Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

22
TUGAS MAKALAH HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN POLITIK YANG MENITIK BERATKAN SEJAUH MANA PENGARUH POLITIK TERHADAP ADMINISTRASI NEGARA DALAM KONTEKS RILLNYA BIDANG STUDI PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA DENI WARDIAN 010233505 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK 1

Transcript of Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

Page 1: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

TUGAS MAKALAH

HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN POLITIK

YANG MENITIK BERATKAN SEJAUH MANA PENGARUH POLITIK TERHADAP

ADMINISTRASI NEGARA DALAM KONTEKS RILLNYA

BIDANG STUDI PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA

DENI WARDIAN

010233505

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

1

Page 2: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah

membibing hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena

tanpa perkenan dan ridho-Nya tidak mungkin makalah ini dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas materi kuliah pengantar

ilmu administrasi negara, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pembelajaran

bagi penulis tentang hubungan administrasi negara dengan politik yang kami sajikan

berdasarkan pengamatan dan kajian dari berbagai sumber.

Makalah ini penulis susun dengan segala keterbatasan, baik itu dalam

penyusunan kata, kalimat dan bahasa maupun dalam penyajiannya masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana layaknya. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama

pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Pengaruh politik terhadap administrasi negara

dalam konteks riilnya” sebagai salah satu upaya untuk pengkayaan materi hubungan

administrasi negara dengan politik.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi bagi penulis supaya lebih

memahami materi pengantar administrasi negara. Walaupun makalah ini memiliki

kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bandung, Maret 2012

Penulis

DENI WARDIAN

010233505

2

Page 3: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2

DAFTAR ISI....................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4

A. Latar belakang ................................................................................... 4

B. Tujuan ................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4

A. Pengertian Administrasi Negara.......................................................... 4

B. Pengertian Politik ............................................................................... 7

C. Hubungan administrasi negara dengan politik................................... 9

D. Pengaruh politik terhadap adminitrasi negara.................................... 9

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 14

A. Kesimpulan.................................................................................... ..... 14

B. Saran.................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15

3

Page 4: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang.

Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah

diberikan oleh Tuton. Makalah ini membahas tentang hubungan administrasi negara

dengan politik dengan menitik beratkan sejauh mana pengaruh politik terhadap

administrasi negara dalam konteks rillnya. Makalah ini disusun berdasarkan pengamatan

dan kajian dari berbagai sumber dari dua pendapat yang berbeda bahwa batas pemisah

antara administrasi negara dan politik masih kabur. Disini penulis berusaha

menguraikan materi yang dibutuhkan sebagai pengkayaan terhadap penguasaan materi

pengantar administrasi negara.

B. Tujuan.

Tujuan disusunnya makalah untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan

Tuton dengan harapan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

penguasaan materi pengantar administrasi negara. Selain itu penulis berusaha

menggambarkan kondisi saat ini tentang pengaruh politik terhadap administrasi negara

berdasarkan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki penulis, dengan harapan agar

makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis, akan tetapi bermanfaat juga bagi orang

lain yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi negara.

Merumuskan apa yang dimaksud dengan administrasi negara atau administrasi

publik tidaklah sederhana. Setiap pakar/ahli membuat definisi yang berbeda-beda.

Perbedaan versi disebabkan karena setiap pakar cenderung memandang administrasi

negara dari satu sisi atau dimensi pokoknya, padahal administrasi negara tidak cukup

dipahami hanya dari satu dimensi saja. Karena itu, problem dalam pendefinisian

administrasi negara adalah tidak ada satu definisi yang dapat menggambarkan secara

ringkas dan jelas apa yang dimaksud dengan administrasi negara. Berikut ini definisi

administrasi negara menurut beberapa pakar/ahli :

4

Page 5: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

1. Gerald Caiden (1982) : Adminisrasi negara melingkupi segala kegiatan

yang berhubungan dengan penyelenggaraan urusan publik atau kebutuhan

publik. Ruang lingkup administrasi adalah bagaimana orang mengorganisir diri

mereka sebagai publik secara kolektif dan dengan tugas dan kewajiban masing-

masing memecahkan masalah publik untuk mencapai tujuan bersama.

