Triwulan I 2015 KBM.docx

download Triwulan I 2015 KBM.docx

of 28

Transcript of Triwulan I 2015 KBM.docx

LAPORAN TRIWULAN I

LAPORAN TRIWULAN IJanuari Maretr 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayahNya akhirnya laporan Triwulan Ke satu Tahun 2015 periode Januari Maret 2015 ini dapat diselesaikan. Laporan Triwulan Ke satu ini dibuat untuk memenuhi salah satu kewajiban pemegang Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang berlokasi di Desa Sungai Cuka Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut.Laporan Triwulan ini mengacu kepada peraturan pemerintah Nomor 75 Tahun 2001 tentang perubahan ke dua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan pasal 35 dan Lampiran XII B dan Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 1435 k/29/Men/2000 tanggal 3 Nopember 2000 tentang Pedoman Teknik Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Bidang Pertambangan.Akhirnya kami mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta mendukung sehingga laporan triwulan keempat ini selesai.

Kintap, April 2015PT.Kintap Bukit Mulia

Direktur

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR 1DAFTAR ISI2DAFTAR GAMBAR3DAFTAR LAMPIRAN4BAB.I PENDAHULUAN51.1. MAKSUD dan TUJUAN61.2. PERIZINAN61.3. KEGIATAN PENAMBANGANBAB.II PENAMBANGAN112.1. SISTEM dan METODE PENAMBANGAN112.2. LOKASI dan BUKAAN TAMBANG112.3. HASIL PENAMBANGAN15

BAB.III PENGELOLAAN dan PEMANTAUAN LINGKUNGAN163.1. LINGKUNGAN16BAB.IV PELAKSANAAN KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA.194.1. KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA194.2. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN K-3 PERTAMBANGAN..20

BAB.V KENDALA PENAMBANGAN.235.1. KENDALA TEKNIS.235.2. KENDALA EKONOMIS.23

BAV.VI KETENAGA KERJAAN.246.1. PEREKRUTAN TENAGA KERJA.246.2. KESEPAKATAN LAHAN MASYARAKAT.25

BAB.VII PENUTUP.26

DAFTAR TABELHalamanTabel 1.1. Koordinat Wilayah Izin Usah Pertambangan Operasi Produksi7Tabel 1.2. Hasil Analisa Kualitas Batubara PT.Kintap Bukit Mulia9Tabel 1.3. Daftar Peralatan Penambangan PT.Kintap Bukit Mulia10Tabel 4.1.. Rencana Program Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan20Tabel 6.1. Daftar Tanaga Kerja PT. KIntap Bukit Mulia24

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 2.1. Bagan Alir Kegiatan Penambanga12Gambar 2.2. Metode Kegiatan Penambangan13

DAFTAR LAMPIRANHalamanLampiran 1. Photocopy Perizinan..27Lampiran 2. Peta-Peta..28

BAB .IPENDAHULUAN

1.1. MAKSUD dan TUJUAN

Laporan Triwulan III ini dibuat dengan maksud dan tujuansebagai acuan dsar dalam perencanaan tambang dan merupakan gambaran hasil kegiatan penambangan yang direncanakan dan yang sudah dikerjakan selama tiga bulan dari bulan Januari Maret 2015 oleh PT, KINTAP BUKIT MULIA. Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam mengevaluasi dan menata kembali kebijakan kebijakan teknis maupun ekonomis yang kurang serta dapat mengoptimalkan hasil produksi dengan tetap memperhatikan pengelolaan lingkungan dan keselamat dan kesehatan kerja. Dengan laporan ini nanti akan dievaluasi kembali pada akhir tahun dan akan dijadikan sebagai laporan tahunan tambang.

1.2. PERIZINANPT. KINTAP BUKIT MULIA adalah merupakan salah satu Perusahaan Tambang Batubara, dengan Wilayah Izin Pertambangan Eksplorasi Batubara (IUP) Kode Wilayah KW 208 TW I. Terletak di Desa Sungai Cuka, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, sesuai dengan Keputusan Bupati Tanah Laut NO. 545 / 02 OP / DPE / 2011.

