Tugas 1.docx

4
Kesimpulan: Hexametilentetramin telah berhasil digunakan sebagai senyawa pengarah struktur untuk sintesis zeolit ZSM-5 yang dibuktikan dengan karakterisasi menggunakan difraksi sinar-X. Kristal zeolit ZSM-5 yang dihasilkan memberikan dua jenis morfologi, yaitu morfologi berbentuk bola yang merupakan agregasi dari kristal-kristal kecil yang berbentuk lempengan dan morfologi kristal ZSM-5 konvensional. Terbentuknya 2 jenis morfologi ini disebabkan terjadinya dekomposisi hexametilentetramin menjadi senyawa-senyawa organik yang dapat mengarahkan pembentukan kristal ZSM-5. Penambahan jumlah hexametilentetramin pada prekursor tidak menghasilkan ZSM-5 sedangkan pengurangan jumlah hexametilentetramin menghasilkan ZSM-5 akan tetapi disertai dengan pembentukan mineral-mineral tektosilikat. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan jumlah hexametilentetramin untuk menginisiasi pembentukan ZSM-5 Abstrak Senyawa Hexamethylenetetraamine yang memiliki bentuk molekul seperti adamantil digunakan untuk mengsintesis zeolite sebagai senyawa pengarah struktur baru. Reaksi dilakukan dengan metode hidrotermal pada suhu 150 o C dalam waktu 6 hari. Produk yang didapatkan dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X, NMR 29 Si dan 27 Al ,scanning electron microscopy (SEM) dan physisorpsi nitrogen. Hasil difraksi sinar-X menunjukkan kristalinitas tinggi zeolite tipe MFI. Hasil SEM menunjukkan terbentuknya 2 jenis morfologi kristal zeolit, yaitu bentuk coffin konvensional dan kristal yang berbentuk lembaran-lembaran yang berkumpul membentuk bola. LB:

description

Tugas 1.docx

Transcript of Tugas 1.docx

Kesimpulan:Hexametilentetramin telah berhasil digunakan sebagai senyawa pengarah struktur untuk sintesis zeolit ZSM-5 yang dibuktikan dengan karakterisasi menggunakan difraksi sinar-X. Kristal zeolit ZSM-5 yang dihasilkan memberikan dua jenis morfologi, yaitu morfologi berbentuk bola yang merupakan agregasi dari kristal-kristal kecil yang berbentuk lempengan dan morfologi kristal ZSM-5 konvensional. Terbentuknya 2 jenis morfologi ini disebabkan terjadinya dekomposisi hexametilentetramin menjadi senyawa-senyawa organik yang dapat mengarahkan pembentukan kristal ZSM-5. Penambahan jumlah hexametilentetramin pada prekursor tidak menghasilkan ZSM-5 sedangkan pengurangan jumlah hexametilentetramin menghasilkan ZSM-5 akan tetapi disertai dengan pembentukan mineral-mineral tektosilikat. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan jumlah hexametilentetramin untuk menginisiasi pembentukan ZSM-5AbstrakSenyawa Hexamethylenetetraamine yang memiliki bentuk molekul seperti adamantil digunakan untuk mengsintesis zeolite sebagai senyawa pengarah struktur baru. Reaksi dilakukan dengan metode hidrotermal pada suhu 150oC dalam waktu 6 hari. Produk yang didapatkan dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X, NMR 29Si dan 27Al ,scanning electron microscopy (SEM) dan physisorpsi nitrogen. Hasil difraksi sinar-X menunjukkan kristalinitas tinggi zeolite tipe MFI. Hasil SEM menunjukkan terbentuknya 2 jenis morfologi kristal zeolit, yaitu bentuk coffin konvensional dan kristal yang berbentuk lembaran-lembaran yang berkumpul membentuk bola. LB:Dari hasil penelitian Bonilla dkk, dapat kita perhatikan bahwa polikation yang memiliki bentuk mirip dengan senyawa tetrapropil ammonium memiliki selektivitas untuk mengarahkan bentuk kristal ZSM-5 dan dapat mengubah morfologi kristal ZSM-5 yang didapatkan.Zones dkk. telah mempelajari selektivitas daripada ion adamantan ammonium dan senyawa turunannya yang memiliki selektivitas untuk mengsintesis zeolit SSZ-25 dengan tipe kerangka MTW. Apabila senyawa amin saja yang digunakan sebagai cetakan pada prekursor, dalam kasus ini piperidin dan siklopentamine, maka didapatkan zeolit ZSM-5 dengan tipe kerangka MFI. Hal inilah yang dapat menyimpulkan bahwa senyawa organik ion adamantan memiliki selektivitas dalam menjadi cetakana untuk membentuk zeolit SSZ-25.Struktur hexametilentetramin memiliki kemiripan dengan struktur seperti adamantan dengan subtitusi pada 4 atom karbon pada kerangkanya. Oleh karena itu, diprediksikan hexametilentetramin akan memiliki selektivitas untuk mengsintesis zeolite SSZ-25 dengan morfolgi kristal yang berbeda diakibatkan jumlah nitrogen yang lebih banyak daripada ion adamantan ammonium yang biasa digunakan sebagai senyawa pengarah struktur SSZ-25.Rumusan Masalah:Morfologi kristal zeolit dapat dialterasi dengan menggunakan senyawa pengarah struktur yang merupakan polikation daripada senyawa organik yang selektif dalam sintesis zeolit tertentu. Pada percobaan ini, digunakan senyawa hexametilentetramin yang memiliki struktur seperti adamantan dalam prekursor zeolit. Hexametilentetramin diharapkan dapat membentuk zeolit SSZ-25 (tipe MTW) dan dapat mengalterasi bentuk kristal daripada zeolit yang terbentuk.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek daripada senyawa hexametilentetramin dalam sintesis zeolit. Hexametilentetramin diharapkan dapat menjadi senyawa pengarah struktur yang dapat mengalterasi bentuk morfologi kristal zeolit yang terbentuk dikarenakan banyaknya jumlah atom nitrogen pada senyawa ini.Bab 2Terkadang senyawa organik tersebut berperan untuk mengisi kekosongan di dalam ruang kosong zeolit, sehingga akan meningkatnya kestabilan daripada kerangka akibat interaksi antara atom organik dengan kerangka zeolitWalaupun senyawa organik pengarah struktur merupakan determinan yang penting dalam selektifitas fasa zeolit yang terbentuk, perubahan parameter sintesis dapat menyebabkan berubahnya kerangka zeolit yang terbentuk.Hexametilentetramin merupakan suatu senyawa organik heterosiklik dengan rumus kimia (CH2)6N4. Senyawa ini memiliki bentuk kerangka seperti adamantan yang membuatnya menjadi reagen yang cenderung stabil. Bab 4Hasil dan PembahasanPada percobaan ini ingin dipelajari sifat dari Hexametilentetramin (HMTA) sebagai senyawa pengarah struktur untuk zeolit silika tinggi.Dari difraktogram yang didapatkan (gambar 4.1), dapat diperhatikan puncak yang muncul dengan intensitas tinggi merupakan puncak karakteristik untuk zeolit ZSM-5, dimana berarti hasil yang didapatkan berbeda dengan prediksi awal, yaitu pembentukan zeolit tipe MTW. Dari gambar 4.2, kita dapat melihat bahwa penambahan jumlah HMTA kedalam prekursor menyebabkan tidak terbentuknya ZSM-5, sedangkan pada pengurangan jumlah HMTA kita dapat melihat terbentuknya ZSM-5 baik pada 2 ataupun 5 hari hidrotermal.Karakterisasi dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM) telah dilakukan untuk mengkarakterisasi morfologi dari kristal ZSM-5 yang terbentuk. Dari SEM yang dihasilkan, dihasilkan dua jenis morfologi kristal zeolit yang didapatkan, yaitu kristal yang membentuk seperti bola yang merupakan agregasi dari kristal-kristal berbentuk lempengan yang kecil (gambar 4.6), dan kristal zeolit yang memiliki bentuk kristal zeolit ZSM-5 konvensional (gambar 4.7).Telah dipelajari sebelumnya bahwa ada kemungkinan bahwa penambahan senyawa organik ke dalam campuran prekursor dalam zeolit dapat memiliki peran yang sama dengan senyawa pengarah struktur pada umumnya, melainkan akan bertindak sebagai agen pengisi pori pada kerangka zeolit. Oleh karena itulah dapat diprediksikan bahwa senyawa dekomposisi yang diprediksikan dapat membentuk kerangka ZSM-5 seperti 1,5-pentandiamin dengan bertindak sebagai agen pengisi pori akibat bentuk dan ukuran yang mirip dari kedua senyawa tersebut.