Transformasi untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan...Laut adalah rumah bagi berbagai ekosistem kompleks...

oceanpanel.org

Transformasi untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan

Visi untuk Perlindungan, Produktivitas, dan Kesejahteraan

ii | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Scott MorrisonPerdana Menteri

Pemerintah Australia

Justin TrudeauPerdana Menteri

Pemerintah Kanada

Sebastián PiñeraPresiden

Pemerintah Chili

Frank BainimaramaPerdana MenteriPemerintah Fiji

Nana Addo Dankwa Akufo-AddoPresiden

Pemerintah Ghana

Joko Widodo Presiden

Pemerintah Indonesia

Andrew Holness Perdana Menteri

Pemerintah Jamaika

Yoshihide SugaPerdana Menteri

Pemerintah Jepang

Uhuru KenyattaPresiden

Pemerintah Kenya

Andrés Manuel López Obrador Presiden

Pemerintah Meksiko

Hage G. Geingob Presiden

Pemerintah Namibia

Erna SolbergPerdana Menteri

Pemerintah Norwegia

Tommy Remengesau, Jr. Presiden

Pemerintah Palau

António CostaPerdana Menteri

Pemerintah Portugal

Ajakan Aksi dari KamiKita memiliki peluang dan tanggung jawab bersama untuk melindungi dan memulihkan kesehatan laut kita, dan membangun ekonomi laut yang berkelanjutan untuk dapat menyediakan makanan, memberdayakan masyarakat pesisir, memasok energi , mengangkut orang dan barang, serta memberikan solusi inovatif bagi tantangan global.

Dalam menerima tanggung jawab dan memanfaatkan peluang ini, kami dapat memberikan dorongan biru bagi perekonomian saat ini sembari menanggulangi dan membangun ketahanan untuk krisis di masa depan.

Kerangka kerja dan lima bidang transformasi yang disajikan di sini menjamin kesehatan dan kekayaan laut untuk generasi mendatang. Kami mendorong pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan lain untuk bergabung dengan kami dalam upaya ini.

2 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Kami, 14 anggota Panel Tingkat Tinggi untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan (Panel Laut), adalah kepala negara dan pemerintahan yang mewakili masyarakat di sekitar kawasan luat, hampir 40% dari keseluruhan garis

pantai serta 30% zona ekonomi eksklusif dunia. Kami menyadari bahwa laut adalah sumber kehidupan planet kita. Laut begitu penting bagi kesejahteraan manusia dan ekonomi global yang berkembang.

Laut adalah rumah bagi berbagai ekosistem kompleks yang menghadapi ancaman besar. Tindakan yang kita lakukan saat ini dapat melindungi kemampuan laut untuk beregenerasi, guna memberikan nilai ekonomi, lingkungan, dan sosial yang substansial serta menawarkan solusi yang kuat untuk menghadapi tantangan global. Kita harus mengambil tindakan cepat sekarang untuk mengatasi perubahan iklim, pengasaman, pemanasan laut, polusi laut, penangkapan ikan berlebihan, serta hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati. Kegagalan dalam bertindak akan membahayakan kesehatan, kesejahteraan, dan ketahanan ekonomi serta memperburuk ketimpangan global.

Pandemi COVID-19 telah menyoroti kaitan yang erat antara kesehatan manusia dan planet serta kebutuhan negara-negara untuk bekerja sama dalam menanggapi ancaman global. Pandemi telah menimbulkan gangguan besar pada ekonomi global, dampak besar bagi masyarakat kita, dan kerugian besar bagi komunitas kita. Hal ini telah meningkatkan tekanan keuangan pada negara-negara berkembang dan khususnya Negara-Negara Tertinggal dan Negara-Negara Berkembang Pulau Kecil.

Kita memiliki kesempatan dan kewajiban untuk menata ulang dan membangun masa depan yang lebih adil, tangguh, berbasis ilmu pengetahuan, dan sejahtera yang selaras dengan alam. Laut dan aktivitas ekonomi yang terkait di dalamnya menawarkan banyak peluang untuk mendukung transisi ini.

Membangun ekonomi laut yang berkelanjutan adalah salah satu tugas terpenting dan peluang terbesar di era kita. Kita harus bisa mencapai tujuan Agenda 2030 untuk Pembangunan yang Berkelanjutan. Hal ini begitu penting jika kita ingin bangkit dari krisis saat ini dan yang akan datang dengan ekonomi yang lebih kuat, masyarakat yang lebih sehat, dan komunitas yang lebih tangguh.

Kami berkomitmen untuk menjalankan transformasi yang berani menuju ekonomi laut yang berkelanjutan di mana perlindungan dan konservasi lingkungan, serta produksi ekonomi dan kemakmuran berjalan beriringan. Transformasi ini harus mengungkap kekuatan penuh inovasi lintas sektor dalam teknologi, keuangan, dan tata kelola, serta melakukannya dengan kecepatan dan skala, yang dipandu oleh prinsip berikut:

3 Transformasi untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan |

• Penyelarasan: Perlindungan dan produksi laut harus sejalan dengan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim dan Perjanjian Paris, Konvensi Keanekaragaman Hayati, dan Prinsip Pencemar Harus Membayar sebagaimana ditetapkan dalam Deklarasi Rio. Tindakan harus diselaraskan dengan seluruh kegiatan dan ekosistem berbasis laut dan darat.

• Inklusivitas: Hak asasi manusia, kesetaraan gender, partisipasi komunitas dan Masyarakat Adat melalui persetujuan bebas, sebelumnya, dan berdasarkan informasi yang lengkap, harus dihormati dan dilindungi.

• Informasi: Tentang pengelolaan Laut harus didukung dengan ilmu pengetahuan dan riset terbaik yang tersedia, termasuk pengetahuan asli dan setempat, serta dibantu oleh inovasi dan teknologi.

• Legalitas: Konvensi PBB tentang Hukum Laut adalah dasar hukum untuk semua kegiatan laut, dan komitmen laut internasional yang ada harus dilaksanakan sebagai landasan dalam mencapai ekonomi laut berkelanjutan.

