Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren...

30
Tren Korupsi Semester 1 Tahun 2014 -Korupsi Daerah Makin Mengkhawatirkan- Divisi Investigasi 2014

Transcript of Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren...

Page 1: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Tren Korupsi Semester 1 Tahun 2014 -Korupsi Daerah Makin Mengkhawatirkan- Divisi Investigasi 2014

Page 2: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Pembahasan

1 Sumber data tren penanganan korupsi

2 Pemaparan data tren penanganan korupsi

3 Perbandingan tren korupsi semester smt 1 tahun 2014 dengan smt 1 tahun 2013

4 Analisis tren penanganan kasus korupsi

5 Kesimpulan dan rekomendasi

Page 3: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Latar Belakang

• Pemberantasan korupsi, khususnya bidang penindakan menjadi sorotan bagi masyarakat Indonesia dan sorotan dunia internasional.

• Tingginya laporan dugaan korupsi yang disampaikan masyarakat kepada penegak hukum.

• Minimnya ketersediaan sumber informasi tentang penanganan kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.

Page 4: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Tujuan

3▪Melakukan pemetaan terhadap perkara yang

ditangani Aparat Penegak Hukum yang meliputi: sektor, modus, jabatan pelaku, kerugian negara, wilayah, waktu, serta catatan terhadap penegak hukum yang menangani (Kepolisian, Kejaksaan dan KPK).2

▪Memberikan penjelasan terkait dengan kinerja aparat penegak hukum dalam melakukan pemberantasan korupsi sepanjang Januari-Juni 2014

1▪Memberikan deskripsi penindakan perkara

korupsi yang terjadi di Indonesia pada tahun 2014 (periode 1 Januari - 30 Juni 2014).

Page 5: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Metodologi dan Sumber DataMetodologi Sumber Data

a) Jenis Penelitian: Kuantitatif b) Teknik Pengumpulan Data :

Data sekunder dari berbagai sumber

c) Teknik Pengolahan Data: editing, coding, entering, cleaning (Neuman, 2006)

d) Teknik Analisis Data: SPSS 20 & Microsoft Excel

e) Mendeskripsikan data-data pada satu variabel menggunakan ukuran modus (data yang paling sering muncul)

a) Website Aparat Penegak Hukum (Kejaksaan, Kepolisian, dan KPK)

b) Permintaan informasi ke Aparat Penegak Hukum (Kepolisian dan KPK)

c) Dakwaan Jaksa Penuntut Umum d) Media massa online dan cetak e) Informasi jaringan ICW di

Daerah

Page 6: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Keterbatasan:

a) Minimnya informasi penanganan korupsi dari Aparat Penegak Hukum

b) Keterbatasan akses/kelengkapan data dari sumber informasi yang tersedia.

Keterbatasan

Pembatasan dan keterbatasan

Data yang diambil hanya kasus yang berhasil dipantau dari 1 Januari – 30 Juni 2014, terdiri dari:

a) Kasus dugaan korupsi pada tahap penyidikan (sudah ada penetapan tersangka)

b) Kasus dugaan korupsi yang ditangani oleh kepolisian, kejaksaan, dan KPK.

Pembatasan

Page 7: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Tabel 1 TREN PEMBERANTASAN KORUPSI(TAHUN 2010-TAHUN 2014 SMT I)

PERIODE TAHUN 2010

TAHUN 2011

TAHUN 2012

SMT I 2013

SMT 2 2013

SMT I 2014

JUMLAH KASUS 448 436 402 293 267 308

JUMLAH TERSANGKA 1157 1050 879 677 594 659

KERUGIAN NEGARA

(TRILIUN)3,3 2.1 17.9 5.7 1,6 3,7

Page 8: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Grafik 1 TRENDLINE JUMLAH TERSANGKA DAN JUMLAH KASUS

2013 smt 1 2013 smt 2 2014 smt 1

677594

659

293 267308

Jumlah kasus Jumlah tersangka

• Trendline jumlah tersangka dari tahun 2013 semester 1 sampai tahun 2014 semester 1 mengalami penurunan sebanyak 18 tersangka.

