t:s;.; · pemasangan coulter terhadap kapasitas dan kualit4s kerja hewan. Penelitian ini oleb...
Transcript of t:s;.; · pemasangan coulter terhadap kapasitas dan kualit4s kerja hewan. Penelitian ini oleb...
LAPORA N
f=-kl t:s;.;
PENELITIAN
R~ f,~
PENGARUB PENGGUNAAN •coULTER• PADA KUALITAS
DAR ~PASITAS KERJA BAJAK BEWANI
Nomer 2/137 ·
PROYEK PfPT- UGM TAHUN 1984/198& NOMER KONTfAK 17/PLT. IV/TH. 1/UGM/84
TA~GAL 15 MEl 1984
DIAJUKAN OLEH.
BUDI RAHARDJO
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIA~ \JGM \.
KEPADA
LEMBAGA PENELITIJ\~ UNIVERSITAS GADJAii MAD~
YOGYAKARTA 1985
-"-----
__ ... 4
·······. .• . , '·
I 1
l 1
1
l I )
PRAKA1A.
tahun 1984/1985 dengan tujuart untuk mendapatkan.informa
si pengaru.h pemakian Coulter pl,lda bajak hewani atau
bajak yang dihela dengan tenaga ternak. lnformasi ya~g
didapatkan diharapkan dapatdigunakan untukmemperbaiki I I
bajak he••ni · teruta.aa dalam petancangannya. · Sejauh ini
pengolahan tanah di Indonesia y.ng dilakukanoleh keba-·
nyakan petani usih~enggunakan tenaga hewani, dengan
demitdan diharapkan setiap usaha untuk aeaperbaiki bajak
akan dapat menai.k.kan effieiensi lterja hewan yang sekali
gus dihatapkan dapa.~ au~ngurangi beaya pengo laban tanah;
Bajak .Yang digu.aakan 4alaa penelitian ini· ada.lah
bajak yang sama dengan bajak yaa$ banyak digu.nakan· eli·
daerah Yogyakarta. Pada penelitian ini dic()ba pengaruh
pemasangan coulter terhadap kapasitas dan kualit4s kerja
hewan. Penelitian ini oleb penulis dimak8udkan sebagai
bagian dalam rangka usaha pengembangan dan 1)4!rbaikan
bajak bewani.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan ter~a kasih ,
kepada :
1. Pimpinan Proyek PPT-UGM tahun 1984/1985 yang telah
membeayai penelitian ini..
. UN\'JERSITAS GADJAH MACA ·. · UPT · ·
pERPUSTAKAAN. .
. ·j
memberi . . . l.Jl.n
dan Alat Mesin Pertanian.
4. Karyawan di Jurusan Mekanisasi.Fakultas teknologi
Pertanian UGM yang telah ikut membantu melaksanakan
penelitian sampai selesai.
ini bermanfaat untuk pembangunan maupun perkembangan
ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 15 Maret 1985.
Proyek PPT-UGM t~ahun 1984/1985, . Kepala Sub Bagian Proyek No.Ol37.
iii
DAFTAR lSI
PRAKATA ...........•........................ · ... , . i
DAFTAR IS I ........•. ·..• . . . . . . . . . . . .• . . • . . . . . . . . . . . . 'l.l.
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . iii
DAFTAR GAMBAR ....................•........... · . . . . . i v
INT-I SAR-I . ·· .... _ .. -........ __ ....... -· ...... ·· ...... .- . . . . . v
Pengant.ar .. . _ .. __ ........... -.... ~. _._ .. _ ... ·._.- .. _ ..... . 1
A. Latar Belakang Masalah ......•........••. 1 . .
B. Tinj a uan Pus taka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
C. Hipotesa Penelitian ..................... 6
D. Rene ana Pene 1 i tian . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 6
II. C.ara Pen:-e_lit·ian- .... -_ ....... -.... _ ....... .' ..... --..... _. 8
A. Bahan dan Alat yang Digunakan .... · . . . . . . . 8
B~ Jalannya Penelitian . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . 14
C. CS. r:a·- Ana·l isis ..... -.............. J .......... - • 18
III. Hasil Penelitian dan Pembahasan ...•........ 21
A. Has·il Pen·e.-litian ... -....... _ ... _ ..... ~······ 21
B. Pem-bah.a-san •........•.... -......... -... _ .. .- ... _ 3-0
IV. Kes impulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
Daftar Pus.taka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . • . 38
Lampi ran . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . • . . . • . . . . • . . . . . . . 39.
!
•
iv
DAFTAR TABEL.
1. Tampil Kerja pembajakan dengan tenaga sapi.
2. Data.tanab tempat pembajakan.
3. Be ban bela pembajakan.
4. Lebar pemotongan pembajakan.
5. Dalam pemotongan pembajakan.
6. Kecepatan penghelaan · bajak.
7. Berat volume tanah setelab pembajakan.
8. Draft bela pembajakan.
9. Daya bela pembajakan.
10. Draft tanah pada kecep.atan 0.35 m/dt.
11. Perkiraan kecepatan dan kapasitas kerja pembajakan
dengan sapi.
DAFTAR GAMBAR
l. · Bajak untuk penelitian.
2. Bentuk Coulter untuk bajak hewani.
3. Bentuk rangka penghela bajak dengan traktor.
4. Kedudukan coulter terh*dap bajak.
5. · Pembandingan bentuk singkal bajak pabrik dan bajak
lokal.
v
INTlSARl
Pembajakan adalab sebagian dari kegiatan •
pengo laban
tanab yang merupakan awal dari usaba memproduksi basil
per tan ian yang cukup . panJang prosesnya dan besar
risikonya. Untuk memproduksi basil pertanian pemakaian
tenaga untuk pengolaban tanab mencapai sekitar 20-35%
dari seluruh tenaga yang terpakai dalamproses produksi.
Terdapat tiga faktor yang menentukan kapasitas dan
kualitas kerja pembajakan yaitu tanab, bajak dan cara
penggunaannya. Bajak sebagai faktor yang menentukan
adalab berupa rancangan bentuk b,ajak yang nteliputi
bentuk lengkung bajak, kedudukan pisau dan alat bantu
lainnya yang berupa coulter, jointer dan sebagainya.
Coulter ya.ng digunakan untuk penelitian ini berupa
dua macam. coulter yaitu coulter bilab dan coulter
cakram. Pembajakan dilakukan didua macam petak yaitu
petak tanpa adasisa tanaman dan petak yang terdapat
sisa tanaman (jerami) dan dengan menggunakan tiga ntac·am
bajak yaitu bajak tanpa coulter, bajak b.ercoulter bilab
I
dan bercoulter cakram. Dalatn pene1itian ini diukur beba.n
bela, lebar .dan dalant pemotongan, kecepatan kerja dan
berat volume ta.n.ah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan
coulter cakram dapat menaikkan kapasitas kerja baik pada
petak tanpa sisa tanaman maupun petak yang terdapat sisa
tanaman (jerami). Penggunaan coulter bilah hanya nampak
pengarubnya pada petak tanpa ada sisa tanaman.
. !
I. Pengantar.
A. Latar Belakang Masalah.
Bajak sebagai salah satu alat pengolah tanah sumber
daya penggeraknya dapat berupa tenaga ·. hewan (sapi,
kerbau) maupun tertag·a mekanis. · ( traktor), biarpun juga
dibeberapa tempat di Indonesia masih terdapat bajak
bertenaga insani (bowong = manusia yang dikerbaukan). Di
Indonesia bajak bertenaga mekanis masih sangat .· terbatas
penggunaannya,· baru berkembang di beberapa tempat antara
lain kabupaten Subang, Kerawang dan di Sulawesi Selatan.
Sedang ditempat lain tenaga penghela bajak masih berupa
tenaga hewan. Dis.amping itu dibeberapa tempat di Indone
sia tersedia tenag,a ternak yan.g cukup banyak tetapi
belum dimanfaatkan secara luas untuk membantu kegiatan
pertanian terutama d.alam pengadaan tenaga perta~ian.
Banyak didaerah pedalaman yang hanya memanfaatkan tenaga
hewan untuk pengolahan tanah dengan secara hewan berja
lan berputar putar diatas laban sehingga tanah menjadi
hembur' karenanya. Cara tersebut jelas sangat kurang
efektif dan efisien.
Sesuai dengan program pemerintah dalam us.aba pening
katan produksi pertanian d.iluar Jawa telah banyak dila
kukan perluasan dan pembukaan laban pertan.ian baru yang
berkaitan dengan pemindahan penduduk atau transmigrasi.
Selama Pelita Ill ditargetkan jumlah keluarga yang di-
2
transmigrasikan sebanyak 500.000 Kepala Keluarga dengan
masing masing keluarga akan mendapatkan laban pertanian
baru seluas 2 Ha atau berarti akan terbuka laban perta
nian baru seluas satu juta Ha. Rata rata setiap keluarga
tersedia 1.5 tenaga kerja dan ini berarti tenaga terse
dia belum mampu untuk mengerjakan selurub laban yang
disediakan. Kebutuban tenaga untuk dapat mengerjakan
luas laban 2 Ha yang optimal diperkirakan sebesar 4.5
tenaga kerja. Untuk mencukupi kekurangan tenaga tersebut
pemerintah telah meprogramkan untuk memberikan ternak
kerja kepada setiap transmigrasi yang umumnya berupa
seekor sapi. Seekor tenaga bewan dipe~kirakan setara
dengan 2.3 tenaga insani.