Tabel 1.1. Koordinat Wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP)PT.KINTAP BUKIT MULIANoBujur Timur (BT)LintangSelatatan (LS)

1115180.4134730.89

2115180.413480.03

3115188.183480.03

4115188.1834752.97

51151832.1134752.97

61151832.1134736.74

71151854.934736.74

81151854.934730.89

1.3.KEGIATAN PENAMBANGANKegiatan penambangan yang direncanakan oleh perusahan dan yang sudah dikerjakan sampai triwulan ke tiga tahun 2013 kegiatan terhenti, karena arah kemajuan penambangan dalam kawasan hutan produksi konveksi sehingga pada bulan Oktober 2013, dan kegaiatan penambangan dimulai lagi pada periode triwulan ke empat 2014 yaitu pada bulan Desember 2014 adapun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PT.KIntap Bukit Mulia meliputi :1.3.1. Pembersihan Lahan ( Land Clearing )Kegiatan pembersihan lahan dilakukan dengan menggunakan 2 unit Bulldozer Caterpillar D7G serta 3 unit Excavator Komatsu PC 300 dan PC 400.

1.3.2. Pengupasan Tanah Pucuk ( Top Soil Removel )Kegiatan pengupasa tanah pucuk dilakukan dengan menggunakan 2 unit Bulldozer Caterpillar D7G dan Excavator Komatsu PC 400 dari arah barat menuju kea rah timur. Kegiatan tersebut bersamaan dengan kegiatan pembersihan lahan. Pengupasan lapisan top soil tersebut dikupas dengan batas 0.50 meter 1.00 meter dari permukaan tanah dan diletakkan pada lokasi top soil area dan subsoilarea.

1.3.3. Penggalian Tanah PenutupPenggalian dilakukan dengan menggunakan metode kontur mining dengan menggunakan 2 unit Excavator. Tanah penutup diangkut menuju disposal area, dilakukan secara sistematis dengan penurunan elevasi secara berurutan dengan kemajuan penambangan.

1.3.4. Pemompaan Air Tambang (mine Dewatering)Pemompaan air dilakukan dengan menggunakan pompa air dengan kapasitas 20 HP yang diperkirakan mapu mengatasi kelebihan air di front tambang akibat hujan. Kemudian dibuat paritan diatas bukit untuk mencegah air hujan masuk kedalam tambang / front kerja.1.3.5. Penggalian BatubaraPenggalian batubara dimulai dari arah selatan menuju kearah utara searah dengan strike batubara. Selanjutnya akan diangkut ke stock pile dan pelabuhan milik PT. Binuang Jaya Mulia dan PT.Wahana di Satui.

1.3.6. Pengangkutan BatubaraPengangkutan batubara dilakukan langsung dari permukaan kerja dengan menggunakan 2 unit excavator komatsu PC 300 dan PC 400 dan 40 unit dump truck selanjutnya dibawa ke pelabuhan dengan jarak 23 km.1.3.7. Pemasaran BatubaraPemasaran/penjualan batubara yang direncanakan akan dilakukan selam triwulan ke empat 2014 oleh PT.Kintap Bukit Mulia dengan system Free On Board (FOB). Pengiriman batubara dikerjakan melalui pelabuhan khusus.

Tabel 1.2. Hasil Analisa Kualitas BatubaraPT.Kintap Bukit Mulia

NOPARAMETERUNITRESULTMETHOD

1Total Moisture% WT31,64As Received Basic

2Inherent Moisture% WT12,52Air Dried Basic

3Ash% WT5,26Air Dried Basic

4Volatile Matter% WT43,61Air Dried Basic

5Fixed Carbon% WT38,61Air Dried Basic

6Total Sulphur% WT0,76Air Dried Basic

7Gross Calorific ValueCal/Kg5721Air Dried Basic

8HGI69Air Dried Basic

Tabel 1.3. Daftar Peralatan PenambanganPT. Kintap Bukit Mulia

NoJenis AlatJumlah (Unit)KeteranganLokasi

12345

6789

101112Excavator Komatsu PC 400Excavator Komatsu PC 300Excavator Komatsu PC 200Bulldozer Cat D9RBulldozer Cat D7G

Motor Grader CatVibrating RolerDump Truck TrontonWater Tank 10.000 LT

Fuel Tank Truck 10.000 LTLinghting TowerLV32112

11151

165OB RemovelCoal GettingPit ServiceRippingMerapikan Disposal dan lantaiKerjaMaintenance JalanMaintenance JalanOB dan CoalMaintenace Jalan

