Isi Tembakau

28
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tembakau telah terkenal sebagai komoditi ekspor sejak dua setengah abad yang lalu, yakni ketika penguasa kolonial yang kemudian digantikan oleh pemodal swasta mengusahakan untuk pasaran Eropa.Kira-kira dua abad sejak diperkenalkannya tembakau oleh bangsa Portugis di Nusantara, tanaman tembakau merupakan tanaman untuk konsumsi kelompok elit, dan kemudian secara bertahap meluas menjadi konsumsi rakyat kebanyakan (Suyanto dan Tirtosastro, 2006.). Tembakau dimanfaatkan untuk membuat rokok dan cerutu.Selain itu juga digunakan sebagai bahan utama insektisida karena mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada serangga.Hasil penelitian terbaru ternyata tanaman ini dapat menghasilkan protein anti-kanker yang berguna bagi penderita kanker.Tanaman ini dimanfaatkan sebagai reaktor penghasil protein Growth Colony Stimulating Factor (GCSF), suatu hormon yang menstimulasi produksi

description

by tri andra zulkadifta

Transcript of Isi Tembakau

Page 1: Isi Tembakau

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tembakau telah terkenal sebagai komoditi ekspor sejak dua setengah abad

yang lalu, yakni ketika penguasa kolonial yang kemudian digantikan oleh

pemodal swasta mengusahakan untuk pasaran Eropa.Kira-kira dua abad sejak

diperkenalkannya tembakau oleh bangsa Portugis di Nusantara,

tanaman tembakau merupakan tanaman untuk konsumsi kelompok elit,

dan kemudian secara bertahap meluas menjadi konsumsi rakyat kebanyakan

(Suyanto dan Tirtosastro, 2006.).

Tembakau dimanfaatkan untuk membuat rokok dan cerutu.Selain itu juga

digunakan sebagai bahan utama insektisida karena mengandung zat alkaloid

nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada

serangga.Hasil penelitian terbaru ternyata tanaman ini dapat menghasilkan protein

anti-kanker yang berguna bagi penderita kanker.Tanaman ini dimanfaatkan

sebagai reaktor penghasil protein Growth Colony Stimulating Factor (GCSF),

suatu hormon yang menstimulasi produksi darah. Selain protein anti kanker,

GSCF juga dimanfaatkan sebagai stimulan perbanyakan sel tunas (stem cell),

dapat dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak

(Yulaikah, dkk., 2005).

Daun tembakau biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan

rokok.Usaha Pertanian tembakau merupakan usaha padat karya. Meskipun luas

areal perkebunan tembakau di Indonesia, diperkirakan hanya sekitar 207.020

hektar, namun jika dibandingkan dengan pertanian padi, pertanian tembakau

memerlukan tenaga kerja hampir tiga kali lipat. Seperti juga pada kegiatan

pertanian lainnya, untuk mendapatkan produksi tembakau dengan mutu yang baik,

Page 2: Isi Tembakau

2

banyak faktor yang harus diperhatikan. Selain faktor tanah, iklim, pemupukan dan

cara panen (Yulaikah, dkk., 2005).

Tanaman tembakau telah menyebar ke seluruh Amerika Utara, sebelum

masa kedatangan orang kulit putih.Pada tahun 1556, tanaman tembakau

diperkenalkan di Eropa, dan mula-mula hanya digunakan untuk keperluan

dekorasi dan kedokteran/medis saja.Tanaman tembakau merupakan salah satu

tanaman tropis asli Amerika.Jean Nicot, yang pertama kali melakukan eksploitasi

tanaman ini di Perancis.Kemudian, tanaman tembakau menyebar dengan sangat

cepat di seluruh Eropa, Afrika, Asia, dan Australia

(Suwarso dan Murdiyati, 2005).

Sebagai salah satu sumber pendapatan negara, tembakau mempunyai nilai

ekonomi yang cukup penting karena menyumbang pendapatan negara

melaluicukai. Di Indonesia, tembakau cerutu berkualitas ekspor berasal dari

Sumatera,dikenal dengan nama tembakau deli yang khusus digunakan sebagai

pembalutcerutu (Harno, 2006).

