Tranportasi dan permasalahnnya

27
1 TRANPORTASI DAN PERMASALAHANNYA A. PARKIR Salah satu permasalahan pokok pada transportasi perkotaan adalah masalah parkir. Pada setiap kegiatan yang membangkitkan arus lalu-lintas (fasilitas umum seperti; super market, mall, gedung pertunjukkan, hotel, kantor dll). Selalu butuh ruang bebas untuk parkir kendaraan. Pada kota-kota besar parkir menjadi bisnis yang cukup menjanjikan, karena lahan di kota yang terbatas, tidak jarang terjadi perebutan lahan parkir. Uang yang diperoleh dari parker pada kota-kota besar dapat mencapai miliaran rupiah dalam 1 hari. Hasil penelitian di Jerman menunjukkan bahwa dalam satu hari (24 jam) kendaraan bergerak selama 2,5 jam sedangkan yang 21,5 jam berhenti (parkir). Hal seperti ini dapat kita pahami karena orang menggunakan kendaraan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan ke tempat dia beraktifitas / kerja. Setelah selesai bekerja kendaran dipakai lagi untuk mengantar pulang ke tempat semula (rumah). Dengan demikian lahan untuk parkir menjadi hal yang penting. Secara garis besar, parkir dapat dibedakan atas : 1. Parkir di badan jalan ( On street parking ) 2. Parkir di luar badan jalan ( Off Street parking )

description

 

Transcript of Tranportasi dan permasalahnnya

Page 1: Tranportasi dan permasalahnnya

1

TRANPORTASI DAN PERMASALAHANNYA

A. PARKIR

Salah satu permasalahan pokok pada transportasi perkotaan adalah masalah

parkir. Pada setiap kegiatan yang membangkitkan arus lalu-lintas (fasilitas umum

seperti; super market, mall, gedung pertunjukkan, hotel, kantor dll). Selalu butuh

ruang bebas untuk parkir kendaraan. Pada kota-kota besar parkir menjadi bisnis yang

cukup menjanjikan, karena lahan di kota yang terbatas, tidak jarang terjadi perebutan

lahan parkir. Uang yang diperoleh dari parker pada kota-kota besar dapat mencapai

miliaran rupiah dalam 1 hari.

Hasil penelitian di Jerman menunjukkan bahwa dalam satu hari (24 jam)

kendaraan bergerak selama 2,5 jam sedangkan yang 21,5 jam berhenti (parkir). Hal

seperti ini dapat kita pahami karena orang menggunakan kendaraan hanya sebagai

alat untuk mencapai tujuan ke tempat dia beraktifitas / kerja. Setelah selesai bekerja

kendaran dipakai lagi untuk mengantar pulang ke tempat semula (rumah). Dengan

demikian lahan untuk parkir menjadi hal yang penting.

Secara garis besar, parkir dapat dibedakan atas :

1. Parkir di badan jalan ( On street parking )

2. Parkir di luar badan jalan ( Off Street parking )

Contoh parkir di badan jalan adalah parkir di sepanjang Urip Sumoharjo atau di Jalan

Malioboro (on street parking).

Contoh parkir di luar badan jalan di taman parkir utara Hotel Garuda atau basement

Malioboro Mall, Ramai super market (off street parking) dll.

1. GANGGUAN AKIBAT PARKIR

Parkir juga dapat menimbulkan gangguan terhadap arus lalulintas yaitu antara

lain :

- mengurangi lebar manfaat jalan ( karena sebagian dipakai untuk parkir ).

- Pada saat kendaraan mau parkir

- Pada saat kendaraan mau keluar

Page 2: Tranportasi dan permasalahnnya

- Pada off street parking → antrian yang terjadi pada saat masuk dan

keluar dari tempat parkir dapat mengganggu arus lalulintas.

