Tugas 1 -- multimeter 1

7
PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LAPORAN PERCOBAAN Multimeter 1 Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Alat Ukur dan Pengukuran Semester 1 PEMBIMBING : Ir. Moh. Abdullah Anshori, MMT Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013 PENYUSUN : JTD 1C Kelompok 1 No. Nama No. Absen NIM 1 Dian Agus K. 01 13411600 - 2 Kendy Siswoyo 07 134116005 8 3 Rinanda Septianingrum 13 134116005 5 4 Yan Widianto C. N. 19 134116005

description

at 1 oktober 2013 for my teacher Ir. Moh. Abdullah Amsori, MMT

Transcript of Tugas 1 -- multimeter 1

Page 1: Tugas 1 -- multimeter 1

PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

LAPORAN PERCOBAAN

Multimeter 1Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Praktik Alat Ukur dan PengukuranSemester 1

PEMBIMBING :

Ir. Moh. Abdullah Anshori, MMT

Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013

PENYUSUN :JTD 1C

Kelompok 1

No. Nama No. Absen NIM1 Dian Agus K. 01 13411600 -2 Kendy Siswoyo 07 13411600583 Rinanda Septianingrum 13 13411600554 Yan Widianto C. N. 19 1341160054

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITALTEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG2013

Laporan PercobaanMultimeter 1

Page 2: Tugas 1 -- multimeter 1

1. Tujuan Menyelidiki dan membandingkan pengaruh dari tahanan alat ukur (Rd) terhadap nilai pengukuran arus dan tegangan pada beban RL.

2. Alat-alat yang digunakan 1 Power Supplay 2 Multimeter Analog 4 Tahanan RL (1 kΩ, 10 kΩ, 100 kΩ, 1 MΩ) 1 Protoboard Kabel-kabel penghubung

3. PendahuluanSuatu voltmeter yang ideal harus mempunyai tahanan dalam yang tak

terhingga, namun kenyataannya tahanan dalam voltmeter selalu ada batasnya. Oleh karena itu, jika kita mengukur tegangan, maka akan terdapat kesalahan atau penyimpangan (error). Hal ini disebabkan oleh arus yang mengalir melalui voltmeter. Besar penyimpangan bergantung pada nilai-nilai tahanan beban bila dibandingkan dengan tahanan dalam.

Sebaliknya amperemeter yang ideal harus mempunyai tahanan dalam nol. Tetapi pada umumnya tahanan dalam suatu amperemeter tidak sama dengan nol, sehingga penyimpangan selalu tetap ada, yang disebabkan oleh tegangan jatuh pada amperemeter.

Jika nilai tahanan beban cukup besar dibandingkan dengan tahanan dalam amperemeter, maka penyimpangan yang terjadi dapat diabaikan.

4. Prosedur Percobaan1) Menghubungkan rangkaian seperti Gambar 1.

2) Membaca nilai arus dan tegangan untuk keempat nilai tahanan beban RL. Dan mencatat hasil pengukuran pada tabel.

3) Menghitung nilai arus dan tegangan untuk setiap beban RL. (Menganggap alat-alat ukur ideal). Serta memasukkannya pada tabel.

4) Mengulangi langkah 2 dan 3 untuk beberapa harga tegangan sumber yang lain.5) Menghungkan rangkaian pengukuran seperti Gambar 2.6) Mengulangi langkah 2, 3, dan 4.7) Membaca harga tahanan dalam (Rd) Voltmeter.

RLV V

A

Gambar 1

RLV V

A

Gambar 2

Page 3: Tugas 1 -- multimeter 1

5. Tabel Percobaan

Rangkaian

BacaGelang

BacaAVO

Pengukuran Perhitungan

Di 4 V Di 6 V Di 4 V Di 6 V

V I (mA) V I (mA) V I (mA) V I (mA)