Pengisian SolarPenerangan

Area PitArea Pit Pit/ROMArea PitPit/Disposal

Are PitArea PitArea PitPit/hauling roadArea PitPit/DisposalArea Pit

BAB.IIPENAMBANGAN

2.1. SISTEM/METODE PENAMBANGANSistem/metode penambangan yang dipakai adalah tambang terbuka dengan metode Open Pit yang akan diterapkan didaerah ini dengan mempertimbangkan beberapa aspek antara lain adalah a. Kemampuan perusahaan untuk melakukan penambanganb. Keselamatan kerja dalam penambangan apabila tinggi jenjang total lebih dari 50 meterc. Jumlah dan jarak seam batubarad. Ketebalan lapisan batubara 6 7 metere. Kemiringan lapisan batubara 8 - 10f. Keadaan topografi daerah penembangan yang merupakan bergelombang lemah ( Kebun Sawit)g. Kondisi daerah kegiatan bukan merupakan kawasan pemukiman, sehingga aktivitas penambangan tidak mengganggu penduduk2.2. LOKASI dan BUKAAN TAMBANGPenambangan batubara oleh PT.Kintap Bukit Mulia pada area izin Usah Pertambangan Operasi Produksi yang terletak di Desa Sungai Cuka Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut yang dilakukan dengan tambang terbuka, dengan menggunakan system jenjang, dengan tahapan sebagai berikut :

GEOMETRI JENJANGG

Gambar 2.1.Bagan Alir Kegiatan PenambanganGamabr 2.2Metode Kegiatan Penambangan

2.2.1. Pembersihan Tempat Kerja ( land clearing)Pembersihan tempat kerja adalah pembersihan tumbuh - tumbuhan dan semak belukar di lokasi penambangan, agar mempermudah pekerjaan pengupasan tanah penutup serta pelaksanaan penambangan. Kegjiatan ini akan dilakukan bertahap sesuai dengan kemajuan tambang, dengan menggunakan Bulldozer dan Excavator dari arah selatan menuju utara dengan luas bukaan 5 hektar.2.2.2. Pengupasan Tanah PucukTanah pucuk merupakan bagian dari tanah yang mengandung unsure hara yang berguna bagi tumbuh tumbuhan (vegetasi), sehingga dalam penanganan tanah pucuk ini dilakukan tersendiri. Tanah pucuk (Top Soil) dikupas dengan batas 0.50 m 1.00 m dari permukaan tanah, merata eluruh lokasi tambang dan ditempatkan dekat dengan rencana tambang dengan jarak setiap 300 meter, ini dimaksudkan agar bekas tambang ditimbun kembali, tanah pucuk dikembalikan agar dapat dimanfaatkan sebagai lahan usaha baru.Kegiatan pengupasan tanah pucuk dilakukan dengan 2 unit bulldozer dan 2 unit excavator, dengan luas bukaan 5 hektar selanjutnya diangkut dengan dump truck tronton. Kegiatan tersebut bersamaan dengan kegiatan pembersihan lahan. Lapisan top soil tersebut diletakkan pada daerah yang kosong ( Blank Area ).2.2.3. Pengupasan Tanah Penutup (Overburden Removel)Untuk mengupas tanah penutup dilakukan dengan mendorong tanah penutup yang dilakukan dengan bulldozer ketenpat penimbunan sementara ( disposal Area ) di luar are tambang. Selanjutnya dengan menggunakan alat angkut, tanah penutup dibuang ke tempat penimbunan tanah penutup. Tempat pembuangan tanah penuutup dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : Pembuangan tanah penutup keluar areal tambang (outside dump) Pembuangan tanah penutup kedalam areal tambang ( inside dump ), yang diguanakan sebagai penimbunan kembali bekas tambang ( back filling )Pengupasan tersebut rencananya dilakukan dengan menggunakan metoden open mining, menggunakan 3 unit excavator. Tanah penutup di angkut menuju disposal area disebelah utara berdampingan dengan top soil area.

