Elektronika Dan Instrumentasi Dengan Multimeter Kelompok 7

67
 Elektronika dan Instrumentasi dengan Multimeter BAB I PENDAHULUAN Dalam kehi dupa n seh ari -hari ki ta bany ak men emui suatu ala t yang mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinya contoh; Dirumah, kita sering meliha t televis i, mende ngark an lagu melalui tape atau CD, mend engark an radio,  berkomunikasi dengan telephone. Dikantor kita menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim pesan dengan faximile, berkomunikasi dengan telephone. Dipabrik kita memakai alat deteksi, mengoperasikan robot perakit, dan sebagai nya. Bah kan dij alan ray a kit a bis a mel iha t lampu lal u-li nta s, lamp u  penerangan jalan yang secara otomatis hidup bila malam tiba, atau papan reklame yang terlihat indah berkelap-kelip dan masih banyak contoh yang lainnya. Dari semua uraian diatas kita dapat membuktikan baha pada !aman sekarang ini kita tidak akan lepas dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai dasar tekno loginy a. "la t-alat yang menggun akan dasar kerja elektronika seperti diatas  biasanya disebut sebagai peralatan elektronik #electronic devices $ %lektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dio per asikan dengan cara men gon trol aliran elektron atau par tikel ber mua tan lis trik dal am suat u alat sepe rti komput er, per alat an elek tronik , termoko pel , semikonduktor, dan lain sebagainya. &lmu yang mempelajari alat-alat seperti ini mer upa kan cabang dar i ilmu fisi ka, sement ara bentuk des ain dan pembua tan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu' teknik elektronika dan instrumentasi. (evolusi besar-besaran terhadap elektronika terjadi sekitar tahun )*+-an, dimana saat itu mulai ditemukan suatu alat elektronika yang dinamakan ransisor, sehing ga dimung kin kan unt uk membua t suatu alat den gan uku ran yan g kec il dimana sebelumnya alat-alat tersebut masih menggunakan tabung-tabung facum 1 | FISIKA SAINS UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014

description

a

Transcript of Elektronika Dan Instrumentasi Dengan Multimeter Kelompok 7

Elektronika dan Instrumentasi dengan MultimeterBAB IPENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinya contoh; Dirumah, kita sering melihat televisi, mendengarkan lagu melalui tape atau CD, mendengarkan radio, berkomunikasi dengan telephone. Dikantor kita menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim pesan dengan faximile, berkomunikasi dengan telephone.Dipabrik kita memakai alat deteksi, mengoperasikan robot perakit, dan sebagainya. Bahkan dijalan raya kita bisa melihat lampu lalu-lintas, lampu penerangan jalan yang secara otomatis hidup bila malam tiba, atau papan reklame yang terlihat indah berkelap-kelip dan masih banyak contoh yang lainnya. Dari semua uraian diatas kita dapat membuktikan bahwa pada zaman sekarang ini kita tidak akan lepas dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai dasar teknologinya. Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika seperti diatas biasanya disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices)Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.Revolusi besar-besaran terhadap elektronika terjadi sekitar tahun 1960-an, dimana saat itu mulai ditemukan suatu alat elektronika yang dinamakan Transisor, sehingga dimungkinkan untuk membuat suatu alat dengan ukuran yang kecil dimana sebelumnya alat-alat tersebut masih menggunakan tabung-tabung facum yang ukurannya besar serta mengkonsumsi listrik yang besar. Hanya dalam kurun waktu 10 tahun sejak ditemukannya transistor, ditemukan sebuah rangkaian terintegrasi yang dikenal dengan IC (Integrated Circuit) merupakan sebuah rangkaian terpadu yang berisi puluhan bahkan jutaan transistor di dalamnya. Sehingga kita bisa melihat sebuah perangkat elektronika semakin kecil bentuknya tetapi semakin banyak fungsinya sebagai contoh telephone genggam ( Handphone ) yang andapakai saat ini dengan telephone genggam yang anda pakai beberapa tahun yang lalu. Semua itu berkat revolusi Silikon sebagai bahan dasar pembuatan Transistor dan IC atau CHIP.

BAB IIKOMPONEN-KOMPONEN YANG TERDAPAT PADA AVOMETER

Elektronika mempunyai 2 komponen diantaranya yaitu :1. Komponen PasifKomponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. Komponen pasif terdiri dari Hambatan atau tahanan, kapasitor atau kondensator, induktor atau kumparan dan transformator.2. Komponen AktifKomponen aktif merupakan komponen yang tidak dapat bekerja tanpa adanya sumber tegangan. Komponen aktif terdiri dari dioda dan transistor.Pada pembuatan rangkaian elektronika diperlukan peralatan (seperti Obeng, tang, bor dan sebagainya) dan juga papan sirkuit yang digunakan untuk tempat menempelnya komponen elektronika (seperti PCB, Wishboard, dan sebagainya).Berikut beberapa jenis komponen elektronika1. ResistorResistor tetap (Fixed Resistor ) adalah hambatan yang nilai hambatannya tetap karena ukuran hambatannya sangat kecil, maka nilai hambatannya untuk yang memiliki daya kecil tidak ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. Untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor. Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung ditulis dengan angka. Resistor tetap/ Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna. Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan 5 cincin warna.a. Warna-warna Kode.Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti nilai pada masing-masing cincin/gelang warna pada Resistor tetap :Tabel 1 : Tabel Kode Warna ResistorNoWarna KodeCincin ke-1Cincin ke-2Cincin ke-3Cincin ke 4

Angka ke-1Angka ke-2Jumlah nolToleransi

123456789101112HitamCoklatMerahOranyeKuningHijauBiruUnguAbu-abuPutihEmasPerak-123456789--0123456789---0000000000000000000000000000000000000000000000.10.01-1 %--------5%10%

Resistor tidak tetap/ Variable Resistor (Potentio)a. Resistor tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar dibawah

Gambar 1 Potensiometer serta Simbolnyab. TrimpotNilai hambatan Trimpot dapat diubah ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai2. DiodaDioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif)Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual. Pada diode faktual (riil), perlu tegangan lebih besar dari 0,7V (untuk diode yang terbuat dari bahan silikon) pada anode terhadap katode agar diode dapat menghantarkan arus listrik. Tegangan sebesar 0,7V ini disebut sebagai tegangan halang (barrier voltage). Diode yang terbuat dari bahan Germanium memiliki tegangan halang kira-kira 0,3V.

Gambar 3.2 susunan dan simbol diodaSebagai contoh pemasangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut:

Gambar 3.3 penyususn dioda yang benar

Gambar 2 LEDMacam- macam diantaranya yaitu: dioda pemancar cahaya atau LEDLight Emmiting Dioda atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik. Diode Zener Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun Dioda Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan rusaknya, dioda biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), dioda ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda silikon. Gambar 5 Simbol dioda zenerTegangan jatuh ini tergantung dari jenis dioda yang dipakai. Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan zener. Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.1. Kapasitor (Kondensator)Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama daisebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador. Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Gambar 9 Kondensator beserta simbolnyaLambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika. Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).