• Tindakan Pencegahan: Apabila terdapat ancaman kerusakan serius atau permanen, kurangnya kepastian ilmiah yang lengkap tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menunda tindakan pencegahan degradasi lingkungan yang hemat biaya.

• Perlindungan: Laut yang sehat menopang ekonomi laut berkelanjutan. Pendekatan keuntungan harus diterapkan pada pemanfaatan laut guna membantu mempertahankan atau memulihkan kesehatan laut.

• Ketahanan: Ketahanan laut dan ekonomi laut harus ditingkatkan.

• Solidaritas: Perlunya akses terhadap keuangan, teknologi, dan pengembangan kapasitas untuk negara berkembang, terutama Negara Berkembang Pulau Kecil dan Negara Tertinggal, harus diakui, dengan mempertimbangkan kondisi dan kerentanan mereka.

• Keberlanjutan: Produksi dan pemanfaatan sumber daya laut harus berkelanjutan dan mendukung ekosistem yang tangguh dan produktivitas di masa depan.

Kami akan memanfaatkan Dekade Ilmu Kelautan PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan dan badan pengetahuan yang ditugaskan oleh Panel Laut untuk membangun pemahaman dan pengetahuan kolektif tentang kelestarian laut, layanan dan fungsi ekosistem, serta memastikan bahwa ilmu pengetahuan mendukung pengambilan keputusan untuk membangun ekonomi laut berkelanjutan.


Pendekatan 100%Lautan adalah sistem alam kompleks yang berkaitan erat dengan kegiatan dan ekosistem darat. Kita harus melakukan pendekatan pengelolaan laut secara menyeluruh untuk mencapai visi perlindungan, produktivitas, dan kesejahteraan. Kita membutuhkan pendekatan komprehensif untuk mengelola 100% laut secara berkelanjutan, dimulai dengan negara bagian pesisir dan samudra, serta bekerja sama secara regional dan global untuk melindungi wilayah di luar yurisdiksi nasional.

Kami berkomitmen untuk mengelola 100% wilayah laut secara berkelanjutan di bawah yurisdiksi nasional, dipandu oleh Rencana Laut Berkelanjutan, pada 2025.

Kami mendesak semua negara pesisir dan samudra untuk bergabung dengan kami dalam komitmen ini sehingga pada tahun 2030 semua wilayah laut di bawah yurisdiksi nasional dikelola secara berkelanjutan.

Rencana Laut Berkelanjutan memberikan landasan yang kredibel untuk menjaga kesehatan dan ketahanan laut jangka panjang, menarik investasi, serta menciptakan lapangan kerja untuk kepentingan masyarakat pesisir dan ekonomi nasional.

Rencana Laut Berkelanjutan menjelaskan kebijakan dan mekanisme dalam pemanfaatan laut yang berkelanjutan serta memaksimalkan manfaat dan peningkatan nilai untuk generasi sekarang dan yang akan datang. Rencana ini menyediakan kerangka kerja untuk menyelesaikan konflik dalam pemanfaatan laut dan sumber daya di dalamnya, serta memungkinkan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dalam ekonomi laut. Hal ini dapat mencakup berbagai mekanisme seperti reformasi peraturan, investasi strategis di sejumlah sektor yang sedang berkembang, perencanaan tata ruang laut, pengelolaan pesisir dan daerah aliran sungai yang terintegrasi, dan pembentukan dan penerapan kawasan perlindungan laut serta tindakan konservasi berbasis kawasan lainnya yang efektif dan dapat membantu mewujudkan kontribusi kepada masyarakat, hasil ekonomi dan konservasi keanekaragaman hayati yang positif, penanggulangan dan adaptasi perubahan iklim, serta stok ikan yang berkelanjutan.

Rencana Laut Berkelanjutan harus sejalan dengan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, yang dibangun di atas pengelolaan laut terintegrasi dan pengetahuan ekosistem, mengatasi tekanan dari semua sumber berbasis darat dan laut, serta memperhitungkan perkiraan dampak perubahan iklim. Sebagai dasar ekonomi laut berkelanjutan, rencana ini harus dikembangkan dan dilaksanakan melalui proses yang inklusif, partisipatif, terbuka, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Kami mendukung target global untuk melindungi 30% laut pada tahun 2030. Sebagai target global, hal ini tidak akan mengikat negara secara individual. Keputusan nasional tentang rencana tata ruang laut, kawasan perlindungan laut, dan tindakan konservasi berbasis kawasan lainnya, akan bergantung pada kondisi, fungsi ekosistem, tingkat dan kualitas pengelolaan laut, serta kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, makanan laut yang berkelanjutan, serta perubahan iklim. Untuk mencapai target global tersebut, kami juga menggalang kerja sama internasional, termasuk mendukung

2030CAPAIAN


peningkatan kapasitas di area ini. Isi Rencana Laut Berkelanjutan yang terperinci akan bervariasi sesuai situasi nasional.

Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggerakkan dan memfasilitasi dukungan bagi negara-negara pesisir dan samudra dalam mengembangkan Rencana Laut Berkelanjutan pada 2030.

Mencapai 100%Visi kami untuk perlindungan, produktivitas, dan kesejahteraan membutuhkan transformasi yang saling memperkuat di lima bidang penting: kekayaan laut, kesehatan laut, keadilan laut, pengetahuan laut, dan keuangan laut. Tindakan di semua bidang diperlukan untuk mencapai ekonomi laut yang berkelanjutan dan membangun fondasi penting untuk pemulihan dan ketahanan ekonomi.

Panel Laut menyajikan kerangka kerja dengan hasil yang ingin dicapai dalam lima bidang tersebut serta serangkaian tindakan untuk mencapainya. Kami berkomitmen untuk mewujudkan harapan ini sepenuhnya pada 2030 atau lebih cepat. Kerangka kerja tersebut sejalan dengan tenggat waktu target yang ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan upaya khusus diperlukan untuk target yang tidak terpenuhi dengan jadwal 2020. Kami akan bertindak dengan penuh tekad sesuai dengan kapasitas dan keadaan nasional, serta mengajak para pemimpin, industri, dan masyarakat sipil lainnya untuk bergabung dengan kami.