Faktor lingkungan seperti suhu, intensitas cahaya, ketersediaan air, CO2

dan sebagainya mempengaruhi laju fotosintesis, ketersediaannya dibutuhkan

dalam jumlah tertentu sesuai dengan jenis tanaman. Penyinaran cahaya matahari

sangat diperlukan tanaman ini dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan

bagian vegetatif (batang, daun, cabang, dan perakaran), generatif (bunga, buah

dan biji). Kurangnya penyinaran matahari menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan dan produksi.Ketebalan dan kehalusan daun sangat dipengaruhi oleh

keadaan kering dan banyaknya curah hujan.Tembakau deli mempunyai ciri khas

berdaun tipis, elastis dan berwarna terang.Ditanam satu kali satu tahun yaitu pada

Page 3: Isi Tembakau

3

awal musim kemarau (bulan Februari) dan dipanen sekitar pada bulan Mei

(Suwarso dan Murdiyati, 2005).

Tembakau diketahui oleh Colombus yang berlayar mengelilingi dunia

pada tahun 1492. Beliau menemukan benua Amerika dan mendarat di pulau

Sansalvador. Belaiu menemukan suku Indian yang menghisap dadaunan dan

bertanya mengapa mereka melakukan hal itu. Mereka mengatakan dengan

menghisap dadaunan itu mereka dapat merasakan nikmat, ngantuk, mabuk,

mengurangi kelelahan (segar) dan juga mengobati penyakit (Matwani, 1997).

Tembakau merupakan komoditi perkebunan penting sebagai penghasil

devisa dan sumber pendapatan usahatani. Harga Komoditi tinggi dan pengusahaan

teknik usahatani yang melekat dengan petani menjadikan usahatani tembakau

merupakan mata pencaharian pokok. Pengelolaan Tembakau Vor Oogst Madura

dilakukan oleh perkebunan rakyat dihadapkan kendala rendahnya produktivitas.

Untuk meningkatkan produktivitas tembakau rakyat (nafive tobacco) pemerintah

melaksanakan program lntensifikasi Tembakau Rakyat Beberapa hambatan

pengembangan produksi Tembakau Madura yaitu teknik budidaya dan

pengolahan tradisional, penggunaan input usahatani tidak optimal, gangguan

cuaca, fluktuasi harga dan serangan hama penyakit tanaman. Padahal sebagai

komoditi tradisional masyarakat (Heriyanto, 2000).

Tembakau mempunyai nilai ekonomi tinggi dan berperan dalam

pendapatan usahatani.Di Indonesia, terdapat berbagai jenis tembakau yang

diproduksi, misalnya Virginia (atau Flue-cured), Burley, Rajangan,

tembakau yang dikeringkan matahari dan udara, serta tembakau untuk

cerutu. Namun ada beberapa faktor khas Indonesia yang membuat jenis

tembakau di Indonesia sulit dikelompokkan menjadi jenis Virginia,

Page 4: Isi Tembakau

4

Burley atau Oriental. Masing-masing daerah penghasil tembakau di

Indonesia biasanya memiliki jenis tembakau yang unik, disebabkan oleh

kondisi maupun budaya setempat. Oleh karena itu, tembakau biasanya

dinamakan menurut daerah asalnya, misalnya Temanggung, Garut,

Boyolali, dan lain sebagainya. Lebih dari 100 jenis tembakau dihasilkan

di Indonesia, dan 70% dari 200 juta kilogram tembakau yang diproduksi

di Indonesia merupakan jenis Rajangan yang lazim digunakan untuk

membuat rokok kretek (http://binaukm.com, 2010).

Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui respon

pertumbuhan bibit tanaman tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap berbagai

kombinasi media tanam.

Kegunaan Penulisan

Sebagai salah satu syarat untuk praktikal test di Laboratorium Budidaya

Tanaman Penyegar, Fakultas Pertanian,Universitas Sumatera Utara, Medan dan

sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Page 5: Isi Tembakau

5

Dalam Ditjenbun (2005), sistematika tanaman tembakau adalah

kingdom : plantae, divisio : spermatophyte, subdivisio : angiospermae,

kelas : dicotyledoneae, ordo : personatae, famili : solanaceae, genus : nicotiana,

dan spesis : Nicotiana tabaccum L.

