Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

9
Menghadapi dengan Perkelahian

Transcript of Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

Page 1: Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

Menghadapi dengan

Perkelahian

Page 2: Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

Nasehat Raja

Salomo dalam

menyelesaikan

perselisihan

dengan orang

lain:

1. Menutupi Pelanggaran (Amsal17:9; 19:11)

2. Bersikap Adil (Amsal 17:10; 19:25)

3. Mengucapkan kata-kata hikmat(Amsal18)

4. Mendengar (Amsal 18:2, 17)

5. Jujur (Amsal 19)

Page 3: Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

Amsal 17:9 Siapa menutupi

pelanggaran, mengejar kasih, tetapi

siapa membangkit-bangkit perkara,

menceraikan sahabat yang karib.

Amsal 19:11 Akal budi membuat

seseorang panjang sabar dan orang

itu dipuji karena memaafkan

pelanggaran.

Apa yang seharusnya menjadi motivasi bagi kita untuk memaafkan

sahabat / saudara yang bersalah kepada kita?

Apa perbedaan antara menutupi pelanggaran dengan mengampuni

pelanggaran?

“menutupi” menuntut mengampuni,

menyembunyikan dan melupakan

(Mazmur 85:2).

Dosa harus dimaafkan tapi tetap ditegur

dengan tegas. Ia harus disembunyikan

dan tidak pernah disebarkan (dengan

bergosip) maupun dimaafkan. Ia harus

dilupakan sehingga persahabatan tetap

terjaga dengan baik.

Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang

saudara dalam kesukaran.

Page 4: Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

Amsal 17:10 Suatu hardikan

lebih masuk pada orang

berpengertian dari pada seratus

pukulan pada orang bebal.

Amsal 19:25 Jikalau si pencemooh

kaupukul, barulah orang yang tak

berpengalaman menjadi bijak, jikalau

orang yang berpengertian ditegur, ia

menjadi insaf.

Dosa harus tetap ditegur

dengan tegas. Orang yang

berdosa harus menyadari

kesalahannya sehingga ia

dapat memperbaiki

perilakunya.

Yesus mengampuni orang-

orang berdosa dan kemudian

Dia memperingatkan mereka,

(Yohanes 5:14; 8:11) "Jangan

berbuat dosa lagi ."

Kasih tidak boleh buta atau bersyarat ketika menutupi pelanggaran

Page 5: Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

Kata-kata berkuasa, baik untuk kebaikan

maupun kejahatan(v. 21).

Kata-kata berhikmat adalah

seperti air yang dalam (v. 4).

Kata-kata bodoh menyebabkan

pertengkaran (v. 6). Mereka yang

mengucapkannya akan mendapat masalah (7).

Gosip seperti cemilanyang tak berguna. Ia

masuk ke dalam mulut untuk menimbulkan hal

yang buruk(v. 8).

Kita mengalami kesulitan besar jika kita menjawab sebelum mendengar atau

sebelum merenungkan perkataan yang kita

ucapkan (v. 13).

Lidah dapat menghancurkan reputasi dan menuntun kita kepada kesengsaraan bahkan kematian. Namun jika kita menggunakannya sesuai dengan kehendak ALLAH, ia dapat bermanfaat di mana dan kapan saja. Gunakanlah ia untuk menghibur orang yang berduka dan mengabarkan Injil ALLAH.

Page 6: Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

Amsal 18:2 Orang bebal tidak suka kepada

pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya.

“Kita tidak perlu membicarakan hal ini.

Sayalah yang benar!”

Kita mungkin saja terlalu yakin terhadap

pengertian/hikmat kita sendiri sehingga kita

berpikir tidak perlu lagi untuk mendengarkan

pendapat, nasehat orang lain.

Amsal 18:17 Pembicara pertama dalam suatu

pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang

lain dan menyelidiki perkaranya.

Jika kita mendengar pendapat dari yang lawan/seteru

kita kita, pendapat mereka biasanya akan berbeda

dengan pendapat sahabat kita.

Mereka yang dipimpin oleh hikmat ilahi

mendengarkan kedua belah pihak sebelum

memutuskan sesuatu.

ALLAH adalah satu-satunya Oknum yang tidak

membutuhkan pendapat kedua.

Page 7: Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

JUJUR (Amsal 19) Amsal 19:1 Lebih baik seorang

miskin yang bersih kelakuannya

dari pada seorang yang serong

bibirnya lagi bebal.Sebuah kebohongan mungkin

membawa manfaat sesaat (promosi,

teman, melarikan diri dari hukuman,

dll).

Namun demikian, pembohong selalu

tertangkap cepat atau lambat.

Akibat yang muncul kemudian

biasanya lebih buruk, dan akhirnya

disadari bahwa keuntungan yang

didapat sebelumnya sama sekali

tidak setimpal dengan akibat buruk

yang muncul kemudian tersebut.

Amsal 19:5 Saksi dusta tidak akan luput

dari hukuman, orang yang menyembur-

nyemburkan kebohongan tidak akan

terhindar.

Hal ini menjadi lebih buruk dan

lebih buruk. Segala sesuatu yang

kita dapatkan dari kebohongan

akan membusuk dan membuat

hubungan kita menjadi pahit. Itu

adalah hasil dari dosa kita.

Kisah Ananias dan Safira (Kisah Para Rasul 5:1-11

Page 8: Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

Dari hukuman yang kejam yang

diberikan Allah kepada orang-

orang yang bersumpah palsu,

Allah mau kita mempelajari juga

berapa dalamnya kebencian dan

kejijikan-Nya untuk semua

kepura-puraan dan penipuan.

Dalam berpura-pura bahwa

mereka telah memberikan

semuanya, Ananias dan Safira

berdusta kepada Roh Kudus, dan

sebagai akibatnya, mereka

kehilangan hidup kini dan hidup

yang akan datang. Allah yang

sama yang menghukum mereka,

pada dewasa ini mempersalahkan

semua kepalsuan. E.G.W. (The Acts of the Apostles, cp. 7, pg. 75)

Kisah Ananias dan Safira(Kisah Para Rasul 5:1-11

Page 9: Pelajaran Sekolah SABAT ke-7 Triwulan 1 2015

Bibir yang berdusta adalah kebencian kepada-Nya. Ia

menyatakan bahwa ke dalam Kota yang Suci "tidak

akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau

orang yang melakukan kekejian atau dusta." Wahyu

21:27. Biarlah menceritakan kebenaran dipegang

teguh dan tidak menggenggam ketidakpastian.

Biarlah itu menjadi sebagian dari pada kehidupan.

Bermain cepat dan hilang dari kebenaran, dan

berpura-pura melindungi rencana-rencana yang

mementingkan diri sendiri bagaikan iman yang telah

kandas. "Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan

kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan." Efesus

6:14. E.G.W. (The Acts of the Apostles, cp. 7, pg. 75)