Pemakaian tenaga untuk pengolahan tanab mencapai
sekitar 20-35% dari seluruh tenaga yang terpakai untuk
memproduksi pangan. Sedangkan beaya pengolahan tanah
dapat mencapai 45-50% dari seluruh beaya tenaga kerja
yang terpakai atau mencapai 35-40% dari seluruh beaya
produksi diluar harga sewa tanah.
Berdasarkan hal tersebut diatas nampak bahwa sampa1.
masa mendatang tenaga hewan masih merupakan dan akan
merupakan tenaga suplesi untuk pertanian yang menentu
kan. Sehingga dengan demikian peran bajak untuk
laban tanah dimasa mendatang masih cukup besar.
pengo
Oleh
karena itu nampak bahwa usaba perbaikan ~an pengembangan
bajak hewani selain didapatkan keuntungan ekonomis · de
ngan berkurangnya beaya pengolahan tanah Juga dapat
3
membantu meningkatkan luas cakup kerja setiap tenaga
.petani dan hal ini dapat membantu penngkatan produksi
.pertanian.
B. Tinjauan Pustaka.
Pembajakan tanah adalah sebagian dari kegiatan pengo
laban tanah dan ini biasanya merupakan langkah pertama
dari pengolahan tanah yang kemudian · diikuti kegiatan
lainnya berupa penggaruan dan perataan tanah. Pengolahan
tanah merupakan persiapan tanah untuk penanaman dan
proses menjaga agar tanah t~tap remah serta bebas dari
tanaman pengganggu yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman utaman~a. Sasaran utama dari pengolahan tanah
dan yang merupakan tujuari dasar pengolahan tanah adalah:
1 . Menyiapkan tempat tumbuh tanama.n '·
2. Menekan petumbuhan tanaman pengganggu (gulma) yang
dapat menyaingi pertumbuhan tanaman pokoknya.
3. Memperbaiki kondisi pbisis tanah.
Kerja bajak adalah berupa memecah tanah dan kemudian
membaliknya yang kesemuanya dikerjakan bersama oleh
bag ian bagian bajak. Bajak yang telah berkembang
(termasuk bajak yang dijumpai di Yogyakarta) terdiri
dari · tiga bagian utama yaitu pisau potong (share),
tamping (landside) dan singkal (moldboard). Ketiga
·bagian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Fungsi
pisau potong adalah sebagai pemotong ta.nah pada bidang
datar sebelum diangkat dan dibalik oleh singkal. i I
I I
\
4
Sedangkan landsjde berfungsi sebagai penahan gay a
·'lateral (kesamping) sehingga jalan bajak mantap dan
stabil. Ketiga bagian bajak tersebut bersama sama
membentuk bidang permukaan bajak dan batasnya. Bidang
muka share (pisau potong) dan singkal keduanya bersama
membentuk bidang lengkung muka bajak, sedangkan landside
dan sisi mata p1sau membentuk bidang datar yang
merupakan batas bidang lengkung bajak.
Pada waktu bajak bergerak kedepan, sebagai akibat
dihela oleh ternak a tau traktor, pisau akan memo tong
tanah kemudian tanah diangkat dan meluncur melewati
singkal (bidang lengkung bajak). Selama tanah melewati
singkal karena lengkungnya singkal tanah akan retak dan
pecah. Dalam lintasan diatas singkal ini lapisan tanah
akan saling meluncur satu lapis dengan lapis lainnya,
karena adanya luncuran lapisan ini tanah akan pecah dan
manjadi remah dan selanjutnya pada saat tanah meninggal
kan singkal akan lebih hancur dan menjadi remah.
Bajak sebagai alat pertanian dapat dikatakan sebagai
suatu alat yang mandiri, artinya dapat melangsungkan
seluruh tugasnya tanpa alat bantu lainnya. Pemotongan
tanah dibagian bawah dilakukan oleh pisaunya, sedangkan
pemotongan tanah disisi kiri dilakukan oleh sisi kiri
singkal. Pada pemotongan bidang tegak ini tidak ber
langsung sepertinya mengiris dengan pisau, tetapi lebih
merupakan dikerok. Oleh karena itu biarpaun sabagai alat
mandiri bajak sering dilengkapi dengan alat bantu agar
5
dapat memotong tanah disisi tegak lebih baik yaitu digu
nakan pisau tegak (coulter).
Coulter (pisau tegak) dimaksudkan sebagai pemotong
bidang tegak sehingga diharapkan akan dihasilkan dinding
tanah yang rapi. Coulter juga dimaksudkan untuk ikut
memotong sisa tanaman yang t.ertinggal dilahan sehingga
tidak menggumpal di bajaknya yang akhirnya dapat mengu-
. rangi kapasitas kerja pembajakan. Secara garis besar
terdapat dua macam coulter yaitu coulter bilah dan
coulter cakram. Coulter bilah terdiri dari bermacam
bentuk antara lainberupa bilah lurus,. bilah lengkung,
sirip dan sebagainya. Sedangkan coulter cakram atau
disebut coulter gelinding (rolling coulter) berupa piri
ngan yang berputar~ pada poros datar. Sisi tajam piringan
dapat berupa tepi rata, bergelombang ataupun bergerigi.
Pengolaban tanah bertujuan untuk menciptakan kondisi
tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan
tanah yang baik akan menaikkan produksi tanaman dikare
nakan pertumbuhan akar yang baik dan juga pengerjaan
pengolahan tanahyang baik akan menurunkan beaya pengo
laban tanah. Akan tetapi untuk mengatakan pengolahan
tanah yang baik tidak mudah. Beberapa cara telah dikem
bangkan untuk menilai kondisi tanah basil pengolahan
tanah yang memadai untuk pertumbuhan tanaman, tetapi
usaha tersebut masih ber$ifat laboratoris dan tidak
sederhana penerapannya. Beberapa kriteria untuk menilai
pembajak yang baik adalah:
6
l. Tanah dikatakan terolah baik hila porositasnya
mencapai 65-70%.
2. Potongan tanah seragam.
3. Sisa tanaman tertutup tanah.
4. Tinggi tanah balikan seragam.
5. Lengkung bajak harus sepadan dengan kecepatan.
c. Hipotesa.
Penggunaan coulter akan mengurangi kebutuhan gaya
bela bajak yang berarti juga akan meningkatkan kapasitas
· ker ja hewan. Dis.amping i tu pemakaian · coulter akan mem
permudah proses pengangkatan dan pembalikan .tanah oleh
singkal (moldboard) sehingga dengan demikian akan mena
ikkan kualitas pengolahan tanah.
D. Rencana penelitian.
Penelitian akan dilakukan denga.n memodifikasi bajak
sehingga dapat dihela dengan traktor mini untuk memudah
kan pemasangan coulter. Un.tuk itu akan diamati tampil
kerja pembajakan dengan sapi dan nantinya akan digunakan
untuk menentukan kecepatan kerja bajak dengan traktor.
Coulter yang digunakan akan terdiri dari dua macam yaitu
coulter bilah tegak dan coulter cakram sehingga pemba
jakan akan. dilakukan tiga macamyaitu tanpa coulter,
dengan coulter bilah dan· coulter cakram. Pembajakan
dilakukan didua petak yaitu petak tanpa ada sisa tanaman
dan petak de.ngan sisa tanaman. Pengamatan akan meliputi
7
pengukuran beban hela, kecepatan pembajakan, lebar dan
dalam pemotongan tanah serta berat volume tanah. Disam
ping i~u akan diamati tampil kerja pembajakan dengan
melihat pemotongan tanah, pembali:kan dan penutupan ta
nah.
I ·1
8
II. Gara Peneli tian.
A. Bahan yang Digunakan.
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini secara
garis besar ·dapat dibedakan 3 macam yaitu: bajak sing
kal, coulter dan perangkai bajak.
1. Bajak singkal. hewani.
Bajak singkal yang digunakan adalah bajakyang banyak
digunakan di daerah Yogyakarta dan ini merupakan basil
karya pande bes i di B.endo Sleman. Bahan dasar untuk . '
pembuatan bajakadalah besi plat terutama untuk singkal,
pisau dan tampingnya, se.dangkan badan (bantal•n) bajak
dibuat dari kayu. Bajak yang dipakai memang dimaksudkan
untuk dihela dengan tenaga hewan oleh karena itu bantal
an dibuat dari kayu untuk menempatkan ,bantalan atau
batang penghubung dengan batang tarik rangkaian ternak.
Agar bajak yang digunakan untuk penelitian ini dapat
dipasang pada perangkai bajak yang dapat dihela dengan
traktor dibuatkan batang besi yang dipasang tegak ke
bantalan. Ujung atas batang hubung ini dibautkan ke
perangkai dan dapat diatur naik turun disesuaikan agar
rangkaian penghela menjadi datar (nampak datar). Gambar
dan perincian bajak tersebut dapat dilibat pada halaman
berikut ini.
2. Coulter.
Coulter dimaksudkan sebagai pis&;u pemotong tanah pada
bidang vertikal sebelum t.anah dipotong dan dibalik oleh
9
(tampak depan) (tampak samping)
Gambar l. Bajak Hewani; (a) pisau potong, (b) singkal, (c) tamping, (d) bantalan dan (e) batang hubung.
