Tua(1)

44
Pendekatan Perilaku Konsumen Pendekatan perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu : a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang

description

sasasasa

Transcript of Tua(1)

Page 1: Tua(1)

Pendekatan Perilaku Konsumen

Pendekatan perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :

a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach

Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan

kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan

menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.

Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat

kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan

kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan

akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen

dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila

dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai

barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total

utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan

menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau

jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya

perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiAsumsi dari pendekatan ini

adalah

sebagai berikut:

1. Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya

dengan batasan pendapatannya.

2. Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan

marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi

secara terus menerus.

3. Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan

konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka

tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.

4. Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran

dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen

mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Page 2: Tua(1)

5. Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari

sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang

dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi

oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 . Xn dan sebaliknya.�b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach

Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk

diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang

diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam

teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkankombinasi 2

(dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari

pendekatan ini adalah:

1. Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya

dengan batasan pendapatannya.

2. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan

urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi

kegunaannya.

3. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai

uang untuk memenuhi kebutuhannya.

4. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus

berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk

memenuhi kebtuhan mereka.

5. Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih

disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya

6. Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai

daripada C, maka A lebih disukai daripada C

Page 3: Tua(1)

- Persaman dan perbedaan:

Persamaan Kardinal dan Ordinal:

Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen

dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan

konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)

- Perbedaan kardinal dan Odinal :

Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat

dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility

dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat

analisis yang dinamakan marginal utiliy (pendekatan marginal). Sedangkan analisis

ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

Konsep Elastisitas

Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan

perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar

kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Konsep elastisitas ini

digunakan untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan

mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting.

Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus

mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar

penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya

produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan

harga jual produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini

jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah

yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih

mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan

permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil

penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia

menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat

elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus

Page 4: Tua(1)

memperkirakan seberapa besar kepekaan

konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga

sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya. Besar kecilnya kepekaan

tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau indeks elastisitas.

4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dalam teori ekonomi mikro

1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)

2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)Elastisitas silang (Ec)

3. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)

KONSEP ELASTISITAS:

Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan

akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan

daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase

perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga

naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. Sedangkan tanda elastisitas selalu

negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa

elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan

lebih besar dari satu dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya

dapat dikatakan :

1. Tidak elastisitas (in elastic)

2. Unitari (unity) dan

3. Elastis (elastic)

Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :

Δ Q ΔP Δ Q P

Eh : atau Eh = X

Q P ΔP Q

Dimana :

Eh adalah elastisitas harga permintaan

Q adalah Jumlah barang yang diminta

P adalah harga barang tersebut

Page 5: Tua(1)

Δ adalah delta atau tanda perubahan.

Disamping tiga bentuk elastisitas harga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas

harga

permintaan, yaitu :

1. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang

paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari

jumlah barang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan

garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan

sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς)

pada

kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga

yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.

2. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan

tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang

terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal

dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah

nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi

jumlah permintaannya. Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut,

- Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan

harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap

penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah

kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya. Ada beberapa faktor yang

menentukan elastisitas harga permintaan :

1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar

2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut

3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen

4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan

harga/periode

Page 6: Tua(1)

waktu penggunaan barang tersebut.

5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar bilamana :

1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik

2. harga relatif tinggi

3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :

1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain

2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga

yang rendah.

3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang- barang substitusi yang baik, Dan

benda tersebut sangat dibutuhkan.

Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga

barang

tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan

komplementer dan juga pendapatan. Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/

reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut

dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand). Perubahan harga suatu

barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka

elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari

barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y Apabila hubungan

kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang

lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta

akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena. Apabila barang lain

tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif,

misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah

Page 7: Tua(1)

permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya. Bentuk umum dari Elastisitas silang

adalah :

ΔQx Py

Es = ——- x ——- > 0 Substitusi

Δ Px Qx

Δ Qy Px

Es = ——- x ——- < 0 Komplementer

Δ Py Qy

Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva

atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada

hubungan antara suatu barang dengan barang lain.

- Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)

Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan

berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan

tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan

ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta

dengan persentase perubahan pendapatan, dengan rumus.

Δ Q Δ Y Δ Q Y

Em = ——- : ——– atau

Em = ——– x ——–

Q Y ΔY Q

Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 %

jumlah barang yang diminta;

Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari

pendapatan terhadap barang.

Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan

bagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.

Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah

barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang

diminta sebut barang normal atau superior. Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut

Page 8: Tua(1)

berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas

terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior

atau giffen.

