Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan i 2015 power poin (bahasa indonesia)

8
Amsal 6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Transcript of Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan i 2015 power poin (bahasa indonesia)

Amsal 6:23

Karena perintah itu

pelita, dan ajaran itu

cahaya, dan teguran

yang mendidik itu jalan

kehidupan,

Setiap orang harus memilih jalan hidupnya masing-

masing. Jalah hidup yang menuntun kepada

kehidupan kekal atau kematian kekal.

HUKUM ALLAH adalah bagian terpenting dalam

mengetahui ujung jalan hidup tersebut.

“Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan

janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.

Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu,

kalungkanlah pada lehermu.” (Amsal 6:20-21)

“Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan

tulislah itu pada loh hatimu.” (Amsal 7:3)

• Hukum harus ada dalam diri kita. Ia harus mendominasi perasaan, pikiran dan motivasi kita.

Tambatkan pada hatimu

• Hukum harus menjadi sesuatu yang berharga bagi kita. Oleh karena itu , kita harus tunjukkan bahwa kita mengasihi dan menghargainya.

Kalungkan pada lehermu

• Hukum harus mendominasi tingkah laku kita. Setiap tindakan harus selaras dengannya.

Tambatkan pada semua jarimu

• Hukum harus tertulis di hati kita (Yeremia31:33), sehingga kita dapat mengingatnya dan merenungkannya setiap hari.

Tulislah itu pada loh hatimu

Amsal 6:22,23 Jikalau engkau berjalan,

engkau akan dipimpinnya, jikalau

engkau berbaring, engkau akan

dijaganya, jikalau engkau bangun,

engkau akan disapanya. Karena perintah

itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan

teguran yang mendidik itu jalan

kehidupan,

Sama seperti lentera/lampu yang menyinari jalan

yang kita lalui, hukum akan menjaga kita tetap pada

jalur yang benar, demikianlah hukum itu akan

menuntun ketika kita harus memilih antara jalan yang

benar atau yang salah, bahkan pada saat kepentingan

pribadi menggoda kita untuk tidak menghiraukan

Hukum.

Lebih dari itu, memelihara hukum akan memberikan

kita kehidupan, bukan hanya untuk masa sekarang,

namun juga untuk masa kekekalan.

Amsal 7:2 Berpeganglah

pada perintahku, dan

engkau akan hidup;

simpanlah ajaranku seperti

biji matamu.

Amsal 6:24,25 yang melindungi

engkau terhadap perempuan jahat,

terhadap kelicikan lidah perempuan

asing. Janganlah menginginkan

kecantikannya dalam hatimu,

janganlah terpikat oleh bulu matanya.

Salomo menjelaskan bagaimana seseorang dapat

tergoda untuk mengingini orang lain. Mungkin

godaan itu begitu halus sehingga kita mungkin

tidak menyadari bahwa kita sedang tergoda.

Kejadian 39:9 “bahkan di rumah ini ia tidak

lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada

yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari

pada engkau, sebab engkau isterinya.

Bagaimanakah mungkin aku melakukan

kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa

terhadap Allah?”

Si penggoda mungkin mengucapkan kata-kata sanjungan atau bahkan

menggunakan alasan agama untuk menyamarkan bujukannya.

Hanya Hukum dan kesetiaan kepada Allah-lah yang dapat memampukan

kita untuk menahan godaan, seperti dalam kisah Yusuf.

Amsal 6:30,31 Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia

mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar? Dan kalau ia

tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, segenap

harta isi rumahnya harus diserahkan.

Sebuah dosa hampir selalu menuntun kepada dosa yang lain. Jika kita

membenarkan suatu pencurian kecil, akhirnya kita juga akan

membenarkan pencurian, kebohongan maupun perzinahan yang besar.

Itulah sebabnya mengapa raja Salomo menulis lagi tentang perzinahan

dalam Amsal 6:32-35. “Siapa melakukan zinah tidak berakal budi;

orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh

diperolehnya, malunya tidak terhapuskan.”

Terkadang, suatu dosa dapat dianggap

sebagai “dosa putih / berdosa demi

kebaikan”. Namunpun demikian, motif /

alasan tidak dapat membenarkan sebuah

pelanggaran terhadap Hukum TUHAN.

Salomo sedang mengingatkan kita mengenai

kejahatan dengan membuat metafora tentang

wanita yang tidak bersusila. Dosa menuntun

orang kepada kematian yang kekal.

Jalan yang pertama menuntun kepada kehidupan kekal,

namun jalan yang ke-2 menuju kepada kematian kekal,

jalan manakah yang akan kita pilih?

Amsal 7:22,23 Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu

yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu

untuk dihukum, sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung

dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya

terancam.

E.G.W. (Letters to Young Lovers, section 4, pg. 84)