Tanaman tembakau memiliki akar tunggang, jika tanaman tumbuh bebas

pada tanah yang subur dan bukan berasal dari bibit cabutan. Jenis akar tunggang

pada tanaman tembakau yang tumbuh subur, terkadang dapat tumbuh sepanjang

0,75 m. Selain akar tunggang, terdapat pula akar-akar serabut dan bulu-bulu akar.

Pertumbuhan perakaran ada yang lurus, berlekuk, baik pada akar tunggang

maupun pada akar yang serabut (Yulaikah, dkk., 2005).

Daun tembakau sangat bervariasi, ada yang berbentuk ovalis, oblongus,

orbicularis, dan ovatus.Daun-daun tersebut mempunyai tangkai yang menempel

langsung pada bagian batang.Jumlah daun yang dapat dimanfaatkan (dipetik)

dalam setiap batangnya dapat mencapai 32 helai daun.Ukuran (besar kecilnya)

daun dan tebal tipisnya juga berbeda-beda, tergantung jenis daun, varietas yang

ditanam, kesuburan tanah, dan pengelolaan (Ditjenbun, 2005).

Batang pada pertumbuhan tanaman yang normal, dapat tumbuh tegak

dengan bantuan ajir (lanjaran).Tembakau bawah naungan dapat mencapai

ketinggian 4 m karena tanaman mempunyai sifat etiolasi.Batang ada yang

bercabang, meskipun kebanyakan tidak bercabang. Biasanya tanaman tembakau

akan bercabang apabila bagian titik tumbuhnya terputus, sehingga merangsang

pertumbuhan tunas-tunas baru. Adapun tembakau bukan bawah naungan,

ketinggian batangnya rata-rata 1,75 m (Yulaikah, dkk., 2005).

Bunga tembakau termasuk bunga majemuk yang berbentuk seperti

terompet. Benang sari berjumlah lima buah. Warna bunga dalam satu malai ada

Page 6: Isi Tembakau

6

yang kemerah-merahan dan putih.Bakal buah terdapat pada bagian dasar

bunga.Biji-bijinya sangat kecil, sehingga untuk kebutuhan pembibitan tidak

kesulitan (Davies and Nielsen, 1999).

Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan berukuran kecil, didalamnya

banyak berisi biji yang bobotnya sangat ringan.Biji tembakau yang belum

melewati masa dorman tidak dapat berkecambah apabila disemaikan.Untuk dapat

memperoleh kecambah yang baik sekitar 95 % biji yang dipetik harus sudah

masak dan telah disimpan dengan baik dengan suhu yang kering

(Ditjenbun, 2005).

Syarat Tumbuh

Iklim

Curah hujan yang dibutuhkan antara tembakau yang satu dengan yang

lainnya tidak sama. Masalah air berperan penting dalam pertumbuhan

tanaman.Misalnya jenis tembakau cerutu menghendaki curah hujan berkisar

antara 1500 mm – 2000 mm per tahun. Artinya untuk setiap tahunnya, areal yang

akan ditanami tembakau tersebut harus mendapatkan siraman air hujan sebanyak

1500 mm – 2000 mm. Hal ini dapat dimengerti dengan setiap m2 pada areal itu

mampu memperoleh air hujan sebanyak 1,5 m3 – 2 m3 per tahun tersebut

(Yulaikah, dkk., 2005).

Suhu optimal yang dikehendaki tanaman tembakau adalah 2700C atau

berkisar antara 2200C – 3300C. Kelembaban udara baik untuk diketahui guna

memperhitungkan saat tingginnya perkembangan penyakit lanas. Kelembaban

udara berpengaruh pula pada lamanya pertumbuhan tanaman.Kelembaban udara

yang baik berkisar antara 62 % - 85 % (Davies and Nielsen, 1999).

Tanah

Page 7: Isi Tembakau

7

Setiap jenis tembakau menghendaki jenis tanah yang berbeda.Tipe tanah

yang berstruktur remah, sedikit berpori, pasir halus (tanah ringan) dengan aerasi

yang baik.Dengan tipe tanah semacam ini ada harapan besar untuk mendapatkan

hasil daun yang tipis, elastis, dan warna krosok lebih cerah, asalkan dalam

pembudidayaannya baik, tepat musim, dan fermentasi yang optimal

(Ditjenbun, 2005).