2. Nigro dan Nigro (1984) : Administrasi negara secara lebih khusus dapat

dijelaskan sebagai apa yg dilakukan oleh pemerintah, terutama lembaga

eksekutif (dengan sarana birokrasi), di dalam memecahkan masalah

kemasyarakata/publik.

3. Harmon dan Mayer : Pelaku utama dalam penyelenggaraan administrasi

publik adalah administrator publik, birokrat atau pegawai negeri. Mereka ini yang

dibebani tugas pemerintahan dan pelayanan publik sehari-hari . Namun karena

proses administrasi publik sesungguhnya juga melibatkan banyak pihak di luar

birokrasi pemerintah (seperti pekerja sosial, LSM,ormas,dan lain-lain), maka

sektor non negara yang tindakannya mengatasnamakan kepentingan publik dan

berdampak kepada masyarakat luas, juga menjadi pusat perhatian administrasi

publik.

4. Chandler dan Plano (dalam Yeremias Keban,2004) : Proses dimana

sumber daya dan personil publik diorganisir dan dikoordinasikan untuk

memformulasikan, mengimplemetasikan, dan mengelola (manage) keputusan-

keputusan dalam kebijakan publik.

5. M/E Dimock dan G.O Dimock mengatakan bahwa : Administrasi Negara

merupakan suatu bagian dari administrasi umum yang mempunyai lapangan

yang lebih luas, yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana

lembaga – lembaga mulai dari suatu keluarga hingga perserikatan bangsa –

bangsa disusun, digerakkan dan dikemudikan.

6. Bachsan Mustafa, SH : administrasi Negara adalah sebagai gabungan

jabatan – jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat yang diserahi

kepada badan – badan pembuat undang – undang dan badan – badan

kehakuman.

7. Wilson 1987, administrasi sebagai ilmu. Pemikiran tentang supremasi

kepemimpinan pejabat politik atas birokrasi itu timbul dari perbedaan fungsi

antara politik dan administrasi, dan adanya asumsi tentang superioritas fungsi –

fungsi politik administrasi. Slogan klasik pernah juga ditawarkan manakala fungsi

politik berakhir maka fungsi administrasi itu mulai, when politic end,

administration begin – Wilson 1941.

5

Page 6: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

8. John M. Pfiffer dan Robert V, Administrasi Negara adalah suatu proses

yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijaksanaan – kebijaksanaan

pemerintah, pengarahan kecakapan dan teknik – teknik yang tidak terhingga

jumlahnya, memberikan arah dan maksud terhadap usaha sejumlah orang.

9. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo mengatakan bahwa :

Administrasi Negara adalah fungsi bantuan penyelenggaraan dari pemerintah

artinya pemerintah (pejabat) tidak dapat menunaikan tugas – tugas kewajibannya

tanpa Administrasi Negara.

10. Menurut Utrecht dalam bukunya “Pengantar Hukum Administrasi Negara”

mengatakan bahwa : Administrasi Negara adalah gabungan jabatan (compleks

van kambten) “Apparaat” (alat) Administrasi yang dibawah pimpinan Pemerintah

(Presiden yang dibantu oleh Menteri) melakukan sebagian dari pekerjaan

Pemerintah (tugas pemerintah, overheidstak) fungsi administrasi yang tidak

ditugaskan kepada badan – badan pengadilan, badan legeslatif (pusat) dan

badan pemerintah (overheidsorganen) dari persekutuan – persekutuan hukum

(rechtsgemeenschappen) yang lebih rendah dari Negara (sebagai persekutuan

hukum tertinggi) yaitu badan – badan pemerintah (bestuurorganeen) dari

persekutuan hukum Daerah Swantatra I dan II dan Daerah istimewa, yang

masing – masing diberi kekuasaan untuk berdasarkan suatu delegasi dari

Pemerintah Pusat (Medebewind) memerintah sendiri daerahnya.

