Tugas 1 AC CEntral
-
Upload
eka-prasetya -
Category
Documents
-
view
231 -
download
22
description
Transcript of Tugas 1 AC CEntral
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penghawaan buatan (AC) di era globalisasi, sudah menjadi kebutuhan (primer). Hampir di
setiap bangunan/gedung perkantoran, mal, hotel, rumah sakit bahkan rumah
tinggal,menggunakan AC (Air Conditioner). Semula, jendela sangat diperlukan untuk
memungkinkan masuknya cahaya matahari bagi penerangan ruangan dan masuknya udara
segar. Namun,kemajuan yang di peroleh dalam bidang penghawaan buatan,jendela tidak lagi
merupakan bagian yang dikenai persyatatanyang terlampau berat .
Prinsip penghawaan buatan adalah untuk menurunkan temperatur dan kelembaban ruang,
sehingga penyaluran (distribusi) udara dalam ruangan memperoleh keadaan yang diinginkan
sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. Temperatur udara di Indonesia sekitar 30ºC dan
kelembaban sekitar 90 %, Indonesia termasuk daerah tropis lembab. Udara yang nyaman
mempunyai kecepatan tidak boleh lebih dari 5 km/jam, dengan suhu/temperatur < 30ºC dan
banyak mengandung O2.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu AC Central?
2. Apa saja komponen yang ada di dalam AC Central?
3. Bagaimana system AC Central yang terdapat dibangunan bertingkat?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari AC Central
1.3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengertian, komponen dan cara kerja serta kelebihan dan kekurangan dari
Ac Central
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui system kerja AC Central pada bangunan tinggi
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari AC Central
1
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai penambah wawasan tentang system AC Central serta
penerapannya di dalam bangunan bertingkat.
1.5. Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan sumber yang diperoleh, data dapat dibagi menjadi :
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan melalui buku-buku
berkaitan dengan penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui media internet, sesuai dengan topik
yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini.
1.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ialah suatu metode khusus yang dipergunakan sebagai alat
mencari atau memperoleh data, mencatat peristiwa-peristiwa, serta keterangan-keterangan
maupun karakteristik-karakteristik.
Adapun teknik yang dipergunakan penulis dalam memperoleh data :
Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah metode yang dilakukan dengan cara mendalami,
mencermati, menelaah, dan mengidentifikasikan pengetahuan yang ada dalam
kepustakaan (informasi dari media internet yang menunjang penelitian).
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian AC Central
Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu sistem pengkondisian udara dimana proses
pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua
arah atau lokasi (satu Outdoor dengan beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen
utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU),
Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control &
kelistrikan.
2.2. Komponen AC Central
1. Chiller (Unit Pendingin).
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi
evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor
( FCU / Fan Coil Unit ).
Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
a. Reciprocating
bekerja secara resiprokasi (piston selalu bergerak bolak-balik dari titik mati atas ke titik mati
bawah setiap saat). Kompresor ini cocok untuk menangani siklus refrigerant dimana
refrigerant yang digunakan mempunyai berat jenis tinggi sehingga menyebabkan tekanan
kondensingnya juga tinggi
3
Gambar 1. Reciprocating Chiller
Sumber : www.google.com
b. Screw
Gambar 2. Screw Chiller
Sumber : www.google.com
c. Centrifugal
Mekanisme kerja siklus refrigerasi dan beberapa bagian alat kontrol pengaman pada
umumnya sama dengan yang terdapat pada Reciprocating Water Chiller. Uap /gas refrigerant
dari cooler (Evaporator) masuk kedalam kompresor sentrifugal, alirannya dipercepat oleh
impeller, kemudian masuk ke bagian diffuser.Dimana pada bagian ini terjadi perubahan
energi kinetik menjadi energi tekanan.Gas bertekanan dan bertemperatur tinggi tersebut
masuk ke Kondenser dan mengalami kondensasi sambil melepas kalor ke air pendingin
4
kondenser. Sebelum masuk ke cooler (Evaporator) refrigerant cair mengalami ekspansi di
katup ekspansi.
Gambar 3. Centrifugal Chiller
Sumber : www.google.com
Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :
a. Air Cooler
Condenser, evaporator dan AHU ditempatkan pada satu tempat
Udara dingin dari tempat tersebut dialirkan ke seluruh ruangan dengan ducting
Menggunakan central AHU yang dilengkapi dengan central direct expantion coil
Keuntungan menggunakan all air system :
Lebih sederhana ( mudah dipasang dan dirancang)
Distribusi udara lebih baik
Pemeliharaan di sentralisir operation
Kerugian menggunakan all air system :
Initial cost tinggi ( biaya ducting dan isolasi tinggi)
Ukuran shaft dan ducting sama besar
b. Water Cooler
AHU ditempatkan pada setiap ruangan / lantai
Setiap AHU dihubungkan dengan pipa air dingin dengan sentral
5
2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara
Fungsi AHU adalah untuk mengatur distribusi udara yang dikondisikan pada setiap lantai.
