tugas
-
Upload
yonnafebrianingsih -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of tugas
Pengertian MikrobiologiMikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah
salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacam-macam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya.definisi sterilisasi, tujuan, cara, proses dan pelaksanaan sterilisasi
Definisi Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup,dalam hal in i adalah mikroorganisme (protozoa, fungi , bakter i , mycoplasma,virus) yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses f is ik dengan tujuan untuk membunuh atau menghi langkanmikroorganisme. Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipemikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau membranmikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi,2006).
Tujuan1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam
keadaan siap pakai2. Mencegah peralatan cepat rusak3. Mencegah terjadunya infeksi silang4. Menjamin kebersihan alat5. Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman
digunakan pasien.
Cara SterilisasiCara sterilisasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1.Terminal Sterlization (sterilisasi akhir). Menurut PDA Technical Monographdibagi menjadi 2, yaitu:
a. Overkill Method , yai tu metode ster i l isas i menggunakanpemanasan dengan uap panas pada suhu 121C s e l a m a 1 5 m e n i t . Penggunaan metode ini biasanya dipilih untuk bahan-bahan yang tahan panas seperti zat anorganik. Dasar pemilihan metode ini adalah karenalebih efisien, cepat, dan aman.
b. Bioburden Sterilitation, merupakan suatu metode sterilisasi yang dilakukan dengan monitoring terkontrol dan ketat terhadap beban mikroba sekecil mungkin di beberapa lokasi jalur produksi sebelum menjalani proses ster i l isas i lanjutan dengan t ingkat ster i l i tas yangdipersyaratkan SAL 10 -6. Dalam metode ini digunakan suatu zat yangdapat mengalami degradasi kandungan bila dipanaskan pada suhu yangsangat tinggi. Sebagai contoh adalah penggunaan Dextrose yang biladipanaskan dapat menghasilkan senyawa Hidro Methyl Furfural (HMF) yang merupakan suatu senyawa hepatotoksik.
2 . A s e p t i c P r o c e s s i n g Metode in i merupakan metode pembuatan produk ster i l menggunakansar ingan dengan f i l ter khusus untuk bahan obat ster i l atau bahan baku steril yang diformulasi dan dimasukkan kedalam kontainer steril dalamlingkungan terkontrol. Suplai udara, material, peralatan, dan petugas telahterkontrol sedemikian hingga kontaminasi mikroba tetap berada pada levelyang dapat diterima dalam clear zone.
Pelaksanaan
(1)Sterilisasi dengan cara rebusMensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet.
(2)Sterilisasi dengan cara stoomMensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
(3)Sterilisasi dengan cara panas keringMensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan logam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
(4)Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimiaMensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kena panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
(5) Sterilisasi dengan radiasi
Radiasi sinar gama atau partikel elektron dapat digunakan
untuk mensterilkan jaringan yang telah diawetkan maupun
jaringan segar. Untuk jaringan yang dikeringkan secara
liofilisasi, sterilisasi radiasi dilakukan pada temperatur kamar
(proses dingin) dan tidak mengubah struktur jaringan, tidak
meninggalkan residu dan sangat efektif untuk membunuh
mikroba dan virus sampai batas tertentu. Sterilisasi jaringan
beku dilakukan pada suhu -40 derajat Celsius. Teknologi ini
sangat aman untuk diaplikasikan pada jaringan biologi. (6) Sterilisasi dengan penyaringanSterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang mudah rusak jika terkena panas atu mudah menguap (volatile). Cairan yang disterilisasi dilewatkan ke suatu saringan (ditekan dengan gaya sentrifugasi atau pompa vakum) yang berpori dengan diameter yang cukup kecil untuk menyaring bakteri. Virus tidak akan tersaring dengan metode ini.
(7) Sterilisasi gas
Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme dan sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat. Sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh. Sterilisasi gas biasanya digunakan untuk bahan yang tidak bisa difiltrasi, tidak tahan panas dan tidak tahan radiasi atau cahaya.
Beberapa proses sterilisasiCara sterilisasi tabung reaksi dan gelas ukur:
1. Kapas dibungkus dengan kain kasa dan diikat dengan
benang kasur.
