Tugas 2 Analisis Sistem NTE
-
Upload
devi-oktavia-sari -
Category
Documents
-
view
41 -
download
0
Transcript of Tugas 2 Analisis Sistem NTE
TUGAS ANALISIS SISTEM
KAJIAN LETAK GEOGRAFIS PEMBANGUNAN JALAN TOL
ATAS LAUT JAKARTA-SURABAYA
Nama Mahasiswa :
Devi Oktavia Sari (19310867)
Elsa Rati Hariza (19310875)
Muhammad Adam Nurfadlilah (19310895)
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2013
ANALISIS SWOT LETAK GEOGRAFIS PEMBANGUNAN TOL ATAS
LAUT JAKARTA-SURABAYA
A. Strength (Kekuatan)
1. Tidak adanya pembebasan lahan
Pembebasan lahan terjadi dikarenakan lahan yang digunakan untuk
pembangunan merupakan lahan milik warga perseorangan. Hal ini tidak
akan terjadi pada proyek pembangunan tol lintas laut karena lokasi
pembangunan berada di atas laut.
2. Waktu tempuh ke tempat tujuan lebih cepat
Waktu tempat menjadi lebih singkat dikarenakan beberapa hal, yaitu tidak
adanya persimpangan sebidang pada jalan tol, dari jumlah pintu masuk
dan keluar tol pun lebih sedikit sehingga kemungkinan kemacetan
minimum dan perjalanan menjadi lebih singkat.
B. Weakness (Kelemahan)
1. Angin laut yang kencang mengurangi keamanan pengguna jalan
Batas kecepatan angin yang diizinkan pada jalur transportasi di atas laut
yaitu 40 km/jam. Ketika kecepatan angin mencapai angka tersebut maka
jalur tersebut tidak akan bisa digunakan karena akan membahayakan
pengguna jalan.
2. Membutuhkan biaya yang besar untuk pembangunan
Pembangunan jalan tol lintas laut membutuhkan biaya yang cukup besar
mengingat dibutuhkannya biaya studi kelayakan, konversi lahan, metode
konstruksi, teknis operasi dan perawatan jalan.
3. Letak jalan tol mengikuti bentuk pantai utara jawa
Daerah pantai utara Jawa, hanya sejauh 2 km dari garis pantai yang
memungkinkan untuk dilaksanakan pembangunan tol, semakin jauh dari
garis pantai kedalaman dasar laut langsung mencapai 2000 m.
C. Oppurtunity (Kesempatan)
1. Sebagai bentuk keberhasilan pembangunan di Indonesia
Peluang yang terjadi apabila pembangunan jalan tol lintas laut ini berhasil
adalah merupakan bentuk keberhasilan pembangunan di Indonesia, karena
proyek tersebut masih merupakan hal baru di wilayah Indonesia.
2. Meningkatkan nilai investasi
Jalur yang dilewati oleh jalan tol lintas laut Jakarta-Surabaya
menghubungkan kota-kota besar di sepanjang jalur Pantura, hal ini secara
langsung akan meningkatkan nilai investasi pada wilayah-wilayah yang
dilewati tersebut
D. Threats (Ancaman)
1. Kerusakan lingkungan akibat konversi lahan
Pembangunan jalan tol di atas laut tentu akan mengubah fungsi dasar laut.
Pengalihan fungsi dasar laut apabila tidak dimanajemen dengan baik akan
memberikan dampak buruk pada kondisi lingkungan di laut jawa.
2. Tumpang tindih dengan proyek pembangunan lain di Pulau Jawa
Pulau Jawa saat ini memiliki proyek Jalan Tol Trans-Jawa dan
pembangunan Kereta Api Super Cepat dari Jakarta ke Surabaya. Hal ini
akan menjadikan proyek-proyek tersebut tumpang tindih.
3. Pembangunan menjadi terlalu terpusat di Jawa
Pembangunan Indonesia saat ini terpusat di Pulau Jawa, dengan adanya
pembangunan jalan tol Lintas Laut Jakarta-Surabaya akan meningkatkan
sentralisasi pembangunan di Indonesia.
REKAPITULASI SWOT PROYEK PEMBANGUNAN TOL ATAS LAUT
JAKARTA-SURABAYA
Tabel Rekapitulasi SWOT untuk Kasus Jalan Tol Atas Laut.
ASPEK Streghts Weakness Opportunities Threats
RAB
mengawasi pengeluaran,
menetapkan standar baru,
mendapatkan keuntungan
yang besar, mempercepat
waktu tempuh
Banyaknya biaya yang
dikeluarkan dibandingkan
pembuatan tol di darat,
Membutuhkan biaya
perawatan jalan dan biaya
operasional kendaraan yang
cukup besar. Menurunkan
pendapatan di sektor atau
daerah yang tidak terjamah.
