tugas

23
1. Diagnosis banding dan gambaran radiologis bayangan semiopak pada lapangan paru NO DIAGNOSIS GAMBARAN RADIOLOGIS 1. TB Paru Aktif Tampak bercak berawan disertai kavitas pada kedua lapangan paru 2. TB Paru Lama Aktif Tampak bercak berawan disertai kavitas, bintik-bintik kalsifikasi, garis fibrosis yang menyebabkan retraksi hilus ke atas 3. TB Paru Lama Tenang Tampak bintik-bintik kalsifikasi serta garis fibrosis pada kedua lapangan paru atas 4. TB Milier Terdapat bercak-bercak granuler pada seluruh lapangan kedua paru 5. Pneumonia Tampak perselubungan homogen pada lapangan atas/ tengah/bawah paru dextra/sinistra 6. Bronkopneumonia Tampak bercak perselubungan pada lapangan bawah/tengah paru dextra/sinistra 7. Edema Pulmonal Tampak perselubungan perihiler bilateral yang memberikan gambaran “bat wings appearance” 8. Abses Paru Tampak kavitas pada lapangan atas/tengah/bawah paru dextra/sinistra dengan dinding tebal, tepi reguler, air fluid level (+) 9. Tumor Paru Tampak perselubungan homogen yang berbatas tegas pada daerah atas/tengah/bawah paru dextra/sinistra 10 . Efusi Pleura Tampak perselubungan homogen setinggi ICS ... pada hemithoraks dextra/sinistra yang menutupi sinus, diafragma, dan batas jantung dextra/sinistra; cor sulit dinilai 11 Atelektasis Tampak perselubungan homogen pada

description

radio

Transcript of tugas

1. Diagnosis banding dan gambaran radiologis bayangan semiopak pada

lapangan paru

NO

DIAGNOSISGAMBARAN RADIOLOGIS

1. TB Paru AktifTampak bercak berawan disertai kavitas pada kedua lapangan paru

2. TB Paru Lama AktifTampak bercak berawan disertai kavitas, bintik-bintik kalsifikasi, garis fibrosis yang menyebabkan retraksi hilus ke atas

3. TB Paru Lama TenangTampak bintik-bintik kalsifikasi serta garis fibrosis pada kedua lapangan paru atas

4. TB MilierTerdapat bercak-bercak granuler pada seluruh lapangan kedua paru

5. PneumoniaTampak perselubungan homogen pada lapangan atas/ tengah/bawah paru dextra/sinistra

6. BronkopneumoniaTampak bercak perselubungan pada lapangan bawah/tengah paru dextra/sinistra

7. Edema PulmonalTampak perselubungan perihiler bilateral yang memberikan gambaran “bat wings appearance”

8. Abses ParuTampak kavitas pada lapangan atas/tengah/bawah paru dextra/sinistra dengan dinding tebal, tepi reguler, air fluid level (+)

9. Tumor ParuTampak perselubungan homogen yang berbatas tegas pada daerah atas/tengah/bawah paru dextra/sinistra

10. Efusi Pleura

Tampak perselubungan homogen setinggi ICS ... pada hemithoraks dextra/sinistra yang menutupi sinus, diafragma, dan batas jantung dextra/sinistra; cor sulit dinilai

11. Atelektasis

Tampak perselubungan homogen pada lapangan paru dextra/ sinistra; tampak shift trakea dan mediastinum ke arah lesi dan hiperaerasi pada paru disebelahnya; ICS pada hemithoraks dextra/sinistra menyempit; diafragma dan batas jantung dextra/sinistra sulit dinilai

12. MetastaseTampak gambaran coin lession pada lapang paru dextra/sinistra

2. Diagnosis banding dan gambaran radiologis bayangan lusen pada lapangan

paru !

NO

DIAGNOSISGAMBARAN RADIOLOGIS

1. Bronkiektasis Tampak cincin-cincin lusen pada lapangan paru dextra/sinistra

yang memberikan gambaran honey comb appearance

2. Emfisema

Tampak hiperlusen avaskuler pada dextra/ sinistra/ kedua lapangan paru, cor: pinggang jantung ramping, diafragma letak rendah dan mendatar, costa tampak mendatar, ICS melebar

3. Pneumothoraks

Tampak hiperlusen avaskuler pada lapangan paru dextra/sinistra; adanya gambaran paru dextra / sinistra kolaps dengan bayangan pleura visceralis yang jelas terlihat sesuai gambaran pleural white line, dengan shift mediastinum ke arah berlawanan; adanya fraktur pada costa (tidak selalu ada).