Tinggi tempat penanaman tembakau sangat bervariasi.Pada dataran

rendah, sedang, dan dataran tinggi, tembakau dapat tumbuh dengan baik sesuai

dengan jenis tanaman dan varietasnya. Tembakau bawah naungan akan dapat

tumbuh baik pada ketinggian 145± m di atas permukaan air laut

(Yulaikah, dkk., 2005).

Tanah yang dapat ditanami tembakau adalah jenis tanah ber-pH antara 5-6.

Tembakau virginia membutuhkan pH agak masam, yaitu sekitar 5,5-6. Tembakau

Deli banyak ditanam pada tanah yang berwarna hitam berdebu dengan kandungan

humus 16 % dan pH 5,0-5,6 (Davies and Nielsen, 1999).

Media Tanam

Tanah berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas, kekerasan,

kesuburan. Akan tetapi akan berhubungan dengan adanya variasi yang terdapat

pada sistem mineralogi reaksi tanah, maka ada ketenuan untuk semua jenis tanah

(Hardi, 2004).

Bila tanah terlalu banyak mengandung pasir, tanah ini kurang baik bagi

pertumbuhan tanaman. Tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan

(Specific surfice) yang kecil, sehingga sulit menyerap dan menahan air dan unsur

hara, sehingga pada musim kemarau mudah kekurangan air. Bila jumlah pasir

terlalu banyak pengaruhnya terhadap tanah akan baik karena cukup longgar, air

Page 8: Isi Tembakau

8

akan mudah diserap dan cukup dikandung tanah, udara tanah mudah masuk dan

tanah mudah diolah (Hasibuan, 2006).

Untuk media tanam atau tanah pengisi kantong besar digunakan topsoil

yang bertekstur baik, bila terpaksa memakai tanah liat berat harus dicampur

dengan pasir kasar (pasir sungai) dengan perbandingan 3:2. Media tanam jangan

dicampur dengan fungisida dan insektisida karena dapat merusak bibit

(Sianturi, 1991).

Top Soil

Pertumbuhan bibit tembakau dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

jenis tanah yang digunakan sebagai media dan pemupukan. Jika media tumbuh

yang digunakan adalah tanah yang normal (berstruktur baik) dan subur, maka

pemupukan tidak diperlukan, karena kurang menguntungkan. Namun seringkali

tanah yang digunakan sebagai media tumbuh bibit tidak mengandung cukup unsur

hara untuk menunjang pertumbuhan bibit yang sehat sehingga perlu diberi pupuk

melalui tanah atau daun atau keduanya. Secara umum pemupukan dilakukan

melalui tanah dengan tujuan memberikan bahan kepada tanah yang berupa pupuk

buatan, pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan lainnya untuk memperbaiki

keadaan fisika, kimia dan biologi tanah, dengan harapan bahwa unsur hara yang

diberikan akan diserap oleh akar tanaman (Sutanto, 2005).

Top Soil adalah lapisan tanah yang paling dekat dengan permukaan tanah,

mengandung banyak mikroorganisme, mengandung paling banyak unsur hara, dan

memiliki kandungan udara yang paling tinggi dibanding lapisan tanah lainnya.

Setebal 20 cm dari permukaan , itulah "emas" yang seharusnya tetap dijaga dan

dirawat. Top soil jugalah yang menyimpan Bahan organik (seresah) yang menjadi

bahan untuk dilanjutkannya siklus unsur hara di areal hutan. Apabila ini terganggu

Page 9: Isi Tembakau

9

maka, yang paling merugikan adalah hilangnya potensi alam yang dapat menjadi

modal kelestarian jangka panjang (Sutanto, 2005).

Keberadaan bahan unsur di dalam tanah ditunjukkan oleh lapisan berwarna

gelap atau hitam, biasanya pada lapisan atas setebal 10-15 cm. Jumlah dan

ketebalan lapisan ini bergantung pada proses yang terjadi seperti pelapukan,

penambahan, mineralisasi, erosi, pembongkaran dan pencucian (leaching), serta

pengaruh lingkungan seperti drainase, kelembapan, suhu, ketinggian tempat, dan

keadaan geologi (Hasibuan, 2006).