KEKAYAAN LAUTDalam beberapa tahun terakhir, laut telah menghasilkan barang dan jasa senilai US$2,5 triliun setiap tahun dan nilai aset laut diperkirakan mencapai US$24 triliun. Banyak industri berbasis kelautan yang berpotensi mengungguli pertumbuhan ekonomi global, baik dari sisi nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja. Kegiatan manusia yang tidak berkelanjutan – di laut dan di darat - mengancam kemampuan laut untuk beregenerasi dan menyediakan makanan bagi manusia di seluruh dunia secara berkelanjutan. Kita harus mengubah hubungan kita dengan laut untuk memastikan bahwa laut dapat terus menghasilkan secara berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.

MAKANAN LAUT YANG BERKELANJUTANMakanan laut berperan penting dalam memenuhi kebutuhan makanan populasi global. Makanan laut memasok sumber protein hewani dan mikronutrien yang penting dan mudah didapatkan, yang sangat penting di negara-negara berpenghasilan rendah, negara-negara kekurangan pangan, dan Negara-negara Berkembang Pulau Kecil, serta selama masa krisis ekonomi atau lingkungan. Lautan dapat menyediakan lebih banyak makanan yang melimpah dan beragam daripada yang ada saat ini, sehingga bisa memainkan peran yang lebih besar dalam sistem pangan global. Untuk membangun ketahanan, produksi pangan laut harus memenuhi kebutuhan nasional dan setempat dan disesuaikan dengan iklim yang berubah. Dengan langkah ini, kita dapat meningkatkan ketahanan pangan, memperbaiki gizi, kesehatan, dan kesejahteraan manusia, menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang berkelanjutan, serta mencegah melebarnya ketimpangan yang ada saat ini. Transisi ini harus mencakup transparansi tata kelola laut global dan rantai pasokan yang lebih baik, serta penghapusan inefisiensi dan insentif buruk yang merusak keberlanjutan makanan yang kita peroleh dari laut. Kita harus memanfaatkan peluang untuk meningkatkan produktivitas perikanan dan produksi akuakultur secara berkelanjutan, termasuk dengan memperkuat peluang bagi masyarakat pesisir, Masyarakat Adat, nelayan tradisional, dan nelayan berskala kecil.

Stok perikanan tangkap dipulihkan dan dipanen pada tingkat yang berkelanjutan, akuakultur dibudidayakan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan global, dan limbah diminimalkan serta dikelola di seluruh rantai nilai.

Aksi Prioritas:

• Menghilangkan penangkapan ikan ilegal yang tidak dilaporkan dan tidak diatur dengan memberikan insentif untuk penggunaan inovasi dan teknologi terbaru – seperti keterlacakan digital –guna meningkatkan transparansi; memperkuat pemantauan, pengendalian, dan pengawasan; meningkatkan kendali wilayah perairan negara; menerapkan Perjanjian Langkah Negara Pelabuhan secara efektif, dan memungkinkan peningkatan kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan dalam rantai pasokan.

• Melarang subsidi perikanan yang tidak tepat guna dan berpotensi untuk berkontribusi pada kapasitas berlebihan, penangkapan ikan berlebihan, serta penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur.

KEKAYAAN LAUT

2030CAPAIAN


• Meminimalkan hasil tangkapan sampingan, pembuangan, dan limbah dalam rantai pasokan makanan laut.

• Mengembangkan, mengadopsi, dan secara efektif menerapkan rencana berbasis ilmu pengetahuan untuk membangun kembali stok yang habis, serta memastikan tata kelola perikanan yang adaptif terhadap perubahan iklim dan ketidakpastian peralihan ekosistem laut, berdasarkan Perjanjian Stok Ikan PBB, bekerja sama dengan badan multilateral, seperti Organisasi Pangan dan Pertanian dan organisasi manajemen perikanan regional, dan menerapkan Panduan Sukarela FAO untuk Memastikan Perikanan Skala Kecil yang Berkelanjutan.

• Memperkuat organisasi tata kelola perikanan regional, termasuk dengan mempromosikan penggunaan pendekatan kehati-hatian, manajemen yang mengendalikan tingkat panen berdasarkan penilaian ilmiah, seperti total tangkapan yang diizinkan, konsekuensi yang besar darikuota berlebih, serta melalui tinjauan kinerja yang teratur dan terbuka.

• Pelajari dengan hati-hati potensi untuk memanen spesies baru dari laut secara berkelanjutan, tanpa merusak kesehatan ekosistem.

• Menerapkan kebijakan dan kerangka kerja manajemen untuk meminimalkan dampak lingkungan dari akuakultur, termasuk inefisiensi dalam rantai pasokan pakan, dan memungkinkan percepatan produksi akuakultur dengan pakan dan tanpa pakan yang sesuai dengan prioritas lingkungan setempat, tata kelola, dan ekonomi.

ENERGI LAUT BERKELANJUTANLaut memiliki potensi yang luar biasa untuk menyediakan energi bersih bagi dunia. Meningkatkan energi terbarukan berbasis laut akan menghasilkan lapangan kerja dan mendorong pembangunan ekonomi serta membuka jalan menuju dekarbonisasi. Revolusi energi terbarukan berbasis laut sedang berlangsung dan upaya pemulihan memberikan peluang untuk meningkatkan investasi pada tahun-tahun mendatang. Laju dan ruang lingkup pembangunan harus sesuai dengan keadaan ilmu pengetahuan, yang memungkinkan penyaluran dan penerapan teknologi, serta meminimalkan dampak pada ekosistem laut agar memungkinkan pemenuhan energi berbasis laut yang berkelanjutan.

Energi terbarukan berbasis laut berkembang pesat, dan berada di jalur untuk menjadi sumber energi unggulan dunia.

Aksi Prioritas:

• Berinvestasi dalam proyek penelitian, pengembangan teknologi, dan proyek percontohan untuk membantu membuat segala jenis energi terbarukan berbasis laut – termasuk angin, gelombang, pasang surut, arus, termal, dan matahari - berbiaya terjangkau, dapat diakses semua orang, dan ramah lingkungan.

• Bekerja sama dengan industri dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan kerangka kerja yang jelas, meliputi penanganan dampak lingkungan atas energi terbarukan berbasis laut, kapasitas pendukung, hidup berdampingan, dan integrasi dengan pemanfaatan laut lainnya.