• Trendline jumlah kasus dari tahun 2013 semester 1 sampai tahun 2014 semester 1 mengalami peningkatan sebanyak 15 kasus.

Page 9: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Grafik 2 TRENDLINE KERUGIAN NEGARA (TRILIUN)

SMT I 2013 SMT 2 2013 SMT I 2014

5,7

1,6

3,7

Trendline potensi kerugian negara dari tahun 2013 semester 1 sampai tahun 2014 semester 1 mengalami

penurunan.

Page 10: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Dugaan korupsi Biaya Penyelenggaraan Ibadah

Haji di Kementerian dengan potensi kerugian

negara Rp 1 triliun

Dugaan korupsi terkait penerimaan seluruh

permohonan keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan

Pajak Nihil (SKPN) PPh Badan PT BCA, Tbk tahun pajak

1999 sebesar Rp 375 miliar

Dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP

dengan potensi kerugian negara sebesar Rp 1,12

triliun

Kasus dugaan korupsi dengan potensi kerugian

negara terbesar

1 32

Page 11: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Diagram 1: KORUPSI BERDASARKAN TAHUN TERJADI

Pada umumnya kasus korupsi ditangani dua tahun setelah korupsi terjadi.

Page 12: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Diagram 2: KORUPSI BERDASARKAN MODUS

KORUPSI BERDASARKAN MODUS

TAHUN 2013 SMT I

KORUPSI BERDASARKAN MODUS

TAHUN 2014 SMT I

• Pada semester 1 tahun 2014 modus korupsi paling banyak digunakan adalah penyalahgunaan anggaran sebanyak 71 kasus (23,05%), penggelapan sebanyak 71 kasus (23,05%), dan laporan fiktif sebanyak 66 kasus (21,42%).

• Korupsi dengan modus laporan fiktif mengalami peningkatan signifikan sebanyak 27 kasus.

N = 308 kasus

Page 13: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Kalimantan UtaraKalimantan Selatan

Sulawesi BaratSulawesi Tengah

Kalimantan TimurNTB

Sulawesi TenggaraSulawesi Utara

Bangka BelitungLampung

Papua BaratBali

BengkuluGorontalo

Kepulauan RiauMaluku

NTTSumatera Selatan

DI YogyakartaProv. Aceh

DKI JakartaKalimantan Barat

Maluku UtaraSumatera Utara

BantenSulawesi Selatan

Kalimantan TengahPapua

Sumatera BaratJambipusatRiau

Jawa TimurJawa Barat

Jawa Tengah 2925

211616

14121212

1010

9888

77

6666666

555

4444

333

2

PENINDAKAN KASUS KORUPSI BERDASARKAN

PROVINSI TAHUN 2014 SMT I

Diagram 3: KORUPSI BERDASARKAN PROVINSI

Sumatera UtaraJawa Tengah

Jawa BaratRiauNAD

NasionalSulawesi Utara

BengkuluJawa Timur

NTTSumatera Selatan

Kalimantan TengahSumatera Barat

Papua BaratLampung

DKI JakartaJambi

Kepulauan RiauMaluku

Maluku UtaraBanten

DIYKalimantan Barat

PapuaSulawesi Tengah

Sulawesi TenggaraBangkabelitung

Kalimantan SelatanKalimantan Timur

NTBSulawesi Selatan

Bali Sulawesi Barat

Gorontalo 12233333

5555556666678991010111213141415

2122

36

PENINDAKAN KASUS KORUPSI BERDASARKAN

PROVINSI TAHUN 2013 SMT I

Page 14: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Tabel 2 - 5 KASUS KORUPSI DI JAWA TENGAH

KASUS WILAYAH KERUGIAN NEGARA

Dugaan korupsi perumahan bersubsidi Griya Lawu Asri (GLA)

