Tugas

6
TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Penyimpangan Pancasila Ke -4) Kelompok 4 Kelas D(malam) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Darwan Ali Sampit-Kalimantan Tengah

description

tugas ilegal

Transcript of Tugas

Page 1: Tugas

TUGAS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Penyimpangan Pancasila Ke -4)

Kelompok 4

Kelas D(malam)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Darwan Ali

Sampit-Kalimantan Tengah

Page 2: Tugas

Penyimpangan Pancasila Ke 4

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang melakukan penyimpangan terhadap aturan-

aturan yang ada di Negara kita ini, baik itu dari kalangan bawah sampai kalangan yang

berkehidupan mewah, jika kita pikirkan bentuk penyimpangan ini sama hal nya dengan tidak

menghargai hasil jerih payah para pejuang yang telah berkorban jiwa raga dan hartanya hanya

untuk mempertaruhkan kemerdekaan bangsa Indonesia ini.

Dalam kesempatan kali ini kami akan mengupas sedikit tentang hal-hal yang

berhubungan dengan pancasila khususnya pancasila pada point ke-4, yaitu

“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”,

adapun makna dari pancasila ke empat ini yaitu:

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil

musyawarah.

6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

8. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

Page 3: Tugas

A. Contoh Penyimpangan pancasila ke-4

Tidak sedikit wakil rakyat kita yang lalai terhadap tugas yang diamanahkan kepada

mereka,justru mereka menikmati jabatan mereka tanpa memikirkan tugas mereka sebagai

wakil rakyat, namun jabatan mereka digunakan sebagai pekerjaan dalam rangka mengoleksi

harta kekayaan mereka, contohnya dalam suatu daerah yang didalamnya masih terdapat

masyarakat yang tidak mampu, anak-anak jalanan yang putus sekolah, dan berlimpahnya

pengangguran, justru para anggota DPR nya mementingkan keperluan pribadi mereka

dengan menggunakan uang rakyat, misalnya mereka memeli alat transportasi yang dapat di

kategorikan barang mewah dan sangat mahal.Seharusnya peminpin kita saat ini bisa meniru

sosok pahlawan bangsa kita yaituBung Hatta, merupakan sosok yang tidak mau dalam

kepentingan pribadinya menggunakan uang negara.

B. Factor Penyebab Terjadinya Penyimpangan Sila Ke-4

Ada beberapa Faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan sila ke-4 ini yaitu :

1. Yang pertama, mungkin para Wakil Rakyat kita saat ini hanya ingin mencari jabatan

saja untuk memepermudah perekonomian keluarganya.

2. Yang Kedua , mungkin pada saat mereka melakukan tugasnya, ada masalah dari

keuarganya yang akhirnay membebani tugasnya sebai wakil rakyat.

3. Yang ketiga, bisa jadi karena mereka terbawa arus yang salah, misalnya seorang

pemimpin yang pada hakekatnya mereka ingin benar-benar memegang amanahnya,

namun karena kurangnya iman dalam hatinya, sehingga membuat mereka

melangkah mengikuti jalan yang salah.

4. Dan yang keempat, mungkin karena mereka terlahir dari kehidupan yang mewah

yang tidak pernah merasakan susah sedikitpun, dan menginginkan kemewahan itu

terus ada dalam hidupnya, sehingga mereka mencari jabatan hanya untuk dirinya

sendiri bukan untuk masyarakat yang dipimpin.

Page 4: Tugas

C. Solusi Permasalahan

Adapun solusi dari permasalahan yang sudah diuraikan sebelumnya, yaitu:

1. Ketika kita melihat atau merasakan bahwa penyimpangan itu telah terjadi pada

pemimpin atau wakil rakyat kita, sebaiknya kita jangan langsung melakukan

perbuatan-perbuatan yang anarkis terlebih dahulu, contoh nya, seperti

melakukan demonstrasi di depan kantor DPR yang merusak fasilitas-fasilitas

Negara, justru hal itu merupakan tindakan yang tidak mempunyai moral, kita

boleh melakukan Demo asal kita memenuhi syarat atau mengikuti aturan-

aturannya.

2. Saat mendekati pemilihan umum kita tidak asing lagi dengan janji-janji yang

yang begitu manis bagaikan madu, yang pada kenyataannya hanyalah janji bisa

ular cobra,tanpa adanya bukti yang nyata, alangkah lebih baiknya kita memilih

seorang pemimpin bukan karena uang yang dijanjikan, bukan karena dia kerabat

kita ataupun karena dia sudah terkenal namanya, namun kita memilih seorang

pemimpin atas dasar keyakinan kita, yaitu pemimpin yang baik budi

pekertinya,adil dan bijaksana.

3. Kita sebagai rakyat, kita jangan hanya memaki, menyumpah serapah, dibelakang

layar atau lempar batu sembunyi tangan, terhadap pemimpin kita, namun kita

juga harus berfikir bagaimana jika yang berada diposisi mereka.

4. Dan untuk para wakil rakyat seharusnya mengerti apa yang diinginkan rakyat

terhadap seorang pemimpin, serta sering-sering meninjau keadaan rakyatnya

agar mereka bisa tahu dengan jelas permasalahan apa saja yang terjadi

dalamrakyat.