Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

8
 Introduction Polietilen merupakan termoplastik yang paling umum dan digunakan dalam berbagai macam aplikasi. Polietilen dapat diproses kedalam berbagai macam produk konsumen menggunakan teknik proses seperti profil extrusion, film extrusion, injection molding, blow molding, rotomolding, dll. Aplikasi yang banyaksecaraberkelanjutanmendorongpermintaan thermoplastic ini. Ilmuwan dan insinyur juga secara terus menerus mengembangkan teknik  polimerisasi untuk mengembangkan property polimer, meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi biaya bahan. Polietilen diproduksi menggunakan etilen sebagai monomer. Etilen umumnya diproduksi dengan steam cracking pada turunan minyak bumi.Merupakan hal yang umum untuk menemukan petrokimia komplek ketika pemurnian, pemecahan dan penempatan  polimer ditaruh pada tempat yang sama. Ilustrasi ini menunjukkan dibutuhkannya biaya investasi yang tinggi untuk memproduksi polietilen walaupun produk untuk konsumen memiliki harga yang murah dantersedia dimana ± mana. Karenanya, mengembangkan teknik  produksi polimerdengan tujuan mengurangi biaya produksi masih terus diteliti, dibentuk, da n dikembangkan. Prinsip ± prinsipdasar Polietilen pertama yang dikomersialkan diproduksi dengan tekanan tinggi (3000 atm).Ini merupakan proses reaksi radikal bebas dimana memproduksi polietilen bermassa  jenis rendah dengan distribusi berat molekular yang terbatas. Tekanan pengoperasian yang tinggi membutuhkan investasi yang tinggi (peralatan menunjang tekanan tinggi) dan biaya operasi (tenaga untuk mengkompres reaktan kepengoperasian tekanan tinggi).Varian teknologi ini dimiliki oleh Exxon Mobil Chemical CO. dan Basell Polyolefins masih digunakan sampai sekarang dengan kapa sitas seluruh dunia leb ih dari 6 MMtpy. Tekno logi ini juga digunakan untuk memproduksi etilen vinil asetat.

Transcript of Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

Page 1: Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

8/3/2019 Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

http://slidepdf.com/reader/full/trk-gaul-jadi-bray-tgl-cover 1/8

 

Introduction

Polietilen merupakan termoplastik yang paling umum dan digunakan dalam berbagai

macam aplikasi. Polietilen dapat diproses kedalam berbagai macam produk konsumen

menggunakan teknik proses seperti profil extrusion, film extrusion, injection molding, blow

molding, rotomolding, dll. Aplikasi yang banyaksecaraberkelanjutanmendorongpermintaan

thermoplastic ini. Ilmuwan dan insinyur juga secara terus menerus mengembangkan teknik 

 polimerisasi untuk mengembangkan property polimer, meningkatkan kapasitas produksi dan

mengurangi biaya bahan.

Polietilen diproduksi menggunakan etilen sebagai monomer. Etilen umumnya

diproduksi dengan steam cracking pada turunan minyak bumi.Merupakan hal yang umum

untuk menemukan petrokimia komplek ketika pemurnian, pemecahan dan penempatan

  polimer ditaruh pada tempat yang sama. Ilustrasi ini menunjukkan dibutuhkannya biaya

investasi yang tinggi untuk memproduksi polietilen walaupun produk untuk konsumen

memiliki harga yang murah dantersedia dimana ± mana. Karenanya, mengembangkan teknik 

 produksi polimerdengan tujuan mengurangi biaya produksi masih terus diteliti, dibentuk, dan

dikembangkan.

Prinsip ± prinsipdasar

Polietilen pertama yang dikomersialkan diproduksi dengan tekanan tinggi (3000

atm).Ini merupakan proses reaksi radikal bebas dimana memproduksi polietilen bermassa

  jenis rendah dengan distribusi berat molekular yang terbatas. Tekanan pengoperasian yang

tinggi membutuhkan investasi yang tinggi (peralatan menunjang tekanan tinggi) dan biaya

operasi (tenaga untuk mengkompres reaktan kepengoperasian tekanan tinggi).Varian

teknologi ini dimiliki oleh Exxon Mobil Chemical CO. dan Basell Polyolefins masih

digunakan sampai sekarang dengan kapasitas seluruh dunia lebih dari 6 MMtpy. Teknologi

ini juga digunakan untuk memproduksi etilen vinil asetat.

Page 2: Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

8/3/2019 Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

http://slidepdf.com/reader/full/trk-gaul-jadi-bray-tgl-cover 2/8

Gambar1: LDPE/EVA process, ExxonMobil Chemical Co. Gambar 2: LDPE/EVA process,

ExxonMobil Chemical Co.

