Tubes Haki
-
Upload
anggaina-elfandora -
Category
Documents
-
view
217 -
download
3
description
Transcript of Tubes Haki
![Page 1: Tubes Haki](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082815/563db974550346aa9a9d7dcc/html5/thumbnails/1.jpg)
1. Bagaimana kepuasan konsumen mempengaruhi kesetiaan konsumen (loyalty)
3 basic. Dari ketiga pokok di atas, dapat disimpulkan bahwa kegagalan sebuah customer
service akan berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalty konsumen.
Diagram
Dari segi customer service, Perusahaan kecil lebih berpotensi dalam mendapatkan hati
atau kepuasan pelanggan, dibanding dengan Perusahaan besar. WHY?
Karena setiap keluhan atau masalah dapat diselesaikan dengan memberi perhatian dan
respect yang berlebih. Hal ini dapat terjadi karena sedikitnya jumlah pekerja, sehingga
masing-masing dari mereka dapat diberikan wewenang untuk meng-handle konsumen.
Sedangkan pada perusahaan besar, wewenang tersebut hanya diberikan pada single
manager, yang tidak selalu dapat menanggapi konsumen.
Dalam suatu bisnis, perlu diadakannya evaluasi customer service. Tindakan ini dapat
dilakukan dengan banyak cara. Salah satu contohnya ialah sebuah motel yang
memberikan comment cards kepada para pelanggannya, untuk mengetahui masalah
customer service yang ada.
2. Karakteristik perilaku konsumen
Diagram
Decision Making Process (Proses Mengambil Keputusan Konsumen)
4 tahap pengambilan keputusan konsumen: Problem Recognition, Information Search and
Evaluation, Purchase Decision, dan Post-Purchase Evaluation.
Problem Recognition
Merupakan tahap yang terjadi ketika konsumen melihat adanya suatu kebutuhan dan
menjadi termotivasi untuk mengatasi problem tersebut. Problem recognition bisa
bersumber dari berbagai hal, seperti:
Out of stock, problem recognition yang terjadi ketika konsumen menggunakan
persediaan produk mereka yang ada dan harus memenuhi kembali stok mereka.
Dissatisfaction, problem recognition yang muncul akibat ketidakpuasan konsumen atas
produk yang digunakan.
Seorang pengusaha harus memahami problem recognition, agar dapat memutuskan
strategi marketing yang tepat untuk digunakan.
![Page 2: Tubes Haki](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082815/563db974550346aa9a9d7dcc/html5/thumbnails/2.jpg)
Information Search and Evaluation
Tahap ini terjadi ketika konsumen telah melihat adanya kebutuhan yang bisa dipenuhi
dengan membeli produk atau jasa, kemudian mereka mencari informasi yang diperlukan
untuk mengambil keputusan membeli produk tersebut.
Pada tahap information search terdapat dua cara untuk memperoleh informasi, yaitu
internal search dan external search. Internal search merupakan cara memperoleh
informasi dengan mengingat kembali pengalaman yang telah lalu saat menggunakan
suatu produk. Bila informasi yang didapat kurang memadai, maka konsumen bisa
mendapat informasi melalui external search.
Sumber-sumber External search:
Personal sources, misalnya teman, saudara, atau rekan kerja.
Marketer-controlled (commercial) sources, misalnya informasi dari iklan atau internet
Public sources, misalnya artikel dalam majalah atau koran serta laporan di televisi.
Personal experience, misalnya memegang, mempelajari, atau mencoba produk.
Setelah itu konsumen membandingkan beragam merek atau produk dan jasa yang mereka
anggap mampu mengatasi permasalahan konsumsi serta memuaskan kebutuhan mereka.
Disini akan terbentuk evaluative criteria.
Evaluative criteria merupakan dimensi atau atribut dari produk atau jasa yang digunakan
sebagai pembanding alternatif yang berbeda.
Seorang pengusaha sebaiknya mengetahui evaluative criteria yang bagaimana yang
digunakan konsumen dalam evoked set nya. The evoked set umumnya hanya sebuah
daftar semua brand yang telah dipilih oleh konsumen.
Purchase Decision
Setelah konsumen memutuskan pilihannya, mereka akan memutuskan bagaimana dan
dimana mereka akan membeli produk yang telah dipilih.