2. Bungkusan kapas dimasukkan ke mulut tabung reaksi dan
labu ukur
3. Kemudian permukaannya ditutup dengan alumunium foil dan
diikat menggunakan benang kasur agar tidak lepas
4. Selanjutnya tabung reaksi dimasukkan ke dalam autoclave
Cara sterilisasi gelas kimia dan labu takar :
1. Permukaan gelas kimia dan labu takar ditutup dengan
alumunium foil
2. Selanjutnya gelas kimia dan labu takar dimasukkan ke dalam
autoclave
Cara Sterilisasi cawan petri :
1. Seluruh permukaan cawan petri dibungkus dengan kertas
HVS
2. Kemudian dimasukkan kedalam autoclave
Cara Sterilisasi pipet volume :
1. Kapas dibungkus kain kasa dan diikat menggunakan benang
kasur
2. Bungkusan kapas dimasukkan kedalam mulut pipet volume
3. Ujung mulut ditutup menggunakan alumuniun foil
4. Kemudian pipet volume dibungkus dengan kertas HVS
secara menyeluruh
5. Masukkan kedalam autoclave
Perhatian :(1)Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.(2)Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.(3)Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.(4)Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh bagian dapat disterilkan.(5)Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung sejak peralatan disterilkan).(6)Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator, sebelum waktu untuk mensterilkan selesai.(7)Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril.(8)Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya.(9)Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan kembali.
Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah hakluk hidup kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Terlihat
jelas bila menggunakan mikroskop. Yang termasuk mikroorganisme:
1.Virus
2. Bakteri
3. Sebagian jamur
4. Sebagian ganggang
5. Protozoa
1. Virus
ciri-ciri: Dapat berkembang biak syaratnya harus pada sel yang hidup, untuk kepentingan replikasi
DNA , dibuat rekombinan DNA baru. Bentuk peralihan antara benda mati dan benda hidup, masih
dapat dikristalkan. Bagian luar terdiri dari kulit protein, sedangkan inti terdiri dari DNA atau RNA
saja. Penyerang tumbuhan mempunyai RNA saja, sedangkan hewan hanya DNA saja.
Bentuk Virus
a. batang pendek
b. batang panjang
c. bulat
d. bentuk polyhedral.
Penyakit yang disebabkan virus:
a. influenza
b. rabies
c. trachoma
d. polio
e. cacar
f. campak
g. gondong
h. ayan pada ayam
2. Bakteri
Penggolongan bakteri berdasarkan sumber energi yang diperoleh:
a. Autotrof : Penggolongan bakteri yang mampu mengubah zat an organikmenjadi zat organik
b. Heterotrof : Penggolongan bakteri yang masih memerlukan zat organik
Bentuk bakteri ada 4 macam :bola, batang, bentuk koma, spiral.
Macam-macam bakteri yang dikenal :
Antrax, tetanus, radang paru-paru, lepra/kusta, TBC, penyakit kelamin, pes/sampar,tipus,
disentri,sipilis,kolera, kaker pada jeruk.
C. Jamur atau fungi
ciri-ciri: belum ada akar, batang, daun . Sel ada yang tunggal dan ada yang banyak sel, tidak
mempunyai klorofil, deretan selnya membentuk benag hifa, jaringan hifa disebut miselium, tempat
spora disebut tubuh buah.
Klasifikasi ada 5 klasis :
a. jamur lendir
b. jamur ganggang
c. jamur berkantong
d. jamur bertubuh buah
E. Ganggang
Ciri-ciri : tumbuhan bersel satu atau banyak , hampir semuanya mempunyai butir-butir zat warna.
Klasifikasi ganggang :
1. ganggang biru
2. ganggang hijau
3. ganggang keemasan
4. ganggang pirang
5. ganggang merah
E. Protozoa
Ciri-ciri: bersel satu, bentuk tidak tetap, berinti satu kecuali paramecium, mempunyai alat garak
kecuali sporozoa.
Klasifikasi ada 4 klassis
1. Rhizopoda (kaki semu)
2. Flagelata (alat gerak berupa bulu cambuk)
3. Ciliata (alat gerak berupa bulu getar)
4. Sporozoa (tanpa alat gerak)
1. Alat-alat Sterilisasi
Alat-alat sterilisasi meliputi Otoclaf, Oven, Ozonsterilizer, dan Lampu Spritus. Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan udara panas kering,
dimana oven berfungsi mensterilisasi alat-alat gelas yang tidak bersekala. Perinsip dari oven ini sendiri adalah menghancurkan lisis mikroba menggunakan udara panas kering.
