tugas 8

9
Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan Indikator Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, dan Paritas Daya Beli Antar Wilayah di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara periode 2009-2011 Oleh RusmaPrima Rokhmaningtyas JurusanGeografi danIlmu LingkunganFakultasGeografiUniversitasGadjah Mada Menurut UNDP, IPM didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (a process of enlarging the choice of people). IPM mengukur pencapaian hasil pembangunan dari suatu daerah/wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan yaitu: lamanya hidup, pengetahuan/tingkat pendidikan dan standard hidup layak. IPM berfungsi untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup Selain dari Susenas, variabel untuk menyusun indikator ini diperoleh dari beberapa sumber data yaitu Proyeksi Penduduk dan Ineks Harga Konsumen. Adapun rumusan IPM adalah sebagai berikut:

description

tugas

Transcript of tugas 8

Page 1: tugas 8

Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan Indikator Angka

Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, dan Paritas Daya Beli Antar Wilayah di

Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi

Tenggara periode 2009-2011

Oleh

Rusma Prima Rokhmaningtyas❑

❑Jurusan Geografi dan Ilmu Lingkungan Fakultas Geografi UniversitasGadjah Mada

Menurut UNDP, IPM didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi

penduduk (a process of enlarging the choice of people). IPM mengukur pencapaian

hasil pembangunan dari suatu daerah/wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan

yaitu: lamanya hidup, pengetahuan/tingkat pendidikan dan standard hidup layak. IPM

berfungsi untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju,

negara berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari

kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup Selain dari Susenas, variabel

untuk menyusun indikator ini diperoleh dari beberapa sumber data yaitu Proyeksi

Penduduk dan Ineks Harga Konsumen.

Adapun rumusan IPM adalah sebagai berikut:

Sumber BPS, 2010

Page 2: tugas 8

Untuk mengukur kualitas sumberdaya manusia digunakan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) yang dalam pengukurannya mencakup kualitas bidang

pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan penduduk (pendapatan penduduk). Trend

dari tahun 2009 sampai dengan 2011 menunjukkan bahwa IPM baik di tingkat

nasional maupengah cenderung mengalami peningkatan. Dalam analisis indeks

pembangunan manusia, digunakan data secara time series dan antar wilayah agar

diketahui pola pembangunannya dari waktu-kewaktu dan secara spasial.

Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi

Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara dengan indeks pembangunan

manusia Indonesia dari tahun 2009-2011 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini.

2009 2010 201166.00

67.00

68.00

69.00

70.00

71.00

72.00

73.00

74.00

75.00

76.00

77.00

78.00

Grafik Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Beberapa Provinsi Di Sulawesi Dengan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

INDONESIA (IPM)

Tahun

IPM

 

Page 3: tugas 8

Angka IPM berkisar antara 0 hingga 100. Semakin mendekati 100, maka hal

tersebut merupakan indikasi pembangunan manusia yang semakin baik. Berdasarkan

nilai IPM, UNDP membagi status pembangunan manusia suatu negara atau wilayah

ke dalam tiga golongan, yaitu:

1. IPM < 50 (rendah)

2. 50 ≤ IPM < 80 (sedang/menengah)

3. IPM ≥ 80 (tinggi)

(Ala,1981)

Dari grafik diketahui bahwa nilai IPM nasional, nilai IPM Provinsi Sulawesi

Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah memiliki nilai

diantara 50-80. Hal ini menunjukkan bahwa nilai IPM nasional dan beberapa provinsi

tersebut memiliki status pembangunan sedang. Selain itu sebaran nilai IPM beberapa

provinsi tersebut relative homogen dan diindikasikan pembangunan manusia di

provinsi-provinsi tersebut relative merata.

Indeks Pembangunan Manusia terdiri dari tiga penyusun yang pertama ialah

Angka Harapan Hidup (AHH). AHH merupakan indikator yang menggambarkan

tingkat kemajuan kesehatan suatu wilayah. Penyusun IPM yang kedua adalah Angka

Melek Huruf (AMH), merupakan indikator pendidikan suatu daerah, yang ketiga

adalah Paritas Daya Beli antar wilayah. Paritas Daya Beli Merupakan indikator

ekonomi yang digunakan untuk melakukan perbandingan harga-harga riil antar

wilayah.

Provinsi Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Paritas Daya Beli Wilayah

Rill Disesuaikan

2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011

Sulawesi Utara 72.12 72.22 72.33 99.41 99.45 99.46 631 634.88 639.57

Sulawesi Tengah 66.35 66.6 66.86 95.78 96.08 96.12 627.4 629.3 633.31

Sulawesi Selatan 69.8 70 70.2 87.02 87.75 88.07 635.4

8

636.6 640.3

Sulawesi Tenggara 67.6 67.8 68 91.51 91.85 91.95 615.2

9

616.99 621.44

Nasional 69.21 69.43 69.65 92.58 92.91 92.99 631.4 633.64 638.05

Page 4: tugas 8

6

(sumber: Bappenas www.simreg.bappenas.go.id )

IPM akan meningkat apabila angka harapan hidup, angka melek huruf dan

parotas daya beli antar wilayah juga meningkat (berbanding lurus). IPM meningkat

merupakan indikasi bahwa peningkatan Indeks Pembangunan Manusia akan

berakibat pada meningkatnya produktifitas kerja penduduk yang akan meningkatkan

perolehan pendapatan. Pendapatan yang meningkat akan menyebabkan masyarakat

mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dapat menurunkan tingkat kemiskinan.