Gambar 10 Kapasitor nonpolar beserta simbolnyaLambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada massa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C). Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (F), jadi 1 F = 9 x 105 cm2. Satuan-satuan sentimeter persegi (cm2) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah: 1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad) 1 F = 1.000.000 pF (piko Farad) F = 1.000 nF (nano Farad) 1 nF = 1.000 pF (piko Farad) 1 pF = 1.000 F (mikro-mikro Farad)Seperti halnya resistor, kapasitor mempunyai kode warna untuk menentukan besarnya kapasitansi. Pada Tabel 4 berikut merupakan kode warna dari KapasitorWarnanomorFaktor perkaliantoleransiTegangan maksimum

HitamCoklatMerahJinggaKuningHijauBiruUnguAbu-abu Putih0123456789x101 x102x103x104x105100100250250400400630630630630

Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan:a. Menyusunnya berlapis-lapis.b. Memperluas permukaan variabel.c. Memakai bahan dengan daya tembus besar

Wujud dan Macam kondensatorBerdasarkan kegunaannya kondensator kita bagi dalam:1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah-ubah.Kondensator tetap ada tiga macam bentuk:a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor)Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt. Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 KpF = 0,02 F. Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF = 0,005 Fb. Kondensator polyesterPada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.c. Kondensator kertas Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain: Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter. Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter. Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13 meter - 49 meter.2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 F (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

Gambar 11 Kapasitor polarTampak pada gambar diatas polaritas negatif pada kaki Kondensator Elektrolit.Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng.

Gambar 12 Variabel kapasitorKondensator variabelKondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001F). Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.Kondensator trimerSedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).Kerusakan umumnya terjadi jika:1. Korsleting2. Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar menjadi tidak normal)

Gambar 13 simbol variabel kapasitor4. TransistorMerupakan komponen elektronika yang terdiri dari tiga lapisan semikonduktor sebagai contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang disebut dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan Kolektor/collector (C).

Gambar 14 Berbagai jenis transistor

Gambar 15 Transistor PNP

Gambar 16 Transistor NPNUntuk menentukan kaki basis,emitor dan kolektor dengan secara tidak langsung adalah sebagai berikut:Tabel 1.pengujian transistor

Dari hasil Tabel di atas, ditemukan bahwa kaki I adalah kaki Basis, yang mana selama pengukuran harus ada kaki acuan (patokan) dan menunjukkan gejala ON, ON kemudian bila dibalik polaritasnya menunjukkan gejala OFF,OFF maka kaki basis ON pada saat dipasang polaritas negative atau OFF saat dipasang polaritas positif maka jenis transistor adalah PNP.Sedangkan untuk menentukan kaki emitor dan kolektor, kita harus menghitung nilai hambatan yang dimiliki oleh emitor dan kolektor. Apabila kaki II hambatannya lebih besar dari kaki III maka dapat kita simpulkan bahwa kaki II merupaka kolektor dan kaki III merupakan emitor.Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk:1.Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)2.Sebagai penyearah3.Sebagai mixer4.Sebagai osilator5.Sebagai switchTransistor mempunyai 3 jenis diantaranya yaitu:1. Uni Junction Transistor (UJT)Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.2. Field Effect Transistor (FET)Field Effect Transistor (FET) adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak sepertitransistor biasa, yang akan menghantar bila diberi arus di basis, transistor jenis FET akan menghantar bila diberikan tegangan (jadi bukan arus). Kaki-kakinya diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagianbagian yang memang memerlukan. Ujud fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor. Seperti halnya transistor, ada dua jenis FET yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat beberapa macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).3. Transformator (TRAFO)Transormator (atau yang lebih dikenal dengan nama trafo) adalah suatu alat elektronik yang memindahkan energi dari satu sirkuit elektronik ke sirkuit lainnya melalui pasangan magnet. Trafo mempunyai dua bagian diantaranya yaitu bagian input (primer) dan bagian output (sekunder). Pada bagian primer atau pun bagian sekunder terdiri dari lilitan-lilitan tembaga.

Gambar 17.TransformatorPada bagian primer, tegangan yang masuk disebut dengan tegangan primer (Vp) dengan lilitannya disebut dengan lilitan primer (Np), sedangkan pada bagian sekunder tegangan yang masuk disebut dengan tegangan sekunder (Vs) dengan lilitannya disebut dengan lilitan sekunder (Ns). Sehingga didapatkan hubungan bahwa:

Keterangan:Vp = tegangan primer (volt)Vs = tegangan sekunder (volt)Np = jumlah lilitan primer (lilitan)Ns = jumlah lilitan sekunder (lilitan)Ip = Arus Primer (Ampere)Is = Arus Sekunder (Ampere)Jenis-jenis trafo: Trafo Step down digunakan untuk menurunkan tegangan Trafo step up digunakan untuk menaikkan tegangan Adaptor digunakan untuk mengubah arus AC (alternating current) menjadi DC (direct current) Trafo input Trafo output Trafo filter Dan lain-lain4. SaklarSaklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. 5. Kumparan (Coil)Coil adalah suatu gulungan kawat di atas suatu inti. Tergantung pada kebutuhan, yang banyak digunakan pada radio adalah inti udara dan inti ferrite. Coil juga disebut inductor, nilai induktansinya dinyatakan dalam besaran Henry (H)

Gambar 18. CoilDalam pesawat radio, coil digunakan :1. Sebagai kumparan redam2. Sebagai pengatur frekuensi3. Sebagai filter4. Sebagai alat kopel (penyambung)Coil variabel adalah coil dengan induktansi yang dapat diubah-ubah, perubahan dilakukan dengan memutar posisi inti ferrite. Coil semacam ini banyak digunakan pada osilator agar frekuensi dapat diaturatur, bentuk coil ini serupa dengan trafo IF.

BAB IIIAVOMETER dan PRINSIP PENGGUNAANNYA

Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran.AVO Metersering disebut denganMultimeter atau Multitester. Secara umum, pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukurarus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik.AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi sebelum mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaiannya dan akan menyebabkan rusaknya AVO meter tersebut.Multimeter yang diuraikan pada modul ini adalah Multimeter Analog yang menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala. Multimeter ini yang banyak dipakai karena harganya relatif terjangkau. Jika pada Multimeter Digital hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil pada layar display, pada Multimeter analog hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala. Gambar 19. Multimeter Analog dan DigitalA. Konfigurasi MultimeterKonfigurasi Multimeter merek HELES YX-360TRNB dan kontrol indikator yang terdapat pada sebuah Multimeter diperlihatkan pada gambar

Gambar 20. Konfigurasi Multimeter HELES TIPE YX-360TRNB1. Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya. Lihat gambar 4.

Skala ohm

Skala DCV.A

Skala ACV

Gambar 21. Papan skala multimeter2. Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam ), saklar ditempatkan pada posisi , demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-A). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.3. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.5. Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.B. Batas Ukur (Range)1. Batas Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 2,5 25 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 500 mA.2. Batas Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 50 250 500 1000 ACV/DCV. Batas ukur (range) 10, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 10 Volt. Batas ukur (range) 50, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya.3. Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10, x100, x1kOhm, dan x10kohm (k). Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10 (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (k), semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan k), Untuk batas ukur (range) x10k (10k), semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10k.C. BateraiBaterai : pada Multimeter dipakai baterai kering (dry cell) tipe UM-3, digunakan untuk mencatu/mengalirkan arus ke kumparan putar pada saat Multimeter digunakan untuk mengukur komponen (minus komponen terintegrasi/Integrated Circuit/IC). Baterai dihubungkan secara seri dengan lubang kabel penyidik/probes (+/out) dimana kutub negatip baterai dihubungkan dengan terminal positip dari lubang kabel penyidik.

