Tugas 1 (inventory)

2
Persediaan (Inventory) Inventory adalah persediaan stok barang atau komponen barang. Berikut ini beberapa faktor/alasan untuk mempertahankan inventory, antara lain : 1. Demand Surges. Merupakan lonjakan permintaan yang melebihi kapasitas produksi. 2. Economies of Scale Skala ekonomi yang akan digunakan pada proses produksi dan di transportasi. 3. Transportation takes time Jarak antara titik produksi dan titik konsumsi menunjukkan bahwa transportasi membutuhkan waktu. 4. Uncertainty Baik penawaran dan permintaan merupakan hal yang tidak pasti. Pembeli menggunakan safety stock sebagai perlindungan nilai terhadap resiko ketidakpastian. 5. Inventory Holding Costs. Menggunakan persediaan, kemudian, menghemat uang, tetapi juga memiliki biaya pada: a. Capital : biaya internal dana dikalikan dengan nilai persediaan. b. Storage : kontrol iklim, keamanan, asuransi, dan sejenisnya. c. Obsolescence : kehilangan nilai karena produk sudah usang. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan selera konsumen. d. Quality : Penurunan kualitas Persediaan (Inventory) adalah suatu bahan atau barang yang disimpan untuk tujuan tertentu, misal untuk proses produksi atau bisa juga sebagai persediaan untuk dijual kembali. Persediaan (Inventory) terdiri dari : Persediaan alat-alat kantor Persediaan bahan baku Persediaan barang dalam proses Persediaan barang jadi Manajemen Persediaan (Inventory Management) merupakan salah satu asset penting dalam perusahaan. Perencanaan dan pengendaliaan persediaan merupakan suatu kegiatan penting yang mendapat perhatia khusu dari manajemen perusahaan karena pemborosan terjadi di dalam persediaan. Namun jika tidak dipenuhi bisa jadi menghambat produksi barang. Manajemen Persediaan yang tepat bukanlah hal yang mudah. Jika jumlah persediaan terlalu besar akan mengakibatkan (1). Jumlah pendanaan yang dikeluarkan terlalu besar, (2) Meningkatnya biaya penyimpanan (seperti biaya pegawai, biaya operasional pabrik, biaya gedung, dll) dan (3) resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun bila persediaan terlalu sedikit akan mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stock out) karena seringkali barang persediaan tidak dapat didatangkan secara mendadak yang menyatakan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan, bahkan hingga kehilangan pelanggan. Kenapa harus ada persediaan barang? Jawabannya adalah :

description

 

Transcript of Tugas 1 (inventory)

Page 1: Tugas 1 (inventory)

Persediaan (Inventory)

Inventory adalah persediaan stok barang atau komponen barang. Berikut ini beberapa faktor/alasan untuk mempertahankan inventory, antara lain :

1. Demand Surges. Merupakan lonjakan permintaan yang melebihi kapasitas produksi.

2. Economies of Scale Skala ekonomi yang akan digunakan pada proses produksi dan di transportasi.

3. Transportation takes time Jarak antara titik produksi dan titik konsumsi menunjukkan bahwa transportasi membutuhkan waktu.

4. Uncertainty Baik penawaran dan permintaan merupakan hal yang tidak pasti. Pembeli menggunakan safety stock sebagai perlindungan nilai terhadap resiko ketidakpastian.

5. Inventory Holding Costs. Menggunakan persediaan, kemudian, menghemat uang, tetapi juga memiliki biaya pada: a. Capital : biaya internal dana dikalikan dengan nilai persediaan. b. Storage : kontrol iklim, keamanan, asuransi, dan sejenisnya. c. Obsolescence : kehilangan nilai karena produk sudah usang. Hal ini dapat

disebabkan oleh perubahan selera konsumen. d. Quality : Penurunan kualitas

Persediaan (Inventory) adalah suatu bahan atau barang yang disimpan untuk tujuan tertentu, misal untuk proses produksi atau bisa juga sebagai persediaan untuk dijual kembali. Persediaan (Inventory) terdiri dari :

Persediaan alat-alat kantor

Persediaan bahan baku

Persediaan barang dalam proses

Persediaan barang jadi Manajemen Persediaan (Inventory Management) merupakan salah satu asset penting dalam perusahaan. Perencanaan dan pengendaliaan persediaan merupakan suatu kegiatan penting yang mendapat perhatia khusu dari manajemen perusahaan karena pemborosan terjadi di dalam persediaan. Namun jika tidak dipenuhi bisa jadi menghambat produksi barang. Manajemen Persediaan yang tepat bukanlah hal yang mudah. Jika jumlah persediaan terlalu besar akan mengakibatkan (1). Jumlah pendanaan yang dikeluarkan terlalu besar, (2) Meningkatnya biaya penyimpanan (seperti biaya pegawai, biaya operasional pabrik, biaya gedung, dll) dan (3) resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun bila persediaan terlalu sedikit akan mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stock out) karena seringkali barang persediaan tidak dapat didatangkan secara mendadak yang menyatakan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan, bahkan hingga kehilangan pelanggan. Kenapa harus ada persediaan barang? Jawabannya adalah :

Page 2: Tugas 1 (inventory)

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang-barang atau bahan yang dibutuhkan perusahaan.

2. Menghilangkan resiko dan material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.

3. Menumpuknya bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman, sehingga dapat digunakan bila bahan tidak ada di pasaran.

4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin lancarnya arus produksi.

5. Penggunaan mesin yang optimal. 6. Memmberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana

keinginan pelanggan disuatu waktu dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang yang dibutuhkan pelanggan

7. Membuat pengadaan atau produksi tidak sesuai dengan penggunaan atau penjualnya.

Oleh karena manajemen persediaan itu penting, maka manajemen persediaan harus terintegrasi dengan pemasaran dan top manajemen. Istilah “Just In Time” dalam Manajemen perusahaan bukan berarti mentiadakan persediaan, tetapi persediaan dibuat seminimal mungkin sehingga tidak ada pemborosan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam manajemen persediaan antara lain :

1. Waktu kedatangan barang yang akan dipesan kembali. Jika barang waktu yang dipesan cukup lama pada periode tertentu maka persediaan barang tersebut harus disesuaikan hingga barang tersebut ada setiap saat hingga barang yang dipesan selanjutnya ada.

2. Berapa kuantitas jumlah barang yang akan disimpan. Jumlah kuantitas barang yang dipesan harus disesuaikan karena jika terlalu banyak akan terjadi pemborosan namun jika terlalu sedikit akan menimbulkan terhentinya proses produksi.

3. Perhatikan juga persediaan pengamanan (safety stock), yaitu persediaan buat jaga-jaga (buffer) jika terjadi sesuatu hal yang menghambat terjadinya waktu pembelian sehingga stock barang persediaan masih ada untuk beberapa waktu ke depan.

Software yang digunakan dalam inventory salah satunya adalah dynamic ax. Versi awal (1.3 – 3.0) disebut Axapta. Software lainnya ada juga netsuite. Buat aplikasi yang open source, kita bisa menggunakan Opebravo. Intinya manajemen persediaan (Inventory Management) itu bagaimana kita bisa memberikan item ke pelanggan secepat mungkin dengan stock yang ada digudang dan berpa banyak item yang harus kita beli dari vendor sehingga tidak merusak persediaan di gudang. Sumber : aguswibisono.com dan heripurnomo.net Ditulis ulang oleh : Yudha Arif Budiman (116100011)