Dari kedua jenis parkir tersebut di atas, yang paling bagus adalah parkir di

tempat parkir, sehingga tidak mengurangi lebar manfaat jalan dan sedikit

mengganggu arus lalulintas, hanya saja parkir off street membutuhkan investasi yang

tidak sedikit untuk tanah dan bangunan parkir.

Pada pembangunan parkir off street perlu dipikirkan beberapa hal penting,

dari hasil penelitian hal tersebut antara lain :

a) sedekat mungkin dengan tempat tujuan

(kantor, pertokoan, super market dan lain-lain)

b) banyak pintu masuk / keluar

(supaya tidak mengganggu lalulintas karena antrian)

c) melalui tempat-tempat yang menarik

(sehingga tidak membosankan bagi pengendara kendaraan)

d) dan lain-lain.

Pada kota-kota besar parkir off street telah berkembang menjadi bisnis yang

menguntungkan. Banyak perusahaan yang bergerak/mengelola parkir. Bagi

pemerintah daerah ini merupakan pemasukan yang cukup besar.

Untuk memprediksi kebutuhan tempat parkir cukup sulit, banyak variabel

yangt mempengaruhinya. Volume parkir tergantung hal-hal di bawah ini.

a. Jenis kegiatan

(Hotel, Rumah sakit, Mall dll masing-masing kegiatan ini mempunyai

variabel yang berbeda dalam menentukan kebutuhan parkirnya. Misal untuk

hotel ditentukan oleh ; banyaknya kamar, tarif kamar, jumlah karyawan)

b. Luas areal kegiatan total

c. Perkembangan ekonomi daerah

(pada daerah yang ekonominya maju, berbeda dengan yang masih belum

mapan karena jumlah kendaraan yang ada masih sedikit)

d. Jumlah penduduk

(semakin banyak penduduknya,semakin besar kebutuhan parkirnya)

2

Page 3: Tranportasi dan permasalahnnya

e. Angkutan umum

(Angkutan umum yang baik, akan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi

tentunya akan mengurangi kebutuhan tempat parkir).

2. SOLUSI DALAM PENGATURAN PARKIR

Jika karena sesuatu hal lahan pakir tidak mencukupi (biasanya di daerah kota

harga tanah sangat mahal) maka perlu strategi pengaturan parkir antara lain :

a) pembatasan waktu parkir

b) tarif parkir ganda

(ongkos parkir bertambah bila waktu parkirnya bertambah lama / melebihi

batas ketentuan, biasanya batas waktunya 1 jam)

c) jam belanja dibuat tidak sama dengan jam sibuk kantor (toko buka lebih

lama)

d) parkir bertingkat

3

Gamabar 1.1 Masalah Parkir

Page 4: Tranportasi dan permasalahnnya

A. POLUSI

Salah satu dampak dari transportasi adalah polusi atau pencemaran dan degradasi

lingkungan, baik polusi udara maupun polusi suara. Hal ini tidak terasa tetapi besar

akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena

itu perlu antisipasi supaya kelestarian lingkungan terjaga untuk anak cucu.

1. POLUSI UDARA

Dari hasil penelitian asap yang dihasilkan knalpot kendaraan merupakan penyumbang terbesar dari polusi udara, oleh karena itu pengendalian asap knalpot menjadi sangat penting, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.

a. Penyebaran PolutanPolutan yang berasal dari kendaraan terkonsentrasi di

sekitar kendaraan. Penyebarannya sesuai dengan jaraknya.

