tugas 2.docx

29
KONSEP DASAR KEPERAWATAN I KONSEP TEORI MODEL KEPRAWATAN PROFESIONAL DI SUSUN OLEH NAMA : NURHAYATI MASUKU NIM : 14-071-014-087 KELAS : D FAKULTAS KESEHATAN

Transcript of tugas 2.docx

KONSEP DASAR KEPERAWATAN IKONSEP TEORI MODEL KEPRAWATAN PROFESIONAL

DI SUSUN OLEH

NAMA: NURHAYATI MASUKUNIM: 14-071-014-087KELAS: D

FAKULTAS KESEHATANJURUSAN KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM MAKASSARMAKASSAR 2015KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas individu ini. anaknda menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini yang tentunya jauh dari kesempurnaan. Karena itu anaknda selalu membuka diri untuk setiap saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya anaknda selanjutnya. Terselesaikannya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagi pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.Akhirnya semoga sumbangan amal bakti semua pihak tersebut mendapat balasan yang setimpal dari- Nya. Dan semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan diri anaknda khususnya dan masyarakat pecinta ilmu pengetahuan pada umumnya.

Makassar, Febuary 2015

Penulis

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang.B. Rumusan Masalah...C. Tujuan..BAB II PEMBAHASANPENGERTIAN A. PENGERTIANB. KONSEP KEPERAWATAN.C. KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN.D. TUJUAN TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN.. E. KONSEP TEORI ..F. FAKTOR PENGARUH TEORI KEPERAWATAN.G. PERAWAT PROFESIONAL.H. KEPERAWATAN PROFESIONALI. ASUHAN KEPERAWATAN...

BAB III PENUTUPA. KesimpulanB. Saran ..DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGSaat ini, profesi keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang demikian pesat. Perkembangan ini memberi dampak berupa perubahan status keperawatan vokasional menjadi profesional. Perubahan ini tidak serta merta diterima oleh masyarakat. Bahkan profesi kesehatan lain pun masih belum mau disejajarkan dengan profesi perawat. Penomena ini tentunya harus menumbuhkan sikap optimis pada diri perawat, yang diikuti dengan pembuktian eksistensi profesi keperawatan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perawat harus memiliki landasan keilmuan yang kuat dan sikap profesionalisme didalam memberikan asuhan keperawatan pada klien (Asmadi, 2008).Karena keperawatan terus berkembang, perawat membuat hipotesis tentang praktek keperawatan, prinsip yang mendasari praktek keperawatan dan tujuan yang sesuai dengan keperawatan di masyarakat. Model konsep dan teori keperawatan digunakan untuk memberikan pengetahuan untuk meningkatakan praktek, penuntun penelitian dan kurikulum, serta mengidentifikasi bidang dan tujuan dari praktek keperawatan. Teori-teori tersebut digunakan sebagai arah dalam melakukan penelitian, pendidikan dan praktek keperawatan (Potter dan Pandangan konsep model dan teori merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan oleh perawat kepada klien dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkungan pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Terdapat beberapa model konsep keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang ada diantaranya adalah Martha E. Rogers. Teori ini dikenal dengan konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha mempunyai anggapan bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan, yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda (Muwarni, 2008).Rogers mengungkapkan bahwa aktifitas keperawatan berakar pada dasar ilmu pengetahuan, pemikiran intelektual, dan hati nurani yang di dasari prinsip prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi yang senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia atau individu seutuhnya. Teori ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teori dan model keperawatan ?2. Apakah karakteristik teori keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan ?3. Seperti apa pandangan beberapa ahli tentang model konsep dan teori keperawatan?C. TUJUAN1. Bagaimana model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model keperawatan2. Seperti apa karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan3. Mengetahui pandangan beberapa ahlitentang model konsep dan teori keperawatan

BAB IIPEMBAHASAN A. PENGERTIAN Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan symbol dan diafragma. Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Model konsep adalah rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah. Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakanB. KONSEP KEPERAWATANTerdapat lima lima konsep utama keperawatan yaitu (Suwignyo, 2007):1. Tanggung jawab perawatTanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam medapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. 2. Mengenal perilaku pasienMengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.3. Reaksi segeraReaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien , berfikir dan merasakan.4. Disiplin proses keperawatanMenurut George (dalam Suwignyo, 2007) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tidakan yang tepat.5. Kemajuan / peningkatanPeningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.

C. KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATANTorrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat lima karakteristik dasar teori keperawatan :1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan2. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan digunakan dengan rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan

D. TUJUAN TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN 1. Tujuan Teori KeperawatanTeori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah keperawatan.c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesain masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.12. Tujuan Model Keperawatana. Menjaga konsisten asuhan keperawatan.b. Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan.c. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.d. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan.e. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota tim keperawatan.

E. KONSEP TEORI Konsep teori keperawatan antara lain:Teori PeplauModel konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.

1. Klien.Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi.Oleh adanya proses interpersonal.2. PerawatPerawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut :a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerha sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam megatasi masalah kesehatan.d. Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif klien.e. Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya.f. Konselor (consellor) meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

F. FAKTOR PENGARUH TEORI KEPERAWATAN1. Filosofi Florence NigtingaleFlorence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Beliau juga membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.2. KebudayaanKebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.3. Sistem PendidikanPada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.4. Pengembangan Ilmu KeperawatanPengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan. G. PERAWAT PROFESIONALKelompok kerja Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia di tahun 2001 merumuskan kompetensi yang harus dicapai oleh perawat profesional adalah sebagai berikut (Nurachmah, 2002):1. Menunjukkan landasan pengetahuan yang memadai untuk praktek yang aman.2. Berfungsi sesuai dengan peraturan / undang undang ketentuan lain yang mempengaruhi praktek keperawatan.3. Memelihara lingkungan fisik dan psichososial untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan kesehatan yang optimal.4. Mengenal kemampuan diri sendiri dan tingkat kompetensi profesional.5. Melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif dan akurat pada individu dan kelompok di berbagai tatanan.6. Merumuskan kewenangan keperawatan melalui konsultasi dengan individu / kelompok dengan memperhitungkan regiman therapeutic anggota lainnya dari tim kesehatan.7. Melaksanakan asuhan yang direncanakan.8. Mengevaluasi perkembangan terhadap hasil yang diharapkan dan meninjau kembali sesuai data evaluasi9. Bertindak untuk meningkatkan martabat dan integritas individu dan kelompok10. Melindungi hak hak individu dan kelompok11. Membantu individu atau kelompok membuat keputusan berdasarkan informasi yang dimilik

H. KEPERAWATAN PROFESIONALKeperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan yang professional merupakan praktek keperawatan yang dilandasi oleh nilai-nilai profesional, yaitu mempunyai otonomi dalam pekerjaannya, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, pengambilan keputusan yang mandiri, kolaborasi dengan disiplin lain, pemberian pembelaan dan memfasilitasi kepentingan klien. Tuntutan terhadap kualitas pelayanan keperawatan mendorong perubahan dalam memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan bermutu. Dalam memberikan asuhan keperawatan yang profesional diperlukan sebuah pendekatan manajemen yang memungkinkan diterapkannya metode penugasan yang dapat mendukung penerapan perawatan yang profesional di rumah sakit