Kabupaten Karanganyar 18,4 M

Dugaan korupsi perkara pelaksanaan tukar guling tanah di Pemkot Tegal

Kabupaten Tegal 8 M

Dugaan korupsi Simpedes Kabupaten Cilacap 7,6 M

Dugaan korupsi penyertaan modal APBD Rembang pada PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya (RSBJ)

Kabupaten Rembang 4,1 M

Kasus dugaan korupsi dana BSM 2009-2010 Kabupaten Sukoharjo 3,4 M

Page 15: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Diagram 4: PERBANDINGAN PENANGANAN PERKARA OLEH PENEGAK HUKUM

• Kejaksaan merupakan aparat penegak hukum yang paling banyak menangani kasus korupsi. • Terjadi peningkatan penanganan kasus korupsi yang dilakukan Kejaksaan sebanyak 48 kasus. • Terjadi penurunan penanganan kasus yang ditangani oleh Kepolisian sebanyak 8 kasus. • Terjadi peningkatan kasus yang ditangani KPK sebanyak 2 kasus. • Dari 16 kasus dugaan korupsi yang ditangani KPK, potensi kerugian negara mencapai 2,8 Triliun dan total

besaran suap 15,76 Miliar. • Dari 72 kasus dugaan korupsi yang ditangani kepolisian, potensi kerugian negara mencapai 67,7 Miliar dan

total besaran suap 12,48 Miliar. • Dari 220 kasus dugaan korupsi yang ditangani kejaksaan, potensi kerugian negara mencapai 792 Miliar.

2,8 Triliun

67,7 Miliar

792 Miliar

15,76 Miliar

12,48 Miliar

Page 16: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

KORUPSI BERDASARKAN SEKTOR

TAHUN 2013 SMT I

KORUPSI BERDASARKAN SEKTOR

TAHUN 2014 SMT I

Diagram 5: KORUPSI BERDASARKAN SEKTOR

• Penanganan kasus korupsi paling banyak masih berada pada sektor infrastruktur sedangkan pada posisi ke dua masih berada pada sektor keuangan daerah.

• Pada posisi ke tiga terjadi perubahan dari sektor pendidikan ke sosial kemasyarakatan.

Page 17: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

6 Aktor paling banyak ditetapkan tersangka

4. Anggota DPR/D 7,5%

3. Kepala Dinas 8,6%

2. Direktur/ Komisaris/

Konsultan/ Pegawai Swasta 18,9%

1. Pejabat atau pegawai Pemda/

Kementrian42,6%

5. Direktur/ Komisaris/ Pejabat Pegawai BUMN/D

5,1%

6. Kepala daerah 3,7%

Page 18: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Diagram 6: KORUPSI BERDASARKAN JABATAN TERSANGKA

JABATAN TERSANGKA TAHUN 2013 SMT 1

JABATAN TERSANGKA TAHUN 2014 SMT 1

Page 19: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Diagram 7: KORUPSI BERDASARKAN INSTANSI

▪ Pemerintahan Daerah menjadi instansi yang paling banyak melakukan tindakan korupsi (97 kasus)

▪ DPRD menempati posisi kedua (21 kasus) sebagai instansi yang melakukan tindakan korupsi

▪ Lima posisi teratas secara berurutan: Pemerintahan Daerah, DPRD, Dinas Pekerjaan Umum, Kementerian, dan Dinas Pendidikan

Page 20: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Diagram 8: KORUPSI BERDASARKAN WILAYAH

Tindak pemberantasan korupsi pada periode ini paling banyak dilakukan di wilayah kabupaten (205 kasus).