10
(a) (b)
Gambar 2. Coulter Bajak Hewani; ·(a) coulter bilah, (b) coulter cakram.
I .-!
11
singkal. Untuk itu coulter yang dipakai dalam penelitian
ini terdiri dari dua macam yaitu coulter bilah dan
coulter pi~ingAn (cakram). Coulter bilab dibuat di pande
besi pembuat bajak dan bentuknya seperti pisau yang agak
condong kebelakang. Coulter piringan yang digunakan
merupakan coulter untuk bajak singkal Sears keeil yang
ukurannya sesua1. untuk bajak bewani yang digunakan untuk
penelitian ini.
Coulter tersebut dipasang didepan bajak (dilibat dari
arab gerakan bajak) disisi kiri. Alat ini akan memotong
tanab disisi dalam (dibagian tanah yang belum terbajak).
Letak coulter terhadap bajak dapat diatur di. tempat
kedudukannya. Bilainana diinginkan kedalaman tertentu
dapat diatur dengan menggeser naik turun batang duduk
coulter. Untuk mengatur jarak longitudinal dengan bajak
batang duduk coulter.dapat digeser maju mundur, sedang
kan pengaturan kearab lateral diatur dengan secara meng
geser ke kanan atau kiri batang sambung dengan batang
duduk coulter. Gambar dan keterangan terperinci tentang
coulter dapat dilibat pada balaman 10.
3. Perangkai bajak.
Dalam penelitian ini bajak tidak akan dihela dengan
tEmaga sapi atau kerbau seperti lazimnya yang dijalankan
oleh petani, tetapi penghelaan dilakukan dengan traktor
agar mudah untuk mengukur beban bela dan pengaturan
coulternya. Untuk itu dibuatkan rengkaian tempat penghe~
laan baj•k ke traktor yang dil~ngkapi dengan alat ukur
(f)
(e) f I ,.. ,:
I I ;
0 0 0
(a) (c) I {d), (b)
Gambar 3. Alat rangkai bajak ke traktor; (a) titik gandeng ke traktor, (b) rangka duduk bajak, (c) pipa - silender, (d) geseran penghelaan, (e) kabel bungkus dan (f) timbangan p·egas.
...... N
13
beban bela. Rangkaian ini dimaksudkan sebagai tempat
menempelkan bajak yang sekaligus juga dibarapkan sebagai
tempat penempelan peralatan pertanian yang dikembangkan
untuk dibela bewan terutama selama pengujiannya.
Rangka tempat pa~ang bajak ini dibuat dari baban besi
batang, besi beton, besi siku dan pipa a1.r. Bagian
belakang rangka ini dibuat bebas bergerak kesegala arab
dilibat dari titik gandeng dengan traktor, dengan maksud
agar bajak dapat diatur sedemikiansebingga kedudukan
rangka ini mendatar terbadap arab gerak traktor. Dengan
mengatur kedudukan rangka yang mendatar diharapkan beban
terukur merupakan komponen beban pengbelaan yang searab
dengan sumbu longitudinal yaitu sumbu borisontal melalui
titik gandeng searab dengan arab gerak traktor. Komponen
longitudinal beban penghelaan ini merupakan beban yang
barus·dilawan oleh tanaga pengbela bajak baik itu berupa
ternak (sapi, kerbau) ataupun traktor.
Beban bela bajak akan diukur dengan timbangan pegas.
Berdasarkan sifat pegas sebagai alat ukur gaya dimana
besar gaya ditunjukkan dengan perubaban panjang, maka
untuk dapat menunjukkan beban pengbelaan bajak pada
rangka tempat )asang baruslah dapat meregang atau meman
jang. Untuk itu rangka gandeng dibuat terpisab menjadi
dua yaitu bagian yang digandengkan ke traktor dan bagian . .
rangka tempat duduk atau tempel bajak. Antara keduanya
disambung dengan secara silender dan plunyer (pipa dan
besi beton) yang dapat bergeser sepanjang sumbu p1.pa
14
atau besi.
besi diteruskan oleb kawat bungkus (kawat kopeling sepe
da motor) ketimbangan pegas. Geseran yang terjadi deng•n
sendirinya akan berbenti bilamana beban bela sudah men
capai kesetimbangan. Dari pembacaan timbangan pegas akan
diketabui beban bela yang terjadi pada bajak.
B. Jalannya Penelitian.
Percobaan direnca:nakan akan dilakukan dengan menggu
na kan traktor sebagai.pengbela bajak. Untuk itu sebe
lumnya dilakukan pengamatan pembajakan dengan tenaga
sapi yang akan diukur bebanhela, lebar potong, kedalam
pemotongan serta kecepatannya, dan kemudian dibitung
daya bela sap1. Kecepatan penghelaan oleb . sap1 dari
basil pertgamatan ini akan digunakan sebagai kecepatan
pengbelaan traktor.
Untuk mengetahui letak coulter yang . optimal yaitu
agar didapatkan beban pengbelaan yang. minimal dilakukan
dengan mecoba mengukur beban pengbelaan pada beberapa
kedudukan coulter. Mula mula dicoba dengan kedudukan
coulter sesuai dengan petunjuk yang diberikan untuk
bajak traktor, kemudian digeser kesamping, kearah gerak
bajak ataupun kearab dalam. Ternyata derigan alat ukur
yang ada perbeda~n beban bela yang terjadi lebib banyak
karena kondisi tanab yang tid'k merata (beteiogen}.
15
Dengan penalarah bahwa letak coulter tidak boleh keluar
kekanan melebihi sisi paling kiri singkal, tidak bisa
lebih dalam dari pada pis au potong bajak dan jauh
kedepan menjauhi singkal, maka dalam hal lnl letak
coulter diatur . ' dengan petunjuk ada untuk sesua1 yang
bajak traktor. Untuk_ coulter cakram kedudukan ini dili
. hat kedepan, kekiri dan keatas masing masing sebesar 0-5
em, l. 5-2.0 em dan 12-15 em, sedang untuk coulter bilah
masing masing sebesar 0-5 em, 1.5•2.0 em dan 5-8 em.
Tepi sisi kiri bajak singkal buatan. lokal (pande
besi) tidak serapi buatan pabrik. Pad a bajak buatan
pabrik titik yang paling menonjol kekiri ada lab ujung
depan kiri pisau potong bajak, sedang sisi kiri singkal
nya agak masuk kekanan, karena itu singkal pada bajak
buatan pabrik tidak ikut memotong. tanah tetapi hanya
mengangkat tanah yang telah dipotong oleh pisau. Pada
bajak . lokal yang te:r:jadi sebaliknya, ujung depan kiri
pisau potong bajak lebih masuk kekanan dibandingkan tepi
kiri singkal, akibatnya pemotongan lebih banyak dilaku
kan oleh s1s1 singkal. Berdasarkan keadaan ini kedudukan
coulter kearah samping dilihat dari sisi paling kiri
singkal. Untuk coulter piringan kedudukan terhadap bajak
dilihat dari tepi luar lingkaran terdekat dengan bajak,
sedangkan unt.uk coulter bilah kedudukan ini dil iha t dari
ujung bawahpisau.
Percobaan pembajakan dilakukan pada petak dengan dua
macam kondisi yaitu petak tanpa ada sisa tanaman
(a)' . I
- --.· (b)i
16
(2)
- . . •. .--P-'---------------------...L.-...&
~b)t {3)
Gambar ·4. Kedudukan coulter terhadap bajak; {1) dilihat dari depan, (2) dengan coulter bilah dilihat dari samping, (3) dengan coulter · cakratn dilihat dari samping, (a) jarak atas, (b) jarak depan dan (c) jarak samping.
17
. .
(jerami) dan petak y~ng terdapat jerami atau petak seha-
bis panen. Masing masing petak penelitian tersebut dise
but petak 1 dan petak 2. Sedangkan pembajakan dilakukan
dengan tiga cara yaitu pembajakan dengan bajak tanpa
coulter (BO), dengan bajak bercoulter bilah (Bl) dan
dengan bajak bercoul te·r cakram (B2). Dengan demikian
keseluruhannya diadakan pembajakan sebanyak 6 macam dan
setiap pembajakan dilakukan ulangan sebanyak 5 macam.
Pengukuran data dilakukan pada jalur pembajakan sepa
njang 10 meter lurus yang sebelumnya telah diberi tanda
petunjuk Om,· lm, Jm, 5m, 7m, 9m dan 10m. Tanda Om dan
10m digunakan untuk mengukur waktu tempuh pembajakan
atau waktu yang diperlukan oleh traktor untuk menempuh
jarak sepuluh meter. Sedangkan tanda lm, 3m, 5m, 7m dan
9m digunakan sebaga.i tanda untuk tempat pembacaan data
yang akan diukur. .Pengatnatan yang dilakukan ditempat
tetnpat . tersebut meliputi beban bela (kg), kadalaman
pemotongan bajak dan lebar pemotongan bajak. Sedangkan
untuk pengukuran berat volume diambil di dua tempat
yaitu pada tempat berjarak 3m dan 7m.