Konsentrasi CO

Jarak dari pusat jalan

Keterangan :

- Polutan tersebut menyebar ke Atmosfer- Polutan tersebut secara kimiawi mungkin dapat berubah- Polutan tersebut mungkin tinggal di udara

Polutan tersebut mungkin tinggal di tanah, organisme dan secara kimiawi berubah

- Polutan tersebut mungkin masuk ke perairan → laut

4

Page 5: Tranportasi dan permasalahnnya

b. Sumber Polutan (dari kendaraan)- gas buangan- evaporasi bensin / solar dari karburator- pembakaran tak sempurna bensin / solar- debu yang berasal dari ban, rem dan permukaan jalan- industri, kendaraan.

c. Polutan yang dihasilkan KendaraanJenis polutan yang dihasilkan adalah CO2, H2O, CO, NOx, debu, partikel.

d. Baku Mutu (Standar) Udara( Kep-02 / MENKLH / I / 1998 )Persayaratan standar yang ditetapkan oleh kementrian Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :

e. Pengaruh Polusi Udara- terhadap kesehatan- terhadap bau, kenampakan, kebersihan- ketakutan terhadap pengaruh yang tidak terasa

e1. COSalah satu yang berbahaya adalah Carbon monoxide ( CO ), racun ini mempunyai daya ikat terhadap Hb, jauh lebih tinggi

5

Parameter

Waktu Pengukuran Batas mutu

CO 8 jam 20 ppm ( 2260 g / m3 )NOx 24 jam 0,05 ppm ( 92,5 g / m3 )Debu 24 jam 0,26 mg/m3

HC 3 jam 0,24 ppm (160 g / m3)

Page 6: Tranportasi dan permasalahnnya

dari O2. Kadar CO dalam darah akan menyebabkan terganggunya kesehatan.

% CO dlm darah Pengaruh5 – 10 Fungsi penglihatan, reaksi

dan kewaspadaan berkurang.

10 – 30 Fungsi rasa berkurang, sakit kepala dan mengurangi kinerja saat latihan

30 – 60 Tak sadarkan diri> 60 Menyebabkan kematian

Bagi orang yang mempunyai penyakit paru-paru2,5 – 3 - sakit di dada secara tiba-tiba10 % - mempengaruhi bayi dalam kandungan.Besarnya pengaruh ini pada umumnya tergantung pada :o volume, komposisi kualitas (untuk kendaraan)o cuaca (kelembaban, arah dan kecepatan angin)o lay-out.

e.2. Hidro carbon & Aldehydemerupakan unsur kimia organic

e.3. NOx- terbentuk di ruang pembakaran di mesin (NO)- di udara, NO berubah jadi → NO2 yang lebih beracun dari pada NO, karena

merusak paru-paru mengurangi daya tahan infeksi

6

Page 7: Tranportasi dan permasalahnnya

susah bernafas % ISPA*Pada konsentrasi rendah tidak berbau, tetapi bila > 0,10 ppm berbau

a) PENGARUH JARAK TERHADAP BESARAN POLUSI

Jarak sangat berpengaruh terhadap efek polusi. Semakin jauh dari sumber polusi pengaruh polusi semakin kecil- CO berkurang 2/3 pada jarak 50 m- HC berkurang 2/3 pada jarak 50 m- NOx berkurang 1/3 pada jarak 50 m- Partikel debu berkurang 2/3 pada jarak 50 m- Asap berkurang ½ pada jarak 20 m- Debu berkurang menjadi 0 pada jarak 60 m

Sampai saat ini kesadaran akan bahaya polusi ini masih belum baik, terbukti masih sedikitnya penerapan uji kendaraan umum yang mensyaratkannya bebas polusi / masih dalam batas standar baku mutu yang diminta.

b) PENANGANAN KEBISINGAN Ada tiga cara untuk menangani kebisingan, yaitu :

1. Pada sumbernyaPenanganan pada sumbernya berarti treatment pada asal bunyi, sebagai contoh adalah knalpot kendaraan diusahakan supaya bunyinya sehalus mungkin, ini menjadi tugas para teknisi dan pabrik pembuat kendaraan. Contoh yang lain adalah bunyi mesin, bunyi ban di aspal dan lain-lain. Dengan teknologi yang semakin maju, bunyi mesin dan bunyi knalpot semakin halus.