Evaporator terdapat pada setiap AHU atau pada tiap ruang, bila dikehendaki untuk diatur
suhunya
Gambar 4. AHU
Sumber : www.google.com
AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan
melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya
didistribusikan ke ruangan. komponen-komponen AHU:
Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya
sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan
kelas-kelasnya.
Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk
mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
3. Cooling Tower ( Khusus Untuk Chiller Jenis Water Cooler ).
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan
condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang
dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.
6
Gambar 5. Colling Tower
Sumber : www.google.com
4. Pompa Sirkulasi.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin
dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air
pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.
5. Ducting Ac / Saluran Ac
Merupakan saluran yang berfungsi untuk menyalurkan udara dingin yang dihasilkan colling
tower ke seluruh ruangan.
7
Gambar 6. Ducting
Sumber : www.google.com
2.3. Jenis Jenis AC Central
Ada dua sistem AC Central yang ada di pasaran saat ini yaitu : sistem Air dan Sistem
Freon. Pada sistem air, media pembawa dingin yang berjalan dalam pipa distribusi adalah
air / water. Sedangkan pada sistem freon, media yang dipakai untuk membawa dingin adalah
freon. Sistem air memiliki kelebihan dapat digunakan dalam skala yang besar / gedung
bertingkat atau mall yang berukuran besar
1. Sistem Freon
Sistem freon hanya dapat dipakai dalam sistem yang tidak terlalu besar/jauh
jaraknya antara unit indoor dan outdoor. Pada sistem freon, unit AC Central yang dikenal
biasa disebut dengan Split Duct. Prinsip kerjanya hampir sama dengan sistem ac split
biasa, akan tetapi lubang udaranya menggunakan sistem ducting / pipa dan pada tiap-tiap
keluaran udaranya menggunakan diffuser. Untuk mengatur besar kecilnya udara yang
keluar digunakan damper.
Sistem ini cocok digunakan untuk keperluan :
a. Mini market
b. klinik
c. sekolah / universitas
d. ruangan kantor, dll.
8
Kelebihan daripada sistem ac central split duct ini adalah pendistribusian dinginnya
merata pada setiap ruangan dan komponen yang dipakai tidak terlalu banyak karena
hanya menggunakan unit indoor, condensing unit / outdoor ac, dan ducting ac / saluran ac
2. Sistem Air
Sistem AC Central dengan menggunakan air adalah sebuah sistem ac central yang
menggunakan media air sebagai pembawa dinginnya. Biasanya pada skala kecil, unit
indoor yang digunakannya adalah fan coil unit. Sedangkan pada skala yang besar
biasanya menggunakan AHU.
Untuk mendinginkan air yang akan di distribusikan, maka digunakan Chiller.
Chiller bertugas memindahkan panas yang di dapat dari sirkulasi di dalam ruangan ke
sistem sirkulasi luar gedung. Lalu air yang panas itu kemudian di dinginkan dengan
menggunakan cooling tower.
Sistem AC Central yang menggunakan air ini biasanya lebih cocok digunakan pada :
Gedung bertingkat
Mall yang besar
Stadium
Pabrik
Bandara udara
Terminal kereta
dll.
Kelebihan dari sistem AC Central yang menggunakan media air ini adalah
kemampuannya membawa kalor dari satu titik ke titik yang lain lebih tahan lama
ketimbang menggunakan sistem freon. Persyaratan Bagi Menara Pendingin ( Cooling
Tower )
Kondisi nominal dari menara pendingin
Kapasitas menara pendingin 1 ton refrigrasi di standarisasikan menurut The Jap
Anese Cooling tower Industry Association, sebagai berikut :
1 ton refrigrasi 390 kcal/jam pada kondisi :
temperature bola basah 27o C
temperature air masuk 37o C
temperature air keluar 32o C
9
Vlomue aliran air 13 liter/menit.
Harga standartersebut diatas menentukan prestasi menara pendingin.
