TREN PERTANIAN TEMBAKAU DAN...

18
TREN PERTANIAN TEMBAKAU DAN DIVERSIFIKASINYA Prof. Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec Dr. A Faroby Falatehan, SP, ME FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR THE 4 th ICTOH 2017

Transcript of TREN PERTANIAN TEMBAKAU DAN...

TREN PERTANIAN TEMBAKAU DAN DIVERSIFIKASINYA

Prof. Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.EcDr. A Faroby Falatehan, SP, ME

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

THE 4th ICTOH 2017

PENDAHULUAN

• Tembakau merupakan salah satu komoditiperkebunan andalan Indonesia.

• Indonesia menduduki negara ke-6 terbesarsebagai produsen tembakau dunia, setelah China (42%), Brazil (11%), India (10,62%), Amerika Serikat (4,58%), dan Malawi (3,02%)

• Produsen tembakau di Indonesia: Provinsi JawaTimur (54,13%), Nusa Tenggara Barat (18.49%), danJawa Tengah (16,96%).

• Luas lahan pertanian tembakau di Indonesia:

43.39

135.75

59.99

260.82

30.97

7438.53

164.5

32.5

108.1

37.1

198.3

34.3

109.5

37.4

202.3

0

50

100

150

200

250

300

Jawa Tengah Jawa Timur NTB Indonesia

Produksi Tembakau di Indonesia 2012 – 2015 (dalam ribu ton)

2012 2013 2014 2015

53.02

153.56

37.06

270.29

43.01

95.82

28.36

192.81

42.7

118.7

24.6

209.4

44.9

118.3

24.7

211.8

0

50

100

150

200

250

300

Jawa Tengah Jawa Timur NTB Indonesia

Luas Lahan Tembakau di Indonesia 2012 – 2015 (dalam ribuHa)

2012 2013 2014 2015Sumber: BPS

267.4

189.7 206.9 209.6270.29

192.81 209.4 211.8

0

100

200

300

2012 2013 2014 2015

Produksi Tembakau Rakyat dari Tahun 2012 - 2015 (dalam ribu ton)

Rakyat Indonesia

258.4

161.3196.1 200.1

260.82

164.5198.3 202.3

0

100

200

300

2012 2013 2014 2015

Luas Kebun Rakyat dari Tahun 2012 - 2015 (dalam ribu Ha)

Rakyat Indonesia

Sumber: BPS

Ekspor dan Impor TembakauIndonesia Tahun 2010-2015

Statistik Tembakau 2013-2015, Kementerian Pertanian, 2015

Pengalaman dan Pola Usahatani Tembakau diKabupaten Temanggung, 2016

Pola usahatani petani lahan tegalan diantaranya :

1) Cabai – Tembakau – Tembakau 2) Bawang Merah – Tembakau - Tembakau

3) Jagung – Tembakau – Tembakau 4) Cabai /Jagung/Kubis/BawangMerah/Tomat– Tembakau - bera

Sedangkan petani lahan sawah sebagai berikut :

1) Cabai – Tembakau – Tembakau 2) Tomat – Tembakau - Tembakau

3) Padi – Tembakau 4) Terong – Tembakau - Tembakau

MT 1: Non tembakauMT 2: TembakauMT 3: jika tidaktembakau, makalahan diberakan.

Pola Usahatani Petani Tembakau di BeberapaWilayah di Indonesia

Dataran Rendah Dataran Tinggi

Kab. Klaten:Padi– Padi – TembakauPadi – Tembakau – Jagung

Kab. Jember:Padi – Padi – TembakauMT 1: Desember-FebruariMT 2: Maret-MeiMT 3 :Juni-November.

Kab. Sumenep:Padi – Jagung – TembakauJagung – Jagung – Tembakau

Kab. Pamekasan:Padi – Jagung – TembakauJagung – Jagung – Tembakau

Persepsi Petani Temanggung Dataran Tinggi terhadap Tanaman Tembakau dengan Lainnya

Jenis Tanaman Non Tembakau yang Diusahakan

Pendapatan Usahatani Tembakau dan KomoditasSejenis (Dalam Rp Ribu/Ha/Musim)

Lokasi Komoditas Pengeluaran Penerimaan Pendapatan RCRDataran Rendah dan Medium (0-900 mdpl)

Bawang Merah 21.140 90.000 68.860 4,26Melon 35.760 87.480 51.720 2,45Cabe Merah 19.590 35.000 15.410 1,79Tembakau 19.920 34.720 14.800 1,74Tomat 11.570 21.000 9.430 1,82Semangka 24.540 33.210 8.670 1,35Padi Sawah 3.930 10.940 7.010 2,78Jagung Hibrida 3.650 9.370 5.720 2,57

Dataran Tinggi (>900 mdpl)