Tidak setujunya tarif
yang telah ditentukan
untuk melewati jalan
TOL atas laut.
kembalinya modal yang
telah diberikan oleh
investor, dan mendapatkan
keuntungan yang
signifikan., Memudahkan
akses dibandingkan harus
menaiki kapal feri.
EkologiHabitat darat tidak
terganggu
biaya dibutuhkan dalam
pemeliharan laut besar,
rusaknya mangrove,
pengurangan jumlah
ekosistem, laut tercemar
pembangunan jalan tol
komoditas pariwisata
meningkat
bencana banjir pasang /
rob, penurunan muka air
tanah, pengikisan tanah,
ikan menjauh dari pantai
Rencana
Lokasi
Lokasi tol strategis sebagai
jalur distribusi barang,
mengurangi volume
kendaraan di pantura,
mempersingkat waktu
tempuh perjalanan
Perlu perawatan khusus ,
Biaya konstruksi relatif
lebih mahal, jadikan tidak
meratanya pembangunan
nasional
berintegrasi dengan
jalur pelabuhan,
berintegrasi dengan
giant sea wall
abrasi pantai, minat
pengguna, perubahan
kondisi cuaca
ASPEK Streghts Weakness Opportunities Threats
Sosial
Tidak ada konfik
pembebasan lahan,
mengurangi kepadatan
kendaraan di jalan pantura
membutuhkan pengawasan
keamanan yang lebih
karena panjangnya tol,
hanya bisa dilalui oleh
kendaraan roda empat atau
lebih
mengurangi tingkat
stress pengguna jalan
pada kemacetan,
mempercepat kegiatan
ekonomi
pemblokiran jalan tol akan
mengganggu jalannnya
lalu lintas
Hukum
Mempercepat pembangunan
industri, jasa, dan
infrastruktur di pulau Jawa
tidak memiliki payung
hukum, tumpang tindih
dengan jalan tol trans jawa,
tidak seluruh kalangan
tidak bisa menggunakan
industri dan jasa
meningkat di pulau
jawa
tidak ada kepastian bebas
hambatan, tarif tol yang
terus meningkat,
pembangunan jalan tol
trans jawa terbengkalai,
kesenjangan sosial
Geografis
Tidak ada biaya
pembebasan lahan, waktu
tempuh ke tempat tujuan
lebih cepat
angin laut kencang bisa
mengurangi keamanan
pengguna jalan,
membutuhkan biaya yang
besar dalam pembangunan,
letak jalan tol mengikuti
bentuk pantai utara jawa
sebagai bentuk
keberhasilan
pembangunan di
Indonesia, meningkat
nilai investasi
kerusakan lingkungan
akibat konversi lahan,
tumpang tindih dengan
proyek pembangunan lain
di pulau jawa,
pembangunan menjadi
terlalu terpusat di jawa
Desain
Struktur
Atas
Struktur yang aman,
durabilitas dari struktur
kurangnya pedoman
perencanaan, pelaksanaan
kontruksi yang lebih rumit,
high cost structure
Reputasi setelah
keberhasilan konstruksi,
dapat menjadi acuan
pembangunan
selanjutnya
perawatan struktur yang
rumit
ASPEK Streghts Weakness Opportunities Threats
Desain
Struktur
Bawah
Mampu Menopang
Jembatan dengan kondisi di
atas laut
adanya kemungkinan
terjadinya kerusakan
lingkungan, terganggunya
aktivitas di sekitar
pekerjaan, biaya pengerjaan
yang mahal
Mengurangi dampak
kerusakan lingkungan
Pemancangan tiang dan
pondasi berhubungan
dengan air
Semarang
mempercepat waktu
perjalanan jakarta-
semarang, meningkatkan
laju ekonomi, mengurangi
penumpukan penumpang
dan distribusi barang ke
pelabuhan tanjung mas
semarang
penataan ruang daerah
persisir cukup sulit,
jauhnya akses ke arah
selatan semarang
meningkatkan kegiatan
ekonomi pesisir utara,
menciptakan kawaran
wisata daerah pesisir
pantai semarang,
membuka lapangan
pekerjaan
kegiatan pelabuhan
tanjung mas mungkin
terhenti, wilayah selatan
jawa akan semakin
terisolasi
Surabaya
perjalanan dari dan menuju
Surabaya menjadi lebih
cepat, meningkatnya
perekonomian
dapat mengganggu alur
pelayaran menuju surabaya,
pendekatan interface
mengurangi kemacetan
jalan pantura menuju
surabaya
daerah persisir pantai
surabaya semakin
terganggu, dapat
mengganggu
pengomtimalan pelabuhan
Jakarta
Mampu mengurai
kemacetan, mempercepat
waktu tempuh
menumbuhkan perencanaan
interface, terjadinya titik
konflik antara jalur lalu
lintas kapal dengan tol
meningkatkan
pendapatan negara
terjadi keruntuhan pada tol
yang diakibatkan
tumbukan kapal dengan tol
ASPEK Streghts Weakness Opportunities Threats
Sistem
Dibiayain oleh 19 BUMN,
Durabilitas Struktur (bahan
beton), waktu tempuh lebih
cepat (jkt-sby), mereduksi
kemacetan
Biaya mahal, konstruksi
yang lebih rumit (diatas
laut), Perencanaan integrasi
terhadap jalan non-tol
Reputasi, Terintegrasi
dengan moda
transportasi lain (KA)
dan Pelabuhan
Korupsi, Perawatan
struktur yang sulit,
Pembangunan terlalu
terpusat pada pulau jawa,
rekayasa lalin.