2.4. AC Central Pada Bangunan
a. Gedung kantor
Didistribusikan menurut jumlah tingkat lantai. Setiap AHU dapat melayani satu lantai atau
lebih tergantung kapasitas AHU-nya dan beban kalor yang didinginkan.
b. Hotel
Apartemen dan asrama umumnya menggunakan fan-coil unit. Ruang-ruang umum pada hotel
biasanya menggunakan AC package ataupun horizontal ducting.
c. Rumah Sakit
Ruangan yang tersedia dibagi menjadi beberapa daerah sedemikian rupa sehingga tidak
terjadi pencampuran udara yang mengandung kuman penyakit. Jenis AC yang sesuai adalah
fan-coil unit yang dipasang pada setiap ruangan atau AC Package yang dipasang pada setiap
daerah.
d. Toko Serba Ada dan Pusat Pertokoan
Hampir sama dengan gedung kantor, dengan horizontal ducting system.
e. Gedung Pertemuan dan Bioskop
Dapat menggunakan AC Package atau horizontal ducting system.
f. Bangunan Industri
Dibedakan atas dua bagian, yaitu penyegaran udara bagi para karyawan dan penyegaran
udara yang digunakan dalam proses produksi, penyimpanan, lingkungan kerja mesin, dsb.
Sedangkan jenis yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan.
2.5. Mekanisme Kerja Chiller Dan Water Cooling
Untuk mengkondisikan udara gedung-gedung besar AC biasa mungkin sudah tidak efisien
lagi. Dapat dibayangkan jika menggunakan AC biasa sangat banyak refrigerant yang harus
digunakan. Begitu pula dengan kerja kompresornya. Oleh karena itu sering kali sistem yang
digunakan adalah sistem Chiller.
Chiller Water
Untuk mendinginkan udara dalam gedung, chiller tidak langsung mendinginkan udara
melainkan mendinginkan fluida lain (biasanya air) terlebih dahulu. Setelah air tersebut dingin
kemudian air dialirkan melaui AHU (Air Handling Unit). Di sinilah terjadi pendinginan udara.
10
Gambar 7. Skema Chiller
Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap atau sistem absorbsi.
Dalam tulisan ini yang dibahas adalah chiller yang menggunakan sistem refrigerasi kompresi
uap. Sistem refrigerasi yang digunakan dalam chiller tidak jauh berbeda dengan AC biasa,
namun perbedaannya adalah pertukaran kalor pada sistem chiller tidak langsung mendinginkan
udara.
Pada evaporator terjadi penarikan kalor. Heat Exchanger disini mungkin berupa pipa yang
didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih besar mengalir air sedangkan pipa yang lebih kecil
mengalir refrigeran (bagian evaporator siklus refrigerasi).
Gambar 8. Penampang Heat Exchanger Chiller11
Di Heat Exchanger tersebut terjadi pertukaran kalor antara refrigeran yang dengan air. Kalor
dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati Heat exchanger air menjadi lebih dingin.
Air dingin ini kemudian dialirkan ke AHU (Air Handling Unit) untuk mendinginkan udara.
AHU terdiri dari Heat exchanger yang berupa pipa dengan kisi-kisidi mana terjadi pertukaran
kalor antara air dingin dengan udara.
Air dingin yang telah melewati AHU suhunya menjadi naik karena mendapatkan kalor dari
udara. Setelah melewati AHU air akan mengalir kembali ke Chiller (Bagian Evaporator) untuk
didinginkan kembali.
Cooling Water
Seperti dijelaskan sebelumnya dalam chiller juga terdapat perangkat refrigerasi yang
sistemnya terdapat bagian yang menarik kalor dan membuang kalor. Dalam hal pembuangan
kalor sering kali chiller menggunakan perantara air untuk media pembuangan kalornya.
Gambar 9. Skema Cooling water dengan Cooling Tower
Hampir sama dengan Chilled water, pertukaran kalor chiller pada kondensernya juga melalui
perantara air. Air dialirkan melalui kondenser. Kondenser ini juga merupakan Heat
exchanger berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Pipa yang lebih besar untuk aliran air dan
pipa yang lebih kecil untuk aliran refrigeran. Di Heat exchanger ini terjadi pertukaran kalor
dimana kalor yang dibuang kondenser diambil oleh air. Akibatnya air yang telah melewati 12
kondenser akan menjadi lebih hangat. Kemudian air ini dialirkan ke cooling tower untuk
didinginkan dengan udara luar. Setelah air ini menjadi lebih dingin, kemudian alirkan kembali
ke kondenser untuk mengambil kalor yang dibuang kondenser.
Jadi di dalam sistem Chiller yang dijelaskan diatas dapat dijadikan satu kesatuan sistem yang
terdiri dari tiga buah siklus, yaitu: siklus refrigerasi (Chiller), Siklus Chilled Water, dan siklus
Cooling Water.