Teori Fungsi ProduksiPengertian Definisi Produksi

Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-

faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk

menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan

produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan

sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha

manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang

atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh produksi adalah menanam

padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan beras, dan menjual nasi

dan makanan. Contoh yang lebih modern adalah produksi pembuatan benang,

produksi pembuatan kain, produksi pembuatan baju, memperdagangkan baju,

produksi pembuatan kendaraan bermotor, dan produksi pembuatan computer dan

sebagainya. Tujuan produksi

Bedasarkan pada kepentingan produsen, tujuan produksi adalah untuk menghasilkan

barang yang dapat memberikan laba. Tujuan tersebut dapat tercapai, jika barang atau

jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat

dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah melayani kebutuhan masyarakat

atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat secara umum.

Fungsi Produksi/Persamaan Produksi

Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional

atau

saling memengaruhi, yaitu:

Page 9: Tua(1)

1. berapa output yang harus diproduksi, dan

2. berapa input yang akan dipergunakan.

Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau

sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output

sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak

bebas. Input produksi dikenal juga dengan faktor-faktor produksi, dan ouput produksi

dikenal juga dengan jumlah produksi. Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau

persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat

penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang

dipergunakan dalam produksi X , X2, X3, Xn, secara matematis dapat dituliskan�

sebagai berikut:

Q = f (X1, X2, X3, Xn)�Q = output

X = input

Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology

maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut:

Q = f (C, L, R, T)

Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan

f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional

C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan

L = Labour, tenaga kerja

R = Resources, sumber daya alam

T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi

atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari

produksi akan tergantung pada jenis/ macam dari input yang digunakan. Perubahan

yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output. Dalam

ilmu ekonomi, Teori produksi dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input

Variabel dan teori produksi dua input variable.

- Teori Produksi Dengan Satu Input

Page 10: Tua(1)

Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan

hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya

dapat ditulis sebagai berikut:

Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga

kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor

produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya

jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat

produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.

Teori Produksi Dengan Dua Input

Variabel

Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlahmodal

atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q = f(L, C)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan

merubah factor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua

alternative jika berkeinginan untukmenambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat

meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau

menambah tenaga kerja dan modal.

Daftar Pustaka:

1. Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,Ilmu Ekonomi Dalam PIPS, Edisi Kedua,� �

Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

2. Sukirno, S, 2011, Mikroekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo Persada, Edisi� �

Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.

Page 11: Tua(1)

Pengertian MonopoliMonopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas

penguasaan jasa tertentu oleh suatu pelaku usaha atau suatu kelompok usaha tertentu.

Istilah monopoli berasal dari bahasa yunani yakni monos polein yang berarti menjual�

sendiri.�CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI

1. Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan

2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.

3. Tidak terdapat kemumgkinan untuk masuk ke dalam industri

4. Dapat mempengaruhi penentuan harga .

5. Promosi iklan kurang diperlukan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI

1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak

dimiliki oleh perusahan lain.

2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (Economies

of scale) hingga ketingkat produksi yang sangat tinggi.

3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah

memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut. Hal-hal yang memungkinkan

timbulnya pasar monopoli adalah:

1. Produsen mempunyai hak paten untuk output yang dihasilkan eperti hak pengarang,

merk dagang, nama dagang

2. Produsen memiliki sumber daya yang penting dan merahasiakannya atau produsen

Page 12: Tua(1)

memiliki pengetahuan lain dari pada yang lain tentang teknis produksi

3. Pemberian izin khusus oleh pemerintah pada produsen tertentu untuk mengelola

suatu usaha tertentu pula.

4. Ukuran pasar begitu kecil untuk dilayani lebih dari 1 perusahaan yang

mengoperasikan skala perusahaan optimum.

5. Produsen memungkinkan untuk menetapkan kebijakasanaan pembatasan harga

(limit pricing policy)

Pengelompokan diperolehnya monopoli oleh suatu organisasi atau perusahaan

adalah:

1. Monopoli Menurut Kenyataan

Dalam hal ini perusahaan memperoleh monopoli karena untuk memproduksi suatu

barang tertentu diperlukan peralatan yang mahal, sehingga masuknya perusahaan lain

dihalangi oleh kebutuhan modal dan investasi yang sangat besar.

2. Monopoli Alamiah

Maksudnya adalah monopoli tercipta karena menguasai bahan dasar tertentu.

Mekanisme murni dalam pasar. Monopoli ini lahir secara wajar dan alamiah karena

kondisi objektif yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang menyebabkan perusahaan

ini unggul dalam pasar tanpa bisa ditandingi dan dikalahkan secara memadai oleh

perusahaan lain.