Pengembangan teknologi yang akan dating difokuskan pada pencapaian tekanan

 pengoperasian yang lebih rendah. Dengan pembentukan katalis untuk terjadinya koordinasi

 polimerisasi, slurry dan reactor fasa cair ditemukan. Reaktor ini beroperasi pada tekanan yang

lebih rendah dibandingkan dengan proses tekanan tinggi radikal bebas terdahulu. Fase slurrydengan reaktor loop dioperasikan pada tekanan 40 atm. Perkembangan untuk proses

  polimerisasi tekanan rendah juga memulai penggunaan komonomer seperti 1 butena dan

1 heksena untuk memproduksi linear massa jenis rendah polietilen dan massa jenis tinggi

 polietilen.

conventional

high press.

Process

high press.

 bulk process

solution

 polymn

slurry

 polymn

fase gas

 polymn

tipereaktor 

tubular or 

autoclave Autoclave CSTR 

loop atau

CSTR 

Fluidisasi

atau tangki

 pengaduk 

tekananreaktor(atm) 1200-3000 600-800 ~ 100 30-35 30-35

temp °C 130-350 200-300 140-200 85-110 80-100

  polymn. mech radikalbebas coordination coordination coordination coordination

loci of polymn

fase

monomer 

fase

monomer larutan solid solid

massajenis, g/cm3 0.910-0.930 0.910-0.955 0.910-0.970 0.930-0.970 0.910-0.970

Page 3: Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

8/3/2019 Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

http://slidepdf.com/reader/full/trk-gaul-jadi-bray-tgl-cover 3/8

melt index, g/10

min 0.10-100 0.80-100 0.50-105 <0.01-80 <0.01-200

Proses Pembentukan

Gas polimerisasi reaktor fluidized bed diketemukan padatahun 1950s. Tantangan

utama dari penemuan ini adalah kebutuhan untuk menghilangkan katalis setelah reaksi dan

membuat produk yang mudah diaturdan disimpan.Karakteristik istimewa dari fasa gas

  polimerisasi adalah system tidak melibatkan segala fasa liquid dalam zona

  polimerisasi.Polimerisasi terjadi pada pemisah antara katalis padat dan matriks polimer,

dimana membesar dengan monomer pada waktu polimerisasi.Fasa gas memainkan peranan

  penting dalam suplai monomer, mencampur partikel polimer dan menghilangkan panas

reaksi.

Dye (1962) menjelaskan salah satu reaktor awal sebagai konsentrik seksi superimpos

vertikal. Partikel polimer hilang melalui extruder, dimana dihubungkan dengan bagian bawah

reaktor. Reaktor dioperasikan pada tekanan 30 atm dan 1000C. Goins (1960) membawa

keluar etilen kopolimerisasi pada reaktor fluidized bed aliran counter current gas inert

diluent. Pada proses ini, partikel polimer dilewatkan ke bawah reaktor dan monomer 

tercampur dengan gas diluent dilewati aliran berlawanan melalui rangkaian seri pada zona

reaksi vertikal fluidized bed. Zona reaksi dapat dikontrol secara bebas dengan mengambil gas

dari zona reaksi terakhir, didinginkan, dan porsi daur ulang pada beberapa gas pada masing ± 

masing zona reaksi. Kedua paten dimiliki oleh perusahaan petroleum tetapi tidak pernah

dipakai secara komersial. Namun, mereka membentuk ide dasar tentang bagaimana proses

reaksi fluidized bed akan menjadi dan proses komersialisasi berikutnya akan mirip dengan

 penemuan awalnya.

Teknologi fluidized bed gas yang lain dikembangkan oleh Naphatachimie dimana

monomer, katalis dan hidrogen diaktivasikan pertama pada fasa heptan menggunakan bejana

  pengaduk mekanik. Katalis padat aktif atau prepolymer dituangkan dan kemudian

diumpankan ke reaktor fluidized bed namun katalis padat dalam kasus proses UNIPOL.

Page 4: Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

8/3/2019 Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

http://slidepdf.com/reader/full/trk-gaul-jadi-bray-tgl-cover 4/8

Perbedaan utama dimasukkan pada rancangan BP terakhir sampai pembentukan katalis

metallocene.

Pembahasan

Rancangan pertama mengadopsi pendingin sebelum konfigurasi kompresor. Ini untuk 

mendinginkan campuran gas reaksi dan karena itu, mengurangi tenaga kompresi dibutuhkan.