Tempat pembelian dapat berupa outlet atau store, atau melalui nonstore seperti
menggunakan katalog, chanel TV shopping, dan internet.
Seorang pengusaha sebaiknya mampu mengatur tempat pembeliannya semenarik
mungkin agar dapat menarik hati para konsumen.
Post-Purchase Evaluation
![Page 3: Tubes Haki](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082815/563db974550346aa9a9d7dcc/html5/thumbnails/3.jpg)
Pada tahap terakhir ini, konsumen membandingkan tingkat kepuasaan yang didapat saat
menggunakan suatu produk dengan ekspektasi sebelum menggunakan produk tersebut.
Diagram
Diagram lagi
Psychological factors
Ada 4 faktor: Needs, Perceptions, Motivations, dan Attitudes.
Needs
Tanpa Needs, tidak akan ada Perilaku Konsumen.
Dikategorikan menjadi: Physiological, Social, Psychological, dan Spiritual.
Pembelian yang berbeda dari suatu produk yang sama, dapat memuaskan atau memenuhi
berbagai kategori Needs.
Contoh, seseorang membeli makanan di restaurant untuk memenuhi kebutuhan social
atau psychologicalnya. Dia juga membeli makanan di supermarket untuk memenuhi
kebutuhan fisiknya. Dan juga membeli makanan di pasar untuk memenuhi kebutuhan
spiritualnya.
Perceptions
penerimaan atau tanggapan seseorang terhadap suatu situasi.
Motivations
suatu dorongan yang cukup kuat yang mendesak untuk mengarahkan seseorang agar
dapat memenuhi kepuasan terhadap kebutuhan.
Attitudes
penilaian kognitif yang baik atau tidak, perasaan emosional dan kecenderungan berbuat
selama waktu tertentu terhadap beberapa objek atau gagasan.
Sociological factors
Terdiri dari: Culture, Social Class, Reference Groups, dan Opinion Leaders.
4 faktor tersebut ditujukan untuk tingkat lingkup yang berbeda. Culture untuk lingkup
massa yang banyak, Social class dan Reference group untuk kelompok-kelompok kecil,
dan Opinion leader untuk individu.
Culture
Pola dan nilai dari suatu perilaku konsumen, yang menggolongkan para konsumen
tersebut menjadi grup-grup tertentu, di dalam pasar. Setiap kebudayaan mengandung sub
![Page 4: Tubes Haki](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082815/563db974550346aa9a9d7dcc/html5/thumbnails/4.jpg)
kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang
sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan
meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
Faktor ini sangat berpotensi karena pengaruhnya begitu melekat dalam masyarakat.
Namun, strategi marketing yang digunakan atas dasar Culture ini tidak akan bertahan
lama, karena suatu budaya akan berubah seiring berjalannya waktu.
Social Class
pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda
sehingga level prestise yang dimiliki pun berbeda pula.
Social class mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi marketing, karena gaya hidup
yang berbeda berkaitan dengan level prestise yang berbeda, dan produk tertentu sering
menjadi symbol dari gaya hidup kelas tertentu.
Status social Orang Tua belum tentu diturunkan pada anaknya.
Pekerjaan dapat merupakan faktor utama yang menentukan kelas social.
Reference Groups
kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan
perilaku seseorang.
Opinion Leaders
seorang individu yang berada di dalam kelompok, yang memberikan anjuran dan
pengalaman pribadi tentang produk mana yang sebaiknya dipilih.
3. Strategi produk
2 konsep strategi produk: Siklus Hidup Produk, dan Pengembangan produk.
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Mau pake Diagram?
suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk, sejak diperkenalkan ke pasar sampai
dengan ditarik dari pasar.
Siklus ini penting, sebab:
menentukan promotion, pricing, dan distribusi produk menurut posisi produk dalam
kurva sikus hidup produk.
Menekankan pentingnya rejuvenating atau peremajaan dari suatu produk, atau mengubah
penawaran yang berbeda dari suatu produk.
![Page 5: Tubes Haki](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082815/563db974550346aa9a9d7dcc/html5/thumbnails/5.jpg)
Pengembangan produk (Product Development)
Diagram
4 tahap pengembangan produk: Idea Accumulation, Business Analysis, Total Product
Development, dan Product Testing.