2.3. HASIL PENAMBANGANUntuk hasil penambangan pada triwulan IV bulan Oktober Desember Tahun 2014 ini belum ada dikarenakan belum adanya kegiatan lanjutan yang disebabkan belum di keluarkannya Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan, sehingga semua kegiatan penambangan terhenti.Tabel.2.1. Produksi PT.Kintap Bukit Mulia Triwulan I bulan Januari Maret Tahun 2015BULANPRODUKSI OB( BCM )PRODUKSIBATUBARA ( MT )PENJUALANBATUBARA ( MT )

JANUARI180.060,0064.322,92

FEBRUARI195.220,0079.140.150

MARET104.734.110

TOTAL248.196.352

BAB.IIIPENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

3.1. LINGKUNGAN3.1.1. Pengelolaan LingkunganuBerdasarkan perkiraan dampak penting yang ditimbula kan akibat usaha kegiatan penambangan batubara di daerah ini terhadap perubahan lingkungan, maka untuk menanggulangi dan mengurangi akibat dampak dilakukan terhadap komponen antara lain :a. Komponen fisik dan kimia Iklim, terjadinya perubahan iklim mikro (lokal) akibat penambangan batubara, maka untuk menanggulangi perubahan yang terjadi telah ditanami penyangga bervegetasi antara pemukiman penduduk dengan lokasi tambang. Kualitas udara yang menurun akibat peningkatan debu dan kandungan gas, maka untuk menanggulangi telah dibuat zona hijau yaitu zona pengaman/penyekat debu serta jalan tambang terus diperkeras/ sering dilakukan penyiraman. Terjadinya perubahan topografi sebagai akibat erosi yang tinggi, maka untuk menanggulangi erosi dan sedimentasi, penambangan telah dibuat jenjang (bench system) dan adanya vegetasi yang tumbuh dilereng penambangan serta penanaman kembali daerah bekas tambang / timbunan overburden. Hidrologi dan kualitas air, kegiatan penambangan batubara akan mempengaruhi kualitas air dan debit air, baik tanah, air sungai sehingga untuk menanggulangi dilakukan sebagai berikut :

Mengusahakan bentuk akhir tambang dapat berfungsi sebagai daerah imbuhan bagi kelangsungan sumber air. Menetapkan system jenjang dalam penambangan dengan tujuan memperbesar pareabilitas vertical.b. Komponen BiologiDampak akibat penambangan yang diterima oleh flora didaerah ini adalah punahnya jenis flora tersebut, untuk menanggulangi tidak semua flora yang ada ditebang, flora yang tidak menganggu penambangan tetap dibiarkan hidup serta vegetasi yang tubuhan dilereng lokasi tambang tetap dibiarkan.c. Komponen Sosial, Ekonomi dan BudayaUntuk menanggulangi akibat dampak skunder dari penambangan batubara yaitu meningkatkan partikel debu dan kandungan gas dalam udara terhadap kesehatan masyarakat dan sanitasi lingkungan dilakukan dan diupayakan antara lain : Melakukan pengecekan kesehatan kerja secara kontinyu dan berkala Menggunakan alat pelindung diri dan masker Menganjurkan dan membantu masyarakat untuk melakukan kegiatan penghijauan

3.1.2. Pemantauan LingkunganPemantauan terhadap komponen yang terkena dampak akibat penambangan ini dilakukan dengan tujuan mengurangi dampak negative yang timbul yang timbul dan diupayakan mengembangkan menjadi dampak positf, yang meliputi :a. Kompenen fisik dan kimia yang mencukupib. Komponen biologi, dilakukan pemantauan terhadap perilaku flora dan fauna dengan adanya usaha penambangan batubara di daerah ini, sehingga didapatkan indeks keseragaman dan pemantauan yang dilakukan dilokasi penambangan sekitarnya.c. Komponen sosial ekonomi dan budayaPemantauan yang dilakukan terhadap komponen ini meliputi : Sosial yang mencakup kependudukan dan tenaga kerja, penambahan dan kepadatan penduduk akibat penambangan di daerah ini akan membuka lapangan kerja baru dan peluang berusaha. Ekonomi, yang meliputi peningkatan pendapatan masyarakat dan perubahan perekonomian regional terutama wilayah kecamatan kintap dan Desa Sungai Cuka. Budaya dan Pengembangan wilayan, pemantauan dilakukan terhadap pembaharuan budaya masyarakat setempan dan budaya masyarakat pendatang yang diharapkan mendukung pembangunan dan pengembangan wilayah disekitar lokasi tambang.