4. Flail ChestTerdapat gambaran fraktur costae yang multiple; terdapat bayangan udara yang terlihat akibat kontusio paru

3. Kelainan jantung dan gambaran radilogisnya

- Pembesaran atrium kanan : Insufisiensi trikuspid, anomali Eibstein;

- Pembesaran atrium kiri : Stenosis mitral, insufisiensi mitral, VSD;

- Pembesaran ventrikel kanan : Stenosis mitral, insufisiensi mitral, ASD, VSD, dan tetralogi of Fallot;

- Pembesaran ventrikel kiri : Insufisiensi aorta, stenosis aorta;

Figure 2. PDA Figure 3. ASD

Figure 4. VSDFigure 5. AVSD

Figure 1. PDA

Figure 6. Egg on a String(TGA) Figure 7. Couer en sabot(ToF)

4. Bentuk-bentuk metastase pada gambaran thoraks

Metastasis paru, dapat tersebar melalui hematogen dan limfogen. Melalui hematogen gambaran radiologi dapat bersifat tunggal(soliter) atau ganda (multiple) dengan bayangan bulat(noduler) berukuran beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter, batsa tegas, dan dapat mengandung bercak kalsifikasi. Gambaran noduler dapat diklasifikasikan menjadi milier, coin lesiion/ cannon ball (Diameter 3-4 cm), atau golf ball (Diameter 4-5 cm). Anak sebar melalui limfogen sering menyebabkan pembesaran kelenjar mediastinum atau menetap pada saluran limfe perbronkial sehingga memberikan gambaran radiologis bronkovaskular kasar atau gambaran densitas tinggi yang halus seperti rambut(rentikuler).

5. Jelaskan kelainan-kelainan yang dapat terjadi pada kolumna vertebralis !

(trauma, infeksi, keganasan, kongenital, degeneratif, dll)

NO

DIAGNOSIS GAMBARAN RADIOLOGIS

1.Spondylolisthesis

2.Hernia Nukleus Pulposus

3.Spondilosis

4.Osteoarthritis Spine

5.Skoliosis

6.Fraktur Vertebra

7.Metastase Vertebra

8.Tumor Vertebra

6. Organ-organ intra dan retroperitoneal

Organ-organ intraperitonal:

a. Gaster

b. Colon Transversum

c. Appendiks

d. Hepar

e. Duodenum (Pars I)

f. Small intestines

g. Rektum

h. Colon Sigmoid

i. Spleen

j. Pankreas (tail)

Organ-organ Retroperitoneal:

a. Esofagus

b. Kelenjar Suprarenal

c. Aorta dan IVC

d. Pankreas (except tail)

e. Duodenum (except pars I)

f. Vesika Urinaria

g. Ureter

h. Colon Ascending

i. Colon Descending

j. Ginjal

k. Rectum (lower two-third)

7. Kelainan-kelainan yang dapat ditemukan dengan pemeriksaan IVP

NO

DIAGNOSIS GAMBARAN RADIOLOGIS

1. hidronefrosis

2. pielonefritis kronik

3. nefrolitiasis

4. ureterolitiasis

5. vesicolitiasis

6. tumor vesica urinaria

7.Benign Hyperplasia Prostat

8. Gambaran kalsifikasi pada foto polos abdomen selain pada traktur urinarius

Kalsifikasi atau batu intraabdominal adalah hal yang cukup banyak di jumpai. Kalsifikasi dapat dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan morfologinya, yaitu sebagai berikut :

1. Concretions/ KalkulusKalkulus ialah suatu massa inorganik dalam rongga alamiah atau dalam organ. Bentuk dan densitas dapat bervariasi namun di beberapa kasus dapat terlihat patognomonis. Umumnya gambaran bagian luarnya tajam.

a. Batu - Urolithiasis- Cholelithiasis

b. Kalsifikasi duktus pankreas c. Kalsifikasi nodus d. Phlebolith e. Kalsifikasi granuloma

2. Conduit calcificationYaitu kalsifikasi pada organ yang berupa saluran untuk mengalirkan cairan.

a. Aorta abdominalis b. Ductus pancreaticus c. Vas deferens d. Vena-vena besar

9. CT Scan Pada Trauma Kapitis

A. Fraktur Cranium

DIAGNOSIS CT SCANHematom Epidural:

Tampak area hiperdens yang tidak

selalu homogeny, bentuknya

biconvex sampai planoconvex,

melekat pada tabula interna dan

mendesak ventrikel ke sisi

kontralateral (tanda space occupying

lesion ). Batas dengan corteks licin,

densitas duramater biasanya jelas.