• Menetapkan tujuan yang jelas, berkomitmen untuk memberikan langkah kebijakan dan peraturan yang tepat, serta menghilangkan hambatan pasar untuk mempercepat penyebaran energi terbarukan berbasis laut yang berkelanjutan.

KEKAYAAN LAUT

2030CAPAIAN


PARIWISATA BERBASIS LAUT YANG BERKELANJUTANSebelum pandemi COVID-19, pariwisata diproyeksikan menjadi satu-satunya industri berbasis laut terbesar pada tahun 2030. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19 di seluruh dunia. Pada saat yang sama, pariwisata pesisir dan laut tetap sangat penting bagi kemakmuran ekonomi masyarakat pulau dan pesisir. Kelangsungan hidup sektor ini tetap memiliki risiko dari perubahan iklim, bencana, polusi, urbanisasi, dan degradasi ekosistem. Pariwisata berbasis laut yang berkelanjutan dapat memulihkan dan melindungi laut sekaligus memberikan lapangan kerja dan kemakmuran. Mewujudkan pariwisata laut berkelanjutan yang dapat bertahan dari krisis mendatang membutuhkan investasi strategis publik dan swasta.

Pariwisata berbasis pesisir dan laut dilakukan secara berkelanjutan, tangguh, mengatasi perubahan iklim, mengurangi polusi, mendukung regenerasi ekosistem dan konservasi keanekaragaman hayati, serta berinvestasi pada lapangan kerja dan masyarakat setempat.

Aksi Prioritas:

• Berinvestasi dalam pariwisata berkelanjutan yang meregenerasi ekosistem tempatnya bergantung, membangun ketahanan masyarakat pesisir dan Masyarakat Adat, mengurangi ketimpangan dengan menggalakkan kesetaraan peluang dan distribusi manfaat yang adil, serta mengatasi perubahan iklim dan polusi.

• Menerapkan strategi pengelolaan pariwisata berkelanjutan yang memajukan prioritas lingkungan, sosial, dan ekonomi serta memungkinkan pemantauan dan pelaporan transparan dengan partisipasi penuh dari masyarakat pesisir dan Masyarakat Adat.

• Menerapkan mekanisme untuk meningkatkan kembali investasi terhadap pendapatan pariwisata ke masyarakat lokal dan masyarakat adat untuk membangun kapasitas dan keterampilan demi meningkatkan lapangan kerja setempat dalam bidang pariwisata, mendiversifikasi peluang ekonomi, serta meningkatkan sumber daya untuk restorasi dan perlindungan pesisir dan laut.

• Mempercepat insentif keuangan untuk menyertakan solusi berbasis alam dalam infrastruktur pariwisata berkelanjutan.

• Berinvestasi dalam infrastruktur saluran limbah dan air limbah bagi pariwisata pesisir dan laut untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pesisir serta mengurangi dampak terhadap ekosistem pesisir dan laut.

TRANSPORTASI LAUT BERKELANJUTANPerkapalan, bentuk transportasi yang paling hemat energi, begitu penting bagi perdagangan dan konektivitas internasional karena terus memindahkan lebih dari 90% barang di seluruh dunia. Mempertahankan rantai pasokan global akan sangat penting untuk mendukung pemulihan dari pandemi COVID-19 dan krisis mendatang. Teknologi untuk melakukan dekarbonisasi dan menekan dampak lingkungan negatif dari transportasi laut sudah ada, tetapi harus ditingkatkan. Untuk memastikan ketahanan industri ini, kita harus melangkah tegas demi mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan berinvestasi dalam solusi saat ini guna mendukung dekarbonisasi cepat. Investasi tersebut akan menciptakan

KEKAYAAN LAUT

2030CAPAIAN


lapangan kerja serta membangun konektivitas dan ketahanan jangka panjang rantai pasokan global serta masyarakat pulau dan pesisir terhadap krisis mendatang.

Investasi perkapalan telah secara efektif mempercepat peralihan menuju kapal laut tanpa emisi dan berdampak rendah.

Aksi Prioritas:

• Menetapkan target dan strategi awal nasional untuk mendukung dekarbonisasi kapal.

• Mendorong pengembangan dan penerapan teknologi untuk memproduksi serta menyimpan bahan bakar nol emisi baru.

• Memberikan insentif kepada pelabuhan berkelanjutan dan rendah karbon yang mendukung transisi menuju dekarbonisasi transportasi laut dan armada perkapalan melalui rantai pasokan energi terbarukan dan bahan bakar nol karbon.

• Menggalakkan transisi armada global ke moda penggerak modern dan bahan bakar terbarukan, termasuk melalui peraturan yang diperkuat dalam Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization atau IMO) dan mendukung kerja sama teknis untuk pembangunan kapasitas internasional.

• Menekan perpindahan spesies invasif akuatik dengan kapal melalui kerangka kerja IMO yang efektif, termasuk penerapannya yang andal.

• Menerapkan tata cara global untuk daur ulang kapal yang aman dan ramah lingkungan.

• Menggalakkan program kapal yang tenang melalui pelabuhan di wilayah sensitif, dan memberikan insentif pada penggunaan teknologi peredaman kapal dengan mempertimbangkan pedoman internasional.

KEKAYAAN LAUT

2030CAPAIAN


• Melarang penggunaan dan pengangkutan untuk penggunaan bahan bakar minyak berat di Kutub Utara melalui IMO, dan menyambut inisiatif serupa lainnya.

INDUSTRI KELAUTAN BARU YANG BERKELANJUTANLaut memiliki potensi untuk mengirimkan obat-obatan, pakan ternak, bahan bakar, bahan baru, dan solusi penyimpanan karbon.Kebutuhan ini semakin dibutuhkan karena pandemi COVID-19 beserta akibatnya. Kita perlu berinovasi dan berinvestasi untuk meningkatkan peluang ini berdasarkan ilmu pengetahuan dan praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Inovasi dan investasi dalam industri kelautan baru telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan inklusif.