Pengamatan kualitas pembajakan selain diukur berda
sarkan berat volume tanah sehabis pembajakan juga dila
kukan pengamatan secara kualitatif yaitu berdasarkan
kerapian pemotongan dan pembalikan. Kerapian pemotongan
yang diatnati adalah ketapian pemotongan pada dinding
tegak di tanah yang masih asli (sebelah kiri jalur
potong). Sedangkan pembalikan·yang dimaksud adalah besar
18
sudut putaran tartah atau bagai~ana letak permukaan po
tong · tanah sebelah bawah setelah dibalikoleh singkal.
Semula untuk mertgamati pembalikan tanah ini akan diguna
kan kapur, tetapi ternyata tanpa kapurpun permukaan ·
potong tanah mudah dicirikan yaitu dengan adanya rumput
atau jerami.
·c. Cara Analisis.
Beban penghelaan yang terbaca dalam timbangan pegas
dibuat sedemikian sehingga merupakan beban penghelaan
longitudinal mendatar atau merupakan komponen beban
pembajakan yang kearah sumbu searah dengan gerakan peng
helanya (traktor atau sapi) dankarenanya merupakan gaya
yang harus dilawan oleh gerakan traktor atau hewan.
Beban ini dibagi dengan luas penampang potong akan meru
pakan draft pembajaka.n atau:
Draft, kg/cm2 = Beban, kg/(lebar x dalam potong, cm2)
Draft terhitung dengan p~rsamaan diatas dihasilkan
pada kecepatan yang berbeda maka untuk pembandingan akan
digunakan draft pada ·kecepatan nol atau kecepatan
tertentu yang sama, tetapi karena sulit untuk didapatkan
kecepatan yang betul betul sama maka draft .dikoreksi
berdasarkan persamaan:
19
. Fs = Fo + KS2
dimana Fs = draft pemba:jakan pada kecepatan S.
Fo = draft pembajakan pada kecepatan nol atau
statis.
K = konstanta tanah.
S = kecepataQ.hela bajak.
Persamaan draft diatas dicari dengan persamaan regres1
line~r dengan Fs sebagai variabel tak bebas dan S seba
gai variabel bebas.
Sedangkan daya untuk menghela bajak merupakan basil
kali beban bela dengan kecepatan jalan penghelaan dan
dengan gravitasi bumi 9.8 m/dt2atau:
Daya~ watt = Beban, kg x kecepatan, m/dt x 9.8 m/dt2
Kemudian dengan anggapan bahwa daya bela sap1 tetap
untuk kisaran kecepat~m yang kecil (0.2 - 0.5 m/dt)
dicari perkiraan kecepatan kerja hewan andaikan· hewan
menghela bajak dengan beban sesua1 yang terukur dengan
dihela oleh traktor, yaitu dihitung dengan persamaan:
Kecepatan, m/dt = Daya, watt/(Beban, kg x 9.8 m/dt2)
Dari kecepatan terhitung dengan persamaan diatas
dikalikan dengan lebar potong pembajakan akan dapat
dicari ka:pasitas kerja pembajakan qengan tenaga hewani:
20
Kapasitas kerja, m2/jam = Lebar, m x Kecepatan, m/jam.
Pengaruh penggunaan coulter terhadap dt:aft, daya dan
kapasitas dianalisa secara statistik dengart analisa
varian yang telah tersedia berupa paket program untuk
komputer Tandy 2000 Radio Shack. Untuk mencari draft
spesifik tanah pada kecepatan tertentu akan dianalisis
dengan regresi linear.
Kualitas kerja pembajakan sebagai akibat penggunaan
coulter secara kuantitatif dibandingkan berdasarkan
perubahan berat volume tanah sebelum dibajak dengan
berat volume tanah setelah dibajak. Disampirtg itu kuali
tas pembajakan dianalisa secara kualitatif berdasarkan
kenampakan yaitu kerapian pemotongan dan pembalikan
tanah.
21
III. Hasi1 Pene1itian dan Pembahasart.
A. Hasil Penelitian.
Pembajakan
dimaksudkan
dertgan tenag$ sa pi
sebagai
yang basilnya
akan digunakan dasar untuk
menentukan kecepatan jalan traktor dapat dilibat pada
tabel 1 yang meliputi hasil pengamatan beban bela, dalam
pemotongan, lebar pemotongan dan kecepatan pengbelaan.
Tabel 1. Tampil Kerja Pembajakan dengan Tenaga Sapi .
. ====.==~====================:;:=-==.====;============== Be saran diukur 1
Penguktiran 2 . 3 Rata-2
------------~------------------------------------
Be ban bela,kg 72.6 57.0 65.6· 65.0
Dalam potong, em 12.4 12.8 12.8 12.7
Lebar potong, em 23.0 22.2 23.6 22.9
Kecepatan, m/dt 0.315 0.371 0.377 0.354
Day a be1a, watt 22.4.1 207.4 242.7 224.7
---·-..,----~---------~-------~....----------------------------
Dari basil pengamatan pada tabel 1 diatas kemudian
dihitung daya yang tersedia pada sapi untuk menghela
bajak. Beradasarkan pada pengamatan dan perbitungan
diatas nainpak babwa kecepatan jalan sapi berkisar pada
0.3 - 0.4 m/dt. Sedangkan daya pengbelaan pada kecepatan
tersebut sebesar · sekitar .225 watt. Berdasarkan basil
22
perhitungan irti maka untuk selanjutnya penelitiart
dilakukan dengap menggunakan tenaga traktor yang
berjal~n dengan kecepatan sekitar 0.3 -0.4 m/dt.
Tabel 2. Struktur dan konsistensi T~nah Kalitirto.
Tekstur:
Pasir = 84.55%
Debu = 4. 76%
Lempung = 10.69%
Konsistensi:
Batas giliqg = 20.75%
Batas lekat = 22.68%
Batas cair = 22.31%
1$erat Volume = 1. 36 g/cm3
Berat Jen1s = 2.43 g/cm3
Kedudukan rangka diharapkan dalam posisi datar,
tetapi selama percobaan berlangsung posisi ini tidak
dapa.t tercapai yai tu ser1ng rangka serong kebawah
membetuk sudut dengan bidang datar. Dalam hal ini bila
terjadi . sudut maka beban bela dikoreksi dengan cosinus
. sudut y~ng terjadi. Hasil pengamatan lapang seluruhnya
· disajikan pada lampiran 1 sampai 25 yang meliputi basil
pengamatan beban pembajakan, dalam pemotongan, lebar
pemotongan, berat volume tanah setelah pembajakan dan
waktu tempuh pembajakan sepanjang lOmeter. Hasil pengu-
23
kuran struktur t~r1ah dan konsistensi tanah di Kalitirto,
Berbah, Sleman dapat dilihat pada tabel 2 b~rikut ini .
. Hasil rata rata pengama.tan dari satu jalur untuk
masing masing beban bela., dalampemotonga.n; lebar pemo
tongan dan kecepatan kerja disajikan pada ta.bel 3 sampai
dengan tabel 6. Sedangk~n rata rata berat volume tanah
setelab pembajakan dari satu jalur disajikan pada tabel
7. Dari tabel beban bela pembajakan diba~i dengan luas
potong pembajakan yaitu basil kali lebar dengan dalam
potong akan menghasilkan.beban spesifik atau draft pem
bajakan yanah. Hasil perhitungan draft pembajakan 1.01.
disajikan p~da tabe1 8. Sedangkan hail perhitungan daya
yang diperlukan untuk penghelaan bajak disajikan pada
tabel 9.
B. Pembahasan.
Hasil pen,gukuran Iebar potong.dan dalam potong terda
pat kisaran, hal ini bukan dikarenakan pengaruh penggu
naan coulter tetapi lebib ditentukan oleh ketrampilan
pengemudi· atau operator traktor penghela bajak dalam
menjalankan traktor selama pembajakan. Lebar pembajakan
sangat dipengaruhi oleb berapa lebar yang saling tumpang
tindih (overlap), makin besar overlapnya dengan sendiri
nya akan makin sempit lebar potongnya.
Dari basil pembacaan bela (tabel 3) dan bil.mana
diperhitungkan dengan kecepatan penghelaan yang berupa
daya heia (tabel 9) mett\,lnjukkan kis~ran yang cukup besar
24
Tahel 3. Behan Hela :Pembajakan.
==.===========::;======.===============-==~=========-==========
JENIS Behan, kg. PETAK ------------------------------------------
BAJAK 1 3 4 5. Rata-2
---------:...;.~_-_______ :_..,. ... _...;._~---------.;.;.----·----------~~---------B-0 73.2 67.2 73.2 69.8 65.0 69.7
1 B-1 69.8 60.0 56.4 66.4 66.0 63.7
B-2 62.4 60.0 57.6 60.0 60.0 60.0
-~-~----~----------~-----------~-~------------~-------~-
2
B--0
B-1
B--2
67.0
72.4
58.6
66.6
64.0
69.2
70.2
68.0
62.2
67.4 79.2
65.4
71.0
74.4
65.0
70.1
68.8
65.2
====================~======~============================
Keterangan : Petak 1 =·Tanpa jerami. Petak 2 = Dengan jeramL B-:-0 = Bajak tanpa coulter. B-1 = Bajak coulter hilah. B-2 = Bajak coulter piring (cakram).
25
Tabel 4. Leb~r Po tong Pembajakan.