2. Arus pancaran kebisingan (media)

7

Page 8: Tranportasi dan permasalahnnya

Bunyi merambat dari asal bunyi menuju penerima. Selain karena jaraknya, keras atau tidaknya bunyi yang diterima dipengaruhi oleh benda-benda yang ada diantara sumber bunyi dan penerima bunyi. Jika terdapat benda-benda yang dapat menyerap bunyi atau penghalang, maka bunyi yang diterima akan melemah. Benda-benda yang menyerap bunyi ini antara lain;

- rumput- pohon-pohonan- gundukan tanah- atau sengaja dibuat tembok

Pada rumah sakit biasanya, dibuat barier yang berupa gundukan tanah dengan ditanami rumput dan juga tanaman perdu agar pasien tidak terganggu oleh kebisingan yang ada.

3. Pada obyek yang terkena dampak (gedung, rumah dll).Penanganan yang ketiga adalah penanganan pada penerima bunyi. Pada penerima bunyi dibuat sedemikian rupa supaya bunyi yang diterima melemah. Sebagai contoh untuk menerima bunyi yang di rumah, daun jendela dapat dibuat dobel sehingga bunyi yang diterima melemah demikian juga pada pintu. Dapat juga dinding dibuat kedap suara dan lain-lain.

2. POLUSI SUARA

Polusi suara ini merupakan kebisingan yang disbebebabkan oleh arus lalulintas kendaraan. Kebisingan ini dipengaruhi beberapa hal antara lain adalah ;1) Jenis kendaraan

8

Page 9: Tranportasi dan permasalahnnya

- tipe jenis kendaraan- knalpot dan klakson- sistem pendingin- jenis ban

2) Kecepatan kendaraanPada kecepatan lebih besar dari 70 km/jam pada jalan datar → kebisingan yang terjadi akibat ban sangat dominan.

3) Jenis perkerasan jalan Semakin kasar permukaan jalan akan semakin keras bunyi gesekan yang dihasilkan.

4) Geometric jalan (tanjakan, turunan, tikungan)5) Arah dan kecepatan angin6) Kondisi medan antara sumber dan penerima (media)

1. UPAYA PENANGGULANGAN POLUSI UDARA

Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan

mengurangi potensi terjadinya polusi udara, diantaranya:

a. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup

sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya. Menanam dan

merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas area kosong

di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan. Hal ini

berguna untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah polusi udara di sekitar

kita. Jika lahan kosong benar-benar tidak ada, Anda bisa memelihara

tanaman dalam pot dan meletakkannya atau bisa juga menggantungnya di

teras atau beranda rumah.

b. Gunakan kendaraan bermotor Anda, mobil ataupun motor, seefisian

mungkin. Jika Anda memiliki 2 mobil, satu untuk Anda dan satu lagi milik

9

Page 10: Tranportasi dan permasalahnnya

pasangan Anda, kenapa tidak menggunakan satu saja? Anda bisa

mengantar jemput pasangan sambil berangkat dan pulang kantor bukan?

c. Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan

pribadi Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan

membantu mengurangi jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap

hari ke angkasa.

d. Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan

seperti sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di

kota, terlebih dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus

untuk jantung.

e. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar

atau delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu

lakukan pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi

udara dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik.

f. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara

memasang bahan penyerap polutan atau saringan.

g. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan

masyarakat.

h. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.

10

Gambar 1.2 Polusi Udara

Page 11: Tranportasi dan permasalahnnya

B. KECELAKAAN

Daerah rawan kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi :

(1). Black Spot adalah lokasi atau titik dimana dalam kurun waktu 1 tahun, terjadi

lebih dari 1 kali kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan korban luka berat atau

meninggal dunia.

(2). Black Site adalah ruas jalan dengan frekuensi kecelakaan melebihi indeks

kecelakaan kritis.

a. Faktor penyebab kecelakaan :

1. Manusia

2. Kendaraan

3. Jalan

4. Lingkungan

Jika penyebab terjadinya kecelakaan hanya 1 faktor saja maka disebut

Monokasual, tetapi jika lebih dari 1 faktor, disebut Multikasual. Kecelakaan

biasanya terjadi karena Multikasual.