Kentang 29.590 79.330 49.740 2,68Cabe Merah 35.100 85.800 40.700 2,44Tembakau 27.800 67.900 40.100 2,44Tomat 57.600 25.030 32.570 0,43Wortel 14.240 32.400 18.160 2,28Kubis 7.070 16.870 9.800 2,39

Sumber: Rachmat dalam Ahsan, 2013

Sistem Pemasaran Tembakau di Temanggung

a) Petani- Pengumpul – Perajang - Pengumpul Tingkat Desa-Pengumpul Besar- Grader

b) Petani - Perajang - Pengumpul Tingkat Desa- Pengumpul Besar -Grader

c) Petani – Pengumpul Tingkat Desa- Pengumpul Besar - Graderd) Petani – Pengumpul Tingkat Desa - Gradere) Petani - - Pengumpul Besar – Grader

Grader merupakan agen dari industri rokok untuk pembelian tembakau

Petani

Intermediators: Pengumpul, Perajang,

Pengumpul Tingkat Desa, Pengumpul

Besar

Graders

Industri Rokok

Kondisi Olahan Tembakau (Rokok) di Indonesia

• Sebagian besar produk tembakau diolah menjadi rokok

• Konsumsi rokok Indonesia (2014): terbesar keempat di dunia 240 miliar batang (4,14 %); Total konsumsi dunia : 5.8 trilliun batang rokok

• WHO (2011): Global Adult Tobacco Survey (GATS): perokokdewasa di Indonesia 61.4 juta jiwa (35.7 persen dari total populasi dewasa di Indonesia).

• Struktur industri rokok in Indonesia: oligopoly

– Tiga produsen rokok terbesar : PT Gudang Garam, PT Djarum dan PT HM Sampoerna yang mengontrol 71% pasar rokok Indonesia.

– Secara bersama-sama, terdapat sekitar 7 produsen rokokyang mengontrol 88% pasar rokok Indonesia.

Diversifikasi Produk TurunanTembakau

Skema Turunan dari Tembakau yang dilakukan oleh LPPM UGM di Temanggung

Persepsi Petani terhadap Tembakau diZambia

• Bagi petani, peluang untuk mendapatkan keuntungantertinggi selain tembakau sangat terbatas (Keyser, 2002).

• Beberapa komoditas seperti paprika, kopi dan katunmemberikan pendapatan yang lebih tinggi daripadatembakau. Tetapi komoditas2 ini memiliki keterbatasandan beresiko tinggi. Paprika, akan beresiko tinggi jikaterjadi curah hujan yang tinggi.

• Kopi merupakan salah satu yang memiliki peluang besarmenggantikan tembakau, tetapi sebagai tanaman baru diZambia, petani memerlukan investasi dan pelatihan on farm dan off farm. Selain itu ada komodistas katun, secaraumum katun memberikan pendapatan yang rendahdibandingkan dengan tembakau.

Pertimbangan Petani MenanamTembakau di Zambia

Lainnya , 15.02%

Pasar sudah tersedia, 17.88%

Usaha lebih menguntungkan, 21.19%

Pendapatan yang lebih baik dari tanaman

yang sejenis, 33.77%

Sudah turun temurun,

6.40%

Insentif dari lembaga

yang terkait dengan

tembakau, 5.74%

Keyser, 2002

Persepsi Petani terhadap Tembakau diKenya dan Eropa

• Sementara itu di Kenya, menurut Ochola & Kosura 2007, tembakau memiliki tingkat pengembalian yang rendahdibandingkan dengan markisa, semangka, kedele, nanas dan merica. Petani yang telah melakukan perubahantanaman menjadi tanaman alternatif ini, mendapatkanpendapatan yang lebih tinggi daripada yang tetapmengusahakan tembakau.

• Sementara itu di Eropa, walaupun tanaman penggantitembakau tidak lebih menguntungkan, tapi di Eropasebagai negara maju, mereka mempertimbangkan dampaksosial dan lingkungan, termasuk deforestrasi.

Penutup• Pengembangan produk non-rokok dari tembakau, dapat

mengurangi penggunaan tembakau dalam industri rokok. Kegiatanpengembangan industri alternatif ini diperkirakan dapatmeningkatkan harga jual tembakau petani. Namun, pengembanganindustri non-rokok belum dikembangkan di Indonesia. Pemerintahperlu memfasilitasi perusahaan yang akan mengembangakanindustri pengolahan tembakau menjadi produk non-rokok.

• Banyak tanaman yang dapat dijadikan tanaman pengganti daritembakau, seperti nanas, kopi, paprika dan lainnya. Permasalahanutama agar tanaman pengganti ini sukses, perlu diperhatikanbeberapa hal, seperti akses pasar yang stabil, perlunya support kelembagaan, seperti akses kredit dan penyuluhan. Jika fasilitaspelancar ini tidak didukung, maka perubahan dari tembakau ketanaman lain akan sulit dilakukan

Terima kasih