Transmisi Sluran Modul 1

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat akan komunikasi jarak jauh dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan. Proses alih teknologi yang cepat saat ini cukup memberikan kemudahan dalam melakukan berbagai hal aktifitas manusia. Hal ini dikarenakan salah satu pelaku utamanya adalah mahasiswa yang didasari dari tujuan pendidikan yang tinggi yaitu untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menguasai iptek. Pemahaman mahasiswa teknik elektro akan dasar-dasar, prinsip kerja maupun karakteristik media transmisi sangat dibutuhkan. Pada mata kuliah Transmisi Saluran kami melakukan praktik beberapa media transmisi. Karena dalam dunia telekomunikasi pengunaan media transimisi sangat diperlukan untuk menunjang proses komunikasi. Sebagai aplikasinya, banyak rumah yang menggunakan kabel coaxial untuk menonton acara tv kesayangan mereka. 1

description

Transmisi Sluran Modul 1

Transcript of Transmisi Sluran Modul 1

Page 1: Transmisi Sluran Modul 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat akan

komunikasi jarak jauh dari waktu ke waktu selalu mengalami

peningkatan. Proses alih teknologi yang cepat saat ini cukup

memberikan kemudahan dalam melakukan berbagai hal aktifitas

manusia. Hal ini dikarenakan salah satu pelaku utamanya adalah

mahasiswa yang didasari dari tujuan pendidikan yang tinggi yaitu

untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menguasai iptek.

Pemahaman mahasiswa teknik elektro akan dasar-dasar, prinsip

kerja maupun karakteristik media transmisi sangat dibutuhkan. Pada

mata kuliah Transmisi Saluran kami melakukan praktik beberapa

media transmisi. Karena dalam dunia telekomunikasi pengunaan media

transimisi sangat diperlukan untuk menunjang proses komunikasi.

Sebagai aplikasinya, banyak rumah yang menggunakan kabel coaxial

untuk menonton acara tv kesayangan mereka.

Pada praktikum ini, mempelajari Pengenalan Media Transmisi

yang kebetulan banyak digunakan dalam dunia telekomunikasi. Media

transmisi merupakan suatu perangkat penting dalam menunjang jalur

telekomunikasi.

Dalam bidang telekomunikasi, media penghubung atau disebut

saluran transmisi, dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu

saluran fisik (guided) dan saluran non fisik (unguided)

Oleh karena itu sebagai mahasiswa Teknik Elektro Sub Jurusan

Telekomunikasi sepatutnya kita mengetahui jenis jenis Media

Transmisi.

1

Page 2: Transmisi Sluran Modul 1

1.2. Maksud dan Tujuan

Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai salah satu

praktikum mata kuliah Transmisi Saluran dan sebagai syarat untuk

memenuhi seluruh praktikum jurusan Teknik Elektro Sub Jurusan

Telekomunikasi di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung.

Sedangkan tujuannya antara lain:

1. Mengenal macam media transmisi.

2. Mengetahui karakteristik media transmisi.

1.3. Pembatasan Masalah

1. Media Transimisi

2. Macam-macam media transmisi

3. Karakteristik media transmisi

1.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan praktikum Dasar Energi Elektrik ini

digunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya adalah:

1. Metoda pustaka dan studi literatur

Studi literatur adalah metoda yang dilakukan dengan membaca dan

mempelajari sumber-sumber kepustakaan yang erat hubungannya dengan

topik yang penulis sajikan dalam hal ini adalah modul Pratikum Transmisi

Saluran.

2. Metoda Pengujian

Pengujian di Laboratorium Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi

Nasional Bandung.

2

Page 3: Transmisi Sluran Modul 1

1.5. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Menguraikan latar belakang masalah, maksud dan tujuan,

pembatasan masalah, teknik pengumpulan data dan

sistematika penulisan.

BAB II : Teori Dasar

Menguraikan saluran transmisi.

BAB III : Landasan teori

Berisikan tentang alat-alat yang digunakan, prosedur

percoban data hasil pengamatan dan pengolahan data.

BAB IV : Analisa

Menguraikan tentang analisa dari hasil percobaan dan

pengolahan data yang dilakukan.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Menguraikan kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh dari

praktikum yang telah dilakukan. Saran berisikan hal-hal yang

harus diperbaiki dan dicegah pada saat praktikum berikutnya.

3

Page 4: Transmisi Sluran Modul 1

BAB II

TEORI DASAR

2.1. Saluran Transmisi

Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima

informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian

di antara keduanya. Jika jarak antara sumber informasi dengan penerima

informasi dekat, maka sistem transmisi yang dipakai cukup melalui udara.

