Tugas 1 FA
description
Transcript of Tugas 1 FA
Home Work 1 Analisa Kerusakan (Failure Analysis) Program Pascasarjana Teknik Metalurgi dan Material
Dedi Hermawan
(2012/1206311193)
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “kerusakan”! Sebutkan kondisi umum dari
kerusakan material!
Kerusakan adalah kondisi ketidakmampuan suatu komponen untuk dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Suatu kondisi kerusakan tidak harus melibatkan adanya
perpatahan (fracture) pada suatu komponen.
Kondisi umum dari kerusakan material dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
1. Apabila tidak dapat dioperasikan (dijalankan).
2. Masih dapat beroperasi, namun tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Kerusakan serius atau tidak aman untuk digunakan.
2. Sebutkan beberapa penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material
teknik! Beri contoh masing-masing!
Beberapa penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material terdapat
pada tabel 1. berikut :
Tabel 1. Penyebab Kerusakan Pada Material Teknik
No. Jenis Penyebab Contoh
1 Salah desain Kesalahan pada dimensi suatu komponen pada
desain awal yang mengakibatkan tidak cocoknya
antara komponen yang satu dan lainnya yang
dapat mengakibatkan terjadinya gesekan atau
lainnya.
2 Salah memilih material Kesalahan pemilihan material sehingga material
komponen memiliki sifat-sifat yang lebih rendah
dibandingkan kondisi lingkungan sebenarnya.
Contohnya adalah penggunaan polimer sebagai
material yang dekat sumber panas.
3 Ketidaksempurnaan
material
Terdapatnya cacat bawaan pada material awal
yang mengakibatkan material memiliki sifat-sifat
berbeda dari yang direncanakan. Contohnya
adalah terdapatnya porositas pada material hasil
pengecoran.
4 Salah dalam proses
pembuatan
Kesalahan parameter proses pembuatan
material atau komponen sehingga material yang
dihasilkan memiliki sifat-sifat berbeda dari yang
direncanakan. Misal kesalahan parameter proses
suhu atau tekanan pada PIM
5 Salah dalam penyatuan
(assembly)
Salah dalam penyatuan (assembly) dapat
disebabkan oleh beberapa hal seperti oleh
operator error, improper rivet, inaccurate dan
incomplete. Contohnya adalah kesalahan
manusia dalam menyatukan dua komponen yang
kurang pas sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya failure.
6 Kondisi operasi tidak
sesuai
Terjadinya pengoperasian suatu komponen yang
melebihi spesifikasi atau batasan pengoperasian.
Hal ini dapat berupa suhu operasi, tekanan
operasi, kecepatan operasi dan lainnya.
7 Salah Perawatan Perawatan yang tidak sesuai jadwal akan
mengakibatkan umur pakai dan sifat komponen
berkurang. Contohnya adalah pelumasan atau
pembersihan komponen yang tidak sesuai
jadwal.
3. Buatlah analisa kerusakan pada “Tali Pinggang” saudara yang biasa dipakai sehari-
hari.
Gambar 1. Tali Pinggang
Secara umum analisis kerusakan pada penggunaan “Tali Pinggang” adalah terdapat
pada tabel 2. Berikut.
Tabel 2. Analisa Kerusakan pada penggunaan “Tali Pinggang”
No. Jenis Analisa
1 Tujuan Mengencangkan atau menahan celana pada
suatu posisi yang diinginkan
2 Material Bagian Kepala : Besi, plastik, kuningan dll
Bagian Tali : Kulit, kulit sintetis, karet, kain, rantai
dll
3 Mekanisme Pengait pada bagian kepala ikat pinggang akan
digunakan sebagai penahan ikat pinggang
dengan cara mengaitkannya pada bagian lubang-
lubang ikat pinggang.
4 Analisis Kerusakan Pengait yang dikaitkan pada lubang-lubang ikat
pinggang akan menyebabkan terjadinya
tegangan pada bagian lubang-lubang ikat
pinggang. Hal ini dikarenakan bagian lubang dan
pengait merupakan penahan utama ikat
pinggang agar dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
Kerusakan yang dpaat terjadi adalah :
- melebarnya ukuran lubang ikat pinggang
- Putusnya ikat pinggang yang dapat
berawal dari lubang ikat pinggang
- Patahnya pengait akibat tak dapat
menahan beban
Gambar 2. Lubang pengait
Pada tali pinggang di atas, kerusakan yang telah
terjadi adalah melebarnya ukuran lubang
pengait yang diakibatkan gaya tarik antara
pengait dengan tali pinggang. Apabila
berlangsung secara terus menerus dan material
tali pinggang tidak terbuat dari bahan yang kuat,
akan mengakibatkan menjalarnya kerusakan
lubang pengait dan akhirnya dapat
menyebabkan putusnya tali pinggang tersebut.
