ManProd Inventory Analysis

63
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN MANAJEMEN PRODUKSI - 2015 andahome@gma il.com

description

a

Transcript of ManProd Inventory Analysis

Slide 1

Perencanaan dan Pengendalian PersediaanMANAJEMEN PRODUKSI - [email protected] PersediaanPengertian PersediaanJenis Persediaan4Bahan mentah (raw materials)Part atau barang yang dibeliWork-in-process Component partsTools, machinery, and equipmentBarang jadi4Manajemen Persediaan-

Manajemen PersediaanJika persediaan terlalu tinggi maka Biaya penyimpanan tinggiBiaya bunga tinggiJika Investasi dibiayai Modal Asing biaya bungaJika Investasi dibiayai Modal Sendiri Opportunity cost Biaya pemeliharaan di gudang tinggiKemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keausan.Memperkecil keuntungan perusahaan

Manajemen PersediaanJika persediaan terlalu kecil, maka proses produksi akan terganggu akibatnya :Perusahaan tidak dapat bekerja dengan full capasity, artinya: capital assets dan direct labour tidak bekerja dengan sepenuhnya.Penjualan turun, akibatnya:Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen Turunnya market share Turunnya laba

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DALAM PERSEDIAANTingkat penjualanMakin tinggi omzet penjualan makin besar investasi pada persediaan.

Sifat teknis dan sifat produksiProduksi pesanan persediaan beragam & banyakProduksi masal persediaan bisa diatur

Lamanya proses produksi

Daya tahan bahan baku dan produk akhirBarang tahan lama persediaan relatif tinggiBarang tahan tidak lama persediaan relatif rendahBarang musiman persediaan tinggi pada musimnya

Lama pembelian & pengirimanAlasan Penyimpanan Persediaan9Trade-off antara ongkos simpan dan ongkos pesan Menghadapi permintaan tak terdugaPermintaan musiman atau siklikalMenghadapi variasi permintaanMemanfaatkan adanya potongan hargaMenghadapi kenaikan harga9PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN DAGANGPersediaan Barang DaganganPENGENDALIAN Dengan mempertimbangkan : Kemampuan menjual Biaya Pemesanan Biaya Pengiriman Biaya Penyimpanan di Gudang Lama proses pembelian sampai barang diterima HargaPERSEDIAAN PADA MANUFAKTUR(Bahan Baku)Berapakah jumlah kebutuah bahan baku yg harus adaJika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku Biaya simpan dan biaya bunga tinggi.Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil Menghambat jalannya proses produksi

Bagaimanakah cara Pengadaan Bahan Baku Ada 4 cara dalam Pengadaan Bahan BakuJumlah keseluruhan dibeli sekaligusDibeli secara bertahap Pembeliaan dengan EOQ Just in time (JIT)

Pembelian sekaligusKeuntungan : Frekuensi pembelian kecil, sehingga biaya pembelian dapat minimal Perusahaan tidak kuatir akan kekurangan Bahan Baku Perusahaan mempunyai persediaan yang cukup, sehingga stock persediaan rendah Proses produksi dapat berjalan lancar

Kerugian: Biaya simpan tinggi Perusahaan harus menanggung oportunity cost, karena dananya sudah terlanjur dibelikan Bahan Baku

Pembelian BertahapKeuntungan : Biaya simpan menjadi kecil

Kerugian: Biaya pesan menjadi tinggi, karena frekuensi pembelian berulang-ulang

Ongkos Inventory (konkrit)14Ongkos simpanOngkos untuk menyimpan per unit per perioda

Ongkos pesanOngkos memesan per sekali pesan

Ongkos kekurangan persediaan / shortagesKerugian sementara atau permanen akibat demand tidak bisa dipenuhi14Bentuk Demand15Independent demand: EOQProduk jadiProduk yang dibuat atas permintaan konsumenMemerlukan peramalan

Dependent demand: MRPPart yang merupakan bagian dari suatu produkTidak perlu diramalkan1510Sistem Pengendalian Inventory16Fixed-order-quantity system (Continuous)Pemesanan konstan pada saat inventory mencapai jumlah tertentu (reorder point)

Fixed-time-period system (Periodic)Pemesanan dilakukan setelah mencapai waktu tertentu yang tetap dengan jumlah pemesanan tidak tetap1617Stock tersediaDemandHitung posisi stockPosisi stock ROPYesNoPesan sebesar EOQterimaStock tersediaDemandStock > demandNoYesterimaBackorder/Lost salePerioda review tercapaiNoYesTentukan posisi stockTentukan order quantityMax.stock stock positionPesan sebesar QSistemQSistem PAsumsi Model Dasar EOQ (Economic Order Quantity)18Demand diketahui dengan pasti