Hemataom Subdural Akut:

tampak gambaran hyperdens sickle

(seperti bulan sabit) dekat tabula

interna, terkadang sulit dibedakan

dengan epidural hematom. Batas

medial hematom seperti bergerigi.

Adanya hematom di daerah fissure

interhemisfer dan tentorium juga

menunjukan adanya hematom

subdural.

Hematom Subdural Kronik:

Terlihat adanya komplek perlekatan,

transudasi, kalsifikasi yang

disebabkan oleh bermacam- macam

perubahan, oleh karenanya tidak ada

pola tertentu. Pada CT Scan akan

tampak area hipodens, isodens, atau

sedikit hiperdens, berbentuk

bikonveks, berbatas tegas melekat

pada tabula.

Hematom Intraserebral

10. Indikasi dan kontraindikasi dari pemeriksaan Colon In Loop dan

Intravenous Pyelography

A. Pemeriksaan Colon In loop

Teknik pemeriksaan Colon In Loop adalah teknik pemeriksaan secara

radiologis dari usus besar dengan menggunakan media kontras yang

dimasukkan per anal. Pemeriksaan ini disebut juga barium enema.

Indikasi pemeriksaan Colon In Loop:

Kolitis kronik (kolitis ulseratif dan Crohn disease)

Karsinoma atau keganasan.

Divertikel, merupakan kantong yang menonjol pada dinding colon, terdiri

atas lapisan mukosa dan muskularis mukosa.

Hirschprung disease adalah kelainan kongenital yang terjadi karena tidak

adanya sel ganglion dipleksus mienterik dan sub mukosa pada segmen colon

distal.

Obstruksi kolon seperti invaginasi, volvulus

Atresia adalah tidak adanya saluran dari colon yang seharusnya ada.

Kontraindikasi pemeriksaan Colon In Loop:

Perforasi usus

Ileus paralitik

Ileus obstruksi lama (> 8 jam).

Peritonitis, infeksi akut saluran cerna

Kolitis berat dimana dinding abdomen menjadi sangat tipis dan ditakutkan

terjadi perforasi

Keadaan umum pasien yang jelek

B. Pemeriksaan Intravenous Pyelography (IVP)

BNO IVP adalah salah satu pemeriksaan radiografi yaitu dengan cara

menyuntikkan zat kontras melalui pembuluh darah vena untuk menggambarkan

anatomi dari pelvis renalis dan sistem calyses serta seluruh traktus urinarius

dengan penyuntikan kontras media positif secara intra vena. Pemeriksaan ini

dapat diketahui kemampuan ginjal mengkonsentrasikan bahan kontras tersebut.

Indikasi pemeriksaan BNO IVP:

Batu saluran kemih

Infeksi ginjal kronis

Kelainan kongenital

Trauma abdomen

Hematuria

Disuria

Tumor ginjal

Check up, oleh karena nyeri pinggang yang lama (flank pain)

Kontra indikasi pemeriksaan BNO IVP:

Alergi terhadap media kontras

Memiliki kelainan atau penyakit jantung atau hepar lanjut

Infeksi akut traktus urinarius

Retensi cairan berlebih

Multipel myeloma

Neonatus

Diabetes melitus tidak terkontrol/parah

Pasien yang sedang dalam keadaan kolik

Gangguan fungsi ginjal dengan ureum >60mg% atau creatinine >2mg%

C. Pemeriksaan Appendicogram

Appendicogram merupakan pemeriksaan berupa foto barium usus buntu yang

dapat membantumelihat terjadinya sumbatan atau adanya kotoran di dalam

lumen usus buntu.

Indikasi dilakukannya pemeriksaan appendicogram adalah apendisitis kronis

atau akut.Sedangkan kontraindikasi dilakukan pemeriksaan appendicogram

adalah pasien dengankehamilan trimester I atau pasien yang dicurigai adanya

perforasi.