Gambar 10. Skema Chiller, Chilled Water dan Cooling Water
2.6. Mekanisme Kerja Cooling Tower
Cooling Tower merupakan salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU,
dan ducting adalah cooling tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya adalah sebagai alat
untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara
secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari system
pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower, bak penampung, casing.
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system
kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini terjadi
dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang mengalir
dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya.
13
Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air
untuk proses pendinginan refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube
dimana air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa
yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat
berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi,
sementara air yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan
lagi untuk proses pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan
kembali atau didinginkan pada cooling tower. Langkah pertama adalah memompa air panas
tersebut menuju cooling tower melewati system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak
nozzle untuk tahap spraying atau semburan.
Air panas yang keluar dari nozzle secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar
yang bergerak secara paksa karena pengaruh fan/blower yang terpasang pada cooling tower.
Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat rendah
mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung
dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam
chiller.
Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air
terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses
evaporative cooling tersebut. Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan
“approach”, dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach
adalah selisih antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar.
Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh.
Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan
parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem
ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller.
Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara
chiller dan cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain
itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya.
2.7. Mekanisme Kerja AHU
14
AHU merupakan singkatan dari Air Handling Unit. Di AHU ini terjadi proses pengkodisian
udara seperti suhu, kelembaban dan kebersihan udara. Di AHU terdapat Cooling Coil, Filter dan
Blower (fan). Sedangkan Ducting adalah saluran yang berfungsi menyalurkan udara. Dalam
gambar 1 menunjukkan bagaiamana aliran udara dalam ducting dan AHU.
Gambar 11. Skema Ducting dan AHU
Sumber : www.google.com
Return Air (RA) adalah udara yang disirkulasikan untuk didinginkan kembali dari ruangan
yang didalamnya terdapat beban panas. Outdoor air (OA) adalah udara segar dari luar gedung. Di
dalam gedung terdapat banyak manusia yang membutuhkan udara segar. Sedangkan di dalam
gedung, terutama di gedung-gedung besar hanya memiliki sedikit jendela. Oleh karena itu udara
segar ini disisipkan ke dalam sistem ducting untuk keperluan manusia di dalam gedung.
Banyaknya udara luar yang dialirkan dalam sistem ini harus disesuaikan dengan keperluan.
Mixing Air adalah udara campuran dari Return Air dan Outdoor Air. Udara campuran inilah
yang akan disupply ke dalam gedung atau ruangan dengan terlebih dahulu dibersihkan dan
didinginkan.
15
RA dan OA bercampur menjadi Mixing air atau udara campuran. Kemudian udara campuran
ini melewati filter untuk dibersihkan. Debu-debu akan disaring disini sehingga menjadi lebih
bersih. Setelah melewati filter udara campuran ini akan mengalami pendinginan oleh Cooling
Coil. Seteleh itu udara yang bersih dan dingin dialirkan ke ruangan-ruangan dan gedung.
Di dalam ruangan terdapat beban panas. Udara dingin yang dialirkan ke ruangan sehingga udara
menjadi lebih sejuk.
Karena udara dingin tadi menarik kalor dari beban panas ruangan maka udara tersebut
menjadi lebih panas dibandingkan sebelum memasuki ruangan. Udara yang lebih panas inilah
yang disebut dengan Return Air (RA). Setelah itu RA akan kembali ke Ducting dan mengalami
proses yang sama.
Cooling coil merupakan sebuah penukar kalor (Heat Exchanger). Pertukaran kalor terjadi
dengan udara yang lewat penukar kalor tersebut. Cooling coil yang lebih dingin akan menarik
kalor dari udara yang lewat (Mixing Air) sehingga udara menjadi lebih dingin.Cooling coil ini
dingin karena adanya sistem refrigerasi (bagian evaporator) atau sistem chiller.
Blower dapat berupa kipas (fan) yang berfungsi untuk mengalirkan udara.
Filter mempunyai fungsi untuk membersihkan udara. Filter dapat berupa saringan yang
menahan debu-debu sehingga tidak masuk ke ruangan.
2.8. Mekanisme Kerja AC Central
16
Gambar 12. Cara Kerja AC Central
Sumber : www.google.com
SKEMA KERJA AC SENTRAL:
1. Air dari cooling tower masuk refrigerator melalui condensor. Refrigerator ini difungsikan
untuk mendinginkan air panas dari AHU.
2. Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air panas dari AHU masuk chiller
dalam refrigerator diubah menjadi air dingin, yang kemudian air dingin tersebut di
sirkulasikan kembali ke dalam AHU, yang mana AHU digunakan untuk
mengkondisikan/mengubah udara panas dalam ruang menjadi dingin.
