi:

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 5

Page 7: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

1. Penanggalan (omission), penutur bahasa menanggalkan satu atau lebih unsur-unsur

bahasa yang diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya terjadi

penyimpangan konstruksi frase atau kalimat.

2. Penambahan (addition), penutur bahasa menambahkan satu atau lebih unsur-unsur

bahasa yang tidak diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya terjadi

penyimpangan konstruksi frase atau kalimat.

3. Kesalahbentukan (misformation), penutur membentuk suatu frase atau kalimat

yang tidak sesuai kaidah bahasa itu. Akibatnya konstruksi frase atau kalimat

menjadi salah (penyimpangan) kaidah bahasa.

4. Kesalahurutan (misordering), penutur menyusun atau mengurutkan unsur-unsur

bahasa dalam suatu konstruksi frase atau kalimat di luar kaidah bahasa itu.

Akibatnya frase atau kalimat itu menyimpang dari kaidah bahasa.

Berdasarkan kategori efek komunikasi, kesalahan bahasa dapat dibedakan

menjadi kesalahan lokal dan kesalahan global. Berdasarkan jenis penyimpangan

bahasa, kesalahan lokal adalah kesalahan konstruksi kalimat yang ditanggalkan

(dihilangkan) salah satu unsurnya. Akibatnya proses komunikasi menjadi terganggu.

Misalnya: penutur menggunakan kalimat atau tuturan yang janggal atau “nyeleneh”

saat berkomunikasi. Adapun kesalahan global adalah tataran kesalahan bahasa yang

menyebabkan seluruh tuturan atau isi yang dipesankan dalam berkomunikasi, baik

lisan maupun tulis, menjadi tidak dapat dipahami.

D. Analisis Kesalahan

Ellis dalam Tarigan & Tarigan (1990:68) memberikan batasan definisi

tentang analisis kesalahan berbahasa sebagai berikut:

“Analsis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh

peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian

kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut,

pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau

penilaian taraf keseriusan kesalahan itu”.

Untuk melakukan analisis kesalahan, Tarigan (1990:6) mengemukakan

beberapa langkah yaitu:

1. Pengumpulan sampel kesalahan

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 6

Page 8: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

2. Pengidentifikasian kesalahan

3. Penjelasan kesalahan

4. Pengklasifikasian kesalahan

5. Pengevaluasian kesalahan

Selain itu, ada langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa yang

dikemukakan oleh Sridhar (1980). Langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa itu

adalah:

1. Mengumpulkan data.

2. Mengidentifikasi kesalahan atau kekhilafan.

3. Mengklasifikasi kesalahan atau kekhilafan.

4. Menjelaskan frekuensi kesalahan atau kekhilafan.

5. Mengidentifikasi tataran kesalahan atau kekhilafan.

6. Merumuskan terapi atau koreksi kesalahan atau kekhilafan.

III. Hasil Analisis Kesalahan

A. Sampel Data Transkrip

P: Pewawancara

T: Toni Blank

Tema: Indonesiaku

1. P: Menurut mas toni pemilu di Indonesia seperti apa?

Y: Pemilu di Indonesia itu ya suatu government yang bajik, ramah-tamah, dan tidak

bisa di adu domba atau dicerai berai, mereka tetap dengan de facta atau nilai yang

nyata menurut apa itu, nilai kualitas dari kerja atau poin yang murni atau natural give

yang tidak bisa di touching atau intimidation negatif work.

2. P: Partai politik yang Mas Toni Suka?

T: Yang paling inti, ya, PDI, Golkar, dan tiga itu, PDI, Golkar, “P” tiga dasar itu, tapi

aku yang paling suka mengambil de facta point netral.

3. P: Menurut Mas Toni apa tujuan pemilu?

T: Memilih suatu kepala pemerintahan yang bijaksana menurut penilaian putra-

putrinya berdasarkan nilai point kinerja yang nyata cara menghidupi , cara memberi.