Page 21: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Mark u

p

Peng

gelap

an

Lapo

ran

fiktif

Peny

alahg

unaa

n an

ggar

an

Suap

/gra

tifika

si

Pemot

onga

n Ang

gara

n

Peny

alahg

unaa

n wew

enan

g

Kegia

tan/

proy

ek fi

ktif

Angg

aran

gand

a

Pung

utan

Liar

5

02

42

0 1 0 0 02 3 4 3

1 02

0 0 1

10

1713

19

14 5

1 1 2

16

5147

45

711 12 11

0

5

Kabupaten Kota Provinsi Pusat

Grafik 3 JUMLAH KASUS BERDASARKAN WILAYAH DAN MODUS

Page 22: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

• Di wilayah kabupaten sebanyak 51 kasus korupsi dilakukan dengan modus PENGGELAPAN

• Di wilayah kota sebanyak 19 kasus korupsi dilakukan dengan modus PENYALAHGUNAAN ANGGARAN

• Di wilayah provinsi sebanyak 4 kasus korupsi dilakukan dengan modus LAPORAN FIKTIF

• Di wilayah pusat sebayak 4 kasus korupsi dilakukan dengan modus PENYALAHGUNAAN ANGGARAN

Modus paling banyak berdasarkan wilayah

Page 23: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Kesimpulan• Jumlah penanganan perkara korupsi tidak mengalami perubahan yang signifikan

selama 3 semester terakhir.

• Perbandingan jumlah tersangka dan potensi kerugian negara berbanding lurus.

• Dari total potensi kerugian negara Rp 3,7 triliun, sebanyak 2,5 triliunnya (67,5%) terjadi di Kementerian Dalam Negeri, Kementrian Agama, dan Kementrian Keuangan (Dirjen pajak).

• Penindakan kasus korupsi masih lebih banyak menangani kasus bermodus; Penggelapan, Penyalahgunaan Anggaran, dan Laporan Fiktif

• Penindakan kasus korupsi banyak terjadi pada sektor infrastruktur, keuangan daerah, sosial kemasyarakatan dan pendidikan.

• Kasus korupsi di daerah makin mengkhawatirkan pada wilayah Pemeritahan Daerah dan Legislatif daerah. Jika dilihat berdasarkan sektor, aktor, instansi maupun wilayah penanganan kasus.

• Jumlah kepala daerah yang menjadi tersangka meningkat lebih dari 2x lipat. Pada semester 1 tahun 2013, sekurangnya tercatat 11 kepala jadi tersangka. Sedangkan pada semester 1 tahun 2014, sekurangnya tercatat 25 kepala daerah jadi tersangka.

• Dalam kurun waktu 2010 – smt 1 tahun 2014, sekurangnya 182 Kepala Daerah menjadi tersangka.

• Kejaksaan merupakan penegak hukum yang paling banyak tangani perkara korupsi.

• KPK hanya menangani 15 perkara. Tapi kasus yang tangani memiliki potensi kerugian negara yang jauh lebih besar dibanding Kepolisian dan Kejaksaan.

Page 24: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Rekomendasi

• Kepolisian

1.Kapolri Cq Direktorat Tipikor Mabes Polri harus mendorong Polda dan Polres bekerja lebih optimal untuk mencapai target pada akhir tahun (Polda tangani 5 kasus korupsi, dan Polres tangani 2 kasus korupsi). Mengingat, anggaran penyidikan di Kepolisian sudah meningkat.

2.Meningkatkan kapasitas dan skillnya untuk mengungkap kasus-kasus bermodus suap. Karena pada semester ini, Kepolisian hanya menangani 1 kasus yang berlatar belakang suap.

3.Meningkatkan koordinasi dengan KPK untuk membahas kasus yang dihentikan pada saat pelimpahan di Kejaksaan.

4.Meningkatkan komunikasi dengan Media dan Kelompok masyarakat sipil di tingkat pusat maupun daerah.

• Untuk mendapatkan informasi terjadinya kasus korupsi.

• Mengawal perkara-perkara yang ditangani • Mempublikasi capaian-capaian kasus korupsi yang sudah ditangani

Page 25: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Rekomendasi• Kejaksaan

1.Harus masuk pada rekomendasi perbaikan sistem pencegahan korupsi di level Pemerintah Daerah dan Legislatif.