Idea Accumulation
Suatu produk diawali dengan sebuah ide. Sumber-sumber ide tersebut, antara lain
anggota perusahaan, produk pesaing, request dan saran dari konsumen, dan lain-lain.
Business Analysis
- Melakukan estimasi kemungkinan harga jual
- Melakukan estimasi volume harga penjualan
- Melakukan estimasi terhadap profitabilitas dan break event point (BEP)
Total Product Development
Menyusun perencanaan untuk branding, packaging, pricing, dan promotion.
Product Testing
Tes produk, seperti uji banting, dll. Dan juga pengetesan terhadap reaksi atau respon
pasar.
Pilihan dalam Strategi Produk
1. One Product/One Market
2. One Product/Multiple Markets
3. Modified Product/One Market
4. Modified Product/Multiple Markets
5. Multiple Products/One Market
6. Multiple Products/Multiple Markets
4. Komponen dari penawaran produk total
1. Branding
serangkaian langkah untuk membangun dan membesarkan brand/merek bisnis.
Secara umum, ada 5 aturan dalam branding:
a. Pilih nama merek yang mudah untuk diucapkan dan diingat
b. Pilihlah sebuah descriptive name
c. Pilih nama yang masih legal
d. Pilih nama yang mudah untuk dipromosikan
![Page 6: Tubes Haki](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082815/563db974550346aa9a9d7dcc/html5/thumbnails/6.jpg)
e. Pilih nama yang dapat digunakan di beberapa product line
2. Packaging
Seni dan teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim,
disimpan atau di-jajakan.
3. Labeling
sejumlah keterangan pada kemasan produk. Secara umum, label minimal harus berisi
nama atau merek produk, bahan baku, bahan tambahan komposisi, informasi gizi, tanggal
kedaluwarsa, isi produk, dan keterangan legalitas
4. Warranties
suatu perjanjian krontraktual (contractual agreement) yang mengharuskan produsen untuk
merektifikasi (memperbaiki atau mengganti) produk yang mengalami kerusakan selama
masa garansi.
Sebuah bisnis sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut dalam
menentukan garansi:
- Cost
- Service capability
- Competitive practice
- Customer perceptions
- Legal implication
5. Strategi produk dalam lingkup yang legal
Bagaimana peran pemerintahn dalam melindungi Konsumen, dan Aset yang tidak terlihat
(Intengible Assets)?
Perlindungan Konsumen
Melalui Labeling dan Product safety. Dalam fokusnya di product safety, pemerintah
mendirikan Product Safety Commission, untuk menentukan standar keamanan bagi
sebuah produk dan melarang produk yang dinilai sangat berpotensi bahaya.
Perlindungan Intangible Assets (Merk)
4 pokok utama dalam melindungi intangible assets: Trademark, Patents, Copyrights, dan
Trade Dress.
Trademark
![Page 7: Tubes Haki](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082815/563db974550346aa9a9d7dcc/html5/thumbnails/7.jpg)
kata, nama, simbol, atau perangkat yang digunakan dalam dunia perdagangan untuk
menunjukkan sumber dari barang tersebut dan membedakannya dari barang orang lain.
Sedangkan trademark yang digunakan untuk sebuah service dinamakan Service Mark.
Trademark bisa digunakan untuk melindungi agar orang lain tidak merek yang sama
dalam sebuah barang, tetapi tidak mencegah orang lain untuk membuat atau menjual
barang yang sama dengan merek yang jelas berbeda.
Patents
perlindungan untuk penemuan tertentu dan melindungi si penemu agar orang lain tidak
bisa membuat, menggunakan, menawarkan, atau menjual penemuan tersebut.
Ada 2 tipe patent: Utility Patents dan Design Patents.
Utility Patents: melindungi fungsi suatu produk. Masa garansi selama 20 tahun.
Design Patents: melindungi penampilan suatu produk. Masa garansi selama 14 tahun.
Copyrights
bentuk perlindungan bagi penulis/pengarang/pencipta atas karya originalnya, seperti
drama, literatur, musik, seni, dan berbagai karya intelektualnya, untuk memamerkannya,
memainkannya, menerbitkannya, ataupun menjualnya.
Trade Dress
sebuah tampilan unik dan berbeda yang dimiliki oleh suatu produk yang mana secara
legal dilindungi oleh hukum