BAB. IVPELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

4.1. KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJAPenanganan K-3 dalam operasi penambangan batubara ini secara organisasi merupakan bagian dari struktur organisasi PT. Kintap Bukit Mulia yang berada dalam bagian lingkungan K-3 yang langsung dibawah Manger Tambang.Disamping peranan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, pihak pengusaha akan melakukan kesepakatan dengan pekerja antara lain tentang : Perjanjian kerja antara lain pengusaha dengan tenaga kerja tentang keselamatan kerja lapangan yang mencakup tanggung jawab akan keselamatan dan pelatihan kerja, serta persyaratan dan prosedur keselamatan kerja. Penunjukan dan penentuan petugas keselamatan kerja dan pelatihan kerja pada awal penambangan. Monitoring dan penilaian yang kontinyu pada saat setiap pekerjaan sehingga terbina dan terpelihara kebiasaan kerja dengan aman. Serta setiap pekerja terampil dan menguasai pekerjaan yang dilakukan dan bertanggung jawab.Beberapa hal yang akan diperhitungkan selama proses penambangan berlangsung antara lain : Pemasangan tanda rambu rambu lalulintas yang jelas Penggunaan alat pelindung kerja ( APD ) sesuai dengan fungsinya Kebiasaan menggunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya Tersedianya fasilitas pemadam kebakaran dan gawat darurat Tersedianya kesehatan dan para medis4.2. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN K-3 PERTAMBANGANPelaksanaan K-3 pertambangan yang dituangkan dalam ketentuan (peralatan) dan diterapkan dalam kegiatan penambangan batubara didaerah ini meliputi : Hubungan kerja yang saling menguntungkan antara pekerja dengan perusahaan Pembayaran gajih, upah dan tujangan serta pajak dirundingkan bersama Penetapan dan perjanjian secara kontinyu Ketentuan tanaga kerja dan dana pension Konpensasi terhadap kecelakaan dan kematian Ketentuan cuti dan hari umum Tabel 4.1. Rencana Program Kesehatan dan Keselamatan LingkunganNoPROGRAM KESELAMATAN PERTAMBANGAN2014

A KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN TW 1TW 2TW 3 TW 4

1KESELAMATAN dan KERJA PERTAMBANGAN

a. Inspeksi

b. Pertemuan

c. Kampanye

d.Pemasangan dan Penambahan Rambu

e.Pengadaan APD dan Alat Kesehatan

f. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penegendalian

g. Pelatihan dan Pendidikan

h. Pelaporan

i. Team Tanggap Darurat dan Simulasi Tanggap Darurat

j.Pencegahan dan Penyelidikan Kecelakaan

k. Safety Patrol

2KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN

a.Pemeriksaan Kesehatan Pekerja Baru

b.Pemeriksaan Kesehatan Untuk Seluruh Pekerja

c. Pemeriksaan Kesehatan Khusus

d. Pengelolaan Higenies dan Sanitasi

e Pengelolaan Ergonomis

f. Pengelolaan Makanan, Minuman dan Gizi Pekerja

g. Diagnosa dan Pemeriksaan Penyakit Akibat Kerja

h. Inspeksi

i. Pendidikan dan Pelatihan

j. Kampanye

k. Pelaporan

l. Penyediaan Obat - Obatan

3LINGKUNGAN KERJA PERTAMBANGAN

a. Pengendali Debu

b. PengendaliKebisingan

c. Pengendali Getaran

d. Pencahayaan

f. Pengendali Radiasi

g. Pengendali Faktor Kimia

h. Pengendali Faktor Biologi

i. Kebersihan Lingkungan Kerja

4SISTIM MANAJEMEN K3

a. Evaluasi SMK3

b. Internal Audit

c.Eksternal Audit

BKESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN

1. Pengelolaan (Perawatan dan Perbaikan) Sarana Prasarana

Instalasi dan Peralatan Pertambangan

2. Pengamanan Instalasi

3. Sertifikat Penggunaan Kelayakan Peralatan

4. Kompotensi Tenaga Teknis

5. Kajian Teknis Pertambangan

6. Evaluasi Hasil Kajian Teknik Pertambangan

3LINGKUNGAN KERJA PERTAMBANGAN

a. Pengendali Debu

b. PengendaliKebisingan

c. Pengendali Getaran

d. Pencahayaan

f. Pengendali Radiasi

g. Pengendali Faktor Kimia

h. Pengendali Faktor Biologi

i. Kebersihan Lingkungan Kerja

4SISTIM MANAJEMEN K3

a. Evaluasi SMK3

b. Internal Audit

c.Eksternal Audit

BKESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN

1. Pengelolaan (Perawatan dan Perbaikan) Sarana Prasarana

Instalasi dan Peralatan Pertambangan

2. Pengamanan Instalasi

3. Sertifikat Penggunaan Kelayakan Peralatan

4. Kompotensi Tenaga Teknis

5. Kajian Teknis Pertambangan

6. Evaluasi Hasil Kajian Teknik Pertambangan

CPELAKSANAAN BULAN K3 NASIONAL

BAB.VKENDALA PENAMBANGAN

5.1. KENDALA TEKNISPeralatan tambang yang diperlukan untuk rencana produksi terdiri dari peralatan pembersihan lahan, pengupasan tanah penutup, penambangan batubara dari permukaan kerja ke penimbunan dan peralatan penunjang penambangan. Jumlah dan total biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian peralatan begitu besar, untuk itu perlu kerjasama dengan investor lain baik domestic maupun luar negeri. Kendala yang muncul adalah banyaknya ketidak percayaan terhadap kondisi iklim yaitu berdebu disaat kering dan banjir disaat musim hujan dan banyaknya pelanggaran kontrak dari pihak kontraktor penambangan. Serta sebelum keluarnya ijin pinjam pakai kawasan hutan konversi, sehingga kegiatan terhenti sejak bulan Oktober 2013 sampai saat sekarang ini, dikarenakan area kemajuan tambang selanjutnya berada dalam area kawasan hutan konversi.5.2. KENDALA EKONOMISTerpuruknya nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika membuat para investor dalam menanamankan modalnya dibidang pertambangan dan selanjutnya investor aka (Wait and See) dalam penanaman modal terutama dibidang pertambangan yang terkenal Hight Cost dan Gambling.Disamping itu dipihak pembeli batubara sering menawarkan bentuk pembayaran berupa LC (Letter of Credit) yang dirasa kurang menguntukan pihak pengusaha lokal, karena beranggapan bahwa perusahaan harus dua kali kerja dalam pencairan dana tersebut. Suku bunga hutang bank yang selalu naik memaksa pengusaha berpikir kembali dalam berinvestasiBAB.VIKETENAGA KERJAAN

6.1. PEREKRUTAN TENAGA KERJASistem kerja yang diterapkan oleh PT. KIntap Bukit Mulia disesuaikan dengan peraturan perundang undangan ketenaga kerjaan yang berlaku, serta dilakukan atas dasar kesepakatan bersama antara pekerja dengan perusahaan.Adanya tenaga kerja lokal dari masyarakat sekitar tambang merupakan suatu wujud perhatian perusahaan terhadap masyarakat setempat yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, peningkatan ekonomi dan mengurangi pengangguran.Dari jumlah tenaga kerja yang diperkirakan perusahaan khususnya non skill, merupakan tenaga kerja lokal dan untuk tenaga kerja yang memerlukan keahlian khusus dimana tidak terdapat pada masyarakat sekitar, maka perusahaan mendapatkan dari luar daerah. Berikut ini daftar tenaga kerja PT. Kintap Bukit Mulia pada Triwulan III Periode Juli Oktober 2014.Tabel 6.1.Daftar Tenaga Kerja PT. Kintap Bukit MuliaNoJABATANJUMLAH

12345678Project ManagerKepala Teknik TambangGeologistEngineeringFormanAccounting dan StaffAdmin dan StaffSecurity11222242

6.2. KESEPAKATAN LAHAN MASYARAKATUntuk kelancaran dan keamanan dalam pelaksanaan kegiatan penambangan pihak perusahaan terlebih dahulu berkoordinasi dan membuat kesepakatan dengan pemilik lahan dalam hal ini pemegang Hak Guna Usaha (HGU). Sehingga untuk area kegiatan penambangan tidak ada berhubungan dengan masyarakat tentang area pembebasan dan keamanan lahan.

BAB.VIIPENUTUP1. Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Kintap Bukit Mulia adalah 84.5 Hektar.2. Penambangan dikerjakan dengan metode Open Pit Mining, karena keterdapatan endapan batubara.3. Pada Triwulan IV periode Oktober Desember 2014, tidak kegiatan penambangan dikarenakan arah kemajuan penambangan masuk dalam area Hutan Produksi Konversi dikareanakan belum keluar izin pinjam pakai kawasan hutan konversi (proses periizinan) dari Kementerian Kehutanan sehingga kegiatn belum dapat dilakukan.

LAMPIRAN 1.COPY PERIZINAN

LAMPIRAN 2.PETA - PETAPT.KBMPage 19