Aksi Prioritas:

• Meningkatkan budi daya rumput laut dan alga komersial yang bertanggung jawab secara lingkungan untuk menyediakan makanan dan menciptakan alternatif bagi produk seperti bahan bakar, budi daya perairan dan bahan baku agrikultur, bioteknologi, serta alternatif plastik yang layak dan berkelanjutan.

• Menjelajahi dan memberikan insentif bagi kegiatan lintas sektor dan lokasi bersama yang cerdas dan berkelanjutan, seperti situs energi terbarukan berbasis laut untuk mendorong perkapalan tanpa emisi dan peternakan budi daya perairan.

• Menggalakkan pembagian keuntungan yang adil dan merata dari penelitian dan pengembangan sumber daya genetik laut di perairan nasional.

• Meningkatkan penangkapan dan penyimpanan karbon di dasar laut melalui kolaborasi internasional, insentif yang sesuai, dan memetakan potensi penyimpanan formasi geologi dasar laut.

PENDEKATAN KEHATI-HATIAN UNTUK PERTAMBANGAN DASAR LAUTDasar laut dalam mengandung mineral yang bermanfaat bagi teknologi energi terbarukan dan dapat berkontribusi pada transisi menuju masyarakat rendah emisi karbon. Inilah salah satu area yang paling terisolasi dan kurang dieksplorasi dari semua ekosistem laut. Sensitivitas ekosistem ini, pengetahuan ilmiah kita yang tidak mencukupi, dan keterbatasan pemahaman kita tentang kemungkinan dampak kegiatan laut yang muncul memerlukan penerapan pendekatan kehati-hatian, melakukan penelitian dan penyelidikan, serta mengembangkan ekonomi sirkular untuk mengurangi permintaan dan membantu menanggulangi risiko ini.

Tersedia pengetahuan dan peraturan yang memadai untuk memastikan setiap kegiatan yang berkaitan dengan penambangan dasar laut didasarkan pada ilmu pengetahuan dan berkelanjutan secara ekologis.

KEKAYAAN LAUT

2030CAPAIAN

2030CAPAIAN


KEKAYAAN LAUT

Aksi Prioritas:

• Membangun kemitraan untuk meningkatkan penelitian, inovasi, dan penyebaran pertambangan perkotaan (reklamasi dan pendauran ulang logam dari produk bekas, bangunan, dan limbah), dan teknologi inovatif yang akan mengurangi kebutuhan sumber logam baru dan mineral tanah jarang.

• Memulai agenda penelitian internasional untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak lingkungan dan risiko kegiatan mineral dasar laut (terutama yang berkaitan dengan ekosistem laut dalam).

• Memastikan peraturan untuk penambangan mineral dasar laut—yang sedang dikembangkan oleh Otoritas Dasar Laut Internasional—memberikan perlindungan lingkungan laut yang efektif dengan menerapkan pendekatan kehati-hatian dan berbasis ekosistem, menggunakan manajemen berbasis ilmu pengetahuan dan transparan, serta memastikan kepatuhan yang efektif dengan mekanisme inspeksi yang kuat.

• Memastikan semua kegiatan mineral dasar laut di dalam dan di luar yurisdiksi nasional mematuhi standar lingkungan yang kuat.

• Menggalakkan partisipasi ilmuwan dari negara berkembang dalam penelitian, serta menyediakan hasil penelitian dan analisis temuan penelitian bagi umum, termasuk melalui Otoritas Dasar Laut Internasional.


KESEHATAN LAUTLaut sangatlah penting bagi sistem iklim global dan kesehatan planet. Laut telah menyerap 25% dari semua emisi karbon dioksida (CO2) dan menangkap 90% panas tambahan yang dihasilkan dari emisi gas rumah kaca, tetapi sekarang laut kian memanas dan menjadi asam. Masyarakat global harus segera bertindak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mencegah hilangnya keanekaragaman hayati, memulihkan serta melindungi ekosistem pesisir dan laut, mengurangi polusi, dan mengambil pendekatan kehati-hatian terhadap kegiatan ekonomi di dasar laut.

MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACAKesehatan laut, dan mata pencaharian serta ekonomi yang bergantung padanya, menuntut dunia untuk segera mengurangi emisi gas rumah kaca, sejalan dengan tujuan Kesepakatan Paris. Ekonomi berbasis laut yang berkelanjutan dapat berperan penting dalam pengurangan emisi yang sangat dibutuhkan ini, sembari menyediakan lapangan kerja, mendukung keamanan pangan, mempertahankan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan ketahanan. Tindakan iklim berbasis laut dapat menghasilkan hingga seperlima pengurangan emisi gas rumah kaca tahunan yang dibutuhkan pada 2050 untuk membatasi pemanasan hingga 1, 5°C.

Aksi iklim yang ambisius telah mengarahkan dunia ke jalur yang tepat untuk mencapai tujuan Kesepakatan Paris dan memulihkan kesehatan laut.

Aksi Prioritas:

• Menetapkan dan menerapkan pengurangan emisi yang ambisius, yang mencakup semua sektor, sejalan dengan tujuan Kesepakatan Paris dalam mengejar upaya untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5ºC.

KESEHATAN LAUT

2030CAPAIAN


• Menerapkan Ajakan Aksi Iklim Berbasis Laut dari Panel Laut dengan meningkatkan investasi dalam energi terbarukan berbasis laut, perkapalan ramah lingkungan, produksi makanan laut yang berkelanjutan, solusi berbasis alam, serta penangkapan dan penyimpanan karbon dalam formasi geologi dasar laut.

• Menyertakan aksi iklim berbasis laut dalam pelaporan dalam Kesepakatan Paris.

MELINDUNGI SERTA MEMULIHKAN EKOSISTEM LAUT DAN PESISIR Ekosistem laut dan pesisir tidak hanya menyerap dan menyimpan sejumlah besar CO2, melainkan juga melindungi pesisir dan masyarakat dari dampak iklim. Mereka menyediakan makanan, peluang ekonomi, pengobatan, dan rekreasi, habitat, serta berbagai fungsi ekosistem untuk mendukung kesejahteraan manusia. Pendekatan terpadu yang berorientasi pada iklim dan berfokus pada solusi berbasis alam, mengintegrasikan kawasan perlindungan laut yang dikelola dengan baik, dan langkah konservasi berbasis kawasan efektif lainnya, beriringan dengan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, akan sangat penting untuk melindungi masyarakat pesisir dan habitat laut. Ini dapat mendukung peningkatan produksi makanan laut, memungkinkan inovasi farmasi, meningkatkan penanggulangan dan adaptasi perubahan iklim, serta melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati dan nilai budaya.