4. Pelajaran apa yang diperoleh dari teknik kerusakan (engineering failures)?
Dengan mempelajari teknik kerusakan (engineering failures), maka kita dapat:
- Mengetahui berbagai penyebab kerusakan yang mungkin terjadi pada suatu
komponen
- Memperkirakan mekanisme kerusakan yang terjadi pada komponen
- Mencari solusi atau tindakan preventive untuk mencegah agar kerusakan yang ada
tidak berkembang dan tidak terulang kembali.
5. Di bidang material (manufaktur), ada istilah Failure Modes and Effects Analysis
(FMEA). Jelaskan menurut saudara konsep dan lingkup dari FMEA dan
kegunaannya, berilah contoh dilapangan berikut resikonya!
FMEA merupakan suatu metode sistematik untuk mengidentifikasi dan mencegah
terjadinya masalah pada suatu sistem, produk dan proses sebelum masalah tersebut
terjadi. FMEA difokuskan pada pencegahan masalah, meningkatkan keselamatan dan
menambah kepuasan pelanggan. Idealnya FMEA dilakukan pada tahapan desain
produk atau pengembangan proses, meskipun FMEA dapat juga dilakukan pada
produk atau proses yang telah ada (Nannikar et.al, 2012)
Penggunaan FMEA memberikan berbagai kegunaan yaitu :
- Mencegah masalah pada sistem, produk dan proses sebelum hal yersebut terjadi
- Mengurangi biaya dengan mengidentifikasi pengembangan sistem, produk dan
proses diawal tahapan pengembangan
- Menciptakan suatu proses yang lebih kuat
- Memprioritaskan tindakan yang mengurango resiko kegagalan
- Mengevaluasi sistem, desain dan proses dari sudut pandang yang berbeda.
FMEA terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
a) Proses: berfokus pada analisa proses fabrikasi dan perakitan.
b) Desain: berfokus pada analisa produk sebelum proses produksi.
c) Konsep: berfokus pada analisa sistem atau subsistem dalam tahap awal
desain konsep.
d) Peralatan: berfokus pada analisa desain mesin dan perlangkapan sebelum
melakukan pembelian.
e) Service: berfokus pada analisa jasa dari proses industri jasa sebelum
diluncurkan ke pelanggan.
f) Sistem: berfokus pada analisa fungsi system secara global.
g) Software: berfokus pada analisa fungsi software.
Dalam menjalankan FMEA, ada 3 variabel utama, yaitu:
a) Severity, yakni rating yang mengacu pada besarnya dampak serius dari suatu
potential failure mode.
b) Occurrence, yakni rating yang mengacu pada berap abanyak frekuensi
potential failure terjadi.
c) Detection, yakni mengacu pada kemungkinan motode deteksi yang sekarang
dapat mendeteksi potential failure mode sebelum produk tersebut dirilis
untuk produksi, untuk desain hingga proses.
Menurut ASM Handbook Vol. 11, Metode untuk melakukan FMEA adalah sebagai
berikut :
- Identifikasi semua komponen atau sistem pada suatu tingkat hierarki desain
- Urutkan fungsi komponen atau sistem yang teridentifikasi
- Identifikasi mode kegagalan pada setiap komponen/sistem
- Tentukan efek (baik lokal dan global) pada sistem
- Kelompokan kegagalan berdasarkan efeknya terhadap operasi sistem
- Tentukan kemungkinan terjadinya kegagalan (failure’s probability of
occurrence)
- Identifikasi bagaimana mode kegagalan dapat terdeteksi
- Identifikasi setiap perlengkapan atau perubahan desain untuk mengurangi efek
kegagalan.
Contoh FMEA yang dilakukan pada pintu mobil terdapat pada tabel berikut.
6. Di bidang Korosi, ada istilah yang disebut dengan Risk Based Inspection (RBI).
Jelaskan menurut saudara konsep & lingkup dari RBI dan kegunaannya. Berilah
contoh dilapangan berikut resikonya.
Tidak dikerjakan karena peminatan adalah Material/Manufaktur