Tugas 2

10
Muhammad Nur Shaffrial 04101001081 ALASAN PANCASILA TIDAK DAPAT DIUBAH 1. Pancasila Dasar Negara secara umum tidak dapat diubah (melekat pada kelangsungan negara Proklamasi 17 Agustus 1945) 2. Suatu Pokok Kaidah Negara yang Fundamentil dari suatu negara itu, dalam pengertian hukum mempunyai HAKIKAT dan KEDUDUKAN yang TETAP, KUAT dan TAK BERUBAH bagi negara yang dibentuk atau “Dengan jalan hukum tidak dapat diubah atau ditiadakan 3. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, S.H, Pembukaan UUD 1945 tidak lain merupakan “Ijab Kabul”-nya Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sehingga berlaku untuk selamanya (evinnalig). 4. Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaidah Negara yang fundamental, yang mempunyai kedudukan Yuridis-konstitusional kuat sekali sehingga dengan jalan hukum tidak dapat diubah. Pancasila sebagai Dasar Negara tercantum didalam pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang fundamentil secara hukum tidak dapat diubah. 5. Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu. Jika merubah dasar negara Pancasila sama dengan membubarkan negara hasil proklamasi (Tap MPRS No. XX/MPRS/1966).

description

bnkjhknh

Transcript of Tugas 2

Muhammad Nur Shaffrial 04101001081

ALASAN PANCASILA TIDAK DAPAT DIUBAH

1. Pancasila Dasar Negara secara umum tidak dapat diubah (melekat pada kelangsungan negara Proklamasi 17 Agustus 1945)2. Suatu Pokok Kaidah Negara yang Fundamentil dari suatu negara itu, dalam pengertian hukum mempunyai HAKIKAT dan KEDUDUKAN yang TETAP, KUAT dan TAK BERUBAH bagi negara yang dibentuk atau Dengan jalan hukum tidak dapat diubah atau ditiadakan3. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, S.H, Pembukaan UUD 1945 tidak lain merupakan Ijab Kabul-nya Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sehingga berlaku untuk selamanya (evinnalig).4. Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaidah Negara yang fundamental, yang mempunyai kedudukan Yuridis-konstitusional kuat sekali sehingga dengan jalan hukum tidak dapat diubah. Pancasila sebagai Dasar Negara tercantum didalam pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang fundamentil secara hukum tidak dapat diubah.5. Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu. Jika merubah dasar negara Pancasila sama dengan membubarkan negara hasil proklamasi (Tap MPRS No. XX/MPRS/1966).

Secara obyektif, sebenarnya Pancasila dan Pembukaan UUD`45 itu tidak bisa diubah dan tidak boleh diubah sampai kapanpun dan oleh siapapun. Adapun alasan-alasannya ialah sbb :1. Alasan PertamaPancasila, disamping sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi falsafah hidup Bangsa Indonesia yang tertanam dalam jiwa Bangsa Indonesia sejak berabad-abad lamanya, Pancasila adalah kepribadian Bangsa Indonesia. Pada pidato Amanat Presiden yang diberi judul Apa sebab Negara RI berdasarkan Pancasila pada tgl 24 september 1955 di Surabaya, Presiden Sukarno berkata Aku tidak mencipta Pancasila. Sebab sesuatu dasar negara ciptaan tidak akan tahan lama engkau hendak mengadakan dasar untuk sesuatu negara, jangan bikin sendiri, jangan karang sendiri. Selamilah sedalam-dalamnya lautan dari pada sejarah. Gali sedalam-dalamnya bumi dari pada sejarah. Aku menggali lima mutiara yang terbenam didalamnya. Aku bukan pencipta Pancasila. Aku hanya menggali Pancasila dari pada buminya Bangsa Indonesia sendiri. Aku gali kembali dan aku sembahkan Pancasila ini atas persada Bangsa Indonesia kembali untuk dipakai sebagai dasar dari pada wadah yang harus berisi masyarakat yang beraneka agama, beraneka suku, beraneka adat-istiadat. Dan lagi, pada tgl 5 juni 1958 di Jakarta, dalam pidato Bung Karno yang berjudul Pancasila membuktikan dapat mempersatukan Bangsa Indonesia beliau mengulangi lagi bahwa ia bukan pembentuk dan pencipta Pancasila, melainkan sekedar salah seorang penggali dari pada Pancasila itu. (Kedua pidato Presiden Sukarno diatas kami nukil dari buku Perjuangan Bangsa Indonesia menegakkanPancasila dalam masa penjajahan hal 164, karangan Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo)Jadi Pancasila itu bukan karangan siapa-siapa. Jiwa Pancasila telah ada sejak dahulu bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia. Para pendiri negara hanyalah menggali dan merumuskan apa yang sudah ada dalam benak Bangsa Indonesia sejak dulu. Oleh sebab itu, pada tgl 1 juni 1945 mungkin lebih tepatnya bukan disebut Hari lahirnya Pancasila tapi Hari lahirnya istilah Pancasila. Atau pada tgl 29 mei 1945 bisa juga disebut Hari lahirnya redaksionil Pancasila karena pada hari itu pertama kalinya lima sila disampaikan oleh Mr. Muh.Yamin secara lisan (pidato) maupun tertulis di depan BPUPKI (ada perbedaan dalam redaksionil rumusan lima sila secara lisan dengan yang tertulis). Walaupun Mr.Muh.Yamin tidak memberi nama Pancasila tapi redaksionil dalam lima sila (rumusan tertulis) itulah yang paling mirip/mendekati dengan redaksionil Pancasila yang berlaku sah sampai sekarang.Berdasarkan fakta di atas, mungkinkah Pancasila yang sejak ribuan tahun lalu telah menjadi jiwa Bangsa Indonesia, menjadi kepribadian Bangsa Indonesia, identitas Bangsa Indonesia, dan kemudian dijadikan dasar negara, akan bisa diubah seenaknya?