11. Menurut Dwight Waldo menyatakan bahwa administrasi Negara

mengandung dua pengertian yaitu :

a. Administrasi Negara yaitu organisasi dan manajemen dari manusia

dan benda guna mencapai tujuan – tujuan pemerintah.

b. Administrasi Negara yaitu suatu seni dari ilmu tentang manajemen

yang dipergunakan untuk mengatur urusan – urusan Negara.

Kalau definisi – definisi diatas dikaji secara seksama, dapat dikemukakan

beberapa pokok pikiran bahwa :

1. Administrasi Negara adalah merupakan proses kegiatan yang bersifat

penyelenggaraan.

2. Administrasi Negara disusun untuk mengatur kerja sama antar bangsa.

3. Administrasi Negara diselenggarakan oleh aparatur pemerintah dari suatu

Negara.

4. Administrasi Negara diselenggarakan untuk kepentingan umum.

6

Page 7: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

B. Pengertian Politik.

Politik sangat erat kaitannya dengan masalah kekuasaan, pengambilan

keputusan, kebijakan publik dan alokasi atau distribusi. Pemikiran mengenai politik di

dunia barat banyak dipengaruhi oleh Filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles

yang beranggapan bahwa politik sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat yang

terbaik. Usaha untuk mencapai masyarakat yang terbaik ini menyangkut bermacam

macam kegiatan yang diantaranya terdiri dari proses penentuan tujuan dari sistem serta

cara-cara melaksanakan tujuan itu. Berikut ini definisi politik menurut beberapa

pakar/ahli :

1. Johan Kaspar Bluntschli dalam buku The Teory of the State: “Ilmu Politik

adalah ilmu yang memerhatikan masalah kenegaraan, dengan memperjuangkan

pengertian dan pemahaman tentang negara dan keadaannya, sifat-sifat dasarnya,

dalam berbagai bentuk atau manifestasi pembangunannya.”

2. Roger F. Soltau dalam bukunya Introduction to Politics: “Ilmu Politik

mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan

melaksanakan tujuan itu; hubungan antara negara dengan warganegaranya serta

dengan negara-negara lain.”

3. J. Barents dalam bukunya Ilmu Politika: “Ilmu politik adalah ilmu yang

mempelajari kehidupan negara yang merupakan bagian dari kehidupan

masyarakat, ilmu politik mempelajari negara-negara itu dalam melaksanakan

tugas-tugasnya.”

4. Joyce Mitchel dalam bukunya Political Analysis and Public Policy: “Politik

adalah pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk

seluruh masyarakat.” (Politics is collective decision making or the making of public

policies for an entire society).

5. Harold D. Laswell dan A. Kaplan dalam buku Power Society: “Ilmu Politik

mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan”, dan dalam buku Who

gets What, When and How, Laswell menegaskan bahwa “Politik adalah masalah

siapa, mendapat apa, kapan dan bagaimana.”

6. W.A. Robson dalam buku The University Teaching of Social Sciences:

“Ilmu Politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, … yaitu sifat hakiki,

dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil. Fokus perhatian seorang

sarjana ilmu politik … tertuju pada perjuangan untuk mencapai atau

mempertahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan atau pengaruh atas

orang lain, atau menentang pelaksanaan kekuasaan itu.”

7

Page 8: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

7. Karl W. Duetch dalam buku Politics and Government: How People Decide

Their Fate: “Politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum.”

8. David Easton dalam buku The Political System: “Ilmu politik adalah studi

mengenai terbentuknya kebijakan umum.” Menurutnya “Kehidupan politik

mencakup bermacam-macam kegiatan yang memengaruhi kebijakan dari pihak

yang berwenang yang diterima oleh suatu masyarakat dan yang memengaruhi

cara untuk melaksanakan kebijakan itu. Kita berpartisipasi dalam kehidupan politik

jika aktivitas kita ada hubungannya dengan pembuatan dan pelaksanaan

kebijakan untuk suatu masyarakat.”

9. Ossip K. Flechtheim dalam buku Fundamentals of Political Science: “Ilmu

politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara

sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari

gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi, yang dapat memengaruhi negara.”

