Tuba Eustachius

9

Click here to load reader

description

ppttt

Transcript of Tuba Eustachius

Page 1: Tuba Eustachius

TUBA EUSTACHIUSM e r u p a k a n   s a l u r a n   y a n g   m e n g h u b u n g k a n cavum tympani dan nasofaring. Panjangnyak u r a n g l e b i h 3 7 - 4 0 m m . D a r i m u a r a t u b a p a d a cavum tympani menuju ke muara tuba di n a s o f a r i n g , t u b a   i n i   b e r j a l a n   k e   a r a h inferomedial sehingga ada perbedaan levelantara muara pada cavum tympani dan muarapada nasofaring (sekitar 15 mm).Anatomi tuba eustachius ini dibagi menjadi2 b a g i a n :pars  osseus dan pars cartilaginea .Pertemuan antara pars osseus dan parscartilaginea merupakan daerah yang palingsempit yang dinamakan isthmus.

Tuba Eustachius

Tuba eustachius disebut juga tuba auditory atau tuba faringotimpani. Bentuknya seperti

huruf S. Pada orang dewasa panjang tuba sekitar 36 mm berjalan ke bawah, depan dan

medial dari telinga tengah 13 dan pada anak dibawah 9 bulan adalah 17,5 mm1.

Tuba terdiri dari 2 bagian yaitu1 :

1. Bagian tulang terdapat pada bagian belakang dan pendek (1/3 bagian).

2. Bagian tulang rawan terdapat pada bagian depan dan panjang (2/3 bagian).

Otot yang berhubungan dengan tuba eustachius yaitu1,9 :

1. M. tensor veli palatini

2. M. elevator veli palatini

3. M. tensor timpani

4. M. salpingofaringeus

Fungsi tuba eustachius sebagai ventilasi telinga

Page 2: Tuba Eustachius

ANATOMI TELINGA TENGAH

Telinga tengah merupakan suatu ruang di tulang temporal yang terisi oleh

udara dan dilapisi oleh membran mukosa. Pada bagian lateral, telinga tengah

berbatasan dengan membran timpani, sedangkan pada bagian medial berbatasan

dengan dinding lateral telinga dalam. Teinga tengah terdiri dari dua bagian, yaitu

kavum timpani yang secara langsung berbatasan langsung dengan membran

timpani dan resessus epitimpanika pada bagian superior.

Telinga tengah terhubung dengan area mastoid pada bagian posterior dan

nasofaring melalui suatu kanal yang disebut tuba Eustachius (pharyngotympanic

Gambar 2.1. Anatomi Telinga Tengah

(sumber: Adaptasi dari Kaneshiro, N. K.,2010. Ear Infection – Acute Images: Ear anatomy. Adam,

Inc. Diunduh dari: http://www.healthline.com/images/adam/big/ 1092.jpg [Diakses 25 Maret

2011])

Universitas Universitas Sumatera Sumatera Utara Utaratube) pada bagian anterior. Kondisi ini memungkinkan transmisi getaran dari

membran timpani melalui telinga tengah hingga mencapai telinga dalam. Hal ini

dapat tercapai oleh adanya tulang-tulang yang dapat bergerak dan saling

terhubung sehingga menjembatani ruang di antara membran timpani dan telinga

tengah. Tulang-tulang ini disebut juga osikulus auditorius, terdiri dari malleus

(terhubung dengan membran timpani), incus (terhubung dengan malleus melalui

persendian sinovial), dan stapes (terhubung dengan incus melalui persendian

sinovial dan melekat pada bagian lateral telinga dalam pada jendela oval).

Osikulus auditorius tersebut berfungsi untuk mentransmisikan getaran suara yang

Page 3: Tuba Eustachius

dihantarkan dari membran timpani ke telinga dalam (Tortora dkk, 2009; Drake

dkk, 2010).

2.2 ANTRUM MASTOID & TUBA EUSTACHIUS

Ada beberapa daerah yang berdekatan dan secara langsung terhubung

dengan telinga tengah. Kedua daerah ini adalah antrum mastoid dan tuba

Eustachius. Berbeda dengan yang lain, kedua area ini tidak memiliki membran

pembatas sehingga langsung terhubung dengan telinga tengah.

Area mastoid yang berada di dekat telinga tengah adalah antrum mastoid

yang merupakan kavitas yang terisi dengan sel-sel mastoid yang berisi udara di

sepanjang pars mastoideus dari tulang temporal, termasuk bagian prossessus

mastoideus. Sesuai dengan yang disebutkan diatas, antrum mastoid berhubungan

dengan resessus epitimpanika pada bagian posterior melalui aditus. Antrum

mastoid juga berbatasan dengan fossa kranial media hanya oleh tegmen timpani.