3. Udara panas dalam ruang akan dihisap ke dalam AHU melalui lubang register (in-let grill)
yang kemudian diubah menjadi udara dingin dengan penambahan Oksigen (02).
4. Udara segar dari AHU ini akan didistribusikan kembali pada setiap ruangan dengan tekanan
berkecepatan (velocity) yang cukup.
17
Gambar 13. AC Central Bersikulasikan Air Dan Udara
Sumber : www.google.com
18
KECEPATAN UDARA YANG
DISARANKAN
Kecepatan (m /detik)
Tempat Tinggal, Apartemen, Gereja,
Kamar Tidur Di Hotel, Kantor
Pribadi
2,50 - 3,75
Studio Siaran Radio 1,50 - 2,50
Gedung Umum 5,00 - 6,25
Gedung Bioskop 5,00
Gedung Lantai Atas 7,50
Gedung Lantai Utama 10,00
Gambar 14. Sistem Chiller Pendinginan Kondensor Dengan System Air Cooled
Sumber : www.google.com
19
Gambar 15. Sistem Chiller Pendinginan Kondensor Dengan Systemwater Coolled
Sumber : www.google.com
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara
dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan
(fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara
tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah
itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke
setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu
sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
2.9. Cara Perawatan AC Central
1. Mempersiapkan Perawatan Mesin
1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang
ditentukan,
1.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien
mungkin,
1.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar
efektif sesuai kebutuhan.
1.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila
perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
1.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja
dengan baik dan aman
20
2. Merawat Memperbaiki Mesin AC Sentral Bagian Luar
2.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
2.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
2.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
2.4.Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan
setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.
2.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara
kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan
2.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
2.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat
tersebut.
2.8. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang
diperlukan.
3. Merawat Dan Memperbaiki Mesin AC Sentral Sesuai Ketentuan
3.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran
refrijeran.
3.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur
yang Ditentukan
3.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
3.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang
ditentukan
3.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat
sesuai ketentuan
3.6. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan
diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan
3.7. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang
kembali tanpa adanya kerusakan alat
3.8. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
3.9. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
3.10. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan
bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
3.11. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak
mengulangi pekerjaan.
3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak
kerja
4. Mengevaluasi Dan Memeriksa Hasil Perawatan
4.1. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak
terjadi pengulangan pekerjaan.
4.2. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang
ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
4.3. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan
mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
21
4.4. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan
sesuai dengan yang diharapkan
4.5. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya.
2.10. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ac Sentral
Kelebihan :
1. Kebisingan dan getaran mesin pendingin hamper tidak mempengaruhi ruangan
2. Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah
3. Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani oleh satu
system ( unit ) saja.
4. Kelembapan udara dapat diatur
Kekurangan :
1. Harga mula cukup tinggi
2. Biaya operasional yang cukup mahal
3. Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena kuman- kuman dari ruangan
untuk penderita penyakit menular ( melalui saluran udara balik ) dapat disebarkan ke
ruangan - ruangan lain.
4. Jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup
Jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat
di koil pendingin pada komponen AHU
22
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengunaan AC sebagai media pengatur suhu sangatlah tepat namun perlu juga
memperhatikan berbagai aspek di dalamnya ini bertujuan agar AC yng dipergunakan dapat
bekerja secara tepat dan efisien.
Penggunaan AC Central pada bangunan tinggi dengan sistem air adalah sebuah sistem AC
Central yang menggunakan media air sebagai pembawa dinginnya. Karena skalanya yang
besar menggunakan AHU / Air HandlingUnit. Untuk mendinginkan air yang akan di
distribusikan, maka digunakan Chiller. Chiller bertugas memindahkan panas yang di dapat
dari sirkulasi di dalam ruangan ke sistem sirkulasi luar gedung. Lalu air yang panas itu
kemudian di dinginkan dengan menggunakan cooling tower
23
Daftar Pustaka :
https://cvastro.com/sistem-perawatan-ac-sentral-ruangan.htm
(Diakses tanggal 7 Februari 2016)
http://arisandidelta75.blogspot.co.id/2011/01/ac-sentral.html
(Diakses tanggal 7 Februari 2016)
http://fawwazservice.blogspot.co.id/2013/09/mekanisme-kerja-chiller-ac-sentral.html
(Diakses tanggal 8 Februari 2016)
http://teknisi-elektro.blogspot.co.id/2012/10/pengenalan-dan-cara-kerja-ac-sentral.html
(Diakses tanggal 8 Februari 2016)
https://id.wikipedia.org
(Diakses tanggal 8 Februari 2016)
24