10. Deliar Noer dalam buku Pengantar ke Pemikiran Politik: “Ilmu Politik

memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau

masyarakat. Kehidupan seperti ini tidak terbatas pada bidang hukum semata-

mata, dan tidak pula pada negara yang tumbuhnya dalam sejarah hidup manusia

relatif baru. Di luar bidang hukum serta sebelum negara ada, masalah kekuasaan

itu pun telah pula ada. Hanya dalam zaman modern ini memanglah kekuasaan itu

berhubungan erat dengan negara.”

11. Kosasih Djahiri dalam buku Ilmu Politik dan Kenegaraan: “Ilmu politik

yang melihat kekuasaan sebagai inti dari politik melahirkan sejumlah teori

mengenai cara memperoleh dan melaksanakan kekuasaan. Sebenarnya setiap

individu tidak dapat lepas dari kekuasaan, sebab memengaruhi seseorang atau

sekelompok orang dapat menampilkan laku seperti yang diinginkan oleh seorang

atau pihak yang memengaruhi.”

12. Wirjono Projodikoro menyatakan bahwa “Sifat terpenting dari bidang

politik adalah penggunaan kekuasaan oleh suatu golongan anggota masyarakat

terhadap golongan lain. Dalam ilmu politik selalu ada kekuasaan atau kekuatan.”

13. Idrus Affandi mendefinisikan: “Ilmu politik ialah ilmu yang mempelajari

kumpulan manusia yang hidup teratur dan memiliki tujuan yang sama dalam

ikatan negara.”

8

Page 9: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

C. Hubungan administrasi negara dengan politik.

Apabila ditelaah lebih mendalam kedua definisi tersebut di atas, jelas sekali

antara administrasi negara dengan poltik memiliki keterkaaitan yang sangat erat yang

tidak dapat dipisahkan dari keduanya. Hal ini sesuai dengan salah satu pendapat bahwa

administrasi negara/publik adalah anak dari ilmu politik. Pendapat tersebut memandang

administrasi publik sebagai pelaksana bagi politik. Keduanya terangkai dalam jalinan

inter-koneksi. Satu kebijakan publik yang dirumuskan oleh politik, tidak akan sempurna,

kalau tidak memperoleh masukan dari administrasi. Bahkan, dapat dikatakan bahwa

hanya dengan masukan dari administrasi, politik dapat merumuskan kebijakan. Sebagai

contoh keputusan politik untuk menetapkan kenaikan gaji pegawai negeri, kebijakan

tersebut diambil setelah pemerintah atau penyelenggara administrasi menyajikan

berbagai pertimbangan dan data sebagai dasar pembuatan kebijakan.

D. Pengaruh Politik terhadap administrasi negara.

Politik dan administrasi negara sangatlah erat berkaitan, ini dibuktikan dengan

politik merupakan pangkal tolak administrasi negara dan administrasi negara adalah

merupakan kelanjutan dari proses politik. Menurut Woodrow Wilson (1974),

administrasi adalah kelanjutan dari sebuah kebijakan artinya administrasi berjalan ketika

sebuah kebijakan yang dihasilkan dari proses politik itu terjaga kestabilannya.

Mempelajari negara dan pemerintahannya berarti mempelajari kekuatan dan kekuasaan

dan hal tersebut merupakan salah satu dari tujuan atau orientasi dari kontestasi politik

yakni kekuasaan.

Ketika meninjau pengaruh politik terhadap administrasi negara, suatu hal yang

perlu untuk diperhatikan adalah sistem politik. Sistem politik adalah sistem pola

hubungan kekuasaan dalam pemerintahan dan hubungan kekuasaan pemerintah

dengan konstituennya (yakni rakyat). Sistem politik mencakup hubungan pengemban

kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Bagaimana pola hubungan pemerintah

dengan wakil-wakil rakyat diparlemen, bagaimana rakyat diorganisir untuk dapat

mengefektifkan kekuasaan (kepartaian).