Namun bila jarak keduanya jauh dan sangat jauh, maka dibutuhkan suatu

sistem transmisi yang lebih kompleks. Sistem transmisi itu dapat terdiri

atas satu atau lebih media transmisi. Media yang digunakan dalam sistem

ini dapat berupa media fisik (kabel) maupun non fisik (nirkabel). Media

transmisi fisik merupakan media transmisi yang mempunyai bentuk fisik.

Media fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung gelombang atau

serat optik, sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang bebas (free

space). Saluran transmisi merupakan suatu komponen yang sangat penting

dalam sistem transmisi baik sistem kabel maupun nirkabel. Pada sistem

transmisi nirkabel, saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan

pemancar dengan antena pemancar dan penerima dengan antena penerima

2.2. Jenis Media Saluran Transmisi

Dalam bidang telekomunikasi, media penghubung atau disebut saluran

transmisi, dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu :

a. saluran fisik, yaitu saluran yang mempunyai bentuk serta ukuran fisik

(solid), misalnya kawat atau kabel, bumbung gelombang (waveguide),

serat optik.

b. saluran non fisik, yaitu saluran yang tidak berbentuk, dan hanya ada

satu di alam, yaitu udara. Kecepatan rambat sinyal pada media udara

sama dengan kecepatan cahaya, yaitu, c = 2,99792458 x 108

m/detik

4

Page 5: Transmisi Sluran Modul 1

2.2.1. Saluran Fisik (Guided)

Saluran fisik yaitu saluran yang mempunyai bentuk serta ukuran fisik

(solid), misalnya kawat atau kabel, bumbung gelombang (waveguide),

serat optik.

1. Saluran transmisi dua kawat sejajar (two-wire transmission line)

Merupakan saluran dua kawat yang terdiri dari sepasang penghantar

sejajar yang dipisahkan oleh bahan dielektrik jenis polythylene.

Saluran ini biasanya mempunyai impedansi karakteristik 300Ω sampai

600Ω dan banyak dipakai untuk menghubungkan penerima pesawat

televisi dengan antena penerima pada daerah Very High Frequency

(VHF). Struktur fisiknya dapat dilihat pada Gambar 1. Garis putus-

putus pada gambar tersebut menunjukkan medan magnet yang timbul

di sekeliling induktor, sedangkan garis yang tidak putus-putus

menunjukkan medan listrik

Gambar 1 saluran transmisi 2 kawat

2. Saluran transmisi koaksial (coaxial transmission line)

Merupakan saluran tidak seimbang (unbalanced line), dimana salah

satu kawat penghantarnya digunakan sebagai pelindung bagi kawat

penghantar yang lain dalam satu sumbu yang sama. Kedua kawat

penghantarnya dipisahkan oleh bahan dielektrik Polyethelyne atau

teflon. Saluran transmisi ini paling banyak digunakan untuk

mengirimkan energi dengan frekuensi radio (RF), baik dalam sistem

pemancar maupun penerima. Impedansi karakteristiknya beragam,

mulai dari 50 Ω sampai 75 Ω. Struktur fisik dan pola medannya dapat

dilihat pada Gambar 2 dimana garis putus-putus menunjukkan medan

5

Page 6: Transmisi Sluran Modul 1

magnet, sedangkan garis yang tidak putus-putus menunjukkan medan

listrik.

Gambar 2 Kabel koaksial

3. Microstrip dan Stripline

Merupakan perpaduan dari saluran two wire line dan coaxsial, dimana

kedua kawat penghantarnya saling sejajar, namun untuk mengurangi

rugi-rugi radiasi digunakan pelindung (shielded) dari jalinan serat

logam seperti pada saluran coaxial. Kabel ini mempunyai karakteristik

yang lebih baik dibandingkan kabel two-wire.