Top Soil adalah lapisan tanah yang paling dekat dengan permukaan tanah,

mengandung banyak mikroorganisme, mengandung paling banyak unsur hara, dan

memiliki kandungan udara yang paling tinggi dibanding lapisan tanah lainnya.

Setebal 20 cm dari permukaan , itulah "emas" yang seharusnya tetap dijaga dan

dirawat. Top soil jugalah yang menyimpan Bahan organik (seresah) yang menjadi

bahan untuk dilanjutkannya siklus unsur hara di areal hutan. Apabila ini terganggu

maka, yang paling merugikan adalah hilangnya potensi alam yang dapat menjadi

modal kelestarian jangka panjang (Sianturi, 1991).

Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah, dengan jumlah

yang tidak besar (sekitar 3 – 5 %), namun pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah

sangat besar. Adapun pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah dan akibat terhadap

pertumbuhan tanaman adalah :Sebagai granulator (memperbaiki struktur tanah),

Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lainnya, Menambah kemampuan

tanah untuk menahan air, Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur

hara (kapasitas tukar, kation tanah menjadi tinggi), dan Sumber energi bagi

mikroorganisme (Sianturi, 1991).

Page 10: Isi Tembakau

10

Lapisan tanah dibawah lapisan tanah atas (topsoil) yang disebut lapisan

tanah bawah (subsoil) berwarna lebih terang dan bersifat kurang subur. Hal ini

bukan berarti bahwa lapisan tanah bawah tidak penting peranannya bagi

produktivitas tanah, karena walaupun mungkin akar tanaman tidak dapat

mencapai lapisan tanah bawah, permeabilitas dan sifat-sifat kimia lapisan tanah

bawah akan sangat berpengaruh terhadap lapisan tanah atas dalam peranannya

sebagai medium pertumbuhan (Sianturi, 1991).

Kompos

Hara dalam pupuk kandang berasal dari pakan yang dikonsumsi ternak,

lebih dari 70% N yang dimakan oleh hewan dapat dilihat dari kotorannya,

demikian juga kalsium sebesar 80%. Diantara kotoran ternak, kotoran ayam

mempunyai kandungan hara tinggi, terendah sapi sedangkan kotoran babi berada

diantaranya (Sutanto, 2005).

Media tanam yang digunakan seharusnya adalah tanah yang berkualitas

baik, misalnya tanah bagian atas (topsoil) pada ketebalan 10 – 20 cm, dan berasal

dari areal pembibitan dan sekitarnya (Fauzi, dkk, 1997).

Sekam Padi

Sekam merupakan salah satu jenis limbah. Limbah sering diartikan

sebagai bahan buangan/bahan sisa dari proses pengolahan hasil pertanian. Proses

penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga limbah tidak

saja mengganggu lingkungan sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan

manusia. Pada setiap penggilingan padi akan selalu kita lihat tumpukan bahkan

gunungan sekam yang semakin lama semakin tinggi. Saat ini pemanfaatan sekam

padi tersebut masih sangat sedikit, sehingga sekam tetap menjadi bahan limbah

yang mengganggu lingkungan.

Page 11: Isi Tembakau

11

Pada umumnya masyarakat dan petani di pembibitan, maupun untuk

tanaman pekarangannya menggunakan media tanah maupun pasir, karena mudah

didapat dan harganya lebih murah. Namun bobot dari tanah dan pasir berat,

sehingga dalam transportasi ke tangan konsumen agak sulit. Namun pada tanaman

andalas belum ditemukan media yang tepat untuk perkecambahan benih dan

pertumbuhannya dan disamping itu mudah didapat dengan harga yang murah dan

memiliki bobot yang ringan, sehingga dalam penyaluran bibit kepada konsumen

tidak mengalami kesulitan dan dalam aspek ekonomi juga menguntungkan.