Elemen kunci dalam mengembangkan infrastruktur pesisir adalah ekosistem laut dan pesisir yang sehat, tangguh, dan produktif, serta merupakan solusi berbasis alam.

Aksi Prioritas:

• Menghentikan kehilangan bersih dan meningkatkan luasan serta memperbaiki kondisi ekosistem pesisir dan laut, khususnya ekosistem kritis seperti bakau, lamun, rawa asin, hamparan rumput laut, bukit pasir, terumbu karang, dan ekosistem laut dalam.

• Menggunakan solusi berbasis alam dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur pesisir untuk mengurangi infrastruktur buatan manusia jika memungkinkan, dan memberikan insentif atas penggunaannya guna menyerap dan menyimpan karbon serta meningkatkan ketahanan pesisir.

• Menetapkan serta secara efektif mengelola kawasan perlindungan laut dan aksi konservasi berbasis kawasan efektif lainnya yang melestarikan keanekaragaman hayati sekaligus memberikan manfaat bagi iklim, pangan, sosioekonomi, dan budaya.

• Bekerja sama dengan semua mitra terkait, termasuk masyarakat lokal, Masyarakat Adat, dan pemangku kepentingan melalui organisasi global dan regional terkait guna menggalakkan pengelolaan berkelanjutan dari semua ekosistem laut dan pesisir.

• Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan alat analisis spasial untuk mengidentifikasi potensi penyerapan karbon dan lokasi optimal bagi kawasan lindung laut, dan langkah konservasi berbasis kawasan efektif lainnya dalam pengembangan Rencana Laut Berkelanjutan.

KESEHATAN LAUT

2030CAPAIAN


MENGURANGI POLUSI LAUTLaut telah menjadi wadah penampungan polutan, termasuk plastik, bahan kimia, nutrisi, dan air limbah. Meskipun kesadaran dan aksi global telah meningkat, itu belum cukup untuk mencegah peningkatan polusi laut. Tanggapan terhadap pandemi COVID-19 telah menyebabkan lonjakan produksi dan konsumsi alat pelindung, yang banyak di antaranya mengandung plastik sekali pakai. Tanggapan ini, meskipun perlu, semakin menekankan pentingnya menghentikan sampah memasuki laut. Upaya untuk memerangi polusi dari darat ke laut tidak boleh dikurangi dengan dalih pemulihan ekonomi setelah pandemi. Diperlukan tindakan mendesak untuk menargetkan sumber dan pengelolaan polusi. Melalui Majelis Lingkungan PBB, pemerintah telah mendukung visi jangka panjang untuk menghilangkan pembuangan sampah laut dan mikroplastik ke laut. G20 Osaka Blue Ocean Vision dan Ocean Plastics Charter lebih lanjut mengakui pentingnya merangkul siklus dan pendekatan ekonomi sirkular. Limpasan nutrisi berkontribusi terhadap deoksigenasi laut, tetapi kurang diperhatikan dan ditindaklanjuti; sehingga harus diperlakukan dengan tingkat urgensi yang sama. Hubungan antara daratan dan lautan harus dipahami untuk mengatasi sumber-sumber pencemaran laut yang sistemik.

Laut tidak lagi menjadi penampungan polusi dan zona mati laut diminimalkan.

Aksi Prioritas:

• Memberikan insentif pada pengembangan, produksi, dan penggunaan alternatif dari plastik yang berkelanjutan untuk memungkinkan penghapusan plastik bermasalah dan tidak perlu, jika diperlukan dan jika alternatif tersebut tersedia.

• Memperluas insentif keuangan, peluang perdagangan, dan tanggung jawab produsen untuk mendorong desain produk yang berkelanjutan dan menegakkan standar untuk memaksimalkan pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang dalam mengejar ekonomi sirkular, serta penelitian tentang bahan baru yang mudah terurai secara hayati sebagai penganti plastik.

• Menegakkan aturan tentang pengiriman limbah dan ekspor ilegal limbah plastik.

• Menggalakkan pendekatan siklus hidup menyeluruh yang mencakup pengelolaan limbah yang lebih baik dan solusi inovatif untuk mengurangi pembuangan sampah plastik laut hingga nol.

• Menghilangkan pembuangan sampah plastik dan mikroplastik dari sumber berbasis laut termasuk kapal, instalasi lepas pantai, dan dari sumber darat, termasuk pelabuhan dan jembatan, melalui regulasi yang lebih ketat, pengembangan teknologi, program pelatihan, dan peningkatan kapasitas.

• Menghilangkan alat tangkap ilegal melalui cara-cara seperti penggunaan kembali dan pengambilan kembali, menggalakkan penandaan alat tangkap dan pelaporan kehilangan, serta mendukung pengembangan alat tangkap baru yang hemat biaya dan ramah lingkungan.

KESEHATAN LAUT

2030CAPAIAN


KESEHATAN LAUT

• Meningkatkan kesadaran publik dan swasta serta investasi terkait infrastruktur pengelolaan limbah dan limbah di negara berkembang, termasuk sebagai cara untuk menghentikan penyakit.

• Mempromosikan praktik pertanian dan teknologi yang meminimalkan pembuangan pestisida, pupuk, kotoran ternak, dan partikel tanah yang berlebihan untuk menghilangkan eutrofikasi dan zona mati laut di perairan pesisir.

• Menerapkan praktik pengelolaan DAS terintegrasi.

• Mendorong industri akuakultur untuk menerapkan praktik terbaik guna mengurangi jumlah kebocoran nutrisi sehubungan dengan formulasi dan aplikasi umpan, serta meminimalkan pembuangan kelebihan antibiotik.

• Memperkuat langkah-langkah untuk mencegah polusi dari pertambangan dan kegiatan minyak dan gas lepas pantai, termasuk tumpahan zat berbahaya dan beracun.