I. ASUHAN KEPERAWATANModel ilmu keperawatan berdasarkan adaptasi Roy (Nursalam, 2008) memberikan pedoman kepada perawat dalam mengembangkan asuhan keperawatan. Unsur proses keperawatan meliputi pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, intervens dan evaluasi.1. Pengkajian KeperawatanPerawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien serta sistematis menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. Rasionalnya pengkajian keperawatan merupakan aspek penting dalam proses keperawatan yang bertujuan menetapkan data dasar tentang tingkat kesehatan pasien yang digunakan untuk merumuskan masalah pasien dansebagai rencana tindakan.Adapun kriteria proses, meliputi :a. Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik serta dari pemeriksaan penunjang.b. Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim kesehatan, rekam medis dan catatan lain.c. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi : Status kesehatan klien masa lalu Status kesehatan klien saat ini Status biologis-psikologis-sosial-spiritual Respon terhadap terapi Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal Resiko-resiko tinggi masalahProses pengkajian ini perawat menganalisis pola perubahan perilaku klien tentang ketidakefektifan respons atau respons adaptif yang memerlukan dukungan perawat. Jika ditemukan ketidakefektifan respons (maladaptif), perawat melaksanakan pengkajian tahap kedua. Pada tahap ini, perawat mengumpulkan data tentang stimulus fokal, konstekstual, dan residual yang berdampak pada klien. Proses ini bertujuan untuk mengklarifikasi penyebab dari masalah dan mengidentifikasi factor kontekstual dan residual yang sesuai (Nursalam, 2008).2. Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan adalah respons individu terhadap rangsangan yang timbul dari diri sendiri maupun luar (lingkugan). Sifat diagnosis keperawatan adalah (1) berorientasi pada kebutuhan dasar manusia, (2) menggambarkan respons individu terhadap proses, kondisi dan situasi sakit, (3) berubah jika respons individu juga berubah (Nursalam, 2008). Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnose keperawatan.Adapun kriteria proses, meliputi :a. Perencanaan diagnosa terdiri dari analisis, interpretasi data, indentifikasi masalah klien dan perumusan diagnosa keperawatan.b. Diagnosa keperawatan terdiri dari : masalah (P), penyebab (E) dan tanda atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE)c. Bekerjasama dengan klien, dan petugas kesehatan lain untuk memvalidasi diagnosa keperawatand. Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data terbaru.3. Perencanaan KeperawatanPerawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien.Kriteria proses, meliputi :a. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan danb. rencana tindakan keperawatan.c. Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakand. keperawatane. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhanf. klien.g. Mendokumentasi rencana keperawatan.4. ImplementasiPerawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan.Kriteria proses, meliputi :a. a Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatanb. b Kolaborasi dengan tim kesehatan lainc. c Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan kliend. d Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep,e. keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasif. lingkungan yang digunakan.g. e Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatanh. berdasarkan respon klien.5. Evaluasi KeperawatanPerawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan.Adapun kriteria prosesnya :a. a Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secarab. komprehensif, tepat waktu dan terus menerus.c. b Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukurd. perkembangan kearah pencapaian tujuane. c Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawatf. d Bekerjasama dengan klien keluarga untuk memodifikasi rencanag. asuhan keperawatan.h. e Mendokumentasi hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan.

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANKeperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Dalam prakti,penelitian dan proses belajar-mengajardalam bidang keperawatan sehingga perlu diperkenalkan, disaji dan dikembangkan untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan baik secara teoritis maupun empiris terhadap teori-teori keperawatan yang da, sehingga perawat dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut.Dalam memberikan pelayanan keperawatan yang ada sehingga menjadi perawat yang professional

B. SARANSaya harap kritik dan saranya yang membangun untuk penyempurnaan makalah yang saya sususn dan dengan adanya makalah ini diharapkan perawat mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan wewenang serta ruang lingkup keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA Aziz Alimul Hidayat (2008), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan,Salemba Medika, JakartaSoewandi, J (1991),Ringkasan Sejarah Keperawatan,Batara, JakartaYunarsih, S, Diktat Kuliah :Sejarah Keperawatan,Jakarta, tidak dipublikasikan.http://ikmnursing.blogspot.com/2014/03/keperawatan-profesional-konsep-dasar.htmlAli, Zaidin H., (2000). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medikahttp://aisyahdianhusada1b.blogspot.com/2013/05/pengantar-teori-konseptual-model-dalam.htmlReed, Pamela G (2003),Perspectives on Nursing Theory,Philadelphia :Lippincot Williams and Wilkins