Tugas

10
ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN ) 7T, 10T, 14 T Standar Pelayanan ANC dan DISUSUN OLEH : 1. Wike Feby Karina (1114163) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA Jln.Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55291 Telp.(0274)4342000 Fax.(0274)434542 Email : [email protected]

description

tugas

Transcript of Tugas

Page 1: Tugas

ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN )

7T, 10T, 14 T Standar Pelayanan ANC dan

DISUSUN OLEH :

1. Wike Feby Karina (1114163)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

Jln.Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55291

Telp.(0274)4342000 Fax.(0274)434542 Email : [email protected]

Website :www.sikesayaniyk.ac.id

2015

Page 2: Tugas

Standart pelayanan ante natal care 7 T

1. Ukur tinggi badan dan berat badan

2. Ukur tekanan darah

3. Ukur tinggi fundus uteri

Usia Kehamilan sesuai minggu

Jarak dari simfisis

22 – 28 Minggu 24-25 cm28 Minggu 26,7 cm30 Minggu 29,5 – 30 cm32 Minggu 31 cm34 Minggu 32 cm36 Minggu 33 cm40 Minggu 37,7 cm

4. Pemberian imunisasi tetanus toxoid

Imunisasi TT Selang Waktu minimal

pemberian Imunisasi TT

Lama Perlindungan

TT1 - Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap

penyakit TetanusTT2 1 bulan setelah

TT13 Tahun

TT3 6 bulan setelah TT2

6 Tahun

TT4 12 Bulan setelah TT3

10 Tahun

TT5 12 Bulan setelah TT4

≥25 Tahun

5. Pemberian tablet Fe

6. Tes terhadap penyakit IMS

Page 3: Tugas

7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

Standar Pelayanan Ante Natal Care 10 T

1. Ukur tinggi badan dan berat badan

2. Ukut tekanan darah

3. Nilai status gizi (LILA)

4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Tentukan presentasi janin dan DJJ

6. Skrining status imunisasi dan pemberian imunisasi TT

7. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

8. Test laboratorium

9. Tatalaksana kasus

10. Temu wicara/konseling termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi serta KB pasca persalinan

Standart Pelayanan Ante Natal Care 14 T

1. Ukur tinggi badan dan berat badan

2. Ukur tekanan darah

3. Ukur tinggi fundus uteri

4. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

5. Pemberian imunisasi Tetanus toxoid

6. Pemeriksaan Hb

7. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Reseach Lab)

8. Pemeriksaan protein urine

9. Pemeriksaan urine reduksi

10. Perawatan payudara

11. Senam hamil

12. Pemberian obat malaria

13. Diberikan kapsul minyak yodium untuk daerah endemis gondok

Page 4: Tugas

14. Temu wicara (konseling)

PERBEDAAN RHESUS

Sistem rhesus (Rh) merupakan seri antigen yang terdapat dalam sel-sel darah

merah kurang lebih 85% orang yang kulit putih. Karena faktor rhesus bersifat

antigenik, setiap darah Rh-positif yang masuk ke dalam aliran darah seseorang

dengan Rh-negatif akan menyebabkan pembentukan antibodi terhadap faktor Rh.

Rhesus darah manusia itu dibagi jadi 2, yaitu rhesus darah positif dan rhesus darah

negatif.Perbedaan antara rhesus positif dan negatif adalah terletak pada kandungan

antigen (karbohidrat dan protein).Rhesus darah positif memiliki kandungan antigen,

sedangkan rhesus negatife tidak memiliki kandungan antigen. 

Dalam kasus perbedaan rhesus ini juga, pasangan (yang berbeda rhesus)

kemungkinan berarti tidak bisa memiliki keturunan. Jika terjadi fertilisasi, rhesus ibu

dan janin berbeda, maka antibody akan menghancurkan benda asing (janin) pada ibu,

karena janin tersebut dianggap benda asing karena perbedaan rhesus, sehingga terjadi

kematian/keguguran janin atau bisa saja bayinya lahir, tapi akan terjadi

pembengkakan pada hati bayi, gagal jantung, kuning dan anemia. 