Reaktor terbaru mengadopsi pendingin setelah urutan kompressor. Fouling pada pendingin

menjadi kriteria untuk mematikan alat. Karena itu perancangan ulang menghasilkan waktu

  perbaikan lebih lama antara pembersihan pendingin. Menaruh pendingin di bawah

kompressor juga membuat komonomer untuk mengkondensasi sebagian pada pendingin.

Fenomena kondensasi mengambil sejumlah panas dari sistem dan memungkinkan laju

  produksi lebih tinggi. Siklon yang ditunjukkan dalam kedua diagram alir sederhana

mempunyai fungsi untuk menghilangkan sisa polimer dan mengurangi fouling pada

  pendingin atau pisau kompresor. Peralatan ini merupakan tambahan dan dihilangkan pada

  pembuatan reaktor yang baru dalam dekade terakhir. Reaktor fluidized bed dalam proses

UNIPOL meliputi zona reaksi dan zona pelepasan. Zona reaksi memiliki rasio ketinggian ke

diameter 6-7.5. Zona pelepasan memiliki rasio diameter ke ketinggian 1-2. Untuk merawat

fluidized bed yang layak, aliran superficial melewati bed sekitar 2-6 kali laju alir minimum

fluidisasi. Merupakan hal penting bed selalu mengandung partikel polimer untuk mencegah

formasi hot spot dan untuk mengikat dan mendistribusikan katalis bubuk. Pada penyalaan,

zona reaksi diisi dengan partikel polimer sebelum aliran gas dialirkan. Monomer (gas etilen)

diumpankan ke masukkan kompressor, dimana -olefin comonomer ditambahkan pada

masukkan reaktor. Katalis disimpan dalam umpan katalis didalam jaket nitrogen. Katalis

dimasukkan ke bed pada laju kesetimbangan ke laju konsumsi pada 114 ke 314 pada

ketinggian bed. Jika kokatalis dibutuhkan, diumpankan terpisah ke masukkan reaktor.

Konsentrasi katalis pada fluidized bed sama dengan konsentrasi katalis pada produk, yaitu

sekitar 0.005-0.5% volume bed. Fluidisasi dicapai dengan laju alir gas tinggi dan melewati

 bed, urutan tipikal adalah sekitar 50 kali kecepatan umpan pada pembuatan gas. Hilang tekan

melalui bed sekitar 0.07 atm (1psi). Pembuatan gas diumpankan ke bed pada laju yang sama

ke laju dimana partikel polimer ditarik. Penganalisa gas, ditempatkan di bawah bed,

 penentuan komposisi gas yang akan didaur ulang, dan komposisi gas pembuatan disesuaikan

untuk merawat komposisi gas tunak pada zona reaksi, menentukan komposisi gas yang akan

didaur ulang, dan komposisi gas pembentuk disesuaikan sesuai untuk perawatan esensial

komposisi gas tunak dengan zona reaksi. Gas yang belum dipakai dalam kolom bed melalui

Page 5: Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

8/3/2019 Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

http://slidepdf.com/reader/full/trk-gaul-jadi-bray-tgl-cover 5/8

zona pelepasan dimana partikel yang terikut dikembalikan ke bed. Pelepasan partikel

dikurangi oleh cyclone dan filter untuk menghindari deposisi polimer pada permukaan

  perpindahan panas dan bilah kompressor. Polimerisasi panas dihilangkan dengan penukar 

  panas sebelum gas daur ulang dikompresi dan kembali ke reaktor. Fluidized bed dapat

terawat sendiri pada temperatur esensial yang konstan dalam kondisi tunak. Untuk 

meningkatkan kapasitas penghilang panas dan produktivitas, reaktor UNIPOL dapat

dioperasikan dengan temperatur masukan gas pada bagian bawah fluidized bed dimana

dibawah temperatur dew point. Kondensasi gas daur ulang pada pendingin eksternal, dan

tetesan cairan dievaporasi ulang pada masukan bed. Telah diselidiki bahwa tetesan melalui

distributor sebagai embun dan dengan cepat membasahi permukaan dan pori ± pori partikel

  polimer. Cairan terevaporasi dengan cepat pada distributor Bagaimanapun juga, tidak ada

efek nyata pada pola sirkulasi bahan mentah untuk gelembung dan partikel resin pada bagian

 bawah gas distributor.