Gambar 22. penyusunan baterai pada multimeter

D. Kriteria MultimeterKriteria sebuah Multimeter tergantung pada :1. Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh tahanan/resistan (resistance) dibagi dengan tegangan, misalnya 20 k/v untuk DCV dan 8 k/v untuk ACV. (20 k/v I = E/R = 1/20.000 = x 10-4A = 0,05mA = 50 A). Multimeter menggunakan arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 A) untuk alat pengukur (meter) dan akan menarik arus maksimal 50 A dari rangkaian yang diukur.2. Fungsi tambahannya sebagai penguji (tester) transistor untuk menentukan hfe transistor (kemampuan transistor menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda, dan kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan (repair) alat-alat elektronik.E. Simbol-simbolSecara teoritis, untuk mempermudah pembelajaran, pengukur tegangan (Voltmeter), pengukur kuat arus (Ampere-meter), dan pengukur nilai tahanan /resistance (Ohm-meter) ditampilkan dengan simbol-simbol seperti yang terdapat pada gambar. Gambar 23. Simbol-simbol kelistrikanF. Persiapan AwalPersiapan awal yang perlu Anda lakukan sebelum menggunakan Multimeter adalah :1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai Ampere-meter), mengukur Resistansi/Tahanan (Multimeter sebagai Ohm-meter).3. Sebelum dan sesudah Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih.4. 4. Kabel penyidik (probes) Multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang penyidik yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke lubang penyidik yang bertanda (-) atau common.5. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-).6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCA), dan tahanan/resistan (resistance).7. Pada pengukuran DCV, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari tegangan yang akan diukur.8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir.9. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) atau k (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel penyidik (probes), tera jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment).10. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV.

Analog Multimeter YX-360TRnb

Gambar 24. Multimeter HELES TIPE YX-360TRNBProduct Details:Place of OriginZhejiang, China (Mainland)

Brand NameHELES

Model NumberYX-360TRNB

Measuring Current Range0-50uA-2.5mA-25mA-0.25A

Measuring Voltage Range0-1000V

Measuring Resistance Rangex1,x10,x100,x1k,x10k

Measuring Capacitance Range0

Measuring Inductance Range0

Operating Temperature0-40

Dimensions150x100x35cm

ColorBlack

DCV0-0.25-0.5-10-50-250-1000V

ACV0-10-50-250-1000V

1. Spesifikasi Voltase DCKisaran :0,25 0.5 2.5 10 -50 250 1000 vKeakuratan pada FSD : 3 %Sensivitas : 20 k/vPerpanjangan 25 KV

Voltase ACKisaran :10 -50 250 1000 vKeakuratan pada FSD : 4 %Sensivitas : 8 k/vDesibelmeter : - 10 sampai + 50 dB

Arus DCA Kisaran :50 uA ( pada posisi 0.1 VDC ), 2,5, 25 mA, 0,25AKeakuratan pada FSD : 3%Penurunan voltase : 750 mV

Resistor Kisaran :X1 -0.2 sampai 2k skala tengah 20X10 -2 sampai 20k skala tengah 200X1K -2k sampai 2m skala tengah 20kX10K -2k sampai 20m skala tengah 200kICEO 150 uA 15 mA 150 MAHfe 0 1000 (W/connector)Size 152. 123. 41mmWeight 280g

Prinsip kerja multi meter analogAlat untuk mengukur arus dan tahanan melalui gerak jarum biasa disebut gerakan DArsonval atau stationary magnet atau gerakan coil galvanometer. Pegerakannya magnet permanen dan putaran coil di dalam medan magnet. Jarum penunjuk dipasang ke rotating coil. (Fig 2-1) ketika arus melewati moving coil maka akan menghasilkan magnet, magnet ini akan bereaksi dengan stationary field menyebabkan jarum dapat berputar. Gaya defleksi ini berbanding mengikuti arus yang mengalir di dalam moving coil. Ketika arus berhenti mengalir, gerakan coil juga kembali ke posisi semula berkat adanya hair springs. Pegas2 ini juga menghubungkan coil berlawanan dengan gaya menahan terhadap pegas-pegas tersebut. Lihat Gambar 2-1

Gambar 25 Analog MultimeterAmmeter dapat mengukur arus listrikAmmeter adalah suatu alat untuk mengukur amper, milli amperes atau microamperes, tergantung dari skala atau desain penggunaanya. Gerakan coil meter pada ammeter merupakan putaran dari gulungan kawat-kawat. Jika arus yang mengalir melelui coil ini terlalu besar, maka akan menyebabkan ammeter cepat terbakar. Untuk mengukur arus besar maka disediakan jaluralternatif atau menyebelah (shunt) untuk arusnya. Kebanyakan arus mengalir melalui shunt, sehingga arus yang mengalir cukup aman bagi penunjuk gerakan coil. Shunt adalah resistor presisi yang dihubungkan secara parallel dengan meter coil. Penggunaan shunts dijelaskan melalui gambar Gambar 7-2.Range : 0 ~ 1mA (Fig. 7-2) Pertama hitung tegangan yang diperlukan untuk defleksi skala penuh pada setting terendah, yaitu0 ~ 1mAV = I(Full scale current) R(Resistance of meter coil)V = 1mA 100 V = 0.1VoltPetujuk meter akan membaca dari 0 ~ 1 mA tanpa shunt, untuk skala penuh defleksi 0.1 volt.Range 0 ~ 10 mA

Untuk mengkonversi bacaan dari 0 ~ 10 mA, shunt harus dihubungkan dimana akan menopang 9/10 dari arus. Jadi 9 mA dari arus akan mengalir melalui shunt, leveling satu milliampere untuk menjalankan penunjuk meter. Langkah pertama dalam perhitungan adalah menentukan bahwa 0.1 volt adalah yang diperlukan untuk defleksi skala penuh. Shunt dihubungkan secara parallel dengan coil, jadi dia juga mendapat tegangan 0.1 volt. Dalam menghitung tahanan shunt, kita dapat mengaplikasikan hukum Ohm.R = V / IR = 0.1 volt / 0.009 AR = 11.1 Meter memerlukan shunt dengan angka tahanan sebesar 11.1 untuk skala 0 ~ 19 mA.Range 0 ~ 50 mA

Untuk menkonversi meter ke skala 0 ~ 50 mA, harus menggunakan shunt untuk membawa 49/50 dari arus atau 49 mA. Penghitungannya sama dengan Range 0 ~ 10 mAR = 0.1 volt / 0.049 A = 2.04 Range 0 ~ 100 mA

Mengkonversi meter untuk skala 0 ~ 100mA, harus menggunakan shunt untuk membawa 99/100 dari arus , atau 99mA.R= 0.1V / 0.099AShunt dengan angka ohmic 10.1 diperlukan bagi meter untuk pemakaian yang aman pada range 1 ~ 100 mA. Lihat lagi ke Gambar 2.6. catatlah saklar apa yang dipakai untuk merubah batasan meter. Skala sebenarnya pada range dial digunakan untuk mengikuti pilihan range.