Administrasi negara yang memberikan sebuah pelayanan yang prima kepada

publik itu dicapai ketika terjadinya kestabilan politik disuatu negara. Administrasi negara

yang dijalankan oleh para birokrat, sangatlah dipengaruhi ketika terjadinya gesekan-

gesekan kepentingan politis yang melingkupi pemerintahan yang secara tidak langsung

berimplikasi dengan stagnannya agenda formulasi kebijakan yang telah direncanakan.

Agenda kebijakan merupakan rumusan dari berbagai janji politik pasangan calon

presiden dan wakil presiden ketika kampanye sekaligus merupakan agregasi dari

9

Page 10: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

kepentingan elit partai pendukung mereka ketika kampanye dulu. ketika pemerintah

tidak mampu meredam berbagai pertentangan sekaligus tarik-menarik kepentingan

dalam agenda kebijakan yang telah disusunnya dan mengelaborasi berbagai perbedaan

tersebut menjadi suatu hal yang sinergis, maka akibatnya adalah terjadinya stagnasi

agenda kebijakan.

Sebuah misi guna menciptakan sebuah proses menuju sebuah good governance

yang mengikutsertakan peran partisipasi politik masyarakat secara aktif hanya tinggal

mimpi yang meninggalkan luka yang cukup dilematis.

Sejarah pengaruh sistem politik terhadap administrasi Negara

Sistem politik pemerintah era orde lama pra dekrit presiden, sangatlah tergantung

kepada dukungan parlemen karena sistem parlementer yang diusung pemerintah ketika

itu yang secara aklamasi menciptakan kekuatan parlemen yang sangat luas. Di

indonesia ketika itu seperti sekarang ini mengusung sistem multi partai sehingga tidak

ada satu partai-pun yang menjadi partai dominan atau mayoritas yang mampu

membentuk pemerintahan tanpa kerja sama atau koalisi dengan partai-partai lain.

Akibatnya pemerintah dalam pembentukan kabinet guna merealisasikan program kerja

pemerintah, selalu dilandasi dengan kerja sama atau koalisi dari beberapa partai yang

diikuti oleh pembagian “kue” yakni jatah kursi menteri-menteri yang akan memimpin

departemen.

Ketika partai telah memperoleh pembagian jatah kursi menteri, maka kemudian

yang terjadi adalah departemen-departemen tersebut seolah menjadi milik partai dan

jabatan-jabatan strategis dilingkungan departemen tersebut pastilah diisi oleh orang-

orang partai asal si menteri. Dalam keadaan yang demikian ekstrim, pengisian tersebut

kadang-kadang mengabaikan norma kepegawaian yang telah ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan yang ada. Akibat lanjutnya adalah staff kementrian

tersebut kurang mampu, penempatan pegawai tidak tepat sehingga administrasi negara

tidak berjalan dengan efektif.

Oleh karena kedudukan menteri sangatlah erat dengan konstelasi politik antar

partai pengusung kekuasaan dan juga bargaining politik antar elit partai, maka seorang

menteri bisa saja berhenti ketika partainya tidak mampu menempatkan dirinya sesuai

sebagaimana seharusnya dilingkaran kekuasaan. Untuk itulah, partai politk era orde

lama begitu menjadi “impotent” ketika melihat tampuk kekuasaan itu mengelilingi diri

seorang Soekarno. Untuk itu elit partai ketika itu apabila ingin “langgeng” kekuasaannya,

harus tetap selalu berada dilingkaran seputaran kekuasaan Soekarno walaupun itu

menanggalkan prinsip-prinsip kepartai-an itu sendiri.

10

Page 11: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

Pada aspek kelembagaan terjadi perkembangan yang paradoks. Oleh karena

administrasi negara ada dibawah pimpinan pejabat-pejabat partai politik yang

berorientasi kepada partai politik tertentu, maka sering terjadi pembentukan suatu

badan/lembaga tertentu baru atau unit-unit baru dalam suatu kementrian, Walaupun

secara terselubung dilatar belakangi kepentingan untuk menempatkan orang-orang

partai pada jabatan-jabatan dalam badan/lembaga yang baru terbentuk. Lambat laun

terciptanya struktur organisasi administrasi yang tidak efisien akibat adanya suatu

organisasi yang tidak jelas tugas dan fungsinya dan juga tumpang tindih arah kerja

ketika beberapa organisasi mempunyai tugas dan fungsi yang sama, birokrasi berlebih-

lebihan yang menghambat proses kerja dan abuse of power.