Pada saat kehamilan pertama, mungkin tidak terlalu berbahaya, karena

terbentuknya zat antirhesus atau antibody sangat kecil, kalaupun terbentuk

jumlahnya sedikit sehingga bayi bisa lahir. Puncaknya adalah saat kelahiran atau

keguguran kehamilan pertama, plasenta yang lepas berarti memutuskan pembuluh-

pembuluh darah yang menghubungkan dinding rahim dan plasenta mengakibatkan sel

darah merah bayi masuk kedalam dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah 48-72

Page 5: Tugas

jam setelah kelahiran/keguguran, tubuhakan kembali membentuk zat antirhesus yang

lebih banyak dari sebelumnya untuk menghancurkan benda asing (janin), sehingga

pada kehamilan kedua, zat antirhesus akan menyerang sel darah janin. 

Tapi, pasangan berbeda rhesus jangan khawatir kalau tidak bisa mempunyai bayi,

karena sudah ada solusinya : Konsultasikan pada dokter, dokter akan memberikan

pencegahan terbentuknya zat antirhesus dengan obat anti-Rhogama globulin pada

saat usia kandungan berumur 28 hari dan saat persalinan.

Penapisan antigen lain

Antigen D adalah antigen yang paling umum ditemukan dan berhubungan erat

dengan penyakit hemolysis pada janin. Namun, sebenarnya ada banyak antigen lain di

dalam sel darah yang merupakan antibody minor atau atipi. Jumlah antibody ini

bervariasi di antara berbagai kelompok etnis dan umumnya disebabkan karena

ketidakcocokan tranfusi darah. Umunya antibody tersebut menimbulkan dampak

minimal, kalaupun ada selama kehamilan. Antibody yang dapat menyebabkan

hemolysis adalah anti-E. anti-Kell, anti-C, anti-c+E, dan anti-Fy(Duffy). Antibody-

antibody tersebut akan diidentifikasi pada penapisan antibody pertama. Untuk

penatalaksanaan antibody antipi tersebut, konsul dokter.

Kondisi A. Antibodi belum terbentuk saat kehamilan

Pada usia kehamilan 28 minggu dan dalam 72 jam setelah persalinan akan

diberikan suntikan anti-D (Rho) immunoglobulin, atau biasa juga disebut RhoGam.

RhoGam ini akan menghancurkan sel darah merah janin yang beredar dalam darah

ibu, sebelum sel darah merah itu memicu pembentukan antibodi yang dapat

menyeberang ke dalam sirkulasi darah janin. Dengan demikian sang janin akan

terlindung dari serangan antibodi. Pada kehamilan-kehamilan berikutnya, dokter akan

terus memantau apakan telah terjadi kebocoran darah janin ke dalam sirkulasi darah

Page 6: Tugas

ibu, untuk menghindari telah terbentuknya antibodi. Dan injeksi RhoGam terus

diulang pada setiap kehamilan kedua, ketiga, dan seterusnya.

Suntikan immunoglobulin mungkin juga diperlukan ibu dengan rhesus negatif bila

terjadi :

a. Keguguran

b. Aborsi

c. Hamil di luar kandungan (ectopic)

d. Perdarahan selama kehamilan

Kondisi B Antibodi sudah terbentuk saat kehamilan

Bila ibu menunjukkan kadar antibodi yang sangat tinggi dalam darahnya, maka

akan dilakukan penanganan khusus terhadap janin yang dikandung, yaitu :

1. Scanner ultrasonografi, untuk mengecek masalah pada pernafasan dan peredaran

darah, cairan paru-paru, atau pembesaran hati, yang merupakan gejala-gejala

penderitaan bayi akibat rendahnya sel darah merah.

2. Pengecekan amniosentesis secara berkala untuk mengecek level anemia dalam

darah bayi.

3. Persalinan lebih dini, sejauh usia janin sudah cukup kuat untuk dibesarkan diluar

rahim dan diikuti penggantian darah janin dari donor yang tepat.

4. Pada kasus yang lebih gawat, dan janin belum cukup kuat untuk dibesarkan

diluar, akan dilakukan transfusi darah terhadap janin yang masih dalam kandungan.

Page 7: Tugas

Daftar Pustaka

1. Farrer H, Perawatan Maternitas 2001, Jakarta:EGC

2. Mufdlilah, ANC Fokus 2009, Yogyakarta:Nuha Medika