4. Twisted Pair Cable

Twisted Pair Cable atau Kabel Pasangan Terpilin terdiri dari dua buah

konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau

meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperi Radiasi

Elektromagnetik dari Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Crosstalk

yang terjadi pada kabel yang berdekatan. Ada dua jenis Twisted Pair

Cable antara lain Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shilded Twisted

Pair (STP)

5. Bumbung gelombang (Waveguides)

Bumbung gelombang (waveguides) merupakan saluran tunggal yang

berfungsi untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik

6

Page 7: Transmisi Sluran Modul 1

(microwave) dengan frekuensi 300 MHz – 300 GHz. Dalam

kenyataannya, waveguide merupakan media transmisi yang berfungsi

memandu gelombang pada arah tertentu. Pada frekuensi yang sangat

tinggi, diatas 1 GHz, saluran transmisi tidak efektif lagi sebagai media

transmisi gelombang elektromagnetik, karena pada frekuensi tersebut

efek radiasi dari redaman saluran sudah terlalu besar Impedansi

karakteristik dan mode perambatan gelombang pada saluran jenis ini

berbeda dengan jenis sebelumnya. Salah satu aplikasi dari bumbung

gelombang ini adalah serat optik. Walaupun kondisinya berbentuk

kabel, namun serat optik merupakan saluran transmisi jenis "bumbung

gelombang", dalam hal ini, bumbung berpenampang lingkaran

(circular waveguide). Aplikasi yang lainnya yaitu sebagai pengumpan

(feeder) pada antena parabola. Adapun gambar bumbung gelombang

seperti pada Gambar 3

Gambar 3 Waveguide

6. Fiber Optik

Serat optik atau yang biasa dikenal dengan nama fiber optic. Media ini

mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan media fisik yang

lain, diantaranya mempunyai sifat redaman (attenuation) yang kecil

(0,3 ~ 0,6 db/km) dan lebar bidang frekuensi (bandwidth) yang luas

(sampai 15 GHz).

Serat optik adalah media transmisi yang dibuat dari bahan silika

(SiO2) atau dikenal sebagai bahan gelas, merupakan bahan yang bukan

penghantar listrik, sehingga media serat optik ini mempunyai

7

Page 8: Transmisi Sluran Modul 1

perbedaan yang mendasar dengan media fisik yang lain. Perbedaan

tersebut adalah, penggunaan sinar laser (daya optik) untuk mem- bawa

sinyal informasinya. Dengan demikian bagi media serat optik berlaku

kaidah-kaidah optis, seperti pembiasan (adanya index-bias media),

pemantulan maupun penyerapan energi sinar. Disamping itu, karena

sinyalnya merupakan sinar, maka sistem serat optik ini kebal terhadap

noise temperature, dan pengaruh medan magnet listrik.

Secara garis besar, satu penyaluran informasi dengan menggunakan

sistem serat optik ditunjukkan pada gambar dibawah ini

Gambar 4 penyaluran informasi dengan menggunakan sistem serat optic

Media transmisi serat optik ini telah dirancang dalam tiga macam

berdasarkan indeks-bias, dan jumlah berkas sinar yang dikirimkan,

yaitu :

a. Single-mode step index

b. Multi-mode step index

c. Multi-mode graded index

Ketiga jenis saluran serat optik tersebut ditunjukkan diagramnya dalam

gambar, yang dilengkapi data profil indeks-bias disamping kirinya.

8

Page 9: Transmisi Sluran Modul 1

Gambar 5 jenis saluran serat optik

2.2.2. Saluran Non-Fisik (Unguided)

Media ini biasa disebut juga sebagai media transmisi tidak terbimbing

(non-guided transmission media), hanya satu di alam, yaitu, udara. Karena

tidak terbimbing, maka sinyal yang dikirim yang merupakan gelombang

elektromagnetik, akan me-nyebar ke semua arah sesuai pola radiasi antena

yang digunakan. Sinyal gelombang elektromagnetik yang digunakan

umumnya sudah termasuk sinyal dengan frekuensi RF (radio frequency),

yaitu antara 3 kHz ~ 3000 GHz.

Sebagai media transmisi, udara juga mempunyai impedansi karakteristik

yang disebut intrinsic impedance. Nilainya sebesar 120π Ω atau 377 Ω.