===============~==========================~~===~========
JENIS Lebar, <;m. PETAK -------------------------------------------
BAJAK 1 2 3- 4 5 Rata-2
--------------------------------------------------------B-0 23.3 21.9 24.1 23.0 22.8 23.0
1 B-1 .24.8 21.6 22.2 22.8 23.5 23.0
B-2 22.5 22.5 22.4 24.0 22.8 22.8
--------------------------------------------------------
2
B-0
B-1
B-2
21.6
24.2
22.6
22.6
22.7
24.0
22.2
22.1
23.0
22.4
22.2
24.7
25.2
24.2
24.4
22.8
23.1
23.}
=================·======::t===;:::;.=======·======.======;===·====·== Keterangan : Petak 1 = 'l'anpa jerami.
Petak 2 = Dengan jerami. B-0 = Bajak tanpa coulter. B-1 = Bajak coulter bilah. B-2 = Bajak coulter pi ring (cakram).
26
Tabel 5. Dalam Potong Pembajakan.
===============·=·==·==·=======~=====-======·=====:;========::;=_·=
PETAK JENlS
BAJAK
Dalam, em. . - - ' ' ·- . '' . . ------------------------------------------.
. - . . ' .
1 2. 3 4 5 Rata-2 ' ' - .· . ' ' - ,' ' - . -. ' .
--------------------------------------------..----~~--------
1
B-0
B-1
B-2
12'. 6
12.9
13.2
12.8 13.0
13.2. 12.3
13.0 12.2
12.4
13;2
12.2
12.5
12.8
13.1
12.7
12.9
12.7
----~--------~---~-·-------------~-~--------------------
2
B-0
:S-1
B-2
13.0
12.8
12.3
12.4 13.4
12.4 12.9
13.2 12.3
13.2
12.4
13.0
13.2
13.1'
12.4 . . .
13.0
12.7
12.6
=====~~========~========~=====~==~===~===~=============~ Keterangan : Petak 1 = 'l'anpa jerami.
Petak 2 ~ Dengan jerami. B-0 = Bajak tanpa coulter. B-1·= BaJak coulter b~l~h. B-2 = BaJak coulter p1r1n~ (cakram).
27
Tabe1 6. Kecepatan Penghe1aan Pembajakan.
c========================================~==============
JENIS Kecepatan, m/dt. PETAK -------------~-----~--------~------~--~---
BAJAK 1 2 3 4 5 Rata-2
---------.---------------------·-.-..--~-~----.. ----.----------·-B-0 0.366 0.377 0.360 0.379 0.297 0.356
1 B-1 o.357 0.381 0.289 o.359 o~320 o.341
B-2 0.344 0.322 0.360 0.343 0.313 0.337
--------------------------------------------------------B-0 0.385 0.323 0.320 0.301 0.327 0.332
2 B-1 0.375 0.~01 0.390 0.322 0.356 0.349
B-2 0.336 0.385 0.381 0.367 0.373 0.368
======================================================== Keterangan : Petak 1 = Tanpa jerami.
Petak 2 = Dengan jerami. B-0 = Bajak tanpa coulter. B-1 = Bajak coulter bilah. B-2 = Bajak coulter piring (cakram).
28
Tabel 7. Berat Volume Tanah Setelah Pembajakan.
====-=;:===========·=·=====·======-===·========================
PETAK JENIS B. V., g/cml.
~----~-------~---~---~-~-~----~-~~--------BAJAK 1 2 3 4 5 _Rata-2
---------------~--.;_~--~-----.~--------._-------.~--~--~-..-----~---
B-0 1.193 1.182 1.222 1.229 1.222 1.210
I B-1 1.210 1.177 1.193 1.209 1.192 1.196
B-2 1.181 L 188 1.19-9 I. 228 1.184 1.196 ___________________ ., __________ ..., _____________ ._..__..,. _________ ..., __ _
B-0 1.179 1.173- 1.215 1.209 1.181 1.191
2 B-1 1.200 1.173 1.198 1.228 1.223 1.204
B-2 1.225 1.226 1.177 1.210 1.227 1.213
=========·========·====-~=======•===;:==#==·========.========-=====-= Keterarfgan : Petak 1 = Tanpa jerami.
Petak 2 =' Dengan jerami. B-0 = Bajak tanpa coulter. B-1 = Balak coulter bilah. B-2 = BaJak coulter piring (cakram).
'J ' .,
'
29
Tabel 8. Draft H~la J?embajakan~
======'====-==~==========-=============:==-======-=====·=======
JENIS Draft, kg/cm2. PETAK -----------.... --------.... ---------------~-------
BAJAK 1 2 3 4 5 Rafa-2 . . .
. . . -----------------------------------~--------~--------------
B-0 0.249 0.240 0.234 0.245 0.228 0.239
1 B-1 0.218 0.210 0.207 0.221 0.219 0.215
B-2 0.210 0.205 0.211 0.205 0.201 0.206
---~------~--~~---~-~~--~-------~-~--~----------~-------
B-0 0.239 0.238 0~236 0.228 0~238 0.236
2 B-1 0.234 0.227 0.239 0.238 0.235 0.234
B-2 0.211 0.218 0.220 0.221 0.215 0.217 ' . -·
=========~============================~=========•======= Keterangan : Petak 1 = Tanpa jeraoli.
Petak 2 = Dengart jerami. B-0 = Ba~ak tanpa cou~ ter. B-1 = Ba~ak coulter b1lah. B-2 = BaJak coulter piring (cakram).
30
.Tabel 9. Daya Hela Pemba.jakan~
====~·===============.==============·=·=====-===;:_==;::::====~=====
PETAK JENIS
BAJAK
Daya, watt .. . .
----------.~--------------,----~--~.,;;,;.--~--------~------
1 2 3 4 5 Rata-2
---------------------------------------------------~----' . . . - ' .
B-0 262.5 248.0 258.5 259.5 189.4 243.6
1 B-1 244.3 224.2 160.0 233.6 207.1 213.8
B-2 210.5 189.3 203.4 201.7 184.1 197.8
--------------------------------------------------------B-0 253.0 211.1 220.2 199.0 254.1 227.5
2 B-1 265.9 188.8 259.8 206.2 259.5 236.0
B-2 193.0 261.3 232~3 255.3 237.5 235.9
=======-===;::===========-=========-===============~===:::==~-== Keterangan : Petak 1 = Tanpa jerami.
'Petak. 2 = Dengan jerami. B-0 = BaJak tanpa coulter. B-1 = BaJak coulter bilah. B-2 = Bajak coulter piring (cakram).
31
yaitu 160- 265 watt. Pada penghelaandengan teriaga sapi
daya yang dihasilkan terbatas sehingga daya ter1litung
pada sapi mungkin su~ah merupakan daya yang maximal yang
ada untuk penghelaan bajak. Pada traktor daya tersedia
cukup besar { 6 kwatt) untuk penghelaan bajak hewani dan
juga pada traktor dilengkapi governor {pengatur katup
gas) sehingga bila terjadi penambahan beban dengan. sen
dirinya daya yang dibasilkan motor traktor akan bertam
bah besar. Oleh karena itu daya terhitung diatas akan
dibatasi dengan daya rata rata tersedia pada sapi dan
selanjutnya akan digunakan untuk mengoreksi kecepatan
penghelaan basil pengamatan dengan kecepatan andaikan
penghelaan bajak dengan tenaga sapi. Dengan menggunakan
kecepatan terko~eksi tersebut dikalikan dengan lebar
potong akan dapat dicari perkiraan kapasitas kerja pem- '
bajakan.
Draft spesifik pembajakan tanah pada tabel 8 adalah
merupakan draft tanah.yang terjadi pada mas1ng . mas1ng
kecepatan. Agar supaya draft tanah_yang terjadi pada
setiap penggunaan bajak tidak dipengaruhi oleh kecepatan
atau pengaruhnya sama maka dicari hub~ngan draf tanah
dengan kecepatan penghelaan yaitu dengan menggunakan
persamaan Fs=Fo+K*S2. Kemudian dari persamaan tersebut
dicari perkiraan draft tanah pada kecepatan tertentu.
Dari basil pengukuran tanpil kerja pembajakan den~~n
t~naga sapi diketahui bahwa kecepatan kerjanya rata rata
sekitar 0.35 m/dt, berdasarkan hal ini draft spesifik
. I
·32
tanah akan dihitung dengan menggunakan kecepatan terse
but.
Hasil perhitungan korelasi linear antara draft tanah
dengan kecepatan untuk setiap cara pembajakan dapat
dilihat pada tabe1 10. Da1am tabel tersebut disertakan
perkiraan draft tanah pada kecepatan 0.35 m/dt.
Tabel 10. Basil Korelasi Draft Tanah dan Perkiraan Draft Tanah Pada Kecepatan 0.35 m/dt.