Ketika Era orde baru, mulailah diambil langkah-langkah guna membenahi sistem

administrasi di negara ini yakni salah satunya dengan jalan mengurangi pengaruh

pertai-partai politik (asas tunggal maupun fusi parpol) dan juga dalam jajaran kabinet

dibentuk porsi khusus guna membenahi aparatur negara (dalam hal ini birokratnya)

yaitu menteri negara pemberdayaan aparatur negara yang dilantik tanggal 10 juni 1968.

selain itu, diambil langkah-langkah positif pula yakni fungsionalisasi, restrukturisasi dan

penempatan yang proporsional. Birokratisasi yang sesuai dengan perkembangan

keadaan (kaidah max weber akan potensi hierarkis birokrasi tersebut untuk

mengefisienkan kerja organisasi) sehingga ada kejelasan organisasi maupun pola

kerjanya.

Disamping itu adanya perbaikan kompensasi pegawai mendapat perhatian

khusus dari pemerintah dengan memberi kenaikan gaji beberapa kali lipat. Guna

meningkatkan pelayanan publik, para aparatur negara yang memberikan pelayanan

tersebut juga haruslah makmur atau sejahtera hidupnya. Analisa pemerintah dengan

dinaikkannya tingkat kesejahteraan pegawai pemerintah, maka akan memperkecil

adanya kesempatan untuk melakukan tindak korupsi atau penyalahgunaan wewenang

akibat keterpurukkan taraf hidup ekonomi para aparat pemerintah. Pemerintah

merencanakan dengan sebuah kesinergisan dan keharmonisan antar pelaku maupun

objek kebijakan maka suatu pelayanan publik yang prima itu akan terealisasikan.

Namun ironisnya yang terjadi kemudian, terjadinya egaliterisme pemerintahan.

Pemerintah orde baru yang pada awalnya begitu eksoistik, lama kelamaan

memperlihatkan kerapuhan organisasinya. Sentralisasi yang berlebihan mengakibatkan

terpusatnya segala kebijakan tanpa mempertimbangkan aspek budaya lokal dalam

pemutusan kebijakannya. Pemerintah orde baru ketika itu melakukan “pukul rata” dalam

memutuskan undang-undang peraturan tanpa mengindahkan apakah daerah tersebut

sesuai dengan arah kebijakan tersebut karena perlu diperhatikan, indonesia adalah

11

Page 12: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

sebuah bangsa dan negara yang majemuk, daerah yang satu dengan yang lainnya itu

sangat berbeda baik dari segi kultur budaya maupun kemampuan ekonominya. Korupsi

yang terjadi akhirnya dilingkaran seputar kekuasaan, yang diakibatkan akumulasi kapital

yang berlebihan pada sebagian konglomerat yang awalnya diharapkan menjadi faktor

potensial penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Perlu diperhatikan,awalnya Soeharto

melihat dengan menumpukkan kapital di salah satu konglomerat maka efek

Feedbacknya akan terciptanya “rembesan ke bawah” -kalau merujuk Woodrow Wilson-

para konglomerat tersebut akhirnya akan membuka faktor produksi yakni perusahaan

yang pada akhirnya akan menyerap tenaga kerja dilingkungan perusahaan tersebut.

Selain itu, budaya militer pun mempengaruhi disfungsi birokrasi Politik militer yang tanpa

tanding (oposisi) mengakibatkan pemerintah kehilangan kontrol, pemerintah merasa

segala tindak lakunya tidak akan ada penghalangnya. Ini berakibat dengan

dekonsistensi organisasi, banyaknya para pejabat yang korup yang pada akhirnya

budaya korupsi pun tercipta dikarenakan tidak adanya pengetatan hukum ketika itu.