Desain Ammeter Argometer yang dirancang untuk mengukur arus listrik yang populer disebut "ammeter" dan unit pengukuran adalah "amp." Dalam desain ammeter, resistor eksternal ditambahkan untuk memperluas jangkauan digunakan gerakan yang terhubung secara paralel dengan gerakan daripada dalam seri seperti halnya untuk voltmeter. Ini karena kita ingin membagi arus yang akan diukur, bukan tegangan diukur, akan gerakan, dan karena sirkuit pembagi saat ini selalu dibentuk oleh resistensi paralel. Mengambil gerakan meter yang sama seperti contoh voltmeter, kita dapat melihat bahwa itu akan membuat instrumen yang sangat terbatas dengan sendirinya, defleksi skala penuh terjadi pada hanya 1 mA.Seperti halnya dengan memperluas tegangan-ukur kemampuan gerakan meter, kita harus Sejalan kembali label skala gerakan sehingga membaca berbeda untuk berbagai arus diperpanjang. Sebagai contoh, jika kita ingin merancang ammeter untuk memiliki berbagai skala penuh dari 5 amp menggunakan gerakan meter yang sama seperti sebelumnya (memiliki rentang skala penuh intrinsik hanya 1 mA), kita harus kembali label gerakan ini skala untuk membaca 0 A di paling kiri dan 5 A pada mA, paling kanan bukannya 0 mA sampai 1 seperti sebelumnya. Apapun diperpanjang rentang disediakan oleh paralel terhubung resistor, kita harus mewakili grafis pada wajah gerakan meter. Menggunakan 5 amp sebagai perpanjang untuk gerakan sampel kita, mari kita menentukan jumlah resistensi paralel yang diperlukan untuk "shunt," atau memotong, mayoritas saat ini sehingga hanya 1 mA akan pergi melalui gerakan dengan arus total 5 A: Dari nilai-nilai yang diberikan gerakan saat ini, gerakan perlawanan, dan sirkuit total (diukur) saat ini, kita dapat menentukan tegangan pada gerakan meter (Hukum Ohm diterapkan pada kolom tengah, E = IR): Mengetahui bahwa rangkaian dibentuk oleh gerakan dan shunt adalah konfigurasi paralel, kita tahu bahwa tegangan gerakan, shunt, dan memimpin uji (total) harus sama: Kita juga tahu bahwa arus melalui shunt harus perbedaan antara arus total (5 amp) dan arus melalui gerakan (1 mA), karena arus cabang menambahkan dalam konfigurasi paralel: Kemudian, dengan menggunakan Hukum Ohm (R = E / I) di kolom kanan, kita dapat menentukan resistansi shunt yang diperlukan: Tentu saja, kita bisa menghitung nilai yang sama lebih dari 100 mili-ohm (100 MQ) untuk shunt dengan menghitung resistansi total (R = E / I; 0,5 volt / 5 amp = 100 MQ persis), kemudian bekerja paralel rumus resistensi mundur, tapi aritmatika akan menjadi lebih menantang: Dalam kehidupan nyata, resistor shunt dari ammeter biasanya akan terbungkus dalam perumahan logam pelindung dari unit meter, tersembunyi dari pandangan. Perhatikan pembangunan ammeter dalam foto berikut: Ammeter ini merupakan unit otomotif diproduksi oleh Stewart-Warner. Meskipun D'Arsonval meteran gerakan itu sendiri mungkin memiliki rating skala penuh di kisaran milliamps, meteran secara keseluruhan memiliki jangkauan + / - 60 amp. Resistor shunt menyediakan rentang arus tinggi tertutup dalam rumah logam dari meter. Perhatikan juga dengan meteran tertentu yang pusat jarum nol amps dan dapat menunjukkan baik "positif" saat ini atau "negatif" saat ini. Terhubung ke sirkuit pengisian baterai dari mobil, meter ini mampu menunjukkan kondisi pengisian (elektron mengalir dari generator ke baterai) atau kondisi pemakaian (elektron mengalir dari baterai ke seluruh beban mobil). Seperti halnya dengan beberapa jarak voltmeter, amperemeter dapat diberikan lebih dari satu rentang digunakan dengan memasukkan resistor shunt beberapa diaktifkan dengan tombol multi-kutub: Perhatikan bahwa resistor rentang yang terhubung melalui switch sehingga secara paralel dengan gerakan meter, bukan di seri itu dalam desain voltmeter. Saklar lima posisi membuat kontak dengan hanya satu resistor pada suatu waktu, tentu saja. Resistor Setiap berukuran sesuai untuk berbagai skala yang berbeda, didasarkan pada peringkat tertentu dari gerakan meter (1 mA, 500 ). Dengan desain meter, setiap nilai resistor ditentukan oleh teknik yang sama, menggunakan arus total diketahui, gerakan penuh skala rating defleksi, dan gerakan perlawanan. Untuk ammeter dengan kisaran 100 mA, 1 A, 10 A, dan 100 A, resistensi shunt akan seperti: Perhatikan bahwa nilai resistor shunt ini sangat rendah! 5,00005 adalah 5,00005 mili-ohm, atau 0,00500005 ohm! Untuk mencapai resistensi rendah, resistor shunt ammeter seringkali harus custom-made dari kawat yang relatif besar-diameter atau potongan padat logam. Satu hal yang harus diperhatikan ketika ukuran resistor ammeter shunt adalah faktor disipasi daya. Tidak seperti voltmeter, resistor rentang sebuah ammeter harus membawa sejumlah besar arus. Jika orang resistor shunt tidak berukuran sesuai, mereka bisa panas dan mengalami kerusakan, atau setidaknya kehilangan akurasi karena terlalu panas. Untuk contoh di atas meteran, dissipations daya pada skala penuh indikasi yang (double-berlekuk-lekuk garis mewakili "kira-kira sama dengan" dalam matematika): Sebuah resistor 1/8 watt akan bekerja dengan baik untuk R4, resistor 1/2 watt akan cukup untuk R3 dan watt 5 untuk R2 (meskipun resistor cenderung mempertahankan jangka panjang akurasi mereka lebih baik jika tidak dioperasikan dekat disipasi daya pengenal mereka, sehingga Anda mungkin ingin over-tingkat R2 dan R3 resistor), namun presisi resistor 50 watt adalah komponen langka dan mahal memang. Sebuah resistor custom made dari saham logam atau kawat tebal mungkin harus dibangun untuk R1 untuk memenuhi kedua persyaratan resistansi rendah dan power rating yang tinggi. Kadang-kadang, resistor shunt digunakan dalam hubungannya dengan voltmeter dari resistansi masukan yang tinggi untuk mengukur arus. Dalam kasus ini, arus melalui gerakan voltmeter cukup kecil untuk dianggap diabaikan, dan resistansi shunt dapat menjadi ukuran sesuai dengan bagaimana volt banyak atau milivolt drop akan diproduksi per amp arus: Jika, misalnya, resistor shunt dalam rangkaian di atas yang berukuran tepat pada 1 , akan ada 1 volt jatuh di atasnya untuk setiap amp arus melalui itu. Indikasi voltmeter kemudian dapat diambil sebagai indikasi langsung dari arus melalui shunt. Untuk mengukur arus yang sangat kecil, nilai yang lebih tinggi dari resistansi shunt dapat digunakan untuk menghasilkan penurunan lebih tegangan per unit diberikan arus, sehingga memperpanjang rentang yang dapat digunakan meteran (volt) ke dalam jumlah yang lebih rendah dari saat ini. Penggunaan voltmeter dalam hubungannya dengan rendah-nilai resistensi shunt untuk pengukuran arus adalah sesuatu yang sering terlihat dalam aplikasi industri. Penggunaan resistor shunt bersama dengan voltmeter untuk mengukur arus bisa menjadi trik yang berguna untuk menyederhanakan tugas pengukuran arus yang sering terjadi di sirkuit. Biasanya, untuk mengukur arus melalui sirkuit dengan ammeter, sirkuit harus rusak (terganggu) dan ammeter disisipkan antara ujung kawat dipisahkan, seperti ini: Jika kita memiliki sirkuit di mana saat ini perlu diukur sering, atau kita hanya ingin membuat proses pengukuran saat ini lebih nyaman, resistor shunt dapat ditempatkan di antara titik-titik dan meninggalkan mereka secara permanen, pembacaan saat ini diambil dengan voltmeter sesuai kebutuhan tanpa mengganggu kesinambungan dalam rangkaian: Hal yang perlu diperhatian saat mengukur dengan analog multi-meter.Ada dua hal penting yang perlu diingat untuk keamanan alat multi-meter.1. Ammeter harus selalu dihubungkan secara serie dengan peralatan sirkuit atau catu daya, Jangan sekali2 menghubungkan ammeter secara parallel dengan power supply atau peralatan sirkuit karena dapat merusak alat ammeter.2. hal kedua yang perlu diingat adalah ketika angka arus sudah diketahui, mulailah dengan range angka meter tertinggi. Dengan cara ini anda tidak akan melebihi angka tertinggi dari skala meter saat melakukan pembacaan.