Pelat distribusi pada bagian bawah reaktor memainkan peranan penting dalam operasi

reaktor. Sebagai partikel polimer yang panas dan aktif, harus tahan settling untuk 

menghindari agglomerisasi. Perawatan daur ulang yang cukup dan laju alir pembentukan

melalui distributor untuk mencapai fluidisasi pada dasar bed sangat penting dalam operasi

reaktor polimerisasi fluidized bed. Partikel polimer diambil dekat dengan distributor melalui

operasi sequensial pada pasangan katup waktu, mendefinisikan zona segregasi. Reaktor 

dioperasikan pada suhu di bawah titik leleh dari partikel-partikel polimer. Untuk produksiHDPE, suhu operasi 90-110

oC. Sebuah suhu operasi sekitar 90

oC atau lebih rendah

cenderung dipilih untuk produksi LLDPE, yang berisi sekitar 15mol% dari satu atau lebih

dari C3 C6 untuk -olefin (Levine dan Karol, 1977). Zona reaksi dan pelepasan zona reactor 

dihubungkan oleh bagian transisi yang memiliki dinding miring . Selama polimerisasi,

  beberapa partikel halus jatuh dari zona pelepasan kedinding miring dari bagian transisi.

Partikel partikel halus membangun selama operasi reaktor. Karena mengandung partikel

halus katalis aktif, mereka lebih ber-polimerisasi dan membentuk lembaran padat yang dapat

tumbuh sampai mereka mendaur ulang aliran blok gas atau menggeser dinding miring ke

zona polimerisasi. Dalam zona polimerisasi, lembaran yang kuat memblokir aliran gas dan

fusi penyebab partikel polimerisasi.Jadi, besar potongan polimer dapat dibentuk yang mana

dapat memblokir seluruh zona polimerisasi kecuali reactor itu dimatikan dan lembaran

dihapus.

Page 6: Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

8/3/2019 Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

http://slidepdf.com/reader/full/trk-gaul-jadi-bray-tgl-cover 6/8

Tahap proses gas-gas kimia BP adalah dua tahap proses polimerisasi yang

  berkelanjutan (Dormenvalet al, 1975;Havas dan Magin, 1976;Havas dan LaLanne-Magne,

1992). Proses ini menggunakan kombinasi dari reactor tangki dan sebuah reactor fluidized

  bed yang diaduk dalam seri. Selama fase gas operasi reactor konvensional,katalis dan

kokatalis dapat dibawa kedalam kontak,baik sebelum diperkenalkan kedalam fluidized bed,

atau di pendalaman reaktor.Apapun cara yang digunakan, polimerisasi reaksi selalu dimulai

dengan mendadak dan mencapai kecepatan maksimum langsung setelah system katalis

diperkenalkan ke fluidized bed.

Tahap awal polimerisasi adalah di mana risiko titik panas terbentuk dan biji-bijian

meledak menjadi partikel halus.Titik panas dapat menyebabkan pembentukan aglomerat dan

  pengendapan polimer di dalam dengan fluidized bed. Selain itu, selama polimerisasi

  bervariasi kecil dalam tingkat umpan katalis , monomer, dan komonomer atau ditingkat

  penarikan polimer juga akan menyebabkan peningkatan tak terduga,kuantitas panas yang

 berkembang dengan polimerisasi. Jika panas tidak dapat dihilangkan secara efisien, hal ini

kecil variasinya dapat menyebabkan titik di reaksi bed dan pembentukan aglomerat oleh

 polimer leleh. Oleh karena itu variasi tersebut dapat mempersulit untuk mendapatkan polimer 

dari kualitas yang konsisten, khususnya, dari berat konstan molekul dan ukuran partikel

.Masalah-masalah ini dapat dihilangkan dengan mengadopsi tahap prepolymerization.

Prepolymerization memberikan keuntungan dalam mengontrol ukuran partikel

  polimer dan pengendalian aktivitas katalis dalam reactor fluidized bed. Prepolymerization

dapat dilakukan dalam hidro karbon sedang berbentuk cair atau dalam reactor fasa gas yang

diaduk pada suhu dari 40 sampai 115oC. Katalis dimasukkan ke prereaktor dalam bentuk 

  bubuk kering atau dalam suspense dalam hidrokarbon cair. Prepolymerization dilakukan

dimana konversi prapolimer mengandung 0,002- 10 millimol dari logam transisi/polimer.

Diameter prapolimer adalah dalam kisaran 200-250pm. Prapolimer dimasukkan kedalam

fluidized bed reactor melalui umpan perangkat metering.