I

R1.1 = 1 kΩ1 kΩ± 5%

950 Ω 4 V 39 6 V 60 4 V 3.9 6 V 6

R1.2 = 10 kΩ10 kΩ± 5%

9.5 kΩ 4 V 39 6 V 60 4 V 0.39 6 V 0.6

R1.3 = 100 kΩ

100 kΩ ± 5%

95 kΩ 4 V 40 6 V 5 4 V 40 6 V 0.05

R1.4 = 1MΩ1 MΩ± 5%

950 kΩ

4 V 3.8 6 V 5,9 4 V 3.8 6 V 5,9

II

R1.1 = 1 kΩ1 kΩ± 5%

950 Ω 4 V 37 6 V 60 4 V 3.7 6 V 6

R1.2 = 10 kΩ10 kΩ± 5%

9.5 kΩ 4 V 40 6 V 62 4 V 0.4 6 V 0.62

R1.3 = 100 kΩ

100 kΩ ± 5%

95 kΩ 4 V 5 6 V 10 4 V 0.05 6 V 0.1

R1.4 = 1MΩ1 MΩ± 5%

950 kΩ

4 V 23 6 V 36 4 V 23 6 V 36

6. Analisis Data dan Perhitungan1) Baca Gelang :

R1.1 = Coklat - Hitam - Merah - Emas = 1000 Ω = 1 kΩ R1.2 = Coklat - Hitam - Jingga - Emas = 10000 Ω = 10 kΩ R1.3 = Coklat - Hitam - Kuning - Emas = 100000 Ω = 100 kΩ R1.4 = Coklat - Hitam - Hijau - Emas = 1000000 Ω = 1 MΩ

2) Baca AVO (Multimeter) : R1.1 = 1 kΩ - 5%(1 kΩ) = 950 Ω R1.2 = 10 kΩ - 5%(10 kΩ) = 9,5 kΩ R1.3 = 100 kΩ - 5%(100 kΩ) = 95 kΩ R1.4 = 1 MΩ - 5%(1 MΩ) = 950 kΩ

Kolom Pengukuran Percobaan I

a) Tegangan ( V ) di 4 V :

R1.1 = 4

10×10 V =4 V

R1.2 = 4

10×10 V =4 V

Page 4: Tugas 1 -- multimeter 1

R1.3 = 4

10×10 V =4 V

R1.4 = 4

10×10 V =4 V

b) Arus ( I ) di 4 V :

R1.1 = 39

250×25 mA=3.9 mA

R1.2 = 39

250×2,5 mA=0,39 mA

R1.3 = 4050

× 50 μA=40 μA

R1.4 = 3.850

×50 μA=3,9 μA

c) Tegangan ( V ) di 6 V :

R1.1 = 6

10×10 V =6 V

R1.2 = 6

10×10 V =6 V

R1.3 = 6

10×10 V =6 V

R1.4 = 6

10×10 V =6 V

d) Arus ( I ) di 6 V :

R1.1 = 60

250×25 mA=6mA

R1.2 = 60

250×2,5 mA=0,6 mA=600 μA

R1.3 = 5

250×2,5 mA=0,05 mA=50 μA

R1.4 = 5.9250

×50 μA=5,9 μA

Kolom Perhitungan Percobaan II

a) Tegangan ( V ) di 4 V : R1.1 = 4 V R1.2 = 4 V R1.3 = 4 V R1.4 = 4 V

b) Arus ( I ) di 4 V :

R1.1 = 37

250×25 mA=3.7 mA

Page 5: Tugas 1 -- multimeter 1

R1.2 = 40

250×2.5 mA=0.4 mA

R1.3 = 5

250×2.5 mA=0.05 mA

R1.4 = 2350

×50 μA=23 μA

c) Tegangan ( V ) di 6 V : R1.1 = 6 V R1.2 = 6 V R1.3 = 6 V R1.4 = 6 V

d) Arus ( I ) di 6 V :

R1.1 = 60

250×25 mA=6 mA

R1.2 = 62

250×2.5 mA=0.62 mA

R1.3 = 10

250×2.5 mA=0.1 mA

R1.4 = 3650

× 50 μA=36 μA

7. Pertanyaan dan Tugas1) Pada rangkaian manakah arus melalui RL dapat diukur lebih tepat ? Jelaskan !

Jawab : Pada rangkaian Gambar 1. Karena Amperemeter ( AVO )dirangkai secara seri langsung dengan RL.

2) Rangkaian manakah yang lebih baik untuk mengukur tegangan pada RL ? Jelaskan !Jawab : Pada rangkaian Gambar 2. Karena Voltmeter (AVO ) dirangkai

secara paralel langsung dengan RL.3) Untuk beban RL kecil, rangkaian manakah yang dipilih untuk mengukur arus ?

Jelaskan !Jawab : Xxx

4) Pada harga RL berapa terjadi penyimpangan pengukuran arus yang terbesar ? Jelaskan !Jawab : Pada harga R1.4 (1 MΩ). Xxx

8. Kesimpulan

Pengukuran menggunakan multimeter (AVO) lebih akurat dibandingkan secara manual karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi apabila kita menganalisis secara manual.

Malang, 1 Oktober 2013