Gambar. Cara yang salah dalam menghubungkan ammeter untuk mengukur arus

Gambar. Cara yang benar dalam mengukur arus .7.2 VoltmeterPrinsipnya sama seperti pada ammeter, alat ini juga dipakai untuk mengukur tegangan. Untuk defleksi skala penuh, alat ini dapat memberikan hasil hitungan tegangan melalui coil tidak sampai melebihi 0.1volt. untuk mengatur agar meter dapat mengukur tegangan tinggi, ada beberapa resistors yang dipasang secara serie dengan meter movement coil moenggunakan saklar pilihan. Voltmeters selalu terpasang secara parallel dengan peralatan yang sedang diukur.

Gambar. Analog voltmeter7.2.1 Perhatian, saat mengukur tegangan dengan menggunakan analog multi-meter.Voltmeter selalu dihubungkan secara parallel atau mendatar. Untuk mengukur tegangan, rangkaian tidak harus rusak. Sama seperti ammeter, ketika mengukur tegangan yang tidak diketahui, pastikan selalu untuk mengeset meter ke range yang paling tinggi. Setel lebih rendah dari range sebenarnya untuk menghindari kerusakan pada meternya, pastikan bahwa leads terhubung dengan benar. lead hitam adalah untuk negative dan lead merah untuk positive.