2.Kepolisian dan Kejaksaan harus meningkatkan kapasitannya dalam menangani kasus suap. Karena pada semester ini, belum ditemukan kasus korupsi berlatar belakang suap ditangani Kejaksaan.

3.Memastikan kasus-kasus yang sudah ditangani untuk segera diselesaikan. Jangan sampai terhenti di tengah jalan pada kemudian hari.

4.Meningkatkan komunikasi dengan Media dan Kelompok masyarakat sipil di tingkat pusat maupun daerah.

• Untuk mendapatkan informasi terjadinya kasus korupsi.

• Mengawal perkara-perkara yang ditangani • Mempublikasi capaian-capaian kasus korupsi yang sudah ditangani

Page 26: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Rekomendasi• Komisi Pemberantasan Korupsi

1.Memaksimalkan fungsi Koordinasi dan Supervisi yang menjadi salah satu mandat Undang-undang.

• Melimpahkan kasus-kasus yang menumpuk di pengaduan masyarakat kepada Kepolisian dan Kejaksaan.

• Memonitoring kasus-kasus yang ditangani oleh Kepolisian dan Kejaksaan khususnya yang macet dan dihentikan.

• Meningkatkan kapasitas Inspektorat di daerah baik dalam hal peningkatan skill, komitmen maupun integritasnya dalam mengawasi Pemerintah Daerah.

2.Memaksimalkan fungsi pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya korupsi terhadap daerah-daerah yang sedang ditangani atau selesai ditangani bidang penindakan.

3.Membantu Presiden terlibat, mengawasi dan memberikan rekomendasi pelaksaan agenda pemberantasan korupsi yang termaifestasi lewat stranas maupun agenda-agenda lainnya.

Page 27: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Rekomendasi• Presiden

1. Penanganan kasus korupsi paling banyak terjadi di Daerah. Tapi, kasus korupsi dengan potensi kerugian negara tertinggi justru terjadi di Kementrian Untuk itu, harus ekstra hati-hati dalam menentukan dan mengangkat Menteri.

2. Fungsi pencegahan dan pengawasan internal Kementerian harus ditingkatkan. 3. Reformasi birokrasi yang sedang dilakukan pemerintah harus diawai oleh

reformasi politisi. Reformasi politisi menyangkut perbaikan sistem rekrutmen politik, pengelolaan keuangan partai, dan sistem pemilu.

4. Evaluasi pelaksanaan strategi nasional pemberantasan korupsi, khususnya pada Kementerian dan Pemerintah Daerah. Selain itu, penerapan sanksi terhadap Kementerian dan Lembaga yang tidak melaksanakannya.

5. Aparat penegak hukum harus masuk pada rekomendasi perbaikan sistem pencegahan korupsi di level Pemerintah Daerah dan Legislatif.

6. Presiden dan Aparat Penegak Hukum harus meningkatkan koordinasi untuk membenahi penanganan korupsi di Daerah. Karena saat ini Kepala daerah dan Anggota DPR/D belum bisa diandalkan untuk memberantas korupsi.

7. Merealisasikan tunjangan untuk para penyidik perkara tindak pidana korupsi di Kepolisian maupun Kejaksaan.

Page 28: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Rekomendasi• Presiden

8. Rawan korupsi di daerah disebabkan oleh buruknya oleh buruknya tata kelola pemerintah dan lemahnya kontrol masyarakat. Oleh karena itu otonomi daerah tidak hanya memberikan kewenangan yang luas kepada Kepala Daerah, tapi juga membuka ruang bagi masyarakat untuk ikut mengkontrol.

Page 29: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

Thank You

Tim Penyusun : • Tama S. Langkun • Lais Abid • Kes Tuturoong • Sigit Wijaya • Paskalia • Okta Rina Fitri • Mulki Makmun • Anggriyani • Wana Alamsyah • Azis Fauzi

Page 30: Tren Korupsi Tahun 2014 semester 1 rev a - tamalangkun.com · Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan tren korupsi

???

Questions