Demand konstan sepanjang waktu

Shortages tidak diizinkan

Lead time penerimaan pesanan diketahui dan konstan

Pesanan diterima sekaligus18Siklus Pemesanan Inventory190Lead timeOrder PlacedOrder ReceivedTimeLead timeOrder PlacedOrder ReceivedInventory LevelReorder pointOrder quantity19Economic Order Quantity20Ongkos pesan (bila ada quantity discount, maka harga per unit pun) turun dengan kenaikan ukuran pemesanan

Ongkos simpan naik dengan kenaikan ukuran pemesanan

EOQ adalah jumlah pada saat ongkos total minimum2012Kurva Ongkos Model EOQ21Ordering CostOrder QuantityAnnualcost ($)Slope = 0Minimumtotal costOptimal orderTotal CostCarrying Cost21Notasi Matematik22R = permintaan tahunan (unit)P = harga beli per unitC = ongkos pesan per sekali pesanH = PF = ongkos simpan per unit per tahunQ = ukuran pemesanan (lot size)F = ongkos simpan tahun sebagai persentase dari harga per unitRumusan Matematis(1)23Ongkos beli =

Frekuensi pemesanan per tahun =

Ongkos pesan =

Inventory rata-rata =

Ongkos simpan =

Ongkos total inventory = o beli + o pesan + o simpanRP = demand * priceR/Q = demand / quantityCR/Q = biaya pesan * frek pesanQ/2HQ/2 = biaya simpan * inv rata2T = RP + RC/Q + QH/2Rumusan Matematis(2)24T = RP + RC/Q + QH/2dT/dQ = -RC/Q2 + H/2 = 0H/2 = RC /Q2 Q2H= 2RC Q2= 2RC/H

Contoh (1)25Setiap tahun PT WM membeli 8000 unit produk X dengan harga Rp. 10 per unit. Ongkos pesan adalah Rp. 30 per sekali pesan dan ongkos simpan adalah Rp. 3 per unit per tahun. Hitung:EOQOngkos total tahunanContoh (2)26R = 8000, C = 30, H = 3

T = 8000x10 + (8000x30)/400 + 3x400/2T = Rp. 81.200Economic Order Interval (EOI)27m = frekuensi pemesanan = R/QT = 1/m = Q/R

Bila

maka

(tahun)Model dengan Backorder(1)28QVt2t1t30ongkos simpan selama t1= H(V/2)t1 = HV2/(2R)RKarena t1= (V/R), makaKarena t2= (Q-V)/R, makaongkos backorder selama t2= {K(Q-V)t2}/2 = {K(Q-V)2}/(2R)Ukuran stockout = QVTotal ongkos selama perioda t3= QP + C + HV2/(2R) + {K(Q-V)2}/(2R)Karena ada R/Q kali order per tahun: T = R/Q [QP + C + HV2/(2R) + {K(Q-V)2}/(2R)]Model dengan Backorder(2)29T = R/Q [QP + C + HV2/(2R) + {K(Q-V)2}/(2R)]Penyelesaian dT/dQ = 0 dan dT/dV = 0 menghasilkan

Contoh(1)30Setiap tahun PT WM membeli 8000 unit produk X dengan harga Rp. 10 per unit. Ongkos pesan adalah Rp. 30 per sekali pesan dan ongkos simpan adalah Rp. 3 per unit per tahun. Bila backorder dengan ongkos per unit per tahun sebesar Rp 1, maka hitung EOQ, V* dan ROPContoh(2)31

Quantity Discounts (1)32Harga produk per unit diketahui:Pountuk 1Q U1P1 untuk U1 Q U2...Pj untuk Uj QQuantity Discounts (2)33Langkah-langkah

Mulai dengan harga terendah, hitung EOQ pada setiap tingkat harga sampai EOQ yang valid diperoleh

Hitung ongkos total tahunan untuk EOQ yang valid dan untuk setiap kuantitas yang lebih besar dari EOQ pada semua price break

Tentukan ukuran pemesanan dengan ongkos total minimum Contoh (1)34Perusahaan SC membeli 8000 unit produk X per tahun. Pemasok menawarkan harga sebagai berikut:Rp. 10untuk Q < 500Rp. 9 untuk Q 500Bila ongkos pesan adalah Rp. 30 dan ongkos simpan adalah 30% dari harga beli per unit per tahun, hitung EOQContoh (2)35