Reaktor fluidized bed beroperasi pada kecepatan superficial sekitar 0,5 m/s, 2-8 kali

minimal kecepatan fluidisasi. Untuk menghindari waktu induksi pada saat startup, prapolimer 

diperlakukan dengan triethylaluminum untuk polimerisasi dengan oksida kromium sebagai

katalis. Untuk membuat porositas lebih, yang prapolimer dengan n-heksana untuk 

menghilangkan berat polimer molekul rendah (lilin). Monomer, komonomer, hidrogen, dan

gas inert melalui bagian bawah fluidized bed. Beberapa komonomer dan hidrokarbon yang

Page 7: Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

8/3/2019 Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

http://slidepdf.com/reader/full/trk-gaul-jadi-bray-tgl-cover 7/8

mudah menguap, seperti isopentana, diperkenalkan kedalam jalur masuk dari penukar panas

untuk menghindari deposito partikel halus pada permukaan penukar panas dan pisau

kompresor. Rasio komonomer bertekanan parsial monomer dipertahankan konstan (biasanya

0,1-0,2) dalam reaktor. Untuk menghindari tekanan fluktuasi debit selama polimer, Kimia BP

mengembangkan perangkat debit berkelanjutan, terdiri dari dua katup yang berputar terus

menerus. Katup ini terhubung satu sama lain sedemikian rupa sehingga kedua katup tidak 

terbuka pada saat yang sama, berputar pada kecepatan sekitar 0.5-1.0 rpm.Volume bejana

antara katup adalah antara 0,2% dan 1% dari volume fluida padat yang terkandung dalam

reaktor.

Mekanisme Reaksi

Polimerisasi etilena dapat dibayangkan sebagai yang terjadi pada antar muka ,antara

katalis padat dan matriks polimer, yang terletak di mana pusat-pusat aktif berada. Dari

keadaan gas monomer menjadi polimer padat,etilen mengalami transisi fisika kimia yang

drastic dalam waktu yang sangat singkat. Lingkungan polimerisasi berubah dengan

komposisi katalis, proses polimerisasi, komposisi reaktan, kondisi operasi reaktor, dan tingkat

  polimerisasi. Meskipun kegiatan penelitian yang intensef telah difokuskan pada system

katalis Ziegler-Natta sejak penemuan mereka pada awal 1950-an, tanpa bahan kimia definitif,

mekanisme reaksi telah dikembangkan sepenuhnya untuk menggambarkan perilaku kinetic

dari homoetilena / kopolimerisasi, karena kompleksitas sistem yang digunakan. Namun

demikian, kunci reaksi dasar telah dibentuk, yang meliputi pembentukan pusat-pusat aktif,

  penyisipan monomer dalam rantai polimer pun tumbuh, perpindahan rantai reaksi, dan

deaktivasi katalis. Sebagian besar mekanisme yang diusulkan didasarkan pada informasi

tentang tingkat polimerisasi , dan berat molekul serta yang didistribusi, rantai polimer mikro,

dan konsentrasi pusat aktif.

INDUSTRI POLIETILEN

Berbeda dengan polimer lainnya, polietilena memiliki jenis / grade yang banyak dan

aplikasi pemakaian yang luas. Selain dapat diaplikasikan secara murni, polietilena dapat pula

di aplikasikan dengan mencampurnya dengan bahan / polimer lain untuk aplikasi tertentu.

Kebutuhan polietilena di  Indonesia sangat tinggi dan tumbuh dengan cepat seiring dengan 

  pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Di Indonesia pabrik polietilena yang sudah

 beroperasi adalah PT. Petrokimia Nusantara Internusa (PT. PENI) yang berlokasi di Merak 

dengan kapasitas 200.000 ton per tahun dan PT. Chandra Asri dengan kapasitas 300.000 ton

Page 8: Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

8/3/2019 Trk Gaul Jadi Bray Tgl Cover

http://slidepdf.com/reader/full/trk-gaul-jadi-bray-tgl-cover 8/8

  per tahun. Dengan kapasitas yang ada PT. PENI dan PT. Chandra Asri belum mampu

mencukupi kebutuhan dalam negeri yang setiap tahunnya meningkat. Berdasarkan data yang

ada kapasitas rancangan minimal yang secara komersial memberikan keuntungan adalah

35.000 ton/tahun 

Daftar Pustaka

1.Tham Chee Mun. Dept. of Chemical & Biomolecular Engineering, National University of Singapore. Production of Polyethylene Using Gas Fluidized Bed Reactor 2. E. Caliani1, M. Cavalcanti2, L. M. F. Lona1, F. A. N. Fernandes3. Modeling and

simulation of high-pressure industrial autoclave polyethylene reactor 

3. Vahidi, Omid; Shahrokhi, Mohammad Department of Chemical and Petroleum

Engineering, Sharif University of Technology. Control of a Fluidized Bed Polyethylene

Reactor 

4. V. K. Pogodin and V. V. Bezdelev.Causes of Failure of Polyethylene

Ractor Seals and Equipment For Preparing Them For Operation Industrial Safety Of 

Equipment And Production