Traumatic Injury Adalah Injury Yang Dapat Bersifat Fisik

3
Traumatic injury adalah injury yang dapat bersifat fisik (badan) atau emosional yang dihasilkan oleh luka luka fisik atau mental, atau shock. Traumatic dental injury atau dental trauma merupakan injury yang terjadi pada mulut, termasuk gigi, bibir, gusi, lidah, dan tulang rahang. Traumatic dental injury umumnya merupakan kombinasi trauma jaringan lunak peri-oral, gigi, dan jaringan pendukungnya. Menurut frekuensi terjadinya antara lain: 1. kekerasan inter personal 2. sporting injuries (olahraga) 3. jatuh 4. kecelakaan lalu lintas 5. industrial trauma Dentoalveolar injury dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Pada masa kanak- kanak dan balita, penyebab utamanya biasanya adalah jatuh, terutama pada usia setahun pertama. Penyebab lainnya dapat berupa kekerasan yang dilakukan pada anak. Pada masa remaja, penyebabnya umumnya adalah olahraga. Pada usia dewasa, biasanya penyebabnya adalah karena kecelakaan dalam berkendara, jatuh, olahraga, dan kecelakaan pabrik. Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar Menurut WHO 1. Trauma pada Jaringan Keras Gigi dan Pulpa · Infraksi Mahkota

description

injury

Transcript of Traumatic Injury Adalah Injury Yang Dapat Bersifat Fisik

Page 1: Traumatic Injury Adalah Injury Yang Dapat Bersifat Fisik

Traumatic injury adalah injury yang dapat bersifat fisik (badan) atau emosional yang dihasilkan

oleh luka luka fisik atau mental, atau shock. Traumatic dental injury atau dental trauma

merupakan injury yang terjadi pada mulut, termasuk gigi, bibir, gusi, lidah, dan tulang rahang.

Traumatic dental injury umumnya merupakan kombinasi trauma jaringan lunak peri-oral, gigi,

dan jaringan pendukungnya.

Menurut frekuensi terjadinya antara lain:

1. kekerasan inter personal

2. sporting injuries (olahraga)

3. jatuh

4. kecelakaan lalu lintas

5. industrial trauma

Dentoalveolar injury dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak, remaja,

hingga dewasa. Pada masa kanak-kanak dan balita, penyebab utamanya biasanya adalah jatuh,

terutama pada usia setahun pertama. Penyebab lainnya dapat berupa kekerasan yang dilakukan

pada anak. Pada masa remaja, penyebabnya umumnya adalah olahraga. Pada usia dewasa,

biasanya penyebabnya adalah karena kecelakaan dalam berkendara, jatuh, olahraga, dan

kecelakaan pabrik.

Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar

Menurut WHO

1. Trauma pada Jaringan Keras Gigi dan Pulpa

· Infraksi Mahkota

Fraktur sebagian atau pecahnya enamel tanpa kehilangan substansi gigi lainnya.

· Fraktur Mahkota

Fraktur yang mengenai enamel dan dentin tanpa mengenai pulpa.

· Komplikasi Fraktur Mahkota

Fraktur mahkota yang tidak hanya mengenai enamel dan dentin, namun juga pulpa.

· Fraktur Mahkota-akar

Fraktur yang mengenai enamel, dentin dan sementum namun tidak mengenai pulpa.

· Komplikasi Fraktur Mahkota-akar

Fraktur yang melibatkan kerusakan enamel, dentin, sementum dan pulpa.

· Fraktur Akar

Page 2: Traumatic Injury Adalah Injury Yang Dapat Bersifat Fisik

Fraktur yang mengenai dentin, sementum dan pulpa.

2. Trauma pada Jaringan Periodontal

· Concussion

Trauma pada jaringan pendukung gigi tanpa disertai kehilangan gigi.

· Subluxation

Trauma pada jaringan sekitar gigi disertai adanya kehilangan jaringan yang abnormal

namun tidak ada peristiwa lepasnya gigi.

· Intrusive Luxation (central dislocation)

Lepasnya gigi dari tulang alveolar disertai dengan fraktur pada soket alveolar.

· Extrusive luxation (peripheral dislocation, Partial avulsion)

Lepasnya gigi sebagian diluar soket alveolar

· Lateral luxation

Lepasnya gigi pada arah selain axial, biasanya disertai dengan fraktur soket alveolar.

· Retained Root Fracture

Fraktur dengan retensi pada segmen akar namun kehilangan segmen mahkota diluar soket

alveolar.

· Exarticulation (complete avulsion)

Lepasnya gigi secara keseluruhan dari alveolar soket

Miloro M. 2004. 2nd .edition Peterson’s Principles of Oral and Maxillofacial Surgery. BC

Decker Inc. London. P 387