Media tanam campuran tanah dan sekam padi dilaporkan baik untuk

pembibitan anggur asal stek dan persentase keberhasilan bibit stek anggur

mencapai 91% diperoleh pada media tanah-jeramipupuk kandang (Yuniastuti et

al. 1994). Media campuran tanah-sekam padi-pupuk kandang merupakan media

yang baik bagi pertumbuhan bibit salak asal biji (Tana, 1992) dan palem botol

(Bakrie, 2001). Serbuk kulit kayu dilaporkan baik digunakan sebagai media

campuran untuk perbanyakan tanaman hortikultura tahunan maupun semusim

(Goyne dan Arnold, 1996; Course dan Tatum, 1998; Breedlove et al., 1999;

Broussard et al., 1999).

Sekam padi baik sebagai bahan campuran media dikarenakan porous dan

sukar lapuk sehingga pemadatan media dapat terhindari dan akar dapat tumbuh

dan berkembang baik Media tanah maupun pasir merupakan jenis media dasar

yang umum digunakan dan keduanya memiliki sifat fisik yang sangat berbeda.

Oleh karena itu, dengan mencampur kedua bahan media tersebut diharapkan

diperoleh kondisi fisik yang baik bagi pertumbuhan bibit jarak pagar tersebut

(Sianturi, 1991).

Page 12: Isi Tembakau

12

  Sekam sebesar 3300 Cal. Menurut Houston (1972), dalam (Deptan,2009),

sekam memiliki bulk density 0.100 g/ ml, nilai kalori antara 3300 -3600

Cal/kg sekam dengan konduktivitas panas 0.271 BTU. Arang sekam mempunyai

karakteristik ringan (berat jenis 0.2 kg/l), kasar sehingga sirkulasi udara tinggi,

kapasitas menahan air tinggi, berwarna hitam sehingga dapatmengabsorbsi sinar

matahari dengan efektif. Rongganya banyak sehinggaaerasi dan drainasenya baik,

hal ini juga mempermudah pergerakan akartanaman dalam media tanam tersebut.

Arang sekam telah steril, karena saat pembuatannya sekam telah mendapat panas

yang tinggi karena proses pembakaran sehingga tidak memerlukan desinfeksi

dengan kemikalia apapun. Mempunyai daya melapuk lambat dan dianggap dapat

bertahan kira-kira satu tahun sehingga dapat digunakan beberapa kali

(Wuryaningsih,2008). Arang sekam memiliki nilai permeabilitas sebesar 32.89

cm/jam (Sianturi, 1991).

Media sekam mengandung unsur silika yang tinggi dan juga peningkatan

P. Peningkatan kandungan P tersedia didugakarena silikat mampu meningkatkan

ketersedian P dengan cara menggantikanion P yang terikat pada komponen tanah

dengan ion Si, sehingga P menjadilebih tersedia. Selain itu pemberian silika dapat

meningkatkan kadar P didalam tanah menjadi bentuk yang lebih tersedia bagi

tanaman sehingga tidak perlu penambahan unsur P dan Si dalam media tanam

arang sekam. Dariproses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-

30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot

awal gabah.Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan

masalahlingkungan (Sianturi, 1991).

Pasir

Page 13: Isi Tembakau

13

Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan

fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan

sesuai jika digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit

tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat keringakan

memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudahcukup

umur untuk dipindahkan ke media lain. Selain itu, keunggulan mediatanam pasir

adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkansistem aerasi serta

drainase media tanam. Penggunaan pasir sebagai mediatanam sering

dikombinasikan dengan campuran bahan anorganik lain, sepertikerikil, batu-

batuan, atau bahan organik yang disesuaikan dengan jenistanaman. Oleh karena

memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro)maka pasir menjadi mudah

basah dan cepat kering oleh proses penguapan.Kohesi dan konsistensi (ketahanan

terhadap proses pemisahan) pasir sangatkecil sehingga mudah terkikis oleh air

atau angin. Dengan demikian, mediapasir lebih membutuhkan pengairan dan

pemupukan yang lebih intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang

digunakan sebagai media tanamsecara tunggal.

Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah yangbersersalinitas

tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk digunakan sebagai media

tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi

pada media tanam dapat ,menyebabkan tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-

organ tanaman, seperti akar dandaun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang

selanjutnya mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).

Page 14: Isi Tembakau

14

TEKNIK PENGENDALIAN PENYAKIT TMV (Tobacco Mosaic Virus) PADA TANAMAN TEMBAKAU ( Nicotiana tabaccum L.)