=====·====-======·=====·======-=============·=========== Jenis
Petak Fo · Fs Koef Kore1asi Bajak
-----------------------·-------------------------------~
B-0 0. 203
1 B-1 0. 206
B-2 0.174
0.289
0.008
0.281
0.237
0.215
0.209
0. 76
0.31
0.87 _____ . ________ . .._ _____ ..,. ______________________ ..... _____________ _
B-0 0. 222 0.124 0.237 0.61
2 B-1 0.221 0.106 0.234 0.61
B-2 0.186 0.224 0.214 0. 74 . ,
----------------------------~---------------------
Berdasarkan basil perhitungan diatas yang
diperlihatkan pada tabel 10 terlihat bahwa pada petak
tanpa ada sisa· tanaman penggunaan coulter dapat
mengurangi draft spesifik tanah terutama dengan coulter
piringan. Sedangkan pada petak yang terdapat sisa tana
man pengurangan draft tanah hanya terjadi pada bajak
yang . menggunakan coulter cakram. Untuk bajak dengan
l i I
33
coulter bilah pada petak bersisa .tanaman pengaruhnya
tidak ada. Pen.ggunaan coulter cakram pada petak bersisa
tanaman berupa jerami dapat berfungsi sebagai pemotong
tanah dan pemoto·ng sis a tanaman sehingga mung kin ha 1 ini
yang menyebabkan draft tanahnya menjadi lebih kecil
dibandingkan lAiftftya. Sedanglcan peuggunaan coulttjr g~';n nampak bahwa coulter tersebut sering menyangkut sisa
tanaiJlan, mungkin hal ini terjadi karena pisau coulter
kurang tajam atau kurang memadai untuk memotong jerami.
Sehingga karenanya draft tanah dengan menggunakan
coulter bilah menjadi lebih tinggi, mungkin hal ini akan
lebih besar lagi naiknya draft ·tanah apabila sisa
tanaman lebih lebat dan lebih ulet.
Draft tanah basil perhitungan pada tabel 10 tersebut
ID.erupakan draft yang terjadi bila dilakukan dengan bajak
tersebut. Deng.an asumsi bahwa daya tersedia yang dapat
digunakan pada sapi tidak dipengaruhi oleh ecepatan
kerja maka dapat diperkirakan kecepatan kerjanya andai
kan menghela bajak tersebut. Dengan anggapan daya sapi
tersedia sebesar 225 watt secara aJeg dan dengan menggu
nakan persamaan daya beserta persamaan hubungan draft
dengan kecepatan dicari kecepatan yang mungkin terjadi
bila dihela dengan sapi. Kecep-atan dihitung berdasarkan
kecepatan rata rata setiap macam bajak dan petak, se
dangkan kapasitas dihitung berdasarkan lebar rata rata
·lebar potong pembajakan. Hasil perhitungan perkiraan
kecepatan dan kapasitas kerja disajikan pada tebel 11.
Tabel 11.
34
Perkiraan Kecepatan dan. :tc ... p~~""t ..... K ... rJa Pamb.ajakan Defigan Sapi.
·. -~-~·-·•==~~a===================== ======~=======-------- . . .
Petak
1
Jenis
B'""O
B-1
:B-2
Vs
0.372
Ks Vo
305.3 0.363
Ko
272.8
294.7
300.6 . ______ ...,_ .... .._ ... __ : _______ . ____ ... _________ ,.._ _____________ _
B-'0 0~329
z B-1 0.335
B-2 0.357
270.0
278.6
306.3
0.326
0.330
0.357
270.4
273.0
297.8
-------------------------------------~-----------Keterangan . v = Kecepatan, m/dt. .
K = Kapasitas, m2/jam. s = Pad a lebar dan dalam rata rata. 0 = Pada lebar 23 em dan dalam 13 em.
Kualitas pembajakart dilihat dari pembandingan berat
volume setelah pembajakan dan juga dengan berat volume
sebe1umnya nampak penggunaan coulter tidak ban yak
berbeda atau dapat dikatakan penggunaan coulter tidak
berpengaruh pada perubahan . berat volume. Nampaknya
.pemasangan coulter ·tidak. mempengaruhi tingkat pengadukan
tanah.
Salah satu .tujuan pemasangan coulter adalah untuk
membantu bajak dalam memotong·tanah pada bidang tegak.
35
Denga:n sendirinya kare.na ada alat bantu tersebut disam..:
ping akan mengurangi draft tanah, basil potong pada
bidang tegak akan menjadi lebih rapi. Hal demikian ini
nampak jelas pada sisi atas bidang potong tegak terse
but, tetapi hal ini tidak nampak serapi hasil pembajakan
dengan · bajak buatan pabrik (secara masinal) untuk trak
tor. Pada baja.k buatan pabrik dilihat dari sisi kiri,
titik paling kiri adalah ujung kiri pisau dengan demi
kian titik ini yang paling dekat kedudukannya dengan
coulter. Pa.da bajak hewanf karena buatan pande (dengan
sendirinya secara ma.n.ual) tampak bahwa ujung pisau ini
lebih masuk kedalam sehingga yang paling kiri kedudukan
nya. ada lab punggung singkal. Fungsi pisau potong dan
singkal pada bajak pabrik dengan adanya coulter adalah
untuk memotong tanah pada bidang datar selebar sampa1
coulter serta kemudian mengangkat dan membaliknya. Teta
pi pada bajak hewani karena pisau lebih masuk maka tidak
seluruhnya tanah terpotong pada bidang datar · akibatnya
disudut antara. bida.ng datar dan bidang tegak sering
terjadi tanah tertinggal atau tidak terpotong. Menggeser
coulter lebih kedalam akan menyebabka.n punggung singkal
lebih keluar dari pada coulternya, ·hal demikian jelas
tidak dihendaki. Berdasarkan hal nampaknya sebelum
usaha pengembanga.n bajak lebih lanjut perlu · diadakan
perbaikan rancangan bentuk singkal bajak dan kemudian
diadakan pembinaan pande pande besi pembuat bajak se
hingga demikian usa.ha perbaikan bajak hewani lebih akan
36
(l) (2)
Gambar 5. Pembandingan bentuk singkal bajak pabrik (1) dan bajak lokal (2).
37
ada manfaatnya. Pengembangan ini diantaranya meliputi
penyempurnaan bent,uk desig~ sing.kal (moldboard), tamping
(landside) dan mata pisaunya sendiri (share). Sedangkan
pembinaan pande terutama agar dapat atau mau merubah
bentuk bajak sehingga lebih rapi dan sesuai dengan
design yang telah dikembangkan tersebut.
38
IV. Kesimpulan.
Penggunaan coulter cakr.am dapat mengurangi draft
pembajakan t.anah baik pad a petak tanpa ada 8.18a tanaman
(Jerami) maupun pada petak yang trdapat 8i8a tanaman
(jerami). Sedangkan pengguna.an coulter bilah dapat
mengurangi·draft pembajakan tanah hanya pada petak tanpa
ada sisa tanaman, p.ada petak berjerami penggunaan
coulter bilah cenderung untuk menaikkan draft tanah.
Dengan anggapan daya tersedia sebesar 225 watt maka
nampak bahwa penggunaan coulter cakram dapat menaikkan . ' - .
kapasitas kerja pembajakan baik pada petak tanpa jerami
maupun pada petak berjerami. Sedangkan penggunaan
coulter bilah. kenaikan kapa8itas hanya terjadi pada
petak tanpa ada 8isa tanaman. Untuk pengembangan bajak
hewani masih perlu diadakan perbaikan p.ada bajaknya
sendiri terutama pada rancangan dan pembuatannya.
Daftar Pustaka.
1. , 1976: Agricultural Soil.Compaction, US Department of Agriculture, Washington.
2.
3.
Soil Dynamics iti Tillage and Traction, US P-epartment of Agriculture, Washington. ·
Me.chianic of Soil Tillage, ASAE, East Lansing, Michigan.
4. Bainer,_ Roy, 1979: Principles of Farm Machinery, WestPort, Connecticut.
5. Dexter, _1970
6. Dexter, 1976
Prediction of Soil Structure Produced by Tillage, Journal of Soil Science.
Internal Structure of Tilled Soil, Journal of Soil Science.
7. Budi Rahardjo, 1983: Penyem\>urnaan dan Pengembangan Bajak Hewan1., PPPT UGM, Yogyakarta.
8. Moens, Prof, Ir. , 1979: Sumber dan Kebutuhan Enersi, · IPB, Bogor.
9. _ Sinaga, R., dkk, 1981: Consequnces ofLand Preparation · Mechanization, Regional Seminar on Appropriate Mechanization for Rural Development, Jakarta.
10. Wander, Prof. , ·Ir. , 1979: Pengukuran Enersi, IPB, Bogor.
11. Bansal R K., 1982: Animal Drawn Multi-Purpose Tool Carriers, Agric. Mechanization Asia.
12. Bukhari, Sherudin, Dkk, 1982: Tillage Machines Combined with.Moldboard Plow, Agric. Mechanization in Asia.
13. Fisher, R C., 1982: A More Efficient Buffalo Plow Agric. Mechanization in Asia.
40
Lampiran 1. Hasil Pengamatan Beban Hela Pembajakan Dengan Bajak B0-1.
========·===-==·==·==============-=·-====·========= . Beban, kg.
Letak ---------------------------------1 2 3 4 5
-------------------------------------------1 lm. 72 64 72 73 66
2 3m 71 70 70 70 64
3 5m 74 66 77 67 62
4 7m 76 71 74 72 64
5 9m 73 65 73 67 69
Jumlah 366 336 366 349 325
Rata-2 73.2 67.2 73.2 69.8 65.0
=========================================== Keterangan: B0-1 = Bajak tanpa Coulter
di petak tanpa jerami.