Gambar. A volt meter is connected in parallel with the device when taking a voltageDesain VoltmeterSebagaimana dinyatakan sebelumnya, gerakan meter kebanyakan perangkat sensitif. Beberapa gerakan D'Arsonval memiliki peringkat defleksi skala penuh saat sesedikit 50 A, dengan resistensi kawat (internal) kurang dari 1000 . Hal ini membuat untuk voltmeter dengan rating skala penuh hanya 50 milivolt (50 A X 1000 )! Dalam rangka membangun voltmeter dengan praktis (tegangan tinggi) skala dari gerakan sensitif seperti itu, kita perlu menemukan beberapa cara untuk mengurangi kuantitas yang diukur dari tegangan ke tingkat gerakan dapat ditangani. Mari kita mulai contoh soal kita dengan gerakan D'Arsonval meter yang memiliki nilai defleksi skala penuh dari 1 mA dan resistansi koil 500 : Menggunakan Hukum Ohm (E = IR), kita dapat menentukan berapa banyak tegangan ini akan mendorong gerakan meter langsung ke skala penuh: E = I R E = (1 mA) (500 ) = 0,5 volt Jika semua yang kita inginkan adalah satu meter yang dapat mengukur 1/2 volt, gerakan meter telanjang kita miliki di sini akan cukup. Tapi untuk mengukur tingkat yang lebih besar dari tegangan, sesuatu yang lebih dibutuhkan. Untuk mendapatkan meteran berbagai voltmeter efektif dalam lebih dari 1/2 volt, kita harus merancang sebuah sirkuit yang memungkinkan hanya sebagian yang tepat dari tegangan diukur untuk menjatuhkan seluruh gerakan meter. Hal ini akan memperluas jangkauan gerakan meter untuk mampu mengukur tegangan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sejalan dengan itu, kita perlu kembali label skala pada wajah meter untuk menunjukkan rentang pengukuran baru dengan sirkuit ini proporsi terhubung. Tapi bagaimana kita menciptakan rangkaian proporsi yang diperlukan? Nah, jika niat kita adalah untuk memungkinkan gerakan meter untuk mengukur tegangan lebih besar ketimbang sekarang, apa yang kita butuhkan adalah rangkaian pembagi tegangan untuk proporsi tegangan diukur total ke fraksi yang lebih rendah di seluruh titik sambungan gerakan meter. Mengetahui bahwa sirkuit pembagi tegangan yang dibangun dari resistensi seri, kami akan menghubungkan resistor secara seri dengan gerakan meter (menggunakan resistansi internal sendiri sebagai gerakan perlawanan kedua di pembagi): Resistor seri disebut "multiplier", karena resistor mengalikan jangkauan kerja dari gerakan meter karena proporsional membagi tegangan diukur di atasnya. Menentukan nilai multiplier resistensi yang dibutuhkan adalah tugas yang mudah jika Anda terbiasa dengan analisis rangkaian seri. Sebagai contoh, mari kita menentukan nilai multiplier yang diperlukan untuk membuat 1 mA, 500 gerakan membaca tepat skala penuh pada tegangan sebesar 10 volt. Untuk melakukan hal ini, pertama-tama kita perlu menyiapkan sebuah E / I / R meja untuk dua komponen seri: Mengetahui bahwa gerakan akan berada di skala penuh dengan 1 mA arus akan melalui itu, dan bahwa kita ingin ini terjadi pada tegangan (rangkaian seri total) terapan dari 10 volt, kita dapat mengisi tabel seperti: Ada beberapa cara untuk menentukan nilai resistansi dari multiplier. Salah satu cara adalah untuk menentukan resistansi total rangkaian menggunakan Hukum Ohm pada kolom "total" (R = E / I), kemudian kurangi 500 dari pergerakan sampai pada nilai multiplier: Cara lain untuk mencari nilai yang sama dari resistansi akan menentukan jatuh tegangan gerakan pada defleksi skala penuh (E = IR), kemudian kurangi yang drop tegangan dari total untuk sampai pada tegangan pada resistor multiplier. Akhirnya, Hukum Ohm dapat digunakan lagi untuk menentukan resistensi (R = E / I) untuk multiplier: Cara baik memberikan jawaban yang sama (9,5 k), dan satu metode dapat digunakan sebagai verifikasi untuk yang lain, untuk memeriksa akurasi dari pekerjaan. Dengan tepat 10 volt diterapkan antara lead tes meter (dari beberapa pasokan baterai atau daya presisi), akan ada tepat 1 mA arus melalui gerakan meter, sebagai dibatasi oleh resistor "pengali" dan resistansi internal sendiri gerakan. Tepat 1/2 volt akan jatuh di hambatan dari kumparan kawat gerakan, dan jarum akan menunjuk tepat pada skala penuh. Setelah kembali berlabel skala untuk membaca dari 0 sampai 10 V (bukan 0 sampai 1 mA), siapa pun yang melihat skala akan menafsirkan indikasi sebagai sepuluh volt. Harap perhatikan bahwa pengguna meteran tidak harus sadar sama sekali bahwa gerakan itu sendiri sebenarnya berukuran hanya sebagian kecil dari yang sepuluh volt dari sumber eksternal. Semua yang penting bagi pengguna adalah bahwa rangkaian sebagai fungsi keseluruhan untuk secara akurat menampilkan total, diterapkan tegangan. Seperti inilah bagaimana meter listrik praktis dirancang dan digunakan: a gerakan meter sensitif dibangun untuk beroperasi dengan sebagai tegangan kecil dan arus mungkin untuk sensitivitas maksimum, maka itu adalah "tertipu" oleh semacam rangkaian pembagi dibangun dari resistor presisi sehingga menunjukkan skala penuh ketika tegangan lebih besar atau arus terkesan pada sirkuit secara keseluruhan. Kami telah memeriksa desain voltmeter sederhana di sini. Amperemeter mengikuti aturan umum yang sama, kecuali bahwa paralel terhubung resistor "shunt" digunakan untuk membuat rangkaian pembagi arus yang bertentangan dengan seri-terhubung pembagi tegangan "multiplier" resistor digunakan untuk desain voltmeter. Umumnya, hal ini berguna untuk memiliki beberapa kisaran didirikan untuk meteran elektromekanis seperti ini, memungkinkan untuk membaca berbagai tegangan dengan mekanisme gerakan tunggal. Hal ini dilakukan melalui penggunaan switch multi-kutub dan resistor multiplier beberapa, masing-masing ukuran untuk rentang tegangan tertentu: Saklar lima posisi membuat kontak dengan hanya satu resistor pada suatu waktu. Di posisi bawah (penuh searah jarum jam), membuat kontak tanpa resistor sama sekali, menyediakan "off" pengaturan. Resistor Setiap berukuran untuk menyediakan berbagai skala penuh khusus untuk voltmeter, semua didasarkan pada peringkat tertentu dari gerakan meter (1 mA, 500 ). Hasil akhirnya adalah voltmeter yang berbeda dengan empat skala penuh rentang pengukuran. Tentu saja, untuk membuat karya ini masuk akal, skala gerakan meter ini harus dilengkapi dengan label yang sesuai untuk setiap rentang. Dengan desain meter, setiap nilai resistor ditentukan oleh teknik yang sama, menggunakan tegangan total diketahui, gerakan skala penuh Peringkat defleksi, dan gerakan perlawanan. Untuk voltmeter dengan rentang dari 1 volt, 10 volt, 100 volt, dan 1000 volt, resistensi multiplier akan menjadi sebagai berikut: Perhatikan nilai resistor pengali yang digunakan untuk rentang, dan bagaimana aneh mereka. Hal ini sangat tidak mungkin bahwa 999,5 k resistor presisi akan pernah ditemukan di tempat sampah bagian, sehingga desainer voltmeter sering memilih variasi dari desain di atas yang menggunakan nilai-nilai resistor yang lebih umum: Dengan setiap rentang tegangan yang lebih tinggi, resistor multiplier lebih banyak ditekan menjadi layanan oleh saklar pemilih, membuat resistensi seri mereka menambahkan untuk total yang diperlukan. Misalnya, dengan saklar pemilih rentang diatur ke posisi 1.000 volt, kita membutuhkan nilai resistansi pengali total 999,5 k. Dengan desain meter, itulah yang akan kita dapatkan: RTotal = R4 + R3 + R2 + R1 RTotal = 900 k + 90 k + 9 k + 500 = 999,5 k Keuntungannya, tentu saja, adalah bahwa nilai-nilai multiplier individu resistor yang lebih umum (900k, 90K, 9k) dari beberapa nilai-nilai yang aneh dalam desain pertama (999.5k, 99.5k, 9.5k). Dari perspektif pengguna meter, bagaimanapun, tidak akan ada perbedaan yang tajam dalam fungsi7.3 OhmmeterAlat untuk mengukur suatu tahanan disebut dengan ohmmeter, alat ukur sama yang dipakai pada pengukuran tegangan dan amper juga bisa dipakai untuk mengukur tahanan. Untuk rangkaian ohmmeter, di dalamnya ditambahkan sumber tegangan dan variabel resistor. Gambar dibawah adalah ohmmeter tipe series.

Gambar. Schematic diagram of ohmmeter inside.Untuk sumber tegangan ohmmeter memakai tegangan sebesar 3 dan 9 volt berupa battery yang berada dalam kotak alat pengukur tersebut.Ciri analog multi meter saat mengukur tahanan Ketika akan mengukur tegangan atau arus, power disuplai dari sisi luar, dan diukur berdasarkan aliran arus ke millimeter. Ketika mengukur tahanan dengan mode pengukuran ohmmeter, maka tegangan disuplai ke tahanan.Pada saat tersebut, jarum penunjuk akan bergerak berdasarkan arus yang mengalir.Range 1, 10, 1k : 3-volt outputRange 10k : 12 volt (3 volt + 9 volt) outputOutput tegangan dari kabel lead merah adalah tegangan positif (+), dan dari kabel lead hitam adalah tegangan negatif (-). Karena itulah cara pemeriksaan tahanan untuk diode atau condenser sama seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 7-12 Pemeriksaan condenser yg benar Gambar 7-13 Pemeriksaan diode yg benarHal penting lainnya dalam mengukur tahanan adalah, tahanan yang dialiri listrik tidak dapat diukur. Kemudian kalikan hasil ukurannya dengan range yang telah dipilih.