Membran mukosa yang melapisi sel udara mastoid bersambungan dengan

membran mukosa yang melapisi telinga tengah. Oleh karena itu, otitis media

dapat dengan mudah menyebar ke area mastoid.

Seperti yang sudah disebutkan, tuba Eustachius (pharyngotympanic tube)

menghubungkan nasofaring dan telinga tengah serta menyetarakan tekanan pada

kedua sisi membran timpani. Muara tuba Eustachius yang terletak di telinga

tengah berada pada dinding anterior dan dari sini akan memanjang ke arah depan,

Universitas Universitas Sumatera Sumatera Utara UtaraGambar 2.2. Antrum Mastoid

(sumber: Adaptasi dari Drake, R. L., Vogl, A. W., Mitchell, A. W. M., 2010. Head and Neck. In :

Drake, R. L., Vogl, A. W., Mitchell, A. W. M. Gray’s Anatomy for Students International Edition.

Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier, 908.)

Page 4: Tuba Eustachius

medial, dan ke bawah hingga memasuki nasofaring. Tuba Eustachius terdiri dar i

dua bagian, yaitu :

1.bagian yang memiliki struktur tulang, terletak pada bagian sepertiga mendekati

telinga tengah

2.bagian yang memiliki struktur kartilaginosa, terletak pada bagian dua pertiga

yang mendekati nasofaring

Secara umum, tuba Eustachius cenderung selalu menutup. Dengan adanya

kontraksi dari m. tensor veli palatini, tuba Eustachius dapat terbuka pada saat

menelan, menguap, atau membuka rahang sehingga terjadi keseimbangan tekanan

atmosfer antara kedua ruang diantara membran timpani (Levine dkk, 1997).

Universitas Universitas Sumatera Sumatera Utara Utara

Gambar 2.3. Tuba Eustachius

(sumber: Adaptasi dari Drake, R. L., Vogl, A. W., Mitchell, A. W. M., 2010. Head and Neck. In :

Drake, R. L., Vogl, A. W., Mitchell, A. W. M. Gray’s Anatomy for Students International Edition.

Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier, 909.)

 Kelainan telinga tengah

Page 5: Tuba Eustachius

a. Gangguan fungsi tuba eustachius

Tuba eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah

dengan nasofaring.

Fungsi tuba adalah:

- Untuk ventilasi

- Drainase secret

- Menghalangi masuknya secret dari NF (nasofaring) ketelinga tengah.

Ventilasi berguna untuk menjaga agar tekanan udara dalam telinga tengah selalu

sama dengan tekanan udara luar.

Gangguan fungsi tuba dapat terjadi pada beberapa hal seperti:

o Tuba terbuka abnormal, pada penyakit-penyakit kronik seperti rhinitis antropi dan

faringitis.

o Myoklonus palatal

o Palatokisis

o Obstruksi tuba

b. Barotrauma (Aerotitis)

Adalah keadaan dimana terjadi perubahan tekanan yang tiba-tiba diluar telinga

tengah sewaktu di pesawat terbang atau menyelam, yang menyebabkan tuba gagal

untuk membuka.

c. Otitis media

Ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa tengah, tuba eustachius, antrum

mastoid dan sel-sel mastoid.

Otitis media akut

(OMA)

Otitis media

supuratif

Otitis media supuratif

Page 6: Tuba Eustachius

kronik (OMSK)

Otitis media

Otitis media serosa akut

(Barotrauma)

Otitis media

non supuratif

(Otitis media serosa) Otitismedia serosa kronik

(blue ear)

1. Otitis media akut (OMA)

ü Otitis media akut terjadi karena factor pertahanan tubuh terganggu.

ü Sumbatan tuba eustachius merupakan factor penyebab pertama dari otitis media.

ü Infeksi saluran napas atau juga factor pencetus terjadinya OMA.

ü Pada bayi terjadi OMA dipermudah oleh tuba eustachius lebih pendek, lebar dan

agak horizontal letaknya.

Gejala klinik OMA

o Keluhan utama:

a. Pada bayi: – Demam tinggi (39,50c)

- Anak gelisah

- Sukar tidur (tiba-tiba menjerit waktu tidur)

- Diare

- Kejang-kejang

b. Pada anak-anak: – Nyeri didalam telinga

- Demam

- Riwayat batuk pilek sebelumnya

c. Pada orang dewasa: Gangguan pendengaran (rasa penuh)

Page 7: Tuba Eustachius

Terapi:

· AB

· Analgetik

· Antipiretik

· Decongestan

Komplikasi:

· OMSK

· Meningitis

· Abses subperiostal