Menurut proses terjadinya kecelakaan ada 5, yaitu :

(1). Kecelakaan kendaraan tunggal, yaitu peristiwa kecelakaan yang terdiri hanya

satu kendaraan.

(2). Kecelakaan pejalan kaki, yaitu peristiwa kecelakaan yang melibatkan pejalan

kaki.

(3). Kecelakaan membelok lebih dari dua kendaraan, yaitu peristiwa kecelakaan

yang terjadi pada saat melakukan gerakan membelok dan melibatkan lebih dari

dua kendaraan.

11

Page 12: Tranportasi dan permasalahnnya

(4). Kecelakaan membelok dua kendaraan, yaitu peristiwa kecelakaan yang

terjadi pada saat melakukan gerakan membelok dan melibatkan hanya dua buah

kendaraan.

(5). Kecelakaan tanpa gerakan membelok, yaitu peristiwa kecelakaan yang

terjadi pada saat berjalan lurus atau kecelakaan terjadi tanpa ada gerakan

membelok

b. Tingkat Keparahan Korban

Menurut tingkat keparahan yang diderita korban akibat kecelakaan, maka

jenis kecelakaan dapat dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut :

a. Kecelakaan Fatal (fatal accident )

Adalah kecelakaan yang akibatnya sedikitnya satu orang meninggal dunia,

baik dilokasi tempat kejadian perkara (TKP) atau setelah beberapa saat

dirumah sakit.

b. Kecelakaan Serius (a personal injury accident)

Adalah kecelakaan yang tidak menyebebkan korban meninggal tetapi hanya

cidera serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

c. Kecelakaan Ringan (a damage only accident)

Adalah kecelakaan yang hanya mengakibatkan cidera ringan bagi korbannya

atau hanya mengakibatkan kerugian harta benda akibat kerusakan kendaraan

yang bersangkutan.

c. Klasifikasi Kecelakaan menurut terjadinya:

Untuk menggolongkan memurut klasifikasi terjadinya kecelakaan kendaraan

bermotor yaitu:

a. Hilangnya kendali

b. Tabrakan dijalan (collision on road)

(1). Dengan pejalan kaki

(2). Dengan kendaraan lain yang belum berjalan

(3). Dengan kendaraan yang sedang parkir

(4). Dengan kereta api

(5). Dengan sepeda

12

Page 13: Tranportasi dan permasalahnnya

(6). Dengan binatang

(7). Dengan obyek tetap (Fixed object)

(8). Dengan obyek lain

c. Selain tabrakan di jalan :

(1). Kendaraan terbalik

(2). Kendaraan lain, termasuk gangguan mesin.

Juga ditentukan bahwa tabrakan antara 2 atau lebih kendaraan dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Kendaraan secara menyudut (angle)

Tabrakan antara kendaraan yang berjalan pada arah yang berbeda juga pada

arah yang berlawanan, biasanya terjadi pada sudut siku-siku (right angle)

dipertemuan jalan.

b. Menabrak dari belakang (rear end)

Kendaraan yang menabrak bagian belakang kendaraan lain yang berjalan

pada arah yang sama, biasanya pada jalur yang sama pula

c. Menabrak bagian samping/menyerempet (side swipe)

Kendaraan menabrak kendaraan yang lain dari bagian samping sambil

berjalan pada arah yang sama ataupun berlawanan, biasanya pada jalur yang

berbeda.

d. Menabrak bagian depan (head on)

Tabrakan antar kendaraan yang berjalan pada arah yang berlawanan, tetapi

yang termasuk peristiwa menyerempet.

e. Menabrak secara mundur (backing)

Kendaraan yang menabrak kendaraan lain pada waktu kendaraan tersebut

mundur.

d. Strategi Penanggulangan Kecelakaan Lalulintas

Upaya penggulangan kecelakaan lalulintas ini dilakukan dengan sasaran agar

terjadinya kecelakaan dapat dikurangi dengan biaya yang minimum, yang dilakuakan

dengan tindakan manajemen dan teknik lalu lintas pada daerah-daerah rawan

kecelakaan, serta titik/lokasi yang berbahaya.