Gambar. Analog ohmmeter circuitHal yang perlu diperhatikan saat mengukur tahanan menggunakan analog multi-meter.Sebelum menghubungkan ohmmeter ke beberapa alat kelistrikan untuk diukur, pastikan bahwa sirkuit tidak sedang mendapat arus. Sirkuit yang dialiri listrik dapat merusak alat meter dan melukaisi pemakai. Untuk menjalankan coil pada alat pengukur saat memakai voltmeter dan ammeter, sirkuit tidak perlu dialiri listrik, battery yang ada di dalam alat pengukur dapat sebagai sumber tenaga bagi ohmmeter. Apabila ohmmeter dihubungkan ke sirkuit yang dialiri listrik , maka aliran tersebut akan langsung mengalir ke coil dan battery, sehingga dapat merusak alat pengukur dan melukai diri anda.Desain OhmmeterMeskipun mekanik ohmmeter (meter resistensi) desain yang jarang digunakan saat ini, karena sebagian besar telah digantikan oleh instrumen digital, operasi mereka tetap menarik dan patut dipelajari. Tujuan dari ohmmeter, tentu saja, adalah untuk mengukur resistensi yang ditempatkan di antara lead(kabel penguji) nya. Pembacaan resistensi ini ditunjukkan melalui gerakan meter mekanik yang beroperasi pada arus listrik. Ohmmeter kemudian harus memiliki sumber internal tegangan untuk menciptakan arus yang diperlukan untuk mengoperasikan gerakan, dan juga memiliki resistor mulai tepat untuk memungkinkan jumlah yang tepat dari arus melalui gerakan pada setiap perlawanan yang diberikan. Dimulai dengan gerakan sederhana dan rangkaian baterai, mari kita lihat bagaimana itu akan berfungsi sebagai ohmmeter: Ketika ada resistensi yang tak terbatas (tidak ada kontinuitas antara lead tes), ada arus nol melalui gerakan meter, dan titik jarum ke paling kiri dari skala. Dalam hal ini, indikasi ohmmeter adalah "mundur" karena tanda maksimum (tak terhingga) adalah di sebelah kiri skala, sedangkan tegangan dan arus meter memiliki nol di sebelah kiri sisik mereka. Jika tes mengarah dari ohmmeter ini secara langsung korsleting bersama (berukuran nol ), gerakan meter akan memiliki jumlah maksimum arus yang melalui itu, hanya dibatasi oleh tegangan baterai dan resistansi internal gerakan: Dengan 9 volt potensi baterai dan hanya 500 dari gerakan perlawanan, rangkaian kami saat ini akan menjadi 18 mA, yang jauh melampaui nilai skala penuh dari gerakan. Seperti kelebihan saat ini kemungkinan akan merusak meter. Bukan hanya itu, tetapi memiliki kondisi tersebut membatasi kegunaan dari perangkat. Jika penuh kiri-of-skala pada wajah meteran merupakan jumlah tak terbatas perlawanan, maka hak penuh-of-skala harus mewakili nol. Saat ini, desain kami "pasak" gerakan meter keras ke kanan ketika resistensi nol terpasang antara memimpin. Kita perlu cara untuk membuatnya sehingga gerakan hanya register skala penuh ketika lead tes korsleting bersama. Hal ini dilakukan dengan menambahkan resistansi seri ke rangkaian meteran:

Untuk menentukan nilai yang tepat untuk R, kita menghitung resistansi sirkuit total yang dibutuhkan untuk membatasi arus ke 1 mA (defleksi skala penuh pada gerakan) dengan 9 volt potensial dari baterai, kemudian kurangi resistansi internal gerakan dari angka itu: Sekarang nilai yang tepat untuk R telah dihitung, kita masih tersisa dengan masalah kisaran meter. Di sisi kiri skala yang kita miliki "tak terhingga", dan di sisi kanan kita memiliki nol. Selain menjadi "mundur" dari skala voltmeter dan amperemeter, skala ini aneh karena ia pergi dari nol untuk segala sesuatu, bukan dari nol ke nilai yang terbatas (misalnya 10 volt, 1 amp, dll). Seseorang mungkin berhenti sejenak bertanya-tanya, "apa yang tengah-of-skala mewakili apa sosok terletak tepat di antara nol dan tak terhingga?" Infinity adalah lebih dari sekedar jumlah yang sangat besar: itu adalah jumlah yang tak terhitung, lebih besar daripada jumlah pasti pernah bisa. Jika setengah skala indikasi pada jenis lain meter merupakan 1/2 dari nilai rentang skala penuh, maka apa yang setengah dari tak terhingga pada skala ohmmeter? Jawaban atas paradoks ini adalah skala logaritmik. Sederhananya, skala ohmmeter tidak lancar kemajuan dari nol hingga tak terbatas sebagai jarum menyapu dari kanan ke kiri. Sebaliknya, skala dimulai "diperluas" di sisi kanan, dengan nilai resistansi berturut-turut tumbuh lebih dekat dan lebih dekat satu sama lain ke sisi kiri skala: Infinity tidak bisa didekati dengan cara (bahkan) linear, karena skala tidak akan pernah sampai di sana! Dengan skala logaritmik, jumlah perlawanan membentang untuk setiap jarak tertentu pada meningkatnya skala sebagai skala berlangsung menuju infinity, infinity membuat suatu tujuan yang dapat dicapai. Kami masih memiliki pertanyaan dari jangkauan untuk ohmmeter kita, meskipun. Apa nilai perlawanan antara memimpin uji akan menyebabkan defleksi tepatnya 1/2 skala jarum? Jika kita tahu bahwa gerakan itu memiliki rating skala penuh 1 mA, maka 0,5 mA (500 A) harus menjadi nilai yang dibutuhkan untuk setengah skala defleksi. Setelah desain kami dengan baterai 9 volt sebagai sumber kita mendapatkan: Dengan gerakan perlawanan internal 500 dan berbagai resistor seri dari 8,5 k, daun ini 9 k untuk resistance (lead-to-lead) tes eksternal pada 1/2 skala. Dengan kata lain, perlawanan tes memberikan 1/2 defleksi skala di ohmmeter sama nilainya dengan resistansi seri (internal) total rangkaian meter. Menggunakan Hukum Ohm beberapa kali lagi, kita dapat menentukan nilai tes resistansi untuk defleksi 1/4 dan 3/4 skala juga: 1/4 defleksi skala (0,25 mA meter saat ini): 3/4 defleksi skala (0,75 mA meter saat ini): Jadi, skala untuk ohmmeter ini terlihat seperti ini: Salah satu masalah utama dengan desain ini adalah ketergantungannya pada tegangan baterai yang stabil untuk membaca resistensi akurat. Jika penurunan tegangan baterai (seperti semua baterai kimia dilakukan dengan usia dan penggunaan), skala ohmmeter akan kehilangan akurasi. Dengan berbagai seri resistor dengan nilai konstan 8,5 k dan tegangan baterai menurun, meteran tidak akan lagi menangkis skala penuh ke kanan ketika lead tes korsleting bersama-sama (0 ). Demikian juga, daya tahan uji 9 k akan gagal untuk membelokkan jarum untuk skala tepat 1/2 dengan tegangan baterai yang lebih rendah. Ada desain teknik yang digunakan untuk mengkompensasi berbagai tegangan baterai, tetapi mereka tidak benar-benar mengurus masalah dan harus dianggap perkiraan yang terbaik. Untuk alasan ini, dan karena fakta dari skala logaritmik, ini jenis ohmmeter tidak pernah dianggap sebagai instrumen presisi. Satu peringatan akhir perlu disebutkan berkaitan dengan ohmmeters: mereka hanya berfungsi dengan benar ketika mengukur resistensi yang tidak didukung oleh sumber tegangan atau arus. Dengan kata lain, Anda tidak dapat mengukur resistensi dengan ohmmeter di sirkuit "hidup"! Alasan untuk ini adalah sederhana: indikasi yang akurat ohmmeter tergantung pada satu-satunya sumber tegangan baterai menjadi internal. Kehadiran tegangan apapun seluruh komponen yang akan diukur akan mengganggu operasi ohmmeter itu. Jika tegangan cukup besar, bahkan dapat merusak ohmmeter.