LAUT YANG ADILEkonomi laut berkelanjutan menempatkan manusia sebagai pusatnya, bermanfaat untuk semua orang, menegakkan hak asasi manusia, memfasilitasi distribusi kekayaan laut yang adil, dan memastikan kesetaraan peluang bagi semua. Ekonomi ini menggalakkan praktik bisnis yang akuntabel dan transparan, menangani pelanggaran hak-hak buruh, pekerja anak, kerja paksa, perdagangan orang dan barang selundupan, serta pengelakan pajak, dan mendukung pemberantasan korupsi. Ekonomi ini juga mengakui kerentanan iklim tertentu serta kendala pembiayaan dan kapasitas negara berkembang, khususnya Negara Berkembang Pulau Kecil dan Negara Tertinggal. Dengan populasi global yang diperkirakan akan bertambah sebanyak 2 miliar orang pada tahun 2050, perencanaan efektif yang disusun saat ini dapat menjamin kebutuhan dan hak semua orang.

MENEGAK MENEGASKAN KESEMPATAN YANG SAMA BAGI ORANG UNTUK MENDAPATKAN MANFAAT DARI LAUTEkonomi laut yang berkelanjutan tidak dapat dicapai jika jutaan orang tetap dalam kemiskinan dan ketimpangan yang sistemik. Pandemi COVID-19 telah memperlebar ketimpangan yang ada dan menempatkan jutaan orang dalam kemiskinan ekstrem. Harus ada transisi yang adil dari pandemi dan untuk menuju ekonomi laut yang berkelanjutan tanpa meninggalkan siapa pun, memungkinkan akses yang adil ke sumber daya, mendukung distribusi manfaat yang adil, serta melindungi mereka yang paling rentan dari risiko bahaya lebih lanjut.

Masyarakat memiliki akses yang adil ke sumber daya laut, manfaat didistribusikan secara adil, serta mereka yang paling rentan dilindungi dari risiko bahaya.

Aksi Prioritas:

• Mewajibkan praktik bisnis yang transparan dan bertanggung jawab yang melibatkan dan bermanfaat bagi masyarakat pesisir, termasuk nelayan skala kecil, dan melindungi hak semua pekerja di industri kelautan.

• Menciptakan kondisi yang memfasilitasi keterlibatan penuh perempuan dalam kegiatan laut untuk membantu membuka potensi ekonomi dan sosial mereka, serta memberdayakan mereka guna melindungi sumber daya alam sambil meningkatkan peluang untuk mengakses pekerjaan yang layak.

• Mengakui dan menghormati kepentingan masyarakat pesisir dan hak-hak Masyarakat Adat, dan menerapkan kebijakan yang memerlukan pertimbangan akan pentingnya sumber daya laut bagi kelompok-kelompok ini.

• Menciptakan tata kelola inklusif dengan mengintegrasikan pengetahuan dan kepentingan masyarakat adat dan lokal, terutama perempuan dan pemuda, dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan.

LAUT YANG ADIL

2030CAPAIAN


LAUT YANG ADIL

• Mendorong integritas di seluruh tata kelola laut dan industri kelautan, menegakkan transparansi dan akuntabilitas dalam layanan publik dan keuangan publik, dan mengambil tindakan tegas melawan korupsi.

• Meningkatkan administrasi pendapatan dalam negeri melalui sistem pajak yang dimodernisasi dan progresif, kebijakan pajak yang lebih baik, dan pengumpulan pajak yang lebih efisien.

• Menggalakkan kerja sama internasional untuk melawan praktik pekerja anak dan kerja paksa, dan menghapus perdagangan orang dan barang selundupan di sepanjang rantai pasokan ekonomi laut.


PENGETAHUAN LAUTLaut adalah sistem alam yang sangat penting dan kompleks. Kita perlu membangun literasi dan keterampilan, serta berbagi dan menerapkan pengetahuan tentang cara kerja ekosistem laut dan cara ekosistem menghadapi tekanan untuk pengambilan keputusan yang lebih bijak. Akuntansi yang menangkap nilai penuh aset laut dan ekonomi laut sangat penting untuk memandu pembangunan industri kelautan secara berkelanjutan. Dekade Ilmu Kelautan PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan (2021 - 2030) mewakili potensi unik untuk meningkatkan pemahaman ilmiah tentang laut.

MEMBANGUN LITERASI DAN KETERAMPILAN TERKAIT LAUTPenting bagi orang-orang untuk memahami signifikansi dan pengaruh laut terhadap kesejahteraan mereka dan pengaruh aktivitas mereka terhadap laut. mASY Masyarakat harus bisa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dan memanfaatkan peluang laut.

Melalui Dekade Ilmu Kelautan PBB, literasi kelautan telah ditingkatkan di seluruh dunia. MM Masyarakat memahami nilai laut dan telah memperoleh keterampilan serta pengetahuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi laut yang berkelanjutan.

Aksi Prioritas:

• Membuat pengetahuan kelautan tersedia bagi semua orang dan berinvestasi dalam membangun literasi dan kesadaran laut di antara warga negara, termasuk melalui pendidikan formal.

• Berinvestasi dalam pelatihan pengetahuan, teknologi, dan keterampilan untuk konservasi dan pengelolaan laut, serta industri kelautan yang berkelanjutan pada masa mendatang untuk memastikan transisi yang adil bagi pekerja di ekonomi laut.

• Meningkatkan kerja sama, pembangunan kapasitas, serta transfer pengetahuan dan teknologi kelautan dengan persyaratan yang disepakati bersama untuk memastikan bahwa manfaat dari pembangunan laut yang berkelanjutan dapat dinikmati bersama.

PENGETAHUAN LAUT

2030CAPAIAN


MEMPERTIMBANGKAN NILAI LAUT Pengukuran kemajuan ekonomi laut terlalu berfokus pada indikator produksi, seperti kontribusi terhadap produk domestik bruto. Dengan data dan teknologi terkini, semua negara kini dapat mempertanggungjawabkan status kekayaan alam laut - ukuran terpenting dari kemajuan menuju keberlanjutan ekonomi laut. Pengembangan dan integrasi neraca kelautan ke dalam neraca nasional dapat memberikan dasar bukti dinamis yang melampaui indikator produksi untuk mencerminkan nilai penuh ekonomi laut.