Ozonsterilizer berfungsi mensterilisasikan alat-alat yang tidak bersekala. Ozonsterilizer terdiri atas dua bagian, yakni bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas ozonsterilizer mempunyai prinsip kerja membunuh mikroba menggunakan ozon (O3), dimana ozon dapat merusak mekanisme dari mikroba sehingga sel protein pada mikroba mengalami oksidasi yang mengakibatkan perubahan fungsi dan kematian pada mikroba, dan ozon (O3) itu sendiri bersifat racun. Bagian bawah dari ozonsterilizer (elektra) berfungsi mensterilisasikan medium menggunakan sinar lampu dengan panas tinggi, dimana cara kerjanya hampir sama dengan oven.
Otoclaf berfungsi mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air panas. Dimana uap air panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami koogulasi, pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan kematian pada mikroba. Saat penggunaan otoclaf penutupan harus benar-benar rapat agar uap air yang bertekanan tinggi masuk kedalam atau beruduksi ke alat.
Lampu spritus merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran serta untuk mensterilisasikan mikroba. Lampu spritus juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium.
2. Alat-alat perhitungan koloni mikroorganisme.
Alat-alat yang tergolong dari alat perhitungan koloni adalah coloni counter dan cawan petri. Coloni counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung jumlah mikroba pada cawan petri menggunakan sinar dan luv. Perhitungan mikroba dapat dilakukan dengan perbesaran menggunakan luv atau dengan menandai beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada coloni counter dan juga menggunakan tombol check.
Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.
3. Alat lainnya
Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang tak dapat dilihat oleh mata. Cara penggunaan mikroskop adalah dengan membelakangi bagian belakang mikroskop. Mikroskop yang digunakan antara lain elektron, mikroskop cahaya, dan mikroskop kemera. Mikroskop cahaya (Monokoler) berfungsi untuk melihat objek dengan bantuan cahaya. Mikroskop ini digunakan dengan satu mata, sehingga bayangan yang terlihat hanya memilki panjang dan lebar, dan memberikan gambaran mengenai tingginya. Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang
pula mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop ini memiliki pembasaran objektif (10x dan 40x) serta pembesaran okuler (10x). Mikroskop elektron (Biokuler) berfungsi untuk melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya lampu. terdiri atas empat lensa objektif dengan empat pembesaran, 10x, 25x, 40x dan 100x. Saat pengunaan menggunakan pembesaran 100x, ditambahkan minyak emersi di atas gelas objek. Tujuannya adalah untuk mengurangi sudut bias akibat banyaknya cahaya yang dipantulkan. Tanpa minyak emersi, maka objek yang akan diteliti, tidak akan terllihat. Mikroskop ini digunakan saat melihat struktur dan melakukan pewarnaan bakteri.Mikroskop kamera (Triokuler) berfungsi sebagai pengambil gambar (objek). Lensa okuler yang terdapat dalam mikroskop ini sejumlah tiga lensa okuler. Mikroskop ini dapat mengambil gambar dari preparat. Maka dari itu, mikroskop ini hanya akan digunakan bila ingin mengambil gambar objek yang akan diamati. Prinsip kerjanya sama seperti mikroskop cahaya, hanya ada sedikit perbedaan dalam mengoperasikannya.
Centrifuge merupakan alat yang berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan yang diduga dapat mengendap dengan cara pemutaran menggunakan kekuatan rotasi. Dengan pemutaran kecepatan tertentu, zat-zat yang tidak terlarut akan mengendap. Satuaan yang digunakan pada centrifuge adalah Rpm (Rotation per meter). Perinsip kerja dari alat ini adalah zat yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung yang terdapat pada centrifuge, kemudian menutup lubang pada centrifuge agar udar yang masuk tidak mempengaruhi zat yang akan dipisah. Setelah itu tentukan waktu dan rotasi putaran yang diinginkan, dengan memutar tombol Timer dan Rotation.
Sepektrometri adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kepekatan dalam larutan menggunakan cahaya. Prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam kupet yang berisi sampel (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi akan diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh menggunakan tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan menempel pada kupet dan mempengaruhi hasil akhirnya.
Pipet volume adalah alat yang berfungsi sebagai pengambil larutan atau sampel sesuai dengan jumlah yang kita tentukan. Pipet gondok berfungsi sama seperti pipet volum, hanya saja pengambilan larutan sudah ditentukan. Cara sterilisasinya menggunakan otoklaf.
Lumpang dan Alu berfungsi sebagai tempat menggerus bahan yang akan diuji, disterilisasi dengan cara dimasukkan alkohol 70%, lalu dimasukkan api sampai padam. Objek gelas digunakan dalam meneliti kapang dan cover glass berfungsi melindungi sampel.