Arah dari pemerintah ketka itu ialah pembangunan ekonomi, sedangkan ironisnya

hukum yang seharusnya menjadi partner dari pelaksanaan kebijakan tersebut

diabaikan. Rentetan kerapuhan birorasi indonesia yang seharusnya berorientasi kepada

pelayanan publik, dikarenakan budaya matrealismenya berubah 1800 menjadi oriented

profit sehingga birokrasi menjadi dipersulit apabila bagi kaum subaltern yang tak

bermateri. Lambat laun hal inilah yang akhirnya menyebabkan tingkat birokrasi kita

semakin tidak tentu arahnya.

Birokrasi di Indonesia adalah sebuah system birokrasi 3 generasi perubahan

yakni warisan birokrasi zaman kolonial penjajahan (birokrasi warisan belanda), system

birokrasi warisan orde lama, dan terakhir system birokrasi warisan orde baru. Ketiga

system birokrasi tersebut kemudian saling bertransformasi menjadi budaya birokrasi

seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Budaya birokrasi yang paling kentara pengaruhnya yakni budaya birokrasi era

orde baru yang mengusung paradigma “birokrasi untuk dilayani”. Paradigma birokrasi

yang seharusnya melayani kepentingan publik ketika orde baru malah sebaliknya, publik

secara sukarela selalu saja harus menanggung kewajiban tanpa dibarengi akan haknya

sebagai warga negara. “Warga negara yang baik haruslah taat menaati segala

peraturan pemerintah”, itulah jargon yang selalu di dengung-dengungkan pemerintah

era orde baru. Masyarakat secara masif diharuskan membayar segala jenis pajak,

retribusi dan lainnya tanpa dibarengi peningkatan kualitas pelayanan yang prima bagi

mereka.

12

Page 13: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

Budaya birokrasi yang ingin dilayani secara tidak sadar malah membuat para

aparatur birokratnya membudayakan birokrasi yang omnipotent, yaitu budaya birokrasi

yang mandul.

Pengaruh politik terhadap administarsi negara dewasa ini

Dalam era desentralisasi maupun otonomi daerah seperti sekarang ini, tentulah sangat

lebih kompleks lagi apabila menelaah pengaruh politik terhadap administrasi kebijakan

di daerah yang antar daerah berbeda dalam variabel-variabel pengaruh yang

ditimbulkannya. Namun secara garis besar dapat ditarik benang merah dari pengaruh-

pengaruh aspek politis tersebut terhadap administrasi kebijakannya.

Seorang Jorge Lowell pernah berujar dalam bukunya “Reformation birokrasi in

globalitation era” (2001) bahwa kesalahan terbesar bagi sakitnya birokrasi adalah

kepada disfungsi systemnya. Ia berujar bahwa systemlah yang akan meregulasi para

aparatur birokrasi menjadi lebih efektif. Ia kembali berujar bahwa system mempunyai

variabel-variabel terluas bagi kepentingan sebuah keefektifan organisasi. Dalam ruang

lingkup system ia menambahkan, adanya banyak ekses-ekses yang sangat urgens

guna memulihkan suatu birokrasi yang sakit adalah dengan reformasi atau ruitalisasi

terhadap systemnya.

Ketika kita bandingkan dengan keadaan birokrasi di Indonesia jelas terdapat hal-

hal yang berbeda akan sebuah systemnya. Seorang Woodrow Wilson pernah berujar

akan keheranannya terhadap system birokrasi yang dipengaruhi akan system atau

konfigurasi politik. Ia menambahkan bahwa system politik yang termanifestasi lewat

pemilu mempunyai efek domino terbesar akan sakitnya birokrasi di Indonesia. Pada

dasarnya dari penjelasannya, ia berpendapat dosa terbesar bagi sakitnya birokrasi kita

ialah pada systemnya. Menurut ia “When the processing of politic is finish, the

birokration is begin”, artinya birokrasi itu di mulai ketika proses politik yakni pemilu itu

telah selesai birokrasi berjalan. Administrasi Negara adalah kelanjutan dari proses politik

namun bukan bagian dari proses politik praktis. Adanya birokrasi hanyalah sebatas

pelaksanaan administrasi proses politik, Artinya, administrasi Negara itu ada untuk

menciptakan ketertiban proses politik, namun tidak di infiltrasi oleh proses (hasil) politik.