Appendicogram dengan non-filling apendiks (negatif appendicogram)

merupakan apendisitisakut. Appendicogram dengan partial filling (parsial

appendicogram) diduga sebagai apendisitis dan appendicogram dengan kontras

yang mengisi apendiks secara total (positif appendicogram)merupakan apendiks

yang normal.

11. Tanda-tanda udara bebas dalam rongga abdomen.

Pada foto polos abdomen atau foto Thorax posisi erect, terdapat gambaran udara

(radiolusen) berupa daerah berbentuk bulan sabit (Semilunar Shadow) diantara

diafragma kanan dan hepar atau diafragma kiri dan lien. Juga bisa tampak area

lusen bentuk oval (perihepatik) di anterior hepar. Pada posisi lateral dekubitus

kiri, didapatkan radiolusen antara batas lateral kanan dari hepar dan permukaan

peritoneum. Pada posisi lateral dekubitus kanan, tampak Triangular Sign seperti

segitiga yang kecil-kecil dan berjumlah banyak karena pada posisi miring udara

cenderung bergerak ke atas sehingga udara mengisi ruang-ruang di antara incisura

dan dinding abdomen lateral. Pada proyeksi abdomen supine, berbagai gambaran

radiologi dapat terlihat yang meliputi Falciform Ligament Signdan Rigler`s Sign.

Proyeksi yang paling baik adalah lateral dekubitus kiri, rujuk gambar 3, dimana

udara bebas dapat terlihat antara batas lateral kanan dari hepar dan permukaan

peritoneum. Posisi ini dapat digunakan untuk setiap pasien yang sangat kesakitan.

Posisi Lateral dekunitus kiri.Terdapat udara bebas diantara dinding abdomendengan

hepar (panah putih). Ada cairan bebas di rongga peritoneum (panah hitam)

Gambaran linier (anterior subhepatic space air)

Foto posterior subhepatic space air (Morrison’s pouch, gambaran triangular)

Foto anterior ke permukaan ventral dari hepar

Tanda peritoneum pada foto polos diklasifikasikan menjadi pneumoperitoneum

dalam jumlah kecil dan pneumoperitoneum dalam  jumlah besar yang dengan

>1000 mL udara bebas. Gambaran pneumoperitoneum dengan udara dalam jumlah

besar antara lain:

Football Sign, rujuk gambar 7,yang biasanya menggambarkan pengumpulan

udara di dalam kantung dalam jumlah besar sehingga udara tampak

membungkus seluruh kavum abdomen, mengelilingi ligamen falsiformis

sehingga memberi jejak seperti gambaran bola kaki.

Gas-Relief Sign, Rigler Sign, dan Double Wall Signyang memvisualisasikan

dinding terluar lingkaran usus disebabkan udara di luar lingkaran usus dan

udara normal intralumen.

Football sign (kiri) dan Rigler Sign (kanan)

Urachus merupakan refleksi peritoneal vestigial yang biasanya tidak terlihat

pada foto polos abdomen. Urachus memiliki opasitas yang sama dengan

struktur jaringan lunak intraabdomen lainnya, tapi ketika terjadi

pneumoperitoneum, udara tampak melapisi urachus. Urachus tampak seperti

garis tipis linier di tengah bagian bawah abdomen yang berjalan dari kubah

vesika urinaria ke arah kepala. Dasar urachus tampak sedikit lebih tebal

daripada apeks.

Ligamen umbilical lateral yang mengandung pembuluh darah epigastrik inferior

dapat terlihat sebagai huruf ‘V’ terbalik di daerah pelvis sebagai akibat

pneumoperitoneum dalam jumlah banyak.

Telltale Triangle Signmenggambarkan daerah segitiga udara diantara 2

lingkaran usus dengan dinding abdomen.

Udara skrotal dapat terlihat akibat ekstensi intraskrotal peritoneal (melalui

prosesus vaginalis yang paten).

Cupola Sign mengacu pada akumulasi udara di bawah tendon sentral

diafragma.

Gambaran urachus (kiri) dan Telltale triangle sign (kanan)

Cupola sign (panah putih) danlesser sac gas sign (panah hitam)

Udara di dalam sakus kecil dapat terlihat, terutama jika perforasi dinding

posterior abdomen.

Tanda obstruksi usus besar parsial dengan perforasi divertikulum sigmoid dapat

terjadi yang berkaitan dengan tanda pneumoperitoneum.