13

Page 14: Tranportasi dan permasalahnnya

Untuk kepentingan tersebut, maka lingkungan penanganan dapat mencakup:

1. Perbaikan jalan/jembatan dan perlengkapannya, pada lokasi-lokasi yang

rawan terhadap kecelakaan;

2. Perbaikan terhadap peraturan – peraturan lalu lintas yang diberlakukan pada

ruas – ruas jalan tertentu yang rawan terhadap kecelakaan lalu lintas;

3. Pemberian arahan dan bimbingan (penyuluhan) kepada masyarakat;

4. Penegakan hukum bagi pemakai jalan, khususnya terhadap hal – hal yang

rawan terhadap kecelakaan lalu lintas.

Semua upaya tersebut bertumpu pada kemampuan pengumpulan dan analisis

data dalam menggambarkan kecelakaan-kecelakaan serta lokasinya untuk

mengidentifikasikan letak kecelakaan tersebut serta faktor penyebab terjadinya

kecelakaan.

Untuk daerah rawan kecelakaan dapat diidentifikasikan dari seluk beluk

kejadian kecelakaan dengan mengelompokan kejadian – kejadian kecelakaan yang

terdiri dari :

1. Single Sites (Black spot program) adalah menspesifikasikan lokasi – lokasi

kejadian kecelakaan yang biasanya berhubungan langsung dengan geometrik,

yaitu penanganan jenis kecelakaan tertentu pada suatu ruas jalan, misalnya

perbaikan jari-jari tikungan yang terlalu tajam.

2. Mass action plans adalah penggunaan pola penanganan yang menyeluruh,

misalnya pelapisan perkersan tertentu guna mengurangi kelicinan permukaan.

3. Route action plans adalah perbaikan pada suatu rute jalan tertentu, misalnya

pemasngan lampu jalan pada suatu ruas, pemasangan devider, perlengkapan

rambu/marka. Ini umumunya dilaksanakan pada daerah-daerah tertib lalu

lintas.

4. Area wide schemes adalah penggunaan pola penanganan yang bervariasi yang

meliputi area yang luas, misalnya pelarangan arus lalu lintas menerus pada

daerah pemukiman, pengurangan kecepatan dengan conblock pada kawasan

universitas, pengurangan kecepatan dengan polisi tidur pada daerah

pemukiman.

Pada tahun 2006, jumlah orang yang meninggal karena kecelakaan

transportasi sebanyak 30.000 orang. Hal ini berarti tiap 18 menit ada 1 orang

14

Page 15: Tranportasi dan permasalahnnya

meninggal akibat kecelakaan. Dari data WHO (2009) jumlah orang meninggal akibat

kecelakaan lalulintas pertahun adalah 1,5 juta orang, jauh lebih besar dari korban

akibat bencana Tsunami yang berkisar antara 400.000 orang. Sedang kerugian materi

akibat kecelakaan tersebut menurut studi ADB (2004) pada negara-negara

berkembang sebesar 2,5% – 4% dari PDB. Diperkirakan Transportasi akan menjadi

penyebab kematian no.3 terbesar di dunia, saat ini saja sudah masuk 10 besar

penyebab kematian.