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 7

Page 9: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

4. P: Menurut mas Toni siapa presiden yang paling oke?

T: Presiden pertama, Bapak Proklamator, cara dia memberi, mengisi, melatih, tidak

mau, dia tidak mau (apa itu) mengisi dengan suatu kata kunci atau (apa itu) password

kredit, dia tidak suka itu. Dia selalu mengisi dengan soulmate atau soul price

discount natural give point work problem.

5. P: Bagaimana dengan sistem perekonomian di Indonesia?

T: Sistem ekonomi government Indonesia labil menurut pengamatan penilaian,

pengisian, menimbang, mengingat, menyelematkan, dan menurut karya daerah

masing-masing dinilai dari daerah yang mempunyai kapasitas untuk pemasukan lebih

besar dan pengeluaran lebih kecil.

6. P: Apa yang Mas Toni tau tentang koruptor?

T: Koruptor adalah penipu berarti menipu suatu nilai bangsa sendiri . jadi, bangsa

sendiri ditipu oleh nilai ketidakjujuran dan ketidakstabilitasan segi di bidang sektor

masing-masing.

7. P: Setuju tidak hukuman mati untuk para koruptor?

T: Dibunuh tapi dalam arti kinerjanya, bukan manusianya.

8. P: Apa yang Mas Toni ketahui tentang Teroris?

T: Teroris suka membikin bom, dan aku sendiri tidak suka bom, seperti ayahku dan

ayah proklamator dia tidak suka merusak, dia tipe harmonis bukan tipe broken.

9. P: Bom jenis apa yang Mas Toni suka?

T: Saya lebih suka Bomsex karena mempunyai sektor ekonomi product yang sangat

digandrungi.

10. P: Jadi kesimpulannya?

T: Slow lovely, somebody glower work, workwy, in the book, natural give, stick

commander, government...

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 8

Page 10: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

Tema: DPR

Tema: Indonesiaku

1. P: Apa kepanjangan DPR?

T: DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat atau Dot Prestation Ratio

2. P: Apa tugas DPR?

T: Kerja DPR hanyalah sebagai menampung dan menerima aspiration atau innovation

yang dikeluh-resahkan atau yang terbaru untuk menampung, mengisi,

menyelamatkan, dan menyeleksi.

3. P: Syarat untuk menjadi anggota DPR?

T: Syarat untuk menjadi anggota DPR adalah suatu ketetapan kejujuran untuk

mempunyai motivation perfect suatu work ego, ego perasaan yang mempunyai welas

asih dalam sosial.

4. P: Fraksi itu apa Mas?

T: Fraksi DPR adalah suatu komitmen atau ketetapan pemerintah yang mempunyai

solution image dalam perubahan, hanya merubah suatu apa itu limited, tetapi

mempunyai ideologi tatanan yang tetap. Dalam tatanan yang tetap itu hanya

mengubah yang dahulu masih suka linggang-kangkung sekarang mempunyai

strechman speed.

5. P: Macam-macam fraksi?

T: Fraksi SR atau fraksi pertahanan teknologi, fraksi ekonomi bisnis atau yang disebut

fraksi arsalar, atau kalam sahero.

6. P: Kalau rapat paripurna?

T: Rapat paripurna adalah suatu agenda. Agenda untuk mengisi atau menilai dari awal

hingga akhir yang mempunyai nilai kemurnian atau natural give.

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 9

Page 11: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

7. P: Kapan rapat paripurna dilaksanakan?

T: Rapat paripurna adalah diadakan setiap hari kamis, jum’at, selasa atau mungkin

senin, dalam suatu komitmen speed.

8. P: Kesimpulan?

T: Fraksi saya adalah fraksi BIJOUG atau mengisi fraksi bijoug adalah mengisi,

menyelamatkan, dan mencarikan suatu dana.