Dalam proses politik di negara Indonesia, cenderung meninggalkan kuka-luka yang

cukup menyebabkan kita kembali sakit. Proses politik di Indonesia kadang tidak

terselesaikan setelah proses pemilu. Secara konkret kita melihat bahwa ada ekses-

ekses lain yang terjadi setelah pemilu. Perang kepentingan masih terjadi setelah pemilu

yang parahnya malah membuat para aparatur birokratnya menjadi kehilangan

kenetralitasannya padahal dalam aspek tata perilaku seorang birokrat ialah ia harus

netral atau sebagai stabilisator konflik. Contoh realnya ialah terjadi di Banten ketika ada

13

Page 14: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

mutasi besar-besaran terhadap beberapa pejabat eselon II yang pada akhirnya "non

job" yang menurut kebanyakan pengamat adalah merupakan implikasi semakin

dekatnya ajang pilkada di tahun 2006 ketika itu.

Dari contoh kasus diatas, dapat ditarik sebuah benang merahnya yaitu jalannya

sebuah administrasi kebijakan negara yang baik itu itu diawali dengan pra kondisi

kestabilan politik. Tanpa sebuah kestabilan politik tentu saja sebuah keniscayaan

administrasi negara yang handal, efisien dan menghasilkan output yang prima hanya

menjadi mimpi-mimpi belaka yang tak akan pernah usai. Politik dan administrasi adalah

dua rangkai mechanism yang seharusnya saling mendamaikan. Administrasi Negara

ada untuk mentertibkan proses politik, sedangkan hasil proses politik sudah seharusnya

mendewasakan aparatur birokrasi di negeri ini. Terdapat garis demarkasi yang jelas

antar keduanya, agar relasi pengaruh keduanya adalah positif bukan malah bersifat

korosif.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN.

A. Kesimpulan.

1. Politik merupakan dimensi penting dalam administrasi Negara. Politik dan

Administrasi Negara seumpama dua sisi dari keping mata uang. Politik perumus

strategi negara dan administrasi negara implementor strategi tersebut.  Politik

tanpa administrasi Negara hanya sekedar jargon dan janji-janji, sebaliknya

administrasi Negara tanpa politik seperti mobil yang berjalan tanpa arah tujuan.

Karena itu,  perlu dipahami apa pengertian dan fungsi politik dan administrasi

negara,  serta perdebatan   seputar hubungan administrasi negara dengan politik

yang telah menjadi isu klasik dalam ilmu administrasi negara.

2. Pengaruh politik terhadap administrasi negara telah berjalan cukup lama

sejak orde lama hingga orde reformasi sekarang ini sehingga menimbulkan

terjadinya dikotomi politik-administrasi negara, hal ini menunjukan tingkat

spesialisasi dan profesionalisasi para penyelenggaran negara tidak berpihak

kepada kepentingan publik, yang seharusnya menjadi tujuan pokok dalam setiap

penyelenggaraan sistem administrasi negara dan sistem politik di negara kita.

14

Page 15: Tugai 1 Makalah Tentang Hubungan Administrasi Negara Dengan Politik

B. Saran.

Munculnya dikotomi politik-administrasi merupakan adanya koreksi terhadap

buruknya pemerintahan, untuk itu agar tidak terjadi dikotomi politik-administrasi perlu

adanya pemahaman yang lebih mendalam tentang peranan masing-masing para

penyelenggara negara, baik yang menjalankan fungsi legistatif, eksekutif maupun

yudikatif.

DAFTAR PUSTAKA.

1. Ali Mufiz. Pengantar Ilmu administrasi negara. cetakan ke-1. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2011

2. Leo Agustino. 2006. Politik dan Kebijakan Publik. AIPI Bandung & KP2W Lemlit

3. Unpad- Jorge Lowell. 2001. Birokration Reform in globalitation era. Ford

Foundation

4. Pamudji. Ekologi Administrasi Negara, Bina Aksara.

5. Arief.smart.boy. Pengaruh sistem politik terhadap administrasi negara.

15