Penyakit TMV (Tobacco Mosaic Virus)

Tobacco mosaic virus adalah virus yang pertama kali ditemukan. Pada

akhir abad 19, peneliti menemukan sesuatu yang lebih kecil dari bakteri dan dapat

menyebabkan infeksi pada tumbuhan tembakau. 30 tahun kemudian, Wendell

Stanley menemukan bahwa virus membentuk kristal, dan sebagian besar tersusun

oleh protein. Penemuan selanjutnya juga menemukan RNA pada virus. Bentuk

dari TMV dapat dilihat pada gambar di sebelahkiri. TMV memiliki bentuk helix

dengan 16.3 protein setiap putaran. Virus ini tersusun atas satu strand RNA

(warna merah) yang terbungkus di dalam kumpulan protein (warna biru).

Protein-protein itu tersusun atas 2130 protein kecil,yang menumpuk dalam

bentuk silindris. Strand RNA dapat mengkode empat protein, yang bersama-sama

mengatur siklus hidup dari virus. Dengan dua protein berfungsi untuk replikasi

RNA virus, satu protein mentransfer RNA dari satu sel ke sel yang lain untuk

menyebarkan infeksi, dan satu protein kapsid.

Virus mosaik tembakau (Tobacco mosaic virus, TMV) adalah virus yang

menyebabkan penyakit pada tembakau dan tumbuhan anggota suku terung-

terungan (Solanaceae) lain. TMV adalah virus. Penyakit pada tumbuhan yang

disebabkan oleh TMV dapat ditemukan di seluruh belahan dunia. TMV diketahui

dapat menginfeksi 150 tipe tumbuhan seperti sayur-sayuran, dan bunga-bungaan.

Infeksiakibat TMV menyebabkan kerugian yang sangat besar pada hasil panen.

Gejala Penyakit TMV (Tobacco Mozaic Virus)

Pada daun terjadi bercak-bercak hijau muda atau kuning yang tidak teratur.

Bagian yang berwarna muda tidak dapat berkembang secepat bagian hijau yang

Page 15: Isi Tembakau

15

biasa, sehingga daun menjadi berkerut atau terpuntir. Jika semai trinfeksi segera

setelah muncuk, semai dapat mati. Jika tanaman trifeksi setelah dewasa

pengaruhnya dapat lemah sekali

Jika mosaik tembakau dan mosaik mentimun mengadakan infeksi secara

bersamaaan, pada daun dan batang akan terjadi garis-garis hitam yang terdiri atas

jaringn mati. Virus ini biasanya tidak mematikan, namun hanya menurunkan

produktivitas dan kualitas dari tumbuhan,terutama pada tumbuhan yang diserang

sejak muda. Di Minnesota, tumbuhan yang biasa menjadi target penyerangan

TMV adalah tumbuhan tomat, lada, bunga petunia, snapdragon, delphinium,dan

marigold. TMV juga menyerang tumbuhan melon, mentimun, labu, bayam, bunga

celosia, ceri,dan masih banyak lagi dengan jumlah yang lebih sedikit. Walaupun

TMV dapat menyerang berbagai macam tanaman, biasanya TMV hanya

menyerang tanaman yang tumbuh di persemaian.

TMV adalah virus yang biasanya menyerang dari luka kecil pada tanaman

akibat kerusakan oleh manusia atau serangga. Sumber TMV yang paling umum

adalah puing-puing dari tanaman yang telah terinfeksi di tanah dan tangan pekerja

yang terkena produk-produk tembakau seperti rokok. Setelah virus memasuki

inangnya, virus mulai menggandakan dirinya dengan menyerang sel inang. TMV

tidak menyebabkan penyakit dengan membunuh sel, melainkan dengan

mengendalikan proses metabolisme dari sel. Sampai sekarang ini, konsumsi dari

produk-produk tembakau yang terinfeksi dengan TMV tidak menimbulkan efek

pada manusia.