C. KEMACETAN

Masalah kemacetan lalu lintas memang sudah menjadi masalah yang sering

terjadi di wilayah perkotaan. Bahkan ini sudah menjadi problem yang serius

diwilayah perkotaan. Karena kemacetan selalu memberikan kerugian yang cukup

signifikan bagi negara. Masalah kemacetan lalu lintas selalu menyulitkan pemerintah

dalam melakukan penanganan. Segala kebijakan pemerintah telah dilakukan namun

pada kenyataanya kemacetan belum bisa ditanggulangi. Hal ini dikarenakan

kesadaran bagi para pengendara kendaraan yang masih belum sadar dalam

menggunakan jalan sebagai sarana transportasi. Selain itu, penyediaan transportasi

15

Page 16: Tranportasi dan permasalahnnya

umum yang seharusnya menjadi transportasi yang dapat mengurangi jumlah

kemacetan lalu lintas transportasi di jalan raya juga sangat diperlukan. Namun lagi-

lagi karena sarana transportasi umum yang masih jauh dari memadai membuat para

pengguna kendaraan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Tentu ini jelas

akan membuat jalan akan lebih macet lagi.

1. Sebab-Sebab Kemacetan

Kemacetan transportasi lalu lintas merupakan suatu masalah yang sering

terjadi di wilayah perkotaan. Banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa

kemacetan transportasi lalu lintas itu bisa terjadi. Faktor-faktor yang menjadi

penyebab kemacetan lalu lintas itu antara lain:

a) Adanya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Hal ini sering kali

menjadi masalah yang ada di wilayah perkotaan. Kemacetan lalu lintas terjadi

karena di kota sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Sehingga tidak

heran bila kapasitas jalan yang ada di kota tidak bisa menampung semua

kendaraan yang ada. Sehingga kemacetan pun tak bisa dihindari.

b) Adanya pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan

raya. Salah satu faktor yang menjadi penyebab dari kemacetan transporasi

lalu lintas adalah adanya pedagang kaki lima yang berjualan dipinggri jalan

raya. Biasanya mereka mengambil trotoar sebagai tempat untuk berjualan.

Selain sudah menyebabkan kemacetan lalu lintas, pedagang kaki lima ini juga

telah mengambil hak pejalan kaki. Sehingga pejalan kaki tidak lagi bisa

melewati trotoar, melainkan berjalan melewati jalan raya. Hal itu tentu

membahayakan keselamatan para pejalan kaki . Mengapa dengan adanya

pedagang kaki lima bisa menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Hal

itu bisa terjadi karena banyak dari pengguna jalan raya yang berhenti

dipinggir jalan untuk membeli barang kepada pedagang kaki lima. Selain itu

pengguna jalan yang membeli barang di pedagang kaki lima biasanya

memakirkan kendaraannya di pinggir jalan raya sehingga itu bisa

menyebabkan kemacetan lalu lintas.

c) Terjadinya kecelakaan lalu lintas. Terjadinya kecelakaan lalu lintas juga

dapat menyebabkan terjadinya kemacetan transportasi lalu lintas. Karena

ketika ada kecelakaan biasanya akan banyak para pengguna jalan yang

16

Page 17: Tranportasi dan permasalahnnya

memelankan laju kendaraanya sehingga itu akan memicu terjadinya

kemacetan lalu lintas.

d) Adanya kendaraan yang diparkir sembarangan di pinggir jalan. Hal ini sudah

tentu seringkali menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Di wilayah

perkotaan biasnya seringkali ditemui kendaraan yang diparkir secara

sembarangan. Hal tersebut bisa terjadi karena minimnya tempat untuk parkir

bagi kendaraan yang ada di wilayah perkotaan. Kendaraan yang diparkir di

pinggir jalan sudah tentu akan memakan sebagian dari badan jalan yang mana

itu akan memicu terjadi kemacetan transportasi lalu lintas.

e) Beralihnya masyarakat dari menggunakan transportasi umum ke transportasi

pribadi. Adanya peralihan masyarakat dari menggunakan transportasi umum

ke transportasi pribadi telah memberikan permasalahan baru bagi dunia lalu

lintas. Mengapa hal itu terjadi, ada banyak faktor yang menyebabkan

masyarakat lebih memilih menggunakan trasportasi pribadi. Diantaranya

adalah karena menggunakan kendaraan pribadi dirasa lebih cepat dan murah.