3. Monopoli Yuridis

Dalam hal ini tercipta karena adanya penetapan oleh pemerintah.

4. Monopoli Buatan

Monopoli tercipta karena memang sengaja dibuat menjadi monopoli seperti dalam

bentuk cartel, cocern maupun trust. Teori Monopoli menimbulkan 3 prakiraan yang

pokok :

1. Dalam industri dimana terdapat kekuatan monopoli, akan lebih sedikit sumber

produksi yang digunakan daripada yang digunakan dalam kondisi yang bersaing

2. Perusahaan yang memiliki kekuatan monopoli akan memperoleh laba yang

melebihi

Page 13: Tua(1)

biaya alternatifnya

3. Dengan demikian para pemiliknya akan menguasai bagian yang lebih besar dari

pendapatan nasional dibandingkan dengan yang akan diperoleh dalam kondisi yang

bersaing.

SEBAB-SEBAB TIMBULNYA MONOPOLI

1. Penguasaan bahan mentah yang potensial dan strategis.

2. Produsen memiliki tehnik produksi yang berbeda dengan yang lain (exclusive

knowledge).

3. Produsen memiliki hak penjualan tunggal (exclusive francise)

4. Produsen memiliki ijin khusus dari pemerintah untuk mengelola suatu usaha

tertentu.

5. Pasar yang sangat terbatas sehingga ukuran pasar tersebut terlalu kecil apabila

dikelola oleh lebih dari satu perusahaan.

6. Penguasaan masalah distribusi.

7. Investasi awal yang sangat besar.

8. Produsen menetapkan kebijakan limitasi harga (limit pricing

policy). Kebaikan dan Keburukan Pasar Monopoli

Kebaikan dalam pasar monopoli

Ø Biaya produksi lebih murah dari pada di firma pasar persaingan sempurna dan

produksi lebih besar.

Ø Mutu barang semakin meningkat dan harga barang semakin murah.

Ø Kesejahteraan masyarakat dapat di tingkatkan apabila monopoli dapat terus

menghasilkan barang yang lebih mura dan bermutu.

Keburukan dalam pasar monopoli

Ø Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan

sempurna.

Ø Barang yang di hasilkan tidak banyak mengalami perubahan.

Ø Kesejahteraan masyarakat lebih buruk.

Ketidak Efisienan Pasar Monopoli

Di dalam jangka panjang firma monopoli masih dapat memperoleh keuntungan yang

Page 14: Tua(1)

lebih besar dari keuntungan normal, dan dapat di capai pada saat harga masih lebih

besar dari ongkos marginal. Ini berarti pengguna sumber daya adalah lebih tidak

efisien

dalam monopoli. Penggunaan sumder daya yang tidak optimum ini menimbulkan dua

akibat yang tidak menguntungkan, yaitu:

1. Produksi dan penawaran barang adalah relatif sedikit dan ini meninggikan harga.

2. Ongkos produksi adalah lebih tinggi dari pada ongkos rata-rata optimum.

Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga adalah suatu cara yang di lakukan oleh seorang monopolis dalam

menjual barang yang sama dengan tingkat harga yang berbeda-beda, pada saat yang

sama kepada pembeli yang berbeda, dimana harga di bedakan bukan karna perbedaan

dalam biaya produksi. Syarat-syarat agar seseorang dapat melakukan Diskriminasi

Harga

1. Pasar benar-benar terpisah.

2. Monopolis harus dapat membagi pasar kedalam dua atau lebih kelompok

pembeli,yang masing- masing fungsi permintaannya memiliki elastisitas yang

berbeda-

beda.

3. Penjual harus mempunyai kemampuan untuk menaikan harga tanpa kehilangan

seluruh konsumen.

Macam-Macam Diskriminasi Harga

1. Diskriminasi Harga Derajat I terjadi, apabila monopolis dapat menjual produknya

pada konsumen pada tingkat harga maksimum sesuai dengan kesanggupan konsumen

untuk membayarnya.

2. Diskriminasi harga derajat II, Monopolis akan menetapkan harga yang berbeda

berdasarkan kelompok / sejumlah barang, tetapi apabila konsumen membeli lagi akan

Page 15: Tua(1)

di kenakan harga yang lebih murah.

3. Diskriminasi derajar III, Monopolis menetapkan harga yang berbeda untuk pasar

yang berbeda pada produk yang sama.

Contoh-contoh kebijakan Diskriminasi

Harga :

1. Kebijakan Diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah , misalnya:

perusahaan listrik negara menggunakan tarif yang berbeda untuk listrik yang dipakai

rumah tangga dan yang dipakai perusahaan.

2. Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional.

3. Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.