Amdal
1.Pengembangan
transportasi dan logistik
Jakarta-Surabaya,
2.Mempersingkat waktu
tempuh dan biaya
transportasi Jakarta-
Surabaya.
1.Konflik dengan daerah
perpotongan (Interface)
sepanjang pantai utara
pulau Jawa.
Mengurangi kemacetan
di jalur Pantura.
Mengembangkan
daerah sekitar jalan tol
tersebut.
1.Memicu peningkatan
volume kendaraan
khususnya mobil, Memicu
peningkatan jumlah
penduduk di daerah
sekitarnya, Penurunan
kualitas lingkungan,
Potensi abrasi dan banjir,
Peningkatan polusi
Sumber: Olahan Sendiri
CAUSAL LOOP PADA PROYEK PEMBANGUNAN TOL ATAS LAUT
JAKARTA – SURABAYA
Variabel-variabel dari berbagai aspek terkait pembangunan Tol Atas Laut Jakarta-
Surabaya diperoleh dari beberapa isu pokok di atas adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Penduduk
2. Lapangan Pekerjaan
3. Kerusakan ekosistem
4. Pembangunan Wilayah
Pantura
5. Biaya Perawatan
6. Biaya Konsruksi
7. Investasi
8. Waktu Tempuh Perjalanan
9. Volume Kendaraan
10. Tarif Tol
11. Kepuasaan Masyarakat
12. Minat Pengguna
13. Anggaran Negara
Uraian:
Rencana pembangunan Jalan Tol Lintas Laut Jakarta – Surabaya memiliki
tujuan untuk mengurangi waktu tempuh perjalanan antara Jakarta sampai
Surabaya, serta mengurangi volume kendaraan yang biasa melintasi kawasan
pantura. Berkurangnya waktu tempuh dan berkurangnya volume kendaraan
kawasan pantura bisa menambah minat pengguna untuk menggunakan jalan tol
tersebut. Namun minat pengguna bisa turun dengan tingginya tarif jalan tol yang
akan dikenakan kepada pengguna. Padahal tarif jalan tol ini bisa menambah
anggaran negara.
Pembangunan jalan tol ini membutuhkan biaya konstruksi dan biaya
perawatan yang besar. Dengan biaya yang besar, maka akan mengurangi anggaran
negara untuk membiayai konstruksi dan perawatan jalan tol ini. Tapi,
pembangunan ini bisa menjadi investasi negara. Dan akhirnya bisa menambah
anggaran negara.
Secara tidak langsung, pembangunan jalan tol ini akan meningkatkan
pembangunan di wilayah pantura. Pembangunan di wilayah pantura ini pun dapat
menimbulkan beberapa dampak. Dampak yang ditimbulkan diantaranya
bertambahnya jumlah penduduk, bertambahnya lapangan pekerjaan, namun akan
menyebabkan bertambahnya pula kerusakan ekosistem di wilayah pantura.
Bertambahnya lapangan pekerjaan mungkin bisa menambah kepuasan masyarakat
sekitar. Namun dengan bertambahnya jumlah penduduk, kepuasan masyarakat
bisa berkurang karena wilayah sekitar menjadi lebih padat dari biasanya.
Pada akhirnya, dipakai atau tidaknya jalan tol ini nantinya, ditentukan oleh minat
pengguna dan kepuasan masyarakat. Ini secara tidak langsung akan
mempengaruhi anggaran negara.
DAFTAR PUSTAKA
P3GL. Morfologi Dasar Laut Indoneisa. Diakses tanggal 16 November 2013 dari
URL http://mgi.esdm.go.id/content/morfologi-dasar-laut-indonesia
Wicaksonno, Arif. Kajian AMDAL Tol Atas Laut Jakarta – Surabaya Harus
Serius. Diakses tanggal 17 November 2013 dari URL
http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/11/13/kajian-amdal-tol-atas-laut-jakarta-
surabaya-harus-serius
Nurhayati, Wiji. Ini Plus – Minus Rencana Proyek Tol Atas Laut Jakarta –
Surabaya. Diakses tanggal 16 November 2013 dari URL
http://finance.detik.com/read/2013/10/08/153815/2381497/4/ini-plus-minus-
rencana-proyek-tol-atas-laut-jakarta-surabaya-775-km