Metode Pencegahan Penyakit TMV (Tobacco Mozaic Virus)

Kebanyakan tembakau mengandung penyakit , kalau mereka yang bekerja

di pertanaman tomat merokok atau mengunyah tembakau, maka mereka inilah

Page 16: Isi Tembakau

16

yang menularkan tanaman dengan TMV. Virus menular secara mekanis, oleh

tangan para pekerja, ternak, atau alat-alat pertanian. Virus tidak ditularkan oleh

serangga. Selain pada tembakau, virus jiga dapat betahan pada sisa-sisa tanaman

sakit selama 4 bulan. Virus jug adapt bertahan dari musim ke musim pada gulma

yang termasuk suku terungan (Solanaceae), misalnya kecubung dan ceplukan.

a. Tidak merokok selama bekerja di pertanaman tomat, khususnya pada waktu

bekerja di persemaian dan pada waktu memindahkan tanaman. Pada waktu ini

pekerja dapat menularkan virus ke banyak tanaman, dan infeksi pada tanaman

masih kecil akan sangan menekan produksi. Meskipun virus yang melekat di

tangan tidak dapat sama sekali hilang di cuci, tetapi membasuh tangan dengan

sabun atau deterjen akan banyak mengurangi infeksi.

b. Persemaian diperiksa denga teliti, bibit yang sakit di cabut agar tidak

menjadi sumber infeksi. Sekitar persemaian di bersihkan dari gulma, terutama

gulma yang dapat menjadi inang sekunder seperti dari suku terung-terungan

(Solanaceae).

c. Diusahankan tanaman, khususnya yang masih muda tidak terlalu banyak di

pegang dan tidak dipegang terlalu keras, misalnya pada saat memanjatkan

tanaman dan pada waktu memangkas.

d. Proteksi silang atau premunisasi. Tanaman ditulasi dengan strain virus yang

lemah untuk melindunginya terhadap infeksi strain virus yang kuat (Sulyo, 1988

dalam Semangun 2007). Hiruki (1980) di Canada membuktikan bahwa tanaman

tomat yang diinfeksi dengan virus mosaic tembakau yang dilemahkan (dipanaskan

dengan suhu 35ºC selama 15 hari dalam batang tembakau) terlindungi dari infeksi

virus yang virulen.

Page 17: Isi Tembakau

17

DAFTAR PUSTAKA

Balitnak.2010. Kotoran Kambing-Domba Bisa Bernilai Ekonomis. Balai Penelitian Ternak, Ciawi Bogor.

Damanik, M. M. B., B. E. Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin, H. Hanum. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan.

Davies, D.L. and Nielsen M.T. 1999. Tobacco production,chemistry, and technology. Coresta, BlackwellSci., Ltd.

Ditjenbun. 2005. Kebijakan pengembangan supply–demand tembakau untuk kesejahteraan petani. Di rektorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, Jakarta.

Fauzi, Y., E. Widiastuti, S. Satyawibawa, R. Hartono. 1997. Budidaya Kelapa Sawit. Penebar Swadaya, Jakarta.

Hardi, M. M., 2004. Teknik Berkebun Kelapa Sawit. Adicita, Yogyakarta.

Hartatik dan Widowati.2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Hasibuan, B. E. 2006. Ilmu Tanah. USU Press. Medan.

Jamilah. 2003. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Kelengasan Terhadap Perubahan Bahan Organik dan Nitrogen Total Entisol. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Mayadewi, N. A. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung Manis. Agritop 26 (4): 153-159.

Harahap, D. 2010. Tesis: Laju Dekomposisi Secara Aerobik dan Kualitas Kompos dari Berbagai Residu Tanaman dengan Penambahan Berbagai Dekomposer. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Harno, H.R. 2006. Tembakau dilihat dari sudut pandangpabrik rokok. Prosiding Diskusi Panel RevitalisasiSistem Agribisnis Tembakau Bahan BakuRokok. Puslitbang Perkebunan, Bogor. Hal. 9–12.Kompas. 2000. Petani tembakau menjerit. Harian Kompas25 September 2000, Jakarta.

Pujiyanto. 2005. Pedoman Teknis Pemanfaatan Limbah Perkebunan Menjadi Pupuk Organik.

Suyanto A. dan Tirtosastro, S. 2006. Permasalahan tembakau rakyat dan dampaknya terhadap industri rokok.Bogor.

Suwarso, A. Herwati, dan A.S. Murdiyati. 2005. Sosialisasi tembakau madura rendah nikotin. Laporan Proyek APBN TA 2004. Balittas, Malang.