Kendaraan pribadi juga lebih mudah untuk menjangkau daerah tujuan.

Namun demikian, ketika semua orang berusaha untuk beralih menggunakan

transportasi pribadi. Tidak salah jika jalan-jalan yang ada saat ini menjadi

padat dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan pribadi.

2. Akibar Kemacetan Lalu Lintas

Salah satu masalah yang ada di perkotaan yaitu masalah kemacetan lalu

lintas. Masalah kemacetan lalu lintas diperkotaan telah banyak memberikan kerugian

bagi berjalannya roda ekonomi suatu negara. Tak jarang masalah-masalah kemacetan

ini selalu menjadi masalah yang menyulitkan pemerintah dalam suatu negara untuk

membuat kebijakan mengenai lalu lintas. Ada beberapa macam dampak atau akibat

yang ditimbulkan dari kemacetan transportasi lalu lintas, diantaranya yaitu

pemborosan bahan bakar kendaraan. Hal demikian dapat terjadi karena kendaraan

yang berjalan pelan akan menyita banyak waktu dan energi. Jalanan yang macet juga

17

Page 18: Tranportasi dan permasalahnnya

mudah menimbulkan polusi udara karena. Kemacetan akan mengganggu aktivitas

ekonomi, misalnya aktivitas pengiriman barang. Ada banyak kerugian yang

ditimbulkan dengan adanya kemacetan transportasi lalu lintas ini. Bahkan, ekonomi

suatu negara bisa menjadi lumpuh gara-gara masalah kemacetan lalu lintas ini.

3. Upaya Menanggulangi Kemacetan Transportasi Lalu Lintas

Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi

masalah kemacetan lalu lintas. Diantaranya adalah pengambilan kebijakan yang

dilakukan oleh pemerintah. Namun kebijakan yang telah dikeluarkan oleh

pemerintah sering kali diabaian oleh para penggunan jalan raya. Segala upaya yang

dilakukan sebenarnya untuk mengurangi volume kendaraan yang ada dijalan raya.

Namun apa daya karena jumlah kendaraan yang tiap hari tidak semakin berkurang

membuat masalah kemacetan lalu lintas semakin sulit untuk diatasi. Berikut beberapa

solusi yang dapat digunakan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas:

a) Penyediaan sarana transortasi umum yang layak. Hal ini dilakukan untuk

menarik para penggunan jalan raya agar beralih dari kendaraan pribadi

kekendaraan umum.

b) Penggunaan jalur satu arah. Penggunaan jalur satu arah pada jalan raya ini

sangatlah diperlukan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas.

Karena jika jalan dijadikan satu arah memungkinkan kendaraan dapat

berjalan lebih rapi.

c) Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi. Hal ini menjadi perlu dilakukan

karena penyebab kemacetan adalah adanya banyak kendaraan pribadi yang

menumpuk di jalanan. Hal ini dikarenakan mudahnya orang memperoleh

kendaraan pribadi. Jika pemilikan kendaraan pribadi ini dapat dilakukan,

maka ini akan dapat menekan angka kemacetan transportasi lalu lintas di

jalan raya.

d) Memperbanyak armada kendaraan masal yang memadai. Misalnya saja

busway seperti yang ada di Jakarta. Atau mungkin juga kereta bawah

tanah. Hal ini perlu dilakukan agar pengguna jalan raya mau menggunakan

sarana transportasi umum.

18

Page 19: Tranportasi dan permasalahnnya

e) Larangan tegas bagi pedagang kaki lima berjualan dipinggir jalan dan

parkir liar yang seringkali menghambat laju kendaraan. Hal ini perlu

dilakukan untuk mengurangi angka kemacetan lalu lintas.

19

Gambar 1.4 Kemacetan