Dengan adanya kecenderungan kenaikan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi

Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara serta

Nasional dari tahun ke tahun dapat dikatakan bahwa meningkatnya IPM telah mampu

menurunkan jumlah penduduk miskin dan kualitas hidup rakyat semakin meningkat

di Indonesia, lebih spesifik lagi yaitu di keempat provinsi terkait.

Jika dibandingiakan dengan nilai IPM Nasional, terlihat bahwa provinsi

Sulawesi Utara memiliki nilai IPM paling tinggi dibandingkan dengan IPM Nasional

dan provinsi lainnya. Diindikasikan bahwa Provinsi Sulawesi Utara memiliki IPM

yang bahkan melebihi IPM Nasional karena nilai IPM Nasional merupakan hasil

rerata perhitungan dari seluruh provinsi di Indonesia, sehingga terkadang ada

beberapa provinsi yang memiliki IPM rendah yang ketika dilakukan akumulasi total

seluruh provinsi, justru malah menyebabkan menurunnya nilai IPM. Selain itu

diindikasikan IPM di Provinsi Sulawesi Utara tinggi disebabkan oleh pesatnya

pembangunan manusia di daerah tersebut.

Dari tabel indikator pengukuran IPM, Provinsi Sulawesi Utara memiliki nilai

AHH, AMH, dan Paritas daya beli paling tinggi. Tingginya ketiga indicator tersebut

diindikasikan mengakibatkan pembangunan manusia di Provinsi tersebut sangat

cepat. Diasumsikan bahwa cepatnya pembangunan manusia terkait dengan kebijakan

pemerintahan yang memang sudah sangat sesuai untuk mengatasi berbagai

permasalahan kependudukan yang terjadi di Provinsi Sulawesi Utara.

Angka Harapan Hidup Sulawesi Utara yang tinggi memiliki arti bahwa

kesehatan penduduk dari tahun ke tahun semakin bertambah baik, dengan indikasi

Page 5: tugas 8

bahwa bias saka aksesibilitas untuk menjangkau sarana kesehatan semakin mudah

atau keamanan daerah bertambah dengan berkurungnya konflik besar- besaran pada

masyarakat. Selain itu terkait AHH dengan nilai tinggi dan AMH yang juga tinggi,

diindikasikan pendidikan masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat

memiliki wawasan luas dan pemahaman tentang kesehatan juga semakin bertambah.

Meningkatnya AMH taklepas dari keberhasilan kebijakan – kebijakan pemerintah

akan pentingnya peningkatan pendidikan penduduk terutama usia muda. Selain itu

diindikasikan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara semakin bertambah, terkait

dengan tingginya paritas daya beli antar wilayah secara riil yang mengindikasikan

bahwa kemampuan pemenuhan kebutuhan semakin bertambah (konsumtivitas tinggi)

akbiat adanya peningkatan pendapatan penduduk.

Agar upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dapat lebih merata

lagidi keempat provinsi tersebut, diprioritaskan pemberlakuan kebijakan pemerintah

dengan kebijakan penganggaran yaitu memperbesar komposisi anggaran belanja

daerah agar lebih terfokus pada program sasaran, dan memperkecil belanja yang

berupa upah/gaji/honor birokrat atau mitra pelaksana program. Program sasaran yang

dimakud adalah di bidang kesehatan, pendidikan, dan penciptaan lapangan kerja serta

memperluas “pasar’ untuk produk-produk regional untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat sebagai bekal mencapai kehidupan yang layak. Perwujudan

Goodgovernace, yaitu dengan melibatkan masyarakat dan swasta sebagai mitra dalam

pelaksanaan pembangunan serta transparansi dibidang pemerintahan.

Daftar Pustaka

http://simreg.bappenas.go.id/view/data/

Ala, Andre Bayo, 1981. Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan, Liberty,

Yogyakarta,.

BPS. Badan Pusat Statistik.2010. Indeks Pembangunan Manusia 1996-2013. Badan

Pusat Statistik. Jakarta

Page 6: tugas 8

ANALISIS SUMBERDAYA MANUSIA DAN EKONOMI

( GEL 3303 )

Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan Indikator Angka

Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, dan Paritas Daya Beli Antar Wilayah di

Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi

Tenggara periode 2009-2011

Oleh:

Rusma Prima Rokhmaningtyas

12/330873/GE/07280

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

Page 7: tugas 8