Untuk dapat menjalankan kegiatan diskriminasi harga, harus mewujudkan

hal-hal sebagai berikut :

1. Barang tidak dapat dipindahkan dari suatu pasar kepasar lain.

2. Barang yang diproduksi dapat di kedua-dua pasar yang berbeda.

3. Elastisitas permintaan di kedua pasar berbeda.

4. Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh.

5. Ciri pembeli disatu pasar berbeda dengan dipasar lainya.

Kekuasaan Monopoli yang diperoleh dari Peraturan Pemerintah Di dalan Undang-

Undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan- perusahaan terdapat

beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli,

yaitu :

1. Peraturan patent dan hak cipta ( copy right).

2. Hak usaha eksklusif ( exlusive franchise) yang diberikan kepada perusahaan jasa

umum. Contohnya : perusahaan air minum, perusahaan pembakit listrik dan angkutan

kereta api.

PENGARUH PENETAPAN HARGA PEMERINTAH PADA MONOPOLI

Karena besarnya kekuasaan pengaruh penguasa tunggal pada pasar,maka biasanya

pemerintah ikut campur tangan dalam sektor yang dikuasai oleh penguasa monopoli

Page 16: Tua(1)

tersebut. Caranya:

1. Mengusahakan sendiri usaha dibidang ini. Misalnya : Pos, Telepon, Listrik dan

sebagainya.

2. Pemerintah dapat membuat undang-undang untuk melarang kolusi (collusion) atau

persekongkolan diantara para pengusaha yang mempunyai akibat yang sama dengan

monopoli.

3. Pemerintah dapat menerapkan pajak progresif atas dasar besar kecilnya bagian

pasar yang dipunyai oleh suatu parusahaan.

4. Pemerintah dapat mengatur melalui penetapan harga maksimal (ceiling price)

Maksimalisasi Keuntungan dalam Monopoli

Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam

monopoli di gunakan dengan 2 cara, dengan menggunakan angka-

angka dan secara grafik. Syarat pemaksimuman keuntungan dalam monopoli adalah :

- Biaya total dan hasil penjualan total.

- Biaya marjinal dan hasil penjualan marginal.

Apabila harga barang menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi

semakin meningkat, maka :

Ø Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin

berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu tingkat

produksi

tertentu pertambahannya akan semakin negatif.

Ø Pada umumnya hasil penjualan marjinal nilainya adalah lebih rendah dari pada

harga. Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal =

harga.

Pertanyaan :

Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur biaya

produksi yang ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q 10Q 2 + Q 3 .�

Persamaan kurva

Page 17: Tua(1)

permintaan pasar terhadap produk (barang X) yang dihasilkan oleh perusahaan

monopoli tersebut adalah P = 500 10Q. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:�

Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli tersebut.

Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar tercapai

kondisi keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut diperoleh laba

maksimum/rugi minimum).

Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.

Jawaban :

Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli sama dengan persamaan

kurva permintaan pasar, yaitu: P = 500 10Q. Karena di pasar monopoli hanya ada�

satu perusahaan yang beroperasi. Harga dan jumlah barang pada kondisi

keseimbangan perusahaan monopoli tercapai pada saat

MR = MC.

MR = ∂TR/∂Q

TR = P x Q = (500 – 10Q)Q = 500Q

– 10Q 2

MR = ∂TR/∂Q = 500 – 20Q

TC = 250 + 200Q – 10Q 2 + Q3

MC = ∂TC/∂Q = 200 – 20Q + 3Q 2

500 – 20Q = 200 – 20Q + 3Q 2

3Q 2 = 300

Q 2 = 100

Q = ± 10

Jumlah barang yang dapat dipilih dari penyelesaian secara sistematis adalah Q = - 10

dan Q = 10. Jumlah barang yang tidak mungkin bernilai negative, maka jumlah

barang keseimbangan perusahaan monopoli adalah 10 unit. Harga keseimbangan

perusahaan monopoli dapat ditentukan dengan memasukkan jumlah barang (Q) ke

dalam persamaan permintaan perusahaan monopoli, yaitu:

P = 500 10Q�= 500 10(10)�

Page 18: Tua(1)

= 400

Menentukan keuntungan maksimum/ kerugian minimum.

π = TR – TC

TR = P x Q

= 400 (10)

= 4.000

TC = 250 + 200Q – 10 Q 2 + Q3

= 250 + 200(10) – 10(10) 2 + (10) 3

= 2.250

π = 4.000 – 2.250

= 1.750

Besarnya π adalah positif. Ini berarti perusahaan monopoli memperoleh keuntungan

maksimum pada produksi barang X sebanyak 10 unit dan harga barang X sebesar 400.