9

Page 10: Transmisi Sluran Modul 1

BAB III

LANDASAN PRAKTIKUM

3.1. Alat-Alat Yang Digunakan

1. Kabel Optik

2. Kabel Koaksial

3. Konektor

3.2. Prosedur Percobaan

1. Amati media transmisi yang telah diberikan

2. Gambar dan ukur penampang dari setiap media transmisi dan konektor

yang telah disediakan

3.3. Data dan Hasil Pengamatan

1. N Type Cnn Male Feeder 7/8

2. Coaxcial RG5

3. 7/16 DIN Female Feeder 7/8

10

Page 11: Transmisi Sluran Modul 1

4. Type Conn to Coax RG 8

5. N Type Conn Male to Feeder ½

6. Type Conn Female to Coax RG8

7. N Type Conn Female to feeder 7/8

8. N Type Conn Female to Feeder ½

11

Page 12: Transmisi Sluran Modul 1

9. Coaxcial RG 6

10. 7/16 DIN Male Feeder 7/8

11. Kabel Optik

12. Kabel Feeder 7/8

13. Coaxial Cable RG 8

12

Page 13: Transmisi Sluran Modul 1

14. Kabel Feeder ½

13

Page 14: Transmisi Sluran Modul 1

BAB IV

ANALISA

4.1. Analisa

Saluran transmisi two-wire hanya cocok dipakai pada daerah frekuensi

terendah dari spektrum frekuensi radio sebab pada frekuensi yang lebih

tinggi saluran transmisi jenis ini memiliki redaman yang sangat besar. Untuk

memperbaiki keterbatasan saluran two-wire ini maka pada frekuensi yang

lebih tinggi, penggunaan sepasang penghantar sejajar digantikan oleh

sepasang penghantar yang disusun dalam satu sumbu yang sama, disebut

"coaxial". Dengan saluran ini redaman yang dialami medan elektromagnetik

dapat dikurangi. Pada daerah frekuensi yang lebih tinggi lagi (gelombang

mikro), saluran coaxial tidak cocok dipakai karena gelombang

elektromagnetik merambat dalam bentuk radiasi menembus bahan dielektrik

saluran sehingga redamannya semakin besar

Untuk itu, digunakan suatu saluran berupa penghantar berongga yang

disebut bumbung gelombang. Sedangkan untuk menghubungkan jarak yang

dekat, pada frekuensi ini biasanya digunakan saluran transmisi yang disebut

stripline dan microwave.

14

Page 15: Transmisi Sluran Modul 1

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KesimpulanTwisted Pair Cable atau Kabel Pasangan Terpilin terdiri dari dua buah

konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau

meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperi Radiasi

Elektromagnetik dari Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Crosstalk yang

terjadi pada kabel yang berdekatan.

Coaxial Cable, kabel ini menggunakan dua buah konduktor dan dapat

digunakan untuk mentransmisikan data dengan frekuensi 300 Khz keatas

dengan kemampuannya tersebut kabel coaxial memiliki kapasitas kanal yang

cukup besar. Jenis kabel coaxial antara lain Thinnet atau RG-58 (10Base2),

Thicknet atau RG-8 (10Base5), RG-59, RG-6

Fiber Optic atau biasa disebut dengan Serat Optik adalah saluran

transmisi yang tebuat dari kaca atau silica yang digunakan untuk

mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.

Diantaranya mempunyai sifat redaman (attenuation) yang kecil (0,3 ~ 0,6

db/km) dan lebar bidang frekuensi (bandwidth) yang luas (sampai 15 GHz)

Media Transmisi Non Fisik adalah saluran yang melalui udara. Sinyal

akan merambat melalui udara dengan frekuensi yang berbeda. Sinyal yang

dikirim yang merupakan gelombang elektromagnetik

Setiap jenis saluran transmisi mempunyai suatu nilai konduktansi yang

merepresentasikan kemungkinan banyaknya elektron yang mengalir (arus)

melewati atau menembus bahan dielektrik saluran. Jika saluran dianggap

seragam (uniform), dimana semua nilai besaran-besaran tersebut sama

disepanjang saluran, maka potongan kecil saluran dapat dianggap

merepresentasikan panjang keseluruhan

15

Page 16: Transmisi Sluran Modul 1

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/DxDLovers/komunikasi-data-pengertian-data-

dan-media-transmisi Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2015 Pukul 20.00

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22084/3/Chapter%20II.pdf Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2015 Pukul 20.00

https://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi Diunduh pada tanggal 2

Oktober 2015 Pukul 20.00

16

Page 17: Transmisi Sluran Modul 1

LAMPIRAN

1. N Type Cnn Male Feeder 7/8

2. Coaxcial RG5

3. 7/16 DIN Female Feeder 7/8

4. Type Conn to Coax RG 8

5. N Type Conn Male to Feeder ½

17

Page 18: Transmisi Sluran Modul 1

6. Type Conn Female to Coax RG8

7. N Type Conn Female to feeder 7/8

8. N Type Conn Female to Feeder ½

9. Coaxcial RG 6

10. 7/16 DIN Male Feeder 7/8

18

Page 19: Transmisi Sluran Modul 1

11. Kabel Optik

12. Kabel Feeder 7/8

13. Coaxial Cable RG 8

14. Kabel Feeder ½

19