Q10 adalah valid, tetapi Q9 adalah invalid (karena harga Rp. 9 seharusnya untuk nilai Q 500). Ongkos total untuk Q10 adalah T10 =Rp. 81.200. Ongkos total pada price break (Q = 500) adalah T9 = Rp. 73.155. Dengan demikian maka ukuran pemesanan adalah Q = 500 unitEconomic Production/Manufacturing Quantity (EPQ/EMQ)36Ongkos setup turun bila ukuran batch produksi naik

Ongkos simpan naik bila ukuran batch naik

EPQ/EMQ adalah jumlah pada saat ongkos total minimum3617Production, Demand and Inventory37

EconomicProductionLotFluctuatingInventory3718Siklus Produksi380Inventory Levelpp-rQ1QWaktuROPLtptrp= tingkat produksi; r=tingkat permintaan (r demandNoYesterimaBackorder/Lost salePerioda review tercapaiNoYesTentukan posisi stockTentukan order quantityMax.stock stock positionPesan sebesar QSistemQSistem P12.1. Metode Q51

R = Reorder PointQ = Order QuantityL = Lead timeMetode Q .52Dengan cara pemesanan seperti ini setiap kali pemesanan dilakukan dalam jumlah lot pesanan yang sama (karena itu disebut metode Q)Untuk memudahkan implementasinya, sering digunakan visual review system dengan metode yang disebut Two Bin System:Dibuat dua bin (tempat) penyimpanan; Bin I berisi persediaan sebesar tingkat reorder point; Bin II berisi sisanyaPenggunaan stock dilakukan dengan mengambil isi Bin II; jika sudah habis artinya pemesanan harus dilakukan kembali; sementara menunggu pesanan datang, stock pada Bin I digunakan12.2. Metode P53

Metode P ..54Periode pemesanan tetap = TJumlah yang dipesan sangat bergantung pada sisa inventory pada saat periode pemesanan tercapai; sehingga setiap kali pemesanan dilakukan, ukuran lot pesanan tidak samaTerdapat kemungkinan persediaan sudah habis tetapi periode pemesanan belum tercapaiAkibatnya, safety stock yang diperlukan relatif lebih besar (untuk T dan untuk LT= Lead Time)Metode P: Penentuan jumlah pesanan55

Jumlah Inventory Maksimum5518Penentuan Nilai Z56

5619Penentuan Nilai sT+L57The standard deviation of a sequence of random events equals the square root of the sum of the variances.

5720Contoh:58Daily demand for a product is 20 units.The review period is 30 days, and lead time is 10 days. Management has set a policy of satisfying 96 percentof demand from items in stock. At the beginning of the review period there are 200 units in inventory. The daily demand standard deviation is 4 units. How many units should be ordered?5821Solusi59

E(Z) Z1.00-0.900.92-0.80

By Linear Interpolation,5922Solusi 60

To satisfy 96 percent of demand order 579 units at this review period.6023Metode P ..61Metode P relatif tidak memerlukan proses administrasi yang banyak, karena periode pemesanan sudah dilakukan secara periodik.Untuk memudahkan implementasinya, digunakan visual review system dengan metode yang disebut One Bin System:Dibuat Bin yang berisikan Jumlah Inventory MaksimumSetiap kali periode pemesanan sampai tinggal dilihat berapa stock tersisa dan pemesanan dilakukan untuk mengisi Bin penuh12.3. Perbandingan Cara:Periode pemesanan tidak tetapJumlah yang dipesan selalu samaBarang yang disimpan relatif lebih sedikitMemerlukan administrasi yang berat untuk selalu dapat memantau tingkat persediaan agar tidak terlambat memesanPeriode pemesanan tetapSetiap kali pesan dalam jumlah yang berbedaMembutuhkan safety stock relatif lebih besar: untuk melindungi variansi demand dan juga untuk demand selama periode pesan belum sampaiAdministrasi ringan62SISTEM QSISTEM P6214. Perlakuan terhadap Out of Stock63Jika biaya out of stock dapat ditaksir, maka terdapat dua kemungkinan terhadap kejadian kekurangan persediaan:LOST SALE: kekurangan dianggap sebagai kehilangan kesempatan memperoleh pendapatanBACK ORDER: kekurangan persediaan dapat dipenuhi kemudian dengan biaya-biaya tambahan dan dengan anggapan konsumen masih mau menungguKeduanya dapat dihitung berdasarkan biaya per unit kekurangan stock atau berdasarkan biaya setiap kali terjadi kekurangan stock

Reorder Point With A Safety Stock
Reorder point
0
Inventory level
Time
Safety stock

Probability Distribution of Demand over Lead Time
m = mean demand
R = Reorder point
s = Safety stock