B. Analisis Kesalahan Makna

Dalam proses komunikasi, yang disampaikan pada dasarnya adalah makna.

Seperti terilustrasikan secara sederhana dalam Diagram 1, komunikasi verbal

berlangsung ketika penutur menyampaikan pesan/maknanya dalam bentuk wacana

(lisan/tulisa). Ketika wacana sampai kepada penerima pesan, dia akan mencoba

merekonstruksi makna yang ada dalam pikiran penutur lewat wacana (teks/tuturan)

yang diterimanya. Dengan demikian, proses pemaknaan terhadap maksud penutur

terjadi secara tidak langsung, seperti terepresentasikan oleh garis putus-putus.

Diagram 1: Alur komunikasi verbal

Dalam Toni Blank Show, khususnya data transkrip data di atas, ada beberapa

tuturan Toni yang dapat dimengerti, mengandung makna yang dapat dipahami, tetapi ada

beberapa yang mengalami Lost of Semantics (kehilangan makna-makna tuturan).

Misalnya ketika Pewawancara menanyakan Apa tugas DPR? Toni menjawab:

“ Kerja DPR hanyalah sebagai menampung dan menerima aspiration atau

innovation yang dikeluh-resahkan atau yang terbaru untuk menampung,

mengisi, menyelamatkan, dan menyeleksi.”

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 10

PenuturPenutur

Waana(Tulis/Lisan)Waana

(Tulis/Lisan)

PenuturPenutur

Page 12: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

Jawaban Toni tersebut secara sepintas mudah dipahami, karena penjelasan toni

singkat dan menggunakan istilah yang sudah lazim digunakan untuk menggambarkan

sosok anggota DPR di media cetak maupun elektronik.

Begitu juga saat ditanya tentang Partai politik yang Mas Toni Suka?

Toni pun menjawab dengan lugas:

“Yang paling inti, ya, PDI, Golkar, dan tiga itu, PDI, Golkar, “P” tiga dasar

itu, tapi aku yang paling suka mengambil de facta point netral.”

Jawaban Toni di atas dapat dimengerti hanya pada bagian akhir saja yang

kurang tepat memilih kata untuk menyatakan golput atau tidak memilih atau netral.

Tetapi ada juga beberapa jawaban Toni yang sukar dimengerti dan asal pilih

kata. Itu terlihat ketika pewawancara menanyakan tentang Fraksi, Toni dengan asal

menjawab:

“Fraksi DPR adalah suatu komitmen atau ketetapan pemerintah yang

mempunyai solution image dalam perubahan, hanya merubah suatu apa itu

limited, tetapi mempunyai ideologi tatanan yang tetap. Dalam tatanan yang

tetap itu hanya mengubah yang dahulu masih suka linggang-kangkung

sekarang mempunyai strechman speed.

Jawaban Toni tersebut tidak menyinggung sama sekali dan tidak merujuk pada

makna atau arti istilah Fraksi. Jawaban Toni terlihat asal dan banyak mengambil istilah-

istilah yang tidak saling berhubungan.

C. Analisis Kesalahan Struktur Kalimat

Struktur kalimat yang digunakan oleh Toni Blank rata-rata mengandung kata

“adalah” karena menurut persepsi Toni semua Pertanyaan perlu di jawab dengan

definisi. Dan “adalah” merupakan kata yang merepresentasikan sebuah definisi.

Selengkapnya lihat tabel berikut.

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 11

Page 13: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

No. Pertanyaan Pewawancara

Jawaban Toni Analisis

1. Apa kepanjangan DPR? DPR adalah Dewan

Perwakilan Rakyat atau Dot

Prestation Ratio

Pewawancara dengan jelas

menanyakan kepanjangan

dari singkatan DPR, tetapi

dalam persepsi Toni dia

diminta untuk menjelaskan

apa itu DPR

2. Syarat untuk menjadi

anggota DPR?