Pengambilan keputusan yang memengaruhi laut mencerminkan nilai dan dampaknya pada modal alam laut.

Aksi Prioritas:

• Mengembangkan urutan lengkap akun laut nasional yang secara aktif digunakan untuk mematangkan pengambilan keputusan.

• Menyelaraskan standar internasional untuk pertimbangan dan praktik terbaik laut untuk implementasi sesegera mungkin guna mengembangkan dan memastikan interoperabilitas, harmonisasi, dan koherensi neraca kelautan.

• Berkomitmen pada kemitraan global untuk berbagi praktik terbaik dan membangun kapasitas untuk neraca kelautan nasional.

• Menjelajahi proses untuk mengembangkan pendekatan global guna melacak kinerja nasional berdasarkan kinerja kelautan.

MEMANFAATKAN ILMU, TEKNOLOGI, DAN DATA LAUT. Penelitian dan pengawasan ilmiah sangat penting untuk pengambilan keputusan dan pengelolaan laut, serta demi memahami dampak tekanan pada laut. Kemajuan dalam teknologi pengindraan jarak jauh, pengelolaan data besar, dan teknik pemodelan memberikan peluang baru untuk meningkatkan efisiensi dan keefektifan biaya pemantauan dan pengelolaan kegiatan di laut, termasuk perikanan komersial dan tradisional serta pengelolaan kawasan yang dilindungi. Teknologi ini dapat mengubah cara pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data laut untuk pengelolaan laut, pengembangan bisnis, dan penciptaan lapangan kerja yang lebih baik.

Revolusi data yang dibagikan secara global telah berkontribusi pada pengelolaan laut yang berkelanjutan di seluruh dunia.

Aksi Prioritas:

• Memberikan insentif atas penggunaan inovasi dan teknologi terbaru seperti satelit, kendaraan otonom, dan kecerdasan buatan untuk pengumpulan data mendekati waktu nyata, penelitian, pemantauan, dan penegakan serta pengambilan keputusan.

• Menggalakkan pembagian dan aksesibilitas data laut yang transparan dan terbuka.

• Meningkatkan integrasi pengamatan lokal-ke-global, termasuk pengetahuan masyarakat adat dan lokal, serta penelitian untuk mematangkan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

PENGETAHUAN LAUT

2030CAPAIAN

2030CAPAIAN


PENGETAHUAN LAUT

• Mendukung pengembangan kapasitas ilmu laut, pertukaran informasi, kolaborasi, dan transfer teknologi tepat guna dengan persyaratan yang disepakati bersama, serta memobilisasi modal untuk teknologi saat terdapat kesenjangan pasar.

• Mengisi kesenjangan data besar dan mendigitalkan informasi tentang ekosistem pesisir dan laut, seperti bakau, lamun, rawa asin, padang rumput laut, gumuk pasir, terumbu karang, ekosistem laut dalam, dan dasar laut.


PEMBIAYAAN LAUTModal untuk membiayai transformasi ke ekonomi laut yang berkelanjutan sudah tersedia. US$90 triliun diproyeksikan akan diinvestasikan selama dekade berikutnya sepenuhnya untuk infrastruktur, yang sebagian besar akan berada di pesisir pantai. Apabila didasarkan pada prinsip dan standar global, keuangan dapat menjadi katalis untuk kebijakan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab di seluruh lanskap darat-laut. Contoh kuat dari prinsip-prinsip tersebut termasuk Prinsip Keuangan Ekonomi Biru Berkelanjutan dari Inisiatif Keuangan Program Lingkungan PBB dan Prinsip Laut Berkelanjutan dari UN Global Compact. Kita perlu memastikan adanya akses keuangan yang adil dan mendukung keberlanjutan, dengan mengakui kebutuhan negara berkembang, khususnya Negara Berkembang Pulau Kecil dan Negara Tertinggal. Pembiayaan sektor publik dapat membantu membuka pembiayaan sektor swasta.

Pembiayaan laut yang berkelanjutan dapat diakses oleh semua pihak dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan secara ekologis dan berkeadilan sosial.

Aksi Prioritas:

• Pembiayaan sektor publik dan bantuan pembangunan langsung pada investasi dalam ekonomi laut yang berkelanjutan, termasuk untuk pengembangan dan implementasi Rencana Laut Berkelanjutan, untuk membuka pembiayaan sektor swasta.

• Mendukung penggunaan prinsip keuangan laut yang berkelanjutan dan mekanisme sukarela lainnya yang dipimpin oleh sektor swasta dan lembaga keuangan multilateral dalam upaya pemulihan dan stimulus untuk memandu, menghilangkan risiko, memberi insentif, dan memantau investasi dalam kegiatan laut yang berkelanjutan guna meningkatkan transparansi serta memastikan konsistensi pelaporan.

• Menghilangkan risiko investasi dengan menciptakan kapasitas keuangan gabungan yang terfokus, dengan menggabungkan bantuan keuangan lunak dari sektor publik dan swasta dengan produk asuransi swasta yang inovatif.

• Mendukung pengembangan dan penerapan ‘peta risiko laut’ dan ’indeks risiko’ global sebagai rangsangan bagi pasar asuransi laut yang bertanggung jawab dan berkelanjutan serta investasi dalam ketahanan pulau dan masyarakat pesisir.

PEMBIAYAAN LAUT

2030CAPAIAN

25 Transformasi untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan |Photo credits / Cover (clockwise): iStock, iStock, Shutterstock, iStock, iStock; p. ii: Getty Images; p. 2: Sean/Unsplash; p. 5: iStock; p. 9: Shutterstock; p. 12: iStock; p. 17: Shutterstock; p. 18: iStock; p. 21: iStock; p. 24: Sean/Unsplash.

26 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economyoceanpanel.org

Transformasi untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan...Laut adalah rumah bagi berbagai ekosistem kompleks...

Documents

Transcript of Transformasi untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan...Laut adalah rumah bagi berbagai ekosistem kompleks...