BAB IVPENGUKURAN DAN PENGUJIAN DENGAN MULTIMETER

A. VoltmeterSalah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Volt-meter dalam mengukur tegangan listrik, baik Tegangan Arus Searah/Direct Current Voltage (DCV), maupun Tegangan Arus Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV). Pada Multimeter analog, hasil pengukuran tegangan dibaca pada papan skala tegangan (ACV-DCV). Kemampuan mengukur tegangan dari Multimeter tergantung spesifikasi Multimeter dan batas ukur (range) yang dimiliki oleh saklar jangkauan ukur. Multimeter analog tipe CX506 merk SANWA memiliki batas ukur tegangan (ACV-DCV); 3V/12V/30V/120V/300V/1200V/30kV. (Khusus untuk pengukuran tegangan 30 kilo Volt harus menggunakan kabel penyidik/probes "HV 50"). Pada Multimeter analog tipe CX506, batas ukur (range) terendah adalah 3 Volt, dengan demikian, jika batas ukur (range) diletakkan pada posisi 3 DCV, Multimeter mampu mengukur tegangan dari baterai kering/dry cell (dengan tinggi tegangan 1,5V) lebih akurat ketimbang pada batas ukur (range) 10 DCV. Multimeter analog tipe SP 10D merk SANWA atau yang sejenis, memiliki batas ukur (range) tegangan (ACV-DC); 10V/50V/250V/500V/1000V.Hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tegangan adalah posisi saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range). Jika akan mengukur 220 ACV, saklar jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV, dan batas ukur (range) pada angka 250 ACV. Hal yang sama berlaku untuk pengukuran tegangan DC (DCV). Tak kalah penting untuk diperhatikan adalah faktor keselamatan. Perhatikan apakah isolasi pembungkus kabel penyidik (probes). Apakah ada yang terkelupas? Dalam mengukur DCV, posisi kabel penyidik (probes) warna merah (+/out) diletakkan pada titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel penyidik (probes) warna hitam (-/common) diletakkan pada titik negatip (-). Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel penyidik (probes) boleh bolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi kutub negatip dan sebaliknya.1. Cara mengukur Tegangan ACa) Atur selector pada posisi ACb) Pilih skala batas berdasarkan besar tegangan yang akan di cek, apabila tegangan yang di cek sekitar 250volt AC, maka atur posisi skala di batas ukur 250 Volt ACc) Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusakd) Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik yang akan di cek pemasangan probe multi meterboleh terbalik, karna tengangan AC. Dengan kata lain bebas dalam pemasangan posisi probe merah atau hitamnya.2. Cara mengukur tegangan DCa. Atur selector pada posisi DCb. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 24Volt DC maka atur skala di batas ukur 50 Volt DC.c. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.d. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan di cek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalike. Baca hasil berapa yg di hasilkan dari multimeter tersebut.B. Amperemeter3. Cara mengukur kuat arus DCa. Atur Selektor pada posisi DCb. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mAc. Perhatikandengan benarbatas maksimal kuat arusyang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas makafuse (sekring) pada multimeter akan putusdan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.d. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubunge. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnyaf. Baca hasil ukur pada multimeter.C. OhmmeterSalah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Ohm-meter untuk mengukur tahanan/resistan (resistance). Di dalam tehnik elektronika, tahanan/resistan (resistance) mengandung dua pengertian, Pertama, tahanan (resistance) sebagai sebuah nama untuk salah satu komponen elektronika yaitu resistan atau resistor, dan Kedua, perlawanan yang diberikan oleh bahan penghantar (konduktor) dan/atau bahan setengah penghantar (semikonduktor) yang terdapat dalam komponen elektronik terhadap arus listrik searah yang mengalir. Kedua-duanya memiliki satuan yang dinyatakan dalam Ohm ().Berdasarkan butir kedua, kita dapat mengatakan bahwa : pada komponen elektronika yang terbuat dari bahan penghantar (konduktor) seperti; resistor, kapasitor, transformator, dan gulungan (coil) dan bahan setengah penghantar (semikonduktor), seperti; transistor, dioda, terdapat tahanan/resistan (resistance). Melalui pengukuran nilai tahanan/resistan (resistance) yang terdapat pada komponen yang berada di luar rangkaian, kita dapat mengetahui apakah sebuah komponen masih dapat berfungsi dengan baik dan masih dapat digunakan atau sudah rusak.Pada Multimeter Digital, hasil pengukuran dapat dibaca langsung pada layar display, pada Multimeter Analog, hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance) dibaca pada papan skala Ohm (-k). Lihat gambar 9.

Untuk mengukur nilai tahanan /resistan (resistance), saklar jangkauan ukur berada pada posisi (Ohm). Batas ukur (range) x1, x10, dan xk. Batas ukur (range) untuk Ohm-meter dari Multimeter bervariasi, tergantung tipe dan merk Multimeter. Sebagai contoh, Multimeter merk SAMWA tipe YX-360TRn memiliki batas ukur (range) x1, x10, dan xk. Multimeter merk Protek A803 memiliki batas ukur (range) x1, x10, x100, xk, dan x10k.A. Mengukur Komponen1. Mengukur ResistorResistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai di dalam rangkaian elektronika. Fungsi utamanya adalah membatasi (restrict) aliran arus listrik. Fungsi lainnya sebagai Resistor (R) pembagi tegangan (voltage divider), yang menghasilkan tegangan panjar maju (forward bias) dan tegangan panjar mundur (reverse bias), sebagai pembangkit potensial output (vo), dan potensial Merujuk pada hukum Ohm : I = V/R, semakin besar nilai tahanan/resistan (R), semakin kecil arus (I) yang dapat mengalir. Besar kecilnya nilai satuan Ohm yang dimiliki oleh resistor dapat dihitung dengan melihat pita (band) warna yang terdapat pada badan resistor.

Cara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor adalah mengukurnya dengan Multimeter. Perhatikan gambar 12. Saklar jangkauan ukur pada posisi , batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau k.4. Cara mengukur hubung (putus tidak)a. Atur Selektor pada posisi Ohmmeterb. Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu).c. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel/terminal yang akan dicek koneksinya.d. Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya.e. Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau terminal tersebut putus5. Cara Mengecek komponen diodea. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b. Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).c. Hubungkan probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.d. Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek, led akan menyala.e. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk berarti dioda rusak/putus.f. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda.g. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti dioda baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus katoda-anoda.6. Cara megecek komponen Electronik Condensatora. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b. Pilih skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.c. Hubungkan probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko.d. Pastikan jarum multimeter bergerak kekanan sampai nilai tertentu (tergantung nilai elko) lalu kembali ke posisi semula.e. Jika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko bocor.f. Jika jarum tidak bergerak maka elko kering / tidak menghantar.7. Cara mengecek komponen transistor Transistor PNPa. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b. Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).c. Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.d. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.e. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor.f. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.g. Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.h. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.i. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.j. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.k. Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor.l. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.m. Catatan: pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak diperlukan. Transistor NPNa. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b. Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).c. Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor .d. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.e. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.f. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.g. Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.h. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.i. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.j. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.k. Hubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.l. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.m. Catatan: pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor tidak diperlukan.8. Cara mengecek resistor tetapa. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.c. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukurd. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.e. Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.9. Cara mengecek resistor variabela. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.c. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur.d. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.e. Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR

30 |

FISIKA SAINSUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014