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan mikroba alam bentuk media tegak atau miring yang disumbat dengan kapas, dibulatkan lalu disterilkan dengan kapas berada tetap di atasnya dan diikat, sedangkan rak tabung sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi.
Tabung Durham berfungsi untuk menangkap gas O2 yang dihasilkan dari hasil fermentasi mikroorganisme biasa digunakan dalam medium cair. Cara sterilisasinya menggunakan alat otoklaf.
Ose berfungsi untuk mengambil dan menggores MO, terdiri dari ose lurus untuk menanam MO dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbentuk zig-zag.
Paper Disk merupakan alat yang terbuat dari kertas saring dan dicelupkan ke dalam cairan antibiotik, disterilisasi dengan oven.
Pinset berfungsi untuk menjepit atau mengambil pencadang, sterilisasinya dapat dilakukan dengan dibakar menggunakan lampu spiritus. Sedangkan pencadang berfungsi untuk melihat daerah hambatan atau zona halo yang diisi dengan antibiotik. Ukurannya yaitu diameter luar = 8 mm, diameter dalam = 6 mm, panjang = 10 mm. Pencadang disterilisasi dengan dimasukkan ke dalam cawan petri lalu dimasukkan ke dalam oven.
Timbangan Analitik berfungsi untuk menimbang bahan kimia. Timbangan ini memiliki batas maksimal penimbangan. Jika melewati batas tersebut, maka ketelitian perhitungan akan berkurang.
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk melarutkan bahan, menampung larutan, dan tempat untuk mencampurkan bahan lalu dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Alat ini dapat disterilisasikan dengan dibungkus terlebih dahulu dengan kertas saring bagian atasnya lalu dibungkus dengan kertas dan diikat, lalu dimasukkan ke dalam otoklaf.
Labu erlenmeyer berfungsi sebagai tempat penyimpanan medium, memanaskan larutan, dan menampung hasil dari penyaringan. Alat ini dapat disterilisasikan dengan ditutup terlebih dahulu bagian atas dengan kapas, lalu disterilisasi dengan menggunakan otoklaf.
Neraca Ohauss 311 merupakan alat yang digunakan untuk menimbang medium. Pada saat dilakukan penimbangan, digunakan kertas timbang.
Spoid berfungsi untuk mengambil larutan, zat hasil pengukuran, atau zat yang mau diuji. Alat ini dapat disterilisasikan dengan menggunakan otoklaf (uap air bertekanan) dimana sebelum disterilisai dibungkus terlebih dahulu.
Mikrometer skrup berfungsi untuk mengukur tebal dan tipis (diameter) atau luas daerah anti bakteri. Alat ini memiliki dua skala, sehingga memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi dan tidak perlu disterilisasikan.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja
atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata
meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai
dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph
( Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai
kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam
penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak
digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka,2008).
Antonie Van Leuwenhook adalah orang yang pertama kali melihat bakteri dengan
menggunakan instrumen optik yang terdiri atas lensa bikonvens. Pada waktu itu ia menemukan
bakteri dalam berbagai cairan, diantara cairan tubuh, air, ekstrak lada, serta bir. Penemuan mikroskop
pada waktu itu membuka peluang unttuk dilakukannya penelitian mengenai proses terjadinya
fermentasi dan penemuan jasad renik penyebab penyakit (Ferdias, 1992).
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan
perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh
mata telanjang. Mikroskop yang tersedia menungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari
beberapa kali hingga ribuan kali (Lay,1994).
Adapun alat-alat yang dipergunakan pada laboratorium mikrobiologi antara lain
(Blacksweetranger,2008) :
Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop
kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya
mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan
uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus
CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.
Autoklaf
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15
Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh
permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi
yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.
Inkubator (Incubator)
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.
Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi
Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.
Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di
dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/
kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni
pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
Biological Safety Cabinet
Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang
berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran
udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
Mikropipet (Micropippete) dan Tip
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang
dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur
volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang
tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.
Cawan Petri (Petri Dish)
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke
cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai
macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak
15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.
Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan
mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa
kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi
dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar
miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu
luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari
jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk
alasan efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.
Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)
Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi
mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat
ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
Gelas ukur (Graduated Cylinder)
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki
beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya
volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.
Tabung Durham
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan
berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang
diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media
(jangan sampai ada sisa udara).
Jarum Inokulum
Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media
baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar
jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau
inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle.
Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle
cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi
(Indra, 2008) :
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk
sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum
inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat
yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat
menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidras.
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf.
Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh
mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV
3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.