Lampi ran
41
2. Hasil Pengamatan Lebar Potong Pembajakan Dengan Bajak B0-1.
=====================================~=====
Lebar, em. Letak
1 2 3 4 5
-------------------------------------------1
2
3
4
5
1m
3m
Sm
7m
9m
Jumlah
Rata ... 2
22.8
23.3
22.9
24.1
23.5
21.1
22.7
21.2
23.0
21.9
24.7
23.9
25.2
23.4
23.5
22.8 23.6
22.6 22.7
22.4 22.7
24.3 22.2
23.0 22.8
116.6 109.9 120.7 115.1 114.0
23.3 21.9 24.1 23.0 22.8
=========~================================= ~eterangan: B0-1 ... Bajak tanpa Coulter
di petak tanpa jerami.
I I I
Lamp iran
42
3. Hasil Pengamatan Dala.m Po tong Pembajakan Dengan .Bajak B0-1.
=======·==·=====-=====-=====·==============-===== Dalam, em.
Letak ---~ ... ----------..,;,.----------.. ------------1 2 3 4 5
--------------------------------------~----
1 1m 12.8 12.5 13.0 12.6 12.8
2 3m 12.5 12.8 13.0 12.2 12.8
3 5m 12.7 12.8 13.2 12.1 12.3
4 7m 12.6 13.0 13.0 12.6 ·12.6
5 9m 12.6 13.1 13.2 12.5 12.4
Jumlah 63.2 64.2 65.4 62.0 62.9
Rata-2 12.6 12.8 13.0 12.4 12.5
============·========-===============-====·==-== Ke.terangan: B0-1 = Bajak tanpa Coulter
di petak tanpa jerami.
Lamp iran
43
4. Hasil Pengamatan :Berat Volume Pembajakan Dengan Bajak B0-1.
==·==·===·==================·================== B. V. , g /cm3 .
LETAK ~--------------------------------1 2 3 4 5
---------------------~---------------------
1 3m 1.165 1.190 1.204 1. 228 1.241
2 7m 1.222 1.114 .. 1.241 ·~1 ll.204
Jumlah 2.387 2.364 2.445 2.459 2.445
Rata-2 1.19.3. 1.182 1.222 1.229 1.222
===~====~================================== Keterangan: :SO-l = Bajak tanpa Coulter
di petak tanpa jerami.
Lamp iran
.44
5. Hasil Pengamatan Beban Hela Pembajakan Dengan Bajak Bl-1.
=========================================== Beban, kg.
Letak . . ..
~--~------~-----------------~~---1 2 3 .4 5
-------------------------------------------1 lm 73 58 56 70 69
2 3m 65 57 56 58 66
3 5m 72 62 59 65 67
4 7m 74 62 55 66 69
5 9m 65 61 56 73 59
Jumlah 349 300 282 332 330
Rata-2 69.8 60.0 56.4 66.4 66.0
====--====-=============================·====== Keterangan: Bl-1 = Bajak dengan Coulter bilah . . di petak tanpa Jeraml.
45
Lampiran 6. Hasil Peng~matanLebar Potong Pembaj~kah Dengan Bajak B1-l. ·
===·==·=====:;::====•====;::======.=;:·===·===·======== Lebar, em.
Letak ---------------------------------1 2 3 4 5
-------------....------------~-.-------~----- ... _---.
1
2
.3
4
5
1m
3tn
5m
7m
9m
Jumlah
Rata-2
25.4 /
24.3
23.8
25.5
25.3
22.1
21.0
21.6
21.6
22.1
23.2
23.4
21.9
21.4
21.3
23.4 23.6
21.6 23.0
22.4 23.4
23.3 23.8
23.5 23.7
124.3 108.4 111.2 114.2 117.5
24.8 21.6 22.2 22.8 23.5
=========================================== Keterangan: Bl-1 = Bajak dengan Coulter bilah
di pe tak tanpa j erami.
46
Lampiran .7. Hasil l?engamatan Dalam Potong Pembajakan Dengan Bajak Bl-1.
===========================================
Letak · Dalam, em.
---------------------------------1 2 3 4 5
-------------------------------------------1 1m 13.3 13.0 12.4 13.3 12.9
2 3m 12.9 13.3 12.2 13.2 12.9
3 5m 13.1 13.1 12.5 13.4 12.8
4 7m 12.7 13 .. 3 12.1 12.8 12.9
5 9m 12.9 13.5 12.4 13.5 12.7
Jumlah 64.9 66.2 61.6 66.2 64.2
Rata-2 12.9 13.2 12.3 13.2 12.8
======-=====·===·====-=·=:===·=·============-==,==·==== Ke terangan: Bl-1 = Bajak dengan Coulter bilah
di petak tanpa jerami.
47
Lampi ran 8. Hasil Pengamatan Berat Volume Pemba j akan Dengan Ba j ak B 1-1 .
==~========~=============================~=
B • V. , g I cm3 . LETAK --------------~------~----------·
1 2 3 4 5 ___ .. ________________ ,.., ________ ~------------·------ ... --
1 3m
2 7m
Jumlah
Rata-2
1.198
1.222
2.420
1.210
1.159
1.194
2.353
1.177
1.204 1. 225 1.162
1.182 1.194 1.221
2.385 2. 419 2.383
1.193 1.209 1.192
=========================================== ·Keterangan: B1-1 = Bajak dengan Coulter bilah
di petak tanpa jerami.
Lampi ran
48
9. Hasil Pengamatan Beban Hela Pembajakan Dengan Bajak B2-l.
=======·=====·======-==-=~=-===========·====·=====
Beban, kg. Letak ---------------------------------
1 2 3 4 5
-------------------~--------------·--------
1 1m 63 58 58 60 60
2 3m 58 65 58 60 64
3 Sm 64 64 57 60 57
4 7m 64 56 57 58 59
5 9m 63 57 58 62 60
Jumlah 312 300 288 300 300
Rata-2 62.4 60.0 57. 6. 60.0 60.0
==========·=======-===============.====··===-==== Keterangan: B2-1 = Bajak dengan Coulter cakram
di petak tanpa Jerami.
. ' !
49
Lampiran 10. Hasil Pengamatan Lebar Po tong Pe111bajakan Dengan Bajak B2-l.
==·======-=========·====================-==·=·=== Lebar, em.
Letak ---------------------------------1 2 3 4 5
-----~---~-----------------------~---~-----
1 lm 22.5 22.2 22.7 24.4 22.4
2 3m 22.0 22.9 21.9 24.4 23.3
3 5m 22.6 22.6 21.9 24.0 23.1
4 7m 22.5 23.0 22.3 24.5 22.9
5 9m 23 .. 0 22.0 23.4 22.8 22.5
Jumlah 112.6 112.7 112.2 120.1 114.2
Rata-.2 22.5 22.5 22.4 24.0 22.8
==-;:.========·========-===,========·===·=-==.====·=== Keterangan: B2-l = Bajak dengan Coulter cakram
di petak t.anpa jerami.
. I ' I
50
Lampiran 11. Hasil Pengamatan Dalam Potong Pembajakan Dengan Bajak B2-l.
=====~======~==========================~===
Da1am, em. Letak -~-------------------------------
1 2 3 4 5
------~---~~--------~-------~--~---~--~----
1 lm 13.4 13.2 12.0 12.1 13.4
2 3m 13.0 13.2 12.4 12.6 12.9
3 5m 13.3 13.3 12.3 12.3 12.8
4 7m 13.4 12.9 12.4 12.1 13.3
5 9m 13.1 12.8 12.2 12.2 13.4
Jumlah 66.2 65.4 61.3 61.3 65.8
Rata-2 13.2 13.0 12.2 12.2 13.1
==========-=·=.==·====================·==·=====:·== Keterangan: B2-1 = Bajak dengan Coulter cakra.m
di petak tanpa jerami.
51
Lampiran 12. Hasil Pengamatan Berat Volume Pembajakan Dengan Bajak B2-l.
==-====·==-======-==:=====·===·====-======-==-===-===--= B . V . , g I cm3 .
LETAK -----------~---------------------1 2 3 4 s.
_,.. ___________ ,.. ___________________________________ _
1 3m 1.153 1.173 1.179 1.207 1.197
2 7m 1.209 1. 202 1. 219 1.249 1.172
Jumlah 2.362 2.375 2.398 2.456 2.369
Rata-2 1.181 1.188 1.199 1·.·2.28 1.184
======·=======,=========-==,=-=============·===-== Keterangan: B2.;..1 = Bajak dengan .Coulter cakram
di petak tanpa jerami.
. ' j
52
Lampiran 13. Hasil Pengamatan Beban Hela Pembajakan Dengan Bajak B0-2.
=============-=-=====·====-===:::===·==-========-=== Beban, kg.
Letak ____________________________ ._.. _________ _
1 2 3 4 5.
----------~~----------------------------~-~
1 1m 70 68 70 67 81
2 3m 68 67 65 73 77
3 Sm 64 62 76 69 79
4 7m 66 66 75 64 82
5 9m 67 70 65 64 77
Jumlah 335 333 351 337 396
Rata-2 67.0 66.6 70.2 67.4 79~2
=-=·=·===-======·====-==·====·===========~=======·=== Keterangan: B0-2 = Bajak tanpa Coulter
di petak berjerami.
53
Lampiran 14. Hasil Penga.matan Lebar Potong Pembajakan Dengan Bajak B0-2.