Syarat untuk menjadi

anggota DPR adalah suatu

ketetapan kejujuran untuk

mempunyai motivation

perfect suatu work ego, ego

perasaan yang mempunyai

welas asih dalam sosial

Kata “syarat” biasanya

mengacu pada rincian-

rincian kewajiban atau

alasan untuk mendapatkan

sesuatu, tetapi Toni

memasukkan kata adalah

pada jawabannya sehingga

terkesan seolah jawaban

Toni berupa definisi.

3. Kapan rapat paripurna

dilaksanakan?

Rapat paripurna adalah

diadakan setiap hari kamis,

jum’at, selasa atau mungkin

senin, dalam suatu komitmen

speed.

Pertanyaan “Kapan”

seharusnya tidak

memerlukan adanya kata

adalah, tetapi oleh Toni

tetap digunakan.

Tabel 1: Analisis Kesalahan Struktur Kalimat

D. Analisis Pilihan Kata (Diksi) Ilmiah / Asing

Gaya bahasa Toni Blank yang paling terkenal dan sering muncul adalah

adanya penggunaan istilah-istilah ilmiah (asing) tetapi seringkali tidak pada

tempatnya atau tidak memiliki hubungan makna dengan kalimat-kalimat sebelumnya.

Lebih lengkapnya perhatikan tabel berikut!

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 12

Page 14: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

No. Pertanyaan Pewawancara

Jawaban Toni(kosakata asing)

Analisis

1. Apa kepanjangan

DPR?

DPR adalah Dewan Perwakilan

Rakyat atau Dot Prestation Ratio

Dot Prestation Ratio

kalau diterjemahkan

beraryti titik rasio

prestasi jadi tidak ada

korelasinya dengan DPR

(Dewan Perwakilan

Rakyat) jadi diksi Toni

terlihat asal pilih tanpa

memperhatikan

kebermaknaannya.

2. Menurut mas Toni

pemilu di Indonesia

seperti apa?

Pemilu di Indonesia itu ya suatu

government yang bajik, ramah-

tamah, dan tidak bisa diadu domba

atau dicerai berai, mereka tetap

dengan de facta atau nilai yang nyata

menurut apa itu, nilai kualitas dari

kerja atau point yang murni atau

natural give yang tidak bisa di

touching atau intimidation negatif

work.

Pilihan kata Toni dari

data di samping

menunjukkan bahwa

antara diksi yang satu

dengan yang lain tidak

berkorelasi, dan

membuat tuturan Toni

mengalami kerancuan

makna.

3. Menurut mas Toni

siapa presiden yang

paling oke?

Presiden pertama, Bapak Proklamator,

cara dia memberi, mengisi, melatih,

tidak mau, dia tidak mau (apa itu)

mengisi dengan suatu kata kunci atau

(apa itu) password kredit, dia tidak

suka itu. Dia selalu mengisi dengan

soulmate atau soul price discount

natural give point work problem.

Pada tuturan-tuturan

awal, jawaban Toni

masih berhubungan dan

dapat dimengerti, sesuai

dengan pertanyaan.

Tetapi, setelah Toni

memilih kata asing,

tuturannya menjadi rancu

dan sukar diapahami.

Tabel 2: Analisis Kesalahan penggunaan diksi ilmiah (asing)

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 13

Page 15: Tugas akhir pbk khoirun nif'an

Daftar Pustaka

Brown, H. Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa

(penerjemah: Noor Cholis & Yusi Avianto Pareanom). Jakarta: Kedutaan

Besar Amerika Serikat.

Dulay, Heidi; Burt, Marina; Krashen, Stephen, 1982. Language Two. Oxford:

Oxford University Press.

Ellis, Rod. 1994. The Studi of Second Languange Acquisition. Oxford: Oxford

University Press.

Nurhadi, Roekhan. 1990. Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua. Bandung:

Sinar Baru.

Tarigan, Guntur H. (1990). Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Guntur H. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud.

Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 14