2. Alasan Kedua.Pada zaman Sriwijaya dan Majapahit, Bangsa Indonesia telah mengalami masa yang gemilang, mempunyai negara yang merdeka, bangsa yang bersatu dan berdaulat, mengenyam kehidupan yang adil dan makmur, gemah ripah loh jinawi tata tentrem kertaraharja, karena unsur2 yang terdapat didalam Pancasila telah menjadi asas dan menjiwai kehidupan Bangsa Indonesia di zaman Sriwijaya dan Majapahit. Didalam buku Orientasi singkat Pancasila hal 15, karangan Prof. Darji Darmodiharjo SH., diterangkan : Bahwa memang istilah Pancasila telah dikenal pada zaman Kerajaan Majapahit di abad XIV M, yaitu sebagaimana terdapat didalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca dan didalam buku Sutasoma karangan Tantular, dengan sebutan : Pancasila Krama artinya : Pelaksanaan kesusilaan yang lima.Oleh sebab itu, bila Bangsa Indonesia ingin mengulang kembali kejayaan yang pernah dialami oleh Sriwijaya dan Majapahit, maka Pancasila harus tetap menjadi asas dan menjiwai kehidupan Bangsa Indonesia di Negara RI ini. Mungkinkah ada unsur ketidaksengajaan sehingga Pancasila itu bisa berlanjut sejak Sriwijaya, lalu Majapahit, dan kemudian Negara RI? Jelas disini ada Kehendak Agung yang mengaturnya. Oleh sebab itu Pancasila tidak boleh diubah karena sudah menjadi Kehendak Pengatur alam semesta.

3. Alasan Ketiga.Pancasila sebagai dasar negara menunjukkan bahwa Pancasila itu sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari seluruh tertib hukum yang ada di Negara RI. Berarti semua sumber hukum atau peraturan-peraturan, mulai dari UUD`45, Tap MPR, Undang-Undang, Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang2), PP (Peraturan Pemerintah), Keppres (Keputusan Presiden), dan seluruh peraturan pelaksanaan yang lainnya, harus berpijak pada Pancasila sebagai landasan hukumnya.Semua produk hukum harus sesuai dengan Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengannya. Oleh sebab itu, bila Pancasila diubah, maka seluruh produk hukum yang ada di Negara RI sejak tahun 1945 sampai sekarang, secara otomatis produk hukum itu tidak berlaku lagi. Atau dengan kata lain, semua produk hukum sejak awal sampai akhir, semuanya, Batal Demi Hukum. Karena sumber dari segala sumber hukum yaitu Pancasila, telah dianulir. Oleh sebab itu Pancasila tidak bisa diubah dan tidak boleh diubah.

4. Alasan Keempat.Dalam pembukaan sidang pertama BPUPKI tgl 29 mei 1945, Dr.KRT. Radjiman Wedyodiningrat (ketua) meminta agar sidang mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Pada saat yang sama pula, Mr.MuhYamin dan R.P.Suroso mengutarakan pentingnya merumuskan dasar negara Indonesia. Selanjutnya Mr.Muh.Yamin menyampaikan lima dasar untuk Negara Indonesia Merdeka. Tgl 31 mei 1945, Prof.Dr.Soepomo dalam pidatonya juga membicarakan bagaimana dasar-dasar Indonesia Merdeka. Tgl. 1 juni 1945 dalam sidang BPUPKI, Ir.Sukarno mengemukakan dasar Indonesia Merdeka, selanjutnya beliau memberi nama Pancasila. Pada tgl 22 juni 1945, sembilan tokoh menyusun Piagam Jakarta yang merupakan cikal bakal rumusan Pancasila dan Pembukaan UUD`45. Dan akhirnya pada tgl 18 agustus 1945 disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menjadi dasar negara. (Dalam buku Orientasi singkat Pancasila hal. 9-10, karangan Prof. Darji Darmodiharjo SH.).Berdasarkan sejarah, maksud dan tujuan para pendiri negara merumuskan Pancasila, tidak lain adalah untuk dipergunakan sebagai dasar Negara RI. Apabila merubah Pancasila berarti kita meragukan pengorbanan jiwa raga dan harta benda para pahlawan kemerdekaan. Hal itu tidak patut dilakukan dan tidak ada rasa hormat serta rasa bakti kepada para pejuang yang telah mendahului kita. Prof. Mr. Muh.Yamin di hadapan seminar Pancasila ke 1 di Yogyakarta, beliau mengatakan : Zaman untuk memperdebatkan maksud dan isi Pancasila telah lama lewat dan lampau. Tidak baik dan melanggar rasa kebaktian apabila kita memperdebatkannya. Akan melanggar rasa kebaktian penuh kehormatan kepada beribu pejuang yang telah gugur di medan pertempuran membela NKRI berdasarkan ajaran Pancasila. Berdebat tentang Pancasila akan berarti suatu tanda kebimbangan ratusan rakyat sekarang kepada pengorbanan bagi pelaksanaan peranan luhur segala pejuang yang mengorbankan harta benda dan jiwa raga . (Pidato ini dinukil dari buku Hubungan antara Proklamasi dengan Pembukaan dan Batang tubuh UUD`45 hal.220, karangan Letkol. J.W. Sulandra SH.).Berarti Pancasila tidak patut untuk diubah karena akan melanggar etika dan moral terhadap para pejuang tanah air.

5. Alasan Kelima.Pembukaan UUD`45 adalah mencakup tentang pokok-pokok kaidah negara yang fondamental, seperti : sifat negara (alinea 2), bentuk negara (alinea 4), dasar negara (alinea 4), tujuan negara (alinea 4). Dengan kata lain, Pembukaan UUD`45 merupakan wujud utuh bangunan Negara RI. Sehingga apabila merubah Pembukaan UUD`45, berarti merubah sifat negara, bentuk negara, dasar negara, tujuan negara. Dan ini sama halnya dengan merombak total bangunan Negara RI. Alhasil, kalau merubah Pembukaan UUD`45 maka secara otomatis merobohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia sama sekali, dan mendirikan negara yang benar2 baru lagi. Oleh sebab itulah Pembukaan UUD`45 tidak bisa diubah dan tidak boleh diubah.

6. Alasan Keenam. Maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia 1; (alinea 4 Pembukaan UUD`45). Mencermati kalimat diatas, Pembukaan UUD`45 mengamanatkan untuk segera disusunnya Batang tubuh UUD`45. Jadi Pembukaan UUD`45 ini menjadi landasan hukum atau payung hukum adanya Batang tubuh UUD`45. Berarti secara hirarki tertib hukum, kedudukan Pembukaan UUD`45 ini lebih tinggi dari kedudukan Batang tubuh UUD`45. Dan berdasar atas prinsip bahwa suatu peraturan hukum hanya dapat diubah oleh lembaga yang lebih tinggi atau yang sama kedudukannya, maka Pembukaan UUD`45, bahkan Pancasila, tidak dapat diubah oleh siapapun termasuk oleh MPR hasil pemilu sekalipun. Karena keberadaan MPR itu dibentuk oleh Batang tubuh UUD`45 / bab II / pasal 2, yang notabene kedudukan hukumnya ada dibawah Pancasila dan Pembukaan UUD`45. Otomatis MPR tidak punya wewenang untuk mengubahnya, apalagi DPR atau Presiden. Jadi Pancasila dan Pembukaan UUD`45 tidak bisa diubah dan tidak boleh diubah.

7. Alasan Ketujuh. Didalam naskah akhir rumusan Pembukaan UUD`45 yang ditetapkan oleh PPKI pada tgl. 18 agustus 1945, draft kalimat dalam alinea ke 3 yang berbunyi Atas Berkat Rohmat Alloh itu diganti menjadi Atas Berkat Rohmat Tuhan. Tapi anehnya, didalam Berita Republik Indonesia Tahun II nomor 7, kalimat yang muncul ialah Atas Berkat Rohmat Alloh, ini ajaib. (dinukil dari buku Hubungan antara Proklamasi dengan Pembukaan dan Batang tubuh UUD`45 hal 227, karangan Letkol. J.W. Sulandra SH.). Dalam sejarah tidak ada penjelasan siapakah yang mengembalikan dari sebutan Tuhan menjadi sebutan Alloh lagi, padahal yang telah disahkan oleh PPKI adalah yang berbunyi : Atas Berkat Rohmat Tuhan . Seakan-akan proses perubahan kalimat ini atas Kehendak Alloh. Siapakah yang mengganti kalimat itu? Dicari-cari dalam sejarah tidak ada yang tahu. Tapi kenapa bisa berganti? Inilah yang menjadi alasan gaib berikutnya mengapa Pembukaan UUD`45 tidak bisa diubah dan tidak boleh diubah.

8. Alasan Kedelapan. Didalam Pembukaan UUD`45 alinea 3 yang berbunyi : Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Pernyataan ini menunjukkan suatu ikrar akan keyakinan hidup religius yang mendalam dari Bangsa Indonesia. Oleh karena 'kemerdekaan' (satu paket yg meliputi Pancasila, Proklamasi 17 agustus, dan Pembukaan UUD`45) yang diraih Bangsa Indonesia itu merupakan Karunia Alloh (Atas Berkat Rohmat Alloh) maka manusia tidak berhak mengubah Karunia Alloh tersebut.

9. Alasan Kesembilan. Antara Proklamasi 17 agustus `45 dengan Pembukaan UUD`45 adalah satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan. Isi pengertian teks Proklamasi memuat dua hal pokok : a. Pernyataan Kemerdekaan Bangsa Indonesia. b. Tindakan-tindakan yang harus segera diselenggarakan sehubungan dengan pernyataan kemerdekaan itu.

Mengamankan Pancasila dan Pembukaan UUD`45 berarti menyelamatkan, mempertahankan dan menegakkannya secara benar, agar tidak diubah, dihapus, ataupun diganti dengan yang lain. Mengamankan Pancasila dan Pembukaan UUD`45 pada hakekatnya adalah mengamankan Negara Republik Indonesia. Bila dasar negara terancam berarti negara terancam. Bahkan apabila Pancasila dan Pembukaan UUD`45 diganti, maka runtuhlah negara, artinya negara telah dikhianati atau Negara Proklamasi 17 agustus `45 telah diganti (dengan negara lain / baru). Oleh sebab itu, Pancasila dan Pembukaan UUD`45 harus dijaga dengan baik, lebih-lebih dalam dunia modern sekarang ini, dimana persaingan ideologi bangsa-bangsa telah menumbuhkan pertentangan baru, seperti kapitalisme-komunisme-fasisme. Maka masalah pengamanan Pancasila dan Pembukaan UUD`45 adalah masalah yang sangat penting dan menjadi tanggung jawab pemerintah beserta seluruh rakyat Indonesia.

Sumber:http://cahyanidewi.blogspot.com/2012/01/pancasila-dan-pembukaan-uud45-tidak.htmlhttp://syongtenhindom.wordpress.com/2013/04/14/pancasila-dalam-konteks-ketatanegaraan/Buku Ajar Konsep Dasar PKN Universitas Negeri Yogyakarta