=~=====~=================================~=
Lebar, em .. , Letak . /
__ .. ,_, ______________________________ _ 1 2 3 4 5
·--------~---~------------------------------
1 lm 21.5 22.9 23.0 22.5 25.2
2 3m 22.1 '22.8 21.4 22.5 25.5
3 5m 21.4 22.4 22.2 23.2 24.0
4 7m 20.8 22.4 22.6 2c2. 0 25.4
5 9m 22.6 22.7 22.0 21.8 26.0
Jumlah 108.4 113.2 111.2 112.0 126.1
Rata-2 21.6 22.6 22.2 22.4 25.2
========-=-==·==:==--=========-==·=·=======·==·======= Keterangan: B0-2 ~ Baj ak tanpa Coulter
di petak berjerami.
54
Lampiran 15. Hasil Pengamatan Dalam Potong Pembajakan Dengan Bajak B0-2.
====-===·=====-=-=====·===-=====·==:==·=====-=====,=-=--= Dalam, em.
Letak ---------------------------------1 2 3 4
-------------------------------------------1 1m 13.1 12.3 13.6 13.2 13.1
2 3m 13.1 12.3 13.6 13.3 13.2
3 Sm 12.8 12.5 13.:6 13.4 13.4
4 7m 13.4 12.6 13.3 12 • .9 13.3
5 9m 12.9 12.6 13.2. 13.2 13.3
Jumlah 65.3 62.3 67.3 66.0 66.3
Rata-2 13.0 12.4 13.4 13.2 13.2
=======-==-==-===·==============-=·=-============= Keterangan: B0-2 = Bajak tanpa Coulter
di petak berjerami.
55
Lampiran 16. Hasil Pengamatan Berat Volume Pembajakan Dengan Bajak B0-2.
===-===-======-=======-=====-===·============·==== B • V • , g /cm3 .
LETAK _:_..,. ________ ..., __________________ .... ______ _
1 2 3 4. 5
-------------------------------------------1 3m 1.177 1.169 1.215 1.219 1.157
2 7m 1.181 1.176 1. 215 1.199 1.206
Jumlah 2.358 2.345 2.430 2.418 2.362
Rata-2 1.179 1.173 1. 215 1.209 1.181
===·=-==·=====-=·=-=-======·========··======·====-==-=== Reterangan: B0-2 = Bajak tanpa Coulter
di petak berjerami.
56
Lampiran 17. Hasil Pengamatan Beban Hela . Pembaja.kan Dengan Baj ak B1-2.
===========·======·====·=======·==·=.===========·=
Beban, kg. Letak ---------------------------------
1 2 4 5
-------------------------------------------1 1m 74 62 67 61 77
2 3m 69 71 66 67 78
3 Sm 73 65 68 65 67
4 7m 73. 63 68 66 76
5 9m 73 59 71 68 74
Jumlah 362 320 340 327 372
Rata-2 72.4 64.0 68.0 65.4 74.4
=========~=====~===~~===============~====== Keterangan: Bl-2 = Bajak dengan Coulter bilah
di petak berjerami.
. 57 .
Lampiran 18. H.asil Pengamatan Lebar Potong Pem.bajakan Dengan Bajak Bl-2.
===========·=====-===========·========·===-===== Lebar, em.
Letak ---------------------------------1 2 3 4 5
___________________ ..,. ___ ..,.. ______ .... _________________ _
1 lm 24.3 22.6 22.8 22.0 24.0
2 3m 24.6 23.2 22.1 23.2 23.2
3 5m 23.7 23.2 22.0 21.6 23.2
4 1m 23.8 22.5 21.0 21.4 25.5
5 9m 25.0 22.0 23.0 2.2.8 25.2
Jumlah 121.4 113.5 110.9 111.0 121.1
Rata-2 24.2 22.7 22.1 22.2 24.2
=·===·==-=======-========-==-·======-======-===·=·==== Keterangan: Bl-:-2 = Bajak dengan Coulter ·bilah
di petak berjerami.
•
58
Lampiran 19. Hasil Pengamatan Dalam Potong P,embajakan Dengan Bajak B1-2.
=-==-=-==·============-=·=-============-=====-====== Dalam, em.
Letak ------------------------------------1 2 3 4 5
--------------------------------------------------1 'lm 13.1 12.4 13.0 12.2 13.1
2 3m 12.'6 12.5 13.2 12.5 13.3
3 5m 12.8 12.6 13.2 12.4 13.0
4 1m ·12. 7 12.3 12.7 12.4 13.2
5 9m '12.8 12.4 12.8 12.7 13.3
Jumlah 64.0 62.2 64.9 62.2 65.9
Rata-2 12.8 12.4 12.9 12.4 13.1
=~====~=~=~===~==•========================= Keterangan:, Bl-2 = Bajak dengan Coulter bilah
di petak berjerami.
60
·Lampiran 21. Hasil Pengamatan Behan Hela Pembajakan Dengan Bajak B2-2.
===.====·======·=========·.==·======-====--=·======== Beban, kg.
Letak -------...--------:-_--------------------1 2 3 4 5
-----------~---------~------~----~--------~
1 lm 59 69 65 74 67
2 3m &6 69 65 72 62
3 5m 56 68 66 71 63
4 7m 55. 68 56 67 ·64
5 9m 57 72 59 71 69
Jumlah . 293 346 311 355 325
Rata-2 58.6 69.2 62.2 71.0 65.0
======-=======-====-==-==·===·==·==·=-===-===-=-==-===== Keterangan: B2.-2 = Bajak dengan Coulter cakram
di petak berjerami.
61
Lampi ran 2.2. Hasi1 Pengama tan 'Lebar Po tong Pembajakan Dengan Bajak B2-2.
====·=-=====·=====,============·=========·==-=-==== Lebar, em.
Letak --------------------------------------1 2 3 4 5 ____________ .,. ___________ ..., _______________________ _
1 1m 23.2 . 23.5 23.6 25.8 23.8
2 3m 23.5 23.6 23.7 24.2 24.6'
3 5m 23.1 24.5 23.1 25.7 24.8
4 7m 21.5 24.5' 21.7 23.7 24.5
5 9m 22.0 24.2 23.1 24.5 24.6
Jumlab 113.3 120.3 115.2 123.9 122.3
Rata-2 22.6 24.0 23.0 24.7 24.4
=====-===-=·===·=·=======-:======·=====-=====·======= Keterangan: B2-2 = Bajak dengan Coulter cakram
di petak berjerami.
62
Lampiran 23. Hasi1 Pengarnatan Dalam Potong Pembajakat1 Dengan Bajak B2-2.
==.=··===========:=·==-==·======-====-==-=-========-==-= · Da1am, em.
Letak _____ ..._;_., ___ ...... ..., _____________________ __
1 2 3 4 s-
-----~-------------------------------------
1 lm 12.6 13.4 12.1 13.0 12.7
2 3m 12.4 13~5 12.5 13.0 12.5
3 Sm 12.3 13.2 12.4 12.9 ·12. 3
4 7m 12.1 13.2 12.1 13.1 12.3
5 9m 12.4 13.0 12.4 13.1 12.6
Jum1ah 61.8 66.3 61.5 65.1 62.4
Rata-2 12.3 13.2 12.3 13.0 12.4
====-==-=====-=====-==-===:========-========:==-==-== Keterangan: B2-2 = Bajak dengan Coulter cakram
di petak berjerami.
63
Lampiran 24. Hasil Pengamatan Berat Volume Pembajakan Dengan Bajak B2-2.
=========================================== B . V . , g /cm3 .
LETAK . ---------------------------------4 5 1 2 3 _____________ ,... ___________ .. ______________________ _
1 3m 1.206 1. 210 1.195 1.212 1. 218
2 7m 1. 245 1.243 1.160 1.208 1. 236
Jumlah 2.450 2.452 2.355 2.421 2.455
Rata-2· 1.'225 . 1. 226 1.177 1. 210 . 1.227
======-======·=====-=====·=====-================ Keterangan:. B2-2 = Bajak dengan Goult~r cakram
di petak berjerami.
., ' I
··. ·'*'-'** <. l <
64 ·. . '
Lampiran 25. Waktu Tempuh Pembajakan 10 m.
=======·===.====.===:=·====·=======·=.========.=-===.========··===='=·= JENlS Waktu, detik. PETAK __ ..,._ .. _________________ ..,._...,. _________ .,.. _________ _
BAJAK 1 2 3 4 5 Rata-2. . .
______ ... ______ .._ _________________________ ...., ________________________ _
B-0 27.3 26.6 27.7 26.4 33.6 28.3
1 B-1 .2·8. o 26.2 34 .. 6 27.9 31.2 29 .. 6
B-2 29.1 31.1 27.7 29.1 31.9 29.8
----~------------~-----------------~-----~----~---------B-0 25 .. 9 30.9 31.2 33.2 30.5 30.4
2 B-1 26.7 33.2 25.7 31.1 28.1 28.9
B-2 29.8 26.0 26.2 27 .3. 26.8 27.2
====·=========·=======·=·============·== .. ==·===-====·==;::====·==·=== Keterangan : Pet.ak 1 = T~mpa j erami.
Petak 2 = Dengan jerami. B~o = Bajak tanpa coulter. B-1 = Ba~ak coulter b~l~h. B-2 = BaJak coulter p1r1ng {cakram).
I
··.·.~.